Anda di halaman 1dari 8

Nama : Arli Dwi Indiar

NPM : 150510200232

Kelas : Teknologi Perlindungan Tanaman H

PRAKTIKUM MK TPHPT

PENGUKURAN PENYAKIT TANAMAN


Kasus Pertama :

Sebagai seorang penyuluh pertanian, anda diminta oleh kelompok tani untuk memberikan rekomendasi

pengendalian mengingat pertanaman mereka banyak yang terkena penyakit. Oleh karena itu, anda perlu

melakukan pengamatan untuk mengetahui seberapa besar penyakit yang ada pada pertanaman
tumpang sari

antara cabai dan jagung. Mereka juga meminta anda untuk melakukan obervasi penyakit yang ada

pada tanaman kopi yang digunakan sebagai tanaman konservasi di area lahan mereka. Adapun masalah

yang dihadapi petani-petani tersebut adalah :

1. Pada pertanaman cabai, sebagian tanaman tampak kerdil dengan daun-daun yang tampak kuning
pucat.

Jawaban:

a. Cara menentukan sampling yaitu dengan cara bedengan, disease incident merupakan kasus yang
cocok menggunakan bedengan. Dalam satu area lahan bedengan yang diamati harus tersebar
secara merata.

b. Penyakit tersebut disebabkan oleh gemini virus melalui hama kutu kebul, kerusakan ini dapat
dihitung dengan menggunakan rumus disease incident
2. Buah cabai yang ada juga banyak yang jaringannya tampak melekuk dengan bintik-bintik hitam di
atasnya.

Jawaban:

a. Cara menentukan sampling yaitu dengan cara bedengan, disease incident merupakan kasus yang
cocok menggunakan bedengan. Dalam satu area lahan bedengan yang diamati harus tersebar
secara merata.
b. Penyakit tersebut merupakan penyakit antraknosa yang merupakan gejala sistemik, kerusakan ini
dapat dihitung dengan menggunakan rumus disease incident

3. Pada pertanaman jagung manis, banyak juga daun-daun yang bergejala bercak coklat keabuan
yang tampak melebar sehingga sebagian daun menjadi mengering.

Jawaban:

a. Penyakit tersebut disebabkan oleh jamur Helminthosporiumturcicum. Gejala ini bersifat lokal, maka
pengambilan sampel dapat dilakukan diseases severity dengan cara mengambil sampel secara
diagonal dan tidak mengambil tanaman yang di pinggir.

Gambar skema tanaman yang dijadikan sampling


b. Mengambil sampel dengan menggunakan cara pengambilan sampel kejadian penyakit diseases
severity. Lalu menghitung intensitas penyakit yang bersifat lokal menggunakan skoring dengan
rumus berikut:

4. Pada tanaman kopi, daunnya banyak yang menguning dengan bercak-bercak yang di atasnya
terdapat spora berwarna kuning.

Jawaban:

a. Pengambilan sampel dapat dilakukan diseases severity dengan cara mengambil sampel secara
diagonal dan tidak mengambil tanaman yang di pinggir.
b. Penyakit tersebat adalah Hemileia vastatrix, kerusakannya dapat dihitung dengan menggunakan
rumus disease severity yaitu dengan membagi tanaman kopi menjadi 4 arah angin dan 1 arah angin
dapat diambil 2 – 5 ranting.

Kasus kedua

Sebagai seorang peneliti anda mempunya beberapa set percobaan yang harus diamati intensitas
penyakitnya.

Pada masing-masing percobaan :


a. Hitunglah intensitas penyakit pada masing-masing perlakuan. Jelaskan skoring yang anda gunakan.
Pada praktikum ini, contoh penghitungan hanya dilakukan pada satu tanaman sampel saja. Jadi
daun yang ada dianggap dari satu tanaman.

b. Berdasarkan hasil penghitungan anda, jelaskan hasil dari percobaan tersebut. Perlakuan manakah
yang relatif baik dalam menekan penyakit ?

Jawaban:
1. Pengaruh pestisida nabati terhadap perkembangan penyakit greasy spot (Mycosphaerella citri)
pada tanaman jeruk
a. Control

Persen Daun Skoring


a. DSI = 74, 286 %
(%)

25% 1 3

35% 2 4

>40% 3 5

25% 4 3

35% 5 4

>40% 6 5

15% 7 2

b. Aplikasi Ekstrak Air Lengkuas


Persen Daun Skoring
(%)
b. DSI = 17,5 %

0% 1 0

5% 2 1

15% 3 2

5% 4 1

15% 5 2

0% 6 0

0% 7 0

5% 8 1
c. Aplikasi Ekstrak Air Bawang Putih
Persen Daun Skoring
c. DSI = 10 %
(%)

15% 1 2

0% 2 0

0% 3 0

5% 4 1

0% 5 0

5% 6 1

0% 7 0

0% 8 0

d. Aplikasi Pestisida Sintetik (Pembanding)


Persen Daun Skoring
(%) d. DSI =5 %

0% 1 0

5% 2 1

0% 3 0

5% 4 1

0% 5 0

0% 6 0

0% 7 0

0% 8 0

Kesimpulan : Pengaplikasian pestisida sisntetik lebih menekan penyakit greasy spot karena yakni
intensitas serangannya hanya 5%
2. Pengaruh isolate bakteri dan khamir serta kombinasinya untuk menekan penyakithawar pada
daun tomat
a. Kontrol

Persen Daun Skoring


(%) a. DSI = 56,67 %
60% 1 3

77% 2 4

60% 3 3

77% 4 4

22% 5 2

12% 6 1

b. Isolat Bakteri BS5


Persen Daun Skoring
(%) b. DSI = 22,86 %
22% 1 2

22% 2 2

12% 3 1

3% 4 1

3% 5 1

0% 6 0

3% 7 1
c. Isolat khamir YS7
Persen Daun Skoring
(%) c. DSI = 25,71 %

40% 1 2

40% 2 2

22% 3 2

22% 4 2

3% 5 1

0% 6 0

0% 7 0

d. Isolat bakteri BSS + Khamir YS7


Persen Daun Skoring
(%)
d. DSI = 15 %
22% 1 2

3% 2 1

3% 3 1

3% 4 1

3% 5 1

0% 6 0

0% 7 0

0% 8 0
e. Pestisida (Pembanding)
Persen Daun Skoring
(%)
e. DSI = 17,14 %
22% 1 2

22% 2 2

3% 3 1

0% 4 0

3% 5 1

0% 6 0

0% 7 0

Kesimpulan:

Isolat bakteri BSS + Khamir YS7 kepada daun tomat ini cara yang paling efektif dalam menekan penyakit
hawar tomat ini.

Anda mungkin juga menyukai