4. Setiap individu adalah suatu system yang hidup (a living system). Setidaknya dua system
dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu: Sistem Internal dan Sistem Eksternal.
System internal adalah seluruh system nilai yang dibawa oleh individu ketika ia
berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia cerap selama sosialisasinya dalam berbagai
lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat, kelompok suku, kelompok agama,
lembaga pendidikan, kelompok sebaya, tempat kerja, dan sebagainya). Istilah-istilah lain
lain yang identik dengan system internal ini adalah kerangka rujukan (frame of reference),
bidang pengalaman (field of experience), struktur kognitif (cognitive structure), pola piker
(thinking patrens), keadaan internal (internal states), atau sikap (attitude). Pendeknya,
system internal ini mengandung semua unsure yang membentuk individu yang unik,
termasuk cirri-ciri kepribadiannya, intelegensi, pendidikan, pengetahuan, agama, bahasa,
motif, keinginan, cita-cita, dan semua pengalaman masa lalunya, yang pada dasarnya
tersembunyi. Dalam konteks inin, setiap individu adalah suatu system internal. Jumlah
sistem internal ini adalah sebanyak individu yang ada.Berbeda dengan sistem internal,
sistem eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, termasuk kata-
kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan disekitarnya,
penataan ruangan, cahaya dan temperatur ruangan.
5. Banyak masalah atau konflik dapat terjadi, namun komunikasi bukanlah panasea atau “obat
mujarab” yang mampu meredam itu semua karena berkaitan dengan masalah struktural.
Agar komunikasi menjadi efektif, diperlukan penyelesaian dalam masalah struktural ini.
Komunikasi antara berbagai etnik , baik antara warga Tionghoa dengan warga
pribumi.Hubungan antara warga Tioanghoa dan warga pribumi akan semakin efektif bila
warga Tionghoa pun diperbolehkan menjadi pegawai negeri dan anggota TNI , tidak hanya
sebagai pedagang atau pegawai bank swasta seperti yang terjadi selama ini.