Dasar Hukum
Tambahan:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 32);
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5941)
Catatan:
Urutan perlu diperhatikan kembali, contoh penjelasan perangkat daerah
disebutkan di awal, masyarakat disebutkan di awal. Uraian drainase setelah
sampah (air minum, air limbah, sampah dan drainase)
Pasal 55
(2) (b) menjamin kontinuitas ketersediaan air dari wilayah sekitar yang
terintegrasi dengan sistem reservoir kota dan daerah resapan air untuk
memenuhi kebutuhan
(2) (d) mempertimbangkan kemudahan akses untuk melakukan pengangkutan,
pemasangan, pengawasan dan perawatan jaringan;
Pasal 56
(2) (a) dibangun diatas tanah yang stabil dan bebas dari genangan dan/atau
banjir
(2) (b) mempertimbangkan loksasi dan jarak dengan infrastruktur lainnya
sehingga tidak terjadi gangguan terhadap keberfungsian IPA
(2) (c) merupakan struktur bangunan yang kokoh dan kedap air
Pasal 57
(2) (d) mempertimbangkan kemudahan akses untuk melakukan pengangkutan,
pemasangan, pengawasan dan perawatan jaringan;
Pasal 58
(1) (a) ditempatkan di wilayah pelayanan air minum dengan memperhatikan
koridor jalan yang ada serta pola kemiringan lahan
Pasal 59
Catatan:
Unit pelayanan adalah hidran kebakaran? Apakah bukan rumah tangga maupun
non rumah tangga?
Pasal 62
Catatan: Rencana pengelolaan limbah B3 dihapuskan, karena terpisah dari
pembahasan ini.
(2) (a) revitalisasi sistem individu berupa tangki septik yang kedap
(2) (b) Jika limbah tinja yang sudah memenuhi jangka waktu tertentu harus
disedot secara terjadwal
Pasal 68
(2) (a) kecukupan ketersediaan lahan, ketersediaan zona penyangga dan estetika
lingkungan;
(2) (b) operasi layanan pengelolaan sampah berupa penanganan dan
pengurangan sampah
(2) (c) pengembangan sistem pengelolaan sampah yang memanfaatkan teknologi
tepat guna dan ramah lingkungan;
(2) (d) pengembangan prasarana dan sarana pengelolaan sampah disesuaikan
dengan jenis sumber sampah; dan/atau
(2) (e) pemanfaatan produk hasil olah sampah sebagai sumber energi alternatif
maupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi
Pasal 69
Catatan: perlu memperhatikan aspek sosial masyarakat (pelibatan masyarakat
dalam tahap pra konstruksi-kontruksi-pasca konstruksi), studi kelayakan sosial
dan lingkungan hidup.
Urutan berdasarkan pemilahan/pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, pemrosesan akhir
Urutan berdasarkan kapasitas, mulai dari TPS-TPS 3R-FPSA-Bank Sampah-TPS
Sampah B3 RT
Pasal 121
Catatan:
Kawasan rawan bencana apakah hanya dua? Apakah bencana lainnya tidak
dimasukan?
LAMPIRAN VII – KLASIFIKASI DAN KRITERIA SUB ZONA INTEGRASI KLHS
LAMPIRAN IX – INDIKASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG INTEGRASI KLHS
LAMPIRAN XV – KETENTUAN KEGIATAN HUNIAN INTEGRASI KLHS