Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN TESAURUS PADA PENULISAN KARYA ILMIAH

Rani Supartini
ranisupartini@upi.edu
Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai pemanfaatan tesaurus pada penulisan karya tulis
ilmiah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fungsi-fungsi tesaurus yang sangat
efisien dalam organisasi maupun penulisan buku, skripsi, tesis ataupun artikel
ilmiah serta minimnya penelitian-penelitian yang membahas mengenai tesaurus,
sehingga penulis mengangkat topik tesaurus sebagai topik utama dalam artikel ini.
Tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk mengetahui konsep dari tesaurus itu
sendiri dari berbagai sumber dan sudut pandang serta bagaimana penulis-penulis
karya ilmiah dalam memanfaatkan tesaurus dalam menulis karya tulis ilmiahnya.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan metode
deskriptif kualitatif, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu
google form berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada tujuan dari
penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tesaurus merupakan suatu
kosakata terkontrol yang diatur secara terurut dimana relasi ekivalensi, hirarki dan
asosiasi antar term ditampilkan secara eksplisit dan diidentifikasikan dengan
indikator relasi standard. konsep tesaurus tidak berubah dalam beberapa puluh
tahun terakhir yaitu tesaurus merupakan bahasa pengindeksan yang
dikembangkan institusi individual, dengan fungsi untuk mengoptimasikan
pengindeksan dan pengambilan informasi sesuai kebutuhan user. Tesaurus sangat
bermanfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah, baik artikel ilmiah, skripsi, tesis
dan lainnya. Tesaurus juga dapat membantu pengguna bahasa Indonesia dalam
mengungkapkan pikiran, gagasan, pengalaman, dan perasaannya ke dalam bahasa
Indonesia yang tepat.
Kata kunci : Tesaurus, karya tulis, dan pemanfaatan tesaurus.
ABSTRACT
This article discusses the use of thesaurus in scientific writing. This research is
motivated by the very efficient functions of the thesaurus in the organization and
writing of books, theses, theses or scientific articles and the lack of research that
discusses thesaurus, so the author raises the topic of thesaurus as the main topic
in this article. The purpose of writing this article is to find out the concept of the
thesaurus itself from various sources and perspectives as well as how writers of
scientific papers use the thesaurus in writing their scientific papers. This research
uses a case study method with a qualitative descriptive approach, the data
collection tool used in the research is a google form containing questions that
refer to the objectives of the research. The results of the study indicate that the
thesaurus is a controlled vocabulary that is arranged in an orderly manner where
the equivalence, hierarchy and association relations between terms are explicitly
displayed and identified with standard relation indicators. The thesaurus concept
has not changed in the last few decades, namely the thesaurus is an indexing
language developed by individual institutions, with the function of optimizing
indexing and retrieval of information according to user needs. Thesaurus is very
useful in writing scientific papers, both scientific articles, theses, theses and
others. Thesaurus can also help Indonesian users in expressing their thoughts,
ideas, experiences, and feelings into appropriate Indonesian.
Keyword : Thesaurus, papers, and use of thesaurus.
PENDAHULUAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional,
2008:1456) menjelaskan bahwa tesaurus adalah (1) buku referensi berupa daftar
kata dengan sinonimnya; (2) buku referensi berupa informasi tentang berbagai
konsep atau istilah di pelbagai kehidupan dan pengetahuan. Kennedy (2000:145)
menjelaskan pengertian tesaurus adalah daftar istilah yang digunakan dan istilah
yang tidak digunakan, serta istilah yang terkait (dari yang digunakan) yang
tersusun secara alfabetis. Berdasarkan ISO 2788 tentang Documentation –
Guidelines for the Establishment and Development of Monolingual Thesauri
(1986:2), tesaurus merupakan kosa kata suatu bahasa indeksasi yang terkontrol,
yang secara formal diatur sedemikian rupa sehingga ada suatu hubungan yang
terencana antar-konsep (misalnya sebagai ”lebih luas” dan ”lebih sempit”) yang
dibuat secara jelas dan tegas (Desi Pratiwi, 2015).
Karya tulis merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau
informasi yang berasal dari data primer dan/atau data sekunder, yang disajikan
untuk tujuan tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data primer, yaitu
didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya, seperti
melalui pengujian (tes), kuesioner, wawancara, pengamatan (observasi). Informasi
dapat juga berasal dari data sekunder, yaitu dari data yang telah dikumpulkan dan
diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (misal laporan, hasil penelitian,
jurnal, majalah, maupun buku) (Azahari, 2014).
Secara umum, karya tulis mempunyai berbagai macam karya, seperti karya
tulis ilmiah, karya tulis dan karya tulis non ilmiah. Karya tulis ilmiah pun
disajikan dalam berbagai bentuk, yaitu secara ilmiah, semi ilmiah, dan populer.
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan metode ilmiah
untuk kelompok pembaca tertentu yang disajikan menggunakan format tertentu
yang baku, seperti makalah ilmiah (scientific paper), makalah semesterial (term
paper), skripsi, tesis, dan disertasi (Azahari, 2014). Umumnya, karya tulis ilmiah
ini ditulis di lingkungan akademik untuk kebutuhan akademik, seperti makalah
ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. Dan seseorang yang menulis karya tulis, baik
ilmiah maupun non ilmiah, harus mempunyai pembendaharaan kata yang luas.
Sementara, telah dituliskan sebelumnya, bahwa tesaurus merupakan buku
referensi berupa daftar kata dengan sinonimnya; buku referensi berupa informasi
tentang berbagai perangkat konsep atau istilah dalam berbagai bidang kehidupan
atau pengetahuan (Kamariah Tambunan, 2012).
Secara teknis, tesaurus sangat dapat membantu dalam pembendaharaan
kata seorang penulis dalam menulis karya tulisnya, baik ilmiah maupun non
ilmiah. Dilihat dari fungsinya, tesaurus sangat berfungsi sesuai dengan kebutuhan
organisasinya. Seperti contoh, tesaurus dapat dimanfaatkan sebagai
pembendaharaan kata dalam menulis, dapat berfungsi dalam pengelolaan arsip,
dan dapat berfungsi dalam pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi. Begitu
banyaknya manfaat yang bisa diambil dari tesaurus, yang akhirnya
melatarbelakangi penelitian mengenai “pemanfaatan tesaurus pada penulisan
karya tulis”.
Penelitian ini akan membahas mengenai konsep dari tesaurus itu sendiri
dan mengetahui apakah penulis memanfaatkan tesaurus sebagai sarana
pembendaharaan kata dalam menulis karya tulis, baik ilmiah maupun non ilmiah
atau tenyata tidak.
Penelitian ini bertujuan untuk menjadi salah satu project yang harus
diselesaikan dalam mata kuliah Abstrak, Indeks, dan Tesaurus. Mengetahui dan
membahas mengenai pemanfaatan tesaurus sebagai pengayaan kosakata dalam
menulis karya tulisnya. Serta diharapkan menjadi referensi untuk kepenulisan
selanjutnya dalam bidang yang sama.
TINJAUAN PUSTAKA
Kata tesaurus berasal dari kata thesauros, bahasa Yunani, yang bermakna
‘khazanah’. Lambat laun, kata tersebut mengalami perkembangan makna, yakni
‘buku yang dijadikan sumber informasi’. Tesaurus berisi seperangkat kata yang
saling bertalian maknanya. Pada dasarnya, tesaurus merupakan sarana untuk
mengalihkan gagasan ke dalam sebuah kata, atau sebaliknya. Oleh karena itu,
lazimnya tesaurus disusun berdasarkan gagasan atau tema. Namun, untuk
memudahkan pengguna dalam pencarian kata, penyusunan tesaurus pun
berkembang, kini banyak tesaurus yang dikemas berdasarkan abjad. Tesaurus
berbeda dengan kamus. Di dalam kamus dapat dicari informasi tentang makna
kata, sedangkan di dalam tesaurus dapat dicari kata yang akan digunakan untuk
mengungkapkan gagasan pengguna. Dengan demikian, tesaurus dapat membantu
penggunanya dalam mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan sesuai
dengan apa yang dimaksud. Misalnya, pencarian kata lain untuk kata hewan,
pengguna tesaurus dapat mencarinya pada lema hewan (Pusat bahasa, 2016).
Beberapa pengertian dan konsep tesaurus terdapat dalam modul yang
ditulis oleh Dra. Desi Pratiwi, MIM. (Desi Pratiwi, 2015), yaitu :
Tesaurus menurut kamus bahasa Inggris-Indonesia (Echols, 2003:586)
berarti kamus, ensiklopedi atau buku lain yang berisi keterangan. Sedangkan,
kamus bahasa Inggris Longman (2001:1889) memberikan pengertian tesaurus
sebagai suatu buku yang mendaftar kata-kata secara berkelompok dengan kata-
kata lain yang memiliki kesamaan pengertian.
Kennedy (2000:145) menjelaskan pengertian tesaurus adalah daftar istilah
yang digunakan dan istilah yang tidak digunakan, serta istilah yang terkait (dari
yang digunakan) yang tersusun secara alfabetis.
Tesaurus adalah daftar istilah yang terkontrol dikaitkan dengan arti kata,
hierarki, dan hubungan padankata (ISO/TR 15489-2:2001:10,4.2.3.2). Alat ini
bertindak sebagai panduan untuk mengalokasikan istilah klasifikasi pada setiap
arsip.
Berdasarkan ISO 2788 tentang Documentation – Guidelines for the
Establishment and Development of Monolingual Thesauri (1986:2), tesaurus
merupakan kosa kata suatu bahasa indeksasi yang terkontrol, yang secara formal
diatur sedemikian rupa sehingga ada suatu hubungan yang terencana antar-konsep
(misalnya sebagai ”lebih luas” dan ”lebih sempit”) yang dibuat secara jelas dan
tegas. Sementara, bahasa indeksasi adalah seperangkat istilah, yang terkontrol,
yang terseleksi dari bahasa natural, dan digunakan untuk menunjukkan, dalam
bentuk singkat, subjek dokumen.
Seperti pada penjelasan di atas bahwa tesaurus dibedakan dari kamus, pada
Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Pusat bahasa, 2016) disebutkan bahwa
tesaurus memuat kosakata sebuah bahasa dalam relasi kedekatan makna. Tesaurus
dapat mengarahkan pengguna bahasa ke dalam memilih kata yang tepat untuk
suatu konsep. Di dalam tesaurus, disajikan kosakata dengan konstelasi relasi
makna dengan kata-kata lain, bukan dengan definisi seperti pada kamus. Dengan
begitu, pengguna bahasa dapat memperoleh ketepatan bentuk ungkapan dan
kecermatan pemilihan kata dalam pengungkapan tentang konsep, ide, dan atau
gagasan, dan pengalaman melalui bantuan tesaurus itu.
Kekayaan kosakata suatu bahasa dapat menjadi indikasi kemajuan
peradaban bangsa pemilik bahasa itu sendiri karena kosakata merupakan sarana
pengungkap ilmu dan teknologi serta seni. Sejalan dengan perkembangan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu,
perkembangan kosakata terus menunjukkan kemajuan (Pusat bahasa, 2016).
Kekayaan kosakata bahasa Indonesia juga sangat penting untuk kelangsungan
hidup kita sebagai warga negara Indonesia, baik dalam komunikasi dengan
keluarga, teman, sahabat, atau rekan kerja sebagai interaksi dalam kehidupan
sehari-hari, ataupun sebagai komunikasi formal pada sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan organisasinya. Tak terkecuali sebagai penunjang dalam penulisan
tugas untuk mahasiswa, seperti karya tulis ilmiah.
Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang memuat kajian suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Kaidah-kaidah keilmuan
itu mencakup penggunaan metode ilmiah dan pemenuhan prinsip-prinsip
keilmiahan, seperti: objektif, logis, empiris, sistematis, lugas, jelas, dan konsisten
(Budiyanto, n.d.). Dalam (Azahari, 2014) dijelaskan pula konsep dari karya tulis
ilmiah, Azahari menuliskan dalam modulnya bahwa karya ilmiah yaitu suatu
karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan metode ilmiah (aplikasi dari
metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu dan disajikan
menggunakan format tertentu yang baku.
Karya ilmiah memiliki bermacam-macam bentuk, yaitu laporan, makalah
ilmiah, artikel ilmiah, makalah semesterial, naskah publikasi, skripsi, tesis dan
disertasi.
Laporan, pada umumnya laporan berkaitan dengan uraian dari hasil
pengalaman langsung atau sumber data primer. Biasanya, penulis membuat suatu
kesimpulan yang berasal dari informasi yang disajikan, atau menyajikan dasar-
dasar untuk keputusan yang akan diambil oleh pembaca atau kelompok pembaca
tertentu (Azahari, 2014).
Makalah Ilmiah, Makalah ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang disusun
berdasarkan informasi, data atau hasil penelitian yang ditujukan untuk golongan
pembaca/masyarakat tertentu dan atau pada kejadian (event) tertentu pula, seperti
makalah seminar, makalah lokakarya. Makalah ilmiah ini dapat digunakan sebagai
masukan untuk keputusan yang akan diambil oleh pembaca (Azahari, 2014).
Artikel Ilmiah, Artikel ilmiah adalah ringkasan dari laporan penelitian,
sedangkan makalah ditulis tidak didasarkan pada hasil penelitian. Artikel ilmiah
biasanya dimuat di dalam jurnal-jurnal penelitian. Makalah (atau artikel
nonpenelitian) biasanya dimuat di dalam majalah-majalah ilmiah non-penelitian.
Makalah atau artkel nonpenelitian bisa bercorak deskriptif, direktif atau problem
solving (Budiyanto, n.d.).
Makalah Semesterial, Makalah ini biasanya berhubungan dengan suatu
kegiatan atau proyek dari suatu kegiatan pendidikan, dan merupakan rangkuman
dalam suatu periode pendidikan (term) tertentu, seperti semester, triwulan,
caturwulan. Tergantung pada pelajarannya (mata kuliah), term paper dapat
dilakukan dengan penelitian (yang menggunakan data sekunder dan/atau data
primer) atau tidak. Dengan demikian, penyusunan suatu term paper dimaksudkan
untuk mengembangkan kemampuan analisis mahasiswa dalam keterampilan
tertentu sebagai penerapan pelajaran yang diterima pada periode pendidikan atau
semester yang bersangkutan, seperti makalah ulasan (critical paper, review paper)
(Azahari, 2014).
Naskah Publikasi, Naskah publikasi adalah tulisan yag bisa saja berupa
karya ilmiah atau bukan, tetapi siap cetak untuk dipublikasikan. Naskah publikasi
ini bisa berupa makalah proceding seminar, artikel ilmiah, atau jenis naskah yang
lain. Oleh karena itu, naskah publikasi bersifat netral (Budiyanto, n.d.).
Skripsi, Skripsi adalah karya tulis akademik hasil studi dan atau penelitian
yang ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan metode ilmiah baik melalui
penelitian induktif maupun deduktif yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah
pengawasan pembimbingnya. Skripsi juga merupakan salah satu syarat akademik
yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar strata-1 (S-l) atau sarjana bagi yang
menempuh jalur skripsi. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang
biasanya dilakukan setelah persyaratan akademik lainnya (seperti satuan kredit
semester/sks) telah terpenuhi. Skripsi disusun berdasarkan kerangka pemikiran
yang seluruhnya sama (replikasi) mengacu dari teori orang lain yang sudah
ditemukan sebelumnya. Penulis hanya mengacu dan menggunakan teori-teori
yang sudah ada tersebut dan merumuskan teori-teori tersebut dalam bentuk
kerangka pemikiran yang sama (replikasi) untuk menjawab masalah penelitian
dan/atau menguji hipotesisnya. Demikian pula, data yang dikumpulkan dianalisis
dengan menggunakan metode yang sederhana (deskriptif, linear, univariate,
bivariate) (Azahari, 2014).
Tesis, Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau yang
dilakukan secara mandiri yang ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan
metode ilmiah, baik melalui penelitian induktif maupun deduktif yang dilakukan
oleh mahasiswa di bawah pengawasan pembimbingnya. Tesis ini dibuat
berdasarkan hasil penelitian yang cakupan penelitiannya lebih luas (bila
dibandingkan dengan skripsi) dan menggunakan teori maupun konsep yang lebih
komprehensif guna mendapatkan kesimpulan yang lebih umum (berlaku umum),
tidak hanya berlaku pada tempat dan/atau saat tertentu saja. Tesis disusun
berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah dikembangkan dan mengacu dari
teori orang lain yang sudah ditemukan sebelumnya, namun kerangka pemikiran
tersebut dikembangkan lagi oleh penulisnya. Penulis mengacu dan menggunakan
teori-teori yang sudah ada tersebut dan mengembangkannya sendiri dalam bentuk
kerangka pemikiran untuk menjawab masalah penelitian dan/atau menguji
hipotesisnya. Demikian pula, data yang dikumpulkan dianalisis dengan
menggunakan metode yang medium (bivariate, multivariate) (Azahari, 2014).
Disertasi, Disertasi adalah karya tulis akademik hasil studi dan atau
penelitian yang lebih mendalam yang dilakukan secara mandiri serta berisi
sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan, atau penemuan
jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui jawabannya
atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang dipandang
telah mapan di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilakukan oleh
calon Doktor (S-3) di bawah pengawasan pembimbingnya. Disertasi disusun
berdasarkan kerangka pemikiran baru yang mengacu dari teori-teori orang lain
yang sudah ditemukan sebelumnya, namun kerangka pemikiran tersebut
diformulasikan sendiri oleh penulisnya (original). Penulis mengacu dan
menggunakan teori-teori yang sudah ada tersebut dan merumuskannya sendiri
dalam bentuk kerangka pemikiran baru untuk menjawab masalah penelitian
dan/atau menguji hipotesisnya, dan bahkan mampu menemukan teori, konsep,
atau minimal metode baru. Dengan demikian disertasi akan memberikan suatu
keaslian kepada ilmu dan pengetahuan melalui metode analisis yang baru,
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan baru, dan bahkan bila mungkin
menghasilkan temuan-temuan baru berupa teori-teori dan konsep-konsep.
Demikian pula, data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan metode
yang lebih kompleks (multivariate) (Azahari, 2014).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan metode
deskriptif kualitatif. Menurut Mulyana (2002:201) “studi kasus merupakan uraian
dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu
kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program atau suatu situasi sosial”.
Menurut Whitney yang dikutip oleh Moh. Nazir (1985:84), metode deskriptif
adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat karena metode
deskriptif merupakan metode untuk membuat gambaran mengenai situasi atau
kegiatan. Dan Lexy J. Moleong (1989:27) mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif itu berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan manusia sebagai alat
penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengandalkan analisis secara
induktif, mengarahkab sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar,
bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi
dengan fokus memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa kebutuhan
keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil
penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antara peneliti dan subjek
penelitian (Iii, 2002). Dalam penelitian ini, penulis akan menggambarkan fakta-
fakta sebagaimana adanya dan konsentrasinya, yaitu untuk mengetahui
pemanfaatan tesaurus dalam menulis karya ilmiah. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian yaitu Google form berisi pertanyaan-pertanyaan yang
mengacu pada tujuan dari penelitian. Prosedur penelitian diawali dari pembuatan
pertanyaan lalu menyeleksi responden, dalam hal ini responden diseleksi
berdasarkan pengalaman membuat karya tulis ilmiah. Lalu google form diberikan
kepada 30 responden yang telah diseleksi, dilanjutkan dengan pengolahan data
yang dihasilkan dari google form tersebut.

PEMBAHASAN
Konsep Tesaurus
Konsep tesaurus tidak berubah dalam beberapa puluh tahun terakhir yaitu tesaurus
merupakan bahasa pengindeksan yang dikembangkan institusi individual, dengan
fungsi untuk mengoptimasikan pengindeksan dan pengambilan informasi sesuai
kebutuhan user. Tesaurus merupakan suatu kosakata terkontrol yang diatur secara
terurut dimana relasi ekivalensi, hirarki dan asosiasi antar term ditampilkan secara
eksplisit dan diidentifikasikan dengan indikator relasi standard (Rochimah &
Romy, 2004). Tesaurus menurut kamus bahasa Inggris-Indonesia (Echols,
2003:586) berarti kamus, ensiklopedi atau buku lain yang berisi keterangan.
Sedangkan, kamus bahasa Inggris Longman (2001:1889) memberikan pengertian
tesaurus sebagai suatu buku yang mendaftar kata-kata secara berkelompok dengan
kata-kata lain yang memiliki kesamaan pengertian. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:1456) menjelaskan bahwa
tesaurus adalah (1) buku referensi berupa daftar kata dengan sinonimnya; (2) buku
referensi berupa informasi tentang berbagai konsep atau istilah di pelbagai
kehidupan dan pengetahuan. Kennedy (2000:145) menjelaskan pengertian
tesaurus adalah daftar istilah yang digunakan dan istilah yang tidak digunakan,
serta istilah yang terkait (dari yang digunakan) yang tersusun secara alfabetis.
Tesaurus adalah daftar istilah yang terkontrol dikaitkan dengan arti kata, hierarki,
dan hubungan padankata (ISO/TR 15489-2:2001:10,4.2.3.2). Alat ini bertindak
sebagai panduan untuk mengalokasikan istilah klasifikasi pada setiap arsip. Dalam
tesaurus, arti dari istilah ini ditentukan dan hubungan hierarkis dengan istilah lain
dapat dilihat. Tesaurus memberikan maksud yang memadai bagi pengguna untuk
mencari dari istilah yang tidak digunakan keterminologi yang lebih disukai oleh
organisasi. Kemudian, tesaurus dapat dihubungkan dengan instrumen pengelolaan
arsip, seperti jadwal retensi arsip atau klasifikasi akses, untuk memungkinkan
pengelolaan arsip berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Berdasarkan ISO 2788 tentang Documentation – Guidelines for the Establishment
and Development of Monolingual Thesauri (1986:2), tesaurus merupakan kosa
kata suatu bahasa indeksasi yang terkontrol, yang secara formal diatur sedemikian
rupa sehingga ada suatu hubungan yang terencana antar-konsep (misalnya sebagai
”lebih luas” dan ”lebih sempit”) yang dibuat secara jelas dan tegas. Sementara,
bahasa indeksasi adalah seperangkat istilah, yang terkontrol, yang terseleksi dari
bahasa natural, dan digunakan untuk menunjukkan, dalam bentuk singkat, subjek
dokumen.
Tesaurus memiliki fungsi berdasarkan fungsionalitas-nya yaitu:
a) Tesaurus stand-alone berfungsi untuk membantu pengguna memahami arti
suatu term beserta relasinya, membantu mencari variasi term dan mencari
translasi term.
b) Tesaurus terintegrasi Memiliki dua fungsi utama yaitu pengambilan
informasi dan pengindeksan.
PEMANFAATAN TESAURUS
Dari responden yang telah diberi angket, keseluruhan responden dari 30 orang
(100%) pernah menulis karya tulis ilmiah. Hal itu dikarenakan penulis menyeleksi
terlebih dahulu sasaran untuk kuisioner yang akan diberikan, untuk itu semua
responden dipastikan sudah pernah atau sedang menulis karya tulis ilmiah. Untuk
jenisnya, sebanyak 57% (17 orang) membuat artikel ilmiah, sebanyak 23% (7
orang) pernah menulis skripsi, sebanyak 3% (1 orang) membuat tesis, dan
sebanyak 17% (5 orang) memilih lainnya, lainnya yang dimaksud dapat berupa
karya tulis di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa tesaurus memiliki dua
fungsi berdasarkan fungsionalitasnya, yaitu tesaurus stand-alone berfungsi untuk
membantu pengguna dalam memahami arti suatu term, dan membantu mencari
variasi term/kosakata. Hal ini dibuktikan oleh responden yang telah diteliti, Untuk
pertanyaan “Apakah tesaurus membantu untuk memperkaya kosakata”, sebanyak
43% (13 orang) menjawab sangat setuju, sebanyak 53% (16 orang) menjawab
setuju, dan sebanyak 3% (1 orang) menjawab tidak setuju. Dari hasil pengolahan
kuisionser tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 29 orang menyetujui fungsi yang
disebutkan dalam teori fungsi tesaurus stand-alone.
Selain itu, salah satu artikel yang ditulis oleh M Sunyoto (2016) menulis manfaat
yang dikemukakan oleh Anton M Moeljono bahwa bagi orang yang berhasrat
membahasakan pikiran dan perasaannya dengan tepat, cermat, elok, atau santun,
kamus tesaurus ini merupakan tambang emas yang diperlukan. Tesaurus inilah
yang dinantikan para penulis, penyair, pengajar, dan pelajar untuk memperagakan
bahasa Indonesia yang ranum dan bernas. Lalu berkata jugalah penulis terkenal
Goenawan Muhammad “dalam menulis saya selalu ingin menghindari satu kata
yang sama berulang dalam satu kalimat , bahkan kalau mungkin dalam satu
paragraf. Bagi saya, setiap karya tulis yang bersungguh-sungguh ibarat sebuah
ukiran. Prosesnya memerlukan proses dan ketekunan, inovasi terus menerus, dan
meneliti berbagai anasir untuk memasukkan yang baru.
Ungkapan para penulis yang ditulis dalam artikel tersebut juga membuktikan
bahwa tesaurus merupakan kamus yang ditunggu-tunggu oleh penulis atau
penyair. Bukan hanya penulis profesional, setiap responden yang menjawab
kuisioner ini juga membuktikan bahwa ungkapan tersebut benar, tesaurus sangat
membantu untuk memperkaya kosakata dalam penulisan karya tulis ilmiah, baik
itu skripsi, artikel ilmiah, ataupun laporan yang ditulis untuk memenuhi tugas
administrasi dari lembaga yang menaungi responden-responden tersebut.
Untuk selanjutnya, pertanyaan yang diajukan yakni “Tesaurus dapat membantu
pengguna bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran, gagasan, pengalaman,
dan perasaannya ke dalam bahasa Indonesia yang tepat”. Sebanyak 43% (13
orang) menjawab sangat setuju dan sebanyak 57% responden (17 orang)
menjawab setuju. Hal tersebut diungkapkan dalam kamus tesaurus Bahasa
Indonesia “Pusat Bahasa” bahwa penerbitan tesaurus bahasa Indonesia ini
diharapkan dapat membantu pengguna bahasa Indonesia dalam mengungkapkan
pikiran, gagasan, pengalaman, dan perasaannya ke dalam bahasa Indonesia yang
tepat. Dari hasil yang telah diperoleh telah menunjukkan bahwa penerbitan
tesaurus ini sukses dan sesuai dengan pengharapan yang ingin dicapai oleh tim
penulis bahasa. Bahwa sebanyak 30 responden menyetujui ungkapan yang
disebutkan dalam kamus tesaurus tersebut.
KESIMPULAN
Tesaurus merupakan suatu kosakata terkontrol yang diatur secara terurut dimana
relasi ekivalensi, hirarki dan asosiasi antar term ditampilkan secara eksplisit dan
diidentifikasikan dengan indikator relasi standard. Konsep tesaurus tidak berubah
dalam beberapa puluh tahun terakhir yaitu tesaurus merupakan bahasa
pengindeksan yang dikembangkan institusi individual, dengan fungsi untuk
mengoptimasikan pengindeksan dan pengambilan informasi sesuai kebutuhan
user. Dari beberapa ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa tesaurus
merupakan kumpulan kosakata yang dapat difungsikan untuk beberapa hal. Salah
satu fungsinya yaitu untuk membantu pengguna dalam penulisan karya tulis,
selain itu tesaurus dapat berfungsi sebagai pengindeksan dalam sebuah organisasi.
Tesaurus sangat bermanfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah, baik artikel
ilmiah, skripsi, tesis dan lainnya. Dikarenakan hampir seluruh responden
menyetujui bahwa tesaurus membantu mereka dalam memahami suatu arti kata
dalam menulis karya tulis ilmiah dan menggunakan tesaurus dalam penulisan
karya tulis ilmiah mereka. seluruh responden juga menyetujui bahwa tesaurus
dapat membantu pengguna bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran,
gagasan, pengalaman, dan perasaannya ke dalam bahasa Indonesia yang tepat.

REFERENSI
Azahari, A. (2014). Pengertian Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Manfaat Karya
Ilmiah, 16.
Budiyanto, D. (n.d.). Mengenal Karya Ilmiah. (2).
Desi Pratiwi. (2015). Pengertian Tesaurus. Perancangan Thesaurus, 3, 1–47.
Iii, B. A. B. (2002). BAB Metodologi. 50–61.
Kamariah Tambunan. (2012). Tesaurus Bioteknologi: Sebagai Alat Bantu
Pengindeksan Dokumen. Baca: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 33(2).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.14203/j.baca.v33i2.99
Pusat bahasa. (2016). Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. (April), 5–24.
Rochimah, S., & Romy, A. L. (2004). Antara: Tesaurus Multibahasa Berbasis
Komponen. JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, 3(2), 124.
https://doi.org/10.12962/j24068535.v3i2.a265
Sunyoto, M. (2016). Tesaurus dan Faedahnya.
https://www.antaranews.com/berita/563356/tesaurus-dan-faedahnya

Anda mungkin juga menyukai