Disusun Oleh :
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Fatwa ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai
petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan
manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta
mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada
masyarakat serta alam sekitarnya. Agama Islam adalah agama universal
yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek
kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah
mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan pendidikan, karena
dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik
dan terarah. Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental, moral
dan fisik (jasmaniah) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk
melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat
selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas
(kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan
bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin
bagi pertumbuhan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan islam ?
2. Apa sumber dan dasar pendidikan islam ?
3. Apa tujuan pendidikan islam ?
4. Apa fungsi pendidikan islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa hakikat pendidikan Islam;
2. Untuk mengetahui sumber dan dasar pendidikan Islam;
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam;
4. Untuk mengetahui fungsi pendidikan Islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tarbiyah
Pendidikan berasal dari padanan bahasa
arab ” التربيةtarbiyah”. Abdurrahman Nahlawy menyebutkan
bahwasannya kata ”tarbiyah” secara etimologi berasal dari tiga asal
kata, Yaitu رباrabaa يربوyarbuu yang berarti bertambah dan
berkembang, Yang kedua dari kata يربي ربيrabiya yarbiy yang berarti
tumbuh. Dan yang ketiga يربي ربrabba yurabbi yang berarti
memperbaiki atau membenahi. Manusia perlu di bantu agar ia berhasil
menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan menjadi manusia, bila
telah memiliki (sifat) kemanusiaan. Ini menunjukkan bahwa tidaklah
mudah menjadi manusia, apalagi yang Allah Swt. memberikan amanah
besar yang harus ia jaga, yang mana makhluk-makhluk lain ciptaannya
merasa berat untuk menanggungnya, namun manusia sebaliknya berani
menanggungnya. Dan hal ini membuat makhluk lainnya menjadi sanksi
2
3
2. Ta’dib
Berasal dari istilah Ta’dib ( ) تاءديبberasal dari kata adaba
ya’dubu yang berarti melatih, mendisiplinkan diri untuk berperilaku
yang baik dan sopan santun. Secara terminologi Ta’dib merupakan
usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa sehingga
mendorong dan memotivasi setiap individu untuk berperilaku dan
berperadaban yang baik sesuai yang diharapkan. Sebagai pengenalan
dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam
manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam
tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga hal ini membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam
tatanan wujud dan kepribadian.
Makna al-ta’dib berarti pengenalan dan pengakuan yang secara
berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik)
tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan
penciptaan.
3. Ta’lim
Istilah al-Ta’lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan
pendidikan islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal
dibanding dengan al-Tarbiyah maupun al-Ta’dib. Rasyid Ridha
mengartikan al-Ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan
tertentu. Jalal memberikan alasan bahwa proses taklim lebih umum
dibandingkan dengan proses tarbiyah. Pertama, ketika mengajarkan
membaca Al-Qur’an kepada kaum muslimin, Rasulullah SAW tidak
terbatas pada membuat mereka sekedar dapat membaca, melainkan
membaca dengan perenungan yang berisikan pemahaman, pengertian,
5
A. Kesimpulan
Untuk mengungkapkan hakikat pendidikan Islam, kata tarbiyah
dipilih untuk menunjuk pendidikan Islam karena beberapa pertimbangan:
1. Terma tarbiyah dapat diperluas makna semantiknya.
2. Terma tarbiyah lebih umum dapat diterima oleh masyarakat muslim di
Indonesia
3. Istilah tarbiyah lebih umum diterima dalam situasi lokal tertentu dari
pada terma taklim dan takdib.
Tujuan pendidikan Islam terdiri atats 5 sasaran, yaitu:
1. Membentuk akhlak mulia
2. Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat
3. Mempersiapkan untuk mencari rizki dan memelihara segi
kemanfaatannya
4. Menumbuhkan semangat ilmiah dikalangan peserta didik
5. Mempersiapkan tenaga profesional yang terampil
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Ahmad, Drs dan Noor Salimi. 1991. Dasar-dasar Pendidikan Agama
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Alwi, Zianuddin. 2003. Pemikiran Pendidikan Islam pada Abad Klasik dan
Pertengahan. Bandung: Angkasa Bandung
Arifin HM., 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara.
Arifin, Muhammad, M. Ed, 1994, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Langgulung, Hasan. 1988. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Al-Husada.
Wayudhi ,M. Jindar. 2006. Nalar Pendidikan Qur’ani. Yogyakarta : Aperion
Philotes.
Zuhairini, Dra, Dkk, 1992, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
11