Anda di halaman 1dari 10

KARYA ILMIAH

“ADA APA DENGAN SEKS DAN PARA REMAJA?”

DISUSUN OLEH :
1. NINDI CITRA NINDYA
2. NOVIA DWI RAMADHANI
3. SATRIO PAMUNGKAS
4. ANA RISKIKA ANGGRAINI
5. HUSNUL ARDI

XI MIA 1
SMA NEGERI 1 ALAS
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga Karya Ilmiah (makalah) dengan tema “ada apa dengan seks dan para remaja” ini selesai dengan
waktu yang tepat. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Evi Rosiana,S.Pd. selaku guru
pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada penulis sehingga
penulis mendapat banyak tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang Karya Illmiah

penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Begitu pula
dengan karya tulis ini yang telah penulis selesaikan. Tidak semua hal dapat penulis deskripsikan dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Penulis melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang
penulis miliki.

Maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembacanya yang budiman.
Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
karya tulis penulis di masa datang.

Dan selaku penyusun makalah ini, berharap semoga makalah yang telah penulis susun ini bisa
memberikan banyak manfaat serta menambah ilmu pengetahuan .

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, penulis yakin makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan yang membutuhkan perbaikan, oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan
kritik yang membangun berasal dari Ibu guru serta teman sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Alas, 23 Januari 2022

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………………………………………..ii

Daftar isi……………………………………………………………………………………………………..………………………………………….iii

BAB I ……………………………………………………………………………………………………………………………………..………..…..iv

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Batasan masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional

BAB II

LANDASAN TEORI/KERANGKA TEORI/TUJUAN PUSTAKA

A. Teori-teori
B. Hipotesa
BAB III

PEMBAHASAN

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja adalah masa peralihan, yang bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi juga
fisiknya. Peralihan dari anak ke dewasa ini meliputi semua aspek perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. “Seks” merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan
kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Pada Masa kini, seks
sudah menjadi bahaya yang paling utama yang dihadapi oleh kalangan remaja. Faktor yang mendukung
penyebab terjadinya seks bebas adalah lingkungan pergaulan yang buruk, kurangnya perhatian dari
orang tua dan salah satunya adalah penyalahgunaan media social.
Minat seks pada remaja seiring pertambahan usia, remaja akan selalu mencari lebih banyak
informasi mengenai seks. Hanya sedikit anak yang mengerti dari orang tuanya. Rasa tabu, malu, risih
membuat kaum belia tidak mau bertanya kepada orang tua mengenai seks, sehingga membuat mereka
ingin mencoba hal yang negatif.
Fungsi orang tua dalam pencegahan seks bebas remaja cenderung tidak berkembang hal
tersebut terlihat tindakan preventif orang tua. Selain itu remaja juga harus mengetahui dampak
mengenai seks oleh karena itu harus mendapatkan edukasi mengenai seks .Pencegahan remaja dari
keterjerumusan seks bebas merupakan bagian dari tanggung jawab pendidikan dalam keluarga,
terutama orang tua. Pencegahan orang tua akan akan bersaing dengan perkembangan teknologi yang
sedikit berdampak negatif dikalangan remaja terutama masalah pornografi yang menjadi pemicu seks
bebas dan menghancurkan masa depan remaja.

Oleh karena itu sebagai remaja penerus bangsa harus pandai dalam bergaul, bermain
social media, dan yang lainnya. Karena apabila salah mengambil jalan maka akan mudah untuk
terjerumus ke dalam “seks” yang akan berdampak pada kehancuran masa depan sendiri,
menghancurkan diri sendiri, dan memalukan diri sendiri, maupun orang disekitar. Dan pentingnya
edukasi seks bagi para remaja yang wajib diajarkan mulai usia dini.

Dari permasalahan tersebut, maka penulis memilih topik “ada apa dengan seks dan para remaja?”

B. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah yang akan dibahas lebih lanjut
dalam penelitian ini yaitu hanya dibatasi pada “Ada apa dengan seks dan para remaja?“. Karena
seks sangat berpengaruh terhadap masa depan kalangan remaja.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja fase pendidikan seks
2. Apa saja pencehagan dari seks
3. Apa saja pengaruh remaja terjerumus ke seks bebas
4. Apa saja trik positif yang dapat dilakukan dalam perbaikan anak
5. Apa saja penyakit yang dapat menyerang akibat seks
6. Apa saja dampak dari seks pada remaja

iv
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui fase-fase dalam pendidikan seks
2. Untuk mengetahui cara pencegahan seks pada remaja
3. Untuk mengetahui pengaruh remaja terjerumus ke seks bebas
4. Untuk mengetahui trik positif yang dapat dilakukan dalam perbaikan anak
5. Untuk mengetahui penyakit yang dapat menyerang akibat seks
6. Untuk mengetahui dampak dari seks pada remaja
E. MANFAAT PENELITIAN (KONSTRIBUSI)
Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah
selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan
kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.
Dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut:
Pertama Secara teoritis. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan
tentang masalah yang akan diteliti, Khususnya tentang pengaruh seks dikalangan para remaja.
Kedua Secara praktis Bagi peneliti dengan melakukan penelitian ini, diharapkan
dapat menambah ilmu pengetahuan, serta dapat memahami tentang pengaruh
seks dikalangan remaja .Bagi siswa penelitian ini diharapkan berfungsi sebagai informasi serta
pengetahuan tentang pengaruh seks bebas.

F. DEFINISI OPERASIONAL
Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut
jenis kelamin (Ing: sex). Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas,
yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural. remaja adalah masa peralihan dari masa
anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun.
W.Sarwono dalam buku yang berjudul Psikologi Remaja, bahwa pada masa pubertas
inilah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja
memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Tak heran apabila beberapa
diantara mereka seringkali mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk merasakan hal-hal
yang belum mereka ketahui, termasuk misteri seksualitas. Banyak diantara mereka yang
merasakan tidak sabar akan hal tersebut.
Pada saat ini seks pada remaja sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Sebanyak
63% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan
untuk memuaskan hawa nafsu mereka (daerah.sindonews.com). Hal ini terbukti pada saat
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kemenkes melakukan survei pada Oktober 2013
dilansir dari data m.kompasiana.com. Persentase yang cukup besar ini sangat memprihatinkan
dan menarik perhatian. Terlebih hal tersebut dilakukan rata – rata dalam hubungan yang belum
sah.
seks pada remaja adalah permasalahan yang serius dan segera perlu diatasi agar tidak
menyebabkan generasi penerus bangsa yang tidak ber-Pancasila. Remaja adalah calon generasi
penerus bangsa yang memegang kunci masa depan bangsa ini. Berdasarkan data dan kasus yang
terjadi, maka masalah yang perlu kita bahas adalah refleksi tentang penyebab, dampak, dan
solusi untuk menangani maraknya budaya seks bebas di era globalisasi ini

v
BAB II
LANDASAN TEORI/KERANGKA TEORI/ TUJUAN PUSTAKA

A. Teori-teori / Landasan Teori


1. Seks pada kalangan remaja

A. Pengertian
Secara umum Seks (Jenis Kelamin Biologis) adalah perbedaan biologis atau alat
reproduksi laki-laki dan perempuan yang ada sejak lahir dan tidak bisa diubah secara
alamiah kecuali dilakukan dengan menggunakan teknologi. Seks (Jenis Kelamin Biologis)
adalah perbedaan biologis atau alat reproduksi laki-laki dan perempuan yang ada sejak lahir
dan tidak bisa diubah secara alamiah kecuali dilakukan dengan menggunakan teknologi.
Seks (Jenis Kelamin Biologis) adalah perbedaan biologis atau alat reproduksi laki-laki dan
perempuan yang ada sejak lahir dan tidak bisa diubah secara alamiah kecuali dilakukan
dengan menggunakan teknologi.
Seks menurut Martono (1981) didefinisikan sebagai bentuk energi psikis atau
kekuatan hidup yang mendorong suatu organisme untuk berbuat sesuatu yang sifatnya
seksual, baik dengan tujuan reproduksi atau tidak, karena perbuatan seks itu disertai
dengan suatu penghayatan yang menyenangkan.

B. Sejarah
Zina dan seks bebas merupakan dosa besar yang sangat dibenci dalam ajaran Islam.
Bukan hanya terjadi saat ini. Hubungan intim antara laki-laki dan perempuan yang belum
memiliki ikatan pernikahan ternyata terjadi sejak ribuan tahun lalu. Perjalanan Hidup Nabi
Syit AS yang Jarang Orang Ketahui-Musik dan Zona Pertama di Dunia, dijelaskan bahwa zina
pertama terjadi pada masa kepemimpinan Nabi Syit AS yang merupakan anak kesayangan
Nabi Adam.
Dikisahkan, Nabi Syit AS merupakan anak yang sangat patuh dan dekat dengan Allah
SWT. Sehingga saat ayahnya, Nabi Adam, meninggal dunia, Syit mampu memimpin anak-
anak Nabi Adam dengan adil dan sesuai hukum Islam. Namun, setan tidak membiarkan
kepemimpinan Nabi Syit begitu saja. Salah satunya ditunjukkan Qabil yang memiliki
keturunan dan terus berkembang melebihi jumlah orang-orang yang bersama Nabi Syit.
Qabil merupakan keturunan Nabi Adam AS yang memiliki keagresifan dalam
perilakunya dan dikisahkan serakah serta sombong. Dia memiliki karakter yang keras
sehingga sulit untuk bergaul dan pada akhirnya memutuskan meninggalkan keluarganya
yang berada di pegunungan dan memilih tinggal di lembah. Di sana Qabil memiliki
keturunan. Sementara Nabi Syit AS juga hidup bersama saudaranya yang lain. Terdapat
perbedaan yang sangat mencolok antara keturinan Nabi Syit AS dan Qabil. Keturunan Nabi
Syit kebanyakan laki-lakinya sangat tampan dan perempuan yang jelek. Sebaliknya,
keturunan Qabil memiliki perempuan dengan paras cantik dan laki-laki yang jelek.
Hingga suatu hari, iblis menyamar sebagai seorang pemuda yang tengah mencari
pekerjaan dan bekerja di pandai besi. Di sana, pemuda tersebut membuat seruling dan
gendang yang ditabuh. Suara musik pun keluar dan menarik laki-laki keturunan Nabi Syit
yang tinggal di pegunungan. Mereka mencari tahu asal suara itu dan merasa kagum saat
melihatnya langsung. Di lembah dan daratan itulah, kaum dan keturunan Nabi Syit melihat
ada sebuah pesta. Saat pesta berlangsung, mereka melihat ada banyak wanita cantik dan
satu sama lain saling tertarik. Intetaksi biologis pun terjadi di antara mereka bersama alunan
seruling dan tabuhan gendang. Mereka sejak saat itu mulai melupakan perintah Allah SWT
dan terhanyut dalam rayuan setan.
Para ulama meyakini, kisah itu merupakan awal mula terjadinya perzinaan antara
laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Zina dalam kisah tersebut juga dikatakan
sebagai dosa secara kolektif atau bersamaan yang dilakukan kali pertama.

C. Jenis Orientasi seks pada Manusia


1. Heteroseksual
Heteroseksual juga termasuk orientasi monoseksual, di mana orang-orang
hanya tertarik pada satu gender.
2. Homoseksual
Homoseksual adalah orientasi seksual untuk individu yang memiliki
ketertarikan seksual dan emosional dengan sesama gender.
3. Biseksual
Orientasi biseksual mengarah kepada orang yang tertarik pada sesama
gender maupun lawan jenis.
4. Panseksual
Panseksual ditujukan untuk individu yang tertarik dengan orang lain tanpa
memandang jenis kelamin (gender) orang tersebut.
5. Poliseksual
Polikseksual hampir mirip seperti panseksual, yang melibatkan banyak
gender dalam hal ketertarikan emosional, romantis, dan seksual.
6. Aseksual
Orang-orang yang tertarik secara seksual dengan gender apapun disebut
aseksual. Pada umumnya, orang dengan orientasi aseksual tidak punya keinginan
untuk terlibat dalam hubungan seks.
7. Androseksual
Androseksual atau androfilia adalah orientasi seksual yang masih sangat
jarang diketahui. Jenis orientasi seksual ini cenderung mengarah pada orang yang
tertarik pada individu lain yang punya sifat maskulin.
8. Gineseksual
Gineseksual menunjukkan ketertarikan seseorang dari sisi feminitas.
Dalam hal ini, seseorang dengan orientasi homoseksual dan heteroseksual bisa saja
menjadi gineseksual.
9. Demiseksual
Demiseksual merupakan istilah untuk seseorang yang tidak punya
ketertarikan seksual terhadap orang lain. Kecuali, sudah sangat dekat dan merasa
terhubung secara emosional dengan orang tersebut.
10. Autoseksual
Seseorang dengan kecenderungan autoseksual suka sekali memandang diri
sendiri di depan cermin, bahkan tanpa busana sekalipun.
11. Queer
Queer yang umum digunakan untuk semua identitas non-heteroseksual dan
non-gender. Orang dengan orientasi Queer menilai bahwa label-label seperti
heteroseksual dan lainnya, tidak cukup menggambarkan seksualitas dirinya.
Misalnya, seorang pria tertarik pada pria lain, maka ia tidak ingin dilabeli sebagai
pria 'gay', begitu juga dengan wanita.
12. Aromantik
Jika seseorang tidak punya ketertarikan atau hasrat romantis dengan orang
lain, bisa jadi ia mengalami orientasi seksual aromantik. Orang aromantik lebih suka
hidup sendiri dan tidak tertarik menjalin hubungan apapun dengan orang lain.
13. Skolioseksual
Skolioseksual merupakan jenis orientasi seksual di mana seseorang tertarik
dengan individu yang memiliki gender 'tidak biasa'. Mereka lebih suka orang dengan
identitas seksual non-biner (bukan pria dan bukan pula wanita).
14. Sapioseksual
apioseksual adalah orientasi seksual di mana seseorang hanya tertarik pada orang
yang dianggapnya pintar.
Dibanding penampilan fisik, golongan sapioseksual merasa lebih menghargai
intelektualitas seseorang.
Bagi orang sapioseksual, kecerdasan sebagai hal paling unik, menarik, dan menjadi
alasan mereka menyukai orang lain.

D. Hipotesa

Hipotesis sapat di artikan sebagai jawaban sementara terhadapa permasalahan penelitian hal ini
didasarkan karena jawaban yang diberikan relevan ,sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis yang akan di uji dinamakan Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis Alternatif (Ha) sesuai dengan
landasan teori yang telah dikemukakan, peneliti mengajukan hipotesis yaitu dimana:

Ho : bermain game online dapat berdampak buruk dalam kegiatan belajar siswa karena akan merubah
pola hidup dari siswa

Ha : bermain game tidak selalu berdampak buruk tergantung dari bagaimana siswa dapat membagi
waktunya, apabila bisa dibagi maka tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa
BAB III

PEMBAHASAN

Fase-fase pendidikan seks

Dalam pendidikan seks terdapat beberapa fase yang perlu diketahui para remaja :

 Masa Tamyiz, yaitu ketika anak berusia 7-10 tahun, pada fase ini anak diajari etika meminta izin
dan etika memandang.
 Masa Muraahaqah, yaitu anak berusia 10-14 tahun, pada fase ini anak dijauhkan dari
rangsangan seksual .
 Masa baliq, yaitu anak berusia 14-16 tahun, pada fase ini anak diajari etika berhubungan badan
dengan lawan jenis sekiranya dia sudah siap untuk melangsungkan pernikahan.
 Masa Remaja, pada fase ini anak diajari etika menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh
agama sekiranya dia belum mampu melangsungkan pernikahan.

Menjauhkan anak dari rangsangan seks

Adapun cara pencegahan untuk menjauhkan anak dari seks bebas:

 Tanggung jawab besar yang dibebankan islam kepada orang tua adalah menjauhkan anak dari
hal yang dapat merangsang serta dapat merusak etika
 Islam mengajarkan kepada para pendidik/orang tua agar menjauhkan anaknya dari rangsangan
seks yang tertera dalam Q.S An-Nur : 31
 Menjauhkan anak dari hal yang dapat merangsang seperti memberikan kesempatan kepada
anak untuk melihat gambar yang tidak pantas (porno), dan situs-situs dewasa

Ada Juga beberapa pengaruh yang dapat membuat para remaja terjerumus ke seks bebas :

 Pengaruh sinema dan sandiwara/drama


 Pengaruh pakaian yang transparan wanita
 Pengaruh teman yang jelek
 Pengaruh wanita pengumbar nafsu
 Pengaruh pergaulan bebas

Trik-trik positif dalam melakukan perbaikan terhadap anak

Adapun trik positif yang dapat dilakukan dalam perbaikan terhadap anak:

 Memberikan pencerahan dan arahan kepada anak mulai dini agar mereka tidak melakukan
perzinahan dan seks bebas
 Adapun beberapa hal yang sangat berbahaya dari seks, yaitu bahaya terhadap kesehatan,
psikolog/etika, social maupun agama.

Penyakit yang dapat menyerang seseorang setelah melakukan seks:

 Gonorhoe
 Bisul bernanah
 Herpes
 Hyper seks
 Chanaroid
 Cylomegalournus (CMV)
 Sifilis
 HIV/AIDS dan penyakit seks menular (PSM)
 Hepatitis B (HBV) dan masih banyak penyakit lainnya.

Adapun beberapa dampak negative dari seks bebas:

 Mencetak pemuda yang linglung, serta ceroboh dalam menyalurkan hawa nafsu
 Mencetak generasi yang tidak bermoral dan liar
 Mencetak generasi yang memperdagangkan hawa nafsu

Dampak dari seks yang harus dijalani selama 9 bulan dan sering diikuti gejalas-gejala: mual dan
muntah sebagai gejala kehamilan, dorongan sering buang air kecil karena janin mulai mendesak kantung
kemih, membesarnya payudara ibu, karena mulai terisi susu.

Anda mungkin juga menyukai