Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 14:

ASPEK LINGKUNGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Aspek Lingkungan Studi Kelayakan Bisnis, Anda harus
mampu:
14. 1. Menjelaskan hubungan studi kelayakan bisnis dengan aspek lingkungan hidup

14. 2. Menjelaskan tentang rona lingkungan hidup

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 14.1:


Hubungan Studi Kelayakan Bisnis dengan Aspek Lingkungan Hidup

Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu penelitian-penelitian/pembelajaran


mengenai kelayakan usaha karena hal ini menyangkut kelangsungan perusahaan itu sendiri,
apakah dapat bertahan atau tidak. Ada berbagai aspek yang dikaji dalam studi kelayakan bisnis
salah satunya adalah aspek lingkungan hidup.Aspek lingkungan hidup berkaitan erat dengan
lingkungan sekitar perusahaan itu sendiri yakni mengacu pada analisis AMDAL (analisis
mengenai dampak lingkungan).
Seperti telah disinggung pada bagian – bagian depan bahwa aspek lingkungan hidup
perlu jugadianalisis kelayakannya. Disesuaikan dengan tujuan penulisan makalah ini, analisis
lingkungan hidup yangakan dijelaskan, mengacu pada analisis AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan ).
1. Mengapa AMDAL ?
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju sejak tahun 1970
dengan nama Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact Assesment yang
keduanya disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan
dua alasan pokok, yaitu:
a. Karena undang – undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian. Jawaban ini
cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas
lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa
menghilangkan dampak samping yang timbul.
b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek –
proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah lingkuangannya.Pada
awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah,tapi seteleh perubahan itu menjadi di
luar ambang batas,maka manusia tidak dapat mentolerir lagi perubaahan yang merugikan itu.
Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL dengan konsekuensi ia harus mengeluarkan biaya.
Tanggung jawab penyelenggara AMDAL ini bukan berarti harus diemban pemrakarsa proyek itu
sendiri.Ia dapat menyerehkan penyelenggaraan ini kepada konsultan swasta atau pihak lain atas
dasar saran dari pemerintah. Namun, pemrakarsa proyek tetap sebagai pihak yang bertanggung
jawab, bukan pihak konsultan swasta pembuat AMDAL tersebut.
2. Kegunaan AMDAL
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL yang
lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya ,
sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkuangannya
dengan menggunakan dokumen yang benar. Selanjutnya,beberapa peran AMDAL dijelaskan
sebagai berikut :
· Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat
dilakukan apabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak
lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun. Dalam kenyataan
nanti,apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataan, ini
dapat saja terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau pemilik proyek
tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL. Agar dapat dihindari kegagalan ini maka
pemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin,sejak awal pembangunan, secara terus menerus
dan teratur.
· Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan
lingkungan yang diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek studi kelayakan
yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis. Seharusnya AMDAL dilakukan bersama-sama , di
mana masing-masing aspek dapat memberikan masukan untuk aspek-aspek lainnya sehingga
penilaian yang optimal terhadap proyek dapat diperoleh. Kenyataan yang biasa terjadi adalah
bahwa hasil studi kelayakan untuk aspek lingkungan tidak dapat menghasilkan kesesuaian
didalam studi kelayakan untuk aspek lainnya. Bagian dari AMDAL yang dapat diharapkan oleh
aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang
perwujudan proyek,terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut seperti
air,energi,manusia,dan ancaman alam sekitar.
· AMDAL sebagai dokumen penting.Laporan AMDAL merupakan dokumen penting
sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan
gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun. Dokumen ini juga penting
untuk evaluasi,untuk membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan
sebagai alat legalitas.
 Peraturan Dan Perundang – Undangan
Langkah awal tim AMDAL dalam melakukan studi adalah memahami peraturan dan
perundangan yang berlaku mengenai lingkungan hidup di lokasi tempat studi AMDAL
dilakukan. Sumber peraturan dan perundangan tersebut ada yang berlaku secara internasional
dan ada juga yang berlaku untuk suatu negara saja.Dalam satu negara, dapat saja peraturan dan
perundangannya berbeda menurut propinsi dan sektornya.
Berlaku secara internasional.
Peraturan – peraturan yang bersifat internasional penting diperhatikan terutama oleh mereka
yang melakukan studi AMDAL yang dampak proyeknya akan melampaui daerah yang
digunakan secara internasional, seperti misalnya proyek yang limbahnya akan dibuang ke laut
atau limbah yang dapat ditiup angin sampai jatuh ke negara lain, seperti misalnya hujan asam.
Peraturan-peraturan yang berlaku secara internasional mengenai AMDAL dapat berupa
deklarasi, perjanjian-perjanjian bilateral maupun multilateral.Sebagai contoh adalah deklarasi
Stockholm yang disebut Declarationof the United Nations Conference on the Human
Environment yang oleh semua negara anggota PBB tahun 1972.Berlaku di Dalam Negeri. Di
indonesia, peraturan dan perundang – undangan dapat dijumpai pada tingkat nasional, sektoral
maupun regional / daerah. Peraturan Pemerintah RI nomor 51 tahun 1993 tentang Analisis
mengenai Dampak lingkungan merupakan peraturan baru pengganti dari Peraturan Pemerintah
RI nomor 26 tahun 1986. Peraturan pemerintah ini ditindak lanjuti oleh SK Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 10- 15 tahun 1994.Isi dari peraturan pemerintah ini penulis sajikan
ulang untuk hal- hal yang dianggap paling penting dari sisi bisnis.
 Komponen AMDAL
Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan
yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 ( lima ) dokumen yang terdiri dari PIL
(penyajian Informasi Lingkungan ), KA (Kerangka Acuan), AMDAL (Analisis Dampak
Lingkungan) , RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan ), dan RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan). AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan ) adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan. Arti dampak penting di
sini adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar yang di akibatkan oleh suatu kegiatan.
Yang perlu digaris bawahi dari pengertian diatas adalah tidak semua rencana kegiatan harus
dilengkapi dengan AMDAL karena ia hanya diterapkan pada kegiatan yang diperkirakan akan
mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
 Sistematika Pengelolaan Lingkungan
AMDAL merupakan suatu proses yang panjang dengan sistematika urutan langkah tertentu
menurut PP 29 tahun 1986. Secara garis besar langkah – langkah tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut, berikut penjelasan secukupnya.
1. Usulan Proyek.
Usulan proyek datang dari pemprakarsa, yaitu orang atau badan yang mengajukan dan
bertanggung jawab atas suatu rencana kegiatan yang dilaksanakan.
2. Penyajian Informasi Lingkungan.
Usulan proyek kemudian mengalami penyaringan yang bertujuan untuk menentukan perlu atau
tidak perlu dilengakapi dengan AMDAL.
Penyaringan dilakukan dengan Penyajian Informasi Lingkungan atau disebut PIL.
a. Perlu dibuatkan AMDAL, karena dinilai proyek akan menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan
b. Tidak perlu dibuatkan AMDAL, karena diperkirakan tidak akan menimbulkan
dampak penting .
c. PIL kurang lengkap dan dikembalikan ke pemprakarsa proyek untuk perbaikan
Sebelum diajukan kembali.
3.Menyusun Kerangka Acuan
Bila instansi yang bersangkutan memutuskan perlu membuat AMDAL, pemprakarsa bersama
instansi tersebut menyusun kerangka acuan TOR sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan
bagi analisis dampak lingkungan.
1. Membuat AMDAL
Pemprakarsa membuat AMDAL sesuai dengan pedoman yang ditetapkan, kemudian
mengajukannya kepada instansi yang bertanggung jawab untuk dikaji lebih dulu sebelum
mendapatkan keputusan.
Kemungkinan hasil penillaian ada 3, yaitu :
a. AMDAL disetujui, kemudian pemprakarsa melanjutkan pembuatan RKL dan RPL.
b. AMDAL ditolak karena dianggap kurang lengkap atau kurang sempurna.Untuk ini perlu
perbaikan dan diajukan kembali.
c. AMDAL ditolak karena dampak negatifnya, karena tidak dapat ditanggulangi oleh ilmu dan
teknologi yang telah ada, diperkirakan lebih besar daripada dampak positifnya.
5. Membuat RKL dan RPL
Bila AMDAL telah disetujui maka pemprakarsa dapat melanjutkannya dengan membuat
Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RPL ) dan Rencana Pemantauan Lingkungan ( RPL ) untuk
diajukan kepada instansi yang berwenang.
6. Implementasi Pembangunan Proyek Dan Aktivitas Pengelolaan Lingkungan
Bila RKL dan RPL telah disetujui, maka implementasi proyek dapat dimulai , lalu dilanjutkan
dengan pelaksanaan aktivitas pengelolaan lingkungan.
7. Isi laporan AMDAL
Pada bagian ini akan diberikan kerangka tertulis tiga macam dokumen AMDAL ,
yaitu dokunen AMDAL , RPL dan RKL.
A. Dampak yang di timbulkan
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa AMDAL merupakan salah satu bagian dari aspek studi
kelayakan bisnis, artinya untuk melakukan suatu kegiatan usaha atau bisnis atau proyek, studi
mengenai AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan usaha tersebut. Perlunya dilakukan
studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada umumnya
akan mengubah lingkungan hidup. OLeh karena itu, menjadi penting untuk memerhatikan
komponen-komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan.
Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan
fungsinya antara lain :
1. Hutan lindung, hutan konservativ, dan cagar biosfer
2. Sumber daya manusia
3. Keanekaragaman hayati
4. Kualitas udara
5. Warisan alam dan warisan budaya
6. Kenyamanan lingkungan hidup
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup
Kemudian komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting bagi
masyarakat di sekitar suat rencana usaha dan / atau kegiatan antara lain :
1. Kepemilikan dan penguasaan lahan
2. Kesempatan kerja dan usaha
3. Taraf hidup masyarakat
4. Kesehatan masyarakat
Dengan adanya kegiatan investasi atau usaha, maka komponen lingkungan hidup di atas secara
otomatis akan berubah dengan menimbulkan berbagai dampak terutama dampak negative yang
sangat tidak diinginkan.
Berikut ini dampak negative yang mungkin timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara baik dan
benar sebagai berikut :
1. Terhadap tanah dan kehutanan
a. Menjadi tidak subur, gersang atau tandus sehingga sangat merugikan sector pertanian.
b. Berkurang jumlahnya, apabila terjadi pengerukan atau bahkan hilang seperti untuk sector
pertambangan, yang pada akhirnya akan berbentuk danau-danau kecil.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir apabila hutan yang ada disekitar proyek ditebang secara
tidak teratur.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut hewan
dan tanaman disekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak lingkungan secara keseluruhan
dan rusaknya hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik fauna maupun flora, akibat rusaknya hutan alam
yang terkena dampak dengan adanya proyek / usaha.

2. Terhadap air
a. Mengubah warna, dari yang semula bening dan jernih menjadi kuning atau hitam,
sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seperti air minum, mencuci, dan keperluan
lainnya.
b. Berubah rasa,dalam arti bahwa mungkin warnanya tidak berubah akan tetapi rasanya
menjadi berubah, sehingga juga berbahaya untuk dijadikan air minum, karena mungkin
mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat, sehingga sangat mengganggu lingkungan sekitarnya.
d. Mengering, hal ini disebabkan proyek yang dijalankan menggunakan air sungai atau air
tanah yang berlebihan, akibatnya air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat daripada air berubah warna dan
rasa
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi atau
digunakan untuk berbagai keperluan
3. Terhadap manusia
a. Udara di sekitar lokasi menjadi berdebu, untuk proyek-proyek tertentu seperti proyek
batu kapur atau semen, sehingga udara di sekitarnya menjadi tidak sehat.
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti bahan kimia
c. Untuk proyek tertentu dapat menimbulkan suara yang bising, seperti proyek
perbengkelan
d. Menimbulkan aroma yang tidak sedap seperti berbau tajam, menyengat,busuk, misalnya
usaha peternakan atau industry makanan
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industry tertentu
4. Terhadap manusia
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap :
 Karyawan perusahaan yang bersangkutan
 Masyarakat sekitar lokasi proyek
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya struktur
penuduk
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan perkembangan di
daerah tersebut

Dampak yang akan timbul, seperti di atas perlu dicarikan alternative penyelesianya.
Penyelesaiannya ini harus dipenuhi atau dilengkapi oleh perusahaan yang dinilai kurang layak.
Adapun alternative penyelesaianya yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi) untuk
menghindari dampak banjir, longsor atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang
2. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan sudah bersih dan
sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu sehingga tidak
mengganggu aktivitas masyarakat
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisasi air yang tercemar seperti bahan-bahan
kimira yang dapat mematikan mahkluk yang mengonsumsi atau hidup di dalam air tersebut.
3. Terhadap udara
a. Memasang filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau seumber polusi
lainya
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising
4. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau alat
pengamanan lainnya
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat dalam
perusahaan tersebut
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat dengan proyek
5. Terhadap masyarakat sekitar
a. Menyediakan tempat kesehata secara gratis kepada masyarakat
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian yang wajar jika
diperkirakan kondisi proyek benar-benar membayakan kesehatan.

B. TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI AMDAL


Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha/atau
kegiatan.Untuk mencapai tujuan ini penyusunan AMDAL harus didasarkan atau sesuai dengan
pedoman penyusunan studi AMDAL.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha/dana atau kegiatan yang akan dilaksanakan
terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak
besar dan penting
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan /atau kegiatan usaha yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
4. Merumuskan RKL dan RPL
Adapun kegunaaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah :
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dana tau kegiatan
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain perinci teknis dari usaha dan atua kegiatan
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dari rencana usaha dana tau kegiatan
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dana tau kegiatan

Tujuan Pembelajaran 14.2:


Rona Lingkungan Hidup

Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau
dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, pencemaran
atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang pada akhirnya akan merugikan
manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu
dilakukan studi AMDAL yang benar.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk ,ukuran
,tujuan,sasaran dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi,
Keanekaraman factor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena itu, kemungkinan
timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup sebagai berikut :
1. Wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan. Dengan mengungkapkan secara
mendalam komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak penting
usaha dana tau kegiatan selain itu komponen lingkungan hidup yang memiliki arti ekonomi dan
arti ekologis perlu mendapat perhatian.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatid dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah
studi rencana usaha dana tau kegiatan baik yang sudah dan yang akan di manfaatkan maupun
yang masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi sumber daya ala mini perlu dikemukakan
dalam peta dana tau dengan panel dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan
diagram gambar, grafik atau foto.

Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk di telaah sesuai
hasil pelingkupan dalam KA-AMDA, Penyusun dapat menelaah komponen lingkungan hidup
yang lain di luar dari daftar contoh komponen ini, bila dianggap penting berdasarkan hasil
penelitian lapangan dalam studi AMDAL ini.

Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah di antaranya:
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata), kelembaban
curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin (arah dan kecepatan ), serta intensitas radiasi
matahari,
b. Data periodic bencana (siklus tahunan lima tahunan dan sebagainya) seperti sering terjadi
angina rebut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan.
c. Data yang tersedia dari statiun meterologi dan geofisika yang mewakili wilayah studi
tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara studi maupun pada
kondisi cuaca terburuk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha
dana tau kegiatan
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadaiannya
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas tanah,
terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus diuraiakan dengan jelas dan
seksama (missal:longsor tanah,gempa, kegiatan-kegiatan vulkanis, dan sebagainya).
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara
geologis
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air tawar)
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya
c. Kadar sedimentasi (lumpur) tingkar erosi
d. Kondisi fisik daerah resapan air,permukaan dan air tanah
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam)
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya seperti
pertanian industry dan lain-lain
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum,mandi,dan cuci atau
kebutuhaan lainnya
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kualitas air
yang terkait dengan limbah yang akan keluar
4. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti :
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang/ombak
c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alam di daerah penelitian
5. Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainya pada saat rencana usaha dana tau
kegiatan yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan di masa dating
b. Rencana pemgembangan wilayah rencana tata ruang (kawasan budi daya seperti
pertanian, perkebunan, hutan,perikanan dan lain-lain serta kawasan nonbudi daya seperti hutan
lindung,suaka margasatwa, aman nasional dan lain-lain. Rencana tata guna tanah dan sumber
daya alam lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah stempat, baik di
tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional di wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata guna
tanah dan sumber daya alam lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau
penentuan lokasi bagi rencana usaha dana tau kegiatan
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di
wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan

Biologi
Komponen biologi yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-sifat dan
kerawananya yang berada wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undag-undang yang berada dalam
wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi rencana usaha
dana tau kegiatan
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan dan keragaman fauna,habitat,penyebaran, pola migrasi, populasi
hewan budi daya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dalam
wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan inverbrata yang aianggap penting,
karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting tersebut cara perkembangbiakan, siklus dan daur hidupnya,
cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara memelihara anaknya perilakua dalam
daerah teritorinya.
Sosial
Komponen sosial yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan, dan agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran,tingkat kematian bayi, dan pola migrasi sirkuler dan
permanen)
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengangguran).
2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan,pola nafkah, dan pola nafkah ganda)
b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam, pola
penggunaan lahan nilai tanah, dan sumber daya alam lainnya.
c. Perekonomian lokal dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, nilai tambah dan
proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek
ganda ekonomi, produk domestik regional bruto, pendapatan asli daerah, pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan fasilitas sosial, aksesibiltas wilayah).
3. Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai, dan norma budaya)
b. Proses sosial (proses asosiatif/kerja sama,proses disosiatif konflik
sosial,akulturasi,integrasi, dan kohesi sosial).
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi (hak ulayat), pendidikan,
agama sosial, dan keluarga).
d. Warisan budaya (situs purbakala dan cagar budaya)
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. Kekuasaaan dan kewenangan (kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan)
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.
h. Adaptasi ekologi
4. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian)
d. Karakateristik spesifik penduduk yang beresiko
e. Sumber daya kesehatan
f. Kondisi sanitasi lingkungan
g. Status gizi masyarakat
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit

C. PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING


Dalam melakukan AMDAL perlu dijelaskan dampak besar dan penting yang bakal timbul
melalui perkiraan yang benar.
Dampak besar dan terpenting dalam studi AMDAL menurut pedoman penyusunan AMDAL
hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:

1. Prakiraan secara dampak usaha dan atau kegiatan pada saat prakontruksi, konstruksi
operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup. Telaah ini dilakukan dengan cara
menganalisis perbedaan antara kondisi kualitas lingkungan hidup yang diperkirakan dengan
adanya usaha dan atau, dan kondisi kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan tanpa adanya
usaha dan atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak
besar dan penting.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat di
wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman
penentuan dampak besar dan penting.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat
langsung dan atau tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan secara
langsung oleh adanya usaha dan atau kegiatan, sedangkan dampak tidak langsung adalah dampak
yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu komponen lingkungan hidup dan at usaha atau
kegiatan primer oleh adanya rencana usaha dan atau kegiatan dalam kaitan ini, maka perlu
diperhatikan mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan berikut :
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosial
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen fisik
kimia kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen
biologi dan sosial
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen biologi,
kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan pada komponen sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada aspek fisik kimia
dan selanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu sendiri.
f. Dampak penting pada butir a,b,c,d dan e yang telah diutarakan selanjutnya menimbulkan
dampak balik pada rencana usaha dan atau kegiatan.

4. Mengingat usaha dan atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha
dan atau kegiatan (lokasi atau teknologi yang digunakan ) sehubungan dengan AMDAL
merupakan komponen dari studi kalayakan, maka telaahan dilakukan untuk masing-masing
alternatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan meode-metode
formal secara matematis. Penggunaan metode non formal hanya dilakukan bila mana dalam
melakukan analisis tersebut tidak tersedia formula-formula matematisn atau hanya dapat didekati
dengan metode nonformal.

D. EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING

Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari usaha dan atau kegiatan
ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi ya ng bertanggung jawab untuk memutuskan
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
PP No,27 Tahun 1999.

1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting


a. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaahan secara totalitas
terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup. Dengan sumber usaha dan atau
kegiatan penhyebab dampak beragam komponen lingkunga hidup yang terkena dampak penting
tersebut (baik positif maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan
saling pengaruh dan memengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana pertimbangan dampak besar
dan penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
b. Telaahan secara holistik atas berbagai komponen lingkunga hidup yang di prakirakan
mengalami perubahan yang mendasar. Telaahan ini dilakukan dengan menggunakan metode-
metode evaluasi yang lazim dan sesuai kaidah metode evaluasi dampak penting dalam AMDAL
sesuai keperluannya.
c. Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampak-
dampak besar dan penting yang harus di kelola.

2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan


a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha dan atau kegiatan dan rona lingkungan
hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul misalnya, mungkin saja dampak
besar dan penting timbul dari rencana usaha dan kegiatan terhadap rona lingkungan, karena
rencana usaha atau kegiatan dilaksanakan dilokasi yang terlalu padat manusia atau pada tingkat
pendapatan dan pendidikan yang terlampau rendah untuk teknologi yang tak sesuai dan
sebagainya.
b. Ciri dampak penting ini juga perlu dikemukakan dengan jelas dalam arti apakah dampak
penting baik positif atau negatif akan berlangsung terus selama usaha dan atau kegiatan itu
berlangsung nanti atau antara dampak-dampak yang satu dan yang lainnya akan terdapat
hubungan timbal balik yang antagonis dan sinergistik.Jika dimungkinkan uraikan tentang
kejelasan tentang ambang batas (misalnya:baku mutu lingkungan) dampak besar dan penting
mulai timbul apakah ambang batas tersebut akan mulai timbul setelah rencana usaha dan atau
kegiatan dilaksanakan atau akan terus berlangsung sejak masa prakonstruksi dan akan berakhir
bersama selesainya rencana usaha dan atau kegiatan atau mungkin akan terus berlangsung
umpamanya lebih dari satu generasi.
c. Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak negatif dan kelompok yang terkena dampak
posifit identifikasi kesenjangan antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang mungkin
terjadi akibat usaha dan atau kegiatan pembangunan.
d. Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting ini pakah hanya akan
dirasakan dampaknya secara lokal, regional, nasional, atau bahkan internasional, melewati batas
negara kesatuan Republik Indonesia.
e. Analisis bencana alam dan analisis risiko bila rencana usaha dan atau kegiatan berada dalam
daerah bencana alam atau di dekat sumber bencana alam.

E. RUANG LINGKUP STUDI DAN METODE ANALISIS DATA


Identitas Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
Identitas pemrakarsa dan Penyusun AMDAL terdiri dari:
1. Pemrakarsa
a. Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha dan atau
kegiatan
b. Nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha dan atau kegiatan
2. Penyusun AMDAL
a. Nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan disertai dengan kualifikasi dan rujukannyha
b. Nama dan alamat lengkap penanggung jawab penyusun AMDAL

Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka
acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan. Batas wilayah studi AMDAL dimaksud
digambarkan pada peta dengan skala yang memadai.
Pelingkupan Wilayah Studi

Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi AMDAL sesuai
hasil pelingkupan dampak besar dan penting dengan memerhatikan keterbatasan dan sumber
daya,waktu, dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang
berkepentingan. Lingkup wilayah studi AMDAL di maksud di gambarkan pada peta dengan
skala yang memadai.
1. Batas Proyek
Yang dimaksud batas proyek adalah ruang di mana suatu rencana usaha dan atau kegiatan
melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi. Dari ruang rencana usaha dan atau
kegiatan inilah berdampak sumber terhadap lingkungna hidup di sekitarnya, termasuk dalam hal
ini alternatif lokasi rencana usaha dan atau kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan juga
dalam pelingkup wilayah studi.
2. Batas ekologis
Yang dimaksud batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan
kegiatan menurut media transportation limbah (air,udara), dimana proses alami yang berlangsung
di dalam ruang tersebut diprkirakan akan mengalami perubahan mendasar termasuk dalam
ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan kegiatan yang secara ekologis memberi
dampak terhadap aktifitas usaha dan atau kegiatan.
3. Batas sosial
Yang dimaksud batas sosial adalah ruang di sekitar rencana dan atau kegiatan yang merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang
sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu
kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu
rencana usaha dan atau kegiatan.
Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi AMDAL. Mengingat
adanya kelompok-kelompok yang kehidupan sosial ekonomi budayanya akan mengalami
perubahan mendasar akibat aktivitas usaha dan atau kegiatan. Mengingat dampak lingkungan
hidup yang ditimbulkan oleh suatu rencana usaha atau kegiatan menyebar dan tidak merata,
maka batas sosial ditetapkan dengan membatasi batas –batas terluar dengan memerhatikan hasil
identifikasi komunitas masyarakat yang berada di luar batas proyek dan ekologis tetapi
berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha dan atau kegiatan melalui
penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
4. Batas administratif
Yang dimaksud batas administratif adalah ruang di mana masyarakat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di dalam ruang tersebut. Batas ruang tersebut dapat berupa batas administratif
pemerintah atau batas konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan atau kegiatan
(misalnya batas HPH, batas kuasa pertambangan). Dengan memerhatikan hasil identifikasi
komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas proyek,ekologis, serta komunitas masyarakat
yang terdapat dalam batas proyek dan ekologis dan ekologis tetapi berpotensi terkena dampak
yang mendasar dari rencana usaha dan atau kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja,
pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
5. Batas ruang lingkup studi AMDAL
Yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas , namun penentuannya di
sesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data,
seperti waktu, dana, tenaga, teknik, dan metode telaahan. Dengan demikian, ruang lingkup
wilayah studi memang bertitik tolak pada ruang bagi rencana usaha dan atau kegiatan, kemudian
diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial, dan ruang administratif yang lebih luas.
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang telah di tetapkan, sehingga
akan menghasilkan studi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi
AMDAL, juga dalam analisisnya perlu melakukan metode pengumpulan dan analisis data yang
ilmiah pula. Tanpa memerhatikan metode yang ilmiah ini hasil studi menjadi tidak dapat
dipercaya atau dipertanggungjawabkan.
Perlunya dilakukan metode pengumpulan dan analisis data yang ilmiah dengan pertimbangan
mengingat studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak besar dan penting usaha
dan atau kegiatan terhadap lingkungan hidup.
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan
dapat dipercaya (reliable), yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi
pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti. Lokasi pengumpulan data
agar di cantumkan pada peta skala memadai.
3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan dan kesehatan masyarakat men ggunakan kombinasi dari tiga atau lebih metode
agar diperoleh data yang rehabilitasnya tinggi.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Uraikan pengertian lingkungan dan pentingnya lingkungan berbagai kehidupan, baik


manusia , flora, dan fauna maupun lainnya.
2. Jelaskan alasan mengapa studi kelayakan bisnis untuk AMDAL di anggap penting oleh
berbagai pihak.
3. Uraikan pula tujuan dan kegunaan AMDAL bagi perusahaan secara lengkap

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001.
2. Dr. Ir. Singgih Wibowo, MS, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, Penebar Swadaya,
Jakarta, 2008.
3. Mujiarto A. Wahid, Membangun Karakter & Kepribadian Kewirausahaan, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006.
4. Triton PB, Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneurship, Tugu, Yogyakarta, 2007.
5. Geoffrey Lancaster, David Jober, Tehnik & Manajemen Penjualan, Binarup Aksara, Jakarta,
1990

Anda mungkin juga menyukai