Anda di halaman 1dari 3

1.

 Polisakarida Simpanan 

a. Pati
Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan.Monomer-monomer  glukosa
 penyusunnya dih ubungkan dengan ik atan  α 1-4.Bentuk pati yang paling sederhana
adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus.Sedangkan bentuk pati yang lebih
kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan α 1-6
pada titik percabangan.

 b. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan.Struktur glikogen mirip
dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan .Manusia dan
vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel  hati dan sel otot. Glikogen dalam sel
akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja,
energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber
energi dalam jangka lama.

c. Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-
hlukosa rantai α 1-6, yang memiliki cabang α 1-3 dan beberapa memiliki cabnga α 1-2
atau α 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan
dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis. 

2. Polisakarida Struktural  

Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding seltumbuhan. Selulosa adalah
senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun.Ikatan
glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam
konfigurasi beta.
Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeletonartropoda (serangga, laba-laba, 
krustase). Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung
nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan
kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah
digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai
setelah luka atau sayatan sembuh.
Pektin
Pektin merupakan karbohidrat kompleks (rumit) yang tegolong sebagai heteropolisakarida.
Pektin paling banyak terkandung dalam dinding sel primer tumbuhan terestrial. Pektin
mempunyai jenis ikatan 1,4 residu asam α-D-galaktosiluronis.
Hemiselulosa
Bila komponen-komponen pembentuk jaringan tanaman dianalisis dan dipisah-pisahkan, mula-
mula lignin akan terpisah dan senyawa yang tinggal adalah hemiselulosa. Hemiselulosa terdiri
dari selulosa dan senyawa lain yang larut dalam alkali. Dari hasil hidrolisis hemiselulosa,
diperkirakan bahwa monomernya tidak sejenis (heteromer). Unit pembentuk hemiselulosa yang
utama adalah d-xilosa, pentosa dan heksosa lain. Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu
hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi rendah dan mudah larut dalam alkali tapi sukar
larut dalam asam, sedangkan selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa tidak mempunyai serat-
serat yang panjang seperti selulosa, dan suhu bakarnya tidak setinggi selulosa.

Pektin
Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara
selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara
dinding sel yang satu dengan yang lain. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut
disebut lamela tengah (midle lamella. Pektin juga tergolong karbohidrat kompleks (rumit) yang
tegolong sebagai heteropolisakarida. Pektin paling banyak terkandung dalam dinding sel primer
tumbuhan terestrial. Pektin mempunyai jenis ikatan 1,4 residu asam α-D-galaktosiluronis.

Inullin

Inulin merupakan kelompok polisakarida alami dari karbohidrat yang tersusun dari gabungan
monosakarida fruktosa. Setiap ujung pereduksi untai polimer inulin terdapat gugus terminal
berupa glukosa. Masing-masing unit fruktosa dihubungkan oleh suatu ikatan (2→1) β-D-
fructofuranosyl. Setiap ujung untai inulin dapat ditemukan glukosa sehingga polimer inulin dapat
ditulis (GF)n yaitu fruktan dengan ujung terminal glukosa dan Fn yaitu fruktan tanpa ujung
terminal glukosa (Adebola, et al., 2014).

Inulin terdapat pada beberapa jenis umbi-umbian seperti umbi Dahlia (Dahlia sp. L), umbi yacon
(Chicoryum intybus L), umbi Jerusalem artichoke (Helianthus tuberosus), chicory, dandelion
(Taraxacum offinale Weber) dan bawang-bawangan seperti bawang merah, bawang putih,
asparagus, pisang serta gandum dalam jumlah yang kecil.

Lignin

Lignin adalah molekul kompleks yang tersusun dari unit phenylphropane yang terikat di dalam
struktur tiga dimensi. Lignin adalah material yang paling kuat di dalam biomassa. Lignin sangat
resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis, maupun kimia. Karena kandungan
karbon yang relative tinggi dibandingkan dengan selulosa dan hemiselulosa, lignin memiliki
kandungan energi yang tinggi. Rumus molekul lignin yaitu (C9H10O2)n, atau (C10H12O3)n,
atau (C11H14O4)n

3. Contoh Polisakarida dengan Kegunaan dan Cara Pembuatannya.


Kegunaan pilosakarida dalam industri makanan adalah untuk pembuatan agar, alginate,
carragenan, dan Carboxymethyl Cellulose (CMC) .
1. Agar merupakan hasil isolasi polisakarida yang terdapat dalam rumput laut dan banyak
dimanfaatkan sebagai media biakan mikrob a. Agar juga merupakan bahan
baku/tambahan dalam industri pangan. Hal ini dikarenakan adanya beberapa sifat dan
kegunaan agar seperti; tidak dapat dicerna, membentuk gel, tahan panas ser ta dapat
digunakan sebagai emulsifier (pengemulsi) dan stabilizer (penstabil) adonan yang
berbentuk koloid.
2. Alginat diperoleh dari ekstraksi alga coklat ( Phaeophyceae) dalam kondisi alkali.
Alginat berfungsi sebagai penstabil dan pembentuk gel.
3. Carrageenan banyak digunakan untuk menaikkan kekentalan dan menstabilkan emulsi.
Sejumlah 0,03 % carrageenan biasanya ditambahkan pada coklat untuk mencegah
pemisahan lemak dan menstabilkan suspensi partikel kakao.
4. Carboxyme thyl Cell ul os e (CM C) merupakan hasil modifikasi selulosa dengan
menambahkan gugus karboksi metil, CMC disintesa dari selulosa dengan menambahkan
kloroasetat dalam suasana basa. CMC berfungsi sebagai pengikat dan dipergunakan
untuk memperbaiki tekstur produk-produk seperti : jelly, pasta, keju, dan ice cream

Anda mungkin juga menyukai