Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisya Orchianne Hasan

NPM : 2006578816
Kelas : Teknik Transportasi – 02
Trip Distribution (Distribusi Perjalanan)
1. Background
Tahap selanjutnya pada perkiraan sistem model adalah dengan estimasi volume dari
trip tahun tersebut (Qij) pada zona I dan J dimana I sebagai zona penghasil perjalanan
(trip-producing zone) dan J sebagai zona penarik perjalanan (trip-attracting zone).
Namun, trip-attracting zones pada zona J akan berkompetisi satu sama lain untuk
menarik zona I sebagai trip-producing zone. Faktor intervensi lain yang dapat
mempengaruhi pemilihan zona J. Misalnya, ada dua pasar dengan faktor menariknya
sama saja, namun jarak diantara keduanya dapat mempengaruhi preferensi dari zona I.
Selain jarak, ada waktu perjalanan dan beberapa generalized cost yang
dipertimbangkan dan dikenal sebagai travel impedance.

Pada diagram diatas mengilustrasikan model distribusi perjalanan melakukan estimasi


volume perjalanan (Qij) berdasarkan produksi pada tiap zona I, tingkat daya tarik zona
J, dan impedansi antar zona.
2. The Gravity Model
The gravity Model diambil dari hukum Newton mengenai gravitasi dimana
dinyatakan bahwa kekuatan attraction dari kedua hal proporsional dengan produk dari
massa kedua hal dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak kedua hal tersebut.
𝑀1 × 𝑀2
𝐹=𝑘 2
𝑟
Kemudian dapat diaplikasikan pada trip-distribution model sebagai persamaan
berikut.
𝑃𝐼𝐴𝐽
𝑄𝐼𝐽 = 𝑘 𝑐
𝑊𝐼𝐽

Persamaan diatas menyatakan bahwa perubahan volume terhadap zona I (trip


producing zone) dan perubahan zona J proporsional terhadap besaran dari trip
production pada zona I dan daya tarik zona J dan berbanding terbalik terhadap
impedansi kedua zona.
3. Calibration of the Gravity Model
Kalibrasi pada gravity model melibatkan penentuan dari numerical value dari
parameter c.
4. Uniform Growth Factor adalah metode tertua dan paling sederhana yang
mengasumsikan bahwa semua zona mempunyai pertumbuhan seragam dan memiliki
hasil yang kurang bagus karena pertumbuhan tiap zona biasanya berbeda. Adapun
rumus umum dari Uniform Factor Method adalah :
𝑇𝑖𝑗 = 𝑡𝑖𝑗 × 𝐹
TIJ = perjalanan yang akan datang dari I ke J
tIJ = perjalanan pada base year dari I ke J
F = growth fact
Asumsi dasar model uniform adalah pertumbuhan lalu lintas dianggap sama untuk
seluruh daerah. Oleh sebab itu, terdapat kelemahan pada model uniform factor yaitu:
1. Tidak dapat dipakai pada daerah yang tingkat pertumbuhannya tidak merata
contohnya Indonesia.
2. Tidak mempertimbangkan aksesibilitas tapi hanya dipengaruhi oleh faktor
pertumbuhan yang disebabkan oleh perubahan land usenya saja
3. Model ini tidak cocok digunakan untuk perencanaan jangka panjang karena
dalam jangka panjang tidak dapat dijamin bahwa tidak ada perubahan
aksesibilitas
5. Metode Average Factor adalah metode yang menggunakan faktor pertumbuhan yang
berbeda-beda tiap zonanya. Satu poin penting dari metode ini adalah metode ini lebih
baik dibandingkan dengan metode seragam. Adapun rumus umum dri Average Factor
Medthod adalah sebagai berikut :
𝐹𝑖+𝐹𝑗
𝑇𝐼𝐽 = 𝑡𝐼𝐽 2
Dimana :
Fi = 𝑂𝑖/𝑂𝑗 = Tingkat pertumbuhan di zona I
Fj = 𝐷𝑖/𝐷𝑗 = Tingkat pertumbuhan di zona J

Metode ini perlu dilakukan iterasi untuk mendapatkan kondisi yang konvergen, di
mana terjadi pada saat Fi dan Fj mendekati 1 atau dengan kata lain oi mendekati Oi
dan dj mendekati Dj.
Proses iterasi sebagai berikut:
Iterasi-1

Iterasi - k

Maka,
1. Zona dengan nilai pertumbuhan yang lebih rendah dari tingkat pertumbuhan
global akan menghasilkan nilai yang lebih besar dari perkiraan
(overestimated)
2. Semakin banyak iterasi yang digunakan untuk menganalisis sebaran
perjalanan, maka nilai ketepatan menjadi berkurang.
6. The Fratar Model
Metode Fratar merupakan model yang mencoba untuk mengatasi permasalahan
sebelumnya. Dasarnya Metode Fratar merupakan distribusi perjalanan dari suatu zona
pada waktu yang akan datang proporsional dengan distribusi perjalanan pada waktu
sekarang dan distribusi perjalanan dimodifikasi dengan faktor pertumbuhan dari zona
kemana perjalanan tersebut berakhir. Faktor pertumbuhan akhir yang akan digunakan
didapat dengan cara iterasi. Secara umum rumus yang digunakan untuk iterasi adalah
sebagai berikut:

Perkiraan impedansi interzonal diperoleh dari spesifikasi rencana alternatif


transportasi yang dipertimbangkan. Rumusan distribusi perjalanan yang paling umum
adalah model gravitasi, yang secara konseptual didasarkan pada hukum gravitasi
Newton. Bagian ini mempresentasikan perkembangan matematis model, menjelaskan
bagaimana model tersebut dapat dikalibrasi, dan mengilustrasikan aplikasinya. Model
gravitasi dapat dikalibrasi secara terpisah untuk masing-masing dari beberapa tujuan
perjalanan jika output dari fase pembangkitan perjalanan sebelumnya
mengizinkannya. Juga, ini dapat dikalibrasi untuk total volume harian (yaitu
perjalanan pèrson per hari) atau untuk periode waktu yang lebih kecil dalam sehari
(misalnya, perjalanan orang per periode puncak). Model faktor pertumbuhan
sederhana, model Fratar, dijelaskan. Meskipun tidak sensitif terhadap impedansi
interzonal, model ini dapat berguna dalam situasi khusus di mana data rinci yang
dibutuhkan oleh model yang lebih canggih tidak tersedia

Anda mungkin juga menyukai