A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Aspek Lingkungan Studi Kelayakan Bisnis, Anda harus
mampu:
14. 1. Menjelaskan hubungan studi kelayakan bisnis dengan aspek lingkungan hidup
B. URAIAN MATERI
2. Terhadap air
a. Mengubah warna, dari yang semula bening dan jernih menjadi kuning atau hitam,
sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seperti air minum, mencuci, dan keperluan
lainnya.
b. Berubah rasa,dalam arti bahwa mungkin warnanya tidak berubah akan tetapi rasanya
menjadi berubah, sehingga juga berbahaya untuk dijadikan air minum, karena mungkin
mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat, sehingga sangat mengganggu lingkungan sekitarnya.
d. Mengering, hal ini disebabkan proyek yang dijalankan menggunakan air sungai atau air
tanah yang berlebihan, akibatnya air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat daripada air berubah warna dan
rasa
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi atau
digunakan untuk berbagai keperluan
3. Terhadap manusia
a. Udara di sekitar lokasi menjadi berdebu, untuk proyek-proyek tertentu seperti proyek
batu kapur atau semen, sehingga udara di sekitarnya menjadi tidak sehat.
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti bahan kimia
c. Untuk proyek tertentu dapat menimbulkan suara yang bising, seperti proyek
perbengkelan
d. Menimbulkan aroma yang tidak sedap seperti berbau tajam, menyengat,busuk, misalnya
usaha peternakan atau industry makanan
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industry tertentu
4. Terhadap manusia
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap :
Karyawan perusahaan yang bersangkutan
Masyarakat sekitar lokasi proyek
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya struktur
penuduk
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan perkembangan di
daerah tersebut
Dampak yang akan timbul, seperti di atas perlu dicarikan alternative penyelesianya.
Penyelesaiannya ini harus dipenuhi atau dilengkapi oleh perusahaan yang dinilai kurang layak.
Adapun alternative penyelesaianya yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi) untuk
menghindari dampak banjir, longsor atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang
2. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan sudah bersih dan
sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu sehingga tidak
mengganggu aktivitas masyarakat
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisasi air yang tercemar seperti bahan-bahan
kimira yang dapat mematikan mahkluk yang mengonsumsi atau hidup di dalam air tersebut.
3. Terhadap udara
a. Memasang filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau seumber polusi
lainya
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising
4. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau alat
pengamanan lainnya
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat dalam
perusahaan tersebut
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat dengan proyek
5. Terhadap masyarakat sekitar
a. Menyediakan tempat kesehata secara gratis kepada masyarakat
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian yang wajar jika
diperkirakan kondisi proyek benar-benar membayakan kesehatan.
Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau
dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, pencemaran
atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang pada akhirnya akan merugikan
manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu
dilakukan studi AMDAL yang benar.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk ,ukuran
,tujuan,sasaran dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi,
Keanekaraman factor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena itu, kemungkinan
timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup sebagai berikut :
1. Wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan. Dengan mengungkapkan secara
mendalam komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak penting
usaha dana tau kegiatan selain itu komponen lingkungan hidup yang memiliki arti ekonomi dan
arti ekologis perlu mendapat perhatian.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatid dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah
studi rencana usaha dana tau kegiatan baik yang sudah dan yang akan di manfaatkan maupun
yang masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi sumber daya ala mini perlu dikemukakan
dalam peta dana tau dengan panel dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan
diagram gambar, grafik atau foto.
Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk di telaah sesuai
hasil pelingkupan dalam KA-AMDA, Penyusun dapat menelaah komponen lingkungan hidup
yang lain di luar dari daftar contoh komponen ini, bila dianggap penting berdasarkan hasil
penelitian lapangan dalam studi AMDAL ini.
Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah di antaranya:
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata), kelembaban
curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin (arah dan kecepatan ), serta intensitas radiasi
matahari,
b. Data periodic bencana (siklus tahunan lima tahunan dan sebagainya) seperti sering terjadi
angina rebut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan.
c. Data yang tersedia dari statiun meterologi dan geofisika yang mewakili wilayah studi
tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara studi maupun pada
kondisi cuaca terburuk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha
dana tau kegiatan
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadaiannya
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas tanah,
terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus diuraiakan dengan jelas dan
seksama (missal:longsor tanah,gempa, kegiatan-kegiatan vulkanis, dan sebagainya).
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara
geologis
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air tawar)
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya
c. Kadar sedimentasi (lumpur) tingkar erosi
d. Kondisi fisik daerah resapan air,permukaan dan air tanah
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam)
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya seperti
pertanian industry dan lain-lain
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum,mandi,dan cuci atau
kebutuhaan lainnya
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kualitas air
yang terkait dengan limbah yang akan keluar
4. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti :
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang/ombak
c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alam di daerah penelitian
5. Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainya pada saat rencana usaha dana tau
kegiatan yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan di masa dating
b. Rencana pemgembangan wilayah rencana tata ruang (kawasan budi daya seperti
pertanian, perkebunan, hutan,perikanan dan lain-lain serta kawasan nonbudi daya seperti hutan
lindung,suaka margasatwa, aman nasional dan lain-lain. Rencana tata guna tanah dan sumber
daya alam lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah stempat, baik di
tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional di wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata guna
tanah dan sumber daya alam lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau
penentuan lokasi bagi rencana usaha dana tau kegiatan
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di
wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
Biologi
Komponen biologi yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-sifat dan
kerawananya yang berada wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undag-undang yang berada dalam
wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi rencana usaha
dana tau kegiatan
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan dan keragaman fauna,habitat,penyebaran, pola migrasi, populasi
hewan budi daya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dalam
wilayah studi rencana usaha dana tau kegiatan
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan inverbrata yang aianggap penting,
karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting tersebut cara perkembangbiakan, siklus dan daur hidupnya,
cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara memelihara anaknya perilakua dalam
daerah teritorinya.
Sosial
Komponen sosial yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan, dan agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran,tingkat kematian bayi, dan pola migrasi sirkuler dan
permanen)
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengangguran).
2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan,pola nafkah, dan pola nafkah ganda)
b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam, pola
penggunaan lahan nilai tanah, dan sumber daya alam lainnya.
c. Perekonomian lokal dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, nilai tambah dan
proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek
ganda ekonomi, produk domestik regional bruto, pendapatan asli daerah, pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan fasilitas sosial, aksesibiltas wilayah).
3. Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai, dan norma budaya)
b. Proses sosial (proses asosiatif/kerja sama,proses disosiatif konflik
sosial,akulturasi,integrasi, dan kohesi sosial).
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi (hak ulayat), pendidikan,
agama sosial, dan keluarga).
d. Warisan budaya (situs purbakala dan cagar budaya)
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. Kekuasaaan dan kewenangan (kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan)
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.
h. Adaptasi ekologi
4. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian)
d. Karakateristik spesifik penduduk yang beresiko
e. Sumber daya kesehatan
f. Kondisi sanitasi lingkungan
g. Status gizi masyarakat
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit
1. Prakiraan secara dampak usaha dan atau kegiatan pada saat prakontruksi, konstruksi
operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup. Telaah ini dilakukan dengan cara
menganalisis perbedaan antara kondisi kualitas lingkungan hidup yang diperkirakan dengan
adanya usaha dan atau, dan kondisi kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan tanpa adanya
usaha dan atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak
besar dan penting.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat di
wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman
penentuan dampak besar dan penting.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat
langsung dan atau tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan secara
langsung oleh adanya usaha dan atau kegiatan, sedangkan dampak tidak langsung adalah dampak
yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu komponen lingkungan hidup dan at usaha atau
kegiatan primer oleh adanya rencana usaha dan atau kegiatan dalam kaitan ini, maka perlu
diperhatikan mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan berikut :
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosial
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen fisik
kimia kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen
biologi dan sosial
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen biologi,
kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan pada komponen sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada aspek fisik kimia
dan selanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu sendiri.
f. Dampak penting pada butir a,b,c,d dan e yang telah diutarakan selanjutnya menimbulkan
dampak balik pada rencana usaha dan atau kegiatan.
4. Mengingat usaha dan atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha
dan atau kegiatan (lokasi atau teknologi yang digunakan ) sehubungan dengan AMDAL
merupakan komponen dari studi kalayakan, maka telaahan dilakukan untuk masing-masing
alternatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan meode-metode
formal secara matematis. Penggunaan metode non formal hanya dilakukan bila mana dalam
melakukan analisis tersebut tidak tersedia formula-formula matematisn atau hanya dapat didekati
dengan metode nonformal.
Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari usaha dan atau kegiatan
ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi ya ng bertanggung jawab untuk memutuskan
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
PP No,27 Tahun 1999.
Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka
acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan. Batas wilayah studi AMDAL dimaksud
digambarkan pada peta dengan skala yang memadai.
Pelingkupan Wilayah Studi
Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi AMDAL sesuai
hasil pelingkupan dampak besar dan penting dengan memerhatikan keterbatasan dan sumber
daya,waktu, dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang
berkepentingan. Lingkup wilayah studi AMDAL di maksud di gambarkan pada peta dengan
skala yang memadai.
1. Batas Proyek
Yang dimaksud batas proyek adalah ruang di mana suatu rencana usaha dan atau kegiatan
melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi. Dari ruang rencana usaha dan atau
kegiatan inilah berdampak sumber terhadap lingkungna hidup di sekitarnya, termasuk dalam hal
ini alternatif lokasi rencana usaha dan atau kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan juga
dalam pelingkup wilayah studi.
2. Batas ekologis
Yang dimaksud batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan
kegiatan menurut media transportation limbah (air,udara), dimana proses alami yang berlangsung
di dalam ruang tersebut diprkirakan akan mengalami perubahan mendasar termasuk dalam
ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan kegiatan yang secara ekologis memberi
dampak terhadap aktifitas usaha dan atau kegiatan.
3. Batas sosial
Yang dimaksud batas sosial adalah ruang di sekitar rencana dan atau kegiatan yang merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang
sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu
kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu
rencana usaha dan atau kegiatan.
Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi AMDAL. Mengingat
adanya kelompok-kelompok yang kehidupan sosial ekonomi budayanya akan mengalami
perubahan mendasar akibat aktivitas usaha dan atau kegiatan. Mengingat dampak lingkungan
hidup yang ditimbulkan oleh suatu rencana usaha atau kegiatan menyebar dan tidak merata,
maka batas sosial ditetapkan dengan membatasi batas –batas terluar dengan memerhatikan hasil
identifikasi komunitas masyarakat yang berada di luar batas proyek dan ekologis tetapi
berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha dan atau kegiatan melalui
penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
4. Batas administratif
Yang dimaksud batas administratif adalah ruang di mana masyarakat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di dalam ruang tersebut. Batas ruang tersebut dapat berupa batas administratif
pemerintah atau batas konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan atau kegiatan
(misalnya batas HPH, batas kuasa pertambangan). Dengan memerhatikan hasil identifikasi
komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas proyek,ekologis, serta komunitas masyarakat
yang terdapat dalam batas proyek dan ekologis dan ekologis tetapi berpotensi terkena dampak
yang mendasar dari rencana usaha dan atau kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja,
pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
5. Batas ruang lingkup studi AMDAL
Yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas , namun penentuannya di
sesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data,
seperti waktu, dana, tenaga, teknik, dan metode telaahan. Dengan demikian, ruang lingkup
wilayah studi memang bertitik tolak pada ruang bagi rencana usaha dan atau kegiatan, kemudian
diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial, dan ruang administratif yang lebih luas.
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang telah di tetapkan, sehingga
akan menghasilkan studi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi
AMDAL, juga dalam analisisnya perlu melakukan metode pengumpulan dan analisis data yang
ilmiah pula. Tanpa memerhatikan metode yang ilmiah ini hasil studi menjadi tidak dapat
dipercaya atau dipertanggungjawabkan.
Perlunya dilakukan metode pengumpulan dan analisis data yang ilmiah dengan pertimbangan
mengingat studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak besar dan penting usaha
dan atau kegiatan terhadap lingkungan hidup.
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan
dapat dipercaya (reliable), yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi
pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti. Lokasi pengumpulan data
agar di cantumkan pada peta skala memadai.
3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan dan kesehatan masyarakat men ggunakan kombinasi dari tiga atau lebih metode
agar diperoleh data yang rehabilitasnya tinggi.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001.
2. Dr. Ir. Singgih Wibowo, MS, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, Penebar Swadaya,
Jakarta, 2008.
3. Mujiarto A. Wahid, Membangun Karakter & Kepribadian Kewirausahaan, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006.
4. Triton PB, Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneurship, Tugu, Yogyakarta, 2007.
5. Geoffrey Lancaster, David Jober, Tehnik & Manajemen Penjualan, Binarup Aksara, Jakarta,
1990