Anda di halaman 1dari 94

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI SOAL CERITA PERKALIAN DENGAN


METODE PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS II
SDN PONTEH 2 KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NAMA : POPPY PURNAMA SARI


NIM : 858700059

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PROGRAM STUDI S1 PGSD-BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN


MATEMATIKA MATERI SOAL CERITA PERKALIAN DENGAN METODE
PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PONTEH 2
KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN
2021/2022”

Pamekasan, 06 Desember 2021


Menyetujui,
Supervisor 1, Mahasiswa,

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd POPPY PURNAMA SARI


ID Tutor : 71001111 NIM. 858700059

ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pamekasan, 06 Desember 2021

POPPY PURNAMA SARI


NIM. 858700059

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Materi Soal Cerita
Perkalian Dengan Metode Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas II SD Negeri
Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2021/2022.”
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 PGSD-BI.
Penyelesaian Laporan ini tidak lepas dari peran dan bantuan dari berbagai
pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ucapkan
terima kasih banyak dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak Abdul Muheth, S.Pd., M. Pd, sebagai supervisor 1 yang telah
membimbing hingga terselesainya Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional ini.
2. Ibu Saodah Amriyah, S.Pd.SD, selaku Kelapa SD Negeri Ponteh 2 Kec. Galis.
3. Kedua orang tua dan keluarga tercinta atas dukungan dan doanya.
4. Rekan-rekan sejawat yang telah membantu dalam proses penelitian.
Menyadari bahwa suatu karya tidak terlepas dari kekurangan yang
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
penulis, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
Semoga ilmu yang didapat dari laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi
pembaca maupun penulis pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi
perkembangan ilmu pendidikan ke depannya.

Pamekasan, 06 Desember 2021


Penulis,

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
ABSTRAK ..................................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................... 1
1. Identifikasi Masalah .......................................................... 4
2. Analisis Masalah ................................................................ 4
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah ..................... 5
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian …………………………............................. 6
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................... 6
1. Manfaat Bagi Siswa ........................................................... 6
2. Manfaat Bagi Guru ............................................................ 6
3. Manfaat Bagi Sekolah ....................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 8


A. Hakikat Belajar ……………………………………………….. 8
B. Hasil Belajar …………………………………………………... 8
1. Definisi Hasil Belajar ……………………………………... 8
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………... 9
C. Matematika ……………………………………………………. 11
D. Konsep Perkalian ……………………………………………… 12
E. Soal Cerita Perkalian ………………………………………….. 13

v
F. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) ……………… 13
1. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) …..….. 13
2. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah
(Problem Solving) ………………………………………… 14
3. Penggunaan Pemecahan Masalah (Problem Solving) …… 15

BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN……........................................... 16


A. Subjek Penelitian …................................................................ 16
B. Deskripsi Per Siklus …………………… ............................... 17
C. Teknik Analisis Data ............................................................... 22

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23


A. Pelaksanaan Siklus .................................................................. 23
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus ............................................... 33

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 36


A. Kesimpulan .............................................................................. 36
B. Saran …………….................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran………… 16


Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pra Siklus…………………………. 24
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I ……………………………. 26
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I …………………… 27
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ……………………. 28
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II …………………………… 30
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ………………….. 31
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II …………………… 32
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I dan II ……………... 34

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas…………………………... 17


Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa ................................................ 34

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Mahasiswa


Lampiran 2. Surat Keterangan Izin Penelitian dari Kepala Sekolah
Lampiran 3. APS Siklus 1 dan Siklus 2
Lampiran 4. RPP Pra Siklus
Lampiran 5. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
Lampiran 6. RPP Siklus 1
Lampiran 7. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
Lampiran 8. RPP Siklus 2
Lampiran 9. Daftar Nama Siswa
Lampiran 10. Jurnal Pembimbingan PKP
Lampiran 11. Dokumentasi Foto Simulasi Mengajar Siklus 1 dan Siklus 2

ix
ABSTRAK

Poppy Purnama Sari. 858700059. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata


Pelajaran Matematika Materi Soal Cerita Perkalian Dengan Metode
Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas II SDN Ponteh 2 Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam


menyelesaikan soal cerita perkalian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil
kali sampai dengan 100 melalui metode pemecahan masalah pada mata pelajaran
matematika.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Subjek dalam
penelitian adalah siswa kelas II SDN Ponteh 2 yang berjumlah 13 siswa, terdiri dari
5 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah hasil belajar
siswa pada materi soal cerita perkalian melalui metode pemecahan masalah.
Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes. Keberhasilan
penelitian ini adalah minimal 80% dari jumlah siswa mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pemecahan masalah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi soal
cerita perkalian. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
siswa yaitu pada siklus 1 persentase ketuntasan siswa adalah 61.54% atau sebanyak
8 siswa yang mencapai KKM. Pada siklus II, siswa yang mencapai KKM
meningkat menjadi 12 siswa atau persentasenya sebesar 92.31 %. Sedangkan rata-
rata hasil belajar siswa pada siklus I ke seklus II meningkat yakni dari 67.31
menjadi 81.54.

Kata kunci: Matematika, Soal Cerita Perkalian, Metode Pemecahan Masalah

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu hal penting penunjang kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan dapat membantu manusia untuk mengembangkan potensinya agar
mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan pendidikan yang bermutu agar dapat membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan umumnya didapatkan di sekolah. Kegiatan belajar di sekolah


dapat berlangsung baik jika terdapat komunikasi yang positif antar guru dengan
siswa, guru dengan guru dan siswa dengan siswa. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
memahami dengan baik materi pelajaran yang guru ajarkan. Seorang guru juga
diharapkan dapat membimbing aktivitas dan potensi siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan. Hal ini bertujuan agar kualitas pembelajaran
menjadi lebih optimal. Salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari adalah
Matematika.

Matematika memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan manusia


karena dapat memberikan konstribusi yang sangat besar bagi kehidupan, baik dari
hal sederhana dan konkrit seperti perhitungan yang mendasar dalam kehidupan
sehari-hari sampai yang bersifat abstrak dan kompleks yang dapat dimanfaatkan
dalam pemecahan masalah, atau bahkan untuk perkembangan dalam bidang teknik
dan lain sebagainya.
Menurut Fathani (2009:24) Matematika adalah angka-angka dan
perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika menolong
manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. Matematika
adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem numerik.
Matematika membahas fakta-fakta dan hubungannya, serta membahas problem
ruang dan waktu.
Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan dan
dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia. Matematika selalu berkembang bersamaan

1
dengan kemajuan sains dan teknologi. Minimnya informasi tersebut mengakibatkan
siswa tidak memahami betapa pentingnya Matematika. Sehingga akan berdampak
buruk terhadap proses belajar siswa, yakni mereka hanya belajar matematika karena
merupakan suatu kewajiban di sekolah dengan cara mendengarkan penjelasan dari
guru, menghafalkan rumus, dan memperbanyak mengerjakan latihan soal
menggunakan rumus yang sudah dihafalkan. Siswa tidak pernah berusaha untuk
memahami dan mencari makna sebenarnya tentang hakikat dan tujuan
pembelajaran matematika itu sendiri.
Padahal Matematika adalah salah satu pelajaran yang diharapkan dapat
membentuk manusia cerdas dan kritis. Sayangnya, pelajaran ini dianggap sangat
sulit dipahami dan tidak menarik bagi siswa. Banyak siswa yang kurang tertantang
dan tertarik untuk menyelesaikan soal Matematika.
Soal Matematika yang paling sulit dipahami siswa adalah soal cerita.
Banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah pada tipe soal cerita Matematika ini.
Hal ini dikarenakan untuk dapat menyelesaikan soal cerita tersebut siswa harus
dapat memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Memahami apa
yang diketahui berarti siswa harus dapat mengetahui informasi yang tersurat
maupun yang tersirat di dalam soal cerita tersebut. Sedangkan memahami apa yang
ditanyakan berarti siswa dapat mengerti konsep atau istilah yang berkaitan dengan
pertanyaannya. Kemudian dilanjutkan dengan proses penyelesaian.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi soal
cerita tentang perkalian juga terjadi di kelas II SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan dimana nilai yang didapat siswa cukup rendah dibandingkan
dengan pelajaran lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2021
dari pembelajaran Pra Siklus, diperoleh data hasil tes akhir siswa, nilai tertinggi
yang dicapai adalah 75 sebanyak 1 siswa dan yang terendah adalah 45 sebanyak 1
siswa. Dengan nilai KKM 65, terdapat 10 siswa yang belum tuntas belajar karena
mendapat nilai < 65 dan yang mencapai KKM sebanyak 3 siswa.
Kesulitan yang dialami siswa kelas II SDN Ponteh 2 pada mata pelajaran
matematika yaitu pada soal cerita tentang perkalian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100. Awalnya, guru mengajarkan tersebut dengan

2
metode ceramah yang ternyata membuat para siswa menjadi cepat bosan dan tidak
tertarik. Mereka tidak paham cara menentukan bilangan perkalian dalam soal cerita
dan kesulitan menghitung hasil kali bilangan perkalian tersebut.
Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan
kemampuan berpikir. Otak siswa dipaksa untuk mengingat berbagai informasi
tanpa dilatih untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya
dengan situasi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran
masih banyak dilaksanakan secara konfensional. Guru belum sepenuhnya
melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dengan melibatkan siswa serta
belum menggunakan variasi pendekatan atau strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
Dalam upaya perbaikan guru tidak hanya membuat seperangkat pembelajaran
saja namun yang lebih penting guru dituntut memilih media, bahan pelajaran dan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode yang tepat sangat
membantu guru untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
Jika guru mampu memilih metode pembelajaran yang tepat, maka siswa akan lebih
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dan tentunya penguasaan materi
pelajaran akan menjadi lebih baik.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka perlu mencari suatu formula
pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah Matematika siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan terobosan
baru yakni mengajarkan Matematika materi soal cerita tentang perkalian yang
melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 melalui metode
pemecahan masalah (Problem solving). Sehingga siswa dapat dengan mudah
menyelesaikan soal cerita perkalian. Kenyataan-kenyataan seperti di atas itulah
yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian, yang kemudian dituangkan
dalam bentuk penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran Matematika Materi Soal Cerita Perkalian Dengan Metode Pemecahan
Masalah Pada Siswa Kelas II SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten
Pamekasan Tahun Pelajaran 2021/2022”.

3
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan guru pada siswa kelas II SD Negeri Ponteh
2 kecamatan Galis secara langsung, diperoleh gambaran bahwa ternyata
kesulitan yang dihadapi oleh para siswa saat pelajaran Matematika materi soal
cerita perkalian adalah :
a. Kurangnya minat belajar siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang
disebabkan oleh penggunaan metode yang monoton dengan menggunakan
metode ceramah secara terus menerus.
b. Siswa tidak fokus mendengarkan penjelasan guru saat menyampaikan materi
pelajaran.
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat kurangnya
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sehingga hasil belajar siswa
rendah.
2. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan Matematika materi soal cerita perkalian,
sebaiknya guru menggunakan metode yang tepat dan lebih bervariasi. Untuk
memilih metode yang tepat, guru harus memperhatikan beberapa hal seperti
materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, kondisi siswa, waktu
yang tersedia dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dengan menggunakan metode yang tepat, diharapkan siswa dapat memahami
informasi yang guru sampaikan dengan baik dan siswa dapat lebih aktif
selama proses pembelajaran. Sehingga dapat memberikan motivasi belajar
kepada siswa dan memudahkan siswa untuk lebih memahami materi
pelajaran yang guru sampaikan. Apabila diperlukan media atau alat peraga
yang dapat membantu siswa dalam memahami materi Matematika, maka guru
harus menyiapkan media atau alat peraga yang dibutuhkan.
Oleh karena itu metode pemecahan masalah (problem solving)
merupakan strategi yang cocok untuk diterapkan dalam mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi siswa SD Negeri Ponteh 2 dalam mata pelajaran
Matematika materi soal cerita perkalian. Dalam proses pembelajaran dengan
metode pemecahan masalah, guru akan menyajikan bahan pelajaran dengan

4
mengajak siswa untuk berpikir secara ilmiah melalui analisis dan interpretasi
masalah berdasarkan informasii yang telah diterima untuk selanjutnya
ditemukan jawaban permasalahannya.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dalam situasi tersebut, siswa terlebih dahulu perlu mengerti apa
makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana cara
untuk mencapainya. Mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari akan
berguna bagi kehidupannya. Dengan begitu, mereka dapat menempatkan
dirinya sendiri sebagai seorang yang memerlukan bekal untuk masa
depannya. Dengan penggunaan metode pemecahan masalah, diharapkan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa akan lebih mudah
memahami dan memperdalam pelajaran Matematika materi soal cerita
perkalian yang kemudian juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan
penelitian tentang metode pemecahan masalah (problem solving) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika materi soal cerita perkalian Siswa
Kelas II SD Negeri Ponteh 2 kecamatan Galis kabupaten Pamekasan Tahun
Pelajaran 2021/2022.
Bertitik tolak dari rincian permasalahan di atas, dilakukankanlah
tindakan dengan menggunakan partisipasi belajar dan dirumuskanlah
masalah penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: “Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Materi Soal Cerita Perkalian
Dengan Metode Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas II SD Negeri Ponteh
2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2021/2022”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
“Apakah dengan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika materi soal cerita
perkalian pada siswa Kelas II SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten
Pamekasan tahun pelajaran 2021/2022?”.

5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
dengan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi soal cerita perkalian
pada siswa Kelas II SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten
Pamekasan tahun pelajaran 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan latar tujuan penelitian di atas, dapat dirumuskan manfaat
penelitian, yaitu:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa, manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil
tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan
kaidah PTK ini adalah:
a. Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pokok soal cerita
perkalian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan
100.
b. Memotivasi minat belajar siswa.
c. Mengembangkan daya pikir, kemampuan bernalar dan kreativitas
siswa.
2. Bagi Guru
Bagi guru, manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil
tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan
kaidah PTK ini adalah:
a. Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.
b. Menjadi tolak ukur dan bahan pertimbangan guru untuk melakukan
pembenahan diri agar dapat memilih metode yang tepat untuk
membantu menyampaikan materi pembelajaran.
c. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam
pembelajaran.

6
3. Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan
berlandaskan kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang antara lain tercermin pada:
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga
dapat menunjang tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa
seperti yang sudah diharapkan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah.
d. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri siswa. Perubahan pada hasil belajar siswa dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti perubahan pengetahuan sikap dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004:128), belajar
merupakan suatu proses perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Thursan Hakim (2005) berpendapat belajar merupakan proses perubahan


dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan
pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan lainnya.

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan


suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam perubahan tingkah
laku dan kemampuan berinteraksi yang didasarkan untuk mencapai suatu
kemampuan melalui suatu aktifitas.

B. Hasil Belajar

1. Definisi Hasil Belajar


Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor.
Penjabaran dari setiap aspeknya adalah sebagai berikut:
 Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar siswa yang terdiri dari
enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan penilaian.

8
 Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab, bereaksi, menilai,
organisasi, dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
 Ranah Psikomotor, berupa penilaian pada aspek keterampilan
psikomotor, misalnya simulasi, mendemonstrasikan, menampilkan, dan
memanipulasi.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) Hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan
pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil
belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas maka hasil belajar merupakan
sesuatu fakta yang menunjukkan terjadinya perubahan tingkah laku diri siswa.
Perubahan tingkah laku ditandai dengan adanya perubahan sikap, pengetahuan,
pemahaman, dan pemikiran.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya
ada faktor dari dalam (Internal) dan faktor dari luar (Eksternal) yang dikemukaakan
oleh Slameto, (2003:64). Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Faktor dari dalam (Internal)

1) Faktor biologis (jasmaniah)


Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang
normal dan tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.
Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra,
anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan
segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan
fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum
yang teratur, olahraga serta tidur yang cukup.

9
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi
segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang
dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan
stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut: Pertama, Intelegensi.
Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar
terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua, kemauan. Kemauan dapat
dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat.
Bakat bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang,
tetapi lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam
suatu bidang.

b. Faktor dari Luar (Eksternal)

1) Faktor lingkungan keluarga


Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama
dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana
lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap
perkembangan proses belajar dan pendidikan anak- anaknya akan
mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

2) Faktor lingkungan sekolah


Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan
belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa
disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekola, tata tertib atau disiplin yang
ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

3) Faktor lingkungan masyarakat


Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat
menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang
juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya dalam
masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar

10
diantaranya: lembaga-lembaga pendidikan non-formal, seperti kursus bahasa
asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa banyak faktor yang dapat
meningkatkan belajar siswa dimana faktor tersebut datang dari dalam diri siswa
(Internal) dan faktor yang datang dari luar diri siswa (Eksternal). Dengan
memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab rendahnya
hasil belajar siswa.

C. Matematika
Istilah mathematics (dalam Bahasa Inggris), mathematic (Bahasa German),
wiskunde (Bahasa Belanda), berasal dari bahasa Yunani dari akar kata mathema
yang berarti pengetahuan atau ilmu, atau dari kata lain yaitu mathanein yang berarti
belajar atau berpikir. Jadi, secara etimologis perkataan matematika berarti “ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”, yang lebih menekankan pada
aktifitas penalaran ratio.

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari
karena sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari juga dalam menunjang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mengingat pentingnya mata pelajaran matematika,
maka pelajaran matematika perlu diajarkan sejak dini yaitu mulai dari sekolah dasar
yang nantinya dapat digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih tinggi.
Pembelajaran Matematika perlu diajarkan dengan baik agar siswa dapat memahami
dengan benar konsep yang harus dikuasai dalam pelajaran Matematika.

Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan


dengan ide, proses, dan penalaran. Menurut Suherman (2003) Matematika adalah
disiplin pemikiran dan prosedur pengolahan logika, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Pemahaman konsep dalam pembelajaran Matematika sangat penting
untuk dikuasai oleh siswa agar siswa terlatih untuk mengasah logikanya yang akan
sangat berguna untuk kehidupannya nanti. Dapat dikatakan bahwa dalam pelajaran
Matematika membutuhkan pola pikir yang terorganisir serta bukti logis.
Matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan

11
cermat, jelas dan akurat representasi dari simbol dan padat, lebih bahasa simbol dari
sebuah ide daripada kedengarannya.

D. Konsep Perkalian
Menurut teori Piaget, anak pada usia sekolah dasar yaitu umur 7 – 11 tahun
masih dalam tingkat operasi konkret yang mana anak telah mengetahui simbol-
simbol matematis tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang bersifat abstrak.
Oleh karena itu, salah satu keterampilan matematika yang harus dikuasai oleh siswa
sekolah dasar adalah kemampuan dalam melakukan operasi hitung khususnya
perkalian. Perkalian adalah proses aritmatika dasar dimana satu bilangan
dilipatgandakan sesuai dengan bilangan pengalinya. Auliya (2009:8) berpendapat
bahwa perkalian merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang. Oleh karena
itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep
matematika harus diipahami dengan benar sejak dini karena konsep-konsep dalam
matematika adalah suatu rangkaian sebab-akibat. Sehingga pemahaman yang salah
pada suatu konsep akan berakibat pada kesalahan pemahaman pada konsep-konsep
selanjutnya.
Konsep dasar perkalian adalah penjumlahan berulang, hal ini menyebabkan
AxB berbeda dengan BxA, sebab AxB = B+B+B+B (sebanyak Ax), sedangkan
BxA = A+A+A+A (sebanyak Bx). Misalkan pada aturan pemakaian suatu obat,
biasanya ditulis 3×1 tablet sehari. Ini menunjukkan bahwa obat itu tidak diminum
3 tablet sekaligus, akan tetapi 1 tablet setiap kali minum dan diminum sebanyak 3
kali (pagi/siang/sore). Dengan demikian kata “KALI” mempunyai makna
tersendiri, bukan hanya sekedar simbol operasi/bahasa matematika, tetapi nantinya
dikaitkan dengan aplikasi pada mata pelajaran lain sesuai dengan tema yang
diajarkan di sekolah dasar, terutama pada Kurikulum 2013 yang menggunakan
model pembelajaran tematik. Dasar dari pembelajaran ini adalah siswa lebih dahulu
mengerti tentang penjumlahan. Kemudian dengan pengetahuan sebelumnya,
digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang perkalian. Itulah
sebabnya pengetahuan konseptual harus dijelaskan dari awal dengan benar, agar
anak tersebut mampu memahami konsep-konsep selanjutnya dengan baik. Oleh
karena itu seorang guru wajib menanamkan konsep dasar operasi perhitungan yang
benar.

12
E. Soal Cerita Perkalian
Soal cerita adalah soal yang berbentuk cerita tentang sesuatu hal yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk dapat menyelesaikan masalah yang
terdapat dalam soal cerita matematika, siswa harus menguasai hal-hal yang
dipelajari sebelumnya, misalnya tentang konsep perkalian.
Siswa juga harus menguasai materi prasyarat dan memahami langkah-
langkah sistematik. Ketika menyelesaikan soal cerita siswa harus mengetahui
langkah-langkah dalam pengerjaan sehingga siswa dapat mengerjakan soal cerita
dengan baik dan benar. langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal
cerita ada 5 yaitu: (a) menuliskan apa yang diketahui, (b) menuliskan apa yang
ditanya, (c) mengubah bentuk soal cerita ke model matematika, (d) dapat
mengerjakan pada tahap perhitungan, (e) memberikan jawaban akhir sesuai dengan
pertanyaan yang ada (Zulkarnain, 2011).

Untuk menyelesaikan soal cerita, diperlukan langkah-langkah dan


penalaran yang baik dari siswa. Dalam mengerjakan soal cerita matematika, siswa
harus memahami terlebih dahulu soal cerita tersebut. Pemahaman masalah dalam
belajar matematika memegang peranan penting untuk meningkatkan keterampilan.
Disamping itu siswa akan belajar menyelesaikan masalah yang diberikan dalam
bentuk soal cerita.

F. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

1. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving)


Problem solving adalah metode pemecahan masalah adalah penggunaan
metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi
berbagai masalah seperti masalah pribadi atau perorangan maupun masalah
kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Orientasi pembelajarannya
adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

Dalam pembelajaran berbasis pemecahan masalah, guru dan siswa benar-


benar terlibat langsung di sepanjang proses tatap muka. Guru harus tetap
mengamati jalannya proses belajar terutama dalam proses pemecahan masalah,
sehingga guru akan tahu, kapan akan melakukan intervensi dan kapan membiarkan

13
siswa bekerja bersama kelompoknya. Sedangkan para siswa terus berusaha
mengembangkan ide-ide mereka untuk mendapatkan jalan pemecahan masalah.

Menurut S. Nasution (2017) berpendapat bahwa memecahkan masalah


dapat dipandang sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-
aturan yang telah dipelajarinya lebih dahulu, yang digunakannya untuk
memecahkan masalah yang baru. Sedangkan metode problem solving adalah cara
mengajar yang menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan atau
diselesaikan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode problem solving


atau pemecahan masalah adalah cara guru menyajikan bahan pelajaran dengan
mengajak siswa berpikir secara ilmiah melalui analisis dan interpretasi masalah
berdasarkan informasi dan konsep yang telah diterima, untuk kemudian
menentukan jawaban permasalahan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Problem Solving


Menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) keunggulan dari metode problem solving adalah
sebagai berikut:
a) Merupakan teknik pembelajaran yang cukup bagus agar siswa lebih
memahami isi pelajaran.
b) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
c) Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d) Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e) Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

Sedangkan kekurangan Problem Solving atau pemecahan masalah menurut


Sanjaya (2016, hlm. 220) diantaranya:
a) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk mencoba.

14
b) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
c) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka
ingin dipelajari.

3. Penggunaan Problem Solving


Menurut Polya dalam Clara Ika Sari Budhayanti (2008) langkah-langkah
pemecahan masalah Matematika sebagai berikut: 1) Memahami masalah, 2)
Merencanakan cara penyelesaian, 3) Melaksanakan rencana, dan 4) Melihat
kembali.

Ken Watanabe (2009:14) berpendapat bahwa pemecahan masalah adalah


proses yang dapat dibagi menjadi 4 langkah, yaitu 1) Memahami situasi saat ini, 2)
Mengidentifikasi akar penyebab masalah saat ini, 3) Mengembangkan rencana
tindakan yang efektif, dan 4) Melakukan eksekusi hingga masalah terpecahkan
dengan membuat perubahan apabila diperlukan.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah


pemecahan masalah (problem solving) yaitu: 1) Memahami masalah, 2)
Merencanakan cara penyelesaian, 3) Melaksanakan rencana, serta 4) Melihat
kembali hasil penyelesaian.

15
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas II (Dua) yang berjumlah
13 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan pada
semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
bertempat di SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.

3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25
Oktober 2021, 04 November 2021, dan 11 November 2021, semester
ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Mata
No. Hari/ Tanggal Materi Siklus
Pelajaran
Senin, 25 Oktober Soal Cerita
1 Matematika Pra siklus
2021 Perkalian

Kamis, 04 November Soal Cerita


2 Matematika Perkalian I
2021

Kamis, 11 November Soal Cerita


3 Matematika Perkalian II
2021

16
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu :
a) Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
proses belajar mengajar di kelas.
b) Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Peningkatan
prestasi belajar dari penelitian dapat dilihat pada setiap siklus.
c) Angket siswa pada penelitian untuk mengetahui masalah yang
dimiliki siswa pada pembelajaran sebelumnya.

4. Pihak yang Membantu


Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi
dan dibantu oleh supervisor 1 yang bertugas membimbing pelaksanaan
PKP mahasiswa di kelas bimbingan PKP dan mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan,
serta Kepala SD Negeri Ponteh 2.

B. Deskripsi Per Siklus


Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, guru diamati oleh supervisor 1
dengan prosedur pembelajaran pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu melalui
empat tahap meliputi (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4)
Refleksi. Gambaran dari prosedur pelaksanaanya terdapat pada gambar berikut:

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

17
1. Siklus I

a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun berdasarkan hasil
observasi kegiatan pra siklus. Rancangan tindakan ini disusun dengan
beberapa cakupan, antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
materi yang akan diajarkan sesuai dengan metode pemecahan
masalah.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan.
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa dan lembar kerja Test Akhir
Siklus I.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas peneliti
dan lembar observasi aktivitas siswa.

b. Pelaksanaan
Pada tahap pembelajaran siklus I peneliti melaksanakan skenario
pembelajaran dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Berikut ini langkah-langkah perbaikan
pembelajaran pada siklus I menggunakan metode pemecahan masalah.

1) Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran siswa.

c. Guru dan siswa berdoa bersama.

d. Guru melakukan Apersepsi.

e. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari serta


menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (15 Menit )
a. Guru menyampaikan pentingnya perkalian di dalam kehidupan
sehari-hari

18
b. Guru menjelaskan tentang konsep soal cerita tentang perkalian.

c. Guru meminta siswa untuk membuka buku Tema 2.

d. Guru memberikan penjelasan tentang cara menyelesaikan soal


cerita perkalian.

e. Guru melakukan tanya jawab dengan memberikan suatu


permasalahan yang berhubungan dengan soal cerita perkalian
kemudian siswa menjawabnya.

f. Guru meminta siswa membuat contoh soal cerita perkalian.

g. Guru dan siswa bersama-sama memecahkan soal cerita perkalian


yang siswa buat.

h. Guru memberikan pemantapan materi pada siswa tentang materi


soal cerita perkalian dan memberikan memberikan kesimpulan
tentang pembelajaran hari ini.

3) Kegiatan Penutup ( 10 Menit )

a. Guru meminta siswa mengerjakan latihan soal.

b. Guru melakukan evaluasi untuk mengecek pemahaman siswa


tentang materi pembelajaran.

c. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah siswa.

d. Guru memberi pesan moral pada siswa.

e. Guru menutup pembelajaran dan berdoa bersama.

c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan
mengadakan penilaian untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa.
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan tindakan, minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran ini
diamati dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan

19
sebelumnya. Untuk selanjutnya data hasil observasi tersebut dijadikan dasar
untuk menyusun perencanaan tindakan berikutnya.

d. Refleksi
Pengkajian data pada tahap refleksi melibatkan observasi sehingga
diharapkan evaluasi dan refleksi akan lebih efektif, hasil dan refleksi ini
digunakan sebagai diskusi balikan untuk merencanakan dan mengadakan
perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Berdasarkan hasil
tindakan yang disertai observasi dan refleksi dapat diketahui kelemahan
dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menentukan tindakan perbaikan pada siklus II.

2. Siklus II
Pada siklus II ini juga prosedur pelaksanaan disusun sama dengan
siklus I yang terdiri dari:

a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan refleksi hasil
observasi pembelajaran pada siklus I. Perencanaan tindakan ini dipusatkan
kepada sesuatu yang belum dapat terlaksana dengan baik pada tindakan
siklus I.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas yang sama
sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
siklus I.
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran siswa.

c. Guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan


keyakinan masing-masing.

d. Guru melakukan Apersepsi tentang materi sebelumnya dan


mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

20
e. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (15 Menit)

a. Guru meminta siswa untuk membuka buku Tema 2 subtema 2.

b. Siswa mengamati contoh soal yang terdapat di dalam buku.

c. Guru memberikan penjelasan tentang cara menyelesaikan soal


cerita perkalian menggunakan media benda konkret.

d. Guru memberikan beberapa contoh lain terkait soal cerita


perkalian.

e. Guru melakukan tanya jawab dengan memberikan suatu


permasalahan yang berhubungan dengan soal cerita perkalian
kemudian siswa menjawabnya.

f. Guru memberikan pemantapan materi pada siswa tentang materi


soal cerita perkalian dengan memberi contoh soal cerita perkalian
dalam kehidupan sehari-hari.

g. Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran soal cerita


perkalian bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100.

3. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )

a. Guru meminta siswa mengerjakan latihan soal.

b. Guru melakukan evaluasi untuk mengecek pemahaman siswa


tentang materi pembelajaran.

c. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah siswa.

d. Guru memberi pesan moral pada siswa.

e. Guru menutup pembelajaran dan berdoa bersama.

c. Pengamatan
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan tindakan siklus II, minat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.

21
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan di kelas II pada siklus II, guru melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dari hasil refleksi dan
diskusi dengan supervisor 1 menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang
menggunakan metode pemecahan masalah untuk membuat kesimpulan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Semester 1 SD Negeri
Ponteh 2 kecamatan Galis kabupaten Pamekasan terhadap pembelajaran
Matematika materi soal cerita perkalian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 Tahun Pelajaran 2021/2022.

C. Teknik Analisis Data


Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
data kualitatif. Data Kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk
kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya,
antusiasnya, kepercayaan diri, dan motivasinya.
1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas
a) Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.
b) Observasi, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas
siswa dalam PBM dan implementasi pembelajaran dengan
menerapkan metode pemecahan masalah menggunakan alat peraga
benda konkret berupa alat tulis.
c) Diskusi antara guru, supervisor 1, dan kolaborator untuk refleksi hasil
siklus penelitian tindakan kelas.
2. Alat Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas
a) Tes, menggunakan butir soal/ instrument soal untuk mengukur hasil
belajar siswa.
b) Observasi, menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Matematika.

22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus
terdiri dari satu kali pertemuan. Adapun pelaksanaan secara rinci diuraikan
sebagai berikut:

1. Penelitian Pra Siklus


Observasi pembelajaran Matematika di SD Negeri Ponteh 2 pertama kali
dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Observasi awal ini adalah sebagai
langkah pra survei terhadap proses pembelajaran Matematika di kelas. Dengan
hasil observasi awal diperoleh gambaran tentang pembelajaran sebelum
penelitian dilaksanakan. Selama ini pembelajaran yang berlangsung di kelas
cenderung berpusat pada peran aktif guru dengan menggunakan metode
ceramah yang kurang melibatkan partisipasi aktif siswa yang membuat siswa
menjadi pasif. Guru lebih banyak menyampaikan pelajaran Matematika tanpa
menjelaskan konsep yang matang dari materi yang disampaikan dan hanya
menyampaikan materi dalam bentuk jadi yaitu berupa rumus, contoh soal, atau
langkah mengerjakan yang tidak terlalu dikuasai siswa secara mendasar. Soal
matematika yang disajikan oleh guru tidak terlalu bervariasi dan cenderung
tidak mengasah daya pikir dan nalar siswa.
Kemudian peneliti mencari informasi dari teman sejawat mengenai
pembelajaran Matematika. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat diketahui
bahwa siswa mengalami kesulitan saat mengerjakan soal mengenai soal cerita
tentang perkalian. Materi ini begitu abstrak bagi siswa, sehingga menurut
masukan dari teman sejawat guru yang mengajar kelas II para siswa tidak
begitu paham keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Guru kelas II
beberapa kali melakukan remidial dengan harapan siswa akan lebih memahami
materi ini.
Peneliti memutuskan untuk menggunakan metode pemecahan masalah
(problem solving) sebagai sebuah alternatif untuk menyampaikan pelajaran
matematika materi soal cerita perkalian. Metode pemecahan masalah ini

23
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pada pelajaran
Matematika materi soal cerita perkalian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100.
Agar lebih jelas, maka kondisi awal hasil belajar Matematika pada materi
soal cerita perkalian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pra Siklus


NO. NAMA NILAI
1. Ahmad Alvin Anshori 55
2. Dzikrullah Alfaroby 60
3. Fatimatus Zahroh 65
4. Nur Faizatus Sholihah 45
5. Safira Salwa Nabila 60
6. Aida Nur Fitriyah 60
7. Arifah 70
8. M. Azka Fadhaili Robby 50
9. Ach. Qomaruddin Ramadhani 45
10. Nuri Najwa Bariroh 55
11. Muh. Ilzam Amali 65
12. Khoirinnisa’ Ni’matillah 50
13. Ifa Maghfiroh 75
JUMLAH TOTAL 755
RATA-RATA 58,07
PERSENTASE KETUNTASAN
23.07%
BELAJAR

Kriteria Ketuntasan Minimal = 65


Jumlah siswa Tuntas = 3 Siswa
755
Rata-rata Kelas = = 58.07
13
3
Persentase Ketuntasan =  100% = 23.07 %
13

24
Dari tabel di atas, dapat diketahui jika nilai rata-rata prestasi belajar
siswa adalah 58.07 dan ketuntasan belajar mencapai 23.07 % atau hanya ada
3 siswa dari 13 siswa yang mencapai KKM sebesar 65.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (planning)
Agar dalam proses penelitian dapat memberikan hasil yang maksimal maka
perlu adanya langkah-langkah perencanaan yang dilakukan sebelum
penelitian, yaitu (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. (2)
Menyiapkan soal-soal. (3) Menyiapkan blangko evaluasi.

b. Tindakan (action)
Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Melakukan apersepsi dengan memotivasi siswa agar tertarik mengikuti
pembelajaran tentang soal cerita tentang perkalian.
2) Guru menjelaskan tentang konsep soal cerita perkalian di papan tulis.
3) Guru memberikan contoh soal cerita kemudian menjelaskan langkah-
langkah untuk menyelesaikan soal cerita perkalian tersebut.
4) Guru menyampaikan bahwa dalam soal cerita perkalian siswa harus
terlebih dahulu memahami informasi yang disebutkan dalam soal,
kemudian menentukan bilangan perkalian yang tepat, selanjutnya
menghitung bilangan perkalian tersebut.
5) Guru meminta siswa mengamati contoh soal yang ada di buku siswa.
6) Guru meminta siswa menjawab soal cerita perkalian tersebut.
7) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang apa yang tidak
dipahami dari penjelasan guru.
8) Guru memberikan suatu pernyataan yang berisi soal cerita.
9) Siswa diminta menuliskan bilangan perkalian dari soal cerita yang guru
tanyakan kemudian menjawab hasil dari perkalian tersebut.
10) Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku
siswa.

25
c. Observasi (observation)
Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan yakni melakukan pengamatan
terhadap kegiatan pembelajaran siswa, meliputi merespon perintah yang
diberikan guru, dan kualitas pemahaman siswa pada materi pembelajaran.
Kegiatan observasi pada siklus ini adalah pengamatan terhadap aktifitas subjek
penelitian selama proses pembelajaran Matematika dengan pokok bahasan
soal cerita tentang perkalian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 serta motivasi siswa dengan menggunakan metode
pemecahan masalah. Adapun hasil belajar siswa pada tahap ini adalah:

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus 1


NO. NAMA NILAI
1. Ahmad Alvin Anshori 60
2. Dzikrullah Alfaroby 75
3. Fatimatus Zahroh 70
4. Nur Faizatus Sholihah 60
5. Safira Salwa Nabila 75
6. Aida Nur Fitriyah 70
7. Arifah 75
8. M. Azka Fadhaili Robby 60
9. Ach. Qomaruddin Ramadhani 50
10. Nuri Najwa Bariroh 65
11. Muh. Ilzam Amali 75
12. Khoirinnisa’ Ni’matillah 60
13. Ifa Maghfiroh 80
JUMLAH TOTAL 875
RATA-RATA 67.31
PERSENTASE KETUNTASAN 61.54 %
BELAJAR

26
Kriteria Ketuntasan Minimal = 65
Jumlah siswa Tuntas = 8 Siswa
875
Rata-rata Kelas = = 67.31
13
8
Persentase Ketuntasan =  100% = 61.54 %
13
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan penggunaan
metode pemecahan masalah diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
67.31 dan ketuntasan belajar mencapai 61.54 % atau ada 8 siswa dari 13 siswa yang
sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara
klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya
sebesar 61.54 % sehingga lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki
yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum
mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan penggunaan metode
pemecahan masalah.
Adapun hasil hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Siklus 1 dapat dipaparkan seperti tabel berikut.
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I

Kegiatan
No Aspek yang diobservasi Siklus I Ket
Ya Tidak
1 Siswa yang aktif mengikuti √ Baik
pembelajaran
2 Siswa aktif bertanya √ Kurang
aktif
3 Siswa mau menjawab pertanyaan √ Baik
dengan benar
4 Perhatian siswa terfokus √ Baik

Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran


sudah cukup baik, namun siswa masih kurang aktif bertanya.
Adapun hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran Siklus
1 dapat dipaparkan seperti tabel berikut.

27
Tabel 4.4
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I
Kegiatan
N
Aspek yang diobservasi Siklus I Ket
o
Ya Tidak

1 Memulai pelajaran √ Baik

2 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Baik

3 Pengelolaan kelas selama pembelajaran √ Baik

4 Menguasai materi √ Baik

5 Melibatkan siswa dalam pembelajaran √ Baik

Memanfaatkan lingkungan sekitar dalam √ Tidak


6
pembelajaran dimanfaatkan

Melaksanakan pembelajaran sesuai √


7 Baik
dengan tujuan

√ Tidak
8 Menggunakan alat peraga yang sesuai
menggunakan

Melaksanakan pembelajaran dengan √


9 Baik
urutan yang logis

Melaksanakan pembelajaran secara √ Tidak


10
individu dan kelompok berkelompok

11 Mengelola waktu secara efisien √ Baik

12 Memberikan umpan balik √ Baik

Berdasarkan tabel di atas, aktivitas guru di dalam proses pembelajaran


masih kurang memuaskan karena guru tidak menggunakan media pembelajaran
saat menyampaikan materi, sehingga terdapat siswa yang masih tidak memehami
sepenuhnya materi yang disampaikan guru.

d. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada siklus I, diketahui bahwa pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guru masih sangat rendah karena

28
daya serap siswa rendah yaitu dengan presentase ketuntasan 61.54%. Semua
ini disebabkan karena keaktifan siswa sangat kurang dan teknik pembelajaran
yang dipakai kurang optimal sehingga kurang mampu meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu,
diperlukan Siklus 2 untuk memperbaiki pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus sebelumnya.

3. Deskripsi Hasil Penilaian Siklus II


Pada hasil siklus pertama, penggunaan metode pemecahan masalah
saja belum dapat dilakukan dengan maksimal pada pelajaran Matematika,
pokok bahasan menyelesaikan soal cerita perkalian. Maka pada siklus kedua
ini, perlu diadakan perbaikan agar metode pemecahan masalah tersebut
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Adapun langkah-langkah pada
siklus kedua ini antara lain :

a. Perencanan (planning)
Pada perencanaan siklus dua ini, langkah-langkah yang dilakukan antara
lain (1) Menyusun recana perbaikan. (2) Memadukan hasil refleksi siklus
I agar siklus II lebih efektif. (3) Menyiapkan alat observasi dan blangko
evaluasi.

b. Tindakan (action)
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Melakukan apersepsi dengan memotivasi siswa agar tertarik
mengikuti pembelajaran tentang soal cerita perkalian.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.
3) Guru menyiapkan media pembelajaran benda konkret berupa
kotak pensil dan pensil.
4) Guru memberikan penjelasan bagaimana cara menyelesaikan
soal cerita perkalian dengan menggunakan media tersebut.
5) Guru meminta siswa menyelesaikan soal cerita perkalian yang
guru berikan.
6) Guru mengecek pemahaman siswa.

29
7) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang soal cerita
perkalian.
8) Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di
buku siswa untuk lebih memantapkan pemahaman siswa tentang
soal cerita perkalian melalui lembar kerja individu.

c. Observasi (observation)
Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap observasi in adalah (1)
Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan metode pemecahan
masalah (problem solving) menggunakan benda konkret. (2) Memantau
proses belajar siswa. (3) Mengamati catatan dan pemahaman masing-
masing siswa. Kegiatan observasi dalam siklus ini adalah pengamatan
terhadap aktifitas subyek penelitian selama proses pembelajaran
Matematika dengan pokok bahasan menyelesaikan soal cerita perkalian
dengan penggunaan metode pemecahan masalah menggunakan benda
konkret Adapun prestasi belajar siswa pada tahap ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

NO. NAMA NILAI


1. Ahmad Alvin Anshori 80
2. Dzikrullah Alfaroby 80
3. Fatimatus Zahroh 90
4. Nur Faizatus Sholihah 80
5. Safira Salwa Nabila 80
6. Aida Nur Fitriyah 80
7. Arifah 90
8. M. Azka Fadhaili Robby 70
9. Ach. Qomaruddin Ramadhani 60
10. Nuri Najwa Bariroh 80
11. Muh. Ilzam Amali 90
12. Khoirinnisa’ Ni’matillah 80
13. Ifa Maghfiroh 100

30
JUMLAH TOTAL 1060
RATA-RATA 81.54
PROSENTASE KETUNTASAN BELAJAR 92.31%

Kriteria Ketuntasan Minimal = 65


Jumlah siswa Tuntas = 12 Siswa
1060
Rata-rata Kelas = = 81.54
13
12
Persentase Ketuntasan = x 100 % = 92.31 %
13
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 81.54
dan dari 13 siswa yang telah tuntas sebanyak 12 siswa dan 1 siswa belum mencapai
ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai
sebesar 92.31% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami
peningkatan yang jauh lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar
pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam
menerapkan penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving)
menggunakan benda konkret yang membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan
pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
telah disampaikan.
Adapun hasil hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Siklus 2 dapat dipaparkan seperti tabel berikut.

Tabel 4.6
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II

Kegiatan
No Aspek yang diobservasi Siklus I Ket
Ya Tidak
1 Siswa yang aktif mengikuti √ Baik
pembelajaran
2 Siswa aktif bertanya √ Baik
3 Siswa mau menjawab pertanyaan √ Baik
dengan benar
4 Perhatian siswa terfokus √ Baik

31
Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran
sudah menunjukkan peningkatan daripada siklus I yaitu pada poin siswa aktif
bertanya. Sebagian besar siswa menunjukkan keterkaitan terhadap materi yang
disampaikan dengan banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan sehingga
aktivitas kelas menjadi semakin aktif.
Adapun hasil pengamatan terhadap guru dalam proses pembelajaran siklus
II dapat dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.7
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II

Kegiatan
N
Aspek yang diobservasi Siklus I Ket
o
Ya Tidak

1 Memulai pelajaran √ Baik

2 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Baik

3 Pengelolaan kelas selama pembelajaran √ Baik

4 Menguasai materi √ Baik

5 Melibatkan siswa dalam pembelajaran √ Baik

Memanfaatkan lingkungan sekitar dalam √


6 Baik
pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai √


7 Baik
dengan tujuan

8 Menggunakan alat peraga yang sesuai √ Baik

Melaksanakan pembelajaran dengan √


9 Baik
urutan yang logis

Melaksanakan pembelajaran secara √ Tidak


10
individu dan kelompok berkelompok

11 Mengelola waktu secara efisien √ Baik

12 Memberikan umpan balik √ Baik

32
Berdasarkan tabel di atas, aktivitas guru di dalam proses pembelajaran sudah
memuaskan karena hampir setiap kegiatan sudah guru lakukan dalam proses
pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II terjadi peningkatan yang
signifikan dibandingkan dengan siklus I. Dalam hal ketuntasan siswa sudah
mencapai persentase 92.31%, aktivitas siswa sudah lebih meningkat dan
aktivitas guru dalam pembelajaran juga meningkat. Hal ini disebabkan karena
keaktifan siswa baik dan teknik pembelajaran yang dipakai guru mampu
mengaktifkan siswa.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


Penelitian ini merupakan upaya membantu siswa meningkatkan prestasi
belajar Matematika pada siswa kelas II SD Negeri Ponteh 2 Tahun pelajaran
2021/2022 dengan penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving)
menggunakan benda konkret. Untuk merealisasikan usaha tersebut penelitian
dilakukan melalui dua siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu merencanakan
tindakan (planning), melaksanakan tindakan (action), observasi (observation),
dan refleksi (reflection). Setiap melaksanakan tindakan, penulis melakukan
berbagai langkah sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran. Berikut
pembahasan dari setiap pelaksanaan tindakan masing-masing siklus.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) menggunakan
benda konkret tersebut maka hasil-hasil belajar akan menjadi lebih optimal.
Makin tepat metode yang digunakan, akan makin berhasil pula suatu kegiatan
belajar mengajar. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika melalui penggunaan metode pemecahan masalah
(problem solving) meggunakan benda konkret memiliki dampak positif dalam
meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada diagram
berikut ini:

33
Data Ketuntasan Siswa Kelas II
SDN Ponteh 2 Kec. Galis
15
13
11
9

Banyak Siswa
7
5
3
1
-1
Pra Siklus I Siklus II
Siklus

Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa

Pada Pra Siklus, ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran


hanya mencapai 2 siswa atau 23.07% dari 13 siswa sehingga diperlukan
perbaikan pada Siklus I. Pada perbaikan Siklus I, ketuntasan siswa meningkat
menjadi 8 siswa atau 61.54% dari 13 siswa, sedangkan pada siklus II, siswa
mencapai ketuntasan yaitu 12 siswa atau 92.31% dari 13 siswa.
Adapun aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dalam setiap siklus
mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari diagram berikut ini:
Kegiatan
Aspek yang
No Siklus I Siklus II Ket
diobservasi
Ya Tidak Ya Tidak
1 Siswa yang √ √
Baik
aktif mengikuti
pembelajaran
2 Siswa aktif √ √ Baik
bertanya
3 Siswa mau √ √ Baik
menjawab
pertanyaan
dengan benar
4 Perhatian siswa √ √ Baik
terfokus
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I dan II

34
Pada Pra Siklus, aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran masih
kurang memuaskan karena hanya dua poin penilaian yang siswa lakukan dan
itu pun masih tergolong rendah. Pada Siklus I, aktivitas siswa di dalam proses
pembelajaran mengalami peningkatan tetapi masih kurang memuaskan karena
siswa hanya terpantau melakukan 3 poin dari total 4 poin penilaian. Sedangkan
pada Siklus II, aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran sudah memuaskan
karena terlihat siswa sudah melakukan semua poin penilaian dan sudah
tergolong tinggi dan merata untuk semua siswa.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran dengan baik. Dari pra siklus, siklus I hingga siklus II
dapat dikatakan aktivitas guru semakin meningkat tiap siklusnya.

35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode pemecahan masalah (problem solving) yang juga dilengkapi dengan
penggunaan media berupa benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar
siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap
siklusnya. Pada Pra Siklus, ketuntasan siswa dalam pembelajaran hanya
mencapai 2 siswa atau 23.07% dari 13 siswa. Pada perbaikan Siklus I,
ketuntasan siswa meningkat menjadi sebanyak 8 siswa atau 61.54% dari 13
siswa, sedangkan pada siklus II, siswa yang mencapai ketuntasan yaitu 12
siswa atau 92.31% dari 13 siswa. Dengan demikian, penerapan metode
pemecahan masalah (problem solving) dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran Matematika di kelas II sehingga dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal cerita perkalian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100.

B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, agar proses belajar mengajar
Matematika lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka
disampaikan saran sebagai berikut:
1. Guru sebaiknya meningkatkan kompetensinya dengan merancang berbagai
proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar siswa menjadi lebih
tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
2. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah
menggunakan benda konkret memerlukan persiapan yang cukup matang
agar memperoleh hasil yang optimal.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering
melatih siswa dengan berbagai media pembelajaran agar dapat menemukan
pengetahuan baru, sehingga mampu memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya terutama dalam kehidupan sehari-hari.

36
DAFTAR PUSTAKA
Auliya, Fajar. (2009). Jarimagic: Perkalian dan Pembagian. Jakarta: Pustaka
Widyatama.

Budhayanti, Clara Ika Sari. (2008). Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati. Dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fathani, Abdul Halim. (2009). Matematika Hakikat dan Logika. Jakarta: Ar-Ruzz
Media.

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi.


Jakarta: Bumi Aksara

Muhsetyo, Gatot dkk. (2019).”Pembelajaran Matematika SD”. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Nasution, S. (2017). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.


Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.

Suherman, erman. (2003). Strategi Pembelajaran Metematika Kontemporer.


Bandung: UPI.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2019) “Pemantapan Kemampuan Profesional”. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K.Wihardit. (2019) “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta


Universitas Terbuka.

Watanabe, Ken. (2009). Problem Solving 101: Buku Simpel Untuk Orang-Orang
Cerdas. Jakarta: Publishing One.

37
Lampiran 1
BIODATA PENELITI

Nama : Poppy Purnama Sari

NIM : 858700059

Tempat/Tanggal Lahir : Pamekasan, 20 September 1994

Alamat : Banlebban RT 003 RW 001 Desa Trasak


Kec. Larangan Kab. Pamekasan

Tempat Mengajar : SD Negeri Ponteh 2

Alamat Tempat Mengajar : Jl. Raya Ponteh, Kecamatan Galis


Kabupaten Pamekasan

No HP/WA : 08235544432
Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI PONTEH 2
Alamat : Jl. Raya Ponteh Kecamatan Galis Pamekasan 69382
Email : sdnponteh846@gmail.com

SURAT KETERANGAN
Nomor : 422/46/432.301.3.16/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri Ponteh 2 Kec. Galis:
Nama : Saodah Amriyah, S.Pd.SD.
NIP : 19620905 198303 2 015
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Negeri Ponteh 2 Kec. Galis

Menyatakan bahwa:
Nama : Poppy Purnama Sari
NIM : 858700059
Unit Kerja : SD Negeri Ponteh 2 Kec. Galis

Telah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika


tanggal 25 Oktober 2021, 04 November 2021 dan 11 November 2021, semester
ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Pamekasan, 25 Oktober 2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Saodah Amriyah, S.Pd.SD


NIP. 19620905 198303 2 015
Lampiran 3

Alat Penilaian Simulasi PKP Siklus 1


(DIGUNAKAN OLEH PENDAMPING/SUPERVISOR)

NAMA : Poppy MATA : Matematika /


MAHASISWA Purnama Sari PELAJARAN/TEMA Tema 2
WAKTU
NIM : 858700059 : 08.00
(JAM)
TEMPAT : SD Negeri
HARI, TANGGAL : Kamis, 04-11-21
MENGAJAR Ponteh 2
KELAS : II UPBJJ-UT : Surabaya

A. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi


Merencanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan


digunakan oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua
aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian
di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
merumuskan
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 6)

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi


Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian


Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya
pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-
butir penilaian berikut
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
perbaikan
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 7)

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x


100/5

Mengetahui Pamekasan, 04 November 2021


Ka.UPBJJ-UT, Supervisor 1,

Dr. SUPARTI, M.Pd ABDUL MUHETH, S. Pd., M.Pd


NIP. 19610615 198603 2 001 ID Tutor : 71001111
No. HP. 082335511888
Lampiran 3.1

Alat Penilaian Simulasi PKP Siklus 1

NAMA : Poppy MATA : Matematika /


MAHASISWA Purnama Sari PELAJARAN/TEMA Tema 2
WAKTU
NIM : 858700059 : 08.00
(JAM)
TEMPAT : SD Negeri : Kamis, 04-11-
HARI, TANGGAL
MENGAJAR Ponteh 2 2021
KELAS : II UPBJJ-UT : Surabaya

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi


Merencanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan


digunakan oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua
aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian
di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
merumuskan
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 6)

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi


Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian


Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya
pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-
butir penilaian berikut
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
perbaikan
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 7)

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x


100/5

Mengetahui Pamekasan, 04 November 2021


Ka.UPBJJ-UT, Kepala Sekolah,

Dr. SUPARTI, M.Pd SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD


NIP. 19610615 198603 2 001 NIP. 19620905 198303 2 015
No. HP. 087850632002
Lampiran 3.2
Alat Penilaian Simulasi PKP Siklus 2
(DIGUNAKAN OLEH PENDAMPING/SUPERVISOR)

NAMA : Poppy MATA : Matematika /


MAHASISWA Purnama Sari PELAJARAN/TEMA Tema 2
WAKTU
NIM : 858700059 : 08.00
(JAM)
TEMPAT : SD Negeri
HARI, TANGGAL : Kamis, 11-11-21
MENGAJAR Ponteh 2
KELAS : II UPBJJ-UT : Surabaya

C. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi


Merencanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan


digunakan oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua
aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian
di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
merumuskan
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 6)

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi


Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian


Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya
pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-
butir penilaian berikut
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
perbaikan
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 7)

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x


100/5

Mengetahui Pamekasan, 11 November 2021


Ka.UPBJJ-UT, Supervisor 1,

Dr. SUPARTI, M.Pd ABDUL MUHETH, S. Pd., M.Pd


NIP. 19610615 198603 2 001 ID Tutor : 71001111
No. HP. 082335511888
Lampiran 3.1

Alat Penilaian Simulasi PKP Siklus 2

NAMA : Poppy Purnama MATA : Matematika /Tema


MAHASISWA Sari PELAJARAN/TEMA 2
WAKTU
NIM : 858700059 : 08.00
(JAM)
TEMPAT : SD Negeri
HARI, TANGGAL :Kamis, 11-11-2021
MENGAJAR Ponteh 2
KELAS : II UPBJJ-UT : Surabaya

D. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi


Merencanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan


digunakan oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua
aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian
di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
merumuskan
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 6)

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi


Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian


Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya
pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-
butir penilaian berikut
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
perbaikan
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 7)

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x


100/5

Mengetahui Pamekasan, 11 November 2021


Ka.UPBJJ-UT, Kepala Sekolah,

Dr. SUPARTI, M.Pd SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD


NIP. 19610615 198603 2 001 NIP. 19620905 198303 2 015
No. HP. 087850632002
Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


( PRA SIKLUS )

Satuan Pendidikan : SDN Ponteh 2 Kec. Galis


Tema/Subtema/Pb :2/2/6
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II / 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. Standar Kompetensi
KI 1 :Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

II. Kompetensi Dasar


3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian

III. Indikator
- Menyelesaikan soal cerita tentang perkalian yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran


- Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang
berhubungan dengan masalah perkalian.
V. Materi Ajar
Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100.

VI. Metode Pembelajaran


- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru mengucapkan salam 10 menit


 Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran
siswa.
 Guru mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing.
(Religius)
 Guru melakukan Apersepsi.
 Guru menginformasikan tema yang akan
dipelajari tentang ”Bermain di lingkunganku”
serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti  Guru meminta siswa untuk membuka buku 15


Tema 2 subtema 2 pembelajaran 6 materi soal Menit
cerita perkalian (hal.106).
 Siswa mengamati contoh soal yang terdapat di
dalam buku.
 Guru memberikan penjelasan tentang cara
menyelesaikan soal cerita perkalian.
 Guru mengecek pemahaman siswa.
 Guru melakukan tanya jawab dengan
memberikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan soal cerita perkalian
kemudian siswa menjawabnya. (Critical
Thinking and Problem Solving)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru memberikan kesimpulan tentang
pembelajaran soal cerita perkalian bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100.

Penutup  Guru meminta siswa mengerjakan latihan 10 menit


soal di halaman 107-108 untuk dikerjakan
dalam kurun waktu 5 menit.
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan
di rumah siswa.
 Guru memberi pesan moral pada siswa.
 Guru menutup pembelajaran dengan
membaca doa bersama-sama. (Religius)
 Guru mengucapkan salam.

VIII. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar


Alat : Lembar kerja siswa.
Sumber : Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas II dan Buku Siswa
Tema 2 Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan , 2013).

IX. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
 Tes Tertulis
Nilai tes tertulis terdapat di buku siswa halaman 107-108.
Kriteria Penilaian
Skor Penilaian : 0 – 100
Penilaian : Skor yang diperoleh x 100
Skor Maksimal
Setiap soal mendapatkan skor = 2
Jadi skor maksimalnya adalah 5 x 2 = 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
NA = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Jawaban Soal:
CATATAN :
....................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Pamekasan, 25 Oktober 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 4.1

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Tema / Subtema / Pb : Tema 2 / 2 / 6


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II / 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Senin / 25 Oktober 2021

Kegiatan Ket
No Aspek yang diobservasi Pra Siklus
Ya Tidak
1 Siswa yang aktif mengikuti √
pembelajaran
2 Siswa aktif bertanya √
3 Siswa mau menjawab pertanyaan √
dengan benar
4 Perhatian siswa terfokus √

CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Pamekasan, 25 Oktober 2021

Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 4.2
LEMBAR OBSERVASI GURU

Tema / Subtema / Pb : Tema 2 / 2 /6


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/ 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Senin / 25 Oktober 2021

Kegiatan
No Aspek yang diobservasi Pra Siklus Ket
Ya Tidak
1 Memulai pelajaran √ Baik
2 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Baik
3 Pengelolaan kelas selama pembelajaran √ Baik
4 Menguasai materi √ Baik
5 Melibatkan siswa dalam pembelajaran √ Kurang
Memanfaatkan lingkungan sekitar dalam √ Tidak
6
pembelajaran dimanfaatkan
Melaksanakan pembelajaran sesuai √
7 Baik
dengan tujuan
√ Tidak
8 Menggunakan alat peraga yang sesuai
menggunakan
Melaksanakan pembelajaran dengan √
9 Baik
urutan yang logis
Melaksanakan pembelajaran secara √ Tidak
10
individu dan kelompok berkelompok
11 Mengelola waktu secara efisien √ Baik
12 Memberikan umpan balik √ Baik

Pamekasan, 25 Oktober 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 4.3

LKS (LEMBAR KERJA SISWA)

Perhatikan contoh berikut!

Dalam kelas terdapat 8 kelompok belajar. Setiap anggotanya ada 5 orang siswa.
Berapakah jumlah siswa di kelas tersebut?

Penyelesaian:

Latihan Soal!

1. Untuk menghias kelas, 8 siswa masing-masing membawa masing-masing 4


bendera. Berapa banyak jumlah bendera yang siswa bawa?
2. Ibu membagi biscuit yang dibuatnya ke dalam 5 piring. Masing-masing piring
berisi 7 biskuit. Berapa jumlah biscuit yang ibu buat?
3. Kiki memetik mangga, lalu dimasukkan ke dalam 5 keranjang. Setiap keranjang
berisi 8 mangga. Berapa banyak mangga yang dipetik Kiki?
Lampiran 4.4

Daftar Nilai Siswa Pra Siklus

No. Nama Siswa Nilai


1 Ahmad Alvin Anshori 55
2 Dzikrullah Alfaroby 60
3 Fatimatus Zahroh 65
4 Nur Faizatus Sholihah 45
5 Safira Salwa Nabila 60
6 Aida Nur Fitriyah 60
7 Arifah 70
8 M. Azka Fadhaili Robby 50
9 Ach. Qomaruddin Ramadhani 45
10 Nuri Najwa Bariroh 55
11 Muh. Ilzam Amali 65
12 Khoirinnisa’ Ni’matillah 50
13 Ifa Maghfiroh 75
Jumlah 755
Rata-Rata 58.07
Presentase Ketuntasan 23.07%
Lampiran 5

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

A. Fakta/Data pembelajaran yang terjadi dikelas


1. Pada Pra Siklus belum terjadinya peningkatan dan perbaikan nilai dari 13
siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan peneliti yang sekaligus sebagai guru kelas II
Di SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan secara
langsung, diperoleh gambaran bahwa ternyata kesulitan yang dihadapi oleh
para siswa adalah
1. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan
oleh penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
2. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
4. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat
kurangnya kemampuan siswa dalam penyelesaian soal tang
mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

C. Analisis Masalah
1. Ketika guru mengajarkan pelajaran Matematika di kelas rendah,
penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan sangat membantu siswa
agar lebih mengerti dan memahami materi yang disampaikan. Penggunaan
metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat membuat siswa lebih
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, dibandingkan dengan guru yang
hanya menggunakan metode ceramah secara terus-menerus saat proses
pembelajaran akan membuat siswa kurang termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
2. Penggunaan metode pemecahan masalah merupakan sebuah strategi yang
tepat diterapkan guru untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh
siswa SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Pamekasan dalam
pembelajaran Matematika.
D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dilakukankanlah tindakan dengan menggunakan partisipasi belajar dan
dirumuskanlah masalah penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
“Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Materi Soal Cerita
Perkalian Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas II SD
Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran
2021/2022”.

Pamekasan, 04 November 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059
Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


( SIKLUS I )

Satuan Pendidikan : SDN Ponteh 2 Kec. Galis


Tema/Subtema/Pb :2/2/6
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II / 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Link Youtube : https://youtu.be/6JTiNRkCG8A

I. Standar Kompetensi
KI 1 :Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

II. Kompetensi Dasar


3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian

III. Indikator
- Menyelesaikan soal cerita tentang perkalian yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran


- Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang
berhubungan dengan masalah perkalian.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi soal cerita tentang perkalian
dengan menggunakan metode pemecahan masalah.

VI. Materi Ajar


Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100.

VII. Metode Pembelajaran


- Pemecahan masalah (problem solving)
- Tanya jawab
- Penugasan

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam 10 menit
 Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran
siswa.
 Guru mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing.
(Religius)
 Guru melakukan Apersepsi.
 Guru menginformasikan tema yang akan
dipelajari tentang ”Bermain di lingkunganku”
serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti  Guru meminta siswa untuk membuka buku 15
Tema 2 subtema 2 pembelajaran 6 materi soal Menit
cerita perkalian (hal.106).
 Siswa mengamati contoh soal yang terdapat di
dalam buku.
 Guru memberikan penjelasan tentang cara
menyelesaikan soal cerita perkalian.
 Guru mengecek pemahaman siswa.
 Guru melakukan tanya jawab dengan
memberikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan soal cerita perkalian
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kemudian siswa menjawabnya. (Critical
Thinking and Problem Solving)
 Guru memberikan kesimpulan tentang
pembelajaran soal cerita perkalian bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100.
Penutup  Guru meminta siswa mengerjakan latihan 10 menit
soal di halaman 107-108 untuk dikerjakan
dalam kurun waktu 5 menit.
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan
di rumah siswa.
 Guru memberi pesan moral pada siswa.
 Guru menutup pembelajaran dengan
membaca doa bersama-sama. (Religius)
 Guru mengucapkan salam.

IX. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar


Alat : Lembar kerja siswa.
Sumber : Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas II dan Buku Siswa
Tema 2 Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan , 2013).

X. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
 Tes Tertulis
Nilai tes tertulis terdapat di buku siswa halaman 107-108.
Kriteria Penilaian
Skor Penilaian : 0 – 100
Penilaian : Skor yang diperoleh x 100
Skor Maksimal
Setiap soal mendapatkan skor = 2
Jadi skor maksimalnya adalah 5 x 2 = 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
NA = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Jawaban Soal:
CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Pamekasan, 04 November 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 6.1

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Tema / Subtema / Pb : Tema 2 / 2 / 6


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II / 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Kamis / 04 November 2021

Kegiatan Ket
No Aspek yang diobservasi Siklus I
Ya Tidak
1 Siswa yang aktif mengikuti √
pembelajaran
2 Siswa aktif bertanya √
3 Siswa mau menjawab pertanyaan √
dengan benar
4 Perhatian siswa terfokus √

CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Pamekasan, 04 November 2021

Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 6.2

LEMBAR OBSERVASI GURU


Tema / Subtema / Pb : Tema 2 / 2 /6
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/ 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Kamis / 04 November 2021

Kegiatan
No Aspek yang diobservasi Siklus I Ket
Ya Tidak
1 Memulai pelajaran √ Baik
2 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Baik
3 Pengelolaan kelas selama pembelajaran √ Baik
4 Menguasai materi √ Baik
5 Melibatkan siswa dalam pembelajaran √ Baik
Memanfaatkan lingkungan sekitar dalam √ Tidak
6
pembelajaran dimanfaatkan
Melaksanakan pembelajaran sesuai √
7 Baik
dengan tujuan
√ Tidak
8 Menggunakan alat peraga yang sesuai
menggunakan
Melaksanakan pembelajaran dengan √
9 Baik
urutan yang logis
Melaksanakan pembelajaran secara √ Tidak
10
individu dan kelompok berkelompok
11 Mengelola waktu secara efisien √ Baik
12 Memberikan umpan balik √ Baik

Pamekasan, 04 November 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 6.3

LKS (LEMBAR KERJA SISWA)

Perhatikan contoh berikut!

Beni diminta ibu untuk merapikan buku-buku yang tidak terpakai lagi. Buku-buku
tersebut dimasukkan ke dalam 3 dus. Masing-masing dus berisi 8 buku. Berapa
banyak buku yang dirapikan Beni?

Penyelesaian:

Latihan Soal!

1. Mirna membeli 6 bungkus kue. Setiap bungkus berisi 7 kue. Berapa banyak
kue yang dibeli Mirna?
2. Di atas rak terdapat 5 kotak. Setiap kotak berisi 8 buku. Berapa banyak buku
semuanya?
3. Deni membeli 5 kantong kelereng. Setiap kantong berisi 9 kelereng. Jadi
berapakah jumlah keseluruhan kelereng yang sudah dibeli Deni?
Lampiran 6.4

Daftar Nilai Siswa Siklus 1

No. Nama Siswa Nilai


1 Ahmad Alvin Anshori 60
2 Dzikrullah Alfaroby 75
3 Fatimatus Zahroh 70
4 Nur Faizatus Sholihah 60
5 Safira Salwa Nabila 75
6 Aida Nur Fitriyah 70
7 Arifah 75
8 M. Azka Fadhaili Robby 60
9 Ach. Qomaruddin Ramadhani 50
10 Nuri Najwa Bariroh 65
11 Muh. Ilzam Amali 75
12 Khoirinnisa’ Ni’matillah 60
13 Ifa Maghfiroh 80
Jumlah 875
Rata-Rata 67.31
Presentase Ketuntasan 61.54%
Lampiran 7

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

A. Fakta/data pembelajaran yang terjadi dikelas


1. Peningkatan hasil belajar dalam proses pembelajaran siklus 2, Hasil
pembelajaran pada siklus 1 presentase ketuntasan siswa mencapai 61.54%
sedangkan ketuntasan pada siklus 2 mencapai 92.31%.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan peneliti pada siklus 1 yang sekaligus sebagai guru
kelas II di SD Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan secara
langsung, diperoleh gambaran bahwa ternyata kesulitan yang dihadapi oleh para
siswa adalah
1. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan
kurangnya penggunaan media pembelajaran.
2. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
3. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat
kurangnya kemampuan siswa dalam penyelesaian soal yang mengakibatkan
hasil belajar siswa rendah.

C. Analisis Masalah
3. Ketika guru mengajarkan pelajaran Matematika di kelas rendah, penggunaan
metode pembelajaran yang tepat akan sangat membantu siswa agar lebih
mengerti dan memahami materi yang disampaikan. Penggunaan metode
pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat membuat siswa lebih termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran, dibandingkan dengan guru yang hanya
menggunakan metode ceramah secara terus-menerus saat proses pembelajaran
akan membuat siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
4. Penggunaan metode pemecahan masalah merupakan sebuah strategi yang tepat
diterapkan guru untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa SD
Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Pamekasan dalam pembelajaran Matematika.
D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dilakukankanlah tindakan dengan menggunakan partisipasi belajar dan
dirumuskanlah masalah penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
“Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Materi Soal Cerita
Perkalian Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas II SD
Negeri Ponteh 2 Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran
2021/2022”.

Pamekasan, 11 November 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059
Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

( SIKLUS II )

Satuan Pendidikan : SDN Ponteh 2 Kec. Galis


Tema/Subtema/Pb :2/2/6
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II / 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Link Youtube : https://youtu.be/c1T0L4qok1s

I. Standar Kompetensi
KI 1 :Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

II. Kompetensi Dasar


3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian

III. Indikator
- Menyelesaikan soal cerita tentang perkalian yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-
hari.
IV. Tujuan Pembelajaran
- Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang
berhubungan dengan masalah perkalian.

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi soal cerita tentang perkalian
dengan menggunakan metode pemecahan masalah.

VI. Materi Ajar


Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100.

VII. Metode/Media Pembelajaran


a. Metode Pembelajaran
- Pemecahan masalah (problem solving)
- Tanya jawab
- Penugasan

b. Media Pembelajaran
- Benda konkret.

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru mengucapkan salam 10 menit


 Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran
siswa.
 Guru mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing.
(Religius)
 Guru melakukan Apersepsi tentang materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi
yang akan dipelajari.
 Guru menginformasikan tema yang akan
dipelajari tentang ”Bermain di lingkunganku”
serta menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
tentang soal cerita perkalian.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Inti  Guru meminta siswa untuk membuka buku 15


Tema 2 subtema 2 pembelajaran 6 materi soal Menit
cerita perkalian (hal.106).
 Siswa mengamati contoh soal yang terdapat di
dalam buku.
 Guru memberikan penjelasan tentang cara
menyelesaikan soal cerita perkalian
menggunakan media benda konkret.
 Guru mengecek pemahaman siswa.
 Guru memberikan beberapa contoh lain terkait
soal cerita perkalian.
 Guru melakukan tanya jawab dengan
memberikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan soal cerita perkalian
kemudian siswa menjawabnya. (Critical
Thinking and Problem Solving)
 Guru memberikan pemantapan materi pada
siswa tentang materi soal cerita perkalian
dengan memberi contoh soal cerita perkalian
dalam kehidupan sehari-hari.
 Guru memberikan kesimpulan tentang
pembelajaran soal cerita perkalian bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100.

Penutup  Guru meminta siswa mengerjakan latihan 10 menit


soal di halaman 107-108 untuk dikerjakan
dalam kurun waktu 5 menit.
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan
di rumah siswa.
 Guru memberi pesan moral pada siswa.
 Guru menutup pembelajaran dengan
membaca doa bersama-sama. (Religius)
 Guru mengucapkan salam.
IX. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Alat : Lembar kerja siswa.
Sumber : Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas II dan Buku Siswa
Tema 2 Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan , 2013).

X. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
 Tes Tertulis
Nilai tes tertulis terdapat di buku siswa halaman 107-108.
Kriteria Penilaian
Skor Penilaian : 0 – 100

Penilaian : Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal
Setiap soal mendapatkan skor = 2
Jadi skor maksimalnya adalah 5 x 2 = 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
NA = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Jawaban Soal:

CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Pamekasan, 11 November 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 8.1

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Tema / Subtema / Pb : Tema 2 / 2 / 6


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II / 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Kamis / 11 November 2021

Kegiatan Ket
No Aspek yang diobservasi Siklus II
Ya Tidak
1 Siswa yang aktif mengikuti √
pembelajaran
2 Siswa aktif bertanya √
3 Siswa mau menjawab pertanyaan √
dengan benar
4 Perhatian siswa terfokus √

CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Pamekasan, 11 November 2021

Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 8.2

LEMBAR OBSERVASI GURU


Tema / Subtema / Pb : Tema 2 / 2 /6
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/ 1
Pertemuan Ke : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Kamis / 11 November 2021

Kegiatan
N
Aspek yang diobservasi Siklus II Ket
o
Ya Tidak
1 Memulai pelajaran √ Baik
2 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Baik

3 Pengelolaan kelas selama pembelajaran √ Baik


4 Menguasai materi √ Baik
5 Melibatkan siswa dalam pembelajaran √ Baik
Memanfaatkan lingkungan sekitar √ Tidak
6
dalam pembelajaran dimanfaatkan
Melaksanakan pembelajaran sesuai √
7 Baik
dengan tujuan
8 Menggunakan alat peraga yang sesuai √ Baik
Melaksanakan pembelajaran dengan √
9 Baik
urutan yang logis
Melaksanakan pembelajaran secara √ Tidak
10
individu dan kelompok berkelompok
11 Mengelola waktu secara efisien √ Baik
12 Memberikan umpan balik √ Baik

Pamekasan, 11 November 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa,

SAODAH AMRIYAH, S.Pd.SD POPPY PURNAMA SARI


NIP. 19620905 198303 2 015 NIM. 858700059

Supervisor.1

ABDUL MUHETH, S.Pd., M. Pd


ID Tutor : 71001111
Lampiran 8.3

LKS (LEMBAR KERJA SISWA)

Perhatikan contoh berikut!

Beni diminta ibu untuk merapikan buku-buku yang tidak terpakai lagi. Buku-buku
tersebut dimasukkan ke dalam 3 dus. Masing-masing dus berisi 8 buku. Berapa
banyak buku yang dirapikan Beni?

Penyelesaian:

Latihan Soal!

1. Edo mempunyai 8 kantong kelereng. Setiap kantong berisi 10 kelereng. Berapa


banyak kelereng yang dimiliki Edo?
2. Di atas meja terdapat 6 keranjang buah. Setiap keranjang berisi 4 buah apel.
Berapa banyak apel seluruhnya?
3. Ibi membeli 4 kotak kue. Setiap kotak berisi 8 kue. Berapa banyak kue yang
dibeli ibu?
4. Di atas rak ada 3 kotak pensil. Setiap kotak pensil berisi 7 pensil. Berapa
banyak pensil semuanya?
5. Udin memetik jambu, lalu dimasukkan ke dalam 6 keranjang. Setiap keranjang
berisi 8 jambu. Berapa banyak jambu yang dipetik Udin?
Lampiran 8.4

Daftar Nilai Siswa Siklus 2

No. Nama Siswa Nilai


1 Ahmad Alvin Anshori 80
2 Dzikrullah Alfaroby 80
3 Fatimatus Zahroh 90
4 Nur Faizatus Sholihah 80
5 Safira Salwa Nabila 80
6 Aida Nur Fitriyah 80
7 Arifah 90
8 M. Azka Fadhaili Robby 70
9 Ach. Qomaruddin Ramadhani 60
10 Nuri Najwa Bariroh 80
11 Muh. Ilzam Amali 90
12 Khoirinnisa’ Ni’matillah 80
13 Ifa Maghfiroh 100
Jumlah 1060

Rata-Rata 81.54

Presentase Ketuntasan 92.31%


Lampiran 9

DAFTAR NAMA SISWA KELAS II SD NEGERI PONTEH 2


KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN

No. Nama Siswa

1 Ahmad Alvin Anshori


2 Dzikrullah Alfaroby
3 Fatimatus Zahroh
4 Nur Faizatus Sholihah
5 Safira Salwa Nabila
6 Aida Nur Fitriyah
7 Arifah
8 M. Azka Fadhaili Robby
9 Ach. Qomaruddin Ramadhani
10 Nuri Najwa Bariroh
11 Muh. Ilzam Amali
12 Khoirinnisa’ Ni’matillah
13 Ifa Maghfiroh
Lampiran 10
JURNAL KEGIATAN PKP

Nama Mahasiswa / NIM : Poppy Purnama Sari / 858700059


Mengajar di SD : SD Negeri Ponteh 2
Judul Perbaikan Pembelajaran: Meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika materi soal cerita perkalian dengan
metode pemecahan masalah pada siswa kelas II SD Negeri Ponteh 2 kecamatan Galis kabupaten
Pamekasan tahun pelajaran 2021/2022

Paraf
Hari ke / Super
No Kegiatan Pembimbingan Hasil / Komentar Tindak Lanjut Maha
Tanggal visor
siswa
1
1 Sesi Ke-1 Menganalisis video. Berlatih/ Membuat laporan hasil refleksi
Minggu berdasarkan permasalahan di melakukan refleksi diri dan pengajuan judul PKP .
17-10-2021 sekolah masing-masing. pembelajaran
sesuai Panduan
PKP /PDGK4501
2 Sesi Ke-2 Konsultasi/mendiskusikan hasil Masih ada revisi Perbaikan Hasil Refleksi dan
Minggu refleksi pembelajaran pra pada laporan hasil Menyusun RPP Perbaikan
24-10-2021 siklus ( identifikasi masalah, refleksi.
analisis masalah, alternatif dan
prioritas pemecahan masalah
dan rumusan masalah )
Paraf
Hari ke / Super
No Kegiatan Pembimbingan Hasil / Komentar Tindak Lanjut Maha
Tanggal visor
siswa
1
3 Sesi Ke-3 Konsultasi /mendiskusikan Masih banyak Melakukan praktik perbaikan
Minggu RPP Perbaikan Siklus 1 beserta kesalahan pembelajaran eksak/noneksak/
31-10-2021 lembar pengamatannya penulisan pada tematik di kelas sendiri (Siklus 1)
RPP pra siklus. dan Videonya selama 5 menit
4 Sesi Ke-4 Mendiskusikan hasil Tujuan Revisi RPP Perbaikan Siklus 1
Minggu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan melakukan Simulasi Siklus2
07-11-2021 pembelajaran siklus 1 dikelas kurang tepat. dan videonya
sendiri dan cara mengolah
datanya.
5 Sesi Ke-5 Mendiskusikan hasil simulasi Perbaikan Revisi RPP Perbaikan Siklus 2
Minggu siklus 2 dan sistematika dan kesalahan dan menyusun draft laporan PKP
14-11-2021 komponen laporan PKP penulisan pada Bab I-III
RPP siklus 2.
6 Sesi Ke-6 Konsultasi/Mendiskusikan Memperbaiki Revisi laporan PKP Bab I-III dan
Minggu draft laporan PKP Bab I-III dan penulisan pada menyusun draft laporan Bab IV-
21-11-2021 rujukannya bagian-bagian bab V, Daftar Pustaka, dan
I-III Lampirannya
7 Sesi Ke-7 Konsultasi/mendiskusikan Lampiran kurang Revisi laporan PKP Bab IV-V,
Minggu laporan PKP Bab IV-V, Daftar lengkap dan daftar Daftar Pustaka, dan Lampirannya
28-11-2021 Pustaka, dan Lampirannya pustaka kurang dan menyusun draft Karya
sesuai. Ilmiahnya
Paraf
Hari ke / Super
No Kegiatan Pembimbingan Hasil / Komentar Tindak Lanjut Maha
Tanggal visor
siswa
1
8 Sesi Ke-8 Mereviu laporan PKP Bab I-V, Penyusunan Revisi laporan PKP Bab I-V,
Minggu Daftar Pustaka, Lampirannya lampiran tidak Daftar Pustaka, Lampiran2 dan
05-12-2021 dan draft Karya Ilmiah. tepat. Karya Ilmiahnya.
9 Sesi Ke-9 Mereviu laporan PKP Bab I-V, Perbaikan lembar Revisi laporan PKP Bab I-V,
Minggu Daftar Pustaka, Lampirannya kerja siswa. Daftar Pustaka, Lampiran2 dan
06-12-2021 dan cara unggah Karya Ilmiah Karya Ilmiahnya.
10 Sesi Ke-10 Finalisasi laporan PKP Bab I- Perbaikan susunan Revisi laporan PKP Bab I-V,
Minggu V, Daftar Pustaka, karil. Daftar Pustaka, Lampiran2 dan
11-12-2021 Lampirannya dan Karya Ilmiah Karya Ilmiahnya.
11 Sesi Ke-11 Finalisasi dan mengesahkan Perbaikan isi karil. Mengunggah Laporan PKP ke
Minggu Laporan PKP Bab I-V, Daftar laman https://praktik.ut.ac.id dan
12-10-2021 Pustaka, Lampirannya dan Karya Ilmiahnya
draft Karya Ilmiah https://karil.ut.ac.id
12 Sesi Ke-1 Finalisasi dan mengesahkan Laporan PKP dank Mengunggah Laporan PKP ke
Minggu Laporan PKP Bab I-V, Daftar aril sudah sesuai. laman https://praktik.ut.ac.id dan
18-10-2021 Pustaka, Lampirannya dan Karya Ilmiahnya
draft Karya Ilmiah https://karil.ut.ac.id

Mengetahui Pamekasan, 05 Desember 2021


Supervisor 1, Mahasiswa,

ABDUL MUHETH, S. Pd., M.Pd POPPY PURNAMA SARI


ID Tutor : 71001111 NIM. 858700059
Lampiran 11

Dokumentasi Foto Simulasi Mengajar Siklus 1


Lampiran 11.1

Dokumentasi Foto Simulasi Mengajar Siklus 2

Anda mungkin juga menyukai