PEMBAHASAN
Nilai potensial yang diukur setiap penambahan volume titran tertentu akan diplotkan
menjadi kurva titrasi dan akan didapatkan titik ekuivalen titrasinya. Volume pada titik ekuivalen
titrasi tersebut adalah volume titran yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya.Dalam
potensiometri ini, tidak digunakan indikator karena dengan pengukuran potensial larutan sudah
bisa didapatkan titik ekuivalennya dari kurva
(Underwood, 1998)
“TITRASI POTENSIOMETRI”
Ridwan Firmansyah KIMIA
1209704029 Sains dan Teknologi
Awalnya, pH-meter dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan 7. Tujuan dari kalibrasi ini
adalah agar pH meter yang digunakan pada pH tersebut dapat diterima (akurat). pH-meter adalah
contoh aplikasi potensiometer merupakan seperangkat alat pengukur potensial elektroda tanpa
aliran arus dan sekaligus menguatkan sinyal yang ditimbulkan pada elektroda gelas dengan suatu
tabung vakum elektrik.
(Rivai, 1995)
Selanjutnya dilakukan standarisasi NaOH dengan larutan baku (asam oksalat). Reaksi yang
terjadi adalah :
Titrasi dihentikan setelah terjadinya perubahan warna, dari tidak berwarna menjadi merah muda
seulas. Setelah dilakukan titrasi standarisasi didapatkan konsentrasi NaOH sebesar 0,0936 M.
Pada percobaan standarisasi HCl, digunakan kembali NaOH yang telah distandardisasi.
Sebanyak 10 mL larutan NaOH yang telah distandarisasi dipipet dan dimasukkan pada gelas
kimia. Kemudian dimasukkan dengan PH elektroda, lalu dititrasi dengan HCl menggunakan
stirrer magnetik. Reaksi yang terjadi adalah :
Titrasi dihentikan ketika pH larutan berubah atau jika nilai potensial (mV) larutan telah konstan.
Dibuatlah grafik standarisasi HCl terhadap NaOH, dengan x adalah volume larutan yang
ditambahakan (HCl) dan y adalah potensial (mV). Didapatkan persamaan garis dari grafik
tersebut, selanjutnya dihitung gradiennya (x) dan diperoleh hasil sebesar 17,93. Nilai gradien (x)
tersebut merupakan volume (mL) HCl yang digunakan. Setelah dilakukan perhitungan
didapatkan konsentrasi HCl yang telah distandarisasi sebesar 0,1044 M.
Pada dasarnya, percobaan penentuan konsentrasi natrium dalam soda kue langkahnya
hampir sama seperti standarisasi HCl. Mula-mula, sampel (soda kue) ditimbang sebanyak ± 3
gram. Kemudian ditambahkan 20-50 mL aquadest dan diaduk menggunakan stirrer magnetik.
“TITRASI POTENSIOMETRI”
Ridwan Firmansyah KIMIA
1209704029 Sains dan Teknologi
Setelah semua sampel larut, dialakukan pengerjaan sama seperti standarisasi HCl. Didapatkan
gradien (x) sebesar 13,03 dari garfik. Gradien (x) tersebut merupakan volume HCl yang
ditambahakan pada sampel (soda kue) agar mencapai titik ekuivalen. Setelah dilakukan
perhitungan didapatkan konsentrasi Natrium dalam soda kue sebesar 0,0347 M.
Dalam titrasi potensiometri ini dapat terjadi kesalahan. Kesalahan yang mungkin terjadi
diantaranya kesalahan ketika melakukan titrasi, yaitu keterbatasan dalam membaca skala buret,
kesalahan dalam pengamatan perubahan warna larutan. Kesalahan lain mungkin terletak pada
alat pengukur potensial dan pengoperasiannya.
KESIMPULAN
“TITRASI POTENSIOMETRI”
Ridwan Firmansyah KIMIA
1209704029 Sains dan Teknologi
# [HCl] = 0,1044 M (Setelah distandarisasi)
# [Na-Karbonat] = 0,0347 M
DAFTAR PUSTAKA
# Day, R. A. Jr. Dan Underwood, A. I. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif (Edisi Kelima).
Jakarta : Erlangga
UI-Prees, Jakarta
# Soebagio, dkk. 2002. Common Text Book. Kimia Analitik II. Malang : Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
09.10)
“TITRASI POTENSIOMETRI”