Tata Urutan Perundang-Undangan
Tata Urutan Perundang-Undangan
KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
D101201014
Dosen :
Andi Naharuddin, S.Ip., M.Si.
Dian Ekawati, S.Ip., M.Si.
FAKULTAS TEKNIK
3. Undang-Undang
Undang-Undang adalah bentuk peraturan perundangan yang diadakan untuk
melaksanakan UUD dan ketetapan MPR. Lembaga yang berwenang membentuk UU
adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah (Presiden). Rancangan
Undang-Undang yang telah disetujui bersama oleh DPR dan presiden disampaikan oleh
pimpinan DPR kepada presiden untuk disahkan menjadi UU dalam jangka waktu paling
lama 7 hari sejak tanggal persetujuan bersama.
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perppu) merupakan peraturan yang
dibuat oleh pemerintah atau presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.
Adapun materi yang termuat dalam Perppu sama dengan materi muatan Undang-
Undang.
5. Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah merupakan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
dalam hal ini presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
Pemerintah yang dimaksud adalah pemerintah pusat dan juga pemerintah provinsi. Di
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dinyatakan bahwa Peraturan Pemerintah
sebagai aturan organic daripada Undang-Undang menurut hierarkinya tidak boleh
tumpeng tindih atau bertolak belakang.
6. Keputusan Presiden
Keputusan Presiden atau disingkat Keppres merupakan norma hukum yang
sifatnya konkret, individual, dan sekali selesai. Keppres berisi materi yang
diperintahkan oleh UU, materi untuk melaksanakan PP, atau penyelenggaraan
kekuasaan pemerintah. Isi Keppres berlaku untuk orang atau pihak tertentu yang
disebut dalam Keppres tersebut.Keppres berfungsi untuk mengatur pelaksanaan
administrasi negara dan administrasi pemerintah.
7. Peraturan Daerah
Rancangan perda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan gubernur atau
walikota/bupati disampaikan oleh pimpinan DPRD baik provinsi maupun
Kabupaten/Kota untuk ditetapkan menjadi perda. Perda berisi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi
khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjuy peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi. Perda merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kondisi daerahnya dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah
pusat.
Di masa keberlakuan Tap MPR No. III/MPR/2000 tersebutlah terjadi sebuah perubahan
mendasar dalam struktur ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
konsekuensi dari rampungnya Amandemen ke-IV UUD NRI 1945. Perubahan tersebut
membawa dampak yang besar pada susunan dan tata urutan peraturan perundang-undangan di
Indonesia, salah satunya mengenai keberlakuan Tap MPR sebagai suatu peraturan perundang-
undangan.
DAFTAR PUSTAKA
Irbah, Nisrina. 2020. “Jurnal Hukum dan Pembangunan, Ketetapan MPR dalam Tata Urutan
Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia”. dari
https://www.researchgate.net/publication/340244877_KETETAPAN_MPR_DALA
M_TATA_URUTAN_PERATURAN_PERUNDANG-
UNDANGAN_DI_INDONESIA. Diakses pada 5 Oktober 2020 Pukul 23.13.