Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“DIAGNOSA KEPERAWATAN”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Analisa Data


oleh :
Kelompok 4
Annisa Maulia (2720180006)
Nani Rachmawati (2720180034)
Revy Qairuniza(27201801012)
Siti Ratna Aida(2720180049)
Siska Lestari (2720180048)
Werdi Siti Y(2720180064)

UNIVERSITAS ISLAM AS SYAFI’IYAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JL. RAYA JATIWARINGIN NO 12 RT 006/005 JATI CEMPAKA KEC. PONDOK
GEDE KOTA BEKASI
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah ANALISA DATA, yang mana dengan tugas
ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan dosen
pengampu.
Makalah yang berjudul tentang“DIAGNOSA KEPERAWATAN”. Mengenai
penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini. Dengan
harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapakan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka
kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Jakarta, Oktober 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia
(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara
pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan
merubah. Tujuan, Mengidentifikasi prioritas keperawatan, mengarahkan intervensi
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan yang memiliki prioritas tinggi, memberikan
bahasa umum dan membentuk dasar untuk komunikasi dan pemahaman antara
profesional keperawatan dan tim layanan kesehatan, dan memandu formulasi hasil
yang diharapkan untuk persayaratan jaminan kualitas pembayar pihak ketiga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon


klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.
Masalah kesehatan mengacu kepada respon klien terhadap kondidi sehat sakit
, sedangkan proses kehidupan mengacu kepada respon klien tehadap kondisi yang
dialami selama rentang kehidupanya dimulai dari fase pembuhan hingga menjelang
ajal dan meninggal yang membutuhkan diagnose keperawatan dan dapat diatasi atau
diubah dengan intervensi keperawatan (Christensen & Kenny,2009: McFarland &
McFarlane,1997:Seaback,2006)

Definisi Diagnosa menurut beberapa ahli:


1. GEBBIE : Prakiraan atau kesimpulan dari hasil pengkajian keperawatan
2. BRCHER :Fungsi keperawatan yang bebas, evaluasi respon pribadi dari kien
terhadap pengalaman insani sepenjang siklus hidup, apakah Itu krisis
perkembangan atau kecelakaan, penyakit, kesulitan atau stres yang lain.
3. GORDON : Masalah kesehatan aktual atau potensi yang oleh para perawat
dengan rasa kasih sayang atau dengan hasil pendidikan serta pengalamannya bisa
dan legal untuk mengelolanya
4. MORITZ :Respon kesehatan aktual atau potensesi yang para perawat dengan
rasa kasih sayang hasil dari pendidikannya mampu, diidzinkan, disyahkan dan
dapat dipertanggung jawabkan untuk mengelolanya.
5. CARPENITO : Pernyataan yang menguraikan respon insani (status kesehatan atau
perubahan pola interaksi aktual/ potensial ) individu atau kelompok yang perawat
dapat membuat | pernyataan resmi dan perawat dapat memesan interven-si yang
pasti demi kelestarian status kesehatan atau mengurangi, menghilangkan : tau
mencegah perubahan-perubahan.

Menegakkan diagnosa keperawatan dan melaksanakan kegiatan yang sesuai


terhadap diagnosa keperawatan yang telah ditentukan adalah kegiatan independen /
tidak ada ketergantungan Kegiatan yang memantau gejala untuk mendapatkan data
untuk doktor (kegiatan kolaboratif/ kerja sama ) udak merupakan kegiatan diagnosa
keparawatan.
Pernyataan diagnosa keperawatan tidak cukup hanya sampai disfungsi (masalah
pasien) Tujuan dari keperawatan adalah kesehatan optimal dari pasien/keluarganya
dan mendampingi yang mungkin diperlukan dalam membantu orang mempertahankan
kesehatan tertentu

B. Pencatatan Data Pasien


Data pasien harus segera dicatat untuk meyakinkan kecermatan dan
kegunaannya Data awal dari pasien terhitung informasi dari riwayat keperawatan dan
hasil pemeriksaan fisik yang tercatat dan digunakan dalam analisis dan perencanaan
asuhan serta menyajikan sarana dasar untuk perbandingan. Metoda pencatatan data
bervariasi menurut lembaga dan kerangka acuan yang dipakai oleh perawat dalam
pengumpulan data. Banyak rumah sakit yang menempatkan bagian catatan medik
didalam atau dibagian luar ruang pasien sehingga observasi yang berkesinambungan
dan kegiatan yang terpisah-pisah dapat dicatat dengan segera.

C. Klasifikasi Diagnosa Keperawatan

Internasional Council of Nurses (ICN) sejak tahun 1991 telah


mengembangkan suatu system klasifikasi yang disebut dengan International Nurses
Council Internasional Classification Of Nursing Practice(ICNP). Sistem Klasifikasi
ini tidak hanya mencakup klasifikasi deiagnosa keperawatan , tetapi juga mencangkup
klasifikasi intervensi dan tujuan (outcome) keperawatan .
ICNP membagi diagnose keperawatan menjadi lima kategori , yaitu
Fisiologis , Psikologis , Perilaku , Relasional dan Lingkungan (Wake& Coenen,1998).
Kategori dan Sub Kategori diagnose Keperawatan.
Keperawatan belum memiliki klasifikasi keperawatan yang baku yang dapat di
setujui seluruh perawat. Konferensi pertama tentang klasifikasi diagnosa keperawatan
di adakan pada 1973, koferensi yang sama ke 8 diselenggarakan pada tahun 1988.
Kelompok yang secara berkesinambungan mengembangkan sistem klasifikasi
diaognosa keperawatan sekarang di sebut North American Nursing Association
( NANDA). Daftar diagnosa keperawatan yang di setujui pada tahun 1988.

Webster mengemukakan 5 sebab utama guna standardisasi nomeklatur dan


klasifikasi diagnosa keperawatan.
1. Untuk fasilitas komunikasi
2. Penyimpanan pada komputer dan informasi yang masuk
3. Kebutuhan kebijaksanaan dan legalisasi
4. Peningkatan teori dan ilmu keperawatan
Pendidikan

D. Jenis Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatan di bagi menjadi dua jenis , yaitu dianogas Negatif dan
Diagnosa Positif.
Diagnosa Negatif menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau berisiko
mengalami sakit sehingga penegakan diagnose ini akan mengarahkan pemebrian
intervensi keperawatan yang bersifat pemyembuhan , pemulihan dan pencegahan.
Diagnosa Positif menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai
kondisi yang lebih sehat atau optimal. Atau juga disebut Diagnosa Promosi
Kesehatan (ICNP 2015;Standar praktik Keperawatan Indonesia – PPNI,2005)
Jenis – Jenis Diagnosa Keperawatan tersebut dapat diuraikan sebgai berikut :
a. Diagnosa Aktual
Diagnosa ini mengambarkan respon klien terhadapap kondisi kesehatan atau
proses kehidupannya yang menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.
Tanda dan Gejala Mayor dan Minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien.
b. Diagnosa Resiko
Diagnosa ini menggambrakan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupabya yang dapat menyebabkan klien berisiko mengalami masalah
kesehatan . Tidak ditemukan tanda/ gejala mayor dan minor pada klien , namun
klien memiliki factor risiko mengalami masalah kesehatan.
c. Diagnosa Promosi Kesehatan
Diagnosa ini mengambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk
meningkatkan kondidi kesehatanya ketingkat yang lebih baik atau optimal.
E. Komponen Diagnosa Keperawatan
Memiliki dua komponen utama yaitu Masalah(Problem) dan Indikator Diagnostik
a. Masalah (Problem )
Merupakan label diagnose keperawatan yang mengambarkan inti dari respons
klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupanya. Label diagnosis terdiri
atas Deskriptor atau penjelasan dan Fokus Diagnostik.
Deskriptor merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana suatu focus
diagnosis terjadi.
b. Indikator Diagnostik
Terdiri atas penyebab , tanda/gejala dan factor risiko dengan uraian sebagi berikut.
a. Penyebab (Etiology )
Faktor – factor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan . Etiologi
dapat mencakup empat kategori yaitu :
1) Fisiologis ,Biologis atau Psikologis
2) Efek Terapi / Tindakan
3) Situasional (Lingkungan atau personal)
4) Maturasional

b. Tanda (Sign)dan Gejalan (Symptom)


Tanda (SIgn) Data objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik ,
pemeriksaan objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik ,
pemeriksaan laboratorium dan prosedur diagnostic
Gejala (Symptom) merupakan data Subjektif yang diperoleh dari hasil
anamnesis.
Tanda dan Gejala di kelompokan menjadi 2 kategori
- Mayor : Tanda / gejala ditemukan sekita 80%-100% untuk validasi
diagnose
- Minor : Tanda/gejala tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan dapat
mendukung penegakan diagnosis.
c. Faktor Risiko
Kondisi atau Situasi yang dapat meningkatkan kerentanan klien mengalami
masalah kesehatan
F. Proses Penegakan Diagnosa Keperawatan
Prose Penegakan diagnosis diuraikan sebagi berikut
a. Analisi Data
Dibagi dalam Tahap
1) Bandingkan data dengan nilai normal
Data- data yang didapatkan dari pengkajian dibandingkan dengan nilai- nilai
normal dan identifikasi tanda/ gejala yang bermakna
2) Kelompokkan Data
Tanda/gejala yang dianggap bermakna dikelompokan berdasrkan pola
kebutuhan dasar yang meliputi respirasi , sirkulasi, nutrisi/cairan, eliminasi ,
aktivitas/istirahat, neurosensory , reproduksi/seksualitas , nyeri/kenyamanan ,
integritas Ego
, Tumbuh kembang , intraksi social dan keamanan.
b. Identifikasi Masalah
Setelah data dianalisi , perawat dan klien bersama – sama mengidentifikasi
masalah actual , risiko atau promosi kesehatan.
c. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Penulisan diagnosis disesuaikan dengan jenis diagnosis keperawatan. Terdapat
dua metode diagnosis keprawatan.
1) Penulisan Tiga Bagian (Three Part)
Metode Penulisan ini terdiri atas masalah, penyebab dan tanda/gejala. Metode
penulisan ini hanya dilakukan pada diagnosis actual
Masalah berhubungan dengan penyeab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
2) Penulisan Dua Bagian (Two Part)
Metode ini dilakukan pada diagnosis risiko dan diagnosis promosi kesehatan ,
dengan formulasi sebagi berikut
a) Diagnosis risiko
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
b) Diagnosis Promisi Kesehatan
Masalah dibuktikan dengan Tanda/ Gejala

G. Struktur
Pernyataan diagnosa keperawatan terdiri dari dua bagian :
1. Pola fungsi atau masalah kesehatan
2. Faktor yang menjadi pengaruh atau yang berhubungan dengan fungsi etilogi atau
faktor yang berkaitan Tambahan kepada itu, masing- masing diagnosa mempunyai
karakteristik yang menentukan, seperti serangkaian tanda-tanda dan gejala yang
membentuk kriteria dalam penentuan diagnosa.

Gordon merujuk kepada tiga komponen, yaitu PES : Kompunen masalah


kesehatan diumpamakan (P), etiologi atau faktor - faktor yang berhubungan (E) dan
karakteristik atau serangkaian tanda- tanda dan gejala (S).===> P= problem, E=
etiologi , S= Symptoms.
Komponen ketiga (S) tidak dicantum-kan pada pernyataan diagnosa, tapi dapat
dijumpai pada tulisan materi.
Contoh diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut :
Perubahan eliminasi perut: konstipasi berhubungan dengan penurunan aktifitas
setelah pembedahan dan cairan kurang masukan. Anak kalimat “berhubungan
dengan” dipakai sebagai pernyataan faktor faktor etiologi dari pada menyebut
“adalah”, sebagai indikasi berhubungan, tapi tidak perlu mengemukakan akibat dari
pengaruh.
Guna menegakakan diagnosa keperawatan, data harus terkumpul yang dapat
menunjang penyataan masalah dan etiologi. Menentukan karakteristik masalah
(masalah potensial) menunjang kepada data yang harus di himpun.

H. Perencanaan
Perencanaan keperawatan melalui beberapa tahap:
1. Menentukan prioritas setelah didiagnosa-diagnosa keperawatan ditegakkan.

2. Menentukan tujuan ( hasil) dari pelayanan keperawatan untuk tiap diagnosa


keperawatan.

3. Memilih langkah keperawatan yang spesifik.

I. Menentukan Prioritas
Sistem prioritas yang bisa di pakai:
1. Masalah yang langsung mengancam nyawa ( contoh, kekurangan oksigen)
2. Ancaman beresiko tinggi terhadap integritas fisiologi dan psikologi

3. Ancaman beresiko rendah terhadap integritas fisiologi dan psikologi ( tapi


ancaman akan datang bila tidak di tangani segera)

4. Pelestarian kesehatan

J. Penentuan Tujuan
Tujuan ( hasil yang di harapkan dari pasien) dikatakan sebagai perilaku pasien
yang dapat diamati, yaitu perilaku (tanda-tanda) yang dapat terlihat sebagai tujuan
yang tersisih. Untuk mengetahui apakah tujuan tercapai, daerah sakral harus
diinspeksi apakah terdapat gejala kemerah-merahan atau kulit pecah-pecah.
Hasil yang diharapkan dari pasien harus tertulis menurut kriteria : harus
dengan kata-kata yang dapat diperhitungkan isi dan waktunya spesifik, dan mungkin
bisa di jangkau.
Tujuan berasal terutama dari bagian kesatu ( pola berfungsi) dari pernyataan
diagnosa keperawatan. Tujuan jangka panjang menguraikan perilaku pasien yang di
harapkan sebagai pemecahan yang dinyatakan pada diagnosa keperawatan. Tujuan
jangka pendek menguraikan perilaku pasien yang di harapkan dengan mencantumkan
bahwa kegiatan mengarah ke pemecahan masalah, yaitu langkah langkah adalah
sedikit demi sedikit diraih yang menuju pencapaian tujuan jangka panjang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diagnosa Keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.
Terdapat jenis- jenis diagnosa keperawatan, yaitu; diagnosa aktual, resiko, dan
promosi kesehatan. Selain itu terdapat juga komponen diagnosa keperawatan, yaitu;
Masalah (Problem ), dan Indikator Diagnostik.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia ( SDKI ) Edisi 1


Buku Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Anda mungkin juga menyukai