TINJAUAN PUSTAKA
berjati diri.
1
Susun : suatu sistem yang biasa dipergunakan untuk
horisontal.
Rumah tinggal yang ada di dalam suatu massa bangunan atau lebih dan
pemanfaatan atas tiap unit atau fasilitas yang terkait di dalam sebuah
bangunan melalui sistem sewa dengan harga yang telah ditentukan dan
disepakati.
Susun
biaya murah;
2
Kebiasaan masyarakat adalah melaksanakan aktivitas bekerja di
Susun :
kerja;
(swasta) :
Standar Perencanaan :
3
Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum RI tahun 2007
ruang untuk 1 (satu) orang adalah 9 m2. Daya tampung satuan rumah
1) Kepadatan bangunan
Bangunan.
4
3) Luasan Satuan Rumah Susun
dan dapur.
5
4) Program Ruang Unit Hunian Berdasarkan pedoman
Peraturan
Tabel 2.3 Pedoman Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Rumah Susun Sederhana Sewa
No. Tipe Luas rumah Jenis Ruang
1. 55-65m2 * r.keluarga+r.makan, dapur (r.keluarga+r.makan), r.tidur, kamar
mandi+r.cuci+r.cuci, gudang, r.penerima
2. 65-75m2 * r.keluarga+r.makan, dapur, r.tidur utama, r.tidur, kamar
mandi+r.cuci+r.cuci, gudang, r.penerima
3. 75-85m2 * r.keluarga+r.makan, dapur, r.tidur utama, r.tidur, kamar mandi+WC,
r.cuci, gudang, r.penerima
4. 110-120m2 * r.keluarga, r.makan, dapur, r.tidur utama, r.tidur, kamar mandi+WC,
r.cuci, gudang, r.penerima
5. 145-155m2 * r.keluarga, r.makan, dapur, r.tidur utama, r.tidur, kamar mandi+WC,
r.cuci, gudang, r.penerima
6. 170-180m2 * r.keluarga, r.makan, r.santai, dapur, r.tidur utama, r.tidur, WC, kamar
mandi+WC, kamar mandi, r.cuci, gudang, r.penerima
Sumber : Pusat Pengembangan Permukiman Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum RI, tahun
2007
Ruang-ruang untukSumber
kegiatan sosial dan religius
: Bharoto, 2007 Ru
A. Transportasi Vertikal
7
Gambar 2.1 Jenis tangga
Sumber : Data Arsitek Jilid 1, hal 175
B. Sirkulasi
1. Jalur pedestrian
dirancang berdasarkan
8
2. Jalur pemandu
9
3. Jalur kendaraan
C. Area parker
Jenis kendaraan Satuan Ruang Parkir/ m2
Mobil Pribadi 3X5
Bus/truck 3,4X12,5
Sepeda motor 0,72X1,85
Pola Pararel
◦
Pola parkir bersudut 30
10
◦
Pola parkir bersudut 45
◦
Pola parkir bersudut 60
◦
Pola parkir bersudut 90
11
Pola parkir penyandang cacat
maksimum 60 meter
D. Pintu
12
E. Ramp
13
F. Kamar kecil
G. Penangkal Petir
14
2) Penghantar dengan diametr sebaga penyalur arus petir
aluminium
H. Sarana Penyelamatan
a. Tangga Darurat
15
1) Tangga darurat/penyelamatan minimal 2 buah dengan
1,20m;
fertikal).
b. Koridor/selasar
16
3) Panjang gang buntu maximum 15 m apabila dilengkapi
berikut :
rendah;
system distribusi
17
J. Sistem pengelolahan air kotor
bangunan 1,5m.
kotor
18
Tabel 2.4 Teori Perancangan Rumah Susun Mengenai Kelengkapan RUSUN
19
disesuaikan dengan keadaan dan ketentuan yang berlaku, serta
lingkungan, yakni :
Tabel 2.5 Jenis data untuk perencanaan fasilitas lingkungan rumah susun sederhana
20
5. Vegetasi 1. Jenis pohon atau 1. Tata hijau
tumbuhan 2. Vegetasi sebagai
2. Pengaruh terhadap penutup
lingkungan ruang luar
3. Masa tumbuh
4. Tajuk maksimal
yang dapat
dicapai
6. Bangunan 1. Jenis dan macam 1. bentuk fasilitas
sekitar bangunan 2. jumlah dan daya
lingkungan rumah 2. Distribusi dan tampung
susun kepadatan 3. jarak antar fasilitas
penduduk 4. bentuk bangunan
3. Pencapaian ke 5. keserasian lingkungan
fasilitas di luar
lingkungan rumah
susun
4. Kapasitas pelayanan
tiap jenis
fasilitas
Tabel 2.6 Luas lahan untuk fasilitas lingkungan rumah susun dengan KDB 50 - 60%
Luas lahan
No. Jenis peruntukan Maksimum (%) Minimum (%)
Bangunan untuk hunian 50 -
Bangunan fasilitas 10 -
Ruang terbuka - 20
Prasarana lingkungan - 20
Keterangan:
rurnah susun.
21
2) tidak ditempatkan lebih dari Iantai 3 bangunan rumah susun
hunian.
22
Fasillitas-fasilitas lingkungan rumah susun yang dibangun baru
Fasilitas yang Jumlah Fungsi Lokasi dan Letak dan Luas Luas lahan
disediakan minimal jarak posisi lantai (Bila
penghuni maksimal dari pada merupakan
yang dapat unit lantai bangunan
dilayani hunian bangunan tersendiri)
(tiap satuan
fasilitas)
1. Warung 250 penghuni/ Penjual 1. dipusat Ditempatkan 18 – 36 72 M2
50 kk sembilan lingkungan pada dasar M2 (dengan
bahan pokok 2. mudah lantai KDB
pangan dicapai 50%)
3. radius
maksimal
300 M
2.Toko-toko 2500 penghuni Menjual Di pusat Ditempatkan ±} 50 M2 100 M2
PD barang lingkungan pada (dengan
kebutuhan radius bangunan KDB
sehari-hari pencapaian tersendiri 50%)
termasuk maksimal 500
sandang dan M
pangan
3. Pusat ≥ 2500 Menjual Di pusat Ditempatkan ±}600 1200 M2
perbelanjaan penghuni kebutuhan lingkungan pada M2 (dengan
termasuk sandang dan radius bangunan KDB
usaha jasa pangan serta pencapaian tersendiri 50%)
jasa pelayanan maksimal 1000
M
23
Tabel 2.9 Fasilitas pendidikan
24
3. BKIA serta 10.000 jiwa Memberikan Di pusat Mudah Minimal 600 M2 1200 M2
rumah pelayanan kawasan dicapai terdapat dua (KDB
bersalin kepada ibuibu dengan ruangan 50%)
sebelum radius periksa dan
pada waktu pencapaian ruang tunggu
dan maksimum
sesudah 100 M dari
melahirkan unit terjauh
serta dan lantai
memberikan tertinggi
pelayanan
pada anak
sampai usia
6 tahun
4. Puskesmas 30.000 jiwa Memberikan Berada di Mudah Minimal ruang 350 M2 -
pelayanan pusat dicapai periksa dokter
lebih lingkungan dengan dan ruang
lengkap dekat dengan radius periksa dokter
kepada pelayanan pencapaian gigi serta
penduduk pemerintah, maksimum ruang tunggu
dalam dapat bersatu 1000 M dari
bidang dengan unit terjauh
kesehatan fasilitas dan lantai
mencakup kesehatan tertinggi
pelayanan lainnya.
dokter
spesialis
anak dan
dokter
spesialis
gigi serta
memberikan
pelayanan
pada anak
sampai usia
6 tahun
5. Praktek 5000 jiwa Memberikan Berada Mudah Sebuah ruang Minimum 18 -
dokter pelayanan ditengahtengah dicapai periksa dokter M2
pertama kelompok dan dengan dan ruang
kepada bersatu radius tunggu.
penduduk dengan pencapaian
dalam fasilitas lain maksimum
bidang atau dilantai 1000 M dari
kesehatan dasar unit terjauh
umum/ dan lantai
spesialis tertinggi
6. Apotik 10.000 jiwa Melayani Berada Mudah Sebuah ruang Minimum 36 M -
penduduk diantara dicapai penjualan
dalam kelompok unit dengan ruang peracik
pengadaan hunian radius obat dan
obat pencapaian ruang tunggu.
maksimum
1000 M dari
unit terjauh
dan lantai
tertinggi
Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2004
25
(2) Jumlah penghuni minimal harus mendukung untuk setiap
26
dan olah raga 4. berinteraksi aktif atau fasif.
sosial 3. Mencakup
5. pelayanan area untuk
sosial budaya berjalan atau
tempat
dudukduduk
atau
digabung
dengan tempat
bermain
2. Tempat 12 - 30 400 - 800 70 - 180 1. antar 1. Tempat 1. Mudah dicapai
bermain bangunanbangunan bermain dan mudah
2. atau pada untuk anak diawasi dari
ujung-ujung usia unit- unit
cluster yang 1-5 tahun hunian, karena
diawasi 2. Menyediakan kelompok usia
rekreasi aktif balita masih
dan pasif membutuhkan
3. Berinteraksi pengawasan
ketat.
2. 0,3 anak usia
balita tiap 1
keluarga
3. 1,8 M2 tiap 1
anak
27
7) Hubungan antar fasilitas
1) Kebutuhan fasilitas
2) Kebutuhan pelayanan
28
ketenangan
sampai aktifitas
bermain aktif.
29
pelayanan utilitas 2. Elemen mencakup :
1) telpon umum;
2) parabola;
3) jaringan utilitas;
4) tempat pembuangan
sampah sementara;
5) WC umum;
6) penanda
Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2004
ditetapkan dalam:
30
a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah;
31
a. Dalam hal bangunan rusuna bertingkat tinggi dibangun
bersangkutan.
bersangkutan.
32
(2) dalam hal salah satu dinding yang berhadapan merupakan
33
d. Atap bangunan gedung harus dibuat dari konstruksi dan bahan
gempa.
Lingkungan
34
Fasilitas ruang publik pada lantai dasar (ruang komunal) kurang
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp).
manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih
sangat baik. Arsitektur hijau dipercaya sebagai desain yang baik dan
35
2.2.2 Prinsi-Prinsip Arsitektur Hijau
keseluruhan / Holism.
1. Material
2. Energi
36
menggunakan tenaga surya dan turbin angin sebagai penghasil
listrik alternatif.
3. Air
mungkin.
4. Faktor Kesehatan
bernapas.
37
memadai, terhindar dari hujan, dan terhindar dari terik matahari.
alam luar. Jadi pemakaian konsep dari objek ini adalah penekanan
Perancangan Pasif
38
Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan
Perancangan Aktif.
39
2.2.5 Penerapan Prinsip Arsitektur Hijau Pada Perancangan
Tabel 2.15 Gambaran penerapan prinsip arsitektur hijau pada perancangan
1. Hemat energi Pengoperasian bangunan memaksimalkan energi Menggunakan roof garden untuk
harus meminimalkan alam sekitar meminimalisir sinar matahari,
penggunaan bahan bakar Perencanaan dalam pengaturan sirkulasi
atau energi listrik (sebisa udara yang optimal untuk mengurangi
mungkin memaksimalkan penggunaan AC.
energi alam sekitar lokasi
bangunan)
2. Memperhatikan Mendesain bagunan harus Memperhatikan Iklim Dalam pemanfaatan cahaya alami ke
kondisi iklim berdasarkan iklim yang dalam bangunan, orientasi dan bentuk
berlaku di lokasi tapak kita, bangunan terhadap garis edar matahari
dan sumber energi yang ada tentu juga mempunyai pengaruh.
Orientasi bangunan juga mempunyai
peran penting dalam menangkap cahaya
dan mengurangi radiasi yang ditimbulkan
oleh cahaya matahari yang didapatkan.
3. Minimizing new Mendesain dengan Material diperoleh dari alam, renewable sources
resources mengoptimalkan kebutuhan yang telah dikelola dan dipanen secara
sumberdaya alam yang berkelanjutan, atau yang diperoleh secara
baru, agar sumberdaya lokal untuk mengurangi biaya transportasi
tersebut tidak habis dan atau diselamatkan dari bahan reklamasi di
dapat digunakan di masa lokasi terdekat.
mendatang/ Penggunaan
material bangunan yang
tidak berbahaya bagi
ekosistem dan sumber daya
alam;
4. Respect for site Bangunan yang akan Tapak Asri Mengurangi penggunaan air dan
dibangun, nantinya jangan menggunakan STP (siwage treatment
sampai merusak kondisi plant) untuk mendaur ulang air dari
tapak aslinya, sehingga jika limbah rumah tangga sehingga bisa
nanti bangunan itu sudah digunakan kembali untuk tangki toilet,
tidak terpakai, tapak aslinya penyiram tanaman, dll. Menggunakan
masih ada dan tidak peralatan hemat air, seperti shower 19
berubah. bertekanan rendah , kran otomatis (self-
closing or spray taps), tangki toilet yang
low-flush toilet. Yang intinya mengatur
penggunaan air dalam bangunan sehemat
mungkin.
5. Merespon keadaan Dalam merancang Proporsi kebutuhan Menggunakan material dan produk-
pengguna bangunan harus Ruang dalam produk yang non-toxic akan
memperhatikan semua kenyamanan meningkatkan kualitas udara dalam
pengguna bangunan dan ruangan, dan mengurangi tingkat asma,
memenuhi semua alergi dan sick building syndrome.
kebutuhannya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus
didukung menggunakan sistem ventilasi
yang efektif dan bahanbahan pengontrol
kelembaban yang memungkinkan
bangunan untuk bernapas.
Sumber : Sintesa Teori 2012
40
2.3 Tinjauan Kajian Keislaman
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia
menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang
kamu merasa ringan (membawa)-nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu
bermukim dan (dijadikanNya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing,
alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai )sampai waktu (tertentu).”
(QS.An-Nahl: 80)
menyewa. Selain itu, rumah seorang mukmin adalah titik awal dari
41
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang
diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS.At-Tahrim:6)
(Sholat sunnah);
untuk ketenangan;
dakwah yg tangguh;
42
8. Al Marham - Sebagai forum saling shilaturrahim dengan
(http://perbaiki-rumah.blogspot.com/2012/06/mengenal-rumah-
dari-fungsinya.html)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku (Q.S Addzariyat: 56).”
dalam rangka mengabdi kepada Allah. Sang pencipta alam ini tidak
bumi, hal ini antara lain tertuang dalam surah Al-Qasas ayat 77, Al-
43
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan
(Q.S. Al-Qasas : 77)”
sesuatu yang berbeda namun memiliki keterkaitan yang erat satu sama
manusia dalam mengelola alam ini. Sehingga manusia tidak akan bisa
44
sama dengan arsitektur hijau, yakni menjaga serta melestarikan
lingkungan.
petunjuk-Nya.
Dari sini kita bisa tahu besarnya tanggung jawab kita di dalam
“rumahku surgaku”.
45
2.4 Studi Banding
46
47
48
Sumber : http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=80651&lokasi=lokal
49
Kesimpulan :
A. Gambaran Lokasi
Lokasi : Jakarta
1. Hemat energi
glass, yang dipasang dengan 12mm ruang hampa udara yang berada
50
diantaranya. Kulit luar double glazing ini akan mengurangi
perkantoran.
2. Memperhatikan iklim
recycled water dari sewage treatment plant dan 80% air kotor akan
waduk limbah DKI yang sudah ada disisi Utara menara Allianz.
51
4. Respect For site
disiang hari, jauh lebih hemat energi dari pada basement parking.
Kesimpulan
sederhana seperti rumah hemat listrik, hemat air, dan sebagainya dapat
52
2.5 Gambaran Umum Lokasi
(dalam hal ini Kota Taman). Letak kota yang strategis dan berbatasan
53
2.5.1 Lokasi tapak
Kabupaten Siodoarjo.
1. Ruang hijau :
Pada zona makam, bantaran sungai, bantaran rel kereta api dan
2. Ketinggian bangunan :
54
Berkisaran 1 hingga 4 lantai disesuaikan dengan arahan pada
privat.
4. Orientasi bangunan :
6. Kepadatan bangunan :
jalur baru atau memberi pemisahan pada jalan yang sudah ada
55
8. Garis sempadan samping bangunan :
56
2.5.3 Koefesien Dasar Bangunan dan Koefisien Lantai Bangunan
57