OLEH :
KELOMPOK 6
Arfiani : A1I121
Muh. Bintang Syafaat S. : A1I121097
Iin Permata Sari : A1I121091
Felin : A1I121089
Magfira : A1I121
Putu Yuni Della S. : A1I121104
Rizkon Alfaqih : A1I121110
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami mengucapkan terimah kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selaku tim penyusun.
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas dari ibu Arviaty
selaku dosen mata kulaih program linear. Terlepas dari tujuan itu kami berharap makalah ini
dapat membantu pembaca dalam memahami program linear khususnya “Persoalan
Degeneracy Teori Rangkap”.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurang. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat kami nantikan.
Hormat kami,
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................
1.3 TUJUAN................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
2.1. Pengertian Kemerosotan (Degeneracy) Dan Metode Charnes.............................................
2.2 Pesoalan Rangkap (Dua Problem).........................................................................................
2.3 Pesoalan Ekonomi Bentuk Program Linear...........................................................................
2.3.2 Penggunaan Persoalan Rangkap ( Dua Problem) Dalam Memecahkan Persoalan
Linear Programing.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Apa itu Arti Daripada Persoalan Degeneracy dan Metode Charnes ?
1.2.2 Bagamana Penggunaan Teknik Pertubasi Dengan Tabel Simplex ?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Persoalan Rangkap ?
1.2.4 Apakah Persoalan Ekonomi Berbentuk Linear Programming ?
1.2.5 Bagaiman Penggunaan Persoalan Rangkap ( Dua Problem) Dalam Memecahkan
Persoalan Linear Programing ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk Mengetahui Arti Daripada Persoalan Degeneracy dan Metode Charnes
1.3.2 Untuk Mengetahui Penggunaan Teknik Pertubasi Dengan Tabel Simplex
1.3.3 Memahami Tentang Persoalan Rangkap
1.3.4 Untuk Mengetahui Persoalan Ekonomi Berbentuk Linear Programming
1.3.5 Penggunaan Persoalan Rangkap ( Dua Problem) Dalam Memecahkan Persoalan Linear
Programing
BAB II
PEMBAHASAN
2
Table simpleks setelah iterasi pertama
Entri dalam barisa evaluasi bersih menunjukkan X 2 harus memasuki dasar itu. Maka
kita hitung rasio yang tepat untuk menentukan barisan pivot, diperoleh :
125
b1 2
= =20 ,
a12 25
8
b 2 20
= =20 ,
a22 1
75
b3 2
= =60
a32 5
8
Maka telihat hubungan antara baris pertama dan kedua. Ini merupakan indikasi bahwa
kita akan memiliki suatu degenerasi penyelesaian layak dasar pada iterasi berikutnya.
3
Bila mana kita memiliki hubungan dalam merasio minimum b i /aij, akan selalu ada
peubah dasar yang sama dengan nol dalam table berikutnya. Oleh karena itu, kita tidak
merekomendasikan untuk memperkenalkan langkah-langkah khusus kedalam metode
simplek guna menghapus kemungkinan terjadinya degenarasi. Jika saat melakukan iterasi
algoritma simpleks muncul suatu hubungan untuk rasio minimum b i /aij, maka kita hanya
merekomendasikan untuk memilih baris atas sebagai garis pivot.
Salah satu cara yang dipaparkan oleh M. Charnes dengan mengunakan metode
simpleks agar variabel slack menjadi nol, dengan mengunakan konstanta (-M) jika
masalah yang dihadapi adalah memaksimumkan tujuan, dan menentukan konstanta (M)
pada variabel slack jika masalah yang dihadapi meminimumkan.
Contoh Soal:
Minimumkan : Z = 3x + 2y
Kendala :
x + y ≥ 2,
2x + y ≥ 3,
x,y ≥ 0
4
Penyelesaian :
Masaah PL menjadi :
Z = 3x + 2y + 0a + 0b
Dengan kendala,
x+y–a+c=2
2x + y – b + d = 3
Tabel Awal
Keterangan :
Baris Zj-Cj baris pertama tidak mengandung unsur M sedangkan baris Zj-Cj baris
kedua mengandung unsur M. Variabel masuk (variabel pendatang) = x, variabel keluar
(variabel perantau) = d.
Tabel 2
5
Tabel 3
Dari baris Zj-Cj yang kedua sudah tidak ada yang negatif maka iterasi selesai.
Sehingga dapat di simpulkan : x = 1, y = 1, a = 0 ,b = 0 ,c = 0 , d = 0 ,dan Z = 5.
6
Notasi pada persoalan rangkap (Dual Problem):
Fungsi tujuan → W
Variabel Keputusan → y1, y2, ……, yn
Maka formulasi matriks persoalan rangkap (dual problem) dari persoalan utama
tersebut adalah sebagai berikut.
Fungsi tujuan → W = HY : Minimum
Pembatasnya → ATY ≥ C
Y≥0
Di mana,
7
Formulasi matematika persoalan rangkap untuk maksimum
8
menghasilkan n macam barang Interpretasi yang dapat diberikan kepada cj (j =
1,2, ... , n) ialah sebagai keuntungan yang diperoleh dati penghasilan satu barang ke-j
atau keuntungan yang diperoleh jika tingkat aktivitas ke-j sama dengan satu satuan.
Disini selalu dianggap bahwa setiap tambahan satudari setiap aktivitas menghasilkan
keuntungan (atau tambahan keuntungan) yang sama.
n) menunjukan banyaknya barang yang dihasilkan. Disini kita memisalkan, bahwa
perusahaan
Oleh karena
Oleh karena, x1, x2,………, xn telah menunjukan output yang dihasilkan, maka
interpretasi yang dapat diberikan kepada aii tidak boleh sembarangan lagi. Salah satu
interpretasi yang mungkin diberikan pada au ialah banyaknya input ke-i yang terseclia.
Batasan di atas dapatlah diartikan sebagai batasan input yang terseclia bagi perusahaan
itu. Dengan demikian jclaslah bahwa jika input kc-i yang tersedia hanya scbanyak hi saja,
Maka pemakaian input itu boleh melebihi hi.
Dari kedua macam tafsiran di atas ini, kita telah memisalican bahwa suatu perusahaan
menghasilkan atau memperdagangkan barang-barang tersebut, perusahaan itu memakai m
macam input, yang masing-masing dcngan jumlah terbatas. Jadi kedua persoalan itu
adalah mencarri nilai-nilai x (tingkat-tingkat aktivatas) yang mana diambil untuk
memaksimumkan kauntungan atau penerimaan.
Kedua persoalan program linier di atas (maksimisasi dan minimisasi) sering disebut
Model Matematika. Model matematika adalah suatu hasil interpretasi manusia
dalammenerjemahkan atau merumuskan prsoalan sehari-hari kebentuk matematika,
hingga persoalanitu dapat diselesaikan secara sistematis.
Metode Linear Programming
1. Metode grafis
Di dalam menyclesaikan setiap persoalan pertidaksamaan dengan dua
variabel, jika penyelesaiannya harus menggunakan grafik fungsi maka satu hal
yang dibutuhkan yaitu pemakaian sistem koordinat atau bidang XY.
Pada bidang XY terletak daerah tempat kedudukan titik-titik (X,Y).
Katakan misalnya, jika itu akan melukiskan sebuah garis : 6x + 3y = 18. Maka
yang terjadi bahwa: tempat kedudukan titik-titik pada bidang XY akan terbagi
menjadi tiga daerah atau tiga himpunan titik-titik yaitu:
Daerah 1 ialah Si = (x , y) / 6x + 3y > 18)
Daerah 2 ialah S2 = (x , y) / 6x + 3y = 18
Daerah 3 ialah 53 = (x , y) / 6x + 3y < 18)
Selanjutnya, untuk menentukan di mana letak daerah pertama (Si) dan daerah
ketiga (S3)
dalam bidang XY, langkah-langkah yang hams dilakukan adalah:
Berarti daerah dimana titik (0,0) terletak merupakan daerah yang dicari yaitu
daerah S3 sedang daerah yang lain adalah daerah S1. Berikut ini daerah gambar grafik
fungsi 6x + 3y < 18. Daerah S3 terletak dalam bidang yang diarsir.
10
Contoh lain, misalkan kita akan melukiskan daerah yang memenuhi persamaan:
6x+3 ≤18
3x - 3y 55. ≤19
x z0 y ≥ 0
Maka langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
Lukislah grafik 6x + 3y 18 ; 3x - 3y ≤9
Gunakanlah salah satu titik selidik, maka didapatkan gambar sebagai
berikut:
Keterangan: Bidang yang diarsir adalah daerah yang memenuhi atau dapat disebut
daerah yang feasible.
Telah disebutkan di alas, bahwa metode grafik merupakan salah sate teknik dalam
Linear Programing. Dalam teknik ini, persamaan-persamaan Linear yang merupakan
pembatas Feasible Solution atau Solution Space adalah daerah bidang yang digaris
yang menunjukkan tempat kedudukan titik-titik yang Feasibel. Sedangkan X dan Y,
merupakan variabel-variabel yang akan edudukan titik-titik yang Feasibel. Sedangkan
11
X dan Y, merupakan variabel-variabel yang akan tujuan atau objective function dan
constraint (pembatas) disebut Optimal Solution. Di dalam pemakaian metode grafik,
langkah-langkah yang hams dilakukan adalah:
a) Menentukan fungsi tujuan "objective Function" yang akan dicapai.
b) Menentukan batasan-batasan "constrant" yang berlaku dalam bentuk
pertidaksamaan.
c) Menggambarkan masing-masing garis pembatas dalam bidang XY
d) Mencari titik-titik yang paling menguntungkan dalam hubungannya
dengan fungsi tujuan.
2. Metode Simplex
3. 2) Persoalan program linier minimisasi
4. Minimisasi adalah suatu proses meminimumkan fungsi objektif.
5. Kedua persoalan program linier di atas (maksimisasi dan minimisasi) sering
disebut
6. Model Matematika. Model matematika adalah suatu hasil interpretasi manusia
dalam
7. menerjemahkan atau merumuskan prsoalan sehari-hari kebentuk matematika,
hingga persoalan
8. itu dapat diselesaikan secara sistematis.
9. Metode Linear Programming
10. 1. Metode Grafis
a m 1 x 1+ am 2 x2 +…+ m x n ± sm =bm
Ringkasnya:
n
12
Untuk memudahkan perhitungan, data diatur dalam suatu tabel simplex dimana
perhitungan dilakukan. Berdasarkan angka-angka yang muncul di tabel dilakukan
analisis dan di table kesimpulan
Contoh Kasus:
PT. Sana Group bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini mencetak Antara
lain Novel dan Majalah. Seperti percetakan lainnya, bahan utama yang
diperlukan adalah kertas dan tinta. Dalam prosesnya juga terbatas oleh waktu
yang tersedia. Tentukanlah jumlah novel dan majalah yang harus diproduksi untuk
mendapatkan keuntungan maksimum bila diketahui sebuah novel memberi
keuntungan Rp.3.000 sedangkan majalah memberi keuntungan Rp.2.000. Persediaan
yang ada, yaitu kertas 70 Kg, tinta 40 desiliter dan waktu 90 jam.
Jawab:
Dari data diatas dapat dilakukan perhitungan secara manual sebagai berikut :
13
penyelesaian dengan Metode Simpleks
Entering variable pada tabel di atas adalah kolom X2 karena -6 pada baris Z
adalah nilai begatif terbesar. Baris S3 merupakan leaving variable karena
memiliki nilai rasio terkecil, yaitu 30. Oleh karena itu, angka 3 pada
entering variable dan leaving variable merupakan nilai pivotnya Setelah
itu didapat persamaan pivot baru dengan membagi nilai yang ada pada baris S3
dengan nilai pivot sebagai berikut:
Setelah mendapatkan tabel baru ternyata didalam baris Z masih terdapat nilai
negatif. Untuk itu dilakukan perhitungan seperti diatas. Dimana pada
pembuatan tabel baru kolom masuk terdapat pada X1 karena memiliki nilai
14
negatif yang paling besar dan persamaan pivot terdapat pada S2 karena
memiliki rasio terkecil.
Jadi, jumlah novel dan majalah yang harus diproduksi adalah 15 dan 25 unit dengan
keuntungan
maksimum sebesar 210
15
DAFTAR PUSTAKA
Sutarto Auditya, 2014. Program Linear-Dual Primal & Metode Simpleks. From
https://www.slideshare.net/audityasutarto/penelitian-operasional-programa-
linier-metode-dual-primal, di unduh 13 September 2022.
16