Anda di halaman 1dari 3

STIE Cendekia Karya Utama

Jl. Tegal Sari Raya No.102 Semarang

Ujian Akhir Semester

Mata Uji : Audit II /Kelas D


Dosen : Sugiarto

Ujian daring via GClass, Jawaban di kirim paling lambat Senin, 20 Desember Jam 24.00
WIB.

Soal :

1) Apa yang dimaksud pengujian substantive dan pengujian pengendalian, kapan saat
pengujian substantive dan kapan saat pengujian pengendalian,..Jelaskan.

2) Surat perikatan merupakan dasar bagi auditor dan klien melakukan kesepakatan, hal
dasar apa yang dituangkan dalam surat perikatan, jelaskan.

3) Seorang auditor sedang merencanakan penugasan audit untuk klien baru dalam bidang
usaha yang tidak dikuasainya, manakah yang merupakan sumber informasi paling
berguna selama tahap perencanaan awal, jika auditor mencoba untuk mendapatkan
gambaran umum mengenai masalah audit yang mungkin akan dijumpainya.

4) Apakah yang dimaksud Asesrsi manajemen..?

5) Penjualan dengan cara kredit akan menimbulkan piutang, karena piutang belum ada
jaminan akan kembali lunas, bagaimana auditor melakukan prosedur pengujian
substanti terhadap piutang ? jelaskan.

Selamat Mengerjakan..
1) Pengujian substantif merupakan prosedur-prosedur pengauditan yang dibuat oleh
auditor untuk menguji atau mendeteksi kesalahan salah saji material dalam nilai
rupiah yang mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan
keuangan.
Maka auditor harus menghimpun semua bukti yang cukup untuk memperoleh dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan perusahaan
yang diauditnya. Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap
asersi laporan keuangan yang signifikan.
Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap
rancangan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian
internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas
kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji
materil dalam suatu asersi laporan keuangan.

audit dilakukan dalam jangka waktu satu periode ketika akan melakukan tutup buku
itu akan dilakukan audit.
Pengujian substantive dilakukan terhadap perusahaan yang terdapat transaksi
piutang.
pengujian pengendalian dilaksanakan pada keseluruhan periode tahun
pembukuan yang diaudit, dan dilakukan terhadap semua perusahaan karena
pengujian ini untuk menilai efektivitas kebijakan atau prosedur pengendalian.

2) Hal dasar apa yang dituangkan dalam surat perikatan


a. Tujuan audit atas laporan keuangan.
b. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan.
c. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari
badan profesional yang harus dianut oleh auditor.
d. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk
menyampaikan hasil perikatan.
e. Fakta bahwa karena sifat pengujian dan keterbatasan bawaan lain suatu audit, dan
dengan keterbatasan bawaan pengendalian intern, terdapat risiko yang tidak dapat
dihindari tentang kemungkinan beberapa salah saji material tidak dapat terdeteksi.
f. Akses yang tidak dibatasi terhadap catatan, dokumentasi, dan informasi lain apa pun
yang diminta oleh auditor dalam hubungannya dengan audit.
g. Pembatasan atas tanggung jawab auditor.
h. Komunikasi melalui e-mail.

3) sumber informasi paling berguna selama tahap perencanaan awal yang dibutuhkan
oleh auditor terhadap klien baru yang belum dikuasainya yaitu kertas kerja tahun
lalu auditor terdahulu, dengan begitu auditor dapat mendapatkan gambaran umum
masalah yang akan dijumpainya.

4) Asersi adalah pernyataan manajemen tentang pengelompokan transaksi dan akun


terkait serta pengungkapannya di dalam laporan keuangan, baik secara eksplisit
ataupun implisit. PSA 07 mengelompokkan asersi menjadi tiga kategori:
a. Asersi mengenai pengelompokan transaksi dan peristiwa dalam periode
audit;
b. Asersi mengenai Saldo Akun di akhir periode;
c. Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan.
Masing-masing asersi ini punya indikator yang akan digunakan dalam proses audit
nantinya. Pertama, asersi tentang klasifikasi transaksi dan peristiwa dalam proses audit,
dalam asersi ini, kita akan mengetahui apakah transaksi telah dicatat dengan semestinya.
Tentunya dengan melihat indikatornya, yaitu, keterjadian, kelengkapan, keakuratan,
klasifikasi, dan pisah batas.

Anda mungkin juga menyukai