Anda di halaman 1dari 4

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Ekologi dan Lingkungan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan dan Sumber Daya
2. Populasi dan Komunitas
3. Ekosistem
4. Perubahan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari 1. Lingkungan dan Sumber Daya
Lingkungan bagi suatu organisme adalah faktor
biotik dan abiotik yang ada di sekitar organisme
tersebut dan dapat mempengaruhi kelangsungan
hidupnya. Setiap organisme hanya dapat sintas,
tumbuh dan berkembang biak pada suatu 5
lingkungan yang menyediakan kondisi yang cocok
baginya dan sumber daya yang diperlukannya baik,
serta terhindar dari lingkungan yang membahayakan
kesintasannya, baik lingkungan biotik maupun
abiotiknya.
Setiap organisme terdedah pada berbagai faktor
lingkungan yang bersifat dinamis atau berubah-ubah
seiring dengan waktu. Untuk itu setiap organisme
harus mampu menyesuaikan dirinya untuk
menghadapi kondisi faktor lingkungan yang berubah-
ubah tersebut. Apabila bila organisme terdedah pada
suatu faktor lingkungan yang mendekati batas kisaran
toleransinya, maka organisme tersebut akan
mengalami cekaman (stress) fisiologis atau berada
dalam kondisi kritis yang menentukan kesintasannya.
Misalnya apabila hewan didedahkan pada suhu yang
ekstrim rendah akan menunjukkan hipotermia,
sedangkan pada suhu yang ekstrim tinggi akan
mengakibatkan gejala hipertermia.
Habitat merupakan tempat dimana biasanya
makhluk hidup terdapat. Habitat secara umum
menunjukkan bagaimana corak lingkungan yang
ditempati suatu populasi hewan. Bagian dari habitat
yang merupakan lingkungan yang kondisinya paling
cocok dan paling akrab hubungannya dengan hewan
dinamakan mikrohabitat.
Sedangkan relung atau niche ekologi suatu
organisme merupakan status fungsional organisme
tersebut di dalam habitat yang ditempatinya
berdasarkan adaptasi-adaptasi fisiologis, struktural
dan perilakunya. Di alam kita sering menemukan
beberapa populasi hewan berkoeksistensi dalam
habitat yang sama dan mempunyai kemiripan dalam
kisaran toleransinya, bahkan memiliki kemiripan
dalam jenis sumber daya yang dimanfaatkannya.
Kepekaan terhadap rangsangan (stimulus)
merupakan salah satu ciri utama dari makhluk hidup.
Karena dengan ciri itulah menjadikan organisme
mampu memberikan tanggapan (respon) terhadap
berbagai perubahan pada faktor lingkungannya
(stimulus).
Kemampuan organisme untuk bertahan hidup
sangat tergantung pada kisaran toleransi organisme
tersebut terhadap perubahan lingkungan. Semakin
luas kisaran toleransi suatu organisme, semakin besar
peluang organisme tersebut untuk dapat bertahan
hidup. Pada dasarnya kisaran toleransi suatu
organisme ditentukan secara herediter, namun dapat
mengalami perubahan oleh terjadinya proses
aklimatisasi (di alam) atau aklimasi (di laboratorium).
Aklimatisasi prosesnya terjadi dalam periode ontogeni
suatu organisme, sifatnya reversible dan tidak
diturun-temurunkan. Serupa sifatnya

2. Populasi dan Komunitas


Populasi merupakan kumpulan individu-individu
yang sejenis yang berada pada suatu tempat pada
waktu tertentu. Suatu kelompok organisme dikatakan
sejenis apabila terjadi biak-silang antara individu
jantan dengan betina yang fertil akan menghasilkan
keturunan yang fertil pula. Artinya individu-individu
hasil biaksilang dari keturunannya akan mampu
menghasilkan keturunan juga. Populasi memiliki ciri –
ciri :
(a) Mempunyai struktur dan organisasi tertentu yang
dapat bersifat fluktuatif maupun konstan seiring
dengan berjalannya waktu. (b) Mempunyai sejarah
ontogeni (dari mulai lahir, tumbuh, dewasa menjadi
tua hingga mati atau punah). (c) Dapat dikenai faktor-
faktor lingkungan sebagai bentuk respon terhadap
perubahan lingkungan. (d)Mempunyai sifat hereditas
dalam bentuk gen pool (genangan gen). (e)
Terintegrasi oleh faktor-faktor hereditas dan
lingkungan yang mempengaruhi kestabilannya.
Komunitas merupakan kesatuan dari populasi-
populasi pada suatu ruang dan waktu tertentu.
Komunitas merupakan komponen biotik dalam
ekosistem. Struktur suatu komunitas tidak hanya
dipengaruhi oleh hubungan antar species, tetapi oleh
jumlah relatif organisme dari species-species tersebut.
Keseimbangan dan kestabilan suatu komunitas sering
dikaitkan dengan kompleksitas keanekaragaman jenis
penyusun komunitas tersebut. Berdasarkan sumber
makanannya, komunitas dikelompokkan kedalam tiga
kelompok yaitu; (1) Produsen, (2) Konsumen, terdiri
atas Herbivora, Karnivora, dan Omnivora, (3)
Dekomposer.
Pada dasarnya tidak ada individu yang hidup
sendiri. Setiap individu selalu melakukan interaksi
dengan orgnisme lain. Untuk itu, berdasarkan jenis
organisme yang berinteraksi, ada dua bentuk interaksi
antar organisme yaitu: (1) Interaksi intraspesifik
(intraspecies); yaitu interaksi yang terjadi diantara
individu yang sejenis (dalam satu populasi). Interaksi
interspesifik (intraspecies); yaitu interaksi yang
terjadi antar individu yang berbeda species. Interaksi
interspesifik terjadi lebih kompleks dan dapat terjadi
karena memperebutkan sumberdaya maupun akibat
eksploitasi suatu populasi terhadap populasi lain.
3. Ekosistem

Namun sebuah genangan air atau sebuah


akuarium juga dapat dinyatakan sebagai sebuah
ekosistem. Hal ini disebabkan persyaratan untuk
sebuah ekosistem sudah 5 terpenuhi, yaitu ada
komponen biotik, komponen abiotik dan ada interaksi
diantara keduanya.
Komponen Penyusun ekosistem diataranya;
Produsen, Konsumen, dan Pengurai.
Secara garis besar ekosistem menjadi 3 macam,
yaitu ekosistem darat, ekosistem perairan, dan
ekosistem lahan basah. Ekosistem darat dalam skala
luas disebut dengan Bioma, terdiri atas; (1) Hutan
Hujan Tropis, (2) Padang rumput, (3) Hutan Gugur, (4)
Gurun, (5) Taiga, (6) Thundra.

Ekoenergetika merupakan bahasan dalam ekologi


yang mengkaji tentang transformasi energi dalam
organisme hidup. Peristiwa transformasi energi
merupakan perpindahan suatu unit energi dari satu
titik ke titik lain yang membutuhkan suatu sumber
energi dan penerima energi. Tiap-tiap organisme
dapat memakan dalam satu tingkatan konsumen atau
dari tingkatan 13 konsumen lain di dalam ekosistem
yang dikenal dengan rantai makanan dan antara
rantai-rantai makanan itu saling berhubungan satu
dengan lainnya yang dikenal dengan jaring-jaring
makanan.

Telah kita ketahui bersama, bahwa komponen-


komponen biotik pada rantai makanan ekosistem
menempati tingkatan trofi tertentu, seperti produsen
menempati tingkat trofi pertama, herbivora
menempati tingkat trofi kedua, karnivora menempati
tingkat trofi ketiga, dan seterusnya. Ketika organisme
autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora
(konsumen I), maka energi yang tersimpan dalam
produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh konsumen
I (pemakannya) dan konsumen II akan mendapatkan
energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya.

4. Perubahan Lingkungan
Berdasarkan kondisi awalnya, suksesi dibedakan
atas; (a) Suksesi primer; yaitu suksesi yang terjadi
pada tempat-tempat yang baru terbentuk atau
ekosistem yang mengalami kerusakan total. Suksesi
ini biasanya diawali oleh kehadiran organisme pionir
atau perintis. Misalnya terbentuknya ekosistem
seiring dengan terbentuknya daratan delta sungai,
atau kerusakan ekosistem akibat gunung api meletus
seperti gunung krakatau yang menyebabkan seluruh
kehidupan di pulau tersebut musnah. (b) Suksesi
sekunder; yaitu suksesi yang terjadi pada saat
ekosistem mengalami gangguan atau kerusakan
secara tidak menyeluruh atau total, dimana komposisi
biotik yang sudah ada sebelumnya turut
mempengaruhi proses suksesi. Misalnya kerusakan
akibat kebakaran hutan atau banjir yang masih
menyisakan komponen biotik sebelumnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan
hidupnya, manusia melakukan berbagai upaya untuk
mengeksplorasi dan eksploitasi alam. Eksploitasi yang
berlebihan pada akhirnya akan berdampak pada
penurunan kemampuan lingkungan dalam
mendukung kelangsungan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. untuk menjaga keseimbangan dan
keberlanjutan sumberdaya alam tersebut. Misalnya,
untuk memenuhi kebutuhan pangan, manusia dapat
melakukannya dengan dua jalan, yaitu intensifikasi
pertanian atau ekstensifikasi pertanian.
Sampah atau limbah bisa diartikan sebagai sisa-
sisa hasil pengolahan pabrik ataupun manusia yang
mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat
menimbulkan polusi serta menganggu kesehatan.
Berdasarkan wujudnya limbah dibedakan menjadi (1)
Limbah padat, (2) Limbah cair, (3) Limbah gas.
Berdasarkan komponen penyusun limbah dibedakan
menjadi (1) Limbah Organik, (2) Limbah Anorganik.
Berdasarkan sumbernya limbah dibedakan menjadi;
(1) Limbah rumah tangga, (2) limbah Industri, (3)
Limbah Pertanian, (4) Limbah Konstruksi, (5) Limbah
Radioaktif

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Strategi berbiak hewan, strategi -r, dan strategi -k
di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Siklus Biogeokimia


mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai