Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

Macam-macam Hormon dan Kelenjar Buntu

Oleh :
Alif Akbar
(210305501015)
BAB I

PENDAHULUAN

Kelenjar adalah jaringan menyerupai kantung yang terbuat dari sel-sel sekresi.
Kelenjar terletak di lokasi-lokasi tubuh yang aman namun menonjol.

Fungsi kelenjar adalah untuk menghasilkan suatu zat tertentu yang berperan
mengatur berbagai fungsi fisiologis dan aktivitas tubuh. Zat yang dikeluarkan
kelenjar dapat hormon, enzim, atau cairan yang masing-masing memiliki fungsi
penting.
Ada berbagai kelenjar yang bertugas sesuai dengan lokasi, tipe sekresi, dan sistem
organ yang dikendalikan. Tanpa pengeluaran sekresi yang cukup, gangguan
kesehatan yang terkait defisiensi enzim dan hormon dapat terjadi

Secara garis besar, ada dua tipe kelenjar pada tubuh manusia — yaitu kelenjar
eksokrin (duct glands) dan kelenjar endokrin (ductless glands).

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis)

Kelenjar pituitari dikenal sebagai ‘masternya kelenjar’ karena menghasilkan


hormon yang mengatur fungsi kelenjar atau sistem hormon lain,
seperti kelenjar tiroid, ovarium, testis, dan kelenjar adrenal.

Kelenjar ini berperan penting dalam mengatur proses pertumbuhan,


datangnya pubertas, metabolisme, serta berbagai fungsi sistem organ di
dalam tubuh Anda.

Bagian-Bagian Kelenjar Pituitari dan Peranannya


Kelenjar pituitari memiliki ukuran yang cukup kecil, yaitu hanya seukuran
kacang polong. Kelenjar ini ditemukan di bagian dasar otak dan posisinya
sangat dekat dengan hipotalamus.

Kelenjar pituitari dibagi menjadi dua bagian, yakni lobus anterior dan
posterior. Kedua bagian tersebut memiliki peranannya masing-masing,
yaitu:

Lobus anterior
Lobus anterior merupakan bagian depan dari kelenjar pituitari. Adapun
hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior berfungsi untuk mengatur

3
pertumbuhan, pematangan organ dan fungsi sistem reproduksi, fungsi tiroid,
serta pigmentasi kulit.

Lobus posterior

Lobus posterior adalah bagian belakang kelenjar pituitari yang berfungsi


menghasilkan hormon antidiuretik, yakni hormon yang bertugas untuk
membuat ginjal menyerap air lebih banyak dan menyimpannya di aliran
darah untuk mencegah dehidrasi. Hormon oksitosin juga diproduksi di
lobus posterior.

Hormon-Hormon yang Diproduksi oleh Kelenjar Pituitari


Ada berbagai macam hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, antara
lain:

 Hormonpertumbuhan
Growth hormone (GH) atau hormon pertumbuhan berperan dalam
meningkatkan ukuran otot dan tulang.
 Hormon perangsang tiroid atau THS (thyroid stimulating hormone)
Hormon ini merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon yang
memengaruhi fungsi metabolisme tubuh.

 Hormon perangsang folikel atau FSH (follicle stimulating hormone)


Hormon ini berfungsi mengontrol fungsi seksual dan kesuburan pada pria
maupun wanita.

 Hormon  luteinizing
Hormon ini merangsang ovarium untuk menghasilkan estrogen pada
wanita dan merangsang produksi sperma pada pria.

4
 Hormon prolaktin
Hormon prolaktin merangsang jaringan payudara pada ibu menyusui
untuk menghasilkan air susu ibu.

 Hormon adrenokortikotropik atau ACTH (adrenocorticotropic


hormone)
Hormon ini merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon
kortisol dan aldosteron yang membantu menjaga tekanan darah dan kadar
gula darah tetap stabil.
 Hormon antidiuretik atau ADH (antidiuretic hormone)
Hormon ini merangsang ginjal untuk menyerap kembali cairan dari darah
dan mengurangi produksi urine.
 Hormon oksitosin
Hormon oksitosin berfungsi membantu kontraksi rahim saat melahirkan
juga merangsang produksi dan pelepasan air susu ibu.

2. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid terletak di bagian bawah


leher. Di belakang kelenjar tiroid terletak kelenjar paratiroid. Hormon
tiroid ini ada 2 macam, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Selain
detak jantung, kehadiran hormon tiroid juga penting dalam membantu
mengatur tekanan darah, suhu tubuh, dan proses mengubah makanan
menjadi energi. Kehadiran kelenjar tiroid sangat penting, karena hormon
yang dihasilkannya berdampak kepada fungsi tiap sel dalam tubuh. Kerja
kelenjar tiroid ini dikontrol oleh hormon TSH (Thyroid Stimulating
Hormone) yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.

5
Bila hormon dari kelenjar tiroid tidak memadai atau justru berlebihan,
manusia dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan metabolisme tubuh
yang tidak normal. Hal itu yang menjadi alasan hormon tiroid sangat erat
kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

3. Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid di dalam tubuh manusia berjumlah 4 buah. Masing-


masing kelenjar paratiroid berbentuk seperti kacang polong dan terletak di
belakang kelenjar tiroid di dalam leher.

Kelenjar paratiroid bertugas untuk menghasilkan hormon paratiroid yang


memiliki beberapa manfaat, yaitu:

 Mengatur pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.


 Mengendalikan penyerapan kalsium dari makanan dan minuman pada
saluran pencernaan.
 Meningkatkan penyerapan kalsium di ginjal dan mencegah kalsium
terbuang melalui urine.
 Merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D. Vitamin ini berfungsi
untuk meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.

Ketika tubuh mengalami kekurangan kalsium, kelenjar paratiroid akan


memproduksi hormon paratiroid untuk meningkatkan kadar kalsium di
dalam tubuh. Setelah kadar kalsium normal kembali, hormon paratiroid akan
berhenti diproduksi oleh kelenjar paratiroid.

Namun, pada kasus tertentu, kelenjar paratiroid bisa menghasilkan hormon


paratiroid terlalu banyak dan menimbulkan penyakit hiperparatiroidisme.

6
4. Kelenjar adrenal

adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan
medula adrenal (bagian dalam). Korteks adrenal bertanggung jawab
memproduksi tiga jenis hormon, yaitu mineralokortikoid (kortisol) yang
mengatur natrium dalam tubuh, glukokortikoid yang meningkatkan kadar
glukosa darah, dan gonadokortikoid yang mengatur hormon seks.

Jika korteks adrenal berhenti berfungsi, proses metabolisme yang penting


untuk kehidupan kita pun akan terhenti dan mengakibatkan kematian.
Sedangkan medulla adrenal mengeluarkan hormon epinefrin (adrenalin) dan
norepinefrin (noradenalin) pada saat stres.
Fungsi kelenjar adrenal bagian luar (korteks adrenal)

Fungsi Mineralokortikoid

Mineralokortikoid adalah hormon steroid yang bertanggung jawab untuk


menjaga natrium, dan menjaga keseimbangan garam dan air dalam tubuh.
Mineralokortikoid primer dikenal sebagai aldosteron, dan disekresikan oleh
zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks adrenal.

Hormon steroid ini merupakan bagian dari sistem renin-angiotensin (RAS)


atau renin angiotensin aldosteron-sistem (Raas). Ini adalah sistem hormon
yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Umumnya, renin diproduksi oleh ginjal ketika kelebihan garam dan air akan
dihilangkan dari tubuh. Renin memicu produksi angiotensin, yang pada
akhirnya merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon aldosteron.
Penurunan tekanan darah arteri juga merangsang sekresi renin.

Jadi, bersama-sama dengan sistem renin-angiotensin, aldosteron membantu


ginjal untuk mempertahankan mineral penting seperti natrium. Aldosteron

7
meningkatkan reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium oleh ginjal. Ini
membantu menyempitkan pembuluh darah dengan meningkatkan retensi
natrium dan air, yang dapat meningkatkan tingkat tekanan darah. Jadi,
hormon ini berkaitan dengan mengatur tingkat tekanan darah juga.
Fungsi Glukokortikosteroid

Glukokortikosteroid adalah kelas lain dari hormon steroid yang memainkan


peran penting dalam mengatur metabolisme glukosa. Glukokortikosteroid
diproduksi di fasikulata zona korteks adrenal, contohnya adalah kortisol.

Kortisol bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme karbohidrat,


protein, dan lemak. Kortikosteroid memainkan peran penting dalam
mengatur respon inflamasi tubuh.

Kortikosteroid dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan dapat


digunakan sebagai agen penekan kekebalan. Sekresi dikendalikan oleh
hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang disekresi oleh kelenjar hipofisis.

Fungsi Gonadokortikoid

Gonadokortikoid atau steroid androgenik disekresikan oleh zona retikularis


atau lapisan terdalam dari korteks adrenal. Androgen adalah hormon seks
laki-laki, dan memfasilitasi pengembangan karakteristik seksual sekunder
pada pria. Mereka memainkan peran penting dalam perkembangan organ
seks laki-laki selama perkembangan embrio.

Sejumlah kecil hormon wanita juga diproduksi oleh korteks adrenal. Namun,
efek dari steroid androgenik disekresikan oleh korteks adrenal dapat
tertutupi oleh jumlah yang lebih besar dari testosteron dan estrogen yang
disekresi oleh masing-masing testis dan ovarium.

8
Fungsi kelenjar adrenal bagian dalam, medula

Medula adalah bagian dalam dari kelenjar adrenal, dan berkaitan dengan
produksi epinefrin dan norepinefrin.

Epinerfin

Baik epinefrin dan norepinefrin yang bersama-sama disebut katekolamin,


dan mereka dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam respon terhadap stres
fisik atau mental. Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin, memainkan
peran penting dalam konversi glikogen menjadi glukosa, dan dengan
demikian, meningkatkan tingkat gula darah. Hal ini diperlukan oleh tubuh
untuk menjaga kelancaran pasokan darah ke otak dan otot.

Hal ini juga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan
mengendurkan otot-otot polos pada paru-paru dan saluran pencernaan.
Hormon ini melebarkan arteri kecil jantung, paru-paru, ginjal, dan otot-otot.
Semangat, stres fisik dan mental, dan gangguan emosional memicu sekresi
hormon ini, yang mempersiapkan tubuh kita untuk respon ‘fight or flight’
disebut juga ‘melawan atau lari.

Norepinefrin

Seiring dengan epinefrin, norepinefrin juga mengaktifkan mekanisme untuk


respon ‘melawan atau, dengan meningkatkan kewaspadaan dan gairah.
Ketika disuntikkan sebagai obat, norepinefrin atau noradrenalin dapat
memiliki efek konstriktif pada arteri koroner. Hal ini menyebabkan
pembuluh darah kecil pada ginjal, sistem pencernaan, dan kulit mengerut.
Ini memfasilitasi pergerakan makanan melalui sistem pencernaan dan

9
meningkatkan keringat. Hal ini juga merangsang pelepasan glukosa dan
aliran darah ke otot-otot.

Singkatnya, kelenjar adrenal bertanggung jawab untuk mensekresi hormon


penting untuk melaksanakan beberapa proses metabolisme penting. Selain
itu, mereka membantu tubuh mengatasi stres fisik dan mental. Stres kronis
dapat membuat pekerjaan kelenjar begitu keras sehingga bisa akhirnya
kelelahan atau menjadi terlalu lelah untuk memenuhi kebutuhan hormon
adrenal.

5. Pankreas

Pankreas adalah salah satu organ yang terletak di belakang rongga perut
dengan panjang sekitar 12–18 cm. Organ yang bentuknya memanjang ini
bisa saja mengalami gangguan. Jika fungsi pankreas terganggu atau rusak,
bisa timbul masalah pada pencernaan dan penyakit lain, misalnya diabetes.

Fungsi pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin.
Berikut adalah penjelasan mengenai kedua fungsi tersebut:

Fungsi eksokrin
Selain pankreas, kelenjar eksokrin juga terdapat di berbagai bagian tubuh,
seperti kelenjar air liur di mulut, kelenjar keringat di kulit, dan kelenjar
eksokrin di usus dan lambung.

Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas berfungsi menghasilkan enzim


pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki
fungsinya masing-masing, yaitu:

 Enzim lipase untuk menguraikan lemak

10
 Enzim protease, termasuk kemotripsin dan tripsin, untuk mencerna
protein menjadi asam amino
 Enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula darah atau
glukosa

Fungsi endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan zat tertentu ke dalam
peredaran darah. Fungsi kelenjar endokrin pada pankreas adalah untuk
menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Hormon insulin berguna untuk mengikat glukosa dari darah untuk dibawa ke


berbagai jaringan di dalam tubuh agar bisa digunakan sebagai energi.
Pankreas mengeluarkan hormon ini untuk menurunkan glukosa darah ketika
kadarnya terlalu tinggi.

Sementara itu, kelebihan glukosa di dalam tubuh akan disimpan sebagai


glikogen di dalam jaringan otot dan hati. Glikogen ini berguna sebagai
cadangan energi saat tubuh membutuhkan energi ekstra.

Saat kadar glukosa dalam darah terlalu rendah, pankreas akan mengeluarkan
hormon glukagon untuk meningkatkan glukosa dengan cara memecah
glikogen.

6. Testis

Fungsi testis sangat penting dalam keberlangsungan hidup pria. Setiap pria
memiliki sepasang testis dengan ukuran sekitar 5 cm. Testis tumbuh pada
tahap awal pubertas, yakni sekitar usia 10–13 tahun. Saat testis tumbuh,
kulit pembungkus testis (skrotum) akan berwarna lebih gelap, ditumbuhi
rambut, serta menggantung ke bawah.

11
Ragam Fungsi Testis
Organ reproduksi pria meliputi testis, epididimis, vas deferens, kelenjar-
kelenjar aksesori yang meliputi vesikula seminalis dan kelenjar prostat,
serta penis. Semua bagian tersebut, memiliki fungsi dan peranannya masing-
masing.

Testis memiliki peranan yang besar dalam sistem reproduksi pria. Fungsi
testis adalah:

 Menghasilkan dan menyimpan jutaan sel sperma setiap harinya, yang


nantinya dapat membuahi sel telur wanita jika terjadi ejakulasi saat
berhubungan seksual
 Memproduksi hormon testosteron, yaitu hormon yang meningkatkan
libido, pembentukan massa otot dan massa tulang, serta metabolisme tubuh
dan tingkat energi
 Memproduksi hormon androgen yang berperan penting dalam fungsi
seks dan reproduksi pria

Selain fungsi tersebut, ada beberapa fakta seputar testis yang perlu Anda
ketahui. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

 Ukuran testis yang kanan dan kiri umumnya berbeda. Biasanya, testis
kanan berukuran lebih besar daripada testis kiri.
 Skrotum akan menyusut ketika Anda kedinginan, dan bisa melonggar
jika suhu terlalu hangat.
 Testis yang normal terasa halus, tanpa benjolan atau gumpalan.

12
7. Ovarium

Organ ini merupakan kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua


sisi rahim. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan
memproduksi hormon seks utama, yakni estrogen dan progesteron, yang
dilepaskan ke dalam aliran darah.

Berikut ini adalah hormon estrogen dan progesteron beserta fungsinya:

 Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi.
Saat wanita mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon
progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan dalam rahim yang
disebut endometrium untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh
sperma.
Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh tetap tinggi. Hal
ini mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh
untuk memproduksi ASI. Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormon
progesteron dalam tubuh akan turun dan memicu menstruasi.
 Estrogen
Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur.
Selain itu, hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta,
tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.
Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan
tubuh saat pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan
memastikan proses ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan.
Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan,
mengatur mood atau suasana hati, dan proses penuaan.
Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti

13
menstruasi yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu,
menopause, dan osteoporosis pada wanita lanjut usia.

BAB III

KESIMPULAN

14
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang memiliki saluran untuk mengalirkan
zat sekresinya ke seluruh tubuh. Kebanyakan fungsi kelenjar eksokrin
menghasilkan enzim, tapi beberapa lainnya menghasilkan cairan non-enzim.

Kelenjar endokrin adalah kelenjar penghasil hormon yang tidak memiliki


saluran pengalir. Hormon yang dihasilkannya akan disalurkan lewat aliran
darah. Karena “menumpang” aliran darah, hormon tersebut bisa mencapai
bagian tubuh yang jauh dari lokasi kelenjar tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai