Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE

PADA NY. “S” USIA 29 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU


DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

DI PUSKESMAS NGLETIH KECAMATAN PESANTREN

KOTA KEDIRI

OLEH :
THIA AYU YULIMASARI
NIM : 30718028

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang normal, alamiah dimana kehamilan ini
diawali oleh pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine yang dimulai sejak masa
konsepsi hingga proses persalinan dimulai dengan lamanya kehamilan normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Dewi &
Sunarsih, 2011). Kehamilan sendiri terbagi dalam 3 trimester, trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua terjadi selama 15 minggu yaitu pada
minggu ke 13 hingga minggu ke 27 dan trimester ketiga terjadi selama 13 minggu yaitu
pada minggu ke 28 hingga minggu ke 40 (Prawirohardjo S, 2016).
Selama kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan besar yang bisa
membuat ibu hamil seringkali merasa tidak nyaman. Adapun beberapa masalah yang
sering dialami oleh ibu hamil trimester ketiga salah satunya adalah sakit punggung / nyeri
punggung. Nyeri pinggang yang umumnya terjadi di trimester ketiga ini diakibatkan
beban di perut serta karena tulang pinggang bagian bawah terutama di daerah pinggul
tulang belakang membengkok dan ligamen merenggang. Peregangan ini merupakan hal
normal dan wajar sebagai salah satu tanda bahwa tubuh ibu mempersiapkan ruang yang
cukup luas untuk bertumbuhnya janin dalam rahim. Sebuah studi yang dilakukan di
Indonesia pada tahun 2009, dari 180 ibu hamil yang diteliti menunjukkan hasil bahwa
48% mengalami ketidaknyamanan nyeri punggung. Untuk membantu mengurangi rasa
nyeri punggung, maka yoga atau senam hamil dapat dilakukan oleh ibu hamil, dengan
melakukan senam hamil maka kadar endorphin yang berfungsi secara alami sebagai
penahan rasa sakit dalam tubuh akan meningkat (Marmi, 2017).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan kehamilan dengan menggunakan standar manajemen kebidanan serta
melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan yang telah dilakukan dengan metode 7
langkah Varney kepada Ny. “S” Usia 29 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 37 Minggu
Dengan Kehamilan Fisiologis.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan fisiologis melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37
minggu dengan kehamilan fisiologis.
b. Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas Ny. “S” usia 29 tahun
G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.
c. Melakukan antisipasi masalah dalam asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia 29
tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.
d. Menentukan tindakan segera jika dibutuhkan dalam asuhan kebidanan pada Ny.
“S” usia 29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan
fisiologis.
e. Merencanakan asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia
kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.
f. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia
kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. “S” usia 29
tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. “S” usia
29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi kepustakaan
Dengan mempelajari dan mencari sumber referensi dari buku dan jurnal yang terkait
dengan masalah yang ditulis. Dengan adanya banyak referensi dari buku dan jurnal
tersebut maka akan didapatkan data dasar yang bersifat ilmiah dan teoritis.
2. Studi dokumentasi
Dengan melihat dan mempelajari kasus dari buku rekam medis di Puskesmas.
3. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien tentang keadaan dan
perkembangan kondisi klien secara menyeluruh dengan inspeksi, palpasi, auskultasi,
dan perkusi pada ibu hamil dengan kehamilan fisiologis.
4. Wawancara
Melakukan komunikasi yang dilakukan secara langsung bisa dengan sesi tanya jawab
kepada klien atau keluarga terdekat klien tentang hal – hal yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan klien. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data secara langsung
dari klien atau keluarga terdekat dan untuk mendapatkan rencana penanganan
masalah yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan klien.
D. Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, teknik pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan konsep dasar tentang kehamilan fisiologis, ketidaknyamanan
nyeri punggung, dan manajemen kebidanan pada ibu hamil.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian, interpretasi data, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada di
lapangan.
BAB V : PENUTUP
Kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan


1. Definisi kehamilan
Menurut (Dewi & Sunarsih, 2011) Kehamilan merupakan suatu proses yang
normal, alamiah dimana kehamilan ini diawali oleh pertumbuhan dan perkembangan
janin intrauterine yang dimulai sejak masa konsepsi hingga proses persalinan dimulai
dengan lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Selain itu, kehamilan juga
merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat
berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi
yang sehat. (Manuaba, 2010)
2. Pembagian usia kehamilan
Ditinjau dari usia kehamilan, (Prawirohardjo S, 2016) membagi kehamilan
menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Kehamilan trimester pertama
Trimester pertama kehamilan dimulai saat terjadi pembuahan sperma terhadap sel
telur sampai dengan usia kehamilan 12 minggu.
b. Kehamilan trimester kedua
Trimester kedua dimulai pada saat usia kehamilan 13 minggu hingga usia
kehamilan 27 minggu.
c. Kehamilan trimester ketiga
Trimester ketiga atau trimester terakhir adalah kehamilan sejak usia 28 minggu
hingga usia kehamilan 40 minggu.
3. Perubahan dan adaptasi fisiologis kehamilan trimester III
a. Minggu ke 28 atau bulan ke 7
Fundus berada tiga jari diatas pusat. Janin dapat dipalpasi. Pada beberapa kasus
mungkin terjadi nyeri ulu hati dan sesak.
b. Minggu ke 32 atau bulan ke 8
Fundus mencapai prosesus xifoideus, payudara penuh, dan nyeri tekan. Sering
BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu, mungkin juga terjadi dispnea.
c. Minggu ke 38 atau bulan ke 9
Penurunan bayi ke dalam pelvis / panggul ibu. Sakit punggung dan sering BAK
meningkat. Braxton Hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim
disiapkan untuk persalinan.
4. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut dengan periode penantian yang penuh dengan
kewaspadaan. Ibu mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah
sehingga ibu tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dan dalam trimester ini
merupakan waktu persiapan yang aktif bagi ibu menantikan kelahiran bayinya. Hal
ini tentu akan membuat ibu menjadi berjaga – jaga dan menunggu tanda gejala
persalinannya dimulai (Marmi, 2017).
Selain itu, persiapan yang aktif terlihat dalam menantikan kelahiran bayi dan
menjadi orang tua, dimana ibu akan memulai untuk memilih nama bayinya,
menghadiri kelas – kelas sebagai persiapan untuk menjadi orang tua, pakaian bayi
mulai dibuat atau dibeli, kamar disusun atau dirapikan, dan sebagian besar pemikiran
yang difokuskan pada perawatan bayi (Dartiwen dan Nurhayati, 2019).
5. Ketidaknyamanan kehamilan trimester III dan cara mengatasinya
Memasuki trimester ketiga, posisi dan ukuran bayi semakin membesar sehingga ibu
hamil akan merasakan suatu ketidaknyamanan. Adapun ketidaknyamanan yang umum
terjadi pada trimester tiga ini antara lain :

No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


1. Dyspnea atau sesak nafas Latihan napas melalui senam hamil,
tidur dengan bantal yang tinggi atau
tidur miring, makan porsi kecil
tetapi sering.
2. Edema pada kaki atau tungkai Istirahat, bila tidur kaki ditinggikan
atau diganjal dengan bantal, hindari
berdiri terlalu lama.
3. Rasa lelah yang berlebih pada Berdiri ataupun duduk dengan
punggung atau nyeri punggung posisi menyandar dan memijat
bagian otot yang kaku, senam
hamil.
4. Rasa khawatir dan cemas Komunikasi, relaksasi, minum susu
hangat, tidur dengan ekstra bantal
(ganjal bagian punggung agar
terasa nyaman).
5. Perut kembung Hindari terlalu banyak makanan
yang mengandung gas seperti
misalnya kol, nangka, dan ketan.
6. Sering buang air kecil Minum yang cukup seperti biasa,
namun kurangi minum pada malam
hari, serta latihan menguatkan otot
pubis (senam / menahan).
7. Varices Hindari bekerja sambil berdiri
lama. Hindari pakaian yang ketat,
dan pakai sepatu yang rata.
8. Sakit kepala Lakukan teknik relaksasi dengan
menghirup nafas dalam. Masase
leher dan otot bahu, gunakan
kompres hangat atau es di leher.
(Sumber : Dartiwen dan Nurhayati, 2019).
6. Tanda – tanda dini komplikasi pada masa kehamilan lanjut
a. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi dimana plasenta berimplantasi di segmen
bawah rahim baik anterior maupun posterior sehingga menutupi ostium uteri
internal. Plasenta previa digolongkan menjadi tiga yaitu :
a) Plasenta previa totalis, jika seluruh ostium uteri interna (OUI) ditutupi
oleh plasenta.
b) Plasenta previa marginalis, jika plasenta menutupi sebagian ostium uteri
interna (OUI) ditutupi oleh plasenta.
c) Plasenta letak rendah, yaitu tepi plasenta berada 3 – 4 cm di atas pinggir
ostium uteri interna (OUI).
Faktor – faktor yang diguga menjadi penyebab plasenta previa meliputi
usia> 35 tahun, multiparitas, riwayat plasenta previa pada kehamilan
sebelumnya, riwayat pembedahan rahim sehingga endometrium cacat.
Gejala yang ditemukan pada plasenta previa meliputi perdarahan pada usia
kehamilan > 28 minggu, perdarahan terjadi secara tiba – tiba tanpa sebab dan
berulang, darah berwarna merah segar, ada stolsel atau kadang kehitaman,
awalnya darah berupa bercak namun lama kelamaan banyak (Yuliani, 2017).
2) Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah peritiwa lepasnya plasenta dari tempat implantasi
sebelum waktunya (sebelum janin lahir). Adapun klasifikasi solusio plasenta
berdasarkan derajat lepasnya di bagi menjadi dua, yaitu :
a) Solusio plasenta parsialis, bila hanya sebagian plasenta yang lepas.
b) Solusio plasenta totalis (komplet), bila seluruh plasenta lepas.
Adapun gejala yang dapat ditemukan tergantung pada derajat pelepasan
plasenta. Perdarahan bisa tersembunyi bisa juga tampak pervaginam, jika keluar
pervaginam dapat berupa darah segar ataupun bekuan darah. Biasanya ibu
merasakan sakit secara tiba – tiba di perut, kadang – kadang terlokalisir pada sisi
tempat plasenta lepas, nyeri punggung dan kontraksi uterus yang tidak
terkoordinasi dan diselingi relaksasi (Yuliani, 2017).
b. Hipertensi kehamilan lanjut
1) Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi yang terjadi setelah usia kehamilan > 20 minggu. Tanda dan
gejalanya meliputi tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg dan sistolik ≥ 140
mmHg, protein urine (-) (Yuliani, 2017).
2) Preeklamsia dan eklamsia
Pre eklamsi ringan ditandai dengan kenaikan tekanan darah pada usia
kehamilan > 20 minggu, dengan diastolic ≥ 90 mmHg, sistolik ≥ 140 mmHg,
protein urine (+1), edema ekstremitas dan atau wajah. Sedangkan untuk pre
eklamsi berat ditandai dengan diastolic ≥ 110 mmHg, sistolik ≥ 160 mmHg,
protein urin (≥ +2), edema ekstremitas dan atau wajah, nyeri epigastrium atau
ulu hati, gangguang penglihatan atau penglihatan kabur, nyeri kepala hebat
dan menetap. Sedangkan eklamsi adalah pre eklamsi berat yang disertai
dengan kejang (Yuliani, 2017).
c. Keluar cairan pervaginam (Ketuban Pecah Dini / KPD)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa
disertai dengan tanda persalinan bahkan sampi satu jam berikutnya. KPD
disebabkan oleh berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan
intrauterine, atau bisa disebabkan oleh dua – duanya. Tanda KPD meliputi
riwayat pengeluaran cairan tanpa disadari oleh ibu dalam jumlah banyak atau
sedikit demi sedikit dan ketika diperiksa dengan kertas lakmus akan berubah
menjadi biru (Yuliani, 2017).
d. Gerakan janin tidak terasa
1) Fetal distress
Fetal distress adalah kondisi gawat janin. Tanda gejala yang ditemukan
pada fetal distress diantaranya denyut jantung janin < 120 atau > 160 kali per
menit, serta terdapat meconium dalam air ketuban (Yuliani, 2017).
2) Intra uterine fetal death (IUFD)
Intra uterine fetal death adalah kondisi kematian janin yang terjadi setelah
melewati masa bertahan hidup sebelum pertengahan kehamilan (masa abortus)
yaitu > 20 minggu. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan meliputi
pertumbuhan janin terhenti (TFU tetap atau berkurang), gerakan janin
terhenti, denyut jantung janin tidak ada, dan peningkatan BB ibu terhenti atau
berkurang (Yuliani, 2017).
e. Nyeri perut bagian bawah (Rupture uteri)
Rupture uteri atau robekan uterus merupakan kondisi yang sangat
berbahaya dan mengancam jiwa ibu maupun janin. Sebelum terjadi rupture uteri
biasanya ibu akan mengalami rupture uteri imminens (membakat atau
mengancam) dengan gejala gelisah, nadi dan pernapasan cepat, pada perabaan
uterus terasa keras (hipertonik) sedangkan segmen bawah uterus tegang dan terasa
nyeri, merasakan nyeri perut bagian bawah terus menerus terutama saat kontraksi.
Sedangkan gejala yang dapat ditemukan ketika terjadi rupture uteri adalah ibu
akan merasakan sangat kesakitan di perutnya, dan tidak lama kemudian
menunjukkan gejala syok (gelisah, takut, pucat, keringat dingin, nadi cepat dan
kecil, tekanan darah turun, nafas dangkat dan cepat) (Yuliani, 2017).
7. Asuhan kebidanan pada kehamilan
Asuhan kehamilan pada ibu hamil bertujuan untuk melakukan pengawasan
sebelum persalinan, terutama ditujukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
pada rahim ibu. Selain itu, antenatal care bertujuan untuk mendeteksi resiko
komplikasi secara dini yang bisa mengancam jiwa wanita hamil. Oleh karena itu
setiap wanita hamil memerlukan kunjungan minimal 6 kali selama masa kehamilan
a. Trimester pertama 2 kali kunjungan
b. Trimester kedua 1 kali kunjungan
c. Trimester ketiga 3 kali kunjungan
Dengan pemeriksaan dokter 1 kali pada trimester pertama untuk skrining
kesehatan ibu seutuhnya dan pemeriksaan dokter 1 kali pada trimester ketiga untuk
mendeteksi komplikasi kehamilan atau mempersiapkan rujukan persalinan jika perlu.
(https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20200611001/unduh-materi-webinar-ibi-
usaid-jalin-seri-5-10-juni-2020.html)
B. Konsep Dasar Nyeri Punggung
1. Definisi nyeri punggung pada masa kehamilan
Rasa nyeri pada bagian punggung atau low back pain dialami oleh 20 % - 25 %
ibu hamil. Seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat gravitasi pada wanita
hamil akan berpindah kearah depan. Perpindahan ini akan menyebabkan ibu harus
menyusuaikan posisi berdirinya. Perubahan tubuh seperti ini dapat memicu lengkung
lumbar (lordosis) dan lengkung kompensasi spinalis torakik (kifosis). Mekanisme
semacam ini akan terjadi pada bulan ke empat dan ke sembilan pada masa kehamilan,
dan akan berlangsung sampai 12 minggu setelah melahirkan (Andrian, 2019).
Rasa nyeri pada bagian atas punggung bisa timbul karena sikap tubuh yang salah
dan lemahnya otot – otot. Berat janin membuat tubuh terdorong kedepan, dan untuk
mengimbanginya ibu hamil akan cenderung menegakan bahu dan otot – otot bagian
atas punggung. Adanya sakit pungung dan ligament pada kehamilan tua disebabkan
oleh meningkatnya pergerakan pelvis terhadap pembesaran uterus. Bentuk tubuh
selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya
otot abdomen (Dewi, 2011).
2. Penyebab nyeri punggung pada masa kehamilan
a. Perubahan hormon
Tulang dan sendi terhubung oleh jaringan ikat yang disebut ligamen.
Ketika hamil, tubuh memproduksi hormon relaksin yang memungkinkan ligamen
menjadi rileks dan membuat persendian menjadi longgar. Tujuannya adalah
mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Ligamen dan otot yang menopang tulang belakang juga turut terkena
dampak hormon tersebut. Akibatnya, ligamen dan otot di sekitar panggul menjadi
longgar, sehingga muncul rasa nyeri di punggung.
b. Pertambahan berat badan
Ibu hamil yang sehat akan mengalami kenaikan berat badan. Tulang
belakang yang bertugas menopang tubuh akan terbebani dengan pertambahan
berat ini. Hal ini menimbulkan rasa sakit pada punggung, khususnya punggung
bagian bawah.
c. Pertumbuhan bayi
Semakin bertambahnya usia kandungan, ukuran janin semakin membesar,
begitu juga dengan rahim. Pertumbuhan janin dan rahim akan menekan pembuluh
darah dan saraf di area punggung, sehingga bagian ini terasa nyeri.\
d. Perubahan postur tubuh
Kehamilan bisa menggeser titik berat atau pusat gravitasi tubuh, sehingga
postur tubuh, cara berjalan, cara duduk, dan posisi tidur berubah. Selain itu,
postur tubuh yang salah, berdiri terlalu lama, tidur telentang, dan membungkuk
untuk mengambil benda juga dapat memperparah sakit punggung.
e. Jarang berolahraga
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa wanita hamil yang jarang
berolahraga lebih berisiko untuk mengalami sakit punggung. Hal ini diduga
karena jarang berolahraga dapat membuat otot dan sendi di panggul atau
punggung menjadi lebih lemah (Andrian, 2019).
3. Penanganan nyeri punggung pada masa kehamilan
Menurut Manuaba (2010) untuk meringankan nyeri pungung bawah yang sering
dirasakan oleh ibu hamil dapat dilakukan beberapa hal, antara lain :
a. Praktek postur yang baik
Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan.
Hal ini dapat menarik otot-otot di punggung bawah yang dapat menyebabkan
sakit pungung. Jadi cobalah busungkan pantat ke belakang, tarik bahu, berdiri
lurus dan tinggi.
b. Berolahraga atau senam hamil
Olahraga secara rutin akan membantu tubuh lentur dan nyaman, selain
menunjang sirkulasi darah. Hal ini tentu sangat berguna bagi ibu hamil yang
sering di landasi stress. Sedangkan untuk latihan yang dapat dilakukan umumnya
berkisar pelemasan pungung, otot leher, dan kekuatan kaki.
c. Duduk dan berdiri dengan hati – hati
Duduk degan kaki sedkit ditinggikan. Lalu pilihlah kursi yang mendukung
punggung atau tempatkan bantal kecil dibelakang punggung bawah. Sering –
sering mengubah posisi dan menghindari berdiri untuk jangka waktu yang lama.
C. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
memecahkan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian data, interpretasi data,
identifikasi diagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi, dan evaluasi. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi peran dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang memiliki kebutuhan atau masalah di bidang kesehatan ibu dan anak meliputi masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonates, keluarga berencana, serta
kesehatan reproduksi (Yuliani, 2017).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi keadaan pasien,
data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan
meliputi data subjektif dan objektif serta data penunjang.
2. Interpretasi data dasar
Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah interpretasi yang benar atas
data yang telah dikumpulkan, dalam langkah ini data yang telah di interpretasikan
menjadi diagnosa kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan
yang dituangkan dalam asuhan terhadap pasien.
3. Diagnosa potensial
Mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial yang mungkin akan terjadi
langkah ini memberikan antisipasi bila kemungkinan dilakukan pencegahan sambil
mengamati.
4. Antisipasi masalah dan rencana tindakan
Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang dilakukan secara mandiri,
secara kolaborasi atau bersifat rujukan.
5. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh dan disusun berdasarkan
apa yang telah teridentifikasi dari kondisi klien atau masalah yang berkaitan dengan
kondisi klien. Perencanaan yang disusun juga harus rasional dan sesuai dengan teori
yang up to date dan sesuai dengan standart pelayanan kebidanan.
6. Implementasi
Rencana asuhan yang menyeluruh dilaksanakan dengan efisien dan aman.
Pelaksaan atau implementasi ini dapat sepenuhnya dilakukan oleh bidan atau
sebagian lagi oleh tenaga kesehatan lain atau klien dan keluarga. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri, bidan tetap bertanggung jawab penuh untuk mengarahkan
pelaksanaan dan memastikan langkah – langkah tersebut benar – benar terlaksana.
Implementasi mengacu pada intervensi.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan. Ada
kemungkinan sebagian rencana lebih efektif, sebagian yang lain belum efektif.
Manajemen asuhan kebidanan merupakan hasil pola pikir bidan yang
berkesinambungan, sehingga jika ada proses manajemen yang kurang efektif atau
tidak efektif, proses manajemen dapat diulang lagi dari awal. Evaluasi mengacu pada
implementasi dan kriteria hasil (Yuliani, 2017).
BAB III

TINJAUAN KASUS

Nama mahasiswa : Thia Ayu Yulimasari

Nim : 30718028

Tempat praktek : Puskesmas Ngletih – Pustu Bawang

Tanggal / Jam Pengkajian : Rabu, 3 Februari 2021 / 08.45 WIB

I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Identitas klien (MRS tanggal 3 Februari 2021, jam 08.45 WIB, No Reg :
04011613
Nama klien : Ny. S Nama suami : Tn. R
Umur : 29 Tahun Umur : 35 Tahun
Suku / kebangsaan : Jawa / WNI Suku / Kebangsaan : Jawa / WNI
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Pedagang
Penghasilan : ± 2 jt/bln Penghasilan : ± 2 jt/bln
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : RT.01/RW.03, Lingk Centong, Kel Bawang, Kec.
Pesantren, Kota Kediri
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengatakan bahwa
punggungnya terasa nyeri pada saat berdiri dari posisi duduk serta bangun dari
tempat tidur.
3. Riwaya menstruasi
Usia menarche ( 13 ) tahun, siklus menstruasi ( 28 hari ) (teratur/tidak teratur),
lama menstruasi ( 7 hari tiap bulan ), banyaknya darah ( 3 – 5 kali ganti
pembalut ), konsistensi ( Encer dengan sedikit gumpalan ), dysmenorhoe ( Tidak
ada ) (sebelum/selama/sesudah menstruasi), fluour albus ( Ada )
(sebelum/sesudah menstruasi) warna ( Jernih ), bau ( Tidak ada ), gatal ( Tidak
ada ), HPHT Akhir-05-2020, HTP Awal-03-2021.
Keluhan saat haid : (contreng sesuai dengan keluhan)
() Disminorhe () Spoting () Menorrhagia () Premenstrual Syndorma

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


Hamil muda : (contreng yang sesuai)
( √ ) Mual ( √ ) Muntah () Perdarahan () lain-lain ( Tidak ada )
Hamil tua : (contreng yang sesuai)
( √ ) Pusing () Sakit Kepala () Perdarahan () lain-lain ( Tidak ada )
Riwayat imunisasi : (contreng yang sesuai)
( √ ) TT1 ( √ ) TT2 ( √ ) TT3 ( √ ) TT4 ( √ ) TT5
Gerakan janin pertama : 3 bulan
Gerakan janin terakhir : Pukul 07.00 WIB, gerakan sering
Tanda bahaya dan penyulit kehamilan : Tidak ada
Obat/jamu yang pernah/ sedang dikonsumsi : Tidak ada
Periksa hamil : TM I ( 3x ) TM II ( 3x ) TM III ( 2x )
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas Anak Usia anak


No
Umur Penyul Penol Jenis Temp Penyul Penyul Seks BB/PB Menyusui H/M sekarang
1 40 Tidak Bidan Nor PMB Tidak Tidak L 3.200 Iya H 12 Tahun
mg ada mal ada ada gram /
50 cm
2 40 Tidak Bidan Nor PMB Tidak Tidak P 3.100 Iya H 5,5 Tahun
mg ada mal ada ada gram /
51 cm
3 Hamil ini

6. Riwayat penyakit yang pernah diderita / operasi


Nama penyakit : Tidak ada
Pernah dirawat : ya / tidak kapan : Tidak pernah, Dimana : Tidak
pernah
Pernah dioperasi : ya / tidak kapan : Tidak pernah, Dimana : Tidak
pernah
7. Riwayat penyakit keluarga ( ayah, ibu, adik, paman, bibi)
() kanker () penyakit hati () TBC
() hipertensi () DM () penyakit ginjal
() alergi () epilepsi () penyakit jiwa
() hamil kembar () kelainan bawaan
8. Status perkawinan : ya / tidak (coret yang tidak sesuai)
Kawin : 1 kali
Kawin usia : 17 tahun
Lama menikah : 13 tahun
9. Riwayat Psiko Sosial Ekonomi
Respon pasien dan keluarga terhadap kehamilan : mendukung / tidak,
diharapkan/tidak, kooperatif/ tidak (coret yang tidak sesuai)
Kekhawatiran khusus : Tidak ada
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Bersama, suami dan istri
Tempat penolong persalinan yang diinginkan : PMB
10. Riwayat KB

No Jenis Alat Kontrasepsi Lama Penggunaan Efek Samping


1 Suntik 1 bulan 6 bulan Tidak bisa menstruasi
2 Suntik 3 bulan 3 tahun Menstruasi tidak teratur
3 Senggama terputus 2 tahun Tidak ada
Rencana kontrasepsi yang akan datang : Implan

11. Riwayat ginekologi : (contreng yang sesuai)


Infertilitas Infeksi virus PMS Endometriosis
Polip Serviks Tumor Kandungan Perkosaan DUB
Lain – lain ( √ ) Tidak pernah
12. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola makan : sebelum hamil : 3 kali/hari, menu : nasi, sayur, lauk,
porsi sedang
saat hamil : 4 kali/hari, menu : nasi, sayur, lauk, buah,
porsi sedikit
Pola minum : sebelum hamil : 8 gelas/hari
saat hamil : 8 gelas/hari
Pola eliminasi : sebelum hamil :
BAK 4 x/hr, warna jernih, keluhan tidak ada
BAB 1 kali/hr, konsistensi lembek, keluhan tidak ada
Saat hamil :
BAK 6 x/hr, warna jernih, keluhan sering berkemih
BAB 1 kali/hr, konsistensi lembek, keluhan tidak ada
BAK terakhir jam : 08.00 WIB
BAB terakhir jam : 06.00 WIB
Pola istirahat : sebelum hamil : 7 jam/hari, keluhan : Tidak ada
Saat hamil 8 jam/hari, keluhan : Tidak ada
Pola seksual : sebelum hamil 2 x/minggu, keluhan tidak ada
Saat hamil 1 x/minggu, keluhan tidak ada
Pola higiene : sebelum hamil : mandi 2 x/hr
Saat hamil : mandi 2 x/hr
B. Data obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,2 ℃
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
BB (sebelum hamil) : 75 kg (sekarang) : 81 kg
TB : 150 cm
LLA : 32 cm
Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
- Kepala warna rambut : Hitam
Rontok : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Ketombe : Tidak ada
- Muka Cloasma gravidarum : Ada
Oedema : Tidak ada
Pucat : Tidak
- Mata Kelopak mata : Palpebrae tidak membengkak
Conjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Pandangan : Tidak strabismus
- Hidung Bentuk : Simetris
Secret : Tidak ada
Polip : Tidak ada pembesaran polip
Kebersihan : Bersih
- Mulut dan gigi Hipersalivasi : Tidak ada
Gigi : Bersih, tidak berlubang, tidak berkarang
Gusi : Warna merah muda
Stomatitis : Tidak ada
Bibir : Lembab
Lidah : Bersih
- Telinga Bentuk : Simetris
Serumen : Tidak ada pengeluaran serumen berlebih
Kebersihan : Bersih
- Leher Pembesaran vena jugulari : Tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada
- Axilla Pembesaran kelj. Limfe : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
- Payudara Bentuk : Simetris
Pembesaran : Ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada areolla mammae
Papilla mamae : Menonjol keluar
Kebersihan : Bersih
- Abdomen Pembesaran : Ada
Striae albican : Tidak ada
Striae livida : Ada
Linea alba : Tidak ada
Linea nigra : Ada
Luka parut : Tidak ada
- Punggung Posisi tulang belakang : Lordosis
- Anogenital Vulva dan vagina warna : Tidak dikaji
Luka parut : Tidak dikaji
Varices : Tidak dikaji
Oedem : Tidak dikaji
Keluaran : Tidak dikaji
Kelainan : Tidak dikaji
Hemoroid : Tidak dikaji
Kebersihan : Tidak dikaji
- Ekstremitas atas dan bawah Oedem ka/ki : Tidak ada/Tidak ada
Varices ka/ki : Tidak ada/Tidak ada
Simetris ka/ki : Ya/Ya

b. Palpasi
- Leher Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada
- Payudara Benjolan / tumor : Tidak ada
Keluaran : Colostrum
- Abdomen Pembesaran lien/liver : Tidak ada
Leopold I : TFU di setinggi prosessus xifoideus, fundus teraba
tidak melenting dan lunak (bokong)
Leopold II : Perut kanan ibu teraba bagian ekstremitas janin,
dan perut kiri ibu teraba keras serta memanjang (punggung)
Leopold III : Bagian terendah janin teraba keras, melenting, dan
bulat (kepala). Belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan. Belum masuk PAP
Mc Donald : 30 cm
TBJ : (30 – 12) x 155 = 2.790 gram
- Ekstremitas atas dan bawah oedem ka/ki : Tidak ada/Tidak ada
Lain – lain : Tidak ada
c. Auskultasi
- Punctum Maximum : Perut atas umbilicus ibu sebelah kiri
- Frekuensi : 140 x/menit
- Teratur/tidak : Teratur
d. Perkusi
- Reflek patela : +/+

Pemeriksaan dalam (jika ada indikasi) = Tidak dilakukan pengkajian


Vaginal toucher (dilakukan tanggal ... jam : ...)
Vulva ... , vagina ... , porsio ..., pembukaan ... cm, effacement ...%, ketuban ...,
presentasi ..., denominator ..., hodge ...

Pemeriksaan Panggul Luar


- Distantia Spinarum : Tidak dikaji
- Distansia cristarum : Tidak dikaji
- Konjugata externa : Tidak dikaji
- Lingkar panggul : Tidak dikaji
- Distantia tuberum : Tidak dikaji
Pemeriksaan Laboratorium ( 13 Juni 2020 )

Darah Urine
HB : 13 gr% Protein : ( - )
Golongan darah : O Reduksi : ( - )
WR : NR
VDRL : NR
PPIA : NR
HbSAg : ( - )

Pemeriksaan Penunjang Lain


- USG : Tidak dikaji
- Rontgen foto : Tidak dikaji

II. INTERPRETASI DATA DASAR (3 Februari 2021 pukul 09.10 WIB)

Data dasar Diagnosa


Ds : Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia
 Ibu mengatakan bernama Ny. S kehamilan 37 minggu dengan kehamilan
usia 29 tahun fisiologis.
 Ibu mengatakan bahwa ini adalah
kehamilannya yang ketiga
 Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya dan
punggungnya terasa nyeri pada
saat berdiri dari posisi duduk serta
bangun dari tempat tidur
 HPHT : Akhir-05-2020
 HPL : Awal-03-2021
Do :
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Keadaan emosional : Stabil
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Suhu : 36,2℃
 Nadi : 84 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
 BB sebelum hamil : 75 kg
 BB sekarang : 81 kg
 TB : 150 cm
 LLA : 32 cm
 Inspeksi
Posisi tulang belakang :
Lordosis
 Palpasi
Abdomen
Leopold I : TFU di setinggi
prosessus xifoideus, fundus teraba
tidak melenting dan lunak
(bokong)
Leopold II : Perut kanan ibu teraba
bagian ekstremitas janin, dan perut
kiri ibu teraba keras serta
memanjang (punggung)
Leopold III : Bagian terendah
janin teraba keras, melenting, dan
bulat (kepala). Belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan.
Belum masuk PAP
Mc Donald : 30 cm
TBJ : (30 – 12) x 155 = 2.790
gram
 Auskultasi
Punctum Maximum : Perut atas
umbilicus ibu sebelah kiri
Frekuensi : 140 x/menit
Teratur/tidak : Teratur

III. INTERVENSI (3 Februari 2021 pukul 09.15 WIB)

No Diagnosa Intervensi Rasional


Ny. “S” usia 29 tahun Tujuan :
G3P2A0 usia  Kehamilan ibu
kehamilan 37 minggu berjalan dengan
dengan kehamilan normal
fisiologis.  Setelah dilakukan
asuhan kebidanan
diharapkan dalam
kunjungan ulang
nyeri punggung
yang dirasakan
oleh ibu bisa
berkurang
Kriteria hasil :
 Keadaan umum
baik
 Kesadaran
composmentis
 TTV dalam batas
normal
 Kenaikan BB
selama hamil
(IMT sebelum
hamil obesitas) :
5 – 9 kg
 TB : > 145 cm
 LLA : > 23,5 cm
 Leopold I :
Normalnya TFU
berada sekitar
prosessus
xifoideus dan
teraba kurang
bulat, lunak, dan
tidak melenting
(bokong)
 Leopold II :
Normalnya teraba
bagian panjang,
keras seperti
papan (punggung)
pada satu sisi
uterus ibu dan
pada sisi lain
teraba bagian
kecil janin
 Leopold III :
Normalnya
bagian bawah
janin adalah
kepala dan pada
ibu multigravida
pada usia
kehamilan > 36
minggu bagian
terbawah janin
belum masuk
dalam pintu atas
panggul hingga
menjelang
persalinan
 Leopold IV :
Tidak dilakukan.
Belum masuk
PAP
 DJJ : >120 x/mnt
dan < 160 x/mnt
 Gerakan janin :
10 x gerakan
dalam rentang
waktu 2 jam
1 Lakukan komunikasi Komunikasi terapeutik
terapeutik pada ibu dapat membangun
kepercayaan antara bidan
dan pasien sehingga asuhan
dapat dilakukan dengan
baik dan pasien lebih
kooperatif.
2 Beritahu ibu hasil Penjelasan kepada ibu
pemeriksaannya yang dapat memberi pengertian
telah dilakukan tentang bagaimana keadaan
ibu saat ini, sehingga dapat
mengurasi rasa cemas yang
berlebih atas apa yang
dirasakan oleh ibu selama
ini.
3 Beritahu ibu cara Beberapa cara seperti
mengurangi rasa nyeri memperbaiki postur tubuh
punggung yang baik dan berhati –
hati saat duduk ataupun
berdiri terbukti dapat
mengurangi rasa nyeri
punggung yang dirasakan
pada ibu hamil.
4 Anjurkan ibu untuk Senam hamil dapat
melakukan senam hamil membantu ibu untuk
meredakan rasa nyeri,
sakit, dan juga
ketidaknyamanan yang
dirasakan pada saat
kehamilan, selain itu
senam hamil dapat
membuat ibu menjadi lebih
nyaman dan membantu
proses persalinan berjalan
dengan lancar.
5 Berikan ibu tablet Fe Kekurangan zat besi dapat
menyebabkan gangguan
dan hambatan
pertumbuhan janin baik
pada sel tubuh ataupun sel
otak, kelainan kongenital,
BBLR, dan anemia.
6 Lakukan konseling Dengan adanya rencana
persiapan persalinan persalinan yang baik akan
mengurangi kekacauan
yang timbul pada saat
persalinan dan
meningkatkan
kemungkinan bahwa ibu
akan menerima asuhan
yang sesuai dan tepat
waktu.
7 Anjurkan ibu untuk Pemeriksaan rutin untuk
kembali lagi setelah 1 melakukan pengawasan
minggu sebelum persalinan,
terutama ditujukan untuk
pertumbuhan dan
perkembangan janin pada
rahim ibu. Serta, untuk
mendeteksi secara dini
resiko komplikasi pada ibu.

IV. IMPLEMENTASI (3 Februari 2021 pukul 09.20 WIB)

No Diagnosa Implementasi
Ny. “S” usia 29 tahun
G3P2A0 usia kehamilan
37 minggu dengan
kehamilan fisiologis.
1 Melakukan komunikasi terapeutik kepada ibu
 Memberikan afirmasi yang positif dan
membangun kepada ibu.

2 Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil


pemeriksaan yang telah dilakukan
 Dimana pada saat ini ibu mengalami
ketidaknyamanan yang umumnya dirasakan
oleh ibu hamil pada trimester ketiga, yaitu
ketidaknyamanan nyeri punggung.
 Hal ini disebabkan karena seiring dengan
membesarnya uterus, maka pusat gravitasi
pada ibu hamil akan berpindah kearah depan.
Perpindahan ini akan menyebabkan ibu harus
menyusuaikan posisi berdirinya. Perubahan
tubuh seperti ini dapat memicu lengkung
lumbar (lordosis) dan lengkung kompensasi
spinalis torakik (kifosis).
3 Memberitahukan kepada ibu cara mengurangi rasa
nyeri punggung
 Busungkan pantat ke belakang, tarik bahu,
berdiri lurus dan tinggi.
 Duduk degan kaki sedikit ditinggikan. Lalu
memilih kursi yang mendukung punggung
atau menempatkan bantal kecil dibelakang
punggung bawah.
 Sering – sering mengubah posisi dan
menghindari berdiri untuk jangka waktu yang
lama.
4 Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan senam
hamil
 Senam hamil dapat dilakukan 3 – 4 kali dalam
satu minggu dengan waktu kurang lebih 30
menit.
5 Memberikan ibu tablet Fe dan menganjurkan kepada
ibu untuk meminumnya setiap hari.
6 Memberitahukan kepada ibu terkait dengan persiapan
persalinan seperti siapa yang akan membantu
persalinan, dimana tempat persalinan yang
diinginkan, serta siapa yang akan menemani pada
saat persalinan.
7 Memberitahukan kepada ibu untuk kembali lagi
setelah 1 minggu, yaitu pada tanggal 10 Februari
2021.

V. EVALUASI (3 Februari 2021 pukul 09.30 WIB)


Subyektif :
Ibu mengatakan telah memahami seluruh penjelasan yang diberikan oleh bidan.

Obyektif :
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Keadaan emosional : Stabil
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,2℃
- Nadi : 84 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- BB sebelum hamil : 75 kg
- BB sekarang : 81 kg
- TB : 150 cm
- LLA : 32 cm
- Inspeksi
Posisi tulang belakang : Condong ke depan
- Palpasi
Abdomen
Leopold I : TFU di setinggi prosessus xifoideus, fundus teraba tidak
melenting dan lunak (bokong)
Leopold II : Perut kanan ibu teraba bagian ekstremitas janin, dan perut
kiri ibu teraba keras serta memanjang (punggung)
Leopold III : Bagian terendah janin teraba keras, melenting, dan bulat
(kepala). Belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan. Belum masuk PAP
Mc Donald : 30 cm
TBJ : (30 – 12) x 155 = 2.790 gram
- Auskultasi
Punctum Maximum : Perut atas umbilicus ibu sebelah kiri
Frekuensi : 140 x/menit
Teratur/tidak : Teratur

Assessment :
Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis.

Planning :
- Ibu kooperatif dengan bidan.
- Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
- Ibu mengerti bagaimana cara untuk mengurangi rasa nyeri punggung.
- Ibu bersedia untuk melakukan senam hamil.
- Ibu bersedia meminum tablet Fe yang diberikan oleh bidan.
- Ibu akan memulai untuk mempersiapkan proses persalinannya.
- Ibu bersedia untuk datang kembali setelah 1 minggu.

BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan bertujuan untuk merumuskan kesenjangan antara teori dan kasus nyata pada
asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan
kehamilan fisiologis yang dilakukan pada tanggal 3 Februari 2021 di Puskesmas Ngletih dengan
menggunakan standart asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian, merumuskan diagnosa
kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan dan melakukan evaluasi serta pendokumentasian
asuhan kebidanan dengan metode 7 langkah Varney.

A. Pengkajian
Keluhan utama pada Ny. S adalah nyeri yang dirasakan pada punggung. Nyeri
pada punggung ini diakibatkan karena membesarnya uterus, sehingga pusat gravitasi
pada wanita hamil akan berpindah kearah depan. Perpindahan ini menyebabkan ibu harus
menyusuaikan posisi berdirinya. Perubahan tubuh seperti ini dapat memicu lengkung
lumbar (lordosis) dan lengkung kompensasi spinalis torakik (kifosis). Pada tahap ini
penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
Pada data obyektif, Pemeriksaan umum didapatkan hasil keadaan umum baik,
kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil, tekanan darah Tekanan darah :
110/70 mmHg, suhu : 36,2°C, nadi : 84 x/m, respirasi : 20 x/m, BB (sebelum hamil) : 75
kg (sekarang) : 81 kg, TB : 150 cm, dan LLA : 32 cm. Pada tahap ini penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
B. Interpretasi data dasar
Dapat diketahui data subyektif, Ny. S mengalami nyeri yang dirasakan pada
punggungnya, karena membesarnya uterus sehingga menyebabkan pusat gravitasi pada
wanita hamil akan berpindah kearah depan. Selain itu perubahan ini menyebabkan ibu
harus menyesuaikan posisi berdirinya, hal ini diperkuat dengan data obyektif dengan
pemeriksaan inspeksi pada punggung Ny. S yang condong ke depan. Pada tahap ini
penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
C. Identifikasi diagnosa potensial
Dapat diketahui bahwa pada pengkajian data dasar dan interpretasi data dasar
keluhan yang dialami Ny. S adalah keluhan umum yang masih bersifat fisiologis, maka
tidak terdapat diagnosa potensial. Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
D. Identifikasi tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien. Dapat diketahui pada kasus Ny. S tidak terdapat diagnosa potensial,
maka tidak diperlukan tindakan segera. Pada tahap ini penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
E. Intervensi
Rencana asuhan yang akan diberikan pada Ny. S adalah lakukan komunikasi
terapeutik pada ibu, beritahu ibu hasil pemeriksaannya yang telah dilakukan, beritahu ibu
cara mengurangi rasa nyeri punggung, anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil,
berikan ibu tablet Fe, lakukan konseling persiapan persalinan, anjurkan ibu untuk
kembali lagi setelah 1 minggu. Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
F. Implementasi
Rencana asuhan dilakukan secara menyeluruh seperti yang diuraikan pada
langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan aman. Pada kasus pelaksanaan dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pada tahap ini penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
G. Evaluasi
Langkah ini diharapkan bidan dapat mengetahui proses apa saja yang dilewatkan
serta melihat sebera efektif asuhan yang telah diberikan, sejak tahap pengkajian data
hingga implementasi.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pemberian asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia
29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan fisiologis didapatkan
hasil :

1. Pelaksanaan pengkajian pada Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37
minggu dengan kehamilan fisiologis tidak didapatkan kesenjangan antara teori
dengan fakta.

2. Pelaksanaan diagnosa ditegakkan berdasarkan pengkajian dalam masa kehamilan,


diagnosa kehamilan yaitu Ny. “S” usia 29 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu
dengan kehamilan fisiologis, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan
fakta.

3. Dari diagnosa yang telah dibuat, penulis menyimpulkan bahwa dalam melakukan
asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. “S” tidak ada masalah potensial, maka tidak
perlu dilakukan antisipasi masalah, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dengan fakta.

4. Berdasarkan asuhan yang telah diberikan, tidak terdapat tindakan segera disaat
melakukan asuhan pada Ny. “S” sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan
fakta.

5. Perencanaan yang telah dibuat sesui dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Ny. “S”
pada saat masa kehamilan melalui pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan
diagnosa, masalah dan kebutuhan, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan
fakta.

6. Pelaksanaan asuhan kebidanan yang direncanakan pada Ny. “S” dari masa kehamilan
tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan fakta.
7. Setelah melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan
maka dilakukan evaluasi, sehingga bisa diketahui asuhan yang telah diberikan pada
Ny. “S” saat masa kehamilan tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan fakta.

8. Pelaksanaan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “S” tidak terdapat kesenjangan
antara teori dengan fakta.

B. Saran

Berdasarkan hasil penerapan asuhan kebidanan kehamilan penulis mempunyai


beberapa pemikiran sebagai saran dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
khususnya pada masa kehamilan

1. Bagi instansi pendidikan

Dapat dijadikan sebagai dokumentasi dan juga bahan pembelajaran bagi mahasiswi
yang lain dalam melakukan asuhan kebidanan khususnya kepada ibu hamil.

2. Bagi pasien

Sebagai edukasi serta wawasan baru yang dapat dijadikan motivasi oleh pasien,
bahwa perhatian terhadap pemantauan pemeriksaan pada masa kehamilan sangat
penting untuk mendeteksi secara dini resiko tinggi dalam kehamilan serta ibu menjadi
banyak mengetahui tentang kehamilannya sendiri agar ibu bisa menjaga
kehamilannya supaya dapat melahirkan secara normal dan tanpa komplikasi yang
menyertai.

3. Bagi penulis

Bagi penulis asuhan komprehensif ini dapat meningkatkan pengetahuan dan


menambah wawasan serta pemahaman mengenai asuhan kebidanan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin. 2019. Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Punggung saat Hamil.
https://www.alodokter.com/7-cara-mengatasi-sakit-punggung-saat-
hamil#:~:text=Sakit%20punggung%20saat%20hamil%20biasanya,atau
%20berdiri%20dari%20posisi%20duduk. Diakses pada tanggal 3 Februari 2021.

Dartiwen dan Nurhayati, Yati. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Penerbit
Andi.

Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.

https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20200611001/unduh-materi-webinar-ibi-usaid-jalin-seri-
5-10-juni-2020.html diakses pada tanggal 2 Februari 2021.

Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC.

Marmi. 2017. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Yuliani. 2017. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kehamilan Ter-Update. Jakarta : Trans Info media.

Anda mungkin juga menyukai