Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Jalan merupakan kekayaan atau aset besar yang dimiliki oleh negara
dikelola dan dibiayai oleh pemerintah sebagai layaknya prasarana pelayanan
publik lainnya. Selain itu jalan juga merupakan prasarana transportasi yang
memegang peranan penting dalam mendukung pengembangan wilayah,
pembangunan ekonomi, mobilitas manusia, barang, dan jasa, maka
diperlukan upaya dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas jalan yang
belum mantap dan mempertahankan kondisi jalan yang sudah mantap.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Noor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan mengemukakan bahwa Jalan adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang di peruntukkan bagi lalu lintas yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah atau
air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan
kabel. Penyelenggaraan jalan umum dilakukan dengan mengutamakan
pembangunan jaringan jalan di pusat-pusat produksi dengan daerah
pemasaran yang dikelompokkan dalam sistem jaringan jalan, fungsi jalan,
status jalan dan kelas jalan.
Adapun masyarakat merupakan subjek pembangunan yang harus
dilibatkan dan diberdayakan dalam penyelenggaraan jalan. Selain itu
masyarakat memiliki hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan jalan. Oleh
karena itu, keterbatasan dana pemerintah khususnya untuk pemeliharaan
jalan memerlukan keterlibatan peran masyarakat. Selain hal tersebut, kurang
memadainya kondisi jalan mengakibatkan meningkatnya Biaya Operasi
Kendaraan (BOK), yang sangat merugikan masyarakat pengguna jalan.
Kerugian masyarakat dalam transportasi akan berpengaruh pada penurunan
kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta menurunkan
produktifitas dan daya saing masyarakat tersebut.

1| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
Upaya dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas jalan dilaksanakan
melalui pemeliharaan dan pengawasan jalan. Untuk meningkatkan mutu
pemeliharaan jalan, maka diperlukan pola penyelenggaraan jalan yang
terpadu antara pemerintah, masyarakat pengguna jalan, dan masyarakat
pemanfaat jalan, sehingga tercipta suatu kinerja penyelenggaraan jalan yang
lebih berhasil guna.
Selain pemeliharaan jalan juga diperlukan pengawasan jalan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2012
tentang Tata Cara Pengawasan Jalan. Pengawasan jalan adalah kegiatan
yang dilakukan untuk mewujudkan tertib pengaturan, pembinaan, dan
pembangunan jalan. Pengawasan jalan secara umum meliputi:
1. Kegiatan evaluasi dan pengkajian pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan jalan;
2. Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan;
3. Pemenuhan standar pelayanan minimal yang ditetapkan.
Pengawasan jalan secara umum dilakukan sekurang kurangnya satu
kali dalam satu tahun, dilakukan melalui pengawasan dokumen dan
pengawasan lapangan. Pengawasan jalan nasional, jalan provinsi, jalan
kabupaten/kota, dan jalan desa meliputi evaluasi kinerja penyelenggaraan
jalan, serta pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan.
Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan meliputi evaluasi kinerja pengaturan,
pembinaan, pengawasan, dan pembangunan. Pengendalian fungsi dan
manfaat hasil pembangunan jalan meliputi pengendalian jalan masuk,
penjagaan ruang manfaat jalan, dan pencegahan terhadap gangguan fungsi
jalan.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan :
Mengetahui pelaksanaan pengawasan jalan pada jalan nasional di
Indonesia.
Manfaat :
Mendapatkan rekomendasi untuk penanganan kondisi jalan sebagai
hasil dari pengawasan jalan.

2| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
BAB II
ISI

2.1. LANDASAN TEORI


Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukan bagi lalu-lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali kereta api, jalan lori, dan jalan kabel...............Pasal 1
Permen PU nomor 04/PRT/M/2012.

Pengawasan Jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan


tertib pengaturan, pembinaan, dan pembangunan jalan.................Pasal 1
Permen PU nomor 04/PRT/M/2012.

Rumaja merupakan Ruang manfaat jalan yang meliputi badan jalan,


saluran tepu jalan, dan ambang pengamanannya.................Pasal 11 UU no.
38 tahun 2004.

Rumija merupakan Ruang milik jalan yang meliputi ruang manfaat jalan
dan sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan................Pasal 11 UU
no. 38 tahun 2004.

Ruwasja merupakan Ruang pengawasan jalan yang meliputi ruang


tertentu di luar ruang milik jalan yang ada di bawah pengawasan
penyelenggara jalan................Pasal 11 UU no. 38 tahun 2004.

Penyelenggara jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,


pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan.............. Pasal 1 UU no.
38 tahun 2004.

3| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
A. Berdasarkan Permen PU nomor 04/PRT/M/2012
 Pengawasan Jalan Secara Umum Meliputi :
a) Kegiatan evaluasi dan pengkajian pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan jalan, meliputi:
1) Evaluasi dan pengkanjian sistem jaringan jalan meliputi pengaturan
sistem jaringan jalan menurut fungsi jalan dan status jalan;
2) Evaluasi dan pengkajian sistem pemograman meliputi sistem
pemograman penanganan jalan sesuai dengan peraturan perundang-
undagan;
3) Evaluasi dan pengkanjian sistem penganggaran meliputi sistem
penganggaran penanganan jalan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
4) Evaluasi dan pengkajian standar konstruksi meliputi pemenuhan
dokumen sistem manajemen mutu;
5) Evaluasi dan pengkanjian manajemen pemeliharaan dan
pengoperasian jalan, meliputi pemenuhan dokumen perencanaan dan
pelaksanaan pemeliharaan, serta pengoperasian jalan.
b) Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalanmerupakan
pengendalian ruang manfaat jalan agar tetap berfungsi. Pengendalian ini
dilakukan terhadap ketersediaan dokumen izin, serta dispensasi
pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c) Pemenuhan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Pengawasan
jalan terhadap pemenuhan standar pelayanan minimal dilakukan terhadap
ketersediaan dokumen penetapan dan pemenuhan standar pelayanan
minimal.

 Tata cara pengawasan jalan nasional


1. Pengawasan Sistem Jaringan Jalan, Sistem Pemograman, dan Sistem
Penganggaran
a. Sistem Jaringan Jalan;
b. Sistem Pemograman dan Penganggaran.

4| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
2. Pengawasan dokumen perencanaan;
3. Pengawasan dokumen pelaksanaan konstruksi;
4. Pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan
a. Pemeliharaan swakelola;
b. Pemeliharaan dikontrakan.
5. Pengawasan pengoperasian jalan;
6. Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan;
7. Pemenuhan standar pelayanan minimum;
8. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dokumen yang berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan
melembaga;
9. Pengendalian Fungsi dan Manfaat Hasil Pembangunan.

B. Survei dalam Upaya Penentuan Kondisi Pemeliharaan


1. Survei Lalu Lintas Harian (LHR)
Untuk mengetahui kondisi lalu lintas dan menginventarisasi jumalh setiap
kendaraan pada ruas jalan tertentu dalam satuan waktu.
2. Falling Weight Deflectometer (FWD)
Alat yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan struktur perkerasan
yang bersifat non-destructive test(bila di dukung data histori yang baik).
3. Survei kondisi perkerasan (survei visual)
4. Survei Kondisi Permukaan Jalan (IRI)
IRI (International Roughness Index)merupakan nilai kuantitatif dari
ketidakrataan jalan raya. Ketidakrataan merupakan ekspresi kenyamanan
berkendaraan. Biasanya IRI dinyatakan dalam meter turun naik per
kilometer panjag jalan (m/km).
5. Surface Distress Index (SDI)
Pendekatan pemeriksaan secara visual dari beberapa parameter distress,
yaitu luas total distress, lebar rata-rata distress, jumlah lubang dan
kedalaman bekas roda kendaraan.

5| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
Penilaian Kondisi Perkerasan berdasarkan nilai IRI dan nilai SDI

Tabel 1. Tabel perbandingan IRI dan SDI

2.2. URAIAN PERMASALAHAN


Dalam pembahasan kali ini diambil contoh tentang pengawasan perencanaan
dan pemeliharaan jalan yang dilakukan secara swakelola. Kegiatan
pengawasan dilakukan pada Jalan Lintas Kalimantan Barat, dengan data
pekerjaan sebagai berikut;

Tabel 2. Data Ruas dan Panjang Ruas Jalan Lintas Kalimantan Barat

6| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
Peta Lokasi Jalan Lintas Kalimantan Barat

Gambar 1. Peta Lokasi Lintas Jalan Kalimantan Barat

7| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
Analisis fungsional didasarkan pada nilai SDI dan nilai IRI, berikut contoh
rekap nilai IRI dan SDI serta penanganannya pada ruas Anjir Pasar - Serapat

Tabel 3. Nilai IRI dan SDI serta Penanganan pada Ruas Anjir Pasar - Serapat

Survei kondisi perkerasan dilakukan secara survei visual. Contoh survei diambil
pada ruas Tanjung – Bts. Kota Sanggau. Data hasil survei sebagai berikut;
 Sta. 00+000-Sta. 07+400 : tambalan jalan (bahan pengikat semen)
 Sta. 07+400-Sta. 08+800 : rusak parah
 Sta. 09+000-Sta. 09+400 : rusak parah
 Sta. 10+800 : + 20 meter rusak parah
 Sta. 11+300 : + 20 meter rusak parah
 Sta. 11+800 : + 20 meter rusak parah
 Sta. 12+300-Sta. 12+700 : rusak parah
 Sta. 12+800-Sta. 12+900 : rusak parah
 Sta. 13+600-Sta. 13+800 : rusak parah
 Sta. 14+300-Sta. 14+900 : rusak parah

8| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
 Sta. 15+100-Sta. 15+200 : rusak parah
 Sta. 15+600 : + 20 meter rusak parah
 Sta. 16+100-Sta. 16+900 : rusak parah
 Sta. 17+200-Sta. 17+600 : rusak parah
 Sta. 17+900-Sta. 18+200 : rusak parah
 Sta. 18+300-Sta. 19+000 : rusak parah
 Sta. 24+600 : lubang dengan tingkat kerusakan parah
 Sta. 27+200-Sta. 29+600 : rusak parah
 Sta. 31+300-Sta. 32+800 : rusak parah
 Sta. 33+000-Sta. 33+200 : rusak parah
 Sta. 33+400-Sta. 33+600 : rusak parah
 Sta. 33+700-Sta. 33+800 : rusak parah
 Sta. 33+900-Sta. 34+100 : rusak parah
 Sta. 34+400-Sta. 34+800 : jalan tertutup material agregat sirtu
 Sta. 34+800-Sta. 34+900 : jalan tertutup material agregat sirtu
 Sta. 35+100-Sta. 35+500 : rusak parah
 Sta. 35+500-Sta. 35+600 : jalan tertutup material agregat sirtu
 Sta. 35+500-Sta. 38+000 : jalan tertutup material agregat sirtu

Secara umum Tanjung-Bts. Kota Sanggau memiliki kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan yang terjadi berupa lubang, pengelupasan butiran sampai dengan
terjadinya deformasi akibat penurunan subgrade. Perbaikan terhadap lubang
dilakukan penambalan dengan bahan ikat berupa semen dan beberapa ruas
sedang dilakukan perbaikan sampai dengan tahap penghamparan material agregat
sirtu.

9| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
Gambar berikut merupakan hasil survei visual terhadap kondisi perkerasan ruas Tanjung – Bts. Kota Sanggau

10| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
11| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
1. Pengawasan jalan pada jalan nasional di lakukan mulai dari
perencanaan jaringan jalan hingga pengendalian fungsi dan manfaat
jalan ketika jalan telah dioperasikan.
2. Inti dari pengawasan jalan ada 3 (tiga) yaitu, evaluasi pelaksanaan,
pengendalian fungsi dan mafaat, serta pemenuhan SPM.
3. Pengawasan jalan terdiri dari dua kegiatan yaitu pengawasan
dokumen dan pengawasan lapangan.
4. Laporan hasil pengawasan harus memuat tentang kegiatan evaluasi
dan pengkajian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan jalan,
pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan,
pemenuhan standar pelayanan minimal yang ditetapkan, serta
rekomendasi.

3.2. SARAN
Perlu dijelaskan lebih rinci tentang dokumen apa saja yang
diperlukan pada pengawasan jalan karena penjelasan tentang dokumen
masih menjelaskan secara umum sehingga para pembaca peraturan
kurang memahami maksud dari peraturan tersebut.

12| M A K A L A H P E N G A W A S A N J A L A N P A D A J A L A N N A S I O N A L
KELOMPOK VIII CPNS KEMENTERIAN PUPR FORMASI TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai