NPM : B1A016114
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau dengan kata lain
membutuhkan makhluk hidup lain untuk dapat bertahan hidup dengan cara berinteraksi dan
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Manusia juga dianugerahi oleh Tuhan Yang
Maha Esa untuk berkembang biak dan memiliki keturunan. Dalam menjalankan proses
tersebut, dua orang harus terikat dalam suatu hubungan yang dinamakan dengan perkawinan.
Perkawinan merupakan suatu ikatan yang dibentuk antara laki-laki dan perempuan
untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia dengan tujuan untuk melanjutkan keturunan.
Sebagaimana Menurut Soetoyo Prawirohamidjojo, Pengertian Perkawinan adalah persekutuan
hidup yang terjadi antara seorang pria dan wanita, yang disahkan secara formal dengan
undang-undang (yuridis) dan kebanyakan religius. Oleh sebab itu suatu perkawinan dapat
menjadi sah apabila dilakukan sesuai dengan prosedur agama yang dianut serta undang-undang
atau aturan hukum yang ada.
Poligami atau memiliki isteri lebih dari satu merupakan salah satu aspek perilaku dalam
perkawinan yang mendapat tempat hukum perkawinan di Indonesia. Poligami merupakan
suatu perbuatan yang diperbolehkan dan bukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan
hukum perkawinan yang berlaku. Pemberian kebolehan poligami sesuai dengan syarat-syarat
dan prosedur yang diatur dalam hukum perkawinan yang berlaku (Undang-Undang Perkawinan,
Hukum Adat dan Hukum Islam).
Dengan adanya aturan tersebut Pegawai Negeri Sipil laki-laki dapat melakukan
perkawinan lebih dari satu kali asalkan memenuhi syarat dan melakukan prosedur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi tentunya ada Pegawai Negeri Sipil yang menikah
lebih dari satu kali tanpa mengikuti syarat dan prosedur atau dilakukan secara diam-diam. Hal
ini merupakan suatu perbuatan yang bertentangan dengan peraturan yang ada dan pastinya
pegawai negeri sipil tersebut telah melakukan pelanggaran. Oleh karena itulah penulis merasa
tertarik untuk mengangkat permasalahan ini kedalam sebuah karya tulis dengan judul :
“SANKSI ADMINISTRASI TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MELAKUKAN POLIGAMI
TANPA MEMENUHI SYARAT DAN PROSEDUR”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sanksi atau akibat hukum bagi Pegawai Negeri Sipil yang melakukan poligami tanpa
memenuhi syarat dan prosedur?
2. Bagaimana syarat dan prosedur yang benar agar Pegawai Negeri Sipil dapat melakukan
poligami berdasarkan peraturan yang berlaku?