Anda di halaman 1dari 13

Perawatan dan Irigasi Kateter

Dosen :

Disusun Oleh :

1. Intan kusmiati 191019

2. Irna Rostriana 191020

Program Studi D3 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Jakarta

2021
KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberinya
rahmat dan hidayahNya sehingga tugas makalah kami ini yang berjudul “Prosedur, Merawat,
Dan Irigasi Kateter“ bisa terselesaikan dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menempuh mata kuliah kebutuhan dasar manusia tentang kateterisasi, juga untuk menambah
wawasan kami dalam ilmu pengetahuan terutama di bidang mobilisasi.
Penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya atau karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 22 maret 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

1.3. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1. Pengertian..............................................................................................................................3

2.2. Pengkajian pasien..................................................................................................................3

2.3. Tujuan...................................................................................................................................4

2.4. Persiapan alat........................................................................................................................6

2.5. Persiapan pasien....................................................................................................................6

2.6. Langkah langkah kerja..........................................................................................................6

2.7. Hal yang harus diperhatikan.................................................................................................9

2.8. Efek samping.........................................................................................................................9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................8

3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................8

3.2. Saran......................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Katerisasi merupakan suatu prosedur yang penting yang biasanya didelegasikan kepada staf
yang paling muda. Jika tidak dikerjakan dengan hati-hati (gentle) dan trampil mungkin akan
merusak dan menimbulkan striktur (penyempitan) uretra. Pada masa ROMAWI PURBA
digunakan kateter yang terbuat dari perunggu. CELSUS mempunyai satu set kateter dengan lima
ukuran yang berbeda,tiga untuk laki-laki dan dua untuk perempuan, yang untuk lelaki
mempunyai 2 lengkung, lihat gambar.

ORIBASIUS (325 – 403AD) menggunakan kateter terbuat dari kertas, hampir menyerupai
sedotan jerami untuk minum. ABULCASIS (936-1013M) kateter terbuat dari perak.DESNOS
(1914M) kateter perak yang keras digunakan sepanjang masa pertengahan, lihat gambar dan
sampai waktu baru-baru ini. Kateter itu berbentuk lurus untuk wanita dan melengkung seperti
uretra untuk pria, ujungnya bundar dan ujung lainnya sering punya 2 bengkokan atau loop yang
melekat padanya yang digunakan untuk mengikatkan kateter pada kantong kemih. Kateter yang
lentur terbuat dari karet elastis digunakan pada abad ke 18. Folley 1937 menggunakan kateter
tetap dalam kantong kemih, dan ini merupakan kateter yang ideal.

1.2 Rumusan masalan

A. Apa pengertian kateter?


B. Apa pengkajian pasien dengan kateter?
C. Apa tujuan perawatan dan irigasi kateter?
D. Apa saja persiapan alat nya?
E. Bagaimana persiapan pasien nya?
F. Bagaimana langkah kerjanya?
G. Hal apa saja yang barus diperhatikan?
H. Apa saja efek sampung nya?

3
1.3 Tujuan

A. Untuk mengetahui Apa pengertian kateter


B. Untuk mengetahui Apa pengkajian pasien dengan kateter
C. Untuk mengetahui Apa tujuan perawatan dan irigasi kateter
D. Untuk mengetahui Apa saja persiapan alat nya
E. Untuk mengetahui bagaimana persiapan pasiennya
F. Untuk mengetahui Bagaimana langkah kerjanya
G. Untuk mengetahui Hal apa saja yang barus diperhatikan
H. Untuk mengetahui Apa saja efek sampung nya

BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1 Pengertian perawatan dan irigasi kateter

Perawatan Kateter Perawatan kateter adalah suatu tindakan keperawatan dalam


memelihara kateter dengan antiseptik untuk membersihkan ujung uretra dan selang kateter
bagian luar serta mempertahankan kepatenan kelancaran aliran urine pada sistem drainasi
kateter.

Irigasi kateter merupakan tindakan membilas atau menyalurkan cairan secara


berkelanjutan pada bladder untuk mencegah pembentukan dan retensi clots darah yang terjadi
setelah operasi transurethral resection of the prostat (TURP).

2.2 Pengkajian pasien

Data subjektif : pasien mengatakan terasa nyeri pada bagian bawah abdomen tepatnya di
vesica urinaria, dan juga nyeri pada bagian pinggang, pasien mengatakan sulit berkemih dan
merasa anyang anyangan

Data objektif : palpasi kandung kemih teraba keras, pasien tampak meringis kesakitan, pasien
tampak ansietas, retensi urine, dysuria, inkontinensia urine, nyeri suprapubik, urgensi, distensi
kandung kemih

2.3 Tujuan perawatan dan irigasi kateter

Tujuan irigasi kateter

1) Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine


2) Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter urine,
misalnya oleh darah dan pus
3) Untuk membersihkan kandung kemih
4) Untuk mengobati infeksi lokal

Tujuan perawatan
1) Menjaga kebersihan saluran kencing

5
2) Mempertahankan kepatenan (fiksasi) kateter
3) Mencegah terjadinya infeksi
4) Mengendalikan infeksi

2.4 Persiapan alat perawatan dan irigasi kateter

Perawatan kateter persiapan alat dan bahan:

1) Sarung tangan steril


2) Pengalas
3) Bengkok
4) Lidi waten steril
5) Kapas steril
6) Antiseptic (Bethadin)
7) Aquadest / air hangat
8) Korentang
9) Plester
10) Gunting
11) Bensin/alkohol
12) Pinset
13) Kantung sampah

Irigasi kateter persiapan alat dan bahan

1) sarung tangan bersih


2) larutan irigasi steril
3) selang irigasi
4) klem
5) tiang infus
6) swab antiseptic

6
7) pengalas

2.5 Persiapan pasien

Pasien yang akan dilakukan perawatan kateter dan irigasi kateter harus diperiksa dulu tanda
tanda vital nya nya untuk melihat kondisi pasien, inspeksi klien dengan cara melihat apakah
pasien tampak pucat, kemerahan, atau kebiruan, lihat juga kondisi klien apakah ada cedera
seperti patah tulang dan lain lain, perhatikan juga kemampuan mobilisasi pasien dan cek
kesadaran pasien terlebih dahulu. Siapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan pasien selama
tindakan dan tanyakan keluhan pasien sebelum tindakan dimulai.

2.6 Prosedure

Prosedure perawatan kateter :

1) Siapkan alat dan bahan


2) Beritahu pasien maksud dan tujuan tindakan
3) Dekatkan alat dan bahan yang sudah disiapkan
4) Pasang tirai, gorden yang ada
5) Cuci tangan
6) Oles bensin pada plester dan buka dengan pinset
7) Buka balutan pada kateter
8) Pakai sarung tangan steril
9) Perhatikan kebersihan dan tanda-tanda infeksi dari ujung penis serta kateter
10) Oles ujung uretra dan kateter memakai kapas steril yang telah dibasahi dengan
aquadest / air hangat dengan arah menjauhi uretra
11) Oles ujung uretra dan kateter memakai lidi waten + bethadin dengan arah menjauhi
uretra
12) Balut ujung penis dan kateter dengan kasa steril kemudian plester
13) Posisikan kateter ke arah perut dan plester
14) Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien
15) Kembalikan alat ke tempatnya

7
16) Cuci tangan
17) Dokumentasikan tindakan

Prosedure Irigasi Kateter

C. Perencanaan

1) cuci tangan
2) siapkan alat : sarung tangan bersih, larutan irigasi steril, selang irigasi, klem, tiang
infus, swab antiseptic, dan alas

D. Implementasi

1) identifikasi klien
2) jelaskan prosedur dan tujuan kepada klien
3) cuci tangan dan kenakan sarung tangan
4) pasang sampiran dan atur pencahayaan
5) kaji abdomen bagian bawah untuk melihat adanya distensi
6) atur posisi klien , misal dorsal recumbent untuk wanita bila mampu, jika tidak
posisi supine
7) pasang alas dibawah kateter
8) keluarkan urin dari urin bag ke dalam wadah
9) dengan menggunakan teknik a septic masukan ujung selang irigasi ke dalam larutan
irigasi
10) tutup klem pada selang dan gantung larutan irigasi pada tiang infus
11) buka klem dan biarkan larutan mengalir melalui selang, pertahankan ujung selang
tetap steril,tutup klem
12) disinfeksi porta irigasi pada kateter berlumen tiga dan sambungkan ke selang irigasi
13) pastikan kantung drainase dan selang terhubung kuat ke pintu masuk drainase pada
kateter berlumen tiga

8
14) kateter tertutup continues intermitten : buka klem irigasi dan biarkan cairan yang di
programkan mengalir memasuki kandung kemih (100ml adalah jumlah yang normal
pada orang dewasa) . tutup selang irigasi selama 20-30 menit dan kemudian buka
klem selang drainase
15) kateter tertutup continues :
hitung kecepatan tetesan larutan irigasi (slow rate 10-20 tetes/menit, fast rate 20-
40rate/menit) dan periksa volume drainase di dalam kantung drainase. pastikan
bahwa selang drainase paten dan hindari lekukan selang
16) buka sarung tangan dan atur posisi nyaman klien
17) bereskan semua perlatan dan cuci tangan id air mengalir

E. Evaluasi

1) kaji respon pasien terhadap prosedur


2) jumlah dan kualitas drainase
3) catat jumlah irigasi yang digunakan intake dan output

F. Dokumentasi

1) catat tanggal dan waktu pemberian irigasi


2) catat jumlah intake dan output drainase
3) catat keluhan pasien jika ada
4) nama perawat dan tanda tangan

2.7 Hal yang harus diperhatikan

Kateter merupakan benda asing pada uretra dan buli-buli, bila tidak dirawat
dengan baik akan menimbulkan komplikasi serius. Hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk merawat kateter menetap :

9
A. Banyak minum, urin cukup sehingga tidak terjadi kotoran yang bisa mengendap
dalam kateter
B. Mengosongkan urine bag secara teratur
C. Tidak mengangkat urine bag lebih tinggi dari tubuh penderita agar urin tidak
mengalir kembali ke buli-buli
D. Membersihkan darah, nanah, sekret periuretra dan mengolesi kateter dengan
antiseptik secara berkala
E. Ganti kateter paling tidak 2 minggu sekali

2.8 Efek Samping

Komplikasi kateterisasi dapat berupa hematuria yang umumnya bersifat transien,


perdarahan, infeksi, urosepsis, migrasi kateter, obstruksi kateter, ruptur buli, cedera organ
intraabdomen seperti usus, cedera vaskular, dan diuresis pascaobstruksi.

BAB III

PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan

Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama terbuat
dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon. Melepas kateter adalah Melepas
drainage urine pada pasien yang dipasang kateter. Perawatan kateter adalah suatu tindakan
keperawatan dalam memelihara kateter dengan antiseptik untuk membersihkan ujung uretra dan
selang kateter bagian luar serta mempertahankan kepatenan posisi kateter.

Irigasi kateter adalah pencucian kateter urine untuk mempertahankan kepatenan kateter
urine menetap dengan larutan steril yang diprogramkan oleh dokter. Karena darah, pus, atau
sedimen dapat terkumpul di dalam selang dan menyebabkan distensi kandung kemih serta
menyebabkan urine tetap berada di tempatnya

3.2 Penutup

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2001) Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC

Repository USU. (2002). Bladder Retention Training. Medan;pdf (diakses pada tanggal 21
Maret 2016; 17.00 WIB)

Suharyanto & Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta. Trans Info Media.

http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-pemasangan-kateter kandung.html
http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/kateterisasi-uretra/
http://www.fkunissula.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=7:katerisasi&catid=1:latest-news
http://blog.ilmukeperawatan.com/cara-perawatan-kateter.html
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2009/12/melepas-kateter.html
http://newdinala.blogspot.com/2010/03/prosedur-pelaksanaan-irigasi-kandung.html
http://linrin.blogspot.com/2009/12/irigasi-kandung-kemih.html

12

Anda mungkin juga menyukai