Masa Natal 2021
Masa Natal 2021
· Perarakan dengan anak-anak Yesus dari pintu gereja ke depan, ketempatnya di kandang dimeriahkan
dengan tarian/nyanyian
· Perarakan kandang natal – hidup (bapa, ibu, anak) yang diantar kedepan diiringi tarian atau
nyanyian
· Adegan oleh anak-anak atau mudika sebagai pendahuluan perayaan atau pun ditengan-tengah
perayaan
· Pujian kepada anak Yesus oleh murid-murid sekolah beberapa pengucapan doa, sajak atau lagu,
dengan membawa hiasan lilin, bunga atau hasil ketrampilan.
Semua itu baik asal dilaksanakan dengan hikmat. Pilihlah cara yang berkesan di hati umat. Tentu saja perlulah
setiapa acara dipersiapkan dengan matang dan dilatih dengan baik.
1. TANDA SALIP
P. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga damai Tuhan Kita Yesus Kristus Beserta Kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
2. SALAM
Semoga dalam perayaan malam suci ini hubungan kita dengan Allah dieratkan dalam damai
sejahtera Yesus Kristus. Amin.
3. KATA PEMBUKA
Saudara saudari terkasih,
“hari ini Sang Juru Selamat lahir untuk kalian”. Demikian pesan malaikat kepada para
gembala. Ia sungguh-sungguh lahir dalam wujud manusia. Allah sungguh-sungguh memberi
tanda nyata, kasih-Nya yang begitu besar kepada umat manusia. Inilah yang menjadi tanda
bagimu, engkau akan menemukan seorang bayi, terbendung dalam kain lampin dan terbaring
di palungan: ini bukan kekuasaan, melainkan kelemahan; ini bukan mengerikan, melainkan
mengajak! Kanak-kanak dan kepapaan adalah tanda ketidak berdayaan kita, akibat dosa-dosa
kita. untuk itu marilah kita rayakan karya penyelamatan Allah ini dengan terlebih dahulu
mendengarkan, Maklumat kelahiran Yesus Kristus.
4. PERARAKAN MASUK DIIRINGI LAGU PEMBUKAAN (bisa lagu malam
kudus)
- Lagu pembukaan sebaiknya berupa suatu lagu yang mengungkapkan peralihan dari masa Adven kemasa
natal
- Urutan perarakan: misdinar pembawa salip, misdinar pembawa, lilin, wakil pasutri, wakil anak, wakil
remaka, wakil OMK, Lektor/s, lektor pembawa air, dan pemimpin ibadat.
- setelah pemimpin sampai di depan altar seluruh umat mmbungkuk dengan khidmat.
- Dengan diiringi tarian/nyanyian, arca anak Yesus diantar kepintu gereja kedepan. Sesampai
didepan, pemimpin bersama asisten tinggal sembah sujud sejenak di depan kandang. Selurut umat
berlutut.
Sementara itu, dilagukan nyanyian malam kudus, dan dinyalakan lilin-lilin disekitar kandang Natal
dan pada Pohon Natal.
Sesudahnya dapat diadakan pernghormatan anak yesus oleh misalnya sekelompok murid sekolah
dengan menyanyikan lagu /mengucapkan sajak atau doa didepan kandangsambil mempersembahkan
lilin atau bungahasil ketrampilan, dan sebagainya.
Acara ini dapat ditutup dengan satu lagu natal oleh seluruh umat.
7. DOA PEMBUKAAN
Marilah kita berdoa-hening sejenak
Allah yang mahaagung, kami memuji nama-Mu, karena Engkau membuat malam suci ini
bermandikan cahaya sejati.
Sinarilah hati kami dengan cahaya-Mu itu, agar lewat sabda-Mu pada malam ini kami
semakin memahami misteri penyelamatanmu ditengah kami.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersatu dengan dikau
dalam roh Kudus kini dan sepanjang masa. Amin
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam
di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di
waktu membagi-bagi jarahan Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya
serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap
sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi
umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk
kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di
dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan
kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini.
BACAAN KEDUA
Bacaan dari surat rasul Paulus kepada Titus Titus 2:11-14
Saudaraku yang terkasih,
Sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia.
Kasih karunia itu mengajak kita untuk meninggalkan segala kejahatan serta keinginan-
keinginan duniawi dan untuk hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia ini,
sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia,
dan pernyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan penyelamat kita Yesus Kristus. Ia
menyerakan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk
menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
P. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
10. HOMILI/KHOTBAH
11. AKU PERCAYA
Setelah kita mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya. Marilah kita dengan rendah
hari mengucap, Aku percaya...
12. DOA PUJIAN: Masa Natal-lht TPS hlm.436
P. saudara/i yang terkasih Yesus Kristus Sang Juruselamat, telah lahir. Dialah Allah yang
menjadi manusia. Di tengah, malam sunyi terpancarlah cahaya dan bersinarlah semarak ilahi
di dunia. Maka bersama para malaikat dan para gembala, marilah kita bergembira, dan
memuliakan Allah dengan berseru:
P. 5| i . i 7 6 | 5..3|5. 4 . | 3 . . ||
Ter- pu- ji- lah Engkau di Sur- ga
Terpujilah Engkau di Surga
P. Ya Allah yang mahakuasa, Bapa yang setia dan murah hati, kami terdorong untuk dalam
Masa Natal ini secara khusus memuji Dikau, sebab Yesus Kristus telah lahir di dunia dan rela
menjadi manusia. Maka kami berseru
U. Terpujilah Engkau di Surga
P. Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya untuk menjadi manusia, sama
seperti kami; Ia lahir sebagai manusia dan menjadi saudara kami. Dalam Dia kami Kauangkat
menjadi putra-putri-Nya yang terkasih. Maka kami berseru:
U. Terpujilah Engkau di Surga
P. Dia telah kauutus membuka bagi kami jalan menuju kebahagiaan kekal. Melalui Dia Engkau
membawa damai dan sejahtera kepada kami dan kepada seluruh dunia. Maka kami berseru:
U. Terpujilah Engkau di Surga
P. Oleh karena itu, dalam persekutuan umat-Mu di seluruh dunia, kami bermadah memuliakan
dikau dengan bernyanyi: lagu kemuliaan-Gloria
14. PERSEMBAHAN
15. DOA PERSEKUAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS
P. Bapa yang maha pengasih kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau berkenan mengutus
Sang Putra Tunggal ke dunia untuk membebaskan kami dari dosa dan menghimpun kami jadi
anak-anak-Mu. Ia tinggal bersama kami. Semoga kehadiran-Nya ditengah kami
menumbuhkan kasih sehingga kami semakin bersatu padu sebagai saudara. Bapa kami
bersyukur pula karena pada malam hari ini kami merayakan kelahiran Sang Sabda bersama
saudara seiman di seluruh dunia. Semoga kelahiran-Nya mengingatkan kami akan kelahiran
kami menjadi anak-Mu. Bersama Sang Putra Tungga kami lebih giat membangun
persekutuan antara semua orang yang percaya akan Kristus, Tuhan kami yang bersatu dengan
Dikau dan Roh Kudus hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa
U. Amin
26. SALAM
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
berserta kita.
U sekarang dan selama-lamanya.
31. MAZMUR
Mzm 97: 1,6,11-12;
32. BACAAN KEDUA
Titus 3:4-7
Bacaan dari surat rasul Paulus kepada Titus
Saudaraku yang terkasih,
Kerahiman dan kasih Allahserta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia. Maka kkita
diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan,
melaikan hannya karena rahmat Allah. Allah membuat kita lahir kembali dalam pembaptisan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Juruselamat kita, Ia melimpahkan Roh Kudus kepada
kita untuk membaharui kita. Dengan demikian oleh kasih karunia-Nya, hubungan kita dengan
Allah telah dipulihkan; dan kita akan menerima hidup kekal, sesuai dengan harapan kita.
P. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
42. KOMUNI
Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa Dunia berbahagialah kita yang di undang
keperjamuan Tuhan.
Ya Tuhan saya tidak pantas datang kepada Tuhan tetapi bersabdalah saja maka saya akan
sembuh.
48. SALAM
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
berserta kita.
U sekarang dan selama-lamanya.
53. MAZMUR
Mzm 97: 1,6,11-12;
54. BACAAN KEDUA Ibr
1:1-6
Bacaan dari surat rasul Paulus kepada Titus
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah
telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-
Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam
semesta, Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang
segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan
kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara
malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau
telah Kuperanakkan" atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku."
Lagi pula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua
malaikat Allah harus menyembah Dia."
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia
dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia
ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan itu tidak menguasainya. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang,
sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya,
tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-
orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh
keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan
diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
P. Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah kristus
56. HOMILI
57. AKU PERCAYA
58. DOA PUJIAN: Masa Natal-lht TPS hlm.436
P. saudara/i yang terkasih Yesus Kristus Sang Juruselamat, telah lahir. Dialah Allah yang
menjadi manusia. Di tengah, malam sunyi terpancarlah cahaya dan bersinarlah semarak ilahi
di dunia. Maka bersama para malaikat dan para gembala, marilah kita bergembira, dan
memuliakan Allah dengan berseru:
P. 5| i . i 7 6 | 5..3|5. 4 . | 3 . . ||
Ter- pu- ji- lah Engkau di Sur- ga
Ter- pu- ji- lah Engkau di Sur- ga
P. Ya Allah yang mahakuasa, Bapa yang setia dan murah hati, kami terdorong untuk dalam
Masa Natal ini secara khusus memuji Dikau, sebab Yesus Kristus telah lahir di dunia dan rela
menjadi manusia. Maka kami berseru
U. Terpujilah Engkau di Surga
P. Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya untuk menjadi manusia, sama
seperti kami; Ia lahir sebagai manusia dan menjadi saudara kami. Dalam Dia kami Kauangkat
menjadi putra-putri-Nya yang terkasih. Maka kami berseru:
U. Terpujilah Engkau di Surga
P. Dia telah kauutus membuka bagi kami jalan menuju kebahagiaan kekal. Melalui Dia Engkau
membawa damai dan sejahtera kepada kami dan kepada seluruh dunia. Maka kami berseru:
U. Terpujilah Engkau di Surga
P. Oleh karena itu, dalam persekutuan umat-Mu di seluruh dunia, kami bermadah memuliakan
dikau dengan bernyanyi: lagu kemuliaan-Gloria
66. KOMUNI
Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa Dunia berbahagialah kita yang di undang
keperjamuan Tuhan.
Ya Tuhan saya tidak pantas datang kepada Tuhan tetapi bersabdalah saja maka saya akan
sembuh.
Bacaan I
1Sam 1:20-22.24-28
“Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan”.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo, mengandunglah Hana dan
melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab
katanya, "Aku telah memintanya dari Tuhan." Lalu Elkana, suami Hana, pergi
dengan seisi rumahnya untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan
dan kurban nazar kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi. Katanya kepada
suaminya, "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia,
maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan, dan tinggal di sana seumur
hidupnya." Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di
Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga
tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil
betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu
kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, "Mohon bicara, Tuanku! Demi
Tuhanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku,
untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan
Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka
aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini
kepada Tuhan." Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 84:2-3.5-6.9-10
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan.
*Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku
bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau
tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-
Mu, yang bertolak dengan penuh gairah.
*Ya Tuhan, Allah emesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga-Mu, ya
Allah Yakub. Lihatlah kami, ya Allah perisai kami, pandanglah wajah orang
yang Kauurapi!
Bacaan II
“Kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah”.
SELAMAT NATAL!
Dalam tradisi Gereja Katolik ritus Latin, juga di Indonesia, Natal dirayakan dengan tiga Misa Kudus
yakni Misa Malam Natal 24 Desember, kemudian Misa Fajar 25 Desember pagi, dan akhirnya Misa
Siang. Ketiga perayaan itu melambangkan tiga sisi kenyataan lahirnya Sang Penyelamat Dunia.
Pertama, kelahirannya sudah terjadi sejak awal, yakni dalam kehendak Bapa di surga untuk
mengangkat martabat kemanusiaan ke dekatnya. Kenyataan kedua terjadi ketika Yesus lahir dari
kandungan Maria. Dan kenyataan ketiga, kelahiran Kristus secara rohani di dalam kehidupan orang
beriman. Bacaan Injil dalam ketiga Misa Natal tersebut sejajar dengan tiga kenyataan tadi. Dalam
Misa malam hari dibacakan Luk 2:1-14 yang menceritakan Maria melahirkan di Betlehem, kemudian
dalam Misa fajar diperdengarkan Luk 2:15-20 yang mengabarkan lahirnya Kristus di dalam
kehidupan orang beriman yang pertama, yakni para gembala. Akhirnya, dalam Injil Misa siang
hari, Yoh 1:1-18, ditegaskan bahwa sang Sabda ini sudah ada sejak semula. Pembicaraan kali ini akan
menggarisbawahi ketiga kenyataan peristiwa kelahiran Kristus itu. Secara singkat aan diperlihatkan
juga hubungannya dengan bacaan pertama yang semuanya diambil dari Kitab Yesaya (Misa
malam Yes 9:1-6; Misa fajar Yes 62:11-12; Misa siang: Yes 52:7-10).
Seperti dikisahkan dalam ay. 1-3, Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem untuk mematuhi maklumat
umum Kaisar Augustus yang mewajibkan orang mencatatkan diri di kampung halaman leluhur.
Sekalipun tidak ada arsip sejarah yang membuktikan bahwa maklumat seperti itu pernah dikeluarkan
Kaisar Augustus, dapat dikatakan bahwa hal seperti itu bukannya tak mungkin. Di sini
Lukas mempergunakannya sebagai konteks kisah kedatangan Yusuf dan Maria ke Betlehem. Ini juga
cara Lukas mengatakan bahwa Tuhan bahkan memakai pihak bukan-Yahudi untuk menjelaskan
bagaimana Yesus tetap lahir di Yudea, tempat asal kaum Daud, dan bukan di Nazaret. Kelembagaan
Yahudi sendiri kiranya tidak cukup. Bahkan lembaga itu sudah tak banyak artinya lagi.
Seperti banyak orang asli Yudea lain, Yusuf dan Maria termasuk kaum yang "terpencar-pencar" hidup
dalam diaspora di daerah bukan asal. Ironisnya, yang betul-betul masih bisa memberi identitas "orang
Yudea" kini bukan lagi ibadat tahunan di Yerusalem, melainkan cacah jiwa yang digariskan
penguasa Romawi.
Dalam ay. 4-5 disebutkan bahwa Yusuf pergi dari Nazaret ke Yudea "agar didaftar bersama-sama
dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung". Dengan cara ini mereka nanti akan resmi
tercatat sebagai suami istri di Yudea. Oleh karena itu, Yesus juga secara resmi bakal tercatat
sebagai keturunan Daud, baik bagi orang Yahudi maupun bagi administrasi Romawi. Dengan
demikian, Lukas sedikit menyingkap apa yang nanti akan diutarakannya dengan jelas dalam Kisah
Para Rasul, yakni kedatangan Juru Selamat bukanlah melulu bagi orang Yahudi, melainkan bagi
semua orang di kekaisaran Romawi, bahkan bagi semua orang di jagat ini. Malahan bisa dikatakan
bahwa justru kehadiran orang bukan Yahudi-lah yang membuatnya betul-betul datang ke dunia ini!
Kita-kita ini, sekarang ini juga, masih ikut membawanya datang ke dunia.
Menurut ay. 7, Maria melahirkan anak lelaki, anaknya yang sulung. Penyebutan "anak sulung" ini
terutama dimaksud untuk menggarisbawahi makna yuridis, bukan biologis. Anak sulung memiliki hak
yang khas yang tak ada pada saudara-saudaranya. Dalam hal ini hak sebagai keturunan Daud dengan
semua keleluasaannya. Oleh karena itu, ia juga nanti dapat mengikutsertakan siapa saja untuk masuk
dalam keluarga besarnya. Anak bukan sulung tidak memiliki hak seperti ini.
Sang bayi yang baru lahir itu kemudian dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan.
Ditambahkan pada akhir ay. 7 "karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan". Bukan
maksud Lukas mengatakan bahwa mereka tidak dimaui di mana-mana. Tempat-tempat yang biasa
sudah penuh para pengunjung yang mau mendaftarkan diri menurut maklumat Kaisar
Augustus. Mereka akhirnya menemukan tempat umum yang biasa dipakai tempat istirahat rombongan
karavan bersama hewan angkutan mereka. Semacam stasiun zaman dulu. Tempat-tempat seperti ini
memiliki beberapa kelengkapan dasar, misalnya palungan tempat menaruh makanan bagi kuda atau
hewan tunggangan. Sekali lagi ini cara Lukas mengatakan kelahiran Yesus ini terjadi di tempat yang
bisa terjangkau umum. Tempat seperti itulah tempat bertemu banyak orang. Maka dari itu, nanti para
gembala dapat dengan cepat mendapatinya.
Kelahiran Yesus yang diceritakan sebagai kejadian sederhana seperti di atas itu nanti dalam Luk 2:8-
14 diungkapkan para malaikat kepada para gembala. Mereka amat beruntung bisa menyaksikan
perkara ilahi dan perkara duniawi dalam wujud yang sama. Orang diajak melihat bahwa yang terjadi
sebagai kejadian lumrah belaka itu ternyata memiliki wajah ilahi yang mahabesar. Bala tentara surga,
para malaikat menyuarakan pujian kepada Allah. Dia yang Maha Tinggi kini menyatakan diri dalam
wujud yang paling biasa bagi semua orang. Apa maksudnya? Kiranya Lukas mau mengatakan bahwa
orang-orang yang paling sederhana pun dapat merasakan kehadiran Yang Ilahi dalam peristiwa yang
biasa tadi. Dan bahkan mereka bergegas mencari dan menemukan kenyataan duniawi dari kenyataan
ilahi yang mereka alami tadi.
Pengalaman rohani yang paling dalam juga dapat dialami orang sederhana. Oleh karena itu, orang
dapat melihat kehadiran Tuhan dalam peristiwa biasa. Sebuah catatan. Arah yang terjadi ialah dari
atas, dari dunia ilahi ke dunia manusia, bukan sebaliknya. Kita tidak diajak mencari-cari dimensi
ilahi dalam tiap perkara duniawi. Ini bisa mengakibatkan macam-macam masalah dan keanehan.
Yang benar ialah mengenali perkara duniawi yang memang memiliki dimensi ilahi. Ada banyak
perkara duniawi yang tidak memilikinya. Dalam arti itulah warta para malaikat kepada para gembala
dapat membantu kita menyikapi dunia ini. Misteri inkarnasi ialah kenyataan yang membuat orang
makin peka akan kenyataan duniawi yang betul-betul menghadirkan Yang Ilahi, bukan tiap kenyataan
duniawi.
Teks Yes 9:1-6 diangkat sebagai bacaan pertama dalam misa malam. Di situ diutarakan dengan nada
penuh kegembiraan siapa Raja Damai yang bakal meraja di kalangan umat. Dia membuat orang yang
gelisah bisa mendapatkan ketenangan, dia dapat memberi rasa aman bagi yang merasa
terancam. Kebesarannya berdasarkan keadilan dan kebenaran, bukan paksaan dan tipuan. Ia juga
dikenal sebagai "Penasihat Ajaib", artinya yang memiliki kebijaksanaan ilahi. Dia itu juga "Allah
yang Perkasa", yang melindungi umat dari kekuatan-kekuatan yang memusuhi, Ia dikenal sebagai
"Bapa yang Kekal", maksudnya, kerahimanNya tak berhingga. Dia itulah Raja Damai yang
telah lahir. Dalam perayaan kali ini semuanya ini diterapkan kepada dia yang baru lahir seperti
dikisahkan dalam Luk 2:1-14.
Yang diberitakan malaikat Tuhan kepada para gembala (ay. 10-12) kini mereka teruskan kepada
orang-orang yang ada di sekitar palungan (ay. 15). Boleh kita bayangkan, di tempat umum di sekitar
palungan itu ada banyak orang lain yang juga menginap di situ. Mereka sedang menolong keluarga
baru ini. Mendengar kata-kata para gembala mengenai warta malaikat tadi, semua orang ini menjadi
terheran-heran (ay. 18). Bagi mereka bayi yang dilahirkan ibu muda ini biasa saja. Tapi apa para
gembala ini menjelaskan hal yang luar biasa yang sedang terjadi kini! Para gembala itulah orang-
orang yang pertama-tama memberi arti rohani bagi peristiwa kelahiran tadi. Mereka itu juga pewarta
kedatangan Penyelamat yang bukan orang-orang yang secara khusus berhubungan dengan Allah
seperti halnya Maria atau Yohanes Pembaptis ketika masih ada dalam kandungan. (Katakan saja, para
gembala itulah para teolog, para ahli kristologi generasi awal, yang mampu memukau perhatian
orang. Guru Besar mereka ialah para malaikat dan semua bala tentara surgawi.)
Satu catatan. Disebutkan dalam ay. 15 "... gembala-gembala itu berkata satu kepada yang lain,
'Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat ....'" Kepada siapa kata-kata itu ditujukan?
Dalam bacaan teks yang biasa, jelas ajakan itu ditujukan kepada satu sama lain. Namun demikian,
bacaan teks ini juga tertuju kepada pembaca. Teks ini membuat siapa saja yang membaca atau
mendengarkannya merasa diajak gembala-gembala tadi bersama pergi dengan mereka ke Betlehem
menyaksikan kebesaran ilahi dalam wujud yang membuat orang mulai bersimpati kepada Tuhan.
Lukas kerap memakai teknik berbicara seperti ini. Dengan memakai bentuk percakapan - bukan hanya
dengan cerita - Lukas membuat pembaca merasa seolah-olah ikut hadir di situ. Dan pada saat tertentu
ajakan akan terasa ditujukan bagi pembaca juga.
Yang hadir dalam pembacaan Injil Misa fajar bisa pula merasakannya. Dan bila itu terjadi, warta
petikan Injil Misa Fajar akan menjadi makin hidup. Orang diajak para gembala yang telah
menyaksikan kebesaran Tuhan untuk ikut pergi mencarinya "di Betlehem", di tempat yang kita semua
tahu, yang dapat dicapai, bukan di negeri antah-berantah. Warta Natal Lukas tak lain tak bukan ialah
pergi mendapati dia yang lahir di tempat yang bisa dijangkau siapa saja - di "Betlehem" - boleh jadi
dalam diri orang yang kita cintai, boleh jadi dalam kehidupan orang-orang yang kita layani, dalam
diri orang-orang yang membutuhkan kedamaian, atau juga dalam diri kita sendiri yang diajak ikut
menghadirkannya. Ini bisa memberi arah baru dalam kehidupan. Betlehem bisa bermacam-macam
wujud dan macamnya, namun satu hal sama. Di situlah Tuhan diam menantikan orang datang
menyatakan simpati kepada-Nya. Adakah perkara lain yang lebih menyentuh?
Dalam bacaan pertama misa fajar (Yes 62:11-12 ) diutarakan dengan nada penuh kegembiraan agar
orang di kota Yerusalem membuka pintu gerbang mereka lebar-lebar menyambut kedatangan raja
yang mereka nanti-nantikan. Mereka dihimbau menerima dengan terbuka dia yang membawakan
keselamatan bagi kota yang gelisah dan merasa terancam oleh kekuatan-kekuatan yang
memusuhinya, baik dari luar maupun dari dalam. Yang menyambutnya akan menjadi bangsa
yang kudus, orang-orang yang ditebus Tuhan sendiri, mereka itu tidak ditinggalkanNya (ay. 12).
KebesarannNya ini kini menjadi nyata - dalam peristiwa kelahiran Yesus seperti diumumkan dalam
Injil misa malam dan fajar ini.
Pembukaan Injil Yohanes ini sarat dengan makna. Dikatakan dalam kedua ayat pertama "Pada
mulanya adalah Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah. Dan Firman itu adalah Allah. Ia
pada awal mulanya ada bersama dengan Allah" (Yoh 1:1-2). Guna memahaminya, orang perlu
mengingat Kisah Penciptaan menurut tradisi dalam Kej 1:1-2:4a. Di situ dikisahkan bahwa pada
awalnya Tuhan menjadikan terang dengan memfirmankannya. Firman-Nya (yakni "jadilah terang!")
menjadi kenyataan, yakni terang. Dan begitu selanjutnya hingga ciptaan yang paling akhir, yakni
umat manusia (dengan memakai gaya bahasa merismus "laki-laki dan perempuan") yang diberkati
dan diberi wewenang mengatur jagat ini sebagai wakil Tuhan Pencipta sendiri.
Terjemahan ay. 1 "Dan Firman itu Allah" ialah terjemahan harfiah kalimat Yohanes "kai theos en ho
logos". Kalimat Yunani seperti itu sebetulnya bukan hendak menyamakan Firman dengan Tuhan. Alih
bahasa yang lebih dekat dengan maksud Yohanes boleh jadi demikian: "keilahian itu adalah Firman".
Kata "theos" dipakai tanpa artikel atau kata sandang di sini tampil dalam arti keilahian. Pemakaian
seperti ini maksudnya untuk menekankan bahwa yang sedang dibicarakan, yakni Firman itu memiliki
bagian dalam keilahian. Dengan demikian juga hendak dikatakan bahwa keilahian yang kerap terasa
jauh dan menggentarkan belaka itu kini mulai dekat dan dapat didengarkan, membiarkan diri
dimengerti, dikaji, dipikir-pikirkan, dan dengan demikian ikut di dalam kehidupan manusia. Itulah
maksud Yohanes. Oleh karena itu, juga tidak mengherankan bila dalam Yoh 1:3 ditegaskan tak ada
yang ada di jagat ini yang dijadikan tanpa Firman. Tak ada yang tak berhubungan
denganNya. Hubungan ini tetap ada sekalipun dianggap sepi, disangkal, tidak diperhatikan.
Selanjutnya, dalam ay. 4 ditegaskan bahwa ia itu kehidupan dan kehidupan itu adalah terang bagi
manusia. Dalam Kisah Kejadian tadi, terang menjadi ciptaan pertama yang mendasari semua yang
ada.
Bagi Yohanes, kata "dunia" (ay. 9, 10) mengacu pada tempat beradanya kekuatan-kekuatan gelap
yang melawan kehadiran ilahi (lihat ay. 5). Ke tempat seperti inilah terang ilahi tadi bersinar dan
terangnya tak dikalahkan oleh kekuatan-kekuatan gelap. Yohanes menghubungkan
peristiwa kelahiran Yesus sebagai kedatangan terang ilahi ke dunia ini. Dengan latar Kisah Penciptaan
maka jelas kelahiran Yesus itu ditampilkan Yohanes sebagai tindakan yang pertama dalam karya
penciptaan Tuhan. Namun demikian, arah tujuan pembicaraan Yohanes bukan sekadar menyebut itu.
Penciptaan ini dimaksud untuk menghadirkan Tuhan Pencipta. Bukan sebagai Tuhan yang kehadiran-
Nya harus diterjemahkan terutama dalam wujud hukum-hukum agama, seperti hukum Taurat,
melainkan sebagai Bapa yang mengasalkan kehidupan manusia, yang menyapa manusia dengan
Firman yang membawakan kehidupan.
Bacaan pertama misa siang, Yes 52:7-10, mengungkapkan gairah umat menerima warta gembira
bahwa yang mereka percaya - Allah - sungguh berkuasa melindungi orang-orangNya. Dia kini berada
kembali di tengah-tengah umat, di Yerusalem yang untuk beberapa lama menjadi kota yang runtuh
pamornya. Kini kota itu akan berdiri kembali karena Ia ada di situ. KehadiranNya bukan sekadar akan
membangun kembali kota itu, melainkan mengubahnya menjadi tempat kehadiranNya yang batiniah.
Dan oleh karenanya Ia tidak lagi terbatas di tempat itu saja, melainkan ada di mana saja Ia
dimuliakan. Kota Yerusalem menjadi kota rohani bagi semua orang yang melihat dan menerima
kehadiranNya.
Kehadirannya memiliki daya pembaharu dan inilah kenyataan penciptaan. Bagi zaman ini, akan besar
maknanya bila dikatakan bahwa iman akan kelahiran Kristus di dunia ini ialah kelanjutan kepercayaan
bahwa Allah terus menciptakan jagat beserta isinya. Firman-Nya kuat. Terangnya tak
terkalahkan meskipun banyak yang menghalangi. Artinya, yang menganggap ciptaan ini buruk dan
gelap belaka dan memperlakukannya dengan buruk boleh jadi sudah mulai memisahkan diri dari Dia,
sumber terang itu sendiri, dan akan tersingkir sendiri. Tetapi mereka yang percaya bahwa jagat ini
dapat menjadi baik dan ikut mengusahakannya sebetulnya memilih ada bersama Dia