Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

“PENTINGNYA KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA


SEBAGAI PEMBENTUK JIWA ANAK BANGSA”

Di susun :

RIZKON ALFAQIH
A1I121110

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVESITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa, Karenna berkat karunia dan
anugerah-Nyalah sehingga makalah dengna judul “PENTINGNYA KARAKTER
PROFIL PELAJAR PANCASILA SEBAGAI PEMBENTUK JIWA ANAK
BANGSA” bisa buat dengan tepat waktu. Tidak lupa kami juga bersyukur kepada
pihak lain yang berkontribusi dalam membantu penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan pembuatan makalaah ini adalah untuk menyelesaikan tugas


yang mengantikan MID semester dari ibu Lisnawati Rusmin, S.Pd., M.Sc. selain
itu, penulis berhadap dengan adanya makalah ini dapat menambah pengatahuan
PENTINGNYA KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA SEBAGAI
PEMBENTUK JIWA ANAK BANGSA.

Kami mengakui masih banyak kekurangan dari penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalamamn. Oleh karena itu, kriti dan
saran yang membangun sangat kami nantikan.

2,November ,2021

RIZKON ALFAQIH

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB I......................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................
1.2RUMUSAN MAKALAH............................................................................................................
1.2 TUJUAN MAKALAH.........................................................................................................
BAB II.....................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................
2.1 BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN BERAKHLAK
MULIA.............................................................................................................................................
2.2 BERKEBINEKAAN GLOBAL................................................................................................
2.3 BERGOTONG ROYONG........................................................................................................
2.4 MANDIRI...................................................................................................................................
2.5 BERNALAR KRITIS................................................................................................................
2.6 KREATIF...................................................................................................................................
BAB III..................................................................................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................
3.2 SARAN...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Masa depan yang gemilang suatu bangsa ditentukan dari kuantitas dan
kualitas masyrakar yang mengisi suatu bangsa tersebut. Kuantitas bangsa
berhubungan dengan jumlah penduduk suatu. Sehingga banggsa tersebut kuat
dalam aspek ekonomi, aspek pembangunan, dan aspek pertahanan. Kuat dari
aspek ekonomi itu dikarenankan banyak penduduk didalamnya, kegiatan
perdagangan didalam bangsa itu sendiri sudah cukup membuat suatu bangsa
kuat sehingga tidak perlu bantuan bangsa lain. Kuat dari aspek pembangunan,
karena dengan banyaknya jumlah penduduk, membuat pajak yang didapatkan
bisa dalam jumlah yang banyak, sehingga pembangunan bisa dilaksanankan
dengan segera. Kuat dari segi pertahanan, karena dengan banyak, jumlah
membentuk kekuatan yang lebih, sehingga sulit direbut atau di serang bangsa
lain.

Namun kuantitas tidaklah cukup unutk membuat masa depan yang


gemilang dari suatu bangsa, butuh kualitas masyarakat yang mempuni agar
cita-cita suatu bangsa tercapai. Terlebih lagi, kekuatan dari aspek-aspek
kuantitas tidak akan tercapai bagitu saja tanpa adanya kualitas masyarakat
yang cukup. Dalam penilaian kualitas yang dimaksud ialah masyarakat yang
memiliki karakter-karakter yang menyokong dirinya dalam menghadapi
tantangan zaman.

Di era yang sekartang ini, kualitas manusia sangat diperlukan.


Cepatnya arus teknologi mengharuskan manusianya dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangna zaman. Dalam menghadapi hal tersebut, kementrian
Pendidikan dan kebudayaan mendukung visi dan misi presiden untuk
mewujudan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
membuat peraturan mentri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun
2020-2024.

iii
Oleh karena itu, dalam mendukung hal tersebut penulis memilih makalah yang
membahas “Pentingnya Karakter Profil Pelajar Pancasila Sebagai Pembentuk
Jiwa Anak Bangsa”.

1.2 RUMUSAN MAKALAH

1. Apa itu profil pelajar Pancasila?


2. Apa tujuan dibuat profil pelajar Pancasila?
3. mengapa profil pelajar Pancasila bisa penting dalam membentuk karakterk
bangsa?

1.3 TUJUAN MAKALAH

1. Mendeskripsikan profil pelajar Pancasila


2. Menjelaskan tujuan dibuatnya profil pelajar Pancasila
3. Menjelaskan alasan profil pelajar Pancasila bisa penting dalam
membentuk karakteristik bangsa

iv
BAB II

PEMBAHASAN

Agar setiap pelajar siap menghadapi perubahan zaman, kemetrian


Pendidikan dan kebudayaan berupaya menerjemahkan visi dan tujuan pendidikan
yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang dan dicita-citakan para pemimpin
bangsa ke dalam lembaga pendidikan serta visi misi Presiden. Profil Pelajar
Pancasila sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar


sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.

Visi dan tujuan pendidikan Indonesia, bisa dilihat di pembukaan UUD


NRI tahun 1945 alinea ke-4 (“…mencerdaskan kehidupan bangsa…”) dan UU
Sisdiknas pasal 3. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

v
seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:

(sumber: profil pelajar pancasila - Bing images)

Sebagian ciri profil pelajar Pancasila sudah tertanam sejak lama,


Adapun keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:

2.1 BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN


BERAKHLAK MULIA

Manusia tidak bisa terlepas dengan hubungannya dengan tuhan.


Karena hubungan manusia dengan pencipta merupakan bagian aspek
fundamental dari diri manusia sendiri. Dan tidak bisa dilepas dari diri
manusia.

Menurut Prof. Frimpong Boateng(Prempeh, 2021:6)”Religions can


make changes to incorporate new changes and to also resolve an evolving
and emerging crisis. This reflects the dialectic character of religion, where
oppositions are explained in ways that shed meaning on difficult
situations”. Ia mengatakan bahwa Agama dapat membuat perubahan untuk
menggabungkan perubahan baru dan juga menyelesaikan krisis yang
berkembang dan muncul. Ini mencerminkan karakter dialektika agama, di
mana oposisi dijelaskan dengan cara yang memberi makna pada situasi

vi
sulit. Yang menandakan dengan adanya takwa kepada tuhan YME
memberikan kekuatan.

Rohana, 2019 dalam JURNALNHA Character education is easily accepted


in Indonesia, especially by Muslim thinkers, not because of new concepts or
theories, but because character education is implicitly existing in the concept
of Islamic education that has been applied in Indonesia. Character education
as if strengthening the Islamic education system is even appropriate if
character education is a spirit rather than Islamic education.

Terlepas dari itu semua, profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan pelajar
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia merujuk
pada pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari..

(sumber: 12-Suasana-Kebhinekaan-1161x630.jpg (1161×630) (kampusnesia.com) )

Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia:

a. akhlak beragama
Akhlak beragama merujuk pada akhlak atau kewajiban manusia terhadap
tuhannya, karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup
seluruh aspek kehidupan. Setidaknya ada 6 agama yang di akui oleh

vii
negara. Dengan ragamnya agama di Indonesia menjadikan ini sebagai
bagian yang tidak boleh lepas dari aspek beragama.

b. Akhlak Pribadi

akhlak pribadi berhubungan dengan sifat-sifat yang dibawa manusia sejak


lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Akhlak pribadi
terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan
larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya diri sendiri baik secara
jasmani maupun secara rohani.

c. Akhlak Kepada Manusia

Akhlak kepada manusia berhubungan dengan hubungan dengan orang


lain. Manusia sebagai mahkluk sosial tidaklah bisa melepas hubungan nya
dengnan orang lain. Immanuel Kant (1724-1804) berpendapat “Hukum
keadilan semesta alam menghendaki agar manusia berbuat terhadap orang
lain seperti yang ia harap orang lain berbuat terhadap dirinya”.
(Taufiqurrahman, 2018)

d. Akhlak Kepada Alam

Akhlak kepada alam berarti tingkah laku kita kepada lingkungan sekitar,


bagaimana kita bisa menjaga apa yang ada disekitar kita baik berupa
hewan,tumbuh-tumbuhan, gunung, sungai dan lain sebagainya. Bahkan
secara lebih luas, akhlak kepada alam berarti bagaimana cara kita berbuat
baik kepada seluruh ciptaan Allah yang ada di alam semesta. Dengan
adanya permasalahan yang timbul akibat ulah manusia ya ng di mulai dari
dari revolusi industry.

e. Akhlak Bernegara
Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap pemengang
perkara selama tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam
membangun Negara dalam bentuk lisan maupun fikiran. Menjunjung

viii
tinggi nama negara dimanapun dia berada termasuk didalamnya, baik
didalam negri maupun di luar negeri.
Dengan elemen ini pelajar pancasila akan generasi yang religious, yang
masih mengerti kaidah beragama.

2.2 BERKEBINEKAAN GLOBAL

Pelajar Indonesia harus bisa mempertahankan budaya luhur,


lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak
bertentangan dengan budaya luhur bangsa.. Elemen kunci dari pelajar
Indonesia yang berkebinekaan global adalah:

a. Berupaya untuk mengenal dan menghargai budaya luhur bangsa


sendiri dan budaya bangsa lain. Sehingga dalam elemen ini dapat
membuat kita cinta terhadap apa yang ada dalam negeri sekaligus bisa
menjadi filter terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia.
b. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesame. Sehingga menimbulkan sifat saling
menghormati sesama saudara dalam naungan NKRI danterjalinnya
hubungan yang sehat, seperti rukun dan kekompakan.
c. Selalu merefleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman ke-
binekaan. Yang berarti kehati-hatian dalam bertindak yang dapat
menyindir keragaman milik orang lain.

2.3 BERGOTONG ROYONG

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan


untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

ix
Dalam jurnal yang di tulis oleh Ala et al., 2021 :2":The Scale (Jehnet al.,
1999) measures how the students perceive the opinions of group members
about the project, goals, objectives, and deliverables on a five-point Likert
scale. High levels of stress that are often reported among medical students can
exacerbate conflict and be counterproductive for teamwork”.

(sumber: 001_abdiwan_gotong-royong.jpg (1600×1071) (bp.blogspot.com)

Skala (Jehnet al., 1999) mengukur bagaimana siswa memandang pendapat


anggota kelompok tentang proyek, tujuan, tujuan, dan kiriman pada skala Likert
lima poin. Tingkat stres yang tinggi yang sering dilaporkan di kalangan
mahasiswa kedokteran dapat memperburuk konflik dan menjadi kontraproduktif
untuk kerja tim (Fasoroet). Pentingnya nilai gotong rotong inilah yang
menjadikannya harus menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia .

Gotong royong memiliki beberapa elemen-elemen, antara lain;

a. Kolaborasi
Artinya pelajar dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah atau
mengapai impian. Sehingga pelajar dapat mengapai impian tanpa ada
persaingan tidak sehat.

b. Kepedulian
Kepedulian berarti peduli yang sangat/ perhatian yang lebih. Sehingga
dengan tertanamnya sifat ini membuat setiap pelajar tidak akan bisa tenang

x
Ketika ada orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan.

c. Berbagi
Menunjukkan bahwa pelajar secara lahir membantu dengan materi. Yang
tentunya disertai dengan rasa ikhlas.

Gorong royong merupakan sifat yang menjadikan hubungan pelajar


Pancasila terhadap orang lain. Dengan terpenuhinya elemen-elmen yang tersebut
di ataas akan membuat seorang pelajar Pancasila bisa di terima oleh setiap orang
dan dipandang baik. Hal ini tentunya akan membuat suasana yang damai
disekeliling orang yang melakukan sifat tersebut.

 
2.4 MANDIRI

Kemandirian (self reliance) adalah kemampuan untuk mengelola semua yang


dimiliki, tahu mengelola waktu, berjalan dan berpikir disertai dengan
kemampuan mengambil resiko dan dapat memecahkan masalah.(Parker d.k,
2005)

Adapun yang dimaksud mandiri dari program profil pelajar Pancasila, yaitu
pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci
dari mandiri terdiri dari :

a. kesadaran akan diri


kesadaran diri adalah kemampuan seseorang dalam memahami kesadaran pikiran,
perasaan, dan evaluasi diri sehingga dapat mengetahui kekuatan, kelemahan,
dorongan, dan nilai yang terjadi pada dirinya dan orang lain.

b. kesadaran situasi yang dihadapi


kesadaran situasi yang dihadapi adalah kemampua seseorang dalam
memahami keadaan atau situasi yang ia hadapi, sehingga dapat mengambil
langkah berikutnya.

xi
c. regulasi diri
Regulasi diri adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri,
termasuk emosi dan perilaku. Kemampuan ini membuat seseorang mampu
melakukan sesuatu yang terkadang berlawanan dengan apa yang
dirasakan. Orang dewasa sudah memiliki kemampuan regulasi diri yang
baik, sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan situasi apapun.

 
2.5 BERNALAR KRITIS

Pelajar Indonesia haruslah merupakan insan yang mampu secara objektif


mem- proses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif untuk memecahkan
masalah, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menga- nalisis
informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. (Kemendikbud, 2021)

Bernalar kritis artinya proses berpikir untuk mendapatkan dan mengubah


informasi menjadi keputusan atau kesimpulan yang tepat, dan membantu
siswa memecahkan masalah dengan baik. Hal ini tidak bisa diajarkan sekali,
tetapi membutuhkan waktu lebih lama. Oleh sebab itu, siswa perlu dilatih dan
dibiasakan untuk berpikir kritis. Setiap pembelajaran di sekolah diharapkan
dapat meningkatkan kecakapan hidup dan meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa.

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

Dengan bernalar kritis seorang pelajar Pancasila dapat membuat dirinya dapat
diandalkan sehingga dibutuhkan dimana-mana. Yang menandakan dengan
bernalar kritis seseorang memiliki kinerja yang berkualitas.

xii
2.6 KREATIF

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang


orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal.

(M, Sulistyati et al., 2021) “Tanda sejati dari kecerdasan adalah bukan
pengetahuan, tetapi imajinasi”. Albert Einstein.

Dengan kemampuan kreatifitas yang dimiliki oleh seorang pelajar membuatnya


dapat mengembangkan ilmu yang sudah ada atau bahkan membuat sesuatu
yang baru. Karena itulah karakter kreatif merpakan bagian penting dalam
menyesuaikan perkembangan zaman.

Untuk bisa mencapai karakter kreatif pengajar berperan penting untuk


menumbuhkan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara memberi kebebasan
penugasan pada siswa untuk mengasah kreativitas mereka. Artinya, siswa
dapat menentukan pembelajaran sesuai dengan minatnya masing-masing, dan
guru dapat memberikan dasar serta konsep materi dalam kurikulum

xiii
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1.4 KESIMPULAN

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar


sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Profil pelajar Pancasila bisa penting dalam membentuk karakteristik


bangsa karena itu merupakan terjemahan dari cita-cita dan harapan bangsa
yang telah tertuang dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea ke-4,
sekaligus merupakan cara terbaik yang bisa terbaik yang diberikan oleh negara
dalam mempersiapkan pelajar menghadapi tantangan zaman.

1.5 SARAN

Kita sebagai pelajar bangsa haruslah siap dalam menghadapi


perkembangan zaman di era sekarang ini. Pesatnya dunia teknologi informasi
menuntt kitalah yang harus menyesuaikan diri. Untuk dapat mengubah diri
sendiri danya dapat diseleasaikan dengan Gerakan hati. Dan dalam
mengahadapi dunia modern pemerintah telah berkontribusi agar harapan dan
cita-cita kita Bersama tercapai.

xiv
DAFTAR PUSTAKA
Ala, O. G., Yang, H., & Ala, B. K. (2021). Characteristics and comparison of
peer-assisted learning interactions among university students in Harbin,
China. Social Sciences & Humanities Open, 4(1), 100164.
https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2021.100164

Kusuma, W. (2020)GURU PENGGERAK: Mendorong Gerak Maju Pendidikan


Nasional, GURU PENGGERAK: Mendorong Gerak Maju Pendidikan
Nasional - Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd., Tuti Alawiyah, S.Pd., M.Pd. -
Google Buku

Kemendikbud. (2021). Program Kampus Mengajar 2021. 6.

M, Sulistyati, D., Wahyaningsih, S., & Wijania, I. W. (2021). Proyek Profil


Pelajar Pancasila.

Profil Pelajar Pancasila - Direktorat Sekolah Dasar (kemdikbud.go.id)

Profil Pelajar Pancasila, Tujuan Akhir Sistem Pendidikan Indonesia - Mamak Pintar

Parker d.k. (2005). Menumbuhkan kemandirian dan harga diri anak / Deborah K.
Parker ; alih bahasa, Drs. Bambang Wibisono, M.Pd ; editor, Sunarni ME.
Jakarta, Prestasi Putrakarya.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/11410126_Bab_2.pdf

Prempeh, C. (2021). Religion and the state in an episodic moment of COVID-19


in Ghana. Social Sciences & Humanities Open, 4(1), 100141.
https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2021.100141

Rohana, E. (2019). Character Education Relation with Spiritual Intelligence in


Islamic Education Perspective. International Journal of Nusantara Islam,
6(2), 165–174. https://doi.org/10.15575/ijni.v6i2.4803

xv

Anda mungkin juga menyukai