Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penerimaan pajak sangat diharapkan karena merupakan sumber
pembiayaan terbesar bagi negara. Penerimaan pajak membuat pemerintah dapat
menjalankan program-programnya dalam tujuan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, aset-aset publik dan fasilitas umum
lainnya. Oleh karena itu, semua warga negara memiliki peranan penting didalam
kewajibannya membayar pajak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
lingkungan sekitar baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Salah satu perusahaan tambang pernah disorot melakukan praktik


penghindaran pajak. Melalui anak usahanya di Singapura, perusahaan ini
berupaya mengalihkan keuntungan ke Singapura yang merupakan negara suaka
pajak. Menurut Sacha Winzenried, PwC Indonesia Mining Advisor mengatakan
bahwa transparansi pajak, yang merupakan salah satu metrik utama
peringkat Environmental, Social dan Good Governance (ESG), memberi
kesempatan kepada perusahaan pertambangan untuk menyoroti kontribusi
keuangannya yang signifikan kepada masyarakat. Meskipun transparansi pajak
adalah cara mendasar bagi perusahaan untuk menunjukkan komitmennya terhadap
isu-isu ESG, hanya 30% dari 40 Perusahaan Besar yang mengadopsi pelaporan
transparansi pajak pada tahun 2020.

Perilaku penghindaran pajak semestinya tidak menjadi suatu kewajaran


dari warga negara. Perusahaan termasuk subjek pajak yang memiliki tanggung
jawab untuk membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku (Liana dan
Sari, 2017). Penghindaran pajak perusahaan merupakan salah satu tindakan yang
tidak bertangung jawab sosial oleh perusahaan, karena salah satu tanggung jawab
perusahaan adalah dimulai dengan memberikan kontribusi kepada masarakat

1
melalui pajak pemerintah (Landolrf, 2006). Akan tetapi bagi perusahaan pajak
adalah beban yang akan mengurangi laba bersih. Oleh karena perbedaan
kepentingan dari fiskus yang menginginkan penerimaan pajak yang besar dan
kontinyu tentu bertolak belakang dengan kepentingan dari perusaan yang
menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin (Hardika, 2007). Menurut
Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI), Prianto Budi
Saptoni mengatakan dibalik SPT PPh Badan dilapor, realitasnya banyak
perusahaan yang melakukan praktik penghematan pajak melalui SPT tersebut.
Bentuknya dapat berupa perencanaan pajak (tax planning) dan/atau penghindaran
pajak (tax avoidance atau tax evasion. Tax avoidance sulit dideteksi oleh otoritas
pajak karena karakteristik yang rahasia dan sering menggunakan jasa professional
(akuntan pajak dan konsultan pajak). Prianto menyampaikan tax avoidance
menjadi alternative bagi perusahaan karena sifatnya juga legal. Akan tetapi, cara
ini tidak sesuai dengan spirit pembuat kebijakan.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak yang


diprosikan dengan menggunaka effective tax rate (ETR), yaitu semakin rendah
ETR maka menunjukan semakin tingginya tingkat penghindaran pajak yang
dilakukan perusahaan. Variabel independen CSR diukur dengan pengungkapan
CSR. Indikator pengungkapan CSR yang digunakan adalah yang diterbitkan oleh
GRI, yaitu dengan menggunakan table checklist, dimana setiap indikator yang
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan diberi nilai 1, dan jika tidak
diungkapkan diberi nilai 0, Setelah itu dijumlahkan semua yang diberi nilai 1,
kemudian dibagi dengan sejumlah indikator. Variabel independen lainnya yaitu
profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba perusahaan dalam hubungannya
dengan penjualan dan efisiensi perusahaan, total asset maupun modal sendiri.
Menurut Sugiono (2016) profitabilitas dapat di prosikan pada Rasio Return on
Asset (ROA) dimana membandingkan laba setelah pajak dan total asset. ROA
adalah bagian dari Rasio Profitabilitas yang menurut Harahap (2004) dalam
Purwaningsih dan Suyanto (2015) adalah kemampuan suatu perusahaan
2
memperoleh laba melalui segala kemampuan dan sumber-sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, modal tunai, jumlah tenaga kerja, cabang, dll.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memilih judul penelitian


“Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas Terhadap Tax
Avoidance pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI periode
2013-2020”.

I.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
rumusan pokok dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh corporate social responsibility terhadap tax avoidance


pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI peride 2013-2020.

2. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap profitabilitas tax avoidance pada


perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI peride 2013-2020.

3. Pengaruh dari variabel dependen mana yang lebih dominan diantara corporate
social responsibility dan profitabilitas terhadap tax avoidance pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI peride 2013-2020.

I.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility terhadap tax


avoidance pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-
2020.

2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap tax avoidance pada


perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2020.

3
3. Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility dan profitabilitas
yang lebih dominan terhadap tax avoidance pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI periode 2013-2020.

I.4 Variabel Penelitian


1. Kondisi Corporate Social Rersponsibility terhadap Tax Avoidance pada
Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2020.

2. Kondisi Profitabilitas terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan


Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2020

3. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas terhadap Tax


Avoidance pada perusahaan Pertambangan yang terdapat di BEI periode
2013-2020.

I.4 Paradigma Penelitian

Gambar I.1

Paradigma Penelitian

I.5 Ruang Lingkup Penelitian


Dalam penyusunan Proposal ini, penulis membatasi masalah pada
Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas terhadap Tax

4
Avoidance terhadap Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI periode
2013-2020.

Anda mungkin juga menyukai