( Angiospermae )
Disusun oleh :
TAHUN PELAJARAN
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tumbuhan Berbiji Tertutup (
Angiospermae ) tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak I Nengah Suartha, S.Pd, selaku guru biologi yang telah banyak
memberikan masukan hingga terselesainya makalah ini.
2. Bapak dan Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi
tentang segala data yang penulis perlukan untuk kelengkapan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala yang setimpal dari Ida Sang
Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari makalah yang sempurna karena kekurangan dan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna
menyempurnakan karya-karya ke depannya. Pada akhirnya, penulis tetap berharap
semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi dunia pendidikan pada
umumnya dan pembelajaran biologi pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam
Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan
lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga.
Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga
dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel,
mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari
Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae merupakan tumbuhan biji
tertutup. Hampir semua tumbuhan yang ada di daratan merupakan angiospermae.
Angiospermae dibedakan atas dua kelas yakni dikotil dan monokotil. Klasifikasi
angiospermae menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan sejumlah
perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur
generatif (bunga dan biji).
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan
Graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar
monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun
sejajar, batang dengan berkas pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau
kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar Angiospermae yakni
sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini
meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-
ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari,
berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau
kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
1
5. Apa perbedaan Dikotil dan Monokotil?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti
bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah
tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji
tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-
daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal buah beserta
bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang
telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki
jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka,
karena anggota Angiospermae mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari
250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini.
Ada banyak faktor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-
mana, di iantaranya adalah,
1. Mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
2. Membentukbuah, bunga dan biji.
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga)
yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu
tumbuhan monokotil / magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan
dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil
dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur
bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan
tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada
bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada
tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan
berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua
(Dicotyledonae).
3
2.2 Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya
adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain
itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik
saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah
bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki
benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya
memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.
4
2. Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa
pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi
untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk
mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan
ruang hidupnya.
3. Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya
terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di
saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal
antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang
diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
4. Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga
mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol
oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan
beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah
berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak
diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
5. Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat
berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang
mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya
kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses
kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang
jauh lebih luas.
5
6. Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat
mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan
makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga
memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam
perkembangannya.
7. Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan
dikotilberbeda.
8. Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang
terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem
berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun
berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar
pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
9. Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata
atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat
dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan
atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil
khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
yang terdapat pada tulang daun.
Angiospermae )
1. Reproduksi Generatif
6
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.
b) Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae)
atau melekatnya serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae).
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
- Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang
sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami
- Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain
tapi masih satu individu.
- Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal
dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
- Bastar ( hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain
jenis. 2) Berdasar Faktor yang membantu:
- Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari
kering, lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
- Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
- Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
- Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga
yang mekar di malam hari.
- Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
- Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
- Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
- Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang
tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau
putik tidak matang bersamaan.
- Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
- Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
b) Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari,
7
selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula
adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina.
Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga).
Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama,
yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui
pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar),
karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan
daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada
tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan),
yaitu:
- peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
- peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm
(untuk cadangan makanan).
- Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
2. Reproduksi Vegetatif
Yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan
betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik
(sifat sama) dengan induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif tumbuhan tanpa
bantuan manusia.
Organ vegetatif yang berperan antara lain :
- Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar secara horisontal dalam
tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
- Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi),
daun kaki kuda (Centela asiatica)
8
- Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-
lapis. Misal: bawang merah ( Allium cepa).
- Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar,
kentang.
- Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan
sebagainya.
- Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor
Bebek.
- Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup.
Misal : bunga tasbih, gladiol.
b. Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan
manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
- Mencangkok
- Menempel (okulasi)
- Menyambung
- Menyetek
- Merunduk
- Kultur Jaringan
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil. Perbedaan
dua kelas ini berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
serabut tunggang
2 Bentuk sumsumMelengkung atau sejajar Menyirip atau menjari
danpolatulang
daun
3 Kaliptrogen/tudungAdatudungakar/Tidak terdapat tudung
akar kaliptraakar
4 Jumlah kepingSatu buah keping biji sajaAda dua buah keping
biji/kotiledon biji
KandunganakarTidak terdapat cambiumAda cambium
5
9
dan batang
6 Jumlahkelopak Umumnya kelipatan tiga Biasanya kelipatan
bunga empat atau lima
7 Pelindung akar dan Ditemukan batang Tidakada pelindung
batang tembaga lembaga/koleoptil dankelorhiza maupun
A. Kelas dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji yang berkeping dua.
Beberapa Famili tumbuhan dicotyledoneae :
1. Euphorbiaceae
8.Rutaceae
Rutaceae contohnya jeruk keprok
9.Myrtaceae
Myrtaceae contohnya cengkih
B. Kelas Monokotil
1
Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua
kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya
memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai
sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam
kehidupan manusia.Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan
baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan
sebagainya
1. Poaceae
1
Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam
tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang
ber seludang(spatha).
6. Liliaceae
Tanaman Liliaceae adalah angiosperma, adalah kelas monokotil. Liliaceae baik
di bunga, obat-obatan lain. Beberapa juga bisa dimakan. Allium genus utama,
Smilax, Lilium, Ophiopogon, Polygonatum, aspartat genus Fritillaria spp.
Anemarrhena genus Cymbidium kuntul, paku bunga putih yang endemik ke Cina
dan sebagainya.
7. Amaryllidaceae
madagaskariensis)
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1
1. Angiospermae adalah tumbuhan brbiji tertutup yang paling dominan
dijumpai di dunia.
2. Dalam siklus hidupnya Angiospermae mengalami pembuahan ganda atau
lebuh lazim disebut dengan pergiliran keturunan antra pembuahan
(perkembangbikan secara generative dan vegetative).
3. Ciri utama tumbuhan ini dalah memiliki bunga. Sel kelamin jantan dari
angiospermae adalah benang sari sedangkan sel kelamin betina adalah
putik.
4. Fertilisasi tumbuhan angiospermae adalah dengan pembuahan ganda
yakni dengan dua kali peleburan sperma. Pembuahan pertama
menghasilkan zygot dan pembuahan yang kedua menghasilkan
endosperm.
3.2 Saran
Mohon kritik atau saran dari pembaca demi perbaikan lebih lanjut.
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo,gembong.2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
1
Van,C.G.J.2008.Flora.Jakarta: PT Pradnya Paramita
Internet:
Steals, Bayu.2011. Makalah: Pengenalan Tumbuhan Angiospermae (online)
http://stealsblog.blogspot.co.id/2011/10/makalah-pengenalan-tumbuhan.html
Diakses20-09-2015
Udin, Ahmad.2012. BOTANI TUMBUHAN TINGGI “Angiospermae” (online)
http://kuplukluntur.blogspot.co.id/2012/10/makalah-
angiospermae.html.Diakses20-09-2015