PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotic dan abiotik yang
ada di sekitarnya dandapat mempengaruhinya. Dalam konsep rantai makanan,
hewan ditempatkan sebagai konsumen, sedangkan tumbuhan sebagai
produsen. Hewan disebut sebagai makhluk
makhluk hidup yang heterotrof.
Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-
masing. Dalam suatuhabitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan
semuanya berada dalam satu komunitas.Komunitas menyatu dengan
lingkungan abiotik dan membentuk suatu ekosistem. Dalamekosistem hewan
Daya?
2. Apa peran hewan Sebagai Organisme Heterotrof?
3. Apa yang disebut dengan hewan Ektotermi atau poikilotermi?
4. Apa yang disebut hewan Endotermi atau homeotermi?
5. Bagaimana hubungan hewan dan Lingkungan Biotik?
6. Bagaimana hubungan hewan dan Lingkungan Abiotik?
7. Apa saja kisaran Toleransi dan Faktor Pembatas serta Terapannya?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Peru
Pe ruba
baha
han
n Siklik,
Siklik, perubaha
perubahan
n yang
yang terjadiny
terjadinyaa berulang
berulang-ula
-ulang
ng secarabe
secaraberi
rira
rama
ma,,
seperti malam dan siang, laut pasang dan surut, kemarau danpenghujan,
dll. Perubahan siklik dapat berskala harian, bulanan, musiman,tahunan
sedangkan tumbuhan sebagai produsen. Hal ini karena hewan tidak dapat
mensintesis makanannya sendiri dari bahan anorganik di lingkungannya. Untuk
memenuhi kebutuhannyaakan bahan – bahan organik berenergi tinggi guna
menyediakan energi untuk aktivitas hidup dan menyediakan bahan – bahan
untuk membangun tubuhnya, hewan mengambil bahan organik dari makhluk
hidup lain, baik tumbuhan atau hewan lain. Karena itulah hewan disebut
sebagai makhluk hidup yang heterotrof, sebagai lawan dari tumbuhan yang
bersifat autotrof atau dapat mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan
organik dengan cara melakukan fotosintesis.
3
2.Tipe nutrisi saprozoik. Dijumpai pada berbagai hewan protozoa, yang
memperoleh nutrien – nutrien organik yang diperlukan dari organisme –
organisme yang telah mati, membusuk, dan telah terurai. Nutrien – nutrien
pengurai di tanah.
C. Hewan Ektotermi atau poikilotermi
poikil otermi
Hewan ektotermi adalah hewan yang untuk menaikkan suhu tub
tubuhnya
uhnya
memperoleh panas yang berasal dari lingkungan. Dalam kaitannya dengan hal
yang sama, hewan yang suhu tubuhnya berubah – ubah sesuai dengan
perubahan suhu lingkungan disebut
disebut hewan poikilotermi, yang dalam istilah lain
disebut hewan berdarah dingin. Dikatakan berdarah dingin karena rata – rata
suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh hewan homeotermi. Hampir semua
hewan tergolong kelompok poikilotermi, yaitu mulai dari golongan protozoa
sampai reptil, aves dan mamalia merupakan hewan – hewan homeotermi. Ini
4
berarti bahwa hewan – hewan tersebut panas tubuhnya
tubuhnya sangat bergantung
bergantung pada
sumber panas dari lingkungannya. Kemampuan mengatur suhu tubuh pada
hewan – hewan ektoterm sangat terbatas sehingga suhu tubuh bervariasi
5
Suhu konstan untuk tubuh hewan – hewan homeotermi biasanya terdapat di
antara 35-40 derajat celcius. Karena kemampuannya mengatur suhu tubuh
sehingga selalu konstan,maka kelompok ini disebut hewan regulator.
6
Nilai indeks keanekaragaman komunitas ikan ditemukan lebih tinggi
pada padang lamun yang rapat dan tersusun oleh banyak spesies lamun
dibandingkan pada padang lamun jarang dan hanya terdiri dari satu spesies
lamun. Keberadaan epifit sebagai nutrisi bagi ikan yang hidup di padang
lamun dapat berkontribusi terhadap hasil yang dicapai.
2) Ekosistem
Ekosistem adalah suatu unit lingkungan hidup yang di dalamnya
terdapat hubunganyangfungsional antar sesame makhluk hidup dan antar makhluk
hidu
hidup
p deng
dengan
an komponenlingkungan
komponenl ingkungan abiotik.
abioti k. Hubungan fungsional
fungsion al dalam
ekosistem adalah proses-proses yangmelibatkan seluruh komponen biotic
dan abiotik untukm mengelola sumberdaya yang masuk dalam ekosistem.
Sumberdaya tersebut adalah sesuatu yang digunakan oleh o0rganismeuntuk
kehidupannya,, yaitu
kehidupannya yaitu energi, cahaya dan unsure-unsur
unsure-unsur nutrisi.Inte
nutrisi.Int era
raks
ksii an
anta
tarr
komponen di dalam ekosistem menentukan pertumbuhan populasi
setiaporganisme dan berpengaruh terhadap perubahan serta perkembangan
struktur komunitas biotic.
Apabila kita hanya melihat fungsinya, suatu ekosistem terdiri atas
dua komponen
a. Komponen autotrofik: organisme yang mampu menyediakan atau
mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik dan bahan-bahan
anorganik dengan bantuan energi matahari atau klorofil. Oleh
Ole h karena itu
7
dan aktivitas hidup lainnya. Organisme autotrof adalah; sebagian besar
adalahorganisme berklorofil, yang sebagian besar terdiri dari tumbuhan
hijau dan sebagian kecil berupa bakteri.
4) Konsumen
Konsumen adalh komponen biotic yang terdiri dari organisme
heterotrof, yaitu organismeyang tidak dapat memanfaatkan energi secara
langsung untuk memenhuhi kebutuhanenerginya. Organisme heterotrof
sebagai organisme yang tidak dapat menyusun bahanorganic dari bahan
anorganik. Energi kimia dan bahan organic yang diperlukan
dipenuhidengan cara mengkonsumsi energi kimia dan bahan organic yang
diproduksi oleh tumbuhanhijau (produsen).Organisme yang tergolong
konsumen adalah;
1. Herbivore
yaitu memakan tumbuhan.Misalnya sapi, kuda, kambing, kerbau, kupu-
kupu, belalang dan siput.
2. Karnivor
Ad al ah hewan pemakan
pemakan hewan lain baik herbivore
herbivore maupn sesame
karnivor. Karnivor pada umumnyaadalah hewan buas (harimau, singa,
ular), dan hewan pemakan bangkai (komodo, burunghantu, dll).
Predator juga termasuk sebagai karnivor.
3. Omnivor
serangga.
8
6) Parasit
Parasit adalah hewan yang hidup pada hewan lain. Hidupnya sangat
mempengaruhiinangnya karena semua zat makanan dari inang diserapnya
inangnya menetas, selam faselarva itu belum dewasa akan hidup terus
dalam tubuh inang. Larva tersebut akan makansebagian atau seluruh tubuh
dari inang sehingga menyebakan kematian bagi inangnya.
8) Pengurai
Pengurai adalah organisme yang berperan sebagai pengurai. Cara
mengkonsumsimakanan tidak dapat menelan dan mencerna makanan di
dalam sel tubuhnya, melainkanharus mengeluarkan enzim pencerna keluar
sel untuk dapat menguraikan makanannya
makanann ya yang berupa organic mati
mat i
menjadi zat-zat yang molekulnya kecil sehingga dapat diserap oleh sel.
9) Mikrobivor
Mikrobivor adalah hewan-hewan kecil yang makan mikroflora
(bakteri dan fungi). Hewan ini berupa protozoa dan nematoda.
10) Detritivor
Detritivor adalah hewan yang makan detritus, yaitu bahan-bahan
organic mati yang berasal dari tubuh tumbuhan dan hewan. Hewan yang
tergolong detritus antara lain; rayap,anjing tanah dan cacing tanah.
9
Intraspesifik dan interspesifik
Hubungan timbal balik antara dua individu dalam suatu jenis organisme
(intraspsifik) danhubungan antara dua individu yang berbeda jenis (interspesifik). Hubungan-
hu
hubu
bung
ngan
an ini
ini meli
me liput
puti:
i:
1. Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan antara dua individu untuk
memperebutkan satu macamsumberdaya, sehingga hubungan itu bersifat
merugikan bagi salah
sal ah satu pihak. Sumberdaya berupa; makanan, energi
dan tempat tinggal. Persaingan ini terjadi pada saat populasimeledak
sehingga hewan akan berdesak-desakan di suatu tempat tertentu. Dalam
kondisidemikian biasanya hewan yang kuat akan mengusir yang lemah dan
akan menguasai tempatitu sedangkan yang lemah akan beremigrasi atau
10
(partition). Dalam hubungan inihewan-hewan yang hidup di suatu habitat
mengadakan spesialisasi dalam hal jenis makananatau dalam metode dan
tempat memperoleh makanannya. Misalnya burung Flaminggomempunyai
kaki dan leher yang panjang yang berfungsi dalam hal pengambilan
makanannya berupa organisme kecil dan di tempat berlumpur sehingga
burung tersebut mudah meraihnya.
4. Kanibalisme
Kanibalisme adalah sifat suatu hewan untuk menyakiti dan
membunuh bahkanmemakannya
bahkanmemakannya terhadap individu lain yang masih sej
sejenis.
enis.
Contoh belalang sembah betinamembunuh belalang jantan setelah
melakukan perkawinan, ayam dalam satu kandang yang berdesak-desakan
sehingga ruangan dan makananya terbatas menyebabkan persaingan
yanghebat.
5. Amensalisme
Hubungan antara dua jenis organisme yang satu menghambat atau
merugikan yang lain,tetapi dirinya tidak berpengaruh apa-apa dari
organisme yang dihambat atau dirugikan.
6. Komansalisme
Hubungan antara dua jenis organisme yang satu memberi kondisi
yang menguntungkan bagiyang lain sedangkan dirinya tidak terpengaruh
oleh kehadiran organisme yang lain itu.
7. Mutualisme
Hubungan antara dua jenis organisme atau individu yang saling
menguntungkan tanpa adayang dirugikan.
F. Hewan dan Lingkungan Abiotik
Hewan adalah organisme yang bersifat motil, yaitu dapat bergerak dan
berpndahtempat. Gerakannya disebabkan oleh
oleh rangsangan tertentu yang berasal
dari lingkungannya.Faktor-faktor yang merangsang hewan untuk bergerak
adalah makanan, air, cahaya, suhu,kelembaban,dan lain-lain.Faktor lingkungan
yang berpengaruh pada kehidupan hewan dibedakan atas kondisidan
11
1. Materi
adalah bahan-bahan atau zat yang diperlukan oleh organisme untuk
12
Setiap medium berbeda komposisi merambatkan panas, sifat
perubahnya sebagaiakibat perubahan suhu, tegangan permukaan
kekentalan, massa jenis dan tekanan.
5. Substrat
Adalah permukaan tempat organisme hidup terutama untuk
menetap atau bergerak, atau benda-benda padat tempat organisme
menjalankan seluruh atau sebagianhidupnya. Setiap organisme
memerlukan medium, tetapi tidak semua mempunyai substrat.Hewan air
yang bersifat pelagic (berenang) tidak mempunyai substrat. Medium juga
tidak berubah sebagai akibat adanya
adan ya aktifitas organisme. Substrat
meng
me ngal
alam
amii modi
mo difi
fika
kasi
si oleh
ol ehaktiv
aktivitas
itas organis
organisme,
me, misalny
misalnyaa tanah padang
padang rumput
rumput
yang
yang gemb
gembur
ur menj
menjad
adii p
pad
adat
at ji
jika
kadigu
digunaka
nakan
n untuk
untu k gembala
gemb ala kambin
kam bing
g atau
ata u kerbau
ker bau
tempat tinggal, kecuali hewan yang hidupdi dalam tanah. Kondisi tanah
yang berpengaruh terhadap hewan tersebut adalahkekerasannya.Faktor
dalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah antara
lainkandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban
serta sisa-sisa tubuhtumbuhan yang telah lapuk. Jika tanah banyak
mengandung air maka oksigen di dalam tanahakan berkurang dan
karbondioksidanya akan meningkat. Air juga menyebabkan tanahmenjadi
cepat asam, karena eir mempercepat pembusukan. Kurangnya oksigen
menyebabkangangguan pernapasan , dan zat-zat yang bersifat asam dapat
13
tanah tidak dapat mengekstrak air secara normal.Kandungan
karbondioksida dalam tanah lebih banyak daripada di atmosfir. Jika tanah
banyak mengandung rongga pertukaran udara antar tanah
ta nah dengan atmosfir
c) Temperatur
Temperatur merupakan faktor lingkungan yang dapt menembus
dan menyebar ke berbagai tempat. Temperatur dapat berpengaruh terhadap
hewan dalam proses reproduksi,metabolisme serta aktivitas hidup lainnya.
Suhu optimum adalah batas suhu yang dapatditolerir oleh hewan, lewat
atau kurang dari suhu tersebut menyebabkan hewan terganggu bahkan
menuju kematian karena tidk tahan terhadap suhu.
d) Cahaya
Cahaya dapat mempengaruhi hewan, misalnya warna tubuh,
14
e) Gravitasi
Pengaruh gravitasi dirasakan oleh hewan jika hewan sedang
berpijak pada substratyang horizontal.Hewan yang berdiri di suatu bidang
yang miring atau tegak, berenang di air dan terbang di udara merasakan
adanya pengaruh gravitasi bumi. Gravitasi juga berpengaruh pada
perbedaan tekanan air dan udara.
f) Gelombang Arus dan Angin
Kehidupan hewan juga dipengaruhi oleh arus dan angina. Hewan
yang hidup di lingkunganair mengalir menghadapi resiko hanyut karena
adanya aliran dan arus air. Demikian denganhewan yang hidup di darat
dan udara menghadapi arus angina. Namun demikian arus air danangina
yang normal sangat berpengaruh positif terhadap hewann, karena air dan
bervartiasi.
h) Salinitas
Salinitas adalah kondisi lingkungan yang menyangkut konsentrasi
garam dilingkungan perairan dan air yang terkandung di dalam tanah. Di
lingkungan perairan tawar,air cenderung meresap ke dalam tubuh hewan
karena salinitasi air lebih renadah daripadacairan tubuh. Hewan yang
bhidup di phabitat laut umumnya bersifat isotonic terhadapsalinitas air laut
sehingga tidak ada peresapan air ke dalam tubuh hewan.
15
G. Kisaran Toleransi dan Faktor Pembatas serta Terapannya
Setiap organisme harus mampu beradaptasi untuk menghadapi kondisi
faktor lingkungan abiotik. Hewan tidak mungkin hidup pada kisaran faktor abiotik yang
relative rendah. Dengan demikian hewan akan lebih tahan terhadapsuhu tinggi
apabila udara kering disbanding dengan pada kondisi udara yang lembab.
Dalam laboratorium juga sangat sulit untuk menentukan batas-batas
kisaran toleransihewan terhadap sesuatu faktor lingkungan. Penyebabnya ialah
sulit untuk menentukan secaratepat kapan hewan tersebut akan mati. Cara yang
biasa dilakukan ialah denganmemperhitungkan adanya variasi individual batas-
batas kisaran toleransi itu ditentukan atasdasar terjadinya kematian pada 50%
dari jumlah individu setelah dideadahkan pada suatukondisi faktor lingkungan
selama rentang waktu tertentu. Untuk kondisi suhu, misalnyaditentukan LT50
16
konsentrasisuatu zat dalam lingkungan biasanya ditentukan dengan LC 50 ± X
jam ( LC= LethalConcentration; X dapat 24, 48, 72 atau 96 jam) dan untuk
sesuatu dosis ditentukan LD50 ± XJam
Oleh karena itu ada istilah spesies indicator ekologi, baik kajian ekologi hewan
maupun ekologi tumbuhan. Species indikatoe ekologi adalah suatuspecies
organisme yang kehadirannya ataupun kelimpahannya dapat memberi
petunjuk mengenai bagaimana kondisi faktor-faktor fisiko ± kimia di suatu
tempat.
Beberapa species hewan sebagai spcies indicator antara lain
adalahCapitellacapitata (Polychaeta) sebagai indicator untuk pencemaran
bahan organic.Cacing Tubifex (Olygochaeta)
(Olygochaeta) dan lain-lain.
Faktor pembatas adalah suatu yang dapat menurunkan tingkat jumlah
17
Keterbatasan
Keterbatasan dan toleransi di dalam ekosistem
Pertumbuhan organisme yang baik dapat tercapai bila faktor
lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan berimbang dan menguntungkan.
Bila salah satu faktor lingkungan tidak seimbang dengan faktor lingkungan
lain, faktor ini dapat menekan atau kadang-kadang menghentikan pertumbuhan
organisme. Faktor lingkungan yang paling tidak optimum akan menentukan
tingkat produktivitas organisme. Prinsip ini disebut sebagai prinsip faktor
pembatas. Justus Von Liebig adalah salah seorang pioner dalam hal
mempelajari pengaruh macam-macam faktor terhadap pertumbuhan organisme,
dalam hal ini adalah tanaman.
Faktor Pembatas Fisik dan Indikator Ekologi
Kehadiran atau keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan adalah faktor-faktor abiotik dan biotic di luar tubuh
organisme yang berpengaruh terhadap kehidupan organisme, yang dibedakan
atas kondisi dansumberdaya. Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor
biotic dan abiotik yang ada di sekitar hewan dan dapat
mempengaruhinya.Contoh-contoh kondisi adalah: Temperatur, kelembaban,
pH. Di dalam rantai makanan hewan adalah makhluk hewan ersifat heterotrof
baik secara holozoik, saprozoik, dan parasitik. Faktor-faktor biotic yang
berpengaruh terhadap kehidupan hewan adalah komunitas danekosistem,
19
DAFTAR PUSTAKA
Ganesha.
Campbell, Reece & Simon. 2007. Essential Biology. San Fransisco: Pearson
Fried, George H & George J. Hademenos. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Rappe, Ambo Rohani. 2010. Struktur Komunitas Ikan Pada Lamun Yang Berbeda Di
Hal.62-67
20