Kel 1 - Islam Dan Dakwah
Kel 1 - Islam Dan Dakwah
Abstrak
Sosial media menjadi salah satu tren yang kini tidak luput dari aktivitas
masyarakat. Keberadaan sosial media menandakan manusia telah masuk pada zaman
modern yang ditandai pesatnya perkembangan di bidang IPTEK atau teknologi. Hal
ini berdampak pula pada keberadaan agama Islam yang turut mengikuti
perkembangan zaman terutama dakwah yang kini dapat dilakukan menggunakan
sosial media sebagai salah satu medianya. Kehadiran berbagai macam sosial media
dengan fitur-fitur yang ditawarkan menimbulkan pertanyaan apakah penggunaan
sosial media tersebut terbukti efektif bila dijadikan sebagai media berdakwah. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas sosial media
terutama Facebook, Instagram, serta Whatsapp sebagai sarana dakwah. Penelitian ini
didasari pada metode studi literatur yang telah dilakukan oleh penulis. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa sosial media sebagai sarana dakwah memiliki respon
yang positif di kalangan masyarakat.
Abstract
Social media is one of the trends that is now inseparable from community
activities. The existence of social media indicates that humans have entered the
modern era marked by rapid developments in the field of science and technology or
technology. This also has an impact on the existence of the Islamic religion which
follows the times, especially da'wah which can now be done using social media as
one of the media. The presence of various kinds of social media with the features
offered raises the question of whether the use of social media is proven to be effective
when used as a medium for preaching. Therefore, this study aims to determine the
effectiveness of social media, especially Facebook, Instagram, and Whatsapp as a
means of da'wah. This research is based on the literature study method that has been
carried out by the author. Based on the results of the study, it is known that social
media as a means of da'wah has a positive response in the community.
Pendahuluan
Pada zaman modern ini segala sesuatu sudah berubah kearah yang lebih maju
ditandakan dengan adanya kemajuan pada bidang IPTEK atau teknologi, terutama
pada kemajuan gadget atau gawai. Sekarang hampir semua orang memiliki
handphone sebagai sarana komunikasi yang bertujuan untuk kerja, sekolah atau
kebutuhan lainnya. Seiring dengan berkembangnya zaman ini, begitu pula dengan
islam yang turut berkembang juga mengikuti zaman. Islam berdasarkan bahasa
berakar dari kata “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan
selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada Allah SWT.
Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran
Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu menyelamatkan diri sendiri, serta
menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat tetapi juga menyelamatkan. Secara
istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat
manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Dalam Islam terdapat juga dakwah, menurut bahasa dakwah berasal dari kata
da'a yang artinya memanggil, mengundang, ajakan, imbauan dan hidangan. Dalam
Al-Qur’an, kata dakwah ini memiliki makna hampir sama dengan tabligh, nasihat,
tarbiyah, tabsyir, dan tanzdir. Namun jika dikaji lebih mendalam, kata-kata tersebut
memiliki makna dan penggunaan yang berbeda. Abdul Wahid dalam bukunya
Gagasan Dakwah mengatakan, secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab dari
kata da'a-yad'u-da'watan. Kata tersebut memiliki kesamaan makna dengan an Nida'
yang artinya memanggil, mengajak, menyeru. Dakwah juga dapat diartikan sebagai
suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada
masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara
sadar, sehingga membangkitkan dan mengembalikan potensi fitri orang itu, dan dapat
hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Pada zaman modern sekarang ini dimana gempuran teknologi sudah merebak
kemana – mana, setiap orang berkomunikasi melewati smartphone dimana di dalam
smartphone tersebut ada banyak sekali kegiatan positif yang bisa dilakukan dan salah
satunya adalah berdakwah atau mendengarkan dakwah melewati smartphone. Ketika
seorang ahli agama berdakwah terdapat visi dan misi di dalamnya yang sudah
dijalankan oleh salah satu nabi besar kita yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Visi
Rasul dalam berdakwah adalah “memanusiakan manusia”. Hal ini dapat difahami dari
ungkapan beliau: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.
Kemuliaan manusia sangat ditentukan dari akhlaknya. Dengan kata lain “akhlak”
merupakan tolok ukur untuk tinggi rendahnya atau mulia/hinanya keberadaan
seseorang. Dengan demikian sangat beralasan jika Rasulullah Saw menentukan visi
tersebut diatas.
Adapun misi Rasulullah Saw adalah “amar ma’ruf nahi mungkar”. Rasulullah
SAW mengajak orang-orang untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan.
Metoda yang digunakan Rasulullah SAW pun sangat sederhana dan mudah ditiru
karena sebelum Rasulullah Saw mengatakan dan atau melakukan sesuatu, terlebih
dahulu beliau yang mempraktekkannya (dakwah bi al hal), jadi tidak sulit bagi orang
lain untuk mencontohnya. Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan
dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni
dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan
kesejahteraan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan segi atau bidangnya masing-
masing.
Berdakwah dengan menggunakan media sosial juga merupakan hal yang sangat
efektif dan efisien, dilihat dari cepatnya penyebaran informasi hingga ke berbagai
penjuru. Dan berdakwah dengan menggunakan media sosial juga memiliki banyak
manfaat untuk mempermudah mad'u dalam mendapatkan informasi keagamaan.
Dakwah melalui media sosial dapat di nikmati dengan segala keadaan, karena
mengingat bahwa dakwah bukan hanya dilakukan di atas mimbar, melainkan dapat
dilakukan dengan beberapa metode. Namun, perlu diketahui lebih lanjut seberapa
efektif media sosial terutama Facebook, Instagram, serta Whatsapp bila digunakan
dalam media berdakwah agar informasi yang dihasilkan tepat sasaran terhadap para
pendengar. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan efektivitas dari media sosial yang
digunakan seperti Facebook, Instagram, serta Whatsapp sebagai sarana dakwah yang
sering digunakan. Berdasarkan permasalahan diatas, kami mahasiswa Pendidikan
Manajemen Perkantoran tertarik untuk melakukan penelitian jurnal dengan judul
“Efektivitas Sosial Media Sebagai Sarana Dakwah”.
Landasan Teori
2. Definisi Dakwah
Secara etimologi kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata kerja
kerja (fi’il) yaitu, da’a (( دعاyad’u (و يدLLL( عyang artinya mengajak, menyeru,
mengundang atau memanggil. Secara terminologi dakwah mempunyai pengertian,
sebagaimana dikemukakan para ahli dakwah, diantaranya: Menurut M.S. Nasaruddin
Latif, dakwah yaitu setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat
menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mematuhi Alllah
SWT sesuai dengan garis akidah dan syari’ah serta akhlak Islamiyah. Dakwah juga
diartikan sebagai suatu kegiatan mengajak, mempengaruhi, menyeru dan memanggil
serta merubah seseorang dari yang kurang baik menjadi lebih baik.” Secara defenisi
pengertian dakwah dapat diuraikan berdasarkan pendapat beberapa ahli, antara lain:
Menurut Ali Mahfuz mengatakan bahwa dakwah adalah “Mendorong manusia untuk
berbuat baik menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan danmelarang dari
yang munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat”. Pengertian
lain dikatakan bahwa “dakwah Islamiyah adalah mengajak orang untuk meyakini dan
mengamalkan aqidah dan syari’at Islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan
diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.”
Metode Penelitian
Ada pun jenis penelitian ini adalah studi literatur. Zed dalam penelitian
Kartiningsih (2015) mengatakan bahwa metode studi literatur adalah serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Kartiningsih menambahkan bahwa
Studi kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan utama yaitu mencari
dasar pijakan/ fondasi utnuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka
berpikir, dan menentukan dugaan sementara atau disebut juga dengan hipotesis
penelitian. Sehingga para peneliti dapat mengelompokkan, mengalokasikan,
mengorganisasikan, dan menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah orang – orang yang menggunakan media sosial
Facebook, Instagram dan Whatsapp.
Pada studi literatur terakhir yaitu efektivitas media sosial Whatsapp sebagai
media dakwah dimana partisipannya merupakan mahasiswa KPI UIN STS Jambi,
peneliti mengatakan bahwa efek yang paling menonjol dari berdakwah melalui
aplikasi Whatsapp Messenger adalah efek kognitif. Karena kebanyakan mahasiswa
KPI UIN STS Jambi hanya menerima dakwah tetapi hanya sebagian kecil yang
mengunggah ulang dakwah tersebut dan hanya sebagian kecil juga mahasiswa yang
menerapkan hasil dari dakwah tersebut. Mahasiswa KPI UIN ST Jambi lebih sering
mengunggah informasi-informasi yang beterkaitan dengan kuliah dari pada dakwah,
tetapi mahasiswa KPI UIN STS Jambi suka menerima informasi dakwah nya saja
karna bisa menambah pengetahuan Islami tapi hanya sebagian kecil yang
meunggahnya.
Mengingat dahulu dakwah islam yang dilakukan Rasulullah SAW dilakukan
dengan mendatangi rumah ke umah untuk memberikan materi seputar islam, saat ini
aktivitas dakwah dapat dilaksanakan dengan beragam metode, strategi dan media.
Generasi milenial yang bergantung pada teknologi seperti laptop, Ipad dan
smartphone menjadikan para kaum milenial menghabiskan waktunya dengan konten-
konten yang tersedia di sosial media. Kemajuan teknologi yang kita rasakan
diharapkan tidak menjadikan masyarakat kehilangan konten positif yang telah
tersedia di sosial media, seperti data yang telah dicantumkan di atas, bahwasannya
banyak akun yang memposting kajian islam yang dirasa cukup membuat remaja
milenial untuk mendaptkan siraman qolbu dari potingan tersebut.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hamdan, & Mahmuddin. (2021). Youtube Sebagai Media Dakwah. Palita: Journal
of Social Religion Research, 6(1), 63–80.
Syamsudin. (2009). Strategi Dan Etika Dakwah Rasulullah Saw. Ilmu Dakwah, 4(14),
793–808.