Anda di halaman 1dari 8

HASIL KAJIAN PANDEMI COVID-19

DI KABUPATEN GARUT
PERIODE JANUARI s.d 24 FEBRUARI TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT


Jalan Proklamasi No. 7 Tarogong Kidul - Garut

1
KAJIAN KONDISI PANDEMI COVID-19 PERIODE BULAN JANUARI S.D 24 FEBRUARI 2022
DI KABUPATEN GARUT

A. DASAR PEMIKIRAN
Sejak ditemukannya varian Omicron COVID-19 di Indonesia pada pertengahan November 2021,
maka terdapat penambahan kasus harian yang terus meningkat. Hal ini selaras dengan karakteristik virus
tersebut yang dapat menularkan lebih cepat (5-7 kali) dibandingkan varian Delta sebelumnya.
Di Kabupaten Garut, meskipun tidak termasuk wilayah Aglomerasi telah terjadi peningkatan
kasus COVID-19 secara bermakna yaitu mulai bulan Januari 2022 sampai sekarang ini (24 Februari
2022). Padahal melihat trend sebelumnya, sejak puncak kasus varian Delta di bulan Juli 2021 terus
mengalami penurunan sangat drastis di bulan berikutnya sampai dengan Desember 2021. Namun
demikian, setelah terjadi mobilitas penduduk yang tinggi dampak dari libur Natal dan tahun baru 2022
(Nataru), maka terjadi pula peningkatan kasus COVID-19. Hal ini terbukti yang semula epicentrum berada
di wilayah aglomerasi JABODETABEK, secara perlahan dan massif telah bergeser pada wilayah
kabupaten/kota lainnya terutama di Pulau Jawa dan Bali.
Penambahan jumlah kasus semakin meningkat dengan telah terjadinya outbreak pada populasi
berisiko, yaitu akibat aktivitas sosial dikomunitas umum dan populasi perkantoran yang sedikit longgar
dalam penerapan protokol kesehatan dan pembatasan aktivitas. Selain itu, terdapat kebijakan berupa
Surat Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri dalam pengaturan memperbolehkan sekolah untuk
menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan pengaturan pembatasan tertentu sampai
dengan diperbolehkannya PTM 100%. Dengan kondisi seperti ini, maka peningkatan kasus setiap harinya
menjadi kurang terkendali terbukti outbreak pada beberapa klaster sekolah, perkantoran dan wilayah
administrasi tertentu yang pada akhirnya harus dilakukan penutupan sementara (Lock down) pada
populasi tersebut.
Begitu pula di Kabupaten Garut, dalam kurun waktu Januari s.d Februari 2022 telah terjadi
penularan secara klaster baik di perkantoran, sekolah maupun pada komunitas masyarakat. Terlaporkan
sebanyak 9 (sembilan) sekolah dan lebih dari 15 (lima belas) kantor telah menjadi klaster. Untuk
mengatasi terjadinya peningkatan jumlah kasus akibat penambahan jumlah klaster pada populasi
tertentu, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Garut telah mengeluarkan kebijakan salah satunya
pemberhentian sementara kegiatan PTM, yaitu melalui Surat Edaran Bupati Garut Nomor
443.2/511/BPBD tentang Perubahan Atas Surat Edaran Bupati Garut Nomor 443.2/394/Dinkes Tentang
Akselerasi Pelaksanaan Vaksinasi Pada Anak Usia 6 (enam) Sampai Dengan 11 (sebelas) Tahun, Dan
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam Antisipasi Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Varian Omicron Di Wilayah Kabupaten Garut.
Dengan pemberlakukan penerapan Surat Edaran Bupati Garut tersebut, telah memberikan
dampak positif berupa penurunan jumlah kasus dan klaster pada populasi sekolah di bawah Dinas

2
Pendidikan Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat, meskipun muncul klaster baru pada sekolah atau
pondok pesantren yang berada di bawah lingkup Kementerian Agama.
Melihat perkembangan kasus positif di masyarakat yang semakin meningkat pada kondisi saat
ini dan semakin menurunnya jumlah klaster pada populasi anak sekolah, maka dalam upaya mengatasi
peningkatan jumlah kasus dan klaster baik pada populasi anak sekolah maupun populasi karyawan di
perkantoran, maka dipandang perlu upaya pembatasan-pembatasan aktifitas sosial terus dilakukan.
Mengingat jumlah kasus baru dan jumlah kematian harian akibat COVID-19 di Kabupaten Garut terus
mengalami peningkatan sangat signifikan dalam 2 (dua) minggu terakhir ini.

B. LAJU PERKEMBANGAN COVID-19 DI KABUPATEN GARUT


Berikut perkembangan situasi COVID-19 di Kabupaten Garut berdasarkan kajian epidemiologi
COVID-19 di Kabupaten Garut periode Januari s.d Februari 2022:
1. Peningkatan Jumlah Kasus Harian Konfirmasi Positif COVID-19
300
269 263
250 229

200

150

100

50

0
2

2
0 3 22

0 5 22

0 7 22

0 9 22

1 1 22

1 3 22

1 5 22

1 7 22

1 9 22

2 1 22

2 3 22

2 5 22

2 7 22

2 9 22

3 1 22
22
b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2

b-2
n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-

n-
- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

- Ja

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe

-Fe
01

02

04

06

08

10

12

14

16

18

20

22

24
Grafik 1. Trend Kasus COVID-19 Harian di Kabupaten Garut
(Periode Januari s.d 24 Februari 2022)
Pergerakan jumlah kasus COVID-19 harian dapat dilihat, bahwa terjadi peningkatan
kasus secara bermakna dimulai minggu pertama Februari 2022 diduga setelah aktifitas
mobilitas penduduk dimasa libur Nataru dan akibat merebaknya penularan varian Omicron.
Puncak kasus harian tertinggi terjadi pada tanggal 17 Februari 2022 sebanyak 269 kasus,
dan kondisi terebut telah menjadikan Kabupaten Garut dinilai sebagai outbreak gelombang
ketiga.
Selain itu, perkembangan pandemi sampai dengan tanggal 24 Februari 2022 secara
kajian epidemiologi dengan memperhatikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501
Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah, dan
Pedoman Cara Penanggulangannya, dan Pencegahan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) Revisi ke-5 Edisi Juli 2020. Bahwasanya kondisi di Kabupaten Garut saat ini
belum dapat terkendali, mengingat beberapa hal:

3
a. Belum terjadinya penurunan jumlah kasus secara siginifikan minimal 50% secara
berturut-turut dalam minimal 2 (dua) periode terakhir dari puncak kasus (tanggal 17
Februari 2022 sebanyak 269 kasus).
b. Masih terdapat kasus kematian akibat COVID-19 dan cenderung tidak mengalami
penurunan dalam 2 (dua) periode terakhir.

2. Laju Kasus Positif Kelompok Usia Kurang Dari 20 Tahun (Usia Sekolah)
Dengan melakukan kajian komparasi beberapa bulan sebelum varian Omicron, yaitu
mulai November 2021 s.d 24 Februari 2022 tersaji pada grafik di bawah ini;
100% 26,20
90%
80%
70% 32,53
60% 5,56
18,75
50%
40%
30%
20%
10%
0%
NOVEMBER
DESEMBER 2021 JANUARI 2022 FEBRUARI 2022
2021
PERSENTASE 5,56 18,75 32,53 26,20
KASUS 2 3 27 716

KASUS PERSENTASE

Grafik 2. Trend Kasus COVID-19 Pada Kelompok Umur < 20 Tahun


(Periode Januari s.d 24 Februari 2022)

Terjadi peningkatan jumlah kasus COVID-19 pada kelompok usia sekolah, dimulai
bulan Desember 2021 sebanyak 3 kasus (18,75%) dari total 16 kasus, dan puncak kasus
paling tinggi terjadi di bulan Februari 2022 sebanyak 716 kasus (26,2%) dari total kasus
secara umum sebanyak 2.733 kasus.

3. Angka Effective Reproduction Number (Rt)


Indikator sensitif dalam menilai perkembangan pandemi COVID-19 dengan melihat
perkembangan angka Rt, data tersaji pada grafik di bawah ini;
3,00

2,50

2,00
1,33
1,50

1,00

0,50

0,00
1 5 13 21 30 6 12 19 24
Jan Jan Jan Jan Jan Feb Feb Feb Feb
22 22 22 22 22 22 22 22 22

Grafik 3. Trend Angka Rt (Periode Januari s.d 24 Februari 2022)

4
Berdasarkan grafik 3 di atas, kondisi penularan masih terus berlangsung di tingkat
komunitas (masyarakat) terbukti hasil analisa angka Rt diperoleh pada tanggal 24 Februari
2022 sebesar 1,33 point. Dengan demikian berdasarkan kajian kurva epidemiologi,
menunjukan pandemi ini belum terkendali mengingat angka Rt masih di atas 1 point.

4. Laju Keterisian Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate/BOR)


Perkembangan laju BOR untuk pasien COVID-19 di Kabupaten Garut periode Januari
s.d Februari 2022 tersaji pada grafik 4 di bawah ini.

68,97

59,61
57,14
51,72
47,15
39,90 41,35
34,55
32,4931,9034,0832,96
30,19
26,28
21,37
19,46
16,80
12,70
8,69 8,60 9,18
3,47
5,21 5,02 6,32 6,11

17 24 28 29 30 31 01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 24
JAN JAN JAN JAN JAN JAN FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB FEB
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22

Grafik 4. Laju Keterisian Tempat Tidur (BOR) Pasien COVID-19


di Kabupaten Garut Periode Januari – 24 Februari 2022

Angka BOR terjadi peningkatan diawali sejak minggu terakhir Januari 2022, sejalan
dengan perkembangan penambahan kasus baru setiap harinya. Puncak angka BOR
tertinggi terjadi pada 13 Januari 2022 yaitu 68,97%. Namun demikian, setelah dilakukan
penambahan bed terjadi penurunan signifikan sampai 32,4% pada tanggal 15 Februari
2022. Perlu diwaspadai, mulai tanggal 17 Februari 2022 angka BOR terus mengalami
peningkatan rata-rata per hari sebesar 0,5% dan terbukti tanggal 24 Februari sebesar
47,15. Apabila penambahan kasus semakin massif maka tidak menutup kemungkinan
dalam akhir Februari 2022 akan mencapai puncak kritis angka BOR di atas 60%, hal ini
menunjukan tingkat pandemi tidak terkendali.

5. Angka Positivity Rate COVID-19


Angka Positivity Rate di Kabupaten Garut secara umum mulai dari kasus pertama
sampai dengan tanggal 24 Februari 2022 sebesar 14,1%. Namun dalam periode Januari
s.d Februari 2022 terjadi peningkatan secara fluktuatif dan terakhir tanggal 24 Februari
sebesar 19,5% (grafik 5). Berdasarkan hal tersebut maka angka Positivity Rate di
Kabupaten Garut masih di atas nilai toleransi WHO sebesar 5%, dan kondisi ini
menjelaskan bahwa proses transmisi (penularan) masih berlangsung di masyarakat dan
berpeluang untuk terjadinya penambahan kasus untuk beberapa waktu mendatang.

5
30,00

26,14
25,00 24,30

20,00
19,50

15,00

10,00
6,95 8,70

5,00 4,96

0,00
00/01/00 10/01/00 20/01/00 30/01/00 09/02/00 19/02/00 29/02/00

Grafik 5. Laju Positivity Rate COVID-19


di Kabupaten Garut Periode Januari – 24 Februari 2022

C. CAPAIAN VAKSINASI COVID-19


Secara umum, capaian vaksinasi dosis pertama telah mencapai 86,5% dan dosis kedua sebesar
52,5%. Dengan demikian target Herd Immunity (minimal 70%) belum tercapai, artinya masyarakat
Kabupaten Garut masih rentan terhadap ancaman penularan virus COVID-19 (tabel 1).
Capaian Vaksinasi COVID-19
Kriteria
Dosis 1 (%) Dosis 2 (%) Dosis 3 (%)
Umum 86,5 52,5 1,4
Lansia 84,9 58,7 1,5
Tenaga Kesehatan 146,4 138,7 65,1
Pelayan Publik 136,2 115,7 1,5
Anak 6-11 Tahun 85,3 36,4 -
Tabel 1. Capaian Vaksinasi COVID-19
di Kabupaten Garut Periode Januari – 24 Februari 2022

1. Laju Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Masyarakat Umum


Capaian laju vaksinasi dosis kedua bagi masyarakat umum selama bulan Februari
dapat dilihat pada grafik 6 di bawah ini.
8.000
11.519
7.568
7.000

6.000 6.050
5.590
5.000
4.567 4.746
4.000
3.631
3.000 3.184
2.923 2.937 2.915 2.858 2.823
2.704
2.369
2.000
1.809 1.642
1.296 1.278
1.000
724
- 177
01 Feb 2 Feb 3 Feb 4 Feb 5 Feb 7 Feb 8 Feb 9 Feb 10 Feb 11 Feb 12 Feb 14 Feb 15 Feb 16 Feb 17 Feb 18 Feb 19 Feb 20 Feb 22 Feb 23 Feb

Grafik 6. Laju Kecepatan Vaksinasi COVID-19


di Kabupaten Garut Periode Februari 2022

6
Untuk mencapai target Herd Immunity minimal 70% dosis kedua di Kabupaten Garut
yaitu sebanyak 1.384.399 penduduk yang harus mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Sampai dengan tanggal 23 Februari 2022, dosis kedua baru mencapai 1.038.815 dosis
sehingga terdapat kekurangan untuk mencapai dosis lengkap (primer) sebanyak 345.584
orang atau untuk mencapai Herd Immunity di bulan akhir Maret 2022 minimal taget harian
yang harus dicapai sebanyak 11.519 dosis

2. Laju Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Pada Usia 6-11 Tahun


Sampai tanggal 23 Februari capaian hasil vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11
tahun untuk dosis pertama sebesar 85,3%. Namun demikian, capaian dosis kedua baru
mencapai 36,4% kondisi ini menjelaskan bahwa kelompok anak tersebut masih rentan
terhadap risiko penularan COVID-19 dan perlu upaya peningkatan percepatan kegiatan
vaksinasi untuk menciptakan kondisi Herd Immunity minimal 80% di pertengahann Maret
2022 pada populasi anak tersebut. Dengan demikian, capaian minimal vaksinasi harian pada
kelompok usia tersebut sebanyak 7.516 orang per hari. Data capaian vaksinasi harian pada
kelompok 6-11 tahun masih rendah atau di bawah target harian (grafik 7).
16.000
14.000
12.000
10.000
7.516
8.000
6.000
4.000
2.000
-
01 Feb 10 Feb 11 Feb 12 Feb 14 Feb 15 Feb 16 Feb 17 Feb 18 Feb 19 Feb 20 Feb 22 Feb 23 Feb
2 Feb 22 3 Feb 22 4 Feb 22 5 Feb 22 7 Feb 22 8 Feb 22 9 Feb 22
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
Dosis 2 171 2.407 3.696 2.476 2.622 5.212 4.777 6.610 2.599 13.344 3.870 2.817 7.811 5.377 10.364 6.115 3.000 822 7.661 2.640

Grafik 7. Capaian Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Anak Usia 6-11 tahun
di Kabupaten Garut Periode Februari 2022

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dan analisa epidemiologi pandemi COVID-19 di Kabupaten Garut, dapat
disimpulkan bahwa “ kondisi pandemi belum terkendali ”, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Belum terdapat penurunan > 50% jumlah kasus secara berturut-turut dalam minimal 2 minggu
setelah puncak kasus tanggal 17 Februari 2022 sebanyak 269 kasus;
2. Masih tingginya angka Effective Reproduction Number (Rt), yaitu 1,33 atau di atas nilai toleransi
WHO (<1);

7
3. Angka rata-rata penambahan BOR per hari mengalami peningkatan lebih dari 0,5% dan
berpeluang akan meningkat terus mengingat penambahan kasus baru COVID-19 harian makin
meningkat;
4. Angka Positivity Rate harian masih tinggi di atas nilai toleransi WHO (< 5%), kondisi tanggal 24
Februari sebesar 19,5%;
5. Kasus COVID-19 pada anak usia sekolah (< 20 tahun) masih tinggi dalam periode Februari
2022 yaitu sebesar 26,2% dari total 2.733 kasus;
6. Tingkat perlindungan (Preventive) masyarakat Kabupaten Garut terhadap ancaman
penyebaran COVID-19 masih rendah, dibuktikan dengan capaian vaksinasi dosis kedua pada
masyarakat umum baru mencapai 52,5%, lansia 58,7%, dan anak usia 6-11 tahun sebesar
36,4%.

E. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil kajian ini, dapat direkomendasi beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelakuan pembatasan kegiatan sosial, berupa pengaturan karyawan yang bekerja dengan
menerapkan metode WFH dan WFO terus dilanjutkan dan pembatasan-pembatasan lainnya;
2. Pemberhentian sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) agar tetap dilanjutkan
untuk 14 (empat belas) hari ke depan, mengingat 26,2% kasus terdapat pada populasi anak <
20 tahun;
3. Memperkuat dan meningkatkan upaya vaksinasi dosis kedua (lengkap) dan dosis ketiga
(Booster) dalam waktu sebelum Maret 2022;
4. Penyiapan tempat Isolasi Terpusat (Isoter) dimasing-masing kecamatan, desa/kelurahan
dengan pemantauan tenaga kesehatan Puskesmas setempat;
5. Pertemuan dan rapat offline untuk sementara waktu ditiadakan;
6. Meningkatkan operasi patuh protokol kesehatan; dan
7. Penerapan kebijakan Mini Lockdown atau lockdown kampung bilamana terjadi outbreak pada
populasi tertentu.

Demikian kajian dan Analisa pandemi COVID-19 periode Januari s.d 24 Februari 2022 di Kabupaten Garut.

Garut, 25 Februari 2022


Kepala,

dr. H. Maskut Farid, M.M


Pembina Utama Muda
NIP.19670625 199803 1 004

Anda mungkin juga menyukai