Anda di halaman 1dari 13

1. “ Sejarah negeri ini juga sarat kekerasan. Selalu ada potensi ia kembali.

Pemimpin yang

tak paham sejarah, tak mengerti akar antropologi kekerasan itu. Ia lalai mengaktifkan

percakapan warganegara, dengan akibat fanatisme mengintai momentum.”

2. " Dungu itu mudah terlihat. Sekecil semut sekalipun. Seberang lautan bahkan. Bergelar,

apalagi."

3. " Negarawan itu wajib ngebelain dasar negara. Bukan malah ngeduitin. Gak keren."

4. " Terorisme bukan hakekat manusia. Dia adalah reaksi ideologis. Deradikalisasi harus

mulai dengan mengatasi ketidakadilan global dan arogansi kekuasaan."

5. " Nipu itu kalo bukan karena kere, ya watak."

6. “ Bila terasa sinisisme publik, pertanda ada kepercayaan yang retak pada penguasa.

Introspeksilah, bukan justru mencurigai pikiran rakyat.”

7. “ Kita hidup di ujung “ era manusia”. Humanisme sedang berevolusi menuju sistem

nilai baru. Banyak kemarahan karena banyak ketidaktahuan.”

8. " Negeri ini didirikan dengan akal sehat. Politik membuat banyak orang jadi pemarah.

Akalnya buntu. Mari turun ke kampus-kampus. Rawat akal sehat mereka.”

9. “ Itulah sedekahmu buat bangsa. Bukan nungguin APBN."

10.   “ Loyalitas guru bukan terhadap pemerintah, melainkan terhadap pengetahuan. Itu

dalilnya.”

1. " Kebijakan bodoh gak boleh dikritik. Undang2 ngaco gak boleh dicerca. Nalar bengak

gak boleh didunguin. Kacung siapa sih mereka?"  

2. " Hanya dalam rindu, engkau mendengarkan sunyiku."  

3. " Mereka pesta menyambut undang-undang yang mencabut hak asasi mereka. Pesta

dungu."  
4. " Dungu itu bukan tentang orangnya, tapi otaknya. Bukan persona, melainkan rasio."

5. " Kalo gak ada yang dungu, ngapain ada sekolahan."  

6. " Membenci artinya menolak mengerti. Itulah tindakan paling dungu."  

7. " Terorisme Negara. Istilah itu ada."  

8. " Cinta itu humor yang paling cerdas."  

9. " Menerangkan artiinya menunjukkan kesalahan. Bukan menyembunyikannya."  

10. " Terlalu banyak cerita diri. Reformasi itu tempat belajar, bukan tempat selfie."  

11. " Masa depan tidak datang dengan menyalah-nyalahkan masa lalu."

12. " Misinformasi itu industri. Kita hidup dalam algoritma itu. Negara tak berkutik.

Naikkan IQ, bila tak ingin terjebak."  

13. " Mengapa kalian selalu merendahkan diri untuk mencari pujian? Itu artinya

meninggikan diri juga. Paham?"  

14. " Angin lembah membawa harum hutan. Menghidupkan kisah yang pernah singgah di

akar cemara."  

15. " Jadi, siapa layak masuk surga, siapa menuju neraka, yang tahu pemerintah? Keren

kalian!"  

Inilah quotes kata bijak Rocky Gerung tentang kehidupan:

1. " Menghadapi kekerasan, negosiasi adalah kemampuan akal untuk tetap rasional

2. " Bara kekerasan itu tersebar di lahan ketidakadilan, lalu disulut fanatisme."  

3.   “ Pernah”. Kata yang paling sempurna. Ia melampaui “ sudah” dan menjadikannya “

masih”.

4. " Batas hari bukanlah gelap. Rindu tiba kepada mereka yang hatinya bercahaya."  
5. " Berhentilah munafik, tinggalkan pemujaan, maka bong akan lenyap. Persahabatan dan

kehangatan berwarganegara pasti kembali."  

6. " Bila mentalmu pemuja, maka kau adalah bong. Bila sikapmu munafik, maka kau pasti

bong. Bila  kau malah komplain, maka kau harus bong."  

7. " Fungsi hati membersihkan racun. Senyum pertanda hati bersih."  

8. " Langit malam dan angin lembah. Sunyi menyempurnakan rindu."  

9. " Bersungut-sungut, lalu saling rituit stigma. Kerdil.”

10. " Senja menghantarkan rindu pada pilihan: menempuh malam atau menyesali

perjalanan."  -

11. " Jadi, bong itu nyata. Dungu itu ada. Tempurung itu eksis.”

12. " Rindu tak pernah menetap. Tapi ia selalu kembali."  

13. " Reaksi moralistik tak menjernihkan persoalan."  

14. " Kita hidup di ujung “ era manusia”. Humanisme sedang berevolusi menuju sistem nilai

baru. Banyak kemarahan karena banyak ketidaktahuan."  

15. " Bila terasa sinisisme publik, pertanda  ada kepercayaan yang retak pada penguasa.

Introspeksilah, bukan justru mencurigai pikiran rakyat."  

16. " Sejarah negeri ini juga sarat kekerasan. Selalu ada potensi ia kembali. Pemimpin yang

tak paham sejarah, tak mengerti akar antropologi kekerasan itu. Ia lalai mengaktifkan

percakapan warganegara, dengan akibat fanatisme mengintai momentum."  

17. " Kekerasan adalah potensi setiap orang. Apalagi bila tak lega menerima yg berbeda."  

18. " Sekali lagi, kita mengutuk kekerasan. Tetapi pertanyaan mendasar adalah: mengapa

kita kehilangan keakraban berwarganegara?"  


19. " Percakapanlah yang memelihara peradaban. Dendam dan kemarahan menutup

percakapan. Fanatisme mulai dari situ, mendaur ulang kejahatan."  

20. " Kejahatan adalah kualitas rendah manusia. Tapi tak cukup dengan cacian dan

hukuman. “ Pelajari mikroskopi psikologinya, pahami makropolitik ketidakadilan

global."  

1. “ Kalau anda seorang politician/pejabat publik, anda tidak boleh, terlarang, dan anda

akan dihina kalau anda mengajukan pertanyaan privat. Jadi dia mengajukan pertanyaan

itu pun saya sudah jengkel, you politician atau orang bodoh,"  

2. " Marxisme itu metode. Bukan jimat."  

3. " Kritik gak boleh. Satire gak boleh. Becanda gak boleh. Gak asik lu bong."  

4. " Arogansi berasal dari mental penyembah. Ia meniru tuannya."  

5. " Pendidikan adalah perang terhadap kedunguan."  

6. " Badai membuat kita rasional. Sunyi hutan itu sentimental. Dua-duanya menimbulkan

rindu."  

7. " Yang tiba di batas hari, tiba karena rindu."  

8. " Tak tiba, tak berarti tak ada. Seperti rindu."  

9. " Politik itu bukan kejahatan. Silakan bicara dan kerjakan. Tugas aparat adalah

menjaga, bukan melarang."  

10.   “ Anu” itu jedah antara “ plo” dan “ ngo” 

11. " Sulit menerangkan konsep bagi mereka yang cuma bisa menjawab pertanyaan multiple

choice."  

12. " Filsafat itu tentang cara berpikir. Bukan cara menghamba."  

13. “ Masa depan tidak datang dengan menyalah-nyalahkan masa lalu.”


14. “ Angin lembah membawa harum hutan. Menghidupkan kisah yang pernah singgah di

akar cemara.”

15. “ Kejahatan adalah kualitas rendah manusia. Tapi tak cukup dengan cacian dan hukuman.

Pelajari mikroskopi psikologinya, pahami makropolitik ketidakadilan global.”

 1. "Menghadapi kekerasan, negosiasi adalah kemampuan akal untuk tetap rasional."

2. "Bara kekerasan itu tersebar di lahan ketidakadilan, lalu disulut fanatisme."

3. "Pernah”. Kata yang paling sempurna. Ia melampaui 'sudah' dan menjadikannya 'masih'.

4. "Tak tiba, tak berarti tak ada. Seperti rindu."

5. "Politik itu bukan kejahatan. Silakan bicara dan kerjakan. Tugas aparat adalah menjaga, bukan

melarang."

6. "Yang tiba di batas hari, tiba karena rindu."

7. "Marxisme itu metode. Bukan jimat."

8. "Arogansi berasal dari mental penyembah. Ia meniru tuannya."

9. "Badai membuat kita rasional. Sunyi hutan itu sentimental. Dua-duanya menimbulkan rindu."

10. "Sulit menerangkan konsep bagi mereka yang cuma bisa menjawab pertanyaan multiple

choice."
11. "Filsafat itu tentang cara berpikir. Bukan cara menghamba."

12. "Sunyi itu bunyi yang sembunyi."

13. "Kata mengandung arti karena suasana. Seperti rindu dan senja."

14. "Loyalitas guru bukan terhadap pemerintah, melainkan terhadap pengetahuan. Itu dalilnya."

15. "Negarawan itu wajib ngebelain dasar negara. Bukan malah ngeduitin. Gak keren."

16. "Terorisme bukan hakekat manusia. Dia adalah reaksi ideologis. Deradikalisasi harus mulai

dengan mengatasi ketidakadilan global dan arogansi kekuasaan."

17. "Menipu itu kalo bukan karena kere, ya watak."

18. "Hanya dalam rindu, engkau mendengarkan sunyiku."

19. "Mengapa kalian selalu merendahkan diri untuk mencari pujian? Itu artinya meninggikan diri

juga. Paham?"

20. "Cinta itu humor yang paling cerdas."

21. "Menerangkan artinya menunjukkan kesalahan. Bukan menyembunyikannya."

22. "Terlalu banyak cerita diri. Reformasi itu tempat belajar, bukan tempat selfie."
23. "Masa depan tidak datang dengan menyalah-nyalahkan masa lalu."

24. "Misinformasi itu industri. Kita hidup dalam algoritma itu. Negara tak berkutik. Naikkan IQ,

bila tak ingin terjebak."

26. "Angin lembah membawa harum hutan. Menghidupkan kisah yang pernah singgah di akar

cemara."

27. "Terpujilah yang teruji di hari ujian."

28. "Marah itu alami. Benci buatan."

29. "Akademisi hanya berpihak pada akal sehat. Justru karena itu ia memberi kritik. Bukan

menjadi buzzer penguasa."

30. "Fungsi hati membersihkan racun. Senyum pertanda hati bersih."

31. "Langit malam dan angin lembah. Sunyi menyempurnakan rindu."

32. "Batas hari bukanlah gelap. Rindu tiba kepada mereka yang hatinya bercahaya."

33. "Senja menghantarkan rindu pada pilihan: menempuh malam atau menyesali perjalanan."
34. "Bila terasa sinisisme publik, pertanda ada kepercayaan yang retak pada penguasa.

Introspeksilah, bukan justru mencurigai pikiran rakyat."

35. "Kekerasan adalah potensi setiap orang. Apalagi bila tak lega menerima yg berbeda."

36. "Rindu tak pernah menetap. Tapi ia selalu kembali."

37. "Reaksi moralistik tak menjernihkan persoalan."

38. "Percakapanlah yang memelihara peradaban. Dendam dan kemarahan menutup percakapan.

Fanatisme mulai dari situ, mendaur ulang kejahatan.

39. Pendidikan adalah perang terhadap kedunguan.

40. "Kejahatan adalah kualitas rendah manusia. Tapi tak cukup dengan cacian dan hukuman.

Pelajari mikroskopi psikologinya, pahami makropolitik ketidakadilan global."

“Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah
direbutnya sendiri.”
– Pramoedya Ananta Toer

“Kalau TUHAN sudah memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk memiliih, gue mau
memilih jadi seseorang yang selalu bisa memberikan manfaat bagi orang lain.”
– Donny Dhirgantoro

“Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab.”
– Najwa Shihab

“Untuk bebas tidak hanya membuang satu rantai. Tetapi untuk hidup dalam rasa saling
menghargai dan memperbesar kebebasan orang lain.”
– Nelson Mandela
“Kebebasan-kehendak adalah upaya untuk bersyukur kepada Tuhan atas Karunia-Nya;
kepasasrahanmu berarti mencampakkan Karunia itu.”
– Jalaluddin Rumi

“Orang yang mengekang kebebasan orang lain, sesungguhnya dia juga tidak layak untuk
mendapatkannya.”
– Abraham Lincoln

“Jangan pertaruhkan dunia dan hilangkan jiwamu, kebebasan lebih baik daripada perak atau
emas.”
– Bob Marley

“Beban, menghadapi kesulitan, mendukung pertemanan, melawan semua musuh demi


kelangsungan hidup dan kesuksesan kebebasan.”
– John F. Kennedy

“Para tentara itu telah menjadi seperti ibuku: hendak mencetak anak-anak muda yang patuh,
tidak menginginkan kebebasan, tidak punya kenakalan, melainkan hanya mengangguk-angguk
seperti ayam broiler; hingga kiamat memotong leher mereka.”
– Ayu Utami

“Cahaya terlihat oleh mata, udara terserap ke paru-paru, cinta berasal dari hati, kebebasan adalah
jiwa dari manusia.”
– Robert Green Ingersoll

“Penjara yang sesungguhnya adalah rasa takut dan hanya ada satu kebebasan sejati, bebas dari
rasa takut.”
– Aung San Suu Kyi

“Kebebasan itu berasal dari manusia, tidak dari undang-undang atau institusi.”
– Clarence Darrow

“Petani itu adalah seorang yang berkeyakinan baik, orang yang bermoral tinggi, dan memiliki
cinta kepada kebebasan yang kokoh.”
– Che Guevera

“Kita telah meyakini bahwa kebebasan itu tidak bisa dibagi, perdamaian itu tidak bisa dibagi,
dan kemakmuran ekonomi itu juga tidak dapat dibagi.”
– Indira Gandhi

“Jika kamu tidak memberikan kebebasan memilih kepada anak-anakmu terkait uang, bahkan
pilihan yang bodoh, mereka akan memiliki banyak uang ketika mereka masuk perguruan tinggi.”
– John W. Gardner
“Mencintai berarti memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memilih dan dipilih.”
– Andrew Matthews

“Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang
tuan yang adil.”
– Gaius Sallustius Crispus

“Saya sangat meyakini bahwa setiap hal yang meningkatkan komunikasi memiliki efek yang
amat besar dalam hal bagaimana orang dapat belajar satu sama lainnya, dan bagaimana mereka
dapat mencapai kebebasan yang mereka inginkan.”
– Bill Gates

“Kebebasan adalah kemewahan yang tidak semua orang mampu.”


– Otto von Bismack

“Kebebasan adalah antara apa yang kita lakukan dengan apa yang telah dilakukan kepada kita.”
– Jean Paul Sartre

“Sesungguhnya manusia telah meraih kebebasan persis saat mengharap kebebasan itu sendiri.”
– Voltaire

“Kebebasan itu justru hal mutlak dalam pernikahan. Kamu harus memberi ruang gerak bagi
pasangannya. Tentu, harus disertai tanggung jawab dan kesetiaan. Dan itu semua datangnya
datang dari cinta, saling memberi dan saling menerima, yang kita jaga dan komunikasi.”
– Wuwun Wiati

“Kebebasan ekonomi tidak dapat dikorbankan jika kebebasan politik harus dilestarikan.”
– Herbert Hoover

“Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang
hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalanannya.”
– Khalil Gibran

“Mencintai kebebasan berarti cinta kepada orang lain, mencintai kekuasaan berarti cinta kepada
diri sendiri.”
– William Hazlitt

“Kebebasan adalah nafas kehidupan bagi bangsa.”


– George Bernard Shaw

“Kebebasan bukanlah sesuatu yang orang lain berikan. Kebebasan adalah sesuatu yang diambil
oleh orang dan orang tersebut menjadi bebas seperti yang mereka inginkan.”
– James Baldwin
“Cinta adalah kebebasan yang berkomitmen, hasrat yang bertanggung jawab, dan kasih yang tak
mengenal pamrih.”
– Silvarani

“Kebebasan adalah jendela terbuka yang menuangkan sinar matahari dari jiwa manusia dan
martabat manusia.”
– Herbert Hoover

“Kebebasan, ketika mulai berakar, adalah tanaman dengan pertumbuhan yang cepat.”
– George Washington

“Aku sangat menyukai kebebasan dalam cinta; Begitu sebuah cinta meminta hatiku, aku akan
memberikannya semua seandainya aku punya sepuluh ribu hati.”
– Moliere

“Aku suka berada di sini. Hal paling menyenangkan dari bekerja di perpustakaan seperti ini
adalah kebebasan menciumi halaman-halaman buku yang ada. Selain menciumi aroma buku-
buku yang baru datang dari supplier, dan berada di ‘surga’ setiap hari, aku suka karena aku bisa
melihat banyak orang dan melihat mereka seperti apa dalam sekilas pandang.”
– Sheva Thalia

“Properti adalah hak asasi manusia yang nyata seperti kebebasan.”


– John Adams

“Cinta bukanlah kelemahlembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan
yang diberikan atau tidak diberikan dengan panjang lebar. Cinta adalah membagi, memahami,
memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan Cinta adalah kehidupan.”
– Khalil Gibran

“Kebebasan adalah roti, pagi hari dan matahari terbit.”


– Stephen Vincent Benet

“Cinta adalah anak dari kebebasan, tidak pernah mendominasi.”


– Erich Fromm

“Kebebasan terletak pada rasa keberanian.”


– Robert Frost

“Jadi jika Anda tidak mencintai kesepian, Anda tidak mencintai kebebasan.”
– Arthur Schopenhauer

“Meskipun satu-satunya jalan menuju kebebasan adalah melalui gerbang kematian, pintu-pintu
itu harus dilalui; untuk kebebasan sangat diperlukan.”
– Charlotte Bronte

“Kebebasan adalah sesuatu yang tidak dapat Anda miliki sampai Anda memberikannya kepada
orang lain.”
– William Allen White

“Di dasar peradaban kita, ada kebebasan masing-masing orang dalam pemikirannya,
keyakinannya, pendapatnya, pekerjaannya, serta waktu luangnya.”
– Charles de Gaulle

“Orang yang berhasil adalah mereka yang punya kebebasan mengatur diri sendiri sejak muda
dan bisa menjaga kepercayaan tersebut dengan hal yang positif.”
– Harry Slyman

“Kebebasan uang dan waktu adalah milik siapa saja yang berani berjuang serta memiliki strategi
yang tepat untuk mewujudkannya di dalam kehidupan mereka.”
– Joe Hartanto

“Sebagian besar orang tidak ingin benar-benar bebas, sebab kebebasan melibatkan tangung
jawab, dan kebanyakan manusia takut untuk bertanggung jawab.”
– Pauline Leander

“Menikah itu dianggap sebagian orang untuk menjerat kebebasan individu di dalam pernikahan
itu. Padahal pernikahan sebenarnya adalah kebebasan. Karena kita udah saling pegang janji
sehidup-semati dan saling berkomitmen untuk jujur, percaya, dan setia.”
– Jenny Thalia Faurine

“Toleransi dan kebebasan merupakan fondasi dari sebuah republik besar.”


– Frank Llyod Wright

“Saya mendukung kebebasan berekspresi, melakukan apa yang Anda yakini, dan mengejar
impian Anda”
– Madonna

“Yang penting adalah percakapan dengan kebebasan. Juga kemerdekaan untuk mencari sendiri
apa yang benar dan yang adil.”
– Goenawan Mohamad

“Setiap manusia punya 4 pemberian kesadaran diri, hati nurani, keinginan pribadi, dan pemikiran
kreatif. Pemberian ini memberikan kita kebebasan manusia yang sesungguhnya…Kekuatan
untuk memilih, untuk merespon, untuk merubah.”
– Stephen Covey

“Jumlah kebahagiaan yang Anda punya tergantung pada kebebasan yang Anda punya dalam
hati.”
– Thich Nhat Hanh

“Akhir dari hukum bukanlah untuk menghapuskan atau menahan, tetapi untuk melestarikan dan
memperbesar kebebasan.”
– John Locke

“Sebagai manusia, kita diberkahi kebebasan memilih dan kita tidak dapat menghindari tanggung
jawab terhadap Tuhan atau alam. Kita harus memikul sendiri. Itu adalah tanggung jawab kita.”
– Arnold Joseph Toynbee

“Sementara kemiskinan masih terus berlanjut, tidak ada kebebasan sejati.”


– Nelson Mandela

Anda mungkin juga menyukai