Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PEMBUATAN PANEL

KELISTRIKAN SISTEM PENGISIAN


KONVENSIONAL

D
I
S
U
S
U
N
OLEH;

NAMA: ZULFIKAR
NO. ABSEN: 32
KELAS: XII/MPOT
NIS: 2018350
GAMBAR KERJA:
FOTO RANGKAIAN

GAMBAR SKETSA RANGKAIAN


Kata Pengantar
Dengan rahmat tuhan yang telah member saya
banyak nikmat dan hudayah sehinggah saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sesuai yang
diinginkan.

Makalah pada kesempatan kali ini tentang panel


kelistrikan sistem pengisian konvensional yang akan
saya rangkum dari awal sampai akhir.
Daftar Isi
 Gambar Kerja
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Pembahasan:
1. Teori Dasar
2. Gambar Komponen
3. Fungsi Komponen
4. Prinsip Kerja Komponen
5. Prinsip Kerja Rangkaian
 List Spesifikasi & Harga Komponen
 Langkah Kerja Merangkai
 Jenis Kerusakan Rangkaian & Cara Mengatasinya
 Soal – soal & Pertanyaan Sehubung Dengan
Rangkaian
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi yang menyebabkan kesibukan
manusia semakin bertambah. Kondisi tersebut mengakibatkan
pemakaian kendaraan khususnya mobil semakin tinggi
penggunaannya. Kondisi ini menuntut mobil untuk selalu bisa
dioperasikan setiap saat.
Sistem pengisian adalah salah satu sistem di dalam sebuah mobil
yang mempunyai peran yang penting. Pada mobil yang
menggunakan mesin berbahan bakar bensin, sistem pengisian
mempunyai peranan yang lebih besar untuk menjamin
kelangsungan hidup mesin, yaitu untuk mensuplai kebutuhan
listrik pada sistem pengapian. Sistem pengisian bekerja dengan
mensuplai kembali arus yang telah digunakan selama mobil
bekerja. Bila sistem pengisian tidak bekerja, maka hal ini akan
mengakibatkan kesulitan bagi pengendara. Kesulitan yang bisa
terjadi antara lain mesin tidak dapat distart, bahkan mesin tidak
dapat hidup. Sistem pengisian dalam kinerja sebuah mesin
mempunyai peranan yang sangat penting maka diperlukan
perawatan dan pengetahuan tentang trouble shooting dan
perbaikan sistem pengisian untuk menjamin kerja sistem dan
kerja mesin.
TEORI DASAR

Sistem pengisian merupakan bagian dari sistem kelistrikan yang terdapat


pada kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor, dimana sistem
pengisian ini mensuply kebutuhan listrik pada kendaraan. Seperti di ketahui
bahwa pada sebuah kendaraan terdapat sebuah komponen yang berfungsi
menyimpan arus listrik yaitu battery. tapi apa jadinya apabila battery tu
kehabisan listrik karena terpakai untuk kepeluan kendaraan, apakah kita
harus mengganti batere setiap battery kehabisan listrik? tentu tidak oleh
karena itu di perlukan sebuah sistem untuk mengisi kembali battery di saat
battery telah lemah atau kosong. Dan sistem ini di sebut sistem
pengisian (Charging Syste).

Sistem pengisian berfungsi untuk :


1. Mengisi arus listrik ke battery
2. Mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan  setelah mesin hidup

Ada dua type sistem pengisian :


1.  Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus searah (Direct
Current) digunakan awal tahun 60-an.
2.  Alternator yang berfungsi untuk menghasilkan arus bolak-balik
(Alternating Current).

Alasan penggunaan alternator :


1.  Konstruksi lebih kecil dan tahan lama.
2.  Mampu menghasilkan arus output saat kecepatan idle.
Bagian-bagian :

 
 
1.    Ignition switch (kunci kontak)
2.    Battery
3.    Alternator
4.    Voltage regulator

PRINSIP DASAR

HUKUM FARADAY

Hukum Faraday berbunyi :


Bila sebuah konduktor digerakkan di dalam medan magnet, maka akan
tim-bul arus induksi pada konduktor terse-but.

HUKUM TANGAN KANAN FLEMING

 
Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet,
maka gaya gerak listrik akan mengalir dari kanan ke kiri.
Arah gaya gerak listrik dapat diketahui dengan menggunakan hukum
tangan kanan fleming dimana, jari telunjuk menunjukkan arah fluksi
magnet, ibu jari menunjukkan arah gerakan konduktor, dan jari tengah
menunjukkan arah arus induksi.
  
BESARNYA GAYA GERAK LISTRIK     

Bila perubahan medan magnet berlangsung dengan cepat maka gaya


gerak listrik yang dibangkitkan pada kumparan akan semakin besar
Hubungan ini dapat dinyatakan dengan rumus :

E =  Nxd 
            dt   
E    =  Gaya gerak listrik yang dibangkitkan                                      
N    =  Jumlah gulung
d  =  Perubahan flux magnet
dt   =  Waktu

  
PRINSIP GENERATOR

Generator membangkitkan arus listrik dengan caramemutarkan kumparan


di dalam medan mag-net.

PRINSIP ALTERNATOR

Magnet Berputar Dalam Kumparan

Alternator membangkitkan arus listrik dengan caramemutarkan magnet


listrik (rotor coil) didalam kumparan (stator coil).
GAMBAR, FUNGSI, DAN PRINSIP KERJA
KOMPONEN

1. Baterai

Fungsi baterai pada sistem pengisian adalah sebagai sumber tegangan


yang mesuplai arus ke rotor coil dan menyimpan arus yang keluar (output)
alternator.

Baterai
prinsip kerja Baterai pada charging system adalah untuk memberikan
energi listrik pada sistem pengisian guna menghasilkan medan magnet
pada rotor coil di dalam alternator sebelum mesin hidup (kunci kontak on).
Sehingga salah satu pengecekan sistem pengisian yang abnormal adalah
dengan memeriksa kemagnetan pada alternator ketika mesin belum hidup
kunci kontak on. Ketika tidak ada kemagnetan, maka dapat dipastikan
sumber masalah utama berada di jalur kunci kontak menuju ke-rotor coil.
2. Fuse dan Fuseble link

Fuse dan fuseble link memiliki fungsi yang berbeda meski


bentuknya sama. Fuseble link bisa disebut sebagai main fuse
yang diletakan didekat terminal positif baterai. Fungsi sekering ini
yakni untuk melindungi seluruh sistem kelistrikan mobil dari arus
yang berlebih. Umumnya fuseble link memiliki kapasitas hingga
lebih dari 60 Ampere.

Sementara prinsipkerja fuse digunakan sebagai pengaman satu


rangkaian kelustrikan, dalam sistem pengisian konvensional ada
dua buah fuse yang memiliki kapasitas sekitar 10-15 Ampere.
Satu fuse digunakan sebagai sekering voltage regulator dan
sekering lain digunakan untuk mengamankan lampu CHG dan
Voltage relay.
3. Alternator

Fungsi alternator pada sistem pengisian adalah untuk mengubah energi


mekanik (puter) menjadi energi listrik untuk mengisi baterai dan memenuhi
kebutuhan semua sistem kelistrikan selama mesin hidup.
Prinsip kerja Alternator, Alternator digerakkan oleh tenaga mesin yang
disalurkan ke puli melalui strange (belt), putaran ini akan tersambung
dengan kumparan rotor yang berputar dan menghasilkan medan magnet.
Kumparan rotor dapat menghasilkan medan magnet karena mendapat
supply arus yang melewati sikat dan slip ring.

Konstruksi Alternator

1. Pulley
2. Cooling fan
3. Drive end frame
4. Stator core
5. Stator coil
6. Brush (sikat)
7. Brush holder
8. Rectifire
9. Rear end frame
10. Rotor coil
11. Rotor core
1. Rotor
Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

1. Rotor coil
2. Rotor core
3. Slip ring
4. Rotor shaft

2, Stator

Stator berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik (AC).

1. Stator coil
2. Stator core
3. Pulley
Pulley berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutarkan
rotor.

4. End Frame
End frame berfngsi untuk pemegang bagian-bagian alternator. Pada end frame
terdapat lubang ventilasi ntuk tempat mengalirnya udara pendngin.

5. Rectifier
Rectifire berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC. Rectifire terdiri dari
3 dioda positif dan 3 dioda negatif yang ditanamkan pada dioda holder. Dioda
holder berfunngsi untuk meradiasikan panas dan mencegah dioda panas.
4. Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai switch atau saklar. Memang


sistem pengapian akan aktif secara otomatis ketika mesin
menyala, namun untuk membangkitkan medan magnet pada rotor
coil harus dilakukan oleh sebuah switch.

Prinsip kerja Ignition switch dipakai sebagai saklar rotor coil yang
akan aktif saat kunci kontak diputar ke posisi ON.

5. Lampu CHG

Lampu CHG atau biasa juga disebut charging warning light


merupakan lampu indikator yang bisa menunjukan adanya gagal
pengisian.
Prinsip Kerja Lampu CHG yaitu, Saat kunci kontak ON maka
secara normal lampu ini akan menyala, begitupun ketika mesin
hidup lampu ini harusnya menyala, jika mati maka bisa
mengindikasikan adanya kegagalan pengisian.

6. REGULATOR

Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bevariasi tergantung dari


kecepatan putaran dan banyaknya beban. Untuk itulah digunakan regulator yang
berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap kostan.

Regulator tipe kontak point

Regulator kontak point terdiri dari :


- Voltage regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator
agar tetap kostan.
- Voltage relay yang berfungsi untuk mematikan lampu CHG dan
menghubungkan arus ke voltage regulator.
Prinsip Kerja

Kecepatan rendah ke sedang

Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga
yang mengalir ke voltage regulator juga masih kecil, sehingga kemagnetan pada
voltage regulator (M) belum mampu menarik P0. Arus yang mengalir ke rotor coil
(F) melalui P1 > P0.

Saat kecepatan mesin naik arus yang dihasilkan alternator juga naik,
sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga naik, sehingga kemagnetan pada
voltage regulator (M) sudah mampu menarik P0 lepas dari P1. Arus yang mengalir
ke rotor coil (F) melalui tahanan (R), sehingga arus yang dihasilkan alternator
menjadi turun dan menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator (M) turun dan
P0 kembali berhubungan dengan P1.
Kecepatan Sedang ke Tinggi

Saat kecepatan sedang, posisi P0 adalah mengambang. Dengan naiknya


putaran maka arus yang dihasilkan alternator besar, se-hingga arus yang mengalir
ke voltage regulator besar, dan kemagnetan pada voltage regulator mampu menarik
P0 berhubungan dengan P2. Arus yang mengalir ke rotor coil (F) menjadi
terputus.

7. Ampere Meter (tidak semua mobil dilengkapi komponen ini)


 

Ampere meter berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik yang


dibangkitkan oleh alternator untuk pengisian baterai.
Prinsip kerja Amperemeter, bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan
gaya magnetis. Tegangan arus yang mengalir pada kumparan yang
diselimuti oleh medan magnet akan dapat menimbulkan gaya lorentz
yang pada nantinya akan mampu menggerakkan jarum amperemeter.
Semakin besar tegangan arus yang mengalir maka akan semakin
besar pula simpangannya.

8, Volt Meter

Apa itu fungsi dari voltmeter? Voltmeter merupakan alat ukur yang
berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu
rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan menggunakan alat ini, Anda
akan menemukan tulisan milivolt (mV), voltmeter (V), mikrovolt, dan juga
kilovolt (kV). Tahukah Anda? Alat ini memiliki batasan ukuran yaitu nilai
maksimum tegangan yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran
melebihi batas yang ditentukan, otomatis alat itu akan rusak.
Prinsip Kerja Voltmeter hampir sama dengan Amperemeter karena
desainnya juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier.
Galvanometer menggunakan prinsip hukum Lorentz, dimana interaksi
antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic.
Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk sehingga
menyimpang saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar
kuat arus akan makin besar penyimpangannya.
Cara Kerja Rangkaian Sistem Pengisian

Kunci kontak ON mesin belum berputar.

Saat kunci kontak ON mesin belum berputar pada stator coil belum ada
tegangan induksi, sehingga terjadi aliran arus :

Battery - KS - fuse - IG regulator - a - P1 - F regulator - F alternator - rotor


coil - E alternator - massa. (arus eld) Rotor coil menjadi magnet.

Battery - KS - charge lamp - L regulator - P2 - c - E regulator - massa. (arus


lampu charge). Lampu charge menyala.
Mesin Hidup Putaran Rendah

Saat mesin hidup dengan putaran rendah pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

N alternator - N regulator - C2 (voltage relay) - E regulator - massa.


(tegangan netral)
-Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d,
sehingga menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)

B alternator - B regulator - d - P2 - C1 (voltage regulator) - E regulator -


massa. (tegangan output)
-Voltage regulator menjadi magnet tetapi belum mampu menarik P1

B alternator - KS - fuse - IG regulator - a - P1 - F regulator - F alternator -


rotor coil - E alternator - massa. (arus eld)
-Rotor coil menjadi magnet
B alternator - beban - massa (arus output)
Mesin Hidup Putaran Sedang

Saat mesin hidup dengan putaran sedang pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

N alternator - N regulator - C2 (voltage relay) - E regulator - massa.


(tegangan netral)
- Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d,
sehingga menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)

B alternator - B regulator - d - P2 - C1 (voltage regulator) - E regulator -


massa. (tegangan output)
- Voltage regulator menjadi magnet menarik P1 lepas dari a tetapi tidak
berhubungan dengan b.

B alternator - KS - fuse - IG regulator - tahanan - F regulator - F alternator -


rotor coil - E alternator - massa. (arus eld)
- Rotor coil menjadi magnet (kecil).
B alternator -- beban - massa (arus output)
Mesin Hidup Putaran Tinggi

Saat mesin hidup dengan putaran tinggi pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :

N alternator - N regulator - C2 (voltage relay) - E regulator - massa.


(tegangan netral)
- Voltage relay menjadi magnet menarik P2 berhubungan dengan d,
sehingga menyebabkan charge lamp mati (tidak ada beda potensial)

B alternator - B regulator - d - P2 - C1 (voltage regulator) - E regulator -


massa. (tegangan output)
- Voltage regulator menjadi magnet menarik P1 berhubungan dgn b.

B alternator - KS - fuse - IG regulator - tahanan - P1 - b - E regulator -


massa. (tidak ada arus eld)
- Rotor coil tidak menjadi magnet.
B alternator - beban - massa (arus output)
List Spesifikasi & Harga Komponen

URAIAN BAHAN SPESIFIKASI HARGA SAT

Sfusible Link 60A Rp 10,000

Kunci Kontak st100 Rp 50,000

Fuse dan Rumah Fuse 30A Rp 8,000

Ket out (Regulator) Mitsuda (Kijang 5K) Rp 110,000

Ampere Meter 60A Rp 30,000

Akrilik 40X60cm Rp 125,000

Sekun Y 5,5-5mm 10pcs Rp 12,000

Baut dan Mur Ukuran 8 Rp 700

Baut dan Mur Ukuran 10 Rp 1,000

Baut dan Mur Ukuran 12 Rp 2,000


Langkah Kerja Merangkai

1. Hubungkan kabel dari positif Baterai ke Fuse


2. Kemudian hubungkan ke terminal B Kunci Kontak
3. Dari terminal IG Kunci Kontak ke IG Lampu Indikator (CHG)
4. Kemudian hubungkan kabel dari terminal L Lampu Indikator menuju
terminal L Regulator
5. Dan hubungkan juga kabel dari terminal IG Lampu Indikator ke
Terminal IG Regulator
6. Kemudian dari terminal B Regulator ke Terminal B Alternator
7. Lalu hubungkan kabel dari Teminal N Regulator ke Terminal N
Alternator
8. Dan juga terminal F Regulator ke Terminal F Alternator
9. Kemudian Hubungkan Kabel dari Terminal E Alternator Ke Terminal
E Regulator, dan ke Terminal Negatif Baterai
10. Dan rangkaianpun selesai.
Jenis Kerusakan Rangkaian & Cara Mengatasinya
No Gejala atau gangguan Cara mengatasi
1 V-belt putus Ganti V-belt dengan yang baru
2 Regulator terbakar Ganti regulator
3 Rotor coil terbakar Perbaiki kumparan rotor coil atau ganti
alternator
4 Stator coil terbakar Perbaiki kumparan stator coil atau ganti
alternaor
5 Socket atau sambungan kabel Perbaiki sambungan kabel dan socket
putus atau kendor
6 Sikat (brush) habis Ganti sikat
7 Dioda putus Ganti dioda
8 Fuse putus Ganti fuse dengan spesifikasi yang sama

Soal – soal & Pertanyaan Sehubung Dengan


Rangkaian
1. Jelaskan fungsi Charging System pada kendaraan!
2. Bila sebuah konduktor digerakkan di dalam medan magnet, maka
akan timbul arus induksi (induksi listrik) pada konduktor tersebut,
pernyataan ini adalah?
3. Sebutkan komponen – komponen sistem pengisian dan sebutkan
fungsinya masing-masing!
4. Besarnya induksi listrik yang dihasilkan oleh alternator di pengarui
oleh?
5. Prinsip kerja generator dapat digambarkan dengan?
6. Prinsip kerja dari Lampu Indikator adalah?
7. Jelaskan hokum tangan kanan Fleming!
8. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Sistem Pengisian mesin hidup
putaran rendah!
9. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Sistem Pengisian mesin hidup
putaran tinggi!
10. Sebutkan 3 gejalah kerusakan system pengisian dan cara
mengatasinya!

PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Pengisian adalah suatu sistem yang terdiri dari
beberapakomponen dan bekerja untuk menghasilkan arus listrik
yang didapat dari putaran rotor, yang kemudian arus tersebut
digunakan untuk menyuplai arus pada baterai dan semua sistem
kelistrikan kendaraan saat mesin hidup sehingga baterai dapat tetap
terisi penuh.

Anda mungkin juga menyukai