Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MICRO TEACHING
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Dosen Pengampu: Sri Rahma Dewi Saragih, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok VII

1. Rika Alisyah (19051025)


2. Mira Putri Amsani (19051017)
3. Widya Kurnia Safitri (19051022)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ASAHAN
TA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini telah dapat diselesaikan penyusun. Makalah ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah Micro Teaching dengan harapan agar penyusun mengerti dan
memahami tentang kajian Keterampilan Mengadakan Variasi. Makalah ini diharapkan dapat
dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa di dalam maupun diluar kegiatan perkuliahan
karena makalah ini memuat macam-macam kajian sejarah didalamnya. Tujuannya agar
mahasiswa dapat mengadakan refleksi sejauh dimana mereka merasa tuntas pada mata kuliah
yang telah diikutinya.
Kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan makalah
ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapkan terimakasih. Kepada para pembaca kami
berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan demi perbaikan kami
mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pengertian Variasi Gaya Mengajar...............................................................2
B. Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar..............................................2
C. Prinsip Penggunaan Variasi...........................................................................3
D. Komponen-komponen variasi.........................................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................................11


A. Kesimpulan.......................................................................................................11

Daftar Pustaka.......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam keterampilan mengajar yang beraneka ragam begitu banyak variasi
yang bisa digunakan agar pengalaman siswa bisa terfokus pada pembelajaran. Ada
banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam pembelajaran
diantaranya Variasi Gaya Mengajar. Variasi dalam Menggunakan Media, Variasi
dalam Interaksi antara Guru dengan Siswa. Hal ini diperlukan agar pembelajaran bisa
dilaksanakan secara maksimal karena kebutuhan dalam setiap memahami mater
pembelajaran tidak sama.
Dalam pelaksanaannya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang
mengajar karena hal ini bertujuan agar anak didik bisa lebih memahami apa yang
disampaikan dalam pembelajaran agar sesuai dengan harapan. Oleh karena itu dalam
makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang Keterampilan Mengadakan
Variasi Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya kekuatan dalam
pembelajaran (Sadiki, A., Hakim, N. 2017). Guru yang baik adalah guru yang mampu
menguasai komponen trikigi profesi, yaitu komponen subtansi profesi, komponen
dasar keilmuan, dan praktis profesi (Sadikin & Hakim, 2019)

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari variasi?
2. Apa tujuan dan manfaat dan keterampilan variasi?
3. Bagaimana prinsip dalam penggunaan variasi?
4. Apa saja komponen-komponen dalam keterampilan variasi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari variasi.
2. Mengetahui tujuan manfaat dari keterampilan variasi.
3. Mengetahui prinsip dalam penggnaon variasi.
4. Mengetahui-komponen dalam keterampilan variasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variasi Gaya Mengajar


Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi
belajar mengajar murid senantiasa menunjukan ketekunan. antusiasme serta penuh
partisipasi menghilangkan kebosanan, meningkatkanminat dan keingintahuan siswa,
melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.
Dan definisi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar
adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar
mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki
minat belajar yang tinggi terhadappelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui
ketekunan, antusiasme keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di
kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus-menerus memusakan perhatiannya
dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan
variasi alias monoton yang membuat siswa kuning perhatian mengantuk dan bosan.
Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam
keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada 3 aspek, yaitu:
a. Variasi gaya mengajar
b. Variasi dalam menggunakan media
c. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa

Dari ketiga aspek ini, hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya.
mengajar variasi ini meliputi: variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak
pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru.
Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses
belajar mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa,
membangkitkan keinginan tminal) helajar siswa.

B. Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar


Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar, yaitu:
1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek
belajar yang relevan.
2
2. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan tukat keingintahuan dan ingin
menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3. Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan
sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar
yang baik.
4. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang baik.

C. Prinsip Penggunaan Variasi


Dalam proses belajar mengajar kegiatan siswa adalah yang menjadi fokus
perhatian. Apapun kegiatan yang guru lakukan tidak lam adalah suatu upaya
bagaimana lingkungan ang tercipta itu menyenangkan hati semua siswa dan dapat
menggairahkan belajar siswa. Itu berarti tidak ada seorang guru pun yang ingin agar
siswanya tidak senang dan tidak bergairah dalam belajar, maka akan mengganggu
kelancaran kegiatan pengajaran. Apalagi jika sebagian besar siswanya tidak mau
memperhatikan penjelasan ang diberikan guru, atau tidak mau mengerjakan tugas
yang diberikan guru untuk materi tertentu.
Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif
belajar, tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya ke
arah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi
dalam mengajar. Beberapa prinsip penggunaan ini sangat penting untuk diperhatikan
dan betul-betul harus dihayati guna mendukung pelaksanaan tugas mengajar di kelas.
Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai berikut:
1. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya
semua jenis variasi digunakan. Di samping itu juga harus ada variasi penggunaan
komponen untuk tiap jenis variasi, terutama penggunaan variasi gaya mengajar,
dalam bervariasi harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan agar menarik siswa untuk memperhatikan atau mendengarkan
penjelasan guru.
2. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan, sehingga momen
proses belajar mengajar yang utuh, tidak merusak perhatian siswa dan proses
belajar mengajar tidak terganggu.

3
3. Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan
perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam
satuan pelajaran atau RPP. Selain itu, perubahan komponen keterampilan tersebut
dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan
oleh guru. Karena variasi ini memerlukan penggunaan yang luwes, spontan sesuai
dengan umpan balik yang diterima dari siswa.

Umpan balik ini ada dua yaitu:


 Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa,
dan
 Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.

Dalam menerapkan variasi pembelajaran bukan hanya beraneka ragamnya


jenis-jenis stimulus pembelajaran yang dikembangkan, melainkan ditemukan pula
oleh faktor kualitasnya. Oleh karena itu agar penerapan variasi bisa mencapai sasaran
pembelajaran secara efektif, maka beberapa prinsip berikut ini harus menjadi
pertimbangan, yaitu:
a) Memiliki Tujuan
Variasi stimulus yang dikembangkan dalam pembelajaran harus
memiliki tujuan yang terarah dan jelas. Tujuan variasi harus sejalan dan
diarahkan untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena
itu variasi stimulus juga harus memperhatikan kesesuaiannya dengan sifat
materi karakteristik siswa berikut latar belakang sosial budayanya, dan
faktor kemampuan guru untuk melaksanakanya.
b) Fleksibel
Variasi stimulus yang dikembangkan harus bersifat luwes dan baku
(tidak dinamis). Sehingga setiap jenis variasi yang diterapkan
memungkinkan dapat diubah disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan
tuntutan yang terjadi secara spontan pada saat terjadinya pembelajaran
tanpa harus mengganggu keutuhan proses pembelajaran yang sedang
dilaksanakan.
c) Kelancaran dan berkesinambungan

4
Setiap variasi yang dikembangkan dalam pembelajaran harus berjalan
lancar. Perpindahan dari suatu bentuk stimulus ke stimulus pembelajaran
lainnya dalam rangka menerapkan stimulus pembelajaran yang bervariasi.
semuanya harus merupakan suatu kesatuan yang utuh sehingga pesan
pembelajaran dapat diterima oleh siswa.
d) Kewajaran atau tidak dibuat-buat
Variasi stimulus dalam pembelajaran tidak dibuat-buat sehingga tidak
terkesan seperti dipaksakan Oleh karena itu setiap jenis atau bentuk
stimulus yang dikembangkan sebaiknya berjalan secara wajar, alamiah dan
terkait langsung dengan konteks pembelajaran yang sedang dibahas.
e) Pengelola yang matang
Adakalanya jenis atau bentuk stimulus yang akan diterapkan dalam
pembelajaran itu bersifat rumit dan kompleks, membutuhkan beberapa
tenaga atau personil, penerapan variasi yang seperti itu tentu saja harus
direncanakan dan dikelola secara lebih matang agar semuanya dapat
berjalan dengan lancar dan efektif mendukung proses pembelajar yang
lebih bermakna.

D. Komponen-komponen variasi
Dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan
meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan
media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
Dengan dikombinasikannya ketiga komponen atau aspek dalam penggunaannya atau
secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian peserta didik, membangkitkan
keinginan dan kemauan belajarnya.
Dengan sebab itu, maka diharapkan tujuan pendidikan tercapai. Aspek atau
komponen yang dimaksud dalam pembahasan ini dapat diperdalam dengan penjelasan
berikut:
1. Variasi Gaya Mengajar
Variasi gaya mengajar pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi anggota
badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa variasi
tersebut dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat, dan
semuanya memiliki relevensi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperti itu dalam
proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi
5
antara guru dan siswa, menarik perhatian siswa, menolong penerimaan bahan
pelajaran, dan memberi stimulasi. Variasi gaya mengajar ini adalah sebagai
berikut:
a. Variasi suara (Teacher voice)
Suara guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume, dan
kecepatan. Guru dapat mendramatisasi suatu peristiwa, menunjukkan hal-hal
yang dianggap penting. berbicara secara pelan dengan seorang siswa, atau
berbicara secara tajam dengan siswa yang kurang perhatian, dan seterusnya
b. Penekanan (focusing)
Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting
atau aspek kunci, guru dapat menggunakan "penekanan secara verbal":
misalnya, "Perhatikan baik- baik. Nah, ini yang penting. Ini adalah bagian
yang sukar, dengarkan baik-baik! penekanan seperti itu biasanya
dikombinasikan dengan gerakan anggota badan yang dapat menunjukkan
dengan jari atau memberi tanda pada papan tulis.
Memang menarik perhatian siswa itu sangatlah tidak mudah apalagi
dalam jumlah siswa yang banyak, agar perhatian itu tetap ada perlu adanya
prinsip-prinsi yakni:
1. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang haru, jenis
rangsangan haru yang dapat menarik perhatian termasuk warna dan
bentuk. Dalam pelajaran, seorang guru dapat menarik perhatian tentang
kata-kata penting pada suatu bacaan dengan memberi warna merah atau
digaris bawahi.
2. Perhatian seseorang tertuju atau terarah pada hal-hal yang dianggap
rumit. Bagi guru yang harus diingat adalah suatu pelajaran tidak boleh
tampak terlalu rumit dan guru tidak boleh mempersulit pelajaran yang
sederhana dikarenakan semata-mata untuk menarik perhatian siswa.
3. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya,
yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk
menimbulkan minat tersebut ada dua cara yakni dari diri sendiri dan dari
luar dirinya. Dari luar bisa saja lingkungan, orang tua dan guru. Disini
gurulah yang berhak menimbulkan atau membangkitkan minat belajar
siswa baik di rumah maupun dikelas.

6
4. Dari ketiga prinsip ini gun harus mengetahui banyak tentang siswanya
agar bisa mengarahkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran,
sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi guru dalam
memusatkan perhatian siswa bisa dengan memberikan kata-kata seperti
coba perhatikan ini baik-baik", karena materinya agak sulit dan
sebagainya.

c. Kontak pandang
Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan siswa, sebaiknya
mengarahkan andangannya ke seluruh kelas, menatap mata setiap siswa untuk
dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya
kepribadian. Guru dapat membantu sawa dengan menggunakan matanya
menyampaikan informasi dan dengan pandangannya dapat menarik perhatian
siswa Bertemunya pandang diantara mereka yang berinteraksi, sesungguhnya
merupakan suatu etika atau sopan santun pergaulan karena menunjukkan
saling perhatian diantara mereka.
Hal-hal yang harus dihindari guru selama presentasinya didepan kelas:
1. Melihat keluar ruang
2. Melihat kearah langit-langit
3. Melihat kearah lantai
4. Melihat hanya pada siswa tertentu atas kelompok siswa saja
5. Melihat dan menghadap ke papan tulis saat menjelaskan kecuali sambil
menunjukkan sesuatu.

Hal-hal di atas bertujuan supaya bisa mengendalikan situasi kelas


dengan baik. Jadi dalam kontak pandang hendaknya guru berusaha
semaksimal mungkin agar siswa merasa diperhatikan dan dihargai, kontak
mata yang sering dilakukan, akan membangun dan membina jalinan tingkat
tinggi, yaitu mengetahui psikologi anak atau siswa dan mengetahui seberapa
banyak pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Untuk itu,
pandanglah siswa-siswa anda secara merata tapi jangan berlebihan. gunanya
pandangan mata, seorang guru adalah untuk menarik perhatian dan minat
belajar siswa.

7
d. Mimik dan Gerakan anggota badan (gesturing)
Mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi yang efektif.
Menurut Sardiman gerakan yang baik adalah gerakan yang efektif dan efisien,
artinya gerakan yang cukup tetapi benar-benar mendukung penjelasan atau
uraian guru. Mimik dan gerakan badan guru hendaknya selalu mengalami
variasi dalam proses belajar-mengajar karena di samping menarik perhatian
siswa juga dapat diartikan sebagai maksud dari pesan-pesan tertentu. Dengan
menggunakan mimik dan gerakan badan ini lebih efektif digunakan dan pada
dengan menggunakan bahasa yang bertele-tele. Mimik dan gerakan badan
yang dapat divariasikan antara lain:
1. Ekspresi wajah
Dalam pembelajaran mimik/ekspresi wajah, seorang guru jangan
melakukan ekspresi tersebut setengah-setengah atau terlalu over akting
karena itu akan membuat bingung siswa-siswanya. Jadi ekspresi wajah
ini harus dilakukan dengan yakin dan sungguh-sungguh, agar apa yang
guru sampaikan dapat ditangkap maknanya oleh siswa. Perubahan pada
ekspresi wajah yaitu seperti: tersenyum, mengerutkan kening,
mengangkat alis, cemberut, dan tertawa untuk menunjukkan kagum,
tercengang, atau heran.
2. Gerakan Kepala
Dalam proses pembelajaran tentu seorang guru harus dapat
memberikan gerakan-gerakan tertentu pada daerah kepala, seperti
melakukan gerakan dengan menggeleng, mengangguk, tegak/mengangkat
kepala menunduk. Gerakan ini dilakukan untuk menunjukkan setuju atau
sebaliknya dan gerakan ini dilakukan agar ada variasi yang terjadi selama
proses pembelajaran.
3. Gerakan Tangan
Gerakan tangan, juga termasuk variasi dalam gaya mengajar. Gerakan
tangan sama fungsinya dengan yang lain yaitu untuk menegaskan suatu
poin-poin penting dalam pembahasan yang diajarkan oleh guru. Selain itu
gerakan tangan juga dapat digunakan untuk menunjukkan suatu pujian
terhadap keberhasilan siswa. Gerakan tangan dapat berupa mengangkat
tangan, mengacungkan jempol, mengepalkan tinju untuk menegaskan,
bertepuk tangan. Akan tetapi dalam menggunakan gerakan tangan guru
8
harus berhati-hati agar apa yang digunakan tidak menyalahi aturan daerah
setempat. Contohnya Guru mengatakan bumi itu bulat sambil membuat
gerakan dengan kedua tangan yang menggambarkan bentuk bulat.
4. Gerakan badan secara keseluruhan
Gerakan badan secara keseluruhan merupakan suatu variasi dalam
pembelajaran Dimana sebaiknya sebagai seorang guru variasi ini
dilakukan agar pembelajaran tidak monoton Variasi gerakan badan secara
keseluruhan berupa berdiri kaku, bersikap santai, gerak mendekati atau
menjauhi. Contohnya jika dalam mengajar tentu seorang guru tidak hanya
duduk saja dibelakang meja, melainkan adakalanya berdiri dengan
kaku/tegap didepan siswa siswanya, kemudian adakalanya berdiri dengan
cara yang santai dan adakalanya gun mendekati tempat duduk siswa.

e. Perpindahan posisi guru (Teacher Movement)


Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik
perhatian dapat meningkatkan kepribadian guru Guru melakukan pergantian
posisi, siswa, sebaiknya jangan kaku atau kikuk, lakukan saja secara bebas
dan wajar bisa menarik perhatian siswa, jika guru kaku dalam bergerak ini
bisa menjemukan siswa. Dan bila variasi dilakukan secara berlebihan itu juga
bisa mengganggu perhatian siswa atau konsentrasi siswa terhadap pelajaran.
Pergantian posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari sisi kiri
kesisi kanan, atau diantara siswa dari belakang ke samping siswa Dapat juga
dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk.
Yang penting dalam perubahan posisi ialah harus ada tujuannya, dan tidak
sekedar mondar-mandir.

f. Kesenyapan guru (Teacher Silence)


Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak
guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut
merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan
senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa,
sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru
memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi
waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa
9
mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa
menjawab pertanyaan guru dengan baik dan Pemberian waktu bagi siswa
digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar tepat.
Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi
jawabannya menjadi lengkap Tapi jika seorang gumi tidak memberikan
kesenyapan atas waktu kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab
pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara, sehingga
jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada makalah di atas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan mengadakan
variasi adalah bentuk strategi yang dilakukan oleh para pengajar untuk memberikan
suasana-suasana yang lebih efisien guna untuk mengatasi masalah yang selama ini di
alami oleh para anak didik yaitu mengalami kebosanan dalam aktivitas belajar.
Dengan menerapkan variasi dalam pembelajaran ini siswa akan lebih menjadi aktif
dan kreatif saat proses belajar berlangsung.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hs Aliffiani, Syafrina Alfiati dan M.husin. 2018. Kemampuan Guru dalam Menerapkan
Keterampilan Variasi Stimulus di SD Negeri 71 Banda Aceh. Volume 3 Nomor 2

Susanti Anik, Janattaka Nugrananda. 2020. Analisis Keterampilan Guru dalam Mengadakan
Variasi Pembelajaran Tematik Kelas 1 SDN 1 Gondang Kabupaten Tulungagung. Volume
VI, Nomor 1

Arianti. 2018. Pengembangan Variasi Mengajar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar.


Volume 7. Nomor 1

Al- Idrus T Syarifah Farahdiba, HR Mahmud, Vitoria Linda. 2017. Penerapan Keterampilan
Mengadakan Variasi Stimulus Pada Proses Mengajar di Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri
Lampageu Aceh Besar. Volume 2. Nomor 1

Al-Idrus, T Syarifah Farahdiba, Mahmud HR, Linda Vitoria. 2017. Penerapan Keterampilan
Mengadakan Variasi Stimulus Pada Proses Mengajar Di Kelas 4 Dan 5 Sekolah Dasar
Negeri Lampageu Aceh Besar. Vol 2 Nomor 1

Nursaida, Anisa. 2019. Analisis Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Pembelajaran


Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Vol.1 Nomor 1

Rohimah Siti Husaeni Nur, 2017. Implementasi Keterampilan Mengadakan Variasi Pada
Mata Seluruh Pembelajaran. Volume 1 Nomor 1

https://www.academia.edu/43219725/MAKALAH_Keterampilan_Mengadakan_Varias

12
13

Anda mungkin juga menyukai