Anda di halaman 1dari 13

A.

LINGKUNGAN
1.1 Definisi
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaiman menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik (tidak
hidup/nyawa) seperti tanah, udara, air, iklim, kelembapan, cahaya dan bumi. Dan juga
komponen biotik (hidup) seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme (virus dan
bakteri).

Sebenarnya dalam ruang lingkup lingkungan kita saling membutuhkan sama lain baik dari
manusia, hewan maupun tumbuhan. Untuk itu, perlu bagi kita menjaga kelestarian
lingkungan. Salah satu para ahli terkemuka yaitu Emil Salim mendefinisikan lingkungan
sebagai “benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat pada ruang yang kita tempati
dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.”

Lingkungan juga dijelaskan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 yaitu “arti
lingkungan hidup adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipasiahkan dalam satu ruang
dengan benda, keadaan, daya dan makhluk hidup. Termasuk juga didalamnya adalah
manusia serta perilakunya yang berpengaruh tergadapa kehidupan dan kesejahteraan
manusia itu sendiri serta makhluk hidup lainnya.”

1.2 Jenis-Jenis Lingkungan

1.2.1 Lingkungan berdasarkan proses terbentuknya

a) Lingkungan Alami
Lingkungan Alami adalah lingkunagn yang terbentuk melalui suatu proses alam secara
dinamis, artinya tidak ada kesenjangan manusia dalam pembentukan tersebut. Lingkungan
ini terdiri atas sumber-sumber alami berupa ekosistem dan berbagai komponen yang ada
padanya. Baik komponen fisik maupun komponen biologis. Selain itu, lingkungan alami juga
mempunyai tingkat heterogenitas organisme dan makhluk hidup yang sangat tinggi. Contoh
lingkungan alami sangat banyak disekitar manusia, seperti gunung, laut, hutan, bukit,
lembah, pantai, danau, sungai, rawa, padang rumput dan lain sebagainya.

b) Lingkungan buatan
sesuai dengan namanya, lungkungan buatan adalah lingkungan yang terbentuk dengan
sengaja, artinya ada campur tangan manusia. Dalam proses pembentukan lingkungan ini,
manusia memanfaatkan bantuan teknologi baik berupa teknologi sedehana ataupun
teknologi modern.
Meski terbentuk melalui kesengajaan oleh manusia, tetapi lingkungan buatan juga mepunyai
peran yang penting. Tujuan pembuatannyapun semata-mata agar bisa ditempati dan
dimanfaatkan oleh manusia. Contoh lingkungan buatan adalah perkampungan, pasar, jalan,
sekolah, dan lain sebagainya.

1.2.2. Lingkungan berdasarkan unsur pembentuknya

a. Lingkungan biotik
Lingkungan biotik juga disebut juga sebagai lingkungan organik, yaitu komponen berupa
makhluk hidup yang mendiami bumi. Komponen tersebut terdiri atas makhluk hidup
berupa manusia, hewan dan tumnuhan serta mikroorganisme seperti bakteri dan virus.
Contoh lingkungan biotik adalah manusia, hewan dan tumbuhan yang hidup dalam satu
lingkungan. Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur dari
makhluk hidup biotik adalah segala sesuatu yang benyawa yang terdapat di atas muka
bumi atau terdapat dalam lingkungan tertentu. Unsur-unsur dalam lingkungan biotik
selanjutnya dibagi Kembali menjadi tiga jenis, yaitu :
 Produsen, yaitu makhluk yang mampu meproduksi bahan makanan yang
diperlukan oleh makhluk hidup lainnya. Komponen yang berperan sebagai
produsen adalah tumbuhan.
 Konsumen, yaitu makhluk hidup yang memanfaatkan makhluk hidup lain untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Komponen yang berperan sebagai konsumen
adalah manusia dan hewan.
 Pengurai, yaitu komponen yang menghancurkan dan mengurai sisa-sisa dari
organisme yang sudah mati. Komponen yang berperan sebagai pengurai adalah
mikroorganisme seperti bakteri, cacing tanah, dan jamur.
b. Lingkungan abiotik
Lingkungan Abiotik juga disebut dengan lingkungan anorganik adalah kondisi yang ada
disekitar makhluk hidup dan berifat anorganik atau benda mati seperti air, udara, tanah,
mineral, dan batu. Contoh- contoh tersebut sekaligus menjadi unsur pembangun
limgkungan abiotik. Selain itu unsur dari lingkungan abiotic mempunyai fungsi
pendukung, artinya keberadaanya diperlukan untuk membantu terciptanya suatu
lingkungan. Ada empat unsur abiotic yang bersifat vital bagi kelangsungan makhluk
hidup, yaitu :
 Matahari, dimana cahaya matahari dibutuhkan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis sebagai unsur biotik dan juga sumber energi bagi makhluk hidup lain
seperti manusia.
 Air, air dibutuhkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan untuk bertahan hidup.
Tanpa air bencana kekeringan akan terjadi dsn itu merugikan makhluk hidup.
Meski begitu kelebihan air juga dapat mengakibatkan bencan banjir.
 Udara, sama halnya dengan air udara juga memiliki peran yang penting bagi
makhluk hidup. Karena semua yang bernyawa memerlukan udara untuk
bernapas atau respirasi. Udara terdiri atas beragam jenis gas seperti oksigen
yang dihirup oleh manusia dan hewan dan karbondioksida yang digunakan
tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
 Tanah, tumbuhan membutuhkan tanah untuk tumbuh, lalu dimanfaatkan
manusia dan hewan sebagai makanan. Kebanyakan mikroorganisme juga hidup
didalam tanah serta yang paling penting tanah menjadi tempat seluruh makhluk
hidup berpijak.

Selain itu, unsur-unsur lingkungn abiotik juga bisa dilihat berdasarkan aspek ekologi manusia. Aspek
ini berkaitan erat dengan hubungan timbal balik atau interaksi dan interelasi para manusiadan
lingkungan. Unsur tersebut yaitu :

 Lingkungan alam, kondisi alamiah yang berada dalam suatau wilayah atau ruang tertentu
dan meliputi tanah, bebatuan, iklim, dan fisiografi.
 Lingkungan sosial, manusai dengan karakter dan seluruh aktivitasnya baik manusia sebagai
suatu individu maupun makhluk sosial.
 Lingkungan budaya, semua benda yang diciptakan oleh manusia seperti bangunan, system
kepercayaan, tatanan Lembaga sosial, serta karya seni.
1.3 Fungsi & Manfaat

Manusia sebagai makhluk yang berakal tidak hanya sebatas menggantungkan hidup pada
lingkungan, tetapi juga bisa memanfaatkan lingkungan untuk mengembangkan kehidupannya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat lingkungan bagi manusia selain menjadi tempat
tinggal, yaitu:

 Media untuk menghasilkan kebutuhan pokok manusia khususnya yang berupa keperluan
sandang, pangan, dan papan.
 Sumber energi yang diperlukan misalnya membuat listrik bertenaga cahaya matahari.
 Tempat untuk manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan interaksi dan sosialisasi.
 Sumber mineral yang bisa dimanfaatkan kembali untuk membantu kelangsungan makhluk
hidup, khususnya manusia.
 Media untuk membentuk ekosistem serta melestarikan flora, fauna, dan berbagai sumber
alam lainnya yang perlu dilindungi.

1.4 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

Pada kenyataannya manusia sadar bahwa lingkungan hidup yang baik sangat diperlukan untuk tetap
menjaga kelangsungan hidup dari manusia. Oleh sebab itu berbagai upaya pelestarian lingkungan
terus digalakkan untuk memperbaiki lingkungan yang terlanjur rusak dan mencegah timbulnya
kerusakan kembali. Berikut adalah cara melestarikan lingkungan, antara lain:

 Melakukan reboisasi atau penghijauan kembali pada lahan yang gundul, tandus, dan kritis.
 Menerapkan sistem tebang tanam atau tebang pilih  untuk menjaga kelestarian areal hutan
dan kawasan perairan di pesisir pantai, sehingga fauna hidup di dalamnya bisa tetap terjaga.
 Menjaga kondisi wilayah tangkapan hujan seperti pegunungan agar selalu dalam kondisi
hijau, karena wilayah tersebut berperan penting terhadap perairan di darat.
 Mengelola tanah sesuai dengan kemampuan dan kondisinya, serta membuat sistem
drainase atau irigasi agar aliran air tidak tersumbat dan tergenang.
 Mengolah limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan hidup sebelum kemudian dibuang,
sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.
 Menciptakan dan membiasakan diri untuk menggunakan barang-barang yang dihasilkan dari
industri ramah lingkungan.
 Menindak tegas seperti memberi sanksi kepada pelaku yang melakukan pencemaran
terhadap lingkungan.
 Memakai teknologi yang bersifat ramah lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam
baik yang berupa sumber daya bisa diperbaharui ataupun sumber daya tidak bisa
diperbaharui.
 Mengawasi dan melakukan evaluasi terkait perilaku pemegang Hak Pengusahaan Hutan atau
HPH untuk mencegah terjadinya eksploitasi hutan secara berlebihan.
 Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya untuk melestarikan udara,
air, tanah, dan berbagai unsur lain yang berhubungan dengan lingkungan.

Selain itu ada beberapa langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada lingkungan. Kegiatan ini mungkin sekilas tidak berkaitan dengan lingkungan, tetapi
tanpa disadari dampak yang ditimbulkan sebenarnya berujung pada keadaan lingkungan hidup,
yaitu:

 Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.


 Meminimalisir penggunaan produk berbahan kertas, plastik, dan kaleng.
 Memanfaatkan produk yang dihasilkan dari proses daur ulang.
 Mengemat pemakaian air, listrik, serta Bahan Bakar Minyak (BBM).
 Menanam tanaman di lingkungan rumah yang ditempati tinggal dan merawatnya.
B. PEMANASAN GLOBAL
1.1 Definisi

Pemanasan Global bermula ketika terjadinya revolusi industry pada akhir abad ke-18. Revolusi
industry itu sendiri merupakan sebuah perubahan pola produksi yang semula menggunakan tenaga
manusia berganti menjadi tenaga mesin. Pemanasan global atau Global Warming adalah bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi. Suhu di bumi sekarang dengan rata-rata temperature sebesar 15°C ( 59°F)
dan dari tim PBB memberikan tanggapan mengenai pemanasan global. Yaitu perubahan iklim mengacu
pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Pergeseran ini mungkin bersifat
alami, tetapi sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama
perubahan iklim, terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak,
dan gas) yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.

1.2 Proses Terjadinya Pemanasan Global

Pemanasan global diakibatkan karena pancaran atau radiasi matahari. Beberapa gas-gas yang ada di
atmosfear bumi bertugas untuk menahan panas tersebut.

Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya.
Sebagian dari gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon
dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang
menjaga bumi.

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas
rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan-
perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain, perubahan iklim yang ekstrem.

1.3 Penyebab Pemanasan Global

Suhu rata-rata Bumi meningkat hampir dua kali lipat dari 50 tahun lalu. Dalam 200 tahun terakhir,
manusia menghasilkan karbon dioksida yang berlebih. Kita menghasilkan karbon dioksida lewat
pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi.

Gas rumah kaca yang makin tebal ini membuat panas matahari lebih banyak terperangkap di bumi.
Akibatnya, bumi makin hangat. Dibanding masa sebelum revolusi industri pada abad ke-18, bumi
makin panas sekitar 1,1 derajat celsius.

1.4 penyebab pemanasan global

Pemanasan global terjadi ketika gas hasil efek rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan polutan
udara lainnya diserap oleh atmosfer dan dipantulkan balik ke permukaan bumi. Berikut adalah xx
aktivitas manusia yang jadi penyebab utama dari pemanasan global.

1. Penebangan hutan (deforestasi)


Jutaan hektar hutan di berbagai belahan dunia ditebangi setiap tahunnya untuk kepentingan
komersil, seperti untuk membuat kertas dan mebel. Hutan-hutan juga ditebang habis untuk
membuka lahan pertanian dan peternakan, atau untuk membuka jalan bagi kawasan perumahan
dan industri.

Pembukaan lahan pun tidak hanya dilakukan lewat penebangan. Tak jarang, oknum-oknum industri
nakal sengaja membakar hutan guna lebih cepat menggundulkan lahan. Pembakaran hutan tentu
akan menaikkan suhu rata-rata di daerah tersebut sementara juga melepaskan karbon dioksida serta
polutan lainnya dalam porsi yang lebih banyak.

Padahal, tanaman dan pepohonan justru berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca
dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer.
Tumbuhan akan mengeluarkan oksigen untuk membantu menetralkan suhu bumi yang memanas.

Semakin sedikit lahan hutan yang tersedia, kemungkinan kualitas oksigen di bumi pun makin
memburuk. Deforestasi juga merusak habitat yang dapat mengancam keanekaragaman hayati.
2. Emisi gas bahan bakar kendaraan

Emisi gas buang kendaraan bermotor adalah penanggung jawab terbesar dari pemanasan global.
Lebih dari 90 persen transportasi umum (baik transportasi darat, udara, maupun air) ditenagai
bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel.

Gas yang dilepaskan dari proses pembakaran ini melepaskan karbon dioksida dan polutan lainnya,
seperti metana dan nitro oksida. Setiap galon bensin yang Anda gunakan untuk naik mobil atau
motor sehari-hari dapat menyumbang 10 kilogram karbondioksida ke atmosfer bumi.
Parahnya lagi, masing-masing jenis gas polutan memiliki kemampuan memerangkap panas yang
berbeda. Beberapanya bahkan dapat memerangkap lebih banyak panas daripada karbon dioksida.

Molekul metana, misalnya, tidak bisa bertahan lama berkeliaran di udara seperti CO2 tapi mampu
mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak. Nitro oksida bahkan 264 kali lebih kuat daripada
CO2.

Sejumlah gas ini lambat laun akan merusak kualitas udara, tanah, dan air.

3. Limbah industri
Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga terbesar setelah
emisi gas kendaraan bermotor. Industri juga bahkan ditengarai menjadi penyebab paling awal dari
pemanasan global yang kita alami sampai saat ini. Penelitian menunjukkan pemanasan global sudah
perlahan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya Revolusi Industri di AS dan
negara-negara lain.

Selain industri kertas, industri plastik termasuk juga salah satu dalang terbesar dari pemicu global
warming. Diperkirakan 12 juta barel minyak dapat memproduksi 30 juta produk plastik PET. Satu
barelnya dapat berisi sekitar 159 liter (135 kg) minyak mentah yang dapat mengandung 118 kg
karbon. Dihitung kasar, pembuatan setiap ton plastik PET dapat menghasilkan sekitar 3 ton karbon
dioksida (CO2).
4. Limbah pertanian dan peternakan
Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan global juga tidak
boleh dipandang sebelah mata. Selain dari dampak deforestasi, limbah yang dihasilkan dari pupuk
dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.

Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan kerbau, menghasilkan zat metana
yang termasuk jenis gas rumah kaca. Pupuk kompos yang terbuat dari kotoran hewan juga
menghasilkan gas nitro oksida.

Limbah industri agrikultur tercatat menyumbang 9% dari total volume emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan pada tahun 2017.
5. Penggunaan listrik

Pembangkit listrik tenaga petroleum, gas alam, dan batu bara sejauh ini merupakan penghasil emisi
gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik. Di Amerika Serikat, pembakaran batu bara
untuk pembangkit listrik menghasilkan sekitar dua miliar ton limbah CO2 setiap tahun.

Penggunaan listrik yang boros menyumbang 27,5 persen dari total emisi gas rumah kaca pada tahun
2017.

 dampak pemanasan global

1. Dampak pemanasan global yang cukup sering dipublikasikan adalah mencairnya


gletser: Mencairnya gletser akan menciptakan banyak masalah bagi manusia dan hewan
yang hidup di bumi. Salah satunya adalah kenaikan permukaan laut. Seiring meningkatnya
pemanasan global, permukaan laut akan naik sehingga berpotensi menyebabkan banjir.
2. Akibat pemanasan global yang kedua adalah terjadinya perubahan Iklim. Pola cuaca yang
tidak teratur telah mulai menunjukkan efek pemanasan global tersebut. Peningkatan curah
hujan dalam bentuk hujan telah diketahui di daerah kutub dan gurun. Meningkatnya
pemanasan global akan menyebabkan lebih banyak penguapan yang akan menyebabkan
lebih banyak hujan. Hewan dan tumbuhan tidak dapat dengan mudah beradaptasi dengan
peningkatan curah hujan. Tanaman dapat mati dan hewan dapat bermigrasi ke area lain. Ini
dapat menyebabkan seluruh ekosistem berubah secara total dan cepat. Diluar kemampuan
manusia untuk beradaptasi.
3. Meningkat dan meluasnya kekeringan. Meskipun mungkin adanya hujan dan banjir di
Savannah, kekeringan yang parah terjadi di bagian lain di dunia. Ketika suhu hangat,
keberadaan kekeringan telah meningkat di bagian barat Amerika Serikat. Kekeringan juga
menyebabkan terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Penguapan skala besar menjadi
penyebab utama kekeringan di banyak tempat, terutama Afrika. Kekeringan yang berpoentsi
menyebabkan gagal panen dapat menyebabkan malnutrisi.
4. Meluasnya penyakit. Karena suhu bumi menjadi lebih hangat, ini dapat mempengaruhi
kesehatan manusia dan meluasnya penyakit yang mereka hadapi. Dengan peningkatan
curah hujan, penyakit yang terbawa air cenderung menyebar, seperti penyakit malaria.
5. Meningkatnya frekuensi badai. Ketika suhu lautan naik, angin topan dan badai lainnya
cenderung menjadi lebih kuat. Dengan meningkatnya pemanasan global, air di laut
memanas yang akan memanaskan udara di sekitarnya sehingga menciptakan angin topan.
6. Naiknya permukaan laut. Mencairnya es di kutub dan berkurangnya air yang menguap ke
atmosfir menyebabkan naiknya permukaan laut. Kota-kota dan kota-kota pesisir yang tidak
jauh di dekat pantai timur AS, kepulauan pasifik, Teluk Meksiko hanyalah beberapa wilayah
di mana kerusakan banjir mulai menenggelamkan beberapa arealnya.
7. Pemanasan global dapat mempengaruhi pertanian. Ketika suhu global akan meningkat,
tanaman akan merasa lebih sulit untuk bertahan hidup dan akan mati. Tumbuhan adalah
sumber utama makanan bagi manusia dan sebagai akibatnya kekurangan makanan dapat
terjadi. Kekurangan makanan dapat menyebabkan perang dan konflik di beberapa negara.
8. Gelombang Panas. Gelombang panas menyebabkan cuaca panas yang berbahaya dan dalam
beberapa tahun terakhir, lebih banyak kematian terjadi karena gelombang panas daripada
dalam enam puluh tahun terakhir, seperti gelombang panas yang terjadi di India baru-baru
ini, seperti diberitakan The Gurdian.
9. Dampak pemanasan global berikutnya adalah terjadinya kebakaran hutan. Walaupun
kebakaran hutan adalah kejadian alami, namun dengan bertambahnya jumlah karbon
dioksida di udara, dan musim panas yang lebih panas, menyebabkan kebakaran hutan lebih
mudah dan sering terjadi. Kebakaran hutan yang lebih sering terus muncul dalam jumlah
besar setiap tahun, seperti di Indonesia, australia dan amerika. Laju pembakarannya lebih
lama daripada yang terakhir, dan dengan pelepasan karbondioksida ke udara, bukan hanya
kehidupan orang-orang dalam bahaya, tetapi satwa liar sangat menderita. Setiap kali api
membakar, semakin sedikit oksigen yang ada untuk melawan jumlah karbon dioksida yang
berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer.
10. Perubahan musim berupa berlangsungnya periode musim yang lebih panjang atau pendek.
Perubahan peiode berlangsungnya musim, misalnya musim semi, gugur, hujan, bisa terjadi
lebih cepat dan lebih cepat, atau lebih lama dan lebih lama.
11. Dampak pada tanaman. Terjadinya perubahan musim menyebabkan pola cuaca menjadi
tidak menentu dan ekstrim. Banjir akibat naiknya permukaan laut, gagal panen, perubahan
musim bunga meningkatkan resiko kegagalan tanaman untuk berbuah dan dipanen. Ini akan
berakibat negatif pada industri makanan. Harga tanaman pokok bisa saja meningkat drastis.
Pada akhirnya akan menimbulkan penurunan kinerja ekonomi.
12. Rusaknya ekosistem laut. Kondisi terumbu karang dunia terus berkurang dan rusak akibat
pemanasan global. Sekali terumbu karang terpengaruh, seluruh ekosistem yang berkembang
menjadi usang, termasuk penurunan sektor perikanan.
13. Rantai makanan di dalam ekosistem. Perubahan pola waktu dan durasi migrasi burung
migran, hibernasi memakan waktu lebih lama. Akibatnya, seluruh rantai makanan bisa
terganggu.
14. Meningkatnya resiko kesehatan. Dengan semakin banyaknya jumlah karbon dioksida
terperangkap di atmosfer, kualitas udara untuk pernafasan semakin buruk dan sulit didapat.
Jika pemanasan global berlanjut, menurut sebuah perkiraan, AS akan menghabiskan sekitar
60 miliar dolar untuk memerangi penyakit pernapasan dan gejala.
15. Kepunahan hewan. Pemanasan global meningkatkan resiko terjadinya kepunahan hewan.
Terjadinya pemanasan global menyebabkan beberapa satwa mengalami perubahan habitat
sehingga bermigrasi. Migrasi ini akan menyebabkan sebagian hewan tidak dapat beradaptasi
alias dirugikan. Misalnya saja rubah putih yang bermigrasi kemudian kalah bersaing dengan
rubah merah, seperti yang dipublikasikan oleh artikel BBC berjudul “Arctic foxes suffer while
reds thrive in northern Canada“.

Itulah beberapa akibat pemanasan global bagi manusia, satwa dan tumbuhan yang telah
teridentifikasi dan wajib diketahui. Dengan mengetahui efek pemanasan global, semoga kita dapat
mengelola lingkungan hidup kita menjadi lebih baik.

1.4 Cara menguragi dampak pemanasan global Dari Tim PBB

Setiap orang dapat membantu membatasi perubahan iklim. Dari cara kita bepergian, hingga listrik
yang kita gunakan hingga makanan yang kita makan, kita bisa membuat perbedaan. Mulailah dengan
sepuluh tindakan ini untuk membantu mengatasi krisis iklim.

 Hemat energi di rumah

Sebagian besar listrik dan panas kita ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Gunakan lebih
sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan pendinginan Anda, beralih ke bola lampu LED
dan peralatan listrik hemat energi, mencuci cucian Anda dengan air dingin, atau menggantung
barang-barang hingga kering daripada menggunakan pengering.

 Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum

Jalan raya dunia tersumbat oleh kendaraan, kebanyakan dari mereka membakar solar atau bensin.
Berjalan atau mengendarai sepeda daripada mengemudi akan mengurangi emisi gas rumah kaca —
dan membantu kesehatan dan kebugaran Anda. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan untuk
naik kereta atau bus. Dan carpool bila memungkinkan.

 Perbanyak makan sayur

Makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-
bijian, dan lebih sedikit daging dan susu, dapat secara signifikan menurunkan dampak lingkungan
Anda. Memproduksi makanan nabati umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan
membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air.

 Pertimbangkan perjalanan Anda

Pesawat terbang membakar sejumlah besar bahan bakar fosil, menghasilkan emisi gas rumah kaca
yang signifikan. Itu membuat mengambil lebih sedikit penerbangan salah satu cara tercepat untuk
mengurangi dampak lingkungan Anda. Ketika Anda bisa, bertemu secara virtual, naik kereta, atau
melewatkan perjalanan jarak jauh itu sama sekali.

 Buang lebih sedikit makanan

Saat Anda membuang makanan, Anda juga membuang sumber daya dan energi yang digunakan
untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya. Dan ketika makanan membusuk di
tempat pembuangan sampah, itu menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat. Jadi, gunakan
apa yang Anda beli dan buat kompos dari sisa makanan.

 Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang

Elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang kita beli menyebabkan emisi karbon di setiap titik
produksi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar.
Untuk melindungi iklim kita, beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda
bisa, dan daur ulang.

 Ubah sumber energi rumah Anda

Tanyakan kepada perusahaan utilitas Anda apakah energi rumah Anda berasal dari minyak, batu
bara, atau gas. Jika memungkinkan, lihat apakah Anda dapat beralih ke sumber terbarukan seperti
angin atau matahari. Atau pasang panel surya di atap Anda untuk menghasilkan energi bagi rumah
Anda.
 Beralih ke kendaraan listrik

Jika Anda berencana membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil listrik, dengan model
yang lebih banyak dan lebih murah yang tersedia di pasaran. Bahkan jika mereka masih
menggunakan listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, mobil listrik membantu mengurangi
polusi udara dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada kendaraan
bertenaga gas atau diesel.

 Pilih produk yang ramah lingkungan

Segala sesuatu yang kita habiskan uang mempengaruhi planet ini. Anda memiliki kekuatan untuk
memilih barang dan jasa yang Anda dukung. Untuk mengurangi dampak lingkungan Anda, belilah
makanan lokal dan musiman, dan pilih produk dari perusahaan yang menggunakan sumber daya
secara bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mengurangi emisi dan limbah gas mereka.

 Utarakan / Ungkapkan

Ungkapkan dan ajaklah orang lain untuk bergabung dalam mendukung tindakan. Ini adalah salah
satu cara tercepat dan paling efektif untuk menciptakan perbedaan. Sampaikan kepada tetangga,
kolega, teman, dan keluarga Anda. Beri tahu pemilik bisnis bahwa Anda mendukung perubahan yang
berani. Mintalah kepada para pemimpin lokal dan dunia untuk bertindak sekarang.

Anda mungkin juga menyukai