Anda di halaman 1dari 8

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 5 Ekologi dan Lingkungan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan dan sumber daya
2. Populasi dan komunitas
3. Ekosistem
4. Perubahan lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1. Lingkungan dan sumber daya
dipelajari a. Lingkungan organisme
 Lingkungan bagi organisme adalah
faktor biotik dan abiotik di skeitar
organisme tersebut yang dapat
mempengaruhi kelangsungan
hidupnya. Lingkungan yang cocok,
sumber daya yang baik, dan tidak
membahayakan dapat mendukung
pertumbuhan perkembangan serta
kelangsungan hidup organisme
tersebut.
 Dari segi aspek fungsional,
lingkungan dapat dilihat sebagai
kondisi dan sumber daya. Contoh
sebagi kondisi adalah suhu, iklim,
dll. Contoh sebagai sumber daya
adalah air.
 Faktor abiotik yang berperan bagi
persebaran organisme adalah
suhu, air, cahaya matahari, angin,
batu dan tanah.
 Perubahan lingkungan
berdasarkan ruangan dan waktu
dibedakan atas perubahan siklik,
perubahan terarah, dan
perubahan teratik.
 Cahaya matahari merupakan
salah satu faktor abiotik yang
sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan organisme
khusunya di daerah kutub dan
sub tropik terkait siklus
fotoperiode, namun tidak terlalu
berpengaruh untuk makhluk
hidup di daerah tropis.
b. Lingkungan sebagai sumberdaya
 Faktor pembatas sangat penting
bagi kelagsungan hidup
organisme. Faktor pembatas
adalah kondisi lingkungan yang
mendekati batas toleransi suatu
organisme. Hal ini ditegaskan oleh
Hukum toleransi Shelford.

c. Habitat dan relung


 Habitat hewan identik dengan
sejarah filogeni hewan tersebut.
 Mikrohabit adalah bagian dai
habitat yang merupakan
lingkungan yang cocok dan akrab
dengan hewan tersebut.
 Sedangkan relung atau niche
adalah status fungsioanal
organisme di habitat yag
ditempatinya berdasarkan
adaptasi fisiologis, struktutal, dan
perilaku.
 Gause mencetuskan teori asas
eksklusi persaingan atau aturan
Gause yaitu “satu spesies satu
relung” karena pada dasranya
tidak ada dua spesies yang
adapatsinya secara fisiologis,
struktural, dan fungsional identik
satu sama lain.
 Relung ekologi berdasar
pemanfaatan dibagi menjdi dua
yaitu relung fundamental dan
relung terealisasikan.
 Beberapa spesies memperlihatkan
pemanfaatan yang sama dengan
cara yang sama sehingga
menyebabkan persaingan yang
ketat disebut guild.
 Fenomena pergeseran ciri : dalam
keadaan simpatrik, seleksi alam
akan menghasilkan ciri tubuh
yang makin mencolok (evolusi
divergen), berbeda saat beberapa
spesies berada dalam keadaan
aloptarik (evolusi konvergen).
 Fenomena pergeseran ciri memiliki
peranan penting dalam menjaga
keamanan spesies di habitatnya
dan juga menjamin terjadinya
koeksistensi spesies yang
berkerabat dekat yang
kemungkinan terjadi interaksi
persaingan.
d. Respon dan adatasi
 Respon organisme dapat dipengaruhi
oleh : jenis stimulus, intensitas
stimulus, jenis spesies, stadium
perkembangan atau umur, kisaran
toleransi hewan terhadap lingkungan.
 Respon hewan jika kondisi
lingkungan tidak baik : adaptasi,
migrasi, dan mati.
 Respon pada organisme yang bersifat
reversibel
respon pengaturan/ regulatori
(terjadi sangat cepat), contoh
mengecil dan membesarnya pupil
karena intensitas cahaya
respon penyesuaian (aklimatori)
yaitu respon yang berlangsung
lebih lama dari repson regulatori.
 Respon organisme yang bersifat
irreversible : proses perkembangan
 Upaya penyesuaian diri makhuk
hidup sering berdampak pada
adaptasi morfologi, anatomi, fisiologi,
dan ke perilaku.
 Pola/ aturan umum tentang adaptasi
struktural : aturan Bergman, aturan
Allen, aturan Gloger, dan aturan
Joedan.
 Komponen perilaku (taksis, refleks,
insting, dan menalar) hewan
invertebrata dan vertebrata

KB 2. Populasi dan komunitas


a. Konsep dasar populasi
 Populasi adalah kumpulan
individu sejenis di tempat dan
waktu yang sama.
 Ciri-ciri populasi dalam perspektif
biologi dan statistik.
 Kepadatan populasi dan
kelimpahan populasi
 Kepadatan populasi dapat diukur
dari banyak jumlah individu
ataupun biomassa persatuan
ruang atau volume
 Sedangkan untuk mengukur
kelimpahan populasi apabila area
tidak terlalu luas menggunakan
metode sensus dan apabila area
luas menggunakan metode
sampling.
 Penyebab kelangkaan populais
hewan
 Tiga pola persebaran populasi :
acak, seragam, dan agregasi/
mengelompok.
b. Pertumbuhan populasi
 Empat parameter utama yang
menetukan kelimpahan populasi :
natalitas, mortalitas, imigrasi dan
emigrasi.
 Tinggi rendahnya natalitas
bergantung pada faktor bawaan
dan faktor lingkungan.
 Dua macam strategi berbiak
hewan dalam mepertahankan
kesintasan jenisnya : strategi-r dan
startegi-k.
c. Komunitas
 Komunitas adalah kesatuan populasi
pada tempat dan waktu tertentu.
 Berdasar sumber makanan,
komponen komunitas dibagi menjadi
produsesn, konsumen, dan
dekomposer.
 Pebandingan efektifitas pengukuran
keanekaragaman pada beberapa
indeks keragaman
d. interaksi organisme
 Berdasar jenis organisme yang
berinteraksi, terdapat dua benuk
interaksi antar organisme yaitu
interaksi intraspesifik dan interaksi
interspesifik.
 Bentuk interaksi hewan berdasar
dampak yang terjadi : interaksi positif
dan interaksi negatif.

KB 3. Ekosistem
Ekosistem adalah sistem ekologi yang
terbentuk dari hubungan timbal balik
makhluk hidup dengan lingkungannya.
a. Komponen penyusun ekosistem
 Kompone penyusun ekosistem : biotik
dan abiotik
 Komponen biotik : produsen,
konsumen, dan dekomposer
 Komponen abiotik : komponen tak
hidup di lingkungan seperti tanah,
air, dll.
b. Macam- macam ekosistem
 Berdasar tempat terjadinya dibagi
menjadi
Ekosistem daratan : bioma hutan
hujan tropis, bioma padang
rumput, hutan gugur, gurun,
taiga, dan tundra.
Ekosistem perairan : ekosistem air
tawar, ekosistem laut, dan
ekosistem estuaria.
Ekosistem lahan basah ekosistem
lahan gambut, ekosustem
mangrove dan ekosistem rawa-
rawa,
c. Ekoenergetika
 Ekoenergetika adalah bahasan
dalam ekologi yang mengkaji
tentang transformasi energi dalam
organisme makhluk hidup.
 Aliran energi dan siklus materi
dalam ekosistem terjadi melalui
rantai makanan dan jaring-jaring
makanan.
 Rantai makanan berdasar tipe
produsen sebagai tingkat trofik
pertama dibagi menjadi rantai
makanan perumput dan ranytai
makanan detritus.
 Tiga bentuk piramida ekologi :
piramida jumlah, pramida
biomassa, dan piramida energi.
 Piramida yang memberikan
gambaran akurat tentang aliran
energi adalah piramida energi
dimana dapat diketahui
penurunan sejumlah neergi
berturut-turut di tiap tingkat
trofik.
 Produktivitas adalah hasil
metabolisme organisme betupa
pertumbuhan, penambahan, dan
penimbunan biomassa dalam
periode tertentu.
 Produktivitas dibagi menjadi
produktivitas primer dan
produktivitas sekunder.
d. Siklus biogeokimia : siklus air, siklus
karbon, siklus oksigen, siklus
nitrogen, dan siklus sulfur atau
belerang.
KB 4. Perubahan lingkungan
a. Perubahan ekosistem
 Perubahan ekosistem
Faktor alam : banjir, gunung
meletus, dll
Faktor eksternal : kebakaran,
polusi, dll.
 Suksesi adalah proses perubahan
ekosistem secara perlahan-lahan
menuju ke arah kestabilan melalui
beberapa tahapan.
 Enam unsur yang akan terjadi
sehubungan dengan suksesi :
penggundulan, migrasi, eksesis,
kompetisi, reaksi, dan stabilisasi.
 Perbedaan suksesi progresif dan
suksesi regresif
 Suksesi berdasarkan kondisi
awal : suksesi primer dan
sekunder
 Suksesi berdasarkan awal
terbentuknya jaring-jaring
makanan : suksesi autrofik dan
heterotrofik.
 Ringkasan pola berpikir tentang
teori suksesi
b. Peranan manusia dalam perubahan
lingkungan.
 Kebutuhan manusia : kebutuhan
dasar (esensial) dan kebutuhan
tambahan (non esensial).
 Kebutuhan manusia yang
meningkat menyebabkan
eksploitasi alam dan penggunaan
tekhnologi.
 Diperlukan upaya konservasi
untuk menjaga keseimbangan dan
keberlanjutan sumber daya alam
yaitu dengan intensifikasi
pertanian dan ekstensifikasi
pertanian.

c. Pencemaran lingkungan
 Pengertian pencemaran menurut
 Kategori suatu zat disebut polutan
: jumlah melebihi normal, berada
tidak tepat pada waktunya, berada
tidak pada tempatnya.
 Zat pencemar berdasar sumber
bahan pencemarannya :
pencemaran kimiawi, pencemaran
biologi, dan pencemaran fisik.
 Pemcemaran berdasar tempat
terjadinya : pencemaran udara,
pencemaran air, dan pencemaran
tanah.
d. Masalah lingkungan global dan
nasonal
 Sejarah perhatian global terhadap
permasalah lingkungan.
 Permasalahan lingkungan yang
perlu ditangani baik secara global,
nasional, maupun lokal : global
warming, deforestasi,
pertumbuhan penduduk,
penurunan keanekargaman
hayati, degradasi pantai dan
lahan, dll.
e. Upaya mengatasi dampak kerusakan
lingkungan
 Dua gagasan penting Konsep
Pembangunan berkelanjutan :
gagasan kebutuhan dan gagasan
keterbatasan.
 Sasaran pengelolaan lingkungan
hidup
 Upaya yang dilakukan pemerintah
untuk terbentuknya pelestarian
lingkungan hidup.
 Upaya yang dapat dilakukan
masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup.
Pelestarian tanah
Pelestarian udara
Pelestraian hutan
Pelestraian laut dan pantai
Pelestarian flora dan fauna
Konservasi keanekaragaman
hayati (konservasi in-situ dan
ex-situ)
Mengatasi permasalah limbah
sampah (reduce, reuse, dan
recycle).

2 Daftar materi yang sulit KB 3. Bahasan menghitung aliaran energi


dipahami di modul ini Siklus Carbon, Siklus Nitrogen

3 Daftar materi yang sering KB 3 Produktifitas Primer dan Produktifitas


mengalami miskonsepsi Sekunder dalam piramida energi

Anda mungkin juga menyukai