Anda di halaman 1dari 94

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

reproduced in whole or in part, nor passed to any third party without the consent and prior approval of the Author.
This document is strictly private, confidential and personal to its recipients and should not be copied, distributed or
DISCLAIMER:
PENYUSUNAN
SASARAN KINERJA
PEGAWAI (SKP)
Berdasarkan PP 30/2019 dan RpermenPANRB Sistem
Manajemen Kinerja PNS

A.Yudi Wicaksono, MPP


Analis Kebijakan Madya selaku
Koordinator Manajemen Kinerja SDMA
MAIN POINTS:

01 SISTEM MANAJEMEN KINERJA PNS

Table of 02 TRANSFORMASI SKP

Contents 03 STRATEGI PENYELARASAN KINERJA

04 GAMBARAN UMUM SKP

05 LANGKAH PENYUSUNAN DAN FORMAT SKP

06 PEMBOBOTAN PENILAIAN SKP

07 CONTOH SKP
01

SISTEM
MANAJEMEN
KINERJA PNS
REFORMASI MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI

UU No 5/2014 tentang ASN

UU No 43/1999 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian
UU No 8/1974 tentang PP 30/2019
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
PP 46/2011 Pe n i l a i a n K i n e r j a P N S

Pe n i l a i a n P r e s t a s i K e r j a
PP 10/1979 PNS
SASARAN KINERJA PEGAWAI

Pe n i l a i a n Pe l a k s a n a a n
PP 10/1952 Pe k e r j a a n P N S
SASARAN KERJA PEGAWAI

D a f t a r Pe r n ya t a a n
DP3
K e c a k a p a n Pe g a w a i
Negeri
PERMENPANRB SISTEM
PERKA BKN NO 1/2013 MANAJEMEN KINERJA PNS
KETENTUAN PELAKSANAAN PP 46
TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN
PRESTASI KERJA
DASAR HUKUM
PENILAIAN KINERJA PNS
(PERATURAN PEMERINTAH 30 TAHUN 2019)

UU 5 TAHUN 2014 PP 11 TAHUN 2017


APARATUR SIPIL NEGARA MANAJEMEN PNS

PASAL 78 PASAL 230

Ketentuan lebih lanjut mengenai Ketentuan lebih lanjut mengenai


penilaian kinerja diatur dengan penilaian kinerja PNS dan disiplin
Peraturan Pemerintah. PNS diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

TUJUAN PENILAIAN menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem
prestasi dan sistem karier. Penilaian Kinerja adalah salah satu proses
KINERJA
rangkaian dalam Sistem Manajemen Kinerja PNS.
SISTEM MANAJEMEN KINERJA PNS
4 Tahapan Utama

SISTEM
INFORMASI
KINERJA
PEGAWAI

PERENCANAAN KINERJA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN


 Melakukan penyelarasan kinerja (lingkup peran PEMBINAAN KINERJA

01 dan kendali)
 Menetapkan rencana, indikator, dan target
kinerja
 Menetapkan jenis dan bobot kinerja
02 



Mengukur Kinerja
Memberikan feedback
Melakukan tinjauan kemajuan kinerja
Mengatasi kinerja yang buruk
 Menentukan cara mengukur kinerja  Mengapresiasi kinerja yang baik

PENILAIAN KINERJA TINDAK LANJUT

03  Menilai capaian kinerja


 Melakukan pemeringkatan kinerja
04  Memberikan penghargaan terhadap kinerja baik
 Memberikan sanksi untuk kinerja buruk

Akan diatur lebih lanjut (mekanisme, format dan contoh) pada PermenPANRB Sistem Manajemen Kinerja PNS
PENGEMBANGAN KARIER PNS
PENTINGNYA MANAJEMEN Mutasi, Promosi dan
Pengembangan Kompetensi
KINERJA PNS berdasarkan kinerja

MANAJEMEN TALENTA
Kinerja pegawai harus 01
menjadi salah satu dasar
penempatan talent pool

TUNJANGAN KINERJA
04
Tunjangan Kinerja dibayarkan
berdasarkan pencapaian kinerja
KINERJA
03 PEGAWAI
PENGHARGAAN digunakan untuk
pemberian penghargaan
berdasarkan pada penilaian kinerja
yang objektif dan transparan.
02
SANKSI
penilaian kinerja PNS yang tidak 05
mencapai target kinerja dikenakan
sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian
02

TRANSFORMASI
SKP
PP 30/2019 jo
PP 46/2011 Jo RPERMENPANRB Sistem
Perka 1 Tahun 2013 Manajemen Kinerja PNS

Sasaran Kerja Pegawai Sasaran Kinerja Pegawai


SKP
MEMUAT MEMUAT

Kegiatan Tugas Jabatan Kinerja Utama


Berbasis aktivitas dan merupakan kinerja berdasarkan cascading yang berbasis
penyusunan kegiatan tugas jabatan hasil diperoleh melalui dialog kinerja
berdasarkan tusi Indikator Kinerja Individu
Memperhatikan Kriteria :
Spesifik, Terukur, Realistis, memiliki batas waktu
pencapaian, dan menyesuaikan kondisi internal
dan ekstenal organisasi
PERIODE TRANSISI KINERJA PEGAWAI TAHUN 2021 (SE MENPAN NO 3/2021)

Periode I Periode II

JAN JUN JUL DES


PERKA BKN 1/2013 PP 30/2019 jo RpermenPANRB SMK PNS

Penyusunan SKP Penyusunan SKP 1. Penilaian SKP periode II


periode I periode II 2. Penilaian Perilaku Kerja
periode II
3. Integrasi Nilai Kinerja periode I
dan II (maks feb 2022)

Penilaian SKP
Penilaian Perilaku Kerja
periode I
SKP
berdasarkan
Perka BKN
1/2013,
ketentuan
pelaksanaan
PP 46/2011

11
03

GAMBARAN
UMUM SKP
berdasarkan PP 30/2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
KINERJA
hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada
organisasi/unit sesuai dengan SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai) dan Perilaku Kerja,

PENILAIAN KINERJA PNS


memperhatikan target, capaian, hasil, dan
manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.

PERENCANAAN KINERJA
(SKP) PNS
Menggunakan kalimat hasil kerja yang
akan dicapai (pencapaian), bukan kalimat
aktivitas.
CONTOH PENCAPAIAN AKTIVITAS KATEGORI
Menyusun materi sosialisasi aplikasi SIMBG √
Layanan penerbitan PBG/ IMB dan SLF √
Permohonan bantuan teknis diproses dengan cepat

dan akurat
Monitoring dan supervisi √
Verifikasi berkas permohonan bantuan teknis

disampaikan tepat waktu.
Perbedaan Sosialisasi √
Asistensi/ pendampingan terhadap Pemerintah Daerah
Pencapaian (Hasil terkait penggunaan SIMBG
Pemerintah Daerah menggunakan aplikasi SIMBG

Kerja), Aktivitas, dan untuk penerbitan PBG/ IMB dan SLF


Tidak ada dokumen pengusulan bantuan teknis yang

Kategori Pekerjaan hilang


Mengembangkan aplikasi SIMBG


Rencana kinerja pada SKP harus dituliskan dalam Ide dan inovasi untuk mengembangkan fitur SIMBG √
bahasa pencapaian (hasil kerja) bukan aktivitas Fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung
maupun kategori pekerjaan

Menyusun Draft Kebijakan terkait Bangunan Gedung √
Respon terhadap permintaan bantuan teknis dilakukan

dengan cepat dan memuaskan
Pengawasan √
Hasil analisis kebutuhan biaya disampaikan tepat

waktu
Kepuasan instansi pengusul √
Menjawab panggilan untuk konsultasi dengan

pemerintah daerah
Memberikan bimbingan kinerja kepada pegawai di tim

kerja
Penyusunan SKP
berdasarkan PP 30/2019 tentang Penilaian Kinerja PNS

JENIS
BERDASARKAN MEMPERHATIKAN DISETUJUI
JABATAN
Perjanjian Kinerja Unit 1. Renstra 1. JPT Utama : Menteri yang
Kerja yang dipimpinnya 2. RKT mengkoordinasikannya
2. JPT Madya : Pimpinan IP
JPT 3. JPT Pratama : Pejabat Pim. Madya
4. Memimpin Unit Kerja : Menteri / Pejabat
Pimpinan Tinggi yang mengkoordinasikannya
SKP Atasan Langsung 1. OTK Atasan Langsung
JA 2. Uraian Jabatan

1. SKP Atasan Langsung 1. RKT Atasan Langsung


2. Organisasi/unit kerja 2. PK
3. OTK
JF
4. Uraian Jabatan
5. Butir – butir kegiatan JF

Untuk JF yang rangkap jabatan JPT, JA atau jabatan lainnya,


1. SKP disusun mengikuti jabatan JPT, JA atau Jabatan lainnya; dan
2. dapat menyusun SKP JF
ALUR CASCADING KINERJA ORGANISASI
KE KINERJA INDIVIDU PNS

RPJMN
UU 17/2007; Perpres 18/2020;
dan Permen PPN 9/2019

RENSTRA

Dapat mengcascade/mengintervensi
UU 5/2014
Perpres 29/2014,
PK
PermenPARB 53/2014

SKP JPT

PP 30/2019 jo RPermenPANRB
Sistem Manajemen Kinerja PNS

SKP JA SKP JF
04

STRATEGI
PENYELARASAN
KINERJA JPT – JA
DAN JF
MENENTUKAN PERAN INDIVIDU BERDASARKAN PENYELARASAN

Pertimbangkan jenis, kondisi,


struktur, dan bidang pekerjaan yang
ada di masing-masing unit kerja

DIRECT
NON - DIRECT
METODE
CASCADING
CASCADING
Kinerja dicascading dengan METODE Kinerja dicascading dalam
CASCADING pendekatan :
 pembagian
I CASCADING
II bentuk:
 layanan
aspek/tahapan melalui dialog kinerja
 produk
 pembagian wilayah
 pembagian beban
target kuantitatif

Akan direvieu oleh


Pejabat Pengelola Kiner ja
CONTOH CASCADING DIRECT DAN NON - DIRECT CASCADING

KEPALA DINAS KEPALA DINAS

KEBERSIHAN KEBERSIHAN
INDEKS
INDEKS
KEBERSIHAN KOTA KEBERSIHAN
A KOTA A

NON - DIRECT
KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM I KETUA TIM II
INDEKS INDEKS
PENGADAAN LAYANAN
DIRECT

KEBERSIHAN KEBERSIHAN
ALAT PENGANGKUTAN
KECAMATAN I DAN KECAMATAN II DAN
KEBERSIHAN SAMPAH RUTIN
II III
KEPADA MASYARAKAT

BENCHMARK RANPERDA
LAYANAN KEBERSIHAN
KEBERSIHAN KE KOTA A SIAP
DAERAH LAIN DIHARMONISASI

BIMTEK SOSIALISASI
PETUGAS PERDA
KEBERSIHAN KEBERSIHAN
KOTA A
CONTOH (DIRECT CASCADING)
INDEKS RB
KEMENTERIAN
A

KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM III KETUA TIM IV

1. NILAI ASPEK PENATAAN 1. NILAI ASPEK MANAJEMEN 1. NILAI ASPEK 1. NILAI ASPEK
PERUU PERUBAHAN SISTEM AKUNTABILITAS
2. NILAI ASPEK PENATAAN 2. PENTAAN TATA LAKSANA MANAJEMEN SDM 2. NILAI ASPEK PENGAW ASAN
PENGUATAN ORGANISASI 3. NILAI ASPEK PENGUATAN
KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK

CONTOH (NON - DIRECT CASCADING)


INDEKS RB
KEMENTERIAN
A

KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM III


LAPORAN HASIL ANALISA
PENYUSUNAN EVALUASI 8 ASPEK RB
ROADMAP RB TAHUN SEBELUMNYA PEMBUATAN TIM POKJA RB
KEMENTERIAN A BESERTA REKOMENDASI
TINDAK LANJUTNYA
MENUANGKAN PERAN INDIVIDU DALAM TIM BERDASARKAN PENYELARASAN KINERJA

Kinerja (peran) individu dituangkan dalam Matriks Peran-Hasil. Matriks peran hasil hanyalah sebuah tabel yang mengidentifikasi hasil yang harus
dihasilkan oleh setiap anggota unit kerja untuk mendukung pencapaian tim kerja berdasarkan cascading kinerja.

Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
kerja di baris paling atas tabel. atas kinerja dimaksud

Langkah 2 Langkah 5
Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan
kinerja di dalam SKP pegawai
posisikan ke bawah kolom kiri matriks.

Langkah 3
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONTOH MATRIKS PERAN-HASIL
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
PERAN HASIL PERAN HASIL PERAN HASIL
KETUA TIM KERJA
(RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja) N/A
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)

Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
CONTOH MATRIKS PEMBAGIAN PERAN DAN HASIL
NAMA DAN
INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
JABATAN PEGAWAI
RIAN, KASUBDIT II/ APLIKASI SIMBG MENJALANKAN BISNIS PROSES DAN SLA RESPONS YANG CEPAT DAN AKURAT ATAS SEMAKIN BANYAK PEGAWAI DINAS PU DAN PTSP
JF SELAKU KOORD (SERVICE LEVEL AGREEMENT) SESUAI NSPK YANG RELIABLE PENGADUAN MASYARAKAT TERKAIT LAYANAN PEMDA KAB/KOTA YANG BISA MELAYANI
DAN USER-FRIENDLY PENERBITAN PBG/IMB DAN SLF MELALUI PENERBITAN PBG/IMB DAN SLF MELALUI SIMBG
APLIKASI SIMBG SECARA. CEPAT DAN AKURAT
Lingga, JF Teknik • Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang  Pengguna dan Pengelola Layanan SIMBG dapat • Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan
Tata Bangunan dan lengkap dan sesuai NSPK mengetahui progress/tindak lanjut pengaduannya penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun
Perumahan Muda secara up-to-date melalui aplikasi SIMBG secara lengkap dan sesuai standar penyusunan modul
 Telaahan jawaban atas pengaduan masyarakat • Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat
tersusun secara cepat dan akurat (berdasarkan mempraktekan materi yang disampaikan
objek atau jenis masalah atau berdasarkan • Pelatih/Narasumber peningkatan kapasitas layanan
wilayah) penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG kompeten
dan tercukupi sesuai kebutuhan
• Peserta mendapatkan pelayanan yang memadai selama
proses pelaksanaan peningkatan kapasitas
Ali, Pranata Komputer • Aplikasi SIMBG dapat dioperasikan pada saat soft launching  Perbaikan aplikasi berdasarkan hasil survey,
aplikasi SIMBG kepada pemerintah daerah terpilih masukan, dan saran pengguna aplikasi serta
• Manual book dan simulasi penggunaan aplikasi SIMBG memuat berdasarkan data permasalahan teknis aplikasi.
informasi yang jelas, lengkap, mutakhir dan mudah dipahami  Jawaban atas pertanyaan terkait teknis aplikasi
• Telaahan berdasarkan hasil simulasi fitur-fitur aplikasi SIMBG agar dari pengelola aplikasi di daerah disampaikan
dapat dioperasikan pada saat soft launching dengan respon cepat dan akurat
• Pengguna mendapatkan akses username dan password sesuai
prosedur, mudah, dan cepat
Gina, Pengelola Data • Data pengguna aplikasi SIMBG terdokumentasi secara akurat,  Data pengaduan masyarakat terdokumentasi  Data peserta, narasumber, notulensi, dokumentasi, dan
reliable, dan dimutakhirkan secara berkala secara akurat, mutakhir, dan dilaporkan dengan pertanggungjawaban administrasi peningkatan kapasitas
• Data monitoring penggunaan aplikasi tersedia secara akurat, cepat. terdokumentasi secara lengkap, akurat, dan dapat
reliable, mutakhir, dan disajikan secara informatif dipertanggungjawabkan
• Data permasalahan teknis aplikasi tersedia secara akurat, mutakhir,  Data pre- dan posttest peserta peningkatan kapasitas
dan dilaporkan secara berkala untuk ditindaklanjuti perbaikannya terdokumentasi secara lengkap
oleh tim IT.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi
terdokumentasi secara akurat, reliable, dan mutakhir
Mustafa, Pengelola • Telaahan pengembangan fitur aplikasi SIMBG agar reliable dan  Progress penyelesaian pengaduan masyarakat  Data hasil pre- dan posttest peserta peningkatan
Monev user-friendly dievaluasi dan dilaporkan secara berkala kapasitas dievaluasi untuk perbaikan modul materi dan
• Data pengguna aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala metode bimbingan teknis.
• Data penggunaan aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara berkala  Pelaksanaan peningkatan kapasitas dievaluasi dan
• Data permasalahan teknis aplikasi dievaluasi dan dilaporkan secara dilaporkan sebagai bahan peningkatan proses kerja
berkala. selanjutnya.
• Data masukan, saran, dan keluhan dari pengguna aplikasi
dievaluasi dan dilaporkan secara berkala
05

LANGKAH PENYUSUNAN
DAN FORMAT RENCANA
SKP, REVIU SKP, DAN
PENETAPAN SKP
a. Model Inisiasi/Dasar
b. Model Pengembangan
A Penyusunan Rencana SKP
SKP
(Sasaran Kinerja Pegawai)
untuk JPT dan Pimpinan Unit kerja B Reviu Rencana SKP
Mandiri
C Penetapan SKP
I. RENCANA SKP JPT I. RENCANA SKP JPT

Lihat Keseluruhan
Lihat Keseluruhan
Organisasi
Organisasi
(Renstra/PK/Pohon
(Renstra/PK/Pohon
Dasar/ Inisiasi Pengembanga Kinerja/RSKP
Format Peta Strategis)
(Kinerja
Kinerja/Peta Strategis)
Format RSKP (Kinerja n Utama, IKI dan Target)
Utama, IKI dan Target)
Perspektif Kinerja Utama
Model SKP JPT dan Pimpinan Unit Kerja Mandiri (BSC)
Manual Indikator Kinerja

Manual Indikator Kinerja

LANGKAH - LANGKAH
II. Reviu oleh PENYUSUNAN SKP II. Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja terdiri atas 2 model : Pejabat Pengelola Kinerja

III. PENETAPAN SKP JPT III. PENETAPAN SKP JPT


FORM RENCANA SKP JPT Model Inisiasi/Dasar

26
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja

NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET

(1) (2) (3) (4)


FORM RENCANA A. KINERJA UTAMA
1 (diisi dengan sasaran yang terdapat (diisi dengan indikator kinerja yang terdapat pada PK / (diisi dengan target yang terdapat pada PK /
SKP JPT pada PK / Renstra/ Direktif) Renstra/ Direktif) Renstra/ Direktif)

MODEL 2 (diisi dengan renaksi/inisiatif (diisi dengan ukuran keberhasilan pelaksanaan renaksi/ (diisi dengan target pelaksanaan renaksi/inisiatif
DASAR/INISIASI strategis dalam mencapai PK / insiatif strategis yang terukur) strategis)
Renstra/ Direktif)

B. KINERJA TAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)
FORM Reviu SKP JPT Model Inisiasi/Dasar

28
JENIS - JENIS KINERJA
KINERJA UTAMA WAJIB ADA
Sasaran pada Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja serta Sasaran Renstra
direktif/penugasan dari pimpinan. Sasaran PK (Oucome dan/atau
1 Ouput Kendali Rendah)

TIDAK WAJIB ADA


Dapat ditambahkan -
Rencana Aksi/Inisiatif strategis dalam mencapai sasaran Renstra dan PK. Rencana Aksi /
Tidak harus selalu dimuat dalam SKP Inisiatif Strategis

TIDAK WAJIB ADA


KINERJA TAMBAHAN
2 Kinerja diluar TUSI namun masih sesuai dengan KOMPETENSI dan KAPASITAS
pegawai dalam rangka berkontribusi terhadap organisasi. Dibuktikan dengan SK
Dan dapat berupa:
Development Comitment
atau dokumen lainnya. Community Involvement

HANYA ADA DI SKP MODEL “PENGEMBANGAN”


PENGELOMPOKAN KINERJA
3 Perspektif Penerima Layanan/Stakeholders, Proses Bisnis, Penguatan
Internal dan Anggaran
Idealnya Kinerja Utama
JPT dapat dikelompokkan
sesuai BSC
REVIU
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JPT
KINERJA

FORMAT
REVIU SKP
JPT

1. Aspek keselarasan kinerja


2. Aspek kesetaraan kualitas dan
tingkat kendali kinerja
FORM SKP JPT Model Inisiasi/Dasar

31
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja

NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET

(1) (2) (3) (4)


A. KINERJA UTAMA
1 (diisi dengan sasaran yang terdapat (diisi dengan indikator kinerja yang terdapat pada PK / (diisi dengan target yang terdapat pada PK /
FORM SKP JPT pada PK / Renstra/ Direktif) Renstra/ Direktif) Renstra/ Direktif)

MODEL 2 (diisi dengan renaksi/inisiatif (diisi dengan ukuran keberhasilan pelaksanaan renaksi/ (diisi dengan target pelaksanaan renaksi/inisiatif
DASAR/INISIASI strategis dalam mencapai PK / insiatif strategis yang terukur) strategis)
Renstra/ Direktif)

B. KINERJA TAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)

(tempat, tanggal penetapan)


PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
SKP A Penyusunan Rencana SKP JA dan
JF
(Sasaran Kinerja Pegawai)
B Reviu Rencana SKP JA dan JF
JA DAN JF
C Penetapan SKP JA dan JF
LANGKAH - LANGKAH
PENYUSUNAN SKP
terdiri atas 2 model : I. RENCANA SKP
I. RENCANA SKP
Lihat Keseluruhan
Lihat Keseluruhan Organisasi
Model SKP JA dan JF
Organisasi (Pohon (Pohon Kinerja/Peta
Matriks, Peran dan Hasil
Kinerja/Peta Strategis) Strategis)Cascading)
(Metode
Matriks Peran Hasil
(Metode Cascading) Format SKP
Dasar/Inisiasi (Rencana Kinerja, IKI dan Target)
Pengembangan
Format SKP
Standar Kinerja/
(Rencana Kinerja, IKI dan Target)
Kategori Penilaian
Keterkaitan Kinerja dengan Cara Mengukur Kinerja
AK untuk JF
Keterkaitan Kinerja dengan AK
untuk JF

II. Reviu oleh


Pejabat Pengelola Kinerja II. Reviu oleh
Pejabat Pengelola Kinerja

III. PENETAPAN SKP JPT


III.PENETAPAN SKP JPT
FORM RENCANA SKP JA Model Inisiasi/Dasar

35
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA ATASAN
NO LANGSUNG YANG RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
DIINTERVENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
FORM RENCANA 1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
SKP JA serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kualitas

MODEL Waktu
DASAR/INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kualitas

Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang telah
dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan diluar tugas pokok
jabatan)

*Dalam hal JA mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri yang diintervensi
FORM Reviu SKP JA Model Inisiasi/Dasar

37
REVIEW
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JA DAN JF
KINERJA
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JA dan JF
1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas dan
tingkat kendali kinerja
JENIS – JENIS KINERJA JA
1 KINERJA UTAMA DAN JF
INDIVIDU

Kinerja berbasis hasil yang diperoleh


melalui cascading dan dialog kinerja
REVIU SKP
JA DAN JF pada matriks peran hasil dan terkait
tugas jabatan

JENIS 2 KINERJA
TAMBAHAN
KINERJA JA
DAN JF Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih
terkait dengan kompetensi dan kapasitas
pegawai dalam rangka pencapaian sasaran
organisasi dan dibuktikan dengan surat
penugasan atau dokumen lainnya. Dapat
berupa (a) development commitment dan (b)
community involvement
RENTANG KENDALI KINERJA UTAMA JA DAN JF

OUTPUT KENDALI RENDAH OUTPUT KENDALI SEDANG OUPUT KENDALI TINGGI


Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi
dominan oleh pihak selain pemilik berimbang oleh pemiliki ouput dominan oleh pemiliki ouput
ouput dan pihak selaian pemilik ouput

REVIU SKP
JA DAN JF
JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/ SUBKOOR
Kinerja Utama paling kurang berupa:
JENIS 1. outcome antara; dan/atau
KINERJA JA 2. output kendali sedang.
DAN JF 3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai dengan jenjang
jabatan dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PELAKSANA


Kinerja utama berupa output dengan kendali Kinerja utama paling kurang berupa output
paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan dan kendali tinggi.
butir kegiatan Jabatan Fungsional.
FORM SKP JA Model Inisiasi/Dasar

41
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA ATASAN
NO LANGSUNG YANG RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
DIINTERVENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
FORM SKP JA dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kualitas

MODEL Waktu
DASAR/INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
dituangkan dalam matriks peran dan hasil
serta sesuai dengan tugas pokok jabatan) Kualitas

Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. ( (diisi dengan rencana kinerja yang telah
dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan diluar tugas pokok
jabatan)
(tempat, tanggal penetapan)
PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)

NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004

*Dalam hal JA mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri yang diintervensi
FORM RENCANA SKP JF Model Inisiasi/Dasar

43
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA ATASAN
NO LANGSUNG/ UNIT KERJA DAN ATAU RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
ORGANISASI YANG DIINTERVENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
FORM 1 : 1 (diisi dengan rencana kinerja yang Kuantitas
telah dituangkan dalam matriks peran
RENCANA SKP JF dan hasil serta sesuai dengan tugas Kualitas
MODEL pokok jabatan
Waktu
DASAR/INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang Kuantitas
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil serta sesuai dengan tugas Kualitas
pokok jabatan
Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil/direktif/ penugasan diluar
tugas pokok jabatan)

*Dalam hal JF mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri/ Organisasi maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri
atau Sasaran dan Indikator Kinerja Organisasi yang diintervensi
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Butir Kegiatan JF
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
1

FORM 2 : RENCANA
LAMPIRAN SKP JF 2

3
MODEL
DASAR/INISIASI
4

(tempatt), (tanggal penetapan)


Pegawai yang Dinilai,

(Nama)
(NIP)
FORM Reviu SKP JF Model Inisiasi/Dasar

46
REVIU SKP
JA DAN JF

FORMAT
VERIFIKASI
KETERKAITAN
RENCANA SKP
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
REVIEW
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JA DAN JF
KINERJA
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JA dan JF
1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas dan
tingkat kendali kinerja
JENIS – JENIS KINERJA JA
1 KINERJA UTAMA DAN JF
INDIVIDU

Kinerja berbasis hasil yang diperoleh


melalui cascading dan dialog kinerja
REVIU SKP
JA DAN JF pada matriks peran hasil dan terkait
tugas jabatan

JENIS 2 KINERJA
TAMBAHAN
KINERJA JA
DAN JF Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih
terkait dengan kompetensi dan kapasitas
pegawai dalam rangka pencapaian sasaran
organisasi dan dibuktikan dengan surat
penugasan atau dokumen lainnya. Dapat
berupa (a) development commitment dan (b)
community involvement
RENTANG KENDALI KINERJA UTAMA JA DAN JF

OUTPUT KENDALI RENDAH OUTPUT KENDALI SEDANG OUPUT KENDALI TINGGI


Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi
dominan oleh pihak selain pemilik berimbang oleh pemiliki ouput dominan oleh pemiliki ouput
ouput dan pihak selaian pemilik ouput

REVIU SKP
JA DAN JF
JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/ SUBKOOR
Kinerja Utama paling kurang berupa:
JENIS 1. outcome antara; dan/atau
KINERJA JA 2. output kendali sedang.
DAN JF 3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai dengan jenjang
jabatan dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PELAKSANA


Kinerja utama berupa output dengan kendali Kinerja utama paling kurang berupa output
paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan dan kendali tinggi.
butir kegiatan Jabatan Fungsional.
KINERJA
UTAMA


Kinerja berbasis hasil berdasarkan cascading kinerja atasan langsung
dan organisasi/unit kerja serta terkait butir kegiatan tugas pokok JF
Kinerja dapat dicascading dan tidak ke anggota Tim Kerja
01
REVIU SKP
• Dapat diperoleh dari penugasan atau direktif
JA DAN JF

KINERJA
UTAMA JF
SELAKU
KOORDINATOR
/KETUA TIM
KERJA • Kinerja berbasis hasil berdasarkan cascading kinerja atasan

02
KINERJA langsung dan organisasi/unit kerja, namun tidak memiliki
keterkaitan dengan butir kegiatan tugas pokok JF
TAMBAHAN
• Kinerja dibuktikan dengan Surat Penugasan
• Dapat berupa development commitment dan/atau
community involvementt
KETERKAITAN KINERJA UTAMA DENGAN BUTIR KEGIATAN

RENCANA KINERA
HARUS TERKAIT
Dalam menghasilkan suatu output
kinerja, terdapat substansi butir2
Kinerja Utama yang diperoleh dengan cascading kegiatan tugas jabatan JF yang terkait
REVIU SKP
untuk menghasilkan output dimaksud.
JF memperhatikan rentang kendali jabatan fungsional

HUBUNGAN
KINERJA
UTAMA JF
DENGAN BUTIR – BUTIR KEGIATAN
BUTIR
KEGIATAN Butir – butir kegiatan tugas Jabatan JF yang terkait
HARUS TERKAIT
Butir - butir kegiatan tugas jabatan JF
mendukung pencapaian output
dengan kinerja utama pada SKP seoarang JF
rencana kinerja JF

Keterkaitan diverifikasi oleh Tim Penilai Angka Kredit, jika kinerja tidak terkait maka
kinerja digolongkan sebagai kinerja tambahan.
FORM SKP JF Model Inisiasi/Dasar

53
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA ATASAN
NO LANGSUNG/ UNIT KERJA DAN ATAU RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
ORGANISASI YANG DIINTERVENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
FORM 1 : SKP JF 1 (diisi dengan rencana kinerja yang Kuantitas
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil serta sesuai dengan tugas Kualitas
MODEL pokok jabatan
Waktu
DASAR/INISIASI 2 (diisi dengan rencana kinerja yang Kuantitas
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil serta sesuai dengan tugas Kualitas
pokok jabatan
Waktu
B. KINERJA TAMBAHAN
1. (diisi dengan rencana kinerja yang
telah dituangkan dalam matriks peran
dan hasil/direktif/ penugasan diluar
tugas pokok jabatan)
(tempat, tanggal penetapan)
Pejabat Penilai,
PNS yang dinilai,

(NAMA)
(NAMA)
NIP 196801201992011004
NIP 196801201992011003
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
1
FORM 2 :
LAMPIRAN SKP 2
JF
3
MODEL
DASAR/INISIASI
4

(tempatt), (tanggal penetapan)


Pegawai yang Dinilai,

(Nama)
(NIP)
SKP Model Pengembangan

56
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI EJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Direktur II Jabatan Direktur Jenderal III
Unit Kerja Direktorat III Unit Kerja Direktorat Jenderal III
PERSPEKTIF NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
Penerima 1.
Layanan/Stakeholder
2.
FORM SKP JPT
3.
MODEL Proses Bisnis 4.
PENGEMBANGAN 5.
6.
7.
Penguatan Internal 8.
9.
Anggaran 10.

B. KINERJA TAMBAHAN

(tempat), (tanggal penetapan)

PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja

KATEGORI PENILAIAN DIBAWAH TARGET SUMBER DATA


RENCANA KINERJA ATASAN UNTUK PENGUKURAN
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET KURANG/JAUH CUKUP/SEDIKIT
YANG DIINTERVENSI** / PEMANTAUAN
DIBAWAH DIBAWAH TARGET
KINERJA
TARGET
A. KINERJA UTAMA
1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kualitas Tingkat kesesuaian fitur 70 – 80% 60 – 69% 70 – 80% Penilaian atasan
dituangkan dalam matriks peran dan
aplikasi dengan NSPK
hasil serta sesuai dengan tugas pokok
Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% sistem 70 – 79% sistem 80 – 90% sistem Penilaian atasan
jabatan)
aplikasi siap aplikasi siap aplikasi siap
FORM SKP JA aplikasi SIMBG yang siap
digunakan digunakan digunakan
digunakan
Waktu Ketepatan waktu 85 – 90% sesuai Pertengahan November 2020 Data launching
penyelesaian aplikasi sesuai dengan SLA Desember 2020 aplikasi
MODEL 2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas
dituangkan dalam matriks peran dan
Persentase penyelesaian
pengaduan masyarakat atas atas
80 – 90% dari
jumlah
70 – 79% dari
jumlah pengaduan 80 – 90% dari Data aktif pegawai
PENGEMBANGAN hasil serta sesuai dengan tugas pokok
jabatan)
operasionalisasi aplikasi SIMBG pengaduan yang jumlah pengaduan Pemda yang
mengelola aplikasi
| Kinerja Utama Bersama SIMBG
Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari setelah 3 – 4 hari setelah 1 – 2 hari setelah Hasil evaluasi
untuk memproses layanan permohonan / pengaduan pengaduan kepatuhan
pengaduan masyarakat pengaduan disampaikan disampaikan Kementerian PUPR
disampaikan
B. KINERJA TAMBAHAN
(diisi dengan rencana kinerja
yang telah dituangkan
dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan
diluar tugas pokok jabatan)
(tempat), (tanggal penetapan)
PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003
*Contoh ini adalah form apabila ditetapkan adanya 5 kategori penilaian/standar kinerja yakni Sangat Baik (diatas target), Baik (sesuai target), Cukup (sedikit diNIP 196801201992011004
bawah target), Kurang (Jauh dibawah target), dan Sangat
kurang (tidak dapat diterima). Kategori Sangat Kurang adalah apabila realisasi di bawah kategori Kurang dan kategori Sangat Baik adalah realisasi di atas Target.
**Dalam hal atasan langsung adalah JPT maka dituliskan Rencana Kinerja berserta IKI JPT yang diintervensi
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA KATEGORI PENILAIAN DIBAWAH TARGET*
SUMBER DATA UNTUK
ATASAN/ ORGANISASI / KURANG/JAUH CUKUP/SEDIKIT
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PENGUKURAN /
UNIT KERJA YANG DIBAWAH DIBAWAH
PEMANTAUAN KINERJA
DIINTERVENSI** TARGET TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
1 Aplikasi SIMBG menjalankan (diisi dengan rencana kinerja yang Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 60 – 69% 70 – 80% Penilaian atasan
bisnis proses dan SLA (service telah dituangkan dalam matriks
dengan NSPK
level agreement) sesuai NSPK peran dan hasil serta sesuai dengan
FORM SKP JF yang reliable dan user-friendly tugas pokok jabatan)
Kuantitas Persentase penyelesaian aplikasi 80 – 90% sistem
aplikasi siap
70 – 79% sistem
aplikasi siap
80 – 90% sistem
aplikasi siap
Penilaian atasan
SIMBG yang siap digunakan
digunakan digunakan digunakan
| Kinerja Utama Bersama
Waktu Ketepatan waktu penyelesaian 85 – 90% sesuai Pertengahan November 2020 Data launching aplikasi
aplikasi sesuai dengan jadwal dengan SLA Desember 2020
FORM 1 – MODEL yang ditetapkan
PENGEMBANGAN 2 Respons yang cepat dan
akurat atas pengaduan
(diisi dengan rencana kinerja yang
telah dituangkan dalam matriks
Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan
masyarakat atas layanan PBG/IMB
80 – 90% dari
jumlah pengaduan
70 – 79% dari
jumlah pengaduan 80 – 90% dari Data aktif pegawai
masyarakat dan pengelola peran dan hasil serta sesuai dengan dan SLF yang diajukan oleh yang diajukan jumlah pengaduan Pemda yang mengelola
simbg terkait layanan tugas pokok jabatan) aplikasi SIMBG
Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dan oleh masyarakat yang diajukan oleh
penerbitan PBG/IMB dan SLF
melalui aplikasi SIMBG Pemda dan Pemda masyarakat dan
Pemda
| Kinerja Utama Bersama Waktu

B. KINERJA TAMBAHAN
diisi dengan rencana kinerja yang
telah dituangkan dalam matriks
peran dan hasil/direktif/
penugasan diluar tugas pokok
jabatan
(tempat), (tanggal penetapan)
PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
*Contoh ini adalah form apabila ditetapkan adanya 5 kategori penilaian/standar kinerja yakni Sangat Baik (diatas target), Baik (sesuai target), Cukup (sedikit di bawah target), Kurang (Jauh dibawah target), dan Sangat
kurang (tidak dapat diterima). Kategori Sangat Kurang adalah apabila realisasi di bawah kategori Kurang dan kategori Sangat Baik adalah realisasi di atas Target.
**Dalam hal atasan langsung adalah JPT maka dituliskan Rencana Kinerja berserta IKI JPT yang diintervensi
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Kepala Subdirektorat II Jabatan Direktur II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat Jenderal III
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
FORM Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur Merumuskan sistem di bidang tata bangunan Tiap rumusan 2,5
LAMPIRAN SKP aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK dan perumahan yang mengandung nilai nilai
pembaharuan
JF 2 Pengguna dan pengelola layanan aplikasi dapat Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
mengetahui progress/tindak lanjut pengaduannya
FORM 2 – MODEL secara uptodate melalui aplikasi SIMBG
Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22

3 Telaahan jawaban atas pengaduan pengguna dan Menyusun konsep potensi dan masalah Laporan 0,72
PENGEMBANGAN pengelola aplikasi tersusun secara cepat dan akurat pemantauan bangunan
(berdasarkan objek atau jenis masalah atau Melaksanakan advisory pembangunan Laporan 0,54
berdasarkan wilayah) lingkungan dan kawasan
4 Modul materi peningkatan kapasitas pengelola Menyusun materi penyuluhan Paket 0,27
layanan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG Menyusun substansi materi pelatihan Laporan 1,362
tersusun secara lengkap dan sesuai standar Menyusun bahan metoda Laporan 0,54
penyusunan modul
5 Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
mempraktekan materi yang disampaikan Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22
(tempat), (tanggal penetapan)
Pegawai yang Dinilai,

(Nama)
(NIP)
06

PEMBOBOTAN
PENILAIAN SKP
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN KINERJA JPT
Ketentuan Rencana Kinerja Ada/Tidak Total Bobot

1 PK/Renstra/Direktif Ada Minimal 60

Renaksi/Inisiatif Strategis Ada Maksimal 40

Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10

2 PK/Renstra/Direktif Ada Minimal 60

Renaksi/Inisiatif Strategis Ada Maksimal 40

Kinerja Tambahan Tidak -

3 PK/Renstra/Direktif Ada 100

Renaksi/Inisiatif Strategis Tidak -

Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10

4 PK/Renstra/Direktif Ada 100

Renaksi/Inisiatif Strategis Tidak -

Kinerja Tambahan Tidak -

KETERANGAN:
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Bagi JPT yang tidak memiliki kinerja tambahan memiliki total bobot sebesar 100 dengan pembagian:
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja hasil (PK/Renstra/Direktif) minimal 60 dan;
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja pengungkit (Renaksi/Inisiatif Strategis) adalah maksimal 40
3. Bagi JPT yang memiliki kinerja tambahan diberikan total bobot maksimal sebesar 110 dengan pembagian:
• Bobot total nilai capaian kinerja hasil (PK/Renstra/Direktif) minimal 60,
• bobot total nilai capaian kinerja pengungkit (Renaksi/Inisiatif Strategis) adalah maksimal 40 dan
• Bobot total nilai kinerja tambahan adalah maksimal 10.
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN KINERJA JA
Metode Ketentuan Rencana Kinerja Ada/Tidak Pembagian Bobot
Cascading
Non-Direct 1 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Non - Direct 2 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambahan Tidak -
Direct 3 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Direct 4 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambahan Tidak -

KETERANGAN
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 80 poin
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin.
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN KINERJA JF
Metode Ketentuan Rencana Kinerja Ada/Tidak Total Bobot
Cascading
Non Direct 1 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung/unit kerja/organisasi Ada Maksimal 20
yang diintervensi
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Non Direct 2 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung/unit kerja/organisasi Ada Maksimal 20
yang diintervensi
Kinerja Tambahan Tidak -
Direct 3 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung/unit kerja/organisasi Tidak -
yang diintervensi
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Direct 4 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung/unit kerja/organisasi Tidak -
yang diintervensi
Kinerja Tambahan Tidak -
KETERANGAN
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 80 poin
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin.
Nilai Capaian PK + Renstra + Direktif × 60% **

Nilai Kinerja
Utama
NILAI NILAI
(Nilai Capaian Renaksi + Inisiatif Strateg𝑖𝑠) × 40%**
SKP PERILAKU
Nilai Kinerja (60%)* (40%)*
(Nilai Capaian Kinerja Tambahan) × 10%**
Tambahan
JABATAN PIMPINAN TINGGI
Ditambahkan pada Nilai Akhir SKP dengan Nilai Nilai Ide
2/3/4/5 sesuai lingkup ide Baru
NILAI
KINERJA
(Nilai Capaian Kinerja Utama) × 80%** Nilai Kinerja JABATAN ADMINISTRASI
Utama DAN FUNGSIONAL
(Nilai Capaian Kinerja Atasan yang diintervensi Non−Direct) × 20%**
Apabila kinerja atasan dicascading secara direct , maka nilai capaian kinerja atasan tsb
tidak diperhitungkan dalam penilaian bawahannya NILAI SKP NILAI PERILAKU
(60%)* (40%)*
Nilai Kinerja
(Nilai Capaian Kinerja Tambahan) × 10%**
Tambahan

Ditambahkan pada Nilai Akhir SKP dengan Nilai Nilai Ide


2/3/4/5 sesuai lingkup ide Baru
*jika IP telah menerapkan penilaian perilaku 3600
** Bobot yang ditetapkan
07

REVIU SKP
REVIU RENCANA SKP
PEJABAT JPT
JENIS - JENIS KINERJA
KINERJA UTAMA WAJIB ADA
Sasaran pada Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja serta Sasaran Renstra
direktif/penugasan dari pimpinan. Sasaran PK (Oucome dan/atau
1 Ouput Kendali Rendah)

TIDAK WAJIB ADA


Dapat ditambahkan -
Rencana Aksi/Inisiatif strategis dalam mencapai sasaran Renstra dan PK. Rencana Aksi /
Tidak harus selalu dimuat dalam SKP Inisiatif Strategis

TIDAK WAJIB ADA


KINERJA TAMBAHAN
2 Kinerja diluar TUSI namun masih sesuai dengan KOMPETENSI dan KAPASITAS
pegawai dalam rangka berkontribusi terhadap organisasi. Dibuktikan dengan SK
Dan dapat berupa:
Development Comitment
atau dokumen lainnya. Community Involvement

HANYA ADA DI SKP MODEL “PENGEMBANGAN”


PENGELOMPOKAN KINERJA
3 Perspektif Penerima Layanan/Stakeholders, Proses Bisnis, Penguatan
Internal dan Anggaran
Idealnya Kinerja Utama
JPT dapat dikelompokkan
sesuai BSC
REVIEW
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JPT
KINERJA

FORMAT
REVIU SKP
JPT

1. Aspek keselarasan kinerja


2. Aspek kesetaraan kualitas dan
tingkat kendali kinerja
REVIU RENCANA SKP
PEJABAT JA DAN JF
JENIS – JENIS KINERJA JA
1 KINERJA UTAMA DAN JF
INDIVIDU

Kinerja berbasis hasil yang diperoleh


melalui cascading dan dialog kinerja
REVIU SKP
JA DAN JF pada matriks peran hasil dan terkait
tugas jabatan

JENIS 2 KINERJA
TAMBAHAN
KINERJA JA
DAN JF Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih
terkait dengan kompetensi dan kapasitas
pegawai dalam rangka pencapaian sasaran
organisasi dan dibuktikan dengan surat
penugasan atau dokumen lainnya. Dapat
berupa (a) development commitment dan (b)
community involvement
RENTANG KENDALI KINERJA UTAMA JA DAN JF

OUTPUT KENDALI RENDAH OUTPUT KENDALI SEDANG OUPUT KENDALI TINGGI


Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi Pencapaian Output dipengaruhi
dominan oleh pihak selain pemilik berimbang oleh pemiliki ouput dominan oleh pemiliki ouput
ouput dan pihak selaian pemilik ouput

REVIU SKP
JA DAN JF
JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/ SUBKOOR
Kinerja Utama paling kurang berupa:
JENIS 1. outcome antara; dan/atau
KINERJA JA 2. output kendali sedang.
DAN JF 3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai dengan jenjang
jabatan dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PELAKSANA


Kinerja utama berupa output dengan kendali Kinerja utama paling kurang berupa output
paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan dan kendali tinggi.
butir kegiatan Jabatan Fungsional.
KINERJA
UTAMA


Kinerja berbasis hasil berdasarkan cascading kinerja atasan langsung
dan organisasi/unit kerja serta terkait butir kegiatan tugas pokok JF
Kinerja dapat dicascading dan tidak ke anggota Tim Kerja
01
REVIU SKP
• Dapat diperoleh dari penugasan atau direktif
JA DAN JF

KINERJA
UTAMA JF
SELAKU
KOORDINATOR
/KETUA TIM
KERJA • Kinerja berbasis hasil berdasarkan cascading kinerja atasan

02
KINERJA langsung dan organisasi/unit kerja, namun tidak memiliki
keterkaitan dengan butir kegiatan tugas pokok JF
TAMBAHAN
• Kinerja dibuktikan dengan Surat Penugasan
• Dapat berupa development commitment dan/atau
community involvementt
KETERKAITAN KINERJA UTAMA DENGAN BUTIR KEGIATAN

RENCANA KINERA
HARUS TERKAIT
Dalam menghasilkan suatu output
kinerja, terdapat substansi butir2
Kinerja Utama yang diperoleh dengan cascading kegiatan tugas jabatan JF yang terkait
REVIU SKP
untuk menghasilkan output dimaksud.
JF memperhatikan rentang kendali jabatan fungsional

HUBUNGAN
KINERJA
UTAMA JF
DENGAN BUTIR – BUTIR KEGIATAN
BUTIR
KEGIATAN Butir – butir kegiatan tugas Jabatan JF yang terkait
HARUS TERKAIT
Butir - butir kegiatan tugas jabatan JF
mendukung pencapaian output
dengan kinerja utama pada SKP seoarang JF
rencana kinerja JF

Keterkaitan diverifikasi oleh Tim Penilai Angka Kredit, jika kinerja tidak terkait maka
kinerja digolongkan sebagai kinerja tambahan.
REVIU SKP
JA DAN JF

FORMAT
VERIFIKASI
KETERKAITAN
RENCANA SKP
DENGAN BUTIR
KEGIATAN
REVIEW
RENCANA SKP
OLEH PEJABAT
REVIU SKP PENGELOLA
JA DAN JF
KINERJA
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JA dan JF
1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas dan
tingkat kendali kinerja
07

CONTOH SKP
CONTOH SKP JPT
MODEL DASAR/INISIASI

78
CONTOH Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Periode Penilaian: 7 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol
Pangkat/Gol Ruang
Ruang
Jabatan Direktur II Jabatan Direktur Jenderal III
Unit Kerja Direktorat III Unit Kerja Direktorat Jenderal III
NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4)
A. KINERJA UTAMA
1. Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, Persentase Pemda Kabupaten/Kota yang Nilai Indeks Penyelenggaraaan Bangunan 30%
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya Gedung minimal Baik
2. Percepatan pembangunan Pos Lintas Batas Negara terpadu dan sarana Jumlah Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan sarana prasarana penunjang kawasan 3 unit
prasarana penunjang kawasan perbatasan. perbatasan yang terbangun, laik fungsi, dan telah diserahterimakan.
Tingkat kepuasan pengguna dan operator Pos Lintas Batas Negara terhadap fasilitas 3,5 dari skala 5
Pos Lintas Batas
3. Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Pengembangan Presentase pengelolaan keuangan (anggaran) yang bebas dari temuan material 100%
Infrastruktur Permukiman yang optimal
4. Terlaksananya strategi/rencana aksi dalam rangka pencapaian sasaran Persentase penyelesaian strategi/rencana aksi yang berkontribusi langsung terhadap 80%
dan indikator kinerja utama organisasi dalam perjanjian kerja pencapaian indikator perjanjian kinerja direktur II sesuai target waktu yang ditetapkan
5. Terlaksananya direktif pencapaian perjanjian kinerja Direktorat II Persentase penyelesaian direktif yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian 80%
indikator perjanjian kinerja Direktorat II sesuai target waktu yang ditetapkan
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - -

Jakarta, 7 Januari 2021


PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
CONTOH SKP JPT
MODEL PENGEMBANGAN

80
CONTOH Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Periode Penilaian: 7 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Ruang Pangkat/Gol Ruang
Jabatan Direktur II Jabatan Direktur Jenderal III
Unit Kerja Direktorat III Unit Kerja Direktorat Jenderal III
PERSPEKTIF NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
Penerima 1. Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kesehatan, Persentase Pemda Kabupaten/Kota yang Nilai Indeks Penyelenggaraaan Bangunan 30%
Layanan/Stakeholder kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya Gedung minimal Baik
2. Percepatan pembangunan Pos Lintas Batas Negara terpadu dan sarana prasarana Jumlah Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan sarana prasarana penunjang kawasan 3 unit
penunjang kawasan perbatasan. perbatasan yang terbangun, laik fungsi, dan telah diserahterimakan.
Tingkat kepuasan pengguna dan operator Pos Lintas Batas Negara terhadap fasilitas 3,5 dari skala 5
Pos Lintas Batas
3. Meningkatnya kualitas layanan Direktorat II Indeks kualitas layanan internal Direktorat II 4
Proses Bisnis 4. Tersusunnya RUU Revisi Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 100%
tentang Bangunan Gedung tentang Bangunan Gedung sampai dengan tahap pembahasan di Panitia Antar
Kementerian
5. Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 100%
Arsitek tentang Arsitek sampai dengan tahap permbahasan di Panitia Antar Kementerian

6. Terlaksananya strategi/rencana aksi dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator Persentase penyelesaian strategi/ rencana aksi yang berkontribusi langsung terhadap 80%
kinerja utama organisasi dalam perjanjian kerja pencapaian indikator perjanjian kinerja direktur bina penataan bangunan sesuai target
waktu yang ditetapkan
7. Terlaksananya direktif pimpinan yang sesuai dengan sasaran kinerja organisasi, Persentase penyelesaian penugasan pimpinan/direktif pimpinan sesuai target waktu
80%
perjanjian kinerja, tugas pokok jabatan Direktur II yang ditetapkan
Penguatan Internal 8. Terwujudnya Direktorat IIyang akuntabel Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat II 85
9. Meningkatnya kualitas pengelolaan BMN Tingkat kualitas pengelolaan BMN lingkup Direktorat II 90%
Anggaran 10. Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Presentase pengelolaan keuangan (anggaran) yang bebas dari temuan material 100%
Permukiman yang optimal
B. KINERJA TAMBAHAN
- 1. - - -

Jakarta, 7 Januari 2021


PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
Hanya terdapat dalam Model SKP Pengembangan
NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011004
CONTOH SKP JA
MODEL DASAR/INISIASI

82
CONTOH SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)

Periode Penilaian: 8 Januari sd 25 Desember 2021


(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol
Pangkat/Gol Ruang
Ruang
Jabatan Kepala Subdirektorat II Jabatan Direktur II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat Jenderal III
RENCANA KINERJA ATASAN YANG
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
DIINTERVENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang Aplikasi SIMBG menjalankan bisnis proses Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi dengan NSPK 80 – 90% fitur aplikasi sesuai
menjamin keselamatan, kesehatan, dan SLA (service level agreement) sesuai NSPK
kenyamanan, dan kemudahan bagi NSPK yang reliable dan user-friendly Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi SIMBG yang siap digunakan 80 – 90% fitur aplikasi siap
penggunanya. digunakan
Waktu Ketepatan waktu penyelesaian aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan setelah NSPK
ditetapkan terbit
2 Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang Respons yang cepat dan akurat atas Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan public dan pengelola SIMBG 80 – 90% dari jumlah
menjamin keselamatan, kesehatan, pengaduan public dan pengelola SIMBG di atas operasionalisasi aplikasi SIMBG di Pemda pengaduan yang diajukan
kenyamanan, dan kemudahan bagi PEMDA terkait layanan penerbitan PBG/IMB
penggunanya. dan SLF melalui aplikasi SIMBG 1 – 2 hari setelah
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses layanan
Waktu permohonan / pengaduan
pengaduan public dan pengelola SIMG di Pemda
disampaikan

3 Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang Semakin banyak pegawai dinas PU dan PTSP Kualitas Persentase kesalahan dokumen PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan 90 – 95% dokumen diproses
menjamin keselamatan, kesehatan, pemda kab/kota yang bisa melayani melalui aplikasi SIMBG tanpa kesalahan
kenyamanan, dan kemudahan bagi penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG Kuantitas
penggunanya. secara cepat dan akurat Persentase Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang memiliki 80 – 90% Pemda
pegawai dalam jumlah yang ideal yang bisa mengoperasikan aplikasi
SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - -

Jakarta, 8 Januari 2021


PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

MODEL DASAR/INISIASI (NAMA) (NAMA)


NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011003
CONTOH SKP JA
MODEL PENGEMBANGAN

84
CONTOH SASARAN KINERJA PEGAWAI (JA)
Periode Penilaian: 8 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Ruang Pangkat/Gol Ruang
Jabatan Kepala Subdirektorat II Jabatan Direktur II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat Jenderal III
KATEGORI /STANDAR PENILAIAN (DIBACA DARI ATAS
SUMBER DATA UNTUK
RENCANA KINERJA ATASAN KEBAWAH)*
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PENGUKURAN DAN
LANGSUNG KURANG/ JAUH CUKUP/SEDIKIT
PEMANTAUAN*
DIBAWAH TARGET DIBAWAH TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas bangunan Aplikasi SIMBG menjalankan bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi dengan NSPK 80 – 90% 60-69% 70-79% Penilaian atasan
gedung yang menjamin keselamatan, proses dan SLA (service level agreement) Kuantitas Persentase penyelesaian aplikasi SIMBG yang siap 80 – 90% sistem aplikasi 60-69% sistem aplikasi 70-79% sistem aplikasi Penilaian atasan
kesehatan, kenyamanan, dan sesuai NSPK yang reliable dan user- digunakan siap digunakan siap digunakan siap digunakan
friendly
kemudahan bagi penggunanya. Waktu Ketepatan waktu penyelesaian aplikasi sesuai dengan 7-8 bulan 11-12 bulan 9-10 bulan Data launching aplikasi
jadwal yang ditetapkan
2 Meningkatnya kualitas bangunan Respons yang cepat dan akurat atas Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dan 80 – 90% dari jumlah 60-69% dari jumlah 70-79% dari jumlah Data aktif pengaduan
gedung yang menjamin keselamatan, pengaduan masyarakat dan pengelola pengelola SIMBG atas layanan PBG/IMB dan SLF pengaduan yang pengaduan yang pengaduan yang yang terdokumentasi
kesehatan, kenyamanan, dan simbg terkait layanan penerbitan diajukan oleh diajukan oleh diajukan oleh dalam aplikasi SIMBG
kemudahan bagi penggunanya. PBG/IMB dan SLF melalui aplikasi SIMBG masyarakat dan Pemda masyarakat dan Pemda masyarakat dan Pemda

Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses 2-3 hari setelah 6-7hari setelah 4-5 hari setelah Data aktif penyelesaian
layanan pengaduan masyarakat dan pengelola SIMBG permohonan / pengaduan disampaikan pengaduan disampaikan pengaduan yang
pengaduan disampaikan terdokumentasi dalam
aplikasi SIMBG

3 Meningkatnya kualitas bangunan Semakin banyak pegawai dinas PU dan Kualitas Persentase kesalahan dokumen PBG/IMB dan SLF 90 – 95% dokumen 78-83% dokumen 84-89% dokumen Penilaian atasan atas
gedung yang menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani yang diterbitkan melalui aplikasi SIMBG diproses tanpa diproses tanpa diproses tanpa kesalahan pemrosesan
kesehatan, kenyamanan, dan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui kesalahan kesalahan kesalahan dokumen
SIMBG secara cepat dan akurat
kemudahan bagi penggunanya.
Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang 80-90% Pemda 60-69% Pemda 70-79% Pemda Data aktif pegawai
memiliki pegawai dalam jumlah yang ideal yang bisa Pemda yang mengelola
mengoperasikan aplikasi SIMBG aplikasi SIMBG

A. KINERJA TAMBAHAN
(dapat ditambahkan pada tahun
1
berjalan)
Jakarta, 8 Januari 2021
PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

MODEL PENGEMBANGAN (NAMA) (NAMA)


NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011003
CONTOH SKP JF
MODEL DASAR/INISIASI

86
CONTOH
SASARAN KINERJA PEGAWAI (JF)
Periode Penilaian: 8 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Ruang Pangkat/Gol Ruang
Jabatan* JF Teknis Tata Bangunan Dan Perumahan Muda Jabatan Kepala Subdirektorat II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat II
RENCANA KINERJA
ATASAN/UNIT KERJA/
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
ORGANISASI YANG
DIINTERVENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
1 Aplikasi SIMBG menjalankan Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk Kualitas Tingkat kesesuaian proses bisnis aplikasi SIMBG dengan 80 - 90% sesuai
bisnis proses dan SLA (service arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK
level agreement) sesuai NSPK NSPK Kuantitas Persentase penyelesaian dokumen arsitektur aplikasi SIMBG 80-90% arsitektur
yang reliable dan user-friendly sesuai NSPK terselesaikan

Waktu Tingkat ketepatan waktu penyelesaian dokumen arsitektur 4-5 bulan setelah NSPK
aplikasi untuk diserahkan ke tim IT terbit
2 Respons yang cepat dan akurat Pengguna dan pengelola layanan aplikasi dapat Kuantitas Persentase pengaduan yang progress tindak lanjutnya 90 – 95% pengaduan yang
atas pengaduan masyarakat dan mengetahui progress/tindak lanjut terbaharui di aplikasi SIMBG diproses
pengelola simbg terkait layanan pengaduannya secara up-to-date melalui
penerbitan PBG/IMB dan SLF aplikasi SIMBG
Waktu Tingkat ketepatan waktu updating progress/tindak lanjut 1 – 2 hari setelah
pengaduan pada aplikasi SIMBG progress/tindak lanjut
melalui aplikasi SIMBG
dilaksanakan

3 Respons yang cepat dan akurat Telaahan jawaban atas pengaduan pengguna Kualitas Presentase telaahan yang digunakan untuk menjawab 80 – 90% telaahan
atas pengaduan masyarakat dan dan pengelola aplikasi tersusun secara cepat pengaduan masyarakat
pengelola simbg terkait layanan dan akurat (berdasarkan objek atau jenis
penerbitan PBG/IMB dan SLF masalah atau berdasarkan wilayah) Kuantitas Persentase penyelesaian telaahan jawaban atas pengaduan 80 - 90% telaahan jawaban
melalui aplikasi SIMBG selesai
Waktu Rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1- 2 minggu setelah
telaahan jawaban atas pengaduan pengaduan masuk

MODEL DASAR/INISIASI
CONTOH
RENCANA KINERJA ATASAN/UNIT
NO KERJA/ ORGANISASI YANG RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
DIINTERVENSI

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


A. KINERJA UTAMA
4 Respons yang cepat dan akurat atas Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan Kualitas Tingkat akurasi modul materi peningkatan kapasitas 90-95% isi modul
pengaduan masyarakat dan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun disusun sesuai dengan
pengelola simbg terkait layanan secara lengkap dan sesuai standar penyusunan modul standar dan NSPK
penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui
aplikasi SIMBG Kuantitas Persentase penyelesaian modul materi peningkatan 3 – 4 modul selesai
kapasitas

Waktu Tingkat ketepatan waktu penyelesaian semua modul 1 – 2 bulan setelah


materi peningkatan kapasitas aplikasi selesai dibuat

5 Semakin banyak pegawai dinas PU Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat Kuantitas Persentase peserta peningkatan kapasitas yang 70 – 80% peserta
dan PTSP pemda kab/kota yang bisa mempraktekan materi yang disampaikan dapat memahami dan mempraktekan materi yang
melayani penerbitan PBG/IMB dan disampaikan
SLF melalui SIMBG secara cepat dan
akurat

6 Semakin banyak pegawai dinas PU Peserta peningkaatan kapasitas mendapatkan Kualitas Tingkat kepuasan peserta atas pelayanan yang 70 – 80% peserta puas
dan PTSP pemda kab/kota yang bisa pelayanan yang memadai selama proses pelaksanaan selama proses pelaksanaan peningkatan kapasitas
melayani penerbitan PBG/IMB dan peningkatan kapasitas
SLF melalui SIMBG secara cepat dan
akurat Kuantitas Persentase pemenuhan cheklist pelaksanaan 80% - 90% checklist
peningkatan kapasitas terpenuhi
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - -

Jakarta, 8 Januari 2021


PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

MODEL DASAR/INISIASI (NAMA) (NAMA)


NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011003
CONTOH
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit
Periode Penilaian: 8 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Ruang Pangkat/Gol Ruang
Jabatan JF Teknis Tata Bangunan Dan Perumahan Muda Jabatan Kepala Subdirektorat II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat II
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN OUTPUT ANGKA KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
1 Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi Merumuskan sistem di bidang tata bangunan dan perumahan yang Tiap rumusan 2,5
yang lengkap dan sesuai NSPK mengandung nilai nilai pembaharuan
2 Pengguna dan pengelola layanan aplikasi dapat mengetahui Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
progress/tindak lanjut pengaduannya secara uptodate melalui
Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22
aplikasi SIMBG
3 Telaahan jawaban atas pengaduan pengguna dan pengelola Menyusun konsep potensi dan masalah pemantauan bangunan Laporan 0,72
aplikasi tersusun secara cepat dan akurat (berdasarkan objek Melaksanakan advisory pembangunan lingkungan dan kawasan Laporan 0,54
atau jenis masalah atau berdasarkan wilayah)
4 Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan Menyusun materi penyuluhan Paket 0,27
penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun secara Menyusun substansi materi pelatihan Laporan 1,362
lengkap dan sesuai standar penyusunan modul Menyusun bahan metoda Laporan 0,54

5 Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
mempraktekan materi yang disampaikan Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22
6 Peserta peningkatan kapasitas mendapatkan pelayanan yang Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
memadai selama proses pelaksanaan peningkatan kapasitas Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22

Jakarta, 8 Januari 2021


Pegawai yang Dinilai,

(Nama)
(NIP)
MODEL DASAR/INISIASI
CONTOH SKP JF
MODEL PENGEMBANGAN

90
CONTOH SASARAN KINERJA PEGAWAI
Periode Penilaian: 8 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol
Pangkat/Gol Ruang
Ruang
Jabatan JF Teknis Tata Bangunan Dan Perumahan Muda Jabatan Kepala Subdirektorat II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat II
KATEGORI PENILAIAN/STANDAR (DIBACA
RENCANA KINERJA ATASAN SUMBER DATA UNTUK
DARI ATAS KEBAWAH)
NO LANGSUNG/ UNIT KERJA/ RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PENGUKURAN DAN
KURANG/JAUH CUKUP/SEDIKIT
ORGANISASI PEMANTAUAN
DIBAWAH TARGET DIBAWAH TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
1 Aplikasi SIMBG menjalankan Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam Kualitas Tingkat kesesuaian proses bisnis aplikasi 80 - 90% sesuai 60 - 69% sesuai 70 – 79% sesuai Penilaian atasan
bisnis proses dan SLA bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap SIMBG dengan NSPK langsung
(service level agreement) dan sesuai NSPK Kuantitas Persentase penyelesaian dokumen arsitektur 80-90% arsitektur 60-69% arsitektur 70-79% arsitektur Penilaian atasan
sesuai NSPK yang reliable aplikasi SIMBG sesuai NSPK terselesaikan terselesaikan terselesaikan langsung
dan user-friendly

Waktu Tingkat ketepatan waktu penyelesaian dokumen 4-5 bulan setelah NSPK 8-9 bulan setelah NSPK 6-7 bulan setelah NSPK Penilaian atasan
arsitektur aplikasi untuk diserahkan ke tim IT terbit terbit terbit langsung

2 Respons yang cepat dan akurat Pengguna dan pengelola layanan Kuantitas Persentase pengaduan yang progress tindak 90 – 95% pengaduan 50 – 74% pengaduan 75 – 89% pengaduan Data dalam arsip aktif di
atas pengaduan masyarakat dan aplikasi dapat mengetahui lanjutnya terbaharui di aplikasi SIMBG yang diproses yang diproses yang diproses Aplikasi SIMBG
pengelola simbg terkait layanan progress/tindak lanjut pengaduannya
penerbitan PBG/IMB dan SLF secara up-to-date melalui aplikasi
melalui aplikasi SIMBG SIMBG Waktu Tingkat ketepatan waktu updating 1 – 2 hari setelah 5 – 6 hari setelah 3 – 4 hari setelah Data dalam arsip aktif di
progress/tindak lanjut pengaduan pada aplikasi progress/tindak lanjut progress/tindak lanjut progress/tindak lanjut Aplikasi SIMBG
SIMBG dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan
3 Respons yang cepat dan Telaahan jawaban atas pengaduan Kualitas Presentase telaahan yang digunakan untuk 80 – 90% telaahan 60 – 69% telaahan 70 – 79% telaahan Data dalam arsip aktif di
akurat atas pengaduan pengguna dan pengelola aplikasi menjawab pengaduan masyarakat Aplikasi SIMBG
masyarakat dan pengelola tersusun secara cepat dan akurat
simbg terkait layanan Kuantitas Persentase penyelesaian telaahan jawaban atas 80 - 90% telaahan 60 - 69% telaahan 70 – 79% telaahan Data dalam arsip aktif di
(berdasarkan objek atau jenis masalah
pengaduan jawaban selesai jawaban selesai jawaban selesai Aplikasi SIMBG
penerbitan PBG/IMB dan SLF atau berdasarkan wilayah)
melalui aplikasi SIMBG

Waktu Rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk 1- 2 minggu setelah 5 - 6 minggu setelah 3 - 4 minggu setelah Data dalam arsip aktif di
menyelesaikan telaahan jawaban atas pengaduan masuk pengaduan masuk pengaduan masuk Aplikasi SIMBG
pengaduan

MODEL PENGEMBANGAN
…LANJUTAN
KATEGORI PENILAIAN/STANDAR (DIBACA DARI
RENCANA KINERJA ATASAN SUMBER DATA UNTUK
ATAS KEBAWAH)
NO LANGSUNG/ UNIT KERJA/ RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PENGUKURAN DAN
KURANG/JAUH CUKUP/SEDIKIT
ORGANISASI PEMANTAUAN
DIBAWAH TARGET DIBAWAH TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
4 Semakin banyak pegawai dinas PU Modul materi peningkatan kapasitas Kuantitas Persentase penyelesaian modul 3 – 4 modul selesai 1 modul selesai 2 modul selesai Penilaian atasan langsung
dan PTSP pemda kab/kota yang pengelola layanan penerbitan PBG/IMB dan materi peningkatan kapasitas
bisa melayani penerbitan SLF melalui SIMBG tersusun secara lengkap Waktu Tingkat ketepatan waktu 1 – 2 bulan setelah 5 – 6 bulan setelah 3 – 4 bulan setelah Penilaian atasan langsung
PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG dan sesuai standar penyusunan modul penyelesaian semua modul aplikasi selesai dibuat aplikasi selesai dibuat aplikasi selesai dibuat
secara cepat dan akurat materi peningkatan kapasitas

5 Semakin banyak pegawai dinas PU Peserta peningkatan kapasitas memahami dan Kuantitas Persentase peserta peningkatan 70 – 80% peserta 60– 64% peserta 65-69% peserta Survey persepsi peserta
dan PTSP pemda kab/kota yang bisa dapat mempraktekan materi yang kapasitas yang dapat memahami peningkatan kapasitas
melayani penerbitan PBG/IMB dan disampaikan dan mempraktekan materi yang
SLF melalui SIMBG secara cepat dan disampaikan
akurat

6 Semakin banyak pegawai dinas PU Peserta peningkatan kapasitas mendapatkan Kualitas Persentase peserta yang puas 70 – 80% peserta puas 60– 64% peserta puas 65-69% peserta puas Survey persepsi peserta
dan PTSP pemda kab/kota yang bisa pelayanan yang memadai selama proses atas pelayanan selama proses peningkatan kapasitas
melayani penerbitan PBG/IMB dan pelaksanaan peningkatan kapasitas pelaksanaan peningkatan
SLF melalui SIMBG secara cepat dan kapasitas
akurat Kuantitas Persentase pemenuhan cheklist 80% - 90% checklist 60-69% checklist 70-89% checklist Penilaian Atasan Langsung
pelaksanaan peningkatan terpenuhi terpenuhi terpenuhi
kapasitas

B. KINERJA TAMBAHAN
dapat ditambahkan pada
1 -
tahun berjalan)

Jakarta, 8 Januari 2021


PNS yang dinilai, Pejabat Penilai,

(NAMA) (NAMA)
MODEL PENGEMBANGAN NIP 196801201992011003 NIP 196801201992011003
Lampiran SKP JF - Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit
Periode Penilaian: 8 Januari sd 25 Desember 2021
(NAMA INSTANSI)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Ruang Pangkat/Gol Ruang
Jabatan JF Teknis Tata Bangunan Dan Perumahan Muda Jabatan Kepala Subdirektorat II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat II
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN OUTPUT ANGKA KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
1 Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi Merumuskan sistem di bidang tata bangunan dan perumahan yang Tiap rumusan 2,5
yang lengkap dan sesuai NSPK mengandung nilai nilai pembaharuan
2 Pengguna dan pengelola layanan aplikasi dapat mengetahui Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
progress/tindak lanjut pengaduannya secara uptodate melalui
Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22
aplikasi SIMBG
3 Telaahan jawaban atas pengaduan pengguna dan pengelola Menyusun konsep potensi dan masalah pemantauan bangunan Laporan 0,72
aplikasi tersusun secara cepat dan akurat (berdasarkan objek Melaksanakan advisory pembangunan lingkungan dan kawasan Laporan 0,54
atau jenis masalah atau berdasarkan wilayah)
4 Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan Menyusun materi penyuluhan Paket 0,27
penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun secara Menyusun substansi materi pelatihan Laporan 1,362
lengkap dan sesuai standar penyusunan modul Menyusun bahan metoda Laporan 0,54

5 Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
mempraktekan materi yang disampaikan Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22
6 Peserta peningkatan kapasitas mendapatkan pelayanan yang Monitoring dan Evaluasi Tiap Konsep/Laporan 0,54
memadai selama proses pelaksanaan peningkatan kapasitas Melakukan Evaluasi Tiap Laporan 0,22

Jakarta, 8 Januari 2021


Pegawai yang Dinilai,

(Nama)
(NIP)
MODEL DASAR/INISIASI
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA

Terima Kasih

kempanrb kemenpanrb Kementerian-PANRB

DISCLAIMER:
This document is strictly private, confidential and personal to its recipients and should not be copied, distributed
or reproduced in whole or in part, nor passed to any third party without the consent and prior approval of the
Author.

Anda mungkin juga menyukai