Anda di halaman 1dari 9

Hukum Acara Kewenangan

Memutus Pendapat DPR tentang


Dugaan Pelanggaran Hukum
oleh Presiden/Wakil Presiden
Proses Beracara Perkara Pemakzulan
Presiden

Pengucapan
Ketetapan

Registrasi &
Pengajuan
Penjadwalan Persidangan
Permohonan
Sidang
Pengucapan
Putusan
TATA CARA

PENGAJUAN PERMOHONAN
• Pemohon: DPR yang diwakili oleh Pimpinan DPR yang dapat menunjuk
kuasa hukumnya (vide Pasal 2 ayat 1 PMK Nomor 21 Tahun 2009 )
• Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia, dibuat
dalam 12 rangkap, ditandatangani pimpinan DPR atau kuasa hukumnya,
dan harus memuat dengan jelas dugaan pelanggaran hukum oleh Presiden
dan/atau Wapres maupun dugaan bahwa Presiden dan/atau Wapres tidak
lagi memenuhi syarat (vide Pasal 3 PMK Nomor 21 Tahun 2009)
• Dalam hal dugaan pelanggaran hukum, Permohonan harus memuat secara
rinci mengenai jenis, waktu, dan tempat pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh Presiden dan/atau Wapres (vide Pasal 4 ayat 1 PMK Nomor
21 Tahun 2009)
• Dalam hal dugaan tidak lagi dipenuhinya syarat menjadi Presiden dan/atau
Wapres, Permohonan harus memuat uraian yang jelas mengenai syarat
apa yang tidak dipenuhi (vide Pasal 4 ayat 2 PMK Nomor 21 Tahun 2009)

REGISTRASI DAN PENJADWALAN
SIDANG
• Panitera memeriksa kelengkapan dan persyaratan
permohonan. Permohonan yang belum lengkap dan/atau
belum memenuhi syarat diberitahukan kepada DPR untuk
dilengkapi paling lama 3 hari kerja sejak pemberitahuan
kekuranglengkapan diterima DPR. Permohonan yang
sudah lengkap dicatat dalam Buku Registrasi Perkara
Konstitusi. (vide Pasal 7 PMK Nomor 21 Tahun 2009)
• MK menetapkan hari sidang pertama paling lambat 7 hari
kerja sejak permohonan diregistrasi (vide Pasal 8 PMK
Nomor 21 Tahun 2009)
PERSIDANGAN
• Persidangan dilakukan oleh Pleno Hakim yang
sekurang-kurangnya dihadiri oleh 7 orang hakim
konstitusi (vide Pasal 9 ayat 1 PMK Nomor 21 Tahun
2009)
• Persidangan berlangsung dalam 6 tahap, yaitu:
Pemeriksaan Pendahuluan, Tanggapan Presiden dan/
atau Wapres , Pembuktian oleh DPR, Pembuktian
oleh Presiden dan/atau Wapres , Kesimpulan, dan
Pengucapan Putusan (vide Pasal 9 ayat 3 PMK
Nomor 21 Tahun 2009)
PUTUSAN
• Putusan MK terhadap Pendapat DPR wajib diputus dalam
jangka waktu paling lambat 90 hari sejak permohonan dicatat
dalam buku registrasi (vide Pasal 19 ayat 1 PMK Nomor 21 Tahun
2009)
• Pasal 83 UU MK juncto 19 ayat (3) PMK No. 21 Tahun
2009:
“Amar putusan dapat menyatakan:
a. Permohonan tidak dapat diterima apabila tidak memenuhi syarat.
b. Membenarkan pendapat DPR apabila Mahkamah berpendapat
bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan
pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan
tercela, dan/atau terbukti tidak memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden.
c. Permohonan ditolak apabila pendapat DPR tidak terbukti”
1. PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
Wajib dihadiri oleh Pimpinan DPR dan kuasa hukumnya (vide
Pasal 10 dan 11 PMK Nomor 21 Tahun 2009)
2. TANGGAPAN PRESIDEN DAN/ATAU WAPRES
Presiden dan/atau Wapres wajib hadir secara pribadi dan
dapat didampingi oleh kuasa hukumnya (vide Pasal 12 dan 13
PMK Nomor 21 Tahun 2009)
3. aat PEMBUKTIAN DPR
DPR wajib membuktikan dalil-dalilnya dengan alat bukti sbb:
alat bukti surat, keterangan saksi, keterangan ahli, petunjuk,
dan alat bukti lain (vide Pasal 13 dan 14 PMK Nomor 21 Tahun 2009)
4. SIDANG PEMBUKTIAN PRESIDEN DAN/ATAU WAPRES
Presiden berhak memberikan bantahan terhadap alat bukti
yang diajukan DPR dan melakukan pembuktian yang
sebaliknya (vide Pasal 15 PMK Nomor 21 Tahun 2009)
5. KESIMPULAN
MK memberi kesempatan kepada DPR dan Presiden dan/
atau Wapres untuk menyampaikan kesimpulan akhir dalam
jangka waktu paling lama 14 hari setelag berakhirnya sidang
PROSES PEMAKZULAN PRESIDEN

Ir. Soekarno
• PJ Presiden terkait G 30 S/PKI

Pengawasan
PIMP SI MPRS
MPRS
TUNTUTAN RAKYAT
Pembubaran PKI

MPRS
tan
b u n
Pelengkapan a a a Memorandum
n c s
e u a
Nawaksara P k
K e
DPR
PRESIDEN

Pidato
Isi Memorandum
Nawaksara
• Permintaan Sidang
Istimewa

• Usulan Pemakzulan
Presiden

Alasan

- Penolakan Presiden
mempertanggujawabkan
peristiwa G 30 S/PKI dan
epilognya, Kemunduran
ekonomi dan akhlak
PROSES PEMAKZULAN PRESIDEN
K.H.Abdurrahman Wahid
263 Anggota

Info Komisi Usul PANSUS


Hak 1BLN SI MPR
Media III DPR Paripurn Hak Angket
Paripurna 3BLN Paripurna
Angket Kasus Presiden
Massa a DPR Bulogate & DPR DPR KH.Abdurrahman
Berunaigate Wahid dimakzulkan
MEMORANDUM I MEMORANDUM
II
Setuju Hak
Sub
Angket Alasan
KOM Kesimpulan Tidak ada Tidak ada
perbaikan perbaikan
1.Patut diduga • Penolakan
kebijakan/ kebijakan/
Presiden Presiden
perilaku perilaku
berperan dalam memberikan PJ
Presiden terkait Presiden
pencairan dan di SI MPR
Sumpah terkait
penggunaan Jabatan & Sumpah • Pengumuman
dana yantera Pelanggaran Jabatan & Maklumat
Bulog Haluan Negara Pelanggaran Pembekuan
2.Inkosistensi Haluan MPR/DPR &
pernyataan Negara Pembubaran
Presiden terkait Partai Golkar.
bantuan Sultan
Brunai

Anda mungkin juga menyukai