Anda di halaman 1dari 53

BAB I

 PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak
mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan
kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu: Bergeraklah
untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Olahraga adalah
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti
mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti
meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan
kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk
mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.
Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi
kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton
olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia
tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh
manfaat dari olahraga bagi kesehatannya. Olahraga merupakan alat untuk merangsang
pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur
anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan
intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih
unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada
yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in
Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar
bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga. Walaupun
olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak
penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan
berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka
terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan. Olahraga juga
dapat menghilangkan stres. Yoga misalnya, olahraga ini dapat menimbulkan ketenangan
batin. Karena itulah, dalam makalah ini akan dituliskan betapa pentingnya berolahraga,
agar masyarakat sadar dan merubah pola hidupnya. Lebih lebih dalam kehidupan modern
saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal
olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang
mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun
dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.

I.2 Rumusan Masalah

Olahraga menyehatkan inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat


olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat
orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu
diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara
melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar
orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup
diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia lanjut,
yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari
penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat,
kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri,
sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

I.3 Tujuan Penulisan

I.3.I.  Tujuan Umum

Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan
kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur serta kemampuan bergerak, bekerja dan
berfikir akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Oleh
karena itu kita harus selalu mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan
memelihara dan bahkan meningkatkannya, khususnya melalui Olahraga Kesehatan

I.3.2   Tujuan Khusus

1. Mangetahui manfaat dari olahraga dalam kehidupan


2. Mengetahui pentingnya berolahraga bagi kehidupan dan kesehatan
3. Dampak rutin berolahraga pada masa depan
4. Melatih keterampilan dalam membuat makalah
5. Menambah Wawasan dan pengetahuan

 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ISI

2.I Pengertian Olahraga

A. Pengetian Olahraga Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu
aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah olahraga.“Olahraga” datang dari
bahasa Perancis Kuno “Desport” yang bermakna “kesenangan”, serta pengertian
berbahasa Inggris tertua ditemukan seputar tahun 1300 yakni “segala hal yang
mengasyikkan serta menghibur untuk manusia”. Olahraga adalah satu diantara sumber
utama dari hiburan karenanya ada pendukung olahraga yang umumnya terbagi
dalambeberapa besar orang dan bisadisiarkan lebih luas lagi lewat tayangan olahraga.
Olahraga adalah kesibukan yang benar-benar utama untuk menjaga kesehatan
seorang. Olahragajugaadalah satu diantara cara utama untuk mereduksi
stress.Olahraga juga adalah satu tingkah laku aktif yang menggiatkan metabolisme
serta memengaruhi manfaat kelenjar didalam badan untuk menghasilkan system
kekebalan badan dalam usaha menjaga badan dari masalah penyakit dan stress. Oleh
karenanya, benar-benar disarankan pada tiap-tiap orang untuk lakukan aktivitas
olahraga dengan cara teratur serta terstruktur dengan baik.

B. Perlunya Berolahraga Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa
guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan
hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh
karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih
hidup. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak(yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan
kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan,
gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus, artinya?
Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina
kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan
dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan
olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang
hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya
berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi
kesehatannya. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-
anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan
intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasidengan lingkungannya nyata
lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga
dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson:
Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis
meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam
olahraga.

C. Kiat Menjaga Motivasi Untuk Terus Berolahraga Tidak ada yang menyangkal
manfaat olahraga untuk kesehatan.Yang sering menjadi masalah adalah motivasi kita
untuk memulai dan agar tetap berolahraga. Pada dasarnya motivasi bisa berasal dari
dalam diri (intrinsik) dan dari luar diri kita (ekstrinsik). Jika Anda melakukan kegiatan
(olahraga) karena alasan untuk kesehatan, menurunkan berat badan, atau mengurangi
stres maka artinya Anda melakukan olahraga karena motivasi internal. Sebaliknya jika
Anda melakukan olahraga karena hanya ingin mengikuti gaya hidup teman atau hanya
karena harga diri maka itu disebut sebagai motivasi eksternal. Kegiatan yang didasari
oleh motivasi internal biasanya akan memberikan hasil yang lebih baik dan bertahan
lama. Dibawah ini ada beberapa cara untuk menjaga motivasi Anda agar tetap
berolahraga.

1) Edukasi diri Anda. Buatlah diri Anda mengerti mengapa olahraga penting bagi
Anda dan bagaimana Anda mengambil manfaat olah raga yang Anda
lakukan.Pengetahuan bisa Anda dapatkan dari buku, majalah atau langsung
bertanya pada ahlinya.

2) Temukanlah sebuah model/contoh. Lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang


selalu berolahraga dan yang memiliki pola hidup sehat. Jika sahabat-sahabat Anda
selalu melakukan olahraga dan makan makanan yang sehat maka Andapun pasti
akan melakukan hal yang sama juga.

3) Buatlah daftar alasan pribadi Anda mengapa perlu berolahraga. Cobalah luangkan
waktu beberapa hari untuk membuat daftar/list alasan yang bisa Anda temukan dari
diri Anda sendiri, kenapa olahraga penting untuk Anda lakukan. Misalnya “Saya
melakukan olahraga untuk : menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan,
menguatkan fungsi jantung, membuat Saya lebih kuat jika harus berjalan jauh ,
Ingin panjang umur agar bisa melihat anak dan cucu tumbuh dewasa, dsb.)

4) Lakukan olahraga dengan sahabat. Latihan yang dilakukan bersama dengan sahabat
atau teman dekat akan membuat anda selalu senang dan merasa bahagia selama
melakukan latihan.

5) Tentukanlah tujuan. Menentukan tujuan sangat penting karena akan membuat Anda
bisa menentukan target latihan. Untuk mengawali tentukanlah target yang ringan
(sangat mudah dicapai) misalnya berjalan kaki 2 km mengelilingi rumah, kemudian
target ditingkatkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan tubuh Anda.

6) Buatlah olahraga menyenangkan. Lakukanlah olahraga yang paling Anda sukai.


Anda bisa memilih olahraga mana yang paling Anda sukai mungkin saja Anda
lebih suka berenang, berjalan kaki, bersepeda, fitnes, atau apa saja yang Anda
sukai. Jangan memilih olahraga yang kurang Anda sukai karena Anda tidak akan
senang menjalaninya.

7) Gantilah jenis olahraga Anda.Melakukan olahraga yang sama dalam waktu lama
mungkin menyebabkan Anda bosan, tidak ada salahnya jika sekali waktu Anda
mencoba olahraga yang berbeda agar Anda tetap termotivasi untuk berolahraga.

8) Jagalah motivasi Anda. Menjaga motivasi bisa Anda lakukan dengan membaca
artikel, majalah tentang kesehatan dimana Anda bisa menemukan banyak
pengetahuan tentang manfaat olah raga. Hal ini akan membuat motivasi anda
terjaga. Jika Anda suka berselancar didunia maya (internet) Anda boleh mencoba
untuk mendaftar pada situs atau blog kesehatan dan anda dengan rutin akan
dikirimi news letter (e-mail) yang berisi tentang kesehatan yang akan
meningkatkan pengetahuan Anda dan menjaga motivasi Anda.

9) Berilah penghargaan pada diri Anda. Setelah melakukan olahraga yang melelahkan,
Anda bisa mengunjungi Spa untuk memanjakan tubuh Anda sebagai penghargaan
atas usaha yang telah anda lakukan. Tetapi janganlah menghargai usaha Anda
dengan mengunjungi sebuah rumah makan atau restoran setelah berolah raga
karena usaha Anda untuk mencapai badan yang sehat akan sia-sia! Apapun
motivasi Anda, baik dari dalam maupun dari luar tidak jadi masalah asalkan Anda
tetap bisa berolahraga secara teratur.

D. Manfaat Berolahraga Olahraga atau latihan fisik telah terbukti bermanfaat bagi
kesehatan, termasuk dalam meningkatkan kerja berbagai fungsi organ tubuh. Olahraga
secara teratur 3-4 kali dalam seminggu bahkan diyakini dapat mengurangi risiko
kematian yang disebabkan oleh sejumlah penyakit, seperti jantung dan kanker hingga
70 persen. Dengan melakukan aktivitas fisik ini, Anda juga dapat mencapai tingkat
kebugaran yang sama dengan orang- orang yang tidak aktif berolahraga yang usianya
10-20 tahun lebih muda dari Anda. Berikut beberapa manfaat olahraga dalam
melawan penyakit :

1) Jantung : jantung dan olahraga merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Untuk
memiliki jantung sehat,perlu olahraga teratur. Sekelompok peneliti di Swiss
mengungkapkan rutin melakukan olah raga dapat mempercepat pemulihan dan
pencegahan lebih lanjut bagi diri Anda dari serangan jantung berikutnya. Hasil studi
menyebutkan, fungsi pembuluh darah di kalangan orang yang berolah raga mengalami
peningkatan, tak peduli apa pun jenis olahraga yang mereka jalani. Dengan
berolahraga maka kemampuan jantung untuk memompa darah juga dapat meningkat.
Olahraga yang dianjurkan : yoga, senam dan aerobik.

2) Kolesterol : olahraga diyakini dapat memperbaiki kadar kolesterol dan meningkatkan


kolesterol baik. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Lipid Research
menunjukkan bahwa olahraga bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam
tubuh. Tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat tapi bisa dengan olahraga
ringan saja. Olahraga yang dianjurkan: jalan kaki, jogging, lompat tali, bersepeda,
aerobik yang low-impact, dan berenang.

3) Tekanan darah : Olahraga sangat bermanfaat bagi penderita tekanan darah rendah
ataupun tinggi, karena diyakini dapat memperlancar serta memperbaiki sirkulasi
darah. Olahraga yang dianjurkan : sebaiknya melakukan olahraga dengan sedikit
pembebanan seperti berlari sambil membawa beban misalnya air minum @ 600 ml di
masing-masing tangan.

4) Diabetes : Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan


latihan fisik. Pengaruh olahraga pada kontrol gula darah telah dibuktikan pada
beberapa studi. Menurut studi-studi tersebut, olahraga meningkatkan sensitifitas
insulin sehingga ambilan glukosa darah meningkat dan otomatis kadar gula darah
berkurang.Olahraga yang dianjurkan: jalan cepat, lari (joging),senamaerobik, renang,
dan bersepeda. Jenis olahragalainnya, tenis,tenis meja, bahkan sepakbola, pun boleh
dilakukan asal dengan perhatian ekstra.
5) Tulang : Menurut penelitian yang dilakukan Tom Lloyd. PhD, seorang epidemiologis
di Penn State University College of Medicine, meskipun konsumsi kalsium dianggap
sebagai faktor paling penting bagi kesehatan tulang, namun olahraga merupakan gaya
hidup yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan tulang. Olahraga jauh lebih
baik dalam membentuk tulang sehat dan kuat, sehingga terhindar dari penyakit
keropos tulang.Perempuan yang rutin melakukan olahraga berpeluang terhindar dari
masalah ini.Namun perlu diingat, jangan melakukan olahraga secara berlebihan.
Olahraga yang dianjurkan : lari, lompat tali, erobik, basket, voli, tenis, softball, naik
gunung dan fitnes.

6) Kesehatan mental : Manfaat lain yang didapat dari berolahraga diantaranya dapat
menghilangkan stres, memperbaiki stamina, meningkatkan kualitas tidur dan
memudahkan seseorang untuk berkonsentrasi. Menurut WilliamP. Morgan Ed.D,
kepala laboratorium psikologi Universitas Wisconsin di Madison, berolah raga dapat
membantu seseorang mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan
kemarahan. Alasannya,pada saatberolah ragajantung juga ikut bekerja, yang otomatis
konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Olah raga juga
terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita,
seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin,

7 yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati. Olah raga yang dianjurkan :
aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga. 7) Nyeri haid :
Rasa sakit menusuk, nyeri yang hebat di sekitar perut bagian bawah dan bahkan
kadang mengalamikesulitan berjalan sering dialamiperempuan ketika nyeri haid ini
menyerang. Nyeri haid ini bisa mengganggu dan menurunkan produktivitas
perempuan.Salah satu metode yangdapat dilakukan untuk mengatasinya adalah
dengan berolahraga. Olahraga yang dianjurkan : berjalan kaki, jogging, naik sepeda
dan berenang.

 
BAB III

 PEMBAHASAN

A. Macam-macam Olahraga dan Manfaatnya

1.Jogging Ini adalah salah satu olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan,
kebugaran, dan stamina. Tidak perlu punya keahlian khusus agar dapat melakukan
jogging, semua orang dari segala usia dan kalangan dapat melakukan jogging. Oleh
karena itu, jogging termasuk salah satu olahraga yang paling banyak dilakukan,
banyak manfaat yang bisa diperoleh, antara lain : · Mempercepat sistem pencernaan
dan membantu menyingkirkan masalah pencernaan. · Membuat jantung kuat, dimana
semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan. · Meningkatkan kapasitas
untuk bekerja dan mengarahkan pada kehidupan yang aktif. · Dapat membantu
mengatasi masalah dengan selera makan. · Membantu membakar lemak dan
mengatasi kegemukan. · Mengencangkan otot kaki, paha dan punggung. · Membuat
tidur lebih nyenyak. · Menetralkan depresi. Selain manfaat-manfaat di atas, jogging
juga dapat memberikan kesenangan secara fisik maupun mental. Apabila jogging
dilakukan dengan benar, kelelahan tidak akan terasa meskipun telah menyelesaikan
satu tur lebih dari yang dilakukan sebelumnya. Manfaat yang dirasakan ialah merasa
nyaman di otot selama jogging dan setelahnya. Sebelum jogging, lakukan peregangan
terlebih dahulu. Dalam memulai jogging, sebaiknya bergerak dengan lambat dengan
usaha kecil yang pertama dalam beberapa ratus meter untuk pemanasan otot. Lalu
perlahan-lahan tambahkan kecepatan. Kalau sudah melakukan setengah rute,
tingkatkanlah kecepatan berlari sesuai kemampuan. Jika rute cukup panjang, bisa
mengambil dua atau tiga dorongan dengan kapasitas yang hampir penuh. Untuk jarak
ratus meter terakhir lambatkan gerakan. Setelah jogging pun peregangan harus
dilakukan, yakni 3-4 menit setelah jogging berakhir. Dengan melakukan jogging dua
kali sehari itu sudah cukup untuk meningkatkank kondisi dan daya tubuh anda.

 2. Aerobik Aerobik ialah merupakan salah satu olahraga yang sedang populer saat ini.
Semua orang dari segala usia berlatih aerobik. Dan kegiatannya tidak hanya dilakukan
di pusat-pusat kebugaran saja, tapi fasilitas umum yang biasa mengadakan senam
massal juga banyak diminati. Latihan aerobik dilakukan dengan menggerakkan kedua
tangan dan kaki, seperti bulu tangkis, jogging, berenang gaya krol ( bukangaya
kodok ), bersepeda aktif. Latihan ini dimulai dengan pemanasan selama 5 menit
kemudian diikuti latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantung menuju
pencapaian 200 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit. Latihan ini dilakukan
selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu boleh
dilakukan 3x30 menit per minggu. Selain untuk kebugaran tubuh, manfaat latihan
aerobik antara lain : · Meningkatkan daya tahan jantung · Meningkatkan daya tahan
paru-paru · Menguatkan otot-otot tubuh · Kelenturan · Membakar kalori Latihan
aerobik juga bermanfaat untuk meningkatkan daya kerja organ jantung terutama
dalam meningkatkan kedua ventrikel. Bagi lansia, latihan ini akan memperbaiki
keadaan fisik mereka dan mencegah agar tidak pelupa.

B. Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Malas berolahraga dengan alasan kurang memiliki
waktu dalam jangka panjang dampaknya cukup buruk, yakni munculnya penyakit yang
disebabkan oleh hipokinesia (kurang gerak). Di antaranya, tekanan darah tinggi, diabetes
melitus, jantung, artritis, hiperkolesterolemia, dan obesitas. Jika senang berolahraga, meski
dalam waktu yang singkat namun intensif, atau lama tapi dilakukan dengan santai,
aktivitas ini bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin,
serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan
tubuh.Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83% orang yang memiliki
gangguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi
kegelisahan. Landers mengatakan, untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang,
olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek samping yang sama dengan
menelan obat anti depresi.  

 
BAB V

PENUTUP

 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1) Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan
dasar bagi segala kemampuan, karena itu perlu selalu disyukuri.
2) Gerak adalah ciri kehidupan.
3) Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup.
4) Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara
dan meningkatkan kemampuan gerak, yang berarti meningkatkan kualitas hidup.
5) Olahraga Kesehatan bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit
tanpa henti), efisien, adekuat, mudah, murah, meriah, massaal, fisiologis (bermanfaat
& aman). 6) Manfaat olahraga jauh dan bahkan sangat jauh melebihi mudaratnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan:

1. Bersyukur kepada Allah atas kesehatan yang telah diberikan-Nya kepada kita.
2. Lakukan dan sempatkan untuk berolahraga.
3. Lakukan olahraga secara rutin, jangan sampai tidak berolahraga sama sekali Maka
janganlah pernah untuk malas bergerak karena sesungguhnya gerak harus selalu
dilatih, dan latihan tersebut adalah olahraga
BAB I

 PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak
mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan
kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu: Bergeraklah
untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Olahraga adalah
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti
mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti
meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan
kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk
mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.
Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi
kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton
olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia
tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh
manfaat dari olahraga bagi kesehatannya. Olahraga merupakan alat untuk merangsang
pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur
anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan
intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih
unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada
yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in
Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar
bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga. Walaupun
olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak
penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan
berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka
terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan. Olahraga juga
dapat menghilangkan stres. Yoga misalnya, olahraga ini dapat menimbulkan ketenangan
batin. Karena itulah, dalam makalah ini akan dituliskan betapa pentingnya berolahraga,
agar masyarakat sadar dan merubah pola hidupnya. Lebih lebih dalam kehidupan modern
saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal
olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang
mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun
dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.

I.2 Rumusan Masalah

Olahraga menyehatkan inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat


olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat
orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu
diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara
melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar
orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup
diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia lanjut,
yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari
penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat,
kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri,
sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

I.3 Tujuan Penulisan

I.3.I.  Tujuan Umum

Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan
kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur serta kemampuan bergerak, bekerja dan
berfikir akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Oleh
karena itu kita harus selalu mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan
memelihara dan bahkan meningkatkannya, khususnya melalui Olahraga Kesehatan

I.3.2   Tujuan Khusus

1. Mangetahui manfaat dari olahraga dalam kehidupan


2. Mengetahui pentingnya berolahraga bagi kehidupan dan kesehatan
3. Dampak rutin berolahraga pada masa depan
4. Melatih keterampilan dalam membuat makalah
5. Menambah Wawasan dan pengetahuan

 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ISI

2.I Pengertian Olahraga

A. Pengetian Olahraga Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu
aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah olahraga.“Olahraga” datang dari
bahasa Perancis Kuno “Desport” yang bermakna “kesenangan”, serta pengertian
berbahasa Inggris tertua ditemukan seputar tahun 1300 yakni “segala hal yang
mengasyikkan serta menghibur untuk manusia”. Olahraga adalah satu diantara sumber
utama dari hiburan karenanya ada pendukung olahraga yang umumnya terbagi
dalambeberapa besar orang dan bisadisiarkan lebih luas lagi lewat tayangan olahraga.
Olahraga adalah kesibukan yang benar-benar utama untuk menjaga kesehatan
seorang. Olahragajugaadalah satu diantara cara utama untuk mereduksi
stress.Olahraga juga adalah satu tingkah laku aktif yang menggiatkan metabolisme
serta memengaruhi manfaat kelenjar didalam badan untuk menghasilkan system
kekebalan badan dalam usaha menjaga badan dari masalah penyakit dan stress. Oleh
karenanya, benar-benar disarankan pada tiap-tiap orang untuk lakukan aktivitas
olahraga dengan cara teratur serta terstruktur dengan baik.

B. Perlunya Berolahraga Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa
guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan
hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh
karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih
hidup. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak(yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan
kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan,
gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus, artinya?
Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina
kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan
dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan
olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang
hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya
berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi
kesehatannya. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-
anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan
intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasidengan lingkungannya nyata
lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga
dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson:
Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis
meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam
olahraga.

C. Kiat Menjaga Motivasi Untuk Terus Berolahraga Tidak ada yang menyangkal
manfaat olahraga untuk kesehatan.Yang sering menjadi masalah adalah motivasi kita
untuk memulai dan agar tetap berolahraga. Pada dasarnya motivasi bisa berasal dari
dalam diri (intrinsik) dan dari luar diri kita (ekstrinsik). Jika Anda melakukan kegiatan
(olahraga) karena alasan untuk kesehatan, menurunkan berat badan, atau mengurangi
stres maka artinya Anda melakukan olahraga karena motivasi internal. Sebaliknya jika
Anda melakukan olahraga karena hanya ingin mengikuti gaya hidup teman atau hanya
karena harga diri maka itu disebut sebagai motivasi eksternal. Kegiatan yang didasari
oleh motivasi internal biasanya akan memberikan hasil yang lebih baik dan bertahan
lama. Dibawah ini ada beberapa cara untuk menjaga motivasi Anda agar tetap
berolahraga.

1) Edukasi diri Anda. Buatlah diri Anda mengerti mengapa olahraga penting bagi
Anda dan bagaimana Anda mengambil manfaat olah raga yang Anda
lakukan.Pengetahuan bisa Anda dapatkan dari buku, majalah atau langsung
bertanya pada ahlinya.

2) Temukanlah sebuah model/contoh. Lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang


selalu berolahraga dan yang memiliki pola hidup sehat. Jika sahabat-sahabat Anda
selalu melakukan olahraga dan makan makanan yang sehat maka Andapun pasti
akan melakukan hal yang sama juga.

3) Buatlah daftar alasan pribadi Anda mengapa perlu berolahraga. Cobalah luangkan
waktu beberapa hari untuk membuat daftar/list alasan yang bisa Anda temukan dari
diri Anda sendiri, kenapa olahraga penting untuk Anda lakukan. Misalnya “Saya
melakukan olahraga untuk : menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan,
menguatkan fungsi jantung, membuat Saya lebih kuat jika harus berjalan jauh ,
Ingin panjang umur agar bisa melihat anak dan cucu tumbuh dewasa, dsb.)

4) Lakukan olahraga dengan sahabat. Latihan yang dilakukan bersama dengan sahabat
atau teman dekat akan membuat anda selalu senang dan merasa bahagia selama
melakukan latihan.

5) Tentukanlah tujuan. Menentukan tujuan sangat penting karena akan membuat Anda
bisa menentukan target latihan. Untuk mengawali tentukanlah target yang ringan
(sangat mudah dicapai) misalnya berjalan kaki 2 km mengelilingi rumah, kemudian
target ditingkatkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan tubuh Anda.

6) Buatlah olahraga menyenangkan. Lakukanlah olahraga yang paling Anda sukai.


Anda bisa memilih olahraga mana yang paling Anda sukai mungkin saja Anda
lebih suka berenang, berjalan kaki, bersepeda, fitnes, atau apa saja yang Anda
sukai. Jangan memilih olahraga yang kurang Anda sukai karena Anda tidak akan
senang menjalaninya.

7) Gantilah jenis olahraga Anda.Melakukan olahraga yang sama dalam waktu lama
mungkin menyebabkan Anda bosan, tidak ada salahnya jika sekali waktu Anda
mencoba olahraga yang berbeda agar Anda tetap termotivasi untuk berolahraga.

8) Jagalah motivasi Anda. Menjaga motivasi bisa Anda lakukan dengan membaca
artikel, majalah tentang kesehatan dimana Anda bisa menemukan banyak
pengetahuan tentang manfaat olah raga. Hal ini akan membuat motivasi anda
terjaga. Jika Anda suka berselancar didunia maya (internet) Anda boleh mencoba
untuk mendaftar pada situs atau blog kesehatan dan anda dengan rutin akan
dikirimi news letter (e-mail) yang berisi tentang kesehatan yang akan
meningkatkan pengetahuan Anda dan menjaga motivasi Anda.

9) Berilah penghargaan pada diri Anda. Setelah melakukan olahraga yang melelahkan,
Anda bisa mengunjungi Spa untuk memanjakan tubuh Anda sebagai penghargaan
atas usaha yang telah anda lakukan. Tetapi janganlah menghargai usaha Anda
dengan mengunjungi sebuah rumah makan atau restoran setelah berolah raga
karena usaha Anda untuk mencapai badan yang sehat akan sia-sia! Apapun
motivasi Anda, baik dari dalam maupun dari luar tidak jadi masalah asalkan Anda
tetap bisa berolahraga secara teratur.

D. Manfaat Berolahraga Olahraga atau latihan fisik telah terbukti bermanfaat bagi
kesehatan, termasuk dalam meningkatkan kerja berbagai fungsi organ tubuh. Olahraga
secara teratur 3-4 kali dalam seminggu bahkan diyakini dapat mengurangi risiko
kematian yang disebabkan oleh sejumlah penyakit, seperti jantung dan kanker hingga
70 persen. Dengan melakukan aktivitas fisik ini, Anda juga dapat mencapai tingkat
kebugaran yang sama dengan orang- orang yang tidak aktif berolahraga yang usianya
10-20 tahun lebih muda dari Anda. Berikut beberapa manfaat olahraga dalam
melawan penyakit :

1) Jantung : jantung dan olahraga merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Untuk
memiliki jantung sehat,perlu olahraga teratur. Sekelompok peneliti di Swiss
mengungkapkan rutin melakukan olah raga dapat mempercepat pemulihan dan
pencegahan lebih lanjut bagi diri Anda dari serangan jantung berikutnya. Hasil studi
menyebutkan, fungsi pembuluh darah di kalangan orang yang berolah raga mengalami
peningkatan, tak peduli apa pun jenis olahraga yang mereka jalani. Dengan
berolahraga maka kemampuan jantung untuk memompa darah juga dapat meningkat.
Olahraga yang dianjurkan : yoga, senam dan aerobik.

2) Kolesterol : olahraga diyakini dapat memperbaiki kadar kolesterol dan meningkatkan


kolesterol baik. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Lipid Research
menunjukkan bahwa olahraga bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam
tubuh. Tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat tapi bisa dengan olahraga
ringan saja. Olahraga yang dianjurkan: jalan kaki, jogging, lompat tali, bersepeda,
aerobik yang low-impact, dan berenang.

3) Tekanan darah : Olahraga sangat bermanfaat bagi penderita tekanan darah rendah
ataupun tinggi, karena diyakini dapat memperlancar serta memperbaiki sirkulasi
darah. Olahraga yang dianjurkan : sebaiknya melakukan olahraga dengan sedikit
pembebanan seperti berlari sambil membawa beban misalnya air minum @ 600 ml di
masing-masing tangan.

4) Diabetes : Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan


latihan fisik. Pengaruh olahraga pada kontrol gula darah telah dibuktikan pada
beberapa studi. Menurut studi-studi tersebut, olahraga meningkatkan sensitifitas
insulin sehingga ambilan glukosa darah meningkat dan otomatis kadar gula darah
berkurang.Olahraga yang dianjurkan: jalan cepat, lari (joging),senamaerobik, renang,
dan bersepeda. Jenis olahragalainnya, tenis,tenis meja, bahkan sepakbola, pun boleh
dilakukan asal dengan perhatian ekstra.
5) Tulang : Menurut penelitian yang dilakukan Tom Lloyd. PhD, seorang epidemiologis
di Penn State University College of Medicine, meskipun konsumsi kalsium dianggap
sebagai faktor paling penting bagi kesehatan tulang, namun olahraga merupakan gaya
hidup yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan tulang. Olahraga jauh lebih
baik dalam membentuk tulang sehat dan kuat, sehingga terhindar dari penyakit
keropos tulang.Perempuan yang rutin melakukan olahraga berpeluang terhindar dari
masalah ini.Namun perlu diingat, jangan melakukan olahraga secara berlebihan.
Olahraga yang dianjurkan : lari, lompat tali, erobik, basket, voli, tenis, softball, naik
gunung dan fitnes.

6) Kesehatan mental : Manfaat lain yang didapat dari berolahraga diantaranya dapat
menghilangkan stres, memperbaiki stamina, meningkatkan kualitas tidur dan
memudahkan seseorang untuk berkonsentrasi. Menurut WilliamP. Morgan Ed.D,
kepala laboratorium psikologi Universitas Wisconsin di Madison, berolah raga dapat
membantu seseorang mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan
kemarahan. Alasannya,pada saatberolah ragajantung juga ikut bekerja, yang otomatis
konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Olah raga juga
terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita,
seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin,

7 yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati. Olah raga yang dianjurkan :
aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga. 7) Nyeri haid :
Rasa sakit menusuk, nyeri yang hebat di sekitar perut bagian bawah dan bahkan
kadang mengalamikesulitan berjalan sering dialamiperempuan ketika nyeri haid ini
menyerang. Nyeri haid ini bisa mengganggu dan menurunkan produktivitas
perempuan.Salah satu metode yangdapat dilakukan untuk mengatasinya adalah
dengan berolahraga. Olahraga yang dianjurkan : berjalan kaki, jogging, naik sepeda
dan berenang.

 
BAB III

METODE PENULISAN

3.1    Sifat Penulisan

Penulisan ini adalah penulisan analitik dengan desain cross-sectional dimana variable
independent  Dan dependen diamati secara bersamaan ketika observasi dilakukan .

3.2     Metode Perumusan Masalah

Metode perumusan masalah menggunakan 2 (dua) variable yaitu variable independent yang
terdiri dari kebiasaan prilaku, sanitasi lingkungan, status social ekonomi, status gizi dengan
variable dependen yaitu penyakit diare.

3.3  Kerangka Berfikir Konseptual

Variable independent                                                        


Variabel Dependent

3.4  Metode Pengumpulan Data

3.4.1        Data Primer

untuk data primer yang meliputi factor kebiasaan prilaku, sanitasi lingkungan, status social
ekonomi, status gizi yang mempengaruhi penyakit diare,pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara dan observasi.

3.5  Metode Analisa dan Pemecahan Masalah

Metode ini bersifat deskriptif

 
BAB III

 PEMBAHASAN

A. Macam-macam Olahraga dan Manfaatnya

1.Jogging Ini adalah salah satu olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan,
kebugaran, dan stamina. Tidak perlu punya keahlian khusus agar dapat melakukan
jogging, semua orang dari segala usia dan kalangan dapat melakukan jogging. Oleh
karena itu, jogging termasuk salah satu olahraga yang paling banyak dilakukan,
banyak manfaat yang bisa diperoleh, antara lain : · Mempercepat sistem pencernaan
dan membantu menyingkirkan masalah pencernaan. · Membuat jantung kuat, dimana
semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan. · Meningkatkan kapasitas
untuk bekerja dan mengarahkan pada kehidupan yang aktif. · Dapat membantu
mengatasi masalah dengan selera makan. · Membantu membakar lemak dan
mengatasi kegemukan. · Mengencangkan otot kaki, paha dan punggung. · Membuat
tidur lebih nyenyak. · Menetralkan depresi. Selain manfaat-manfaat di atas, jogging
juga dapat memberikan kesenangan secara fisik maupun mental. Apabila jogging
dilakukan dengan benar, kelelahan tidak akan terasa meskipun telah menyelesaikan
satu tur lebih dari yang dilakukan sebelumnya. Manfaat yang dirasakan ialah merasa
nyaman di otot selama jogging dan setelahnya. Sebelum jogging, lakukan peregangan
terlebih dahulu. Dalam memulai jogging, sebaiknya bergerak dengan lambat dengan
usaha kecil yang pertama dalam beberapa ratus meter untuk pemanasan otot. Lalu
perlahan-lahan tambahkan kecepatan. Kalau sudah melakukan setengah rute,
tingkatkanlah kecepatan berlari sesuai kemampuan. Jika rute cukup panjang, bisa
mengambil dua atau tiga dorongan dengan kapasitas yang hampir penuh. Untuk jarak
ratus meter terakhir lambatkan gerakan. Setelah jogging pun peregangan harus
dilakukan, yakni 3-4 menit setelah jogging berakhir. Dengan melakukan jogging dua
kali sehari itu sudah cukup untuk meningkatkank kondisi dan daya tubuh anda.

 2. Aerobik Aerobik ialah merupakan salah satu olahraga yang sedang populer saat ini.
Semua orang dari segala usia berlatih aerobik. Dan kegiatannya tidak hanya dilakukan
di pusat-pusat kebugaran saja, tapi fasilitas umum yang biasa mengadakan senam
massal juga banyak diminati. Latihan aerobik dilakukan dengan menggerakkan kedua
tangan dan kaki, seperti bulu tangkis, jogging, berenang gaya krol ( bukangaya
kodok ), bersepeda aktif. Latihan ini dimulai dengan pemanasan selama 5 menit
kemudian diikuti latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantung menuju
pencapaian 200 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit. Latihan ini dilakukan
selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu boleh
dilakukan 3x30 menit per minggu. Selain untuk kebugaran tubuh, manfaat latihan
aerobik antara lain : · Meningkatkan daya tahan jantung · Meningkatkan daya tahan
paru-paru · Menguatkan otot-otot tubuh · Kelenturan · Membakar kalori Latihan
aerobik juga bermanfaat untuk meningkatkan daya kerja organ jantung terutama
dalam meningkatkan kedua ventrikel. Bagi lansia, latihan ini akan memperbaiki
keadaan fisik mereka dan mencegah agar tidak pelupa.

B. Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Malas berolahraga dengan alasan kurang memiliki
waktu dalam jangka panjang dampaknya cukup buruk, yakni munculnya penyakit yang
disebabkan oleh hipokinesia (kurang gerak). Di antaranya, tekanan darah tinggi, diabetes
melitus, jantung, artritis, hiperkolesterolemia, dan obesitas. Jika senang berolahraga, meski
dalam waktu yang singkat namun intensif, atau lama tapi dilakukan dengan santai,
aktivitas ini bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin,
serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan
tubuh.Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83% orang yang memiliki
gangguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi
kegelisahan. Landers mengatakan, untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang,
olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek samping yang sama dengan
menelan obat anti depresi.  

 
BAB V

PENUTUP

 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

6) Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan
dasar bagi segala kemampuan, karena itu perlu selalu disyukuri.
7) Gerak adalah ciri kehidupan.
8) Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup.
9) Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara
dan meningkatkan kemampuan gerak, yang berarti meningkatkan kualitas hidup.
10) Olahraga Kesehatan bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit
tanpa henti), efisien, adekuat, mudah, murah, meriah, massaal, fisiologis (bermanfaat
& aman). 6) Manfaat olahraga jauh dan bahkan sangat jauh melebihi mudaratnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan:

4. Bersyukur kepada Allah atas kesehatan yang telah diberikan-Nya kepada kita.
5. Lakukan dan sempatkan untuk berolahraga.
6. Lakukan olahraga secara rutin, jangan sampai tidak berolahraga sama sekali Maka
janganlah pernah untuk malas bergerak karena sesungguhnya gerak harus selalu
dilatih, dan latihan tersebut adalah olahraga
1. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA
PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah............................................................................1 2.
Rumusan masalah.....................................................................................2 3.
Tujuan dan Manfaat..................................................................... ..............2 BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................3 BAB III
KESIMPULAN...........................................................................................5 ii
2. 7. ii TUGAS 2 MAKALAH KESEHATAN OLEH : NAMA : KARMILA NIM :
823549228 POKJAR : DURUKA SEMESTER : VII UNIVERSITAS TERBUKA
2013

8. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang
Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh
menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “HUBUNGAN ANTARA OLAHRAGA
DAN KESEHATAN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. ii Raha, Oktober
2013 "Penulis"

3. 6. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA


PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah............................................................................1 2.
Rumusan masalah.....................................................................................2 3.
Tujuan dan Manfaat..................................................................... ..............2 BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................3 BAB III
KESIMPULAN...........................................................................................5 ii
4. 7. ii TUGAS 2 MAKALAH KESEHATAN OLEH : NAMA : KARMILA NIM :
823549228 POKJAR : DURUKA SEMESTER : VII UNIVERSITAS TERBUKA
2013
5. 8. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan
yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya
boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “HUBUNGAN ANTARA
OLAHRAGA DAN KESEHATAN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu
meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu
perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat. ii Raha, Oktober 2013 "Penulis"

6. BAB III PENUTUP ii A. Kesimpulan Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang
menjadi dasar bagi segala nikmat dan dasar bagi segala kemampuan, karena itu
perlu selalu disyukuri. Memelihara dan meningkatkan kesehatan hakekatnya
adalah mensyukuri nikmat sehat karunia Allah : cara terpenting, termurah dan
fungsional (fisiologis) adalah Olahraga Kesehatan. Acuan Sehat adalah Sehat
Paripurna dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu Sejahtera Jasmani, Rohani dan
Sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. B. Saran
Gerak adalah ciri kehidupan, memelihara gerak adalah mempertahankan hidup,
dan meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Maka
janganlah pernah untuk malas bergerak karena sesungguhnya gerak harus
selalu dilatih, dan latihan tersebut adalah olahraga.

1. Menurut data Badan kesehatan Dunia (WHO) diare adalah buang air besar encer
atau cair lebih dari tiga kali sehari dan diare adalah penyebab nomor satu kematian
diseluruh dunia.sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan
anak )memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia
karena diare.
2. Menurut data diPuskesmas Jeuram Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya
dari bulan januari-desember 2010 diare adalah penyakit tertinggi.
3. Hasil observasi pada masyarakat didesa x diwilayah Kerja Puskesmas Jeuram
Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya menunjukkan bahwa adanya hubungan
antara kebiasaan prilaku, sanitasi lingkungan, status social ekonomi, status gizi
dengan penyakit diare.

5.2 Saran-saran

 
1. Untuk menanggulangi penyakit diare terhadap masyarakat desa x dan seluruh
masyarakat desa di wilayah Kerja puskesmas jeuram kepada kepala puskesmas di
harapkan dapat membina dan mempererat kerja sama dengan dinas kesehatan
setempat dan masyarakat desa x khusus nya serta seluruh masyarakat diwilayah
kerja puskesmas jeuram.
2. Diharapkan kepada seluruh masyarakat desa x agar lebih memperhatikan kesehatan
nya serta didukung oleh pelayanan dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga
kesehatan di puskesmas jeuram sehingga mampu merubah kebiasaan prilaku yang
tidak baik, dan lebih memperhatikan sanitasi lingkungan mereka.

8 DAFTAR PUSTAKA http://reperisetia.blogspot.com

http://katarpasireurih.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-olahraga-secara-umum

http://www.conectique.com/tips_solution/health/tips/article.php?article_id=8245

http://geraksehat.wordpress.com/2007/10/19/olahragapendidikan2
http://yopihasopa.blog.upi.edu/2011/03/18/makalah-manfaat-dan-mudarat-olahraga

http://zonasehat.blogdetik.com/2010/01/31/kiat-menjaga-motivasi-untuk-berolah-raga
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tahun 2005, Departemen Kesehatan menerapkan strategi kerja yaitu : menggerakan

dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Meningkatkan akses masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan system surveilans,

monitoring dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Namun, strategi surveilans belum berjalan dengan baik sehingga diperlukan banyak

perbaikan agar tercapainya system surveilans yang efektif di Indonesia. Penyakit diare

merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia,


karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survey morbiditas yang dilakukan

oleh Subdit Diare, DepartemenKesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat

kecenderungan insidens naik. Salah satu langkah dalam pencapaian target MDGs adalah

menurunkankematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai tahun 2015.

Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga (SKRT), studi mortalitas dan riset kesehatan

dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama

kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibatdiare adalah tata laksana

yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan

kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. Diare hingga kini masih

menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian. Epidemiologi penyakit diare

dapat ditemukan pada seluruh daerah geografis dunia dan kasus diare dapat terjadi pada

semua kelompok umur, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama

terjadi pada bayi dan anak  balita.

Di negara berkembang anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali dalam setahun, dan

menjadi penyebab kematian dengan Case Fatality Rate 15% sampai dengan 34% dari

semua kematian, kebanyakan terjadi pada anak-anak (Aman,2004). Hasil Survei

Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) tahun 2004, menunjukkan angka kematian akibat diare

adalah 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita adalah 75 per 100 ribu balita (Depkes

RI, 2005).Menurut Depkes RI (2009), insiden diare berkisar antara 400 kasus per

100 penduduk, di mana 60-70% di antaranya anak-anak di bawah umur 5 tahun. Setiap

anak mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata

mengalami 3 kali episode diare per tahun Di wilayah kerja Puskesmas Mentikan Kota
Mojokerto, tidak berbeda dengan Indonesia pada umumnya, penyakit menular juga

masih menjadi masalah. Untuk kejadian penyakit diare, sebagai perbandingan, sepanjang

bulan Januari 2014 – Desember 2014 angka kejadian diare tidak pernah hilang dari data

surveilans Puskesmas Mentikan Kota Mojokerto. Di samping itu, di Puskesmas Puskesmas

Mentikan Kota Mojokerto juga masih terdapat beberapa penyakit yang terkadang

menjadi suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) ataupun sporadik. Berdasarkan uraian di atas,

melihat masih adanya penyakit menular diwilayah kerja Puskesmas Mentikan Kota

Mojokerto yang telah telah memiliki sistemsurveilans yang seharusnya, berdasarkan

fungsinya dapat mencegah kejadian tersebut, menjadi suatu pintu pembahasan yang

menarik untuk mengetahui kegiatan surveilans di Puskesmas Mentikan Kota Mojokerto

dan permasalahan yang ada.

B. Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang kegiatan surveilans, pencatatan dan pelaporan data

surveilans di Puskesmas Mentikan Kota Mojokerto serta permasalahan kesehatan yang

ada dalam kegiatan surveilans tersebut

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan UmumTujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui dan memahami tentang Surveilans Epidemiologi 


b. Mengetahui bagaimana sistem surveilans diare

c. Memahami bagaimana penganalisaan data kedalam grafik tentangsurveilans diare.

d. Dapat memproyeksikan penyakit diare dimasa akan datang dan upaya promosi dan

pencegahannya.

D. Manfaat Penulisan

1. Sebagai ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi pembaca dan masyarakat

tentang diare dan surveilans diare.

2. Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya puskesmas agar dapat

melaksanakan surveilans penyakit diare secara baik dan optimal sehingga dapat

menurunkan angka kejadian diare di wilayah kerja puskesmas tersebut.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Surveilans

1. Pengertian Surveilans

Setelah tahun 1950, surveilans epidemiologi dalam konteks penyakit. Surveilans

epidemiologi memantau insidensi penyakit-penyakit yang termasuk dalam program-

program vertikal WHO seperti malaria, frambusia, cacar, dan demam kuning

perkotaan. Dalam kegiatan ini diperlukan data penyakit yang didistribusikan menurut

orang, waktu, dan tempat. Di samping itu diperlukan data tentang vektor yang
menularkan penyakit yang bersangkutan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi

kejadian penyakit itu. Dalam konteks ini muncul teori bahwa penyakit infeksi

disebabkan oleh kuman yang mungkin berasal dari binatang atau tumbuh-tumbuhan,

sebagai lawan dari bahwa penyakit disebabkan oleh banyak faktor. Timbulnya penyakit

infeksi tergantung pada dosis dari agen yang infeksius, jenis danlamanya transmisi,

keadaan umum dan gizi dari hospes, gaya hidup darihospes, dan keadaan

lingkungan.Beberapa ahli telah mendefinisikan surveilans epidemiologi. Langmuir dari

Centre Of Disease Control (CDC) dari Atlanta, Amerika Serikatmendefinisikan

surveilans epidemiologi adalah latihan pengawasan berhati-hati yang terus menerus,

dan berjaga-jaga terhadap distribusi dan penyebaran infeksi dan faktor-faktor yang

berhubungan dengan itu, yang cukup akurat dan sempurna yang relevan untuk

menanggulangi penyakit. Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan,

analisis,

Dan analisis data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian disemininasikan

(disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan

penyakit dan masalah kesehatan lainnya.Surveilans memantau terus-menerus kejadian

dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi, outbreak pada populasi,

mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti

perubahan- perubahan biologis pada agent , vektor, dan reservoir. Selanjutnya

surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat

dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit. Kadang digunakan

istilah surveilans epidemiologi. Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun

surveilans epidemiologi hakikatnya sama saja, sebab menggunakan metode yang


sama, dan tujuan epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan

masyarakat, sehingga epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan

masyarakat.Surveilans memungkinkan pengambil keputusan untuk memimpin dan

mengelola dengan efektif. Surveilans kesehatan masyarakat memberikan informasi

kewaspadaan dini bagi pengambil keputusan dan manajer tentangmasalah-masalah

kesehatan yang perlu diperhatikan pada suatu populasi.Surveilans kesehatan

masyarakat merupakan instrument penting untuk mencegah outbreak penyakit dan

mengembangkan respons segera ketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari

surveilans juga sangat penting untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayani

dengan Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa. Surveilans

dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus (kontinu),

sedang pemantauan dilakukan secara intermitten atau episodik. Dengan mengamati

secara terusmenerus dan sistematis maka perubahan-perubahan kecenderungan

penyakit dan faktor yang mempengaruhinya dapat diamati dan diantisipasi, sehingga

dapat dilakukan langkah-langkah investigasi dan pengendalian penyakit dengan tepat.

2. Tujuan Survei Epidemiologi

Tujuan melakukan surveilans epidemiologi adalah :

a. Untuk mengetahui besar masalah kesehatan/ penyakit (frekuensi atauinsidensi) di

masyarakat, sehingga bisa dibuat perencanaan dalam hal pencegahan,

penanggulangan maupun pemberantasannya.


b. Untuk mengetahui informasi yang up to date mengenai masalah kesehatan/

penyakit (menjawab pertanyaan siapa, dimana, kapan) sehingga dapat digunakan

untuk memonitor program yang sedang berjalan, mengevaluasi program dan

system kewaspadaan dini.

3. Kegunaan Surveilans Epidemiologi

Surveilans Epidemiologi digunakan untuk :

a. Mengetahui gambaran epidemiologi masalah kesehatan atau penyakit.Yang

dimaksud gambaran epidemiologi dari suatu penyakit adalahepidemiologi

deskriptif penyakit itu menurut waktu, tempat, danorang.

b. Menetapkan prioritas masalah kesehatan Minimal ada 3 persyaratan untuk

mendapatkan prioritas masalah kesehatan untuk ditanggulangi yaitu besarnya

masalah, adanya metodeuntuk memecahkan masalah, dan tersedianya biaya

untuk mengatasi masalah.

c. Mengetahui cakupan pelayanan Atas dasar data kunjungan ke puskesmas, dapat

diperkirakan cakupan pelayanan puskesmas terhadap karakteristik tertentu dari

penderita, dengan membandingkan proporsi penderita menurut

karakteristik tertentu yang berkunjung ke puskesmas, dan proporsi penderita

menurut karakteristik yang sama di populasi atas dasar data statistic dari daerah

yang bersangkutan.
d. Untuk kewaspadaan dini terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) KLB adalah suatu

keadaan dimana terjadi peningkatan frekuensi suatu penyakit dalam periode

waktu tertentu di suatu wilayah. Di Indonesia, penyakit menular yang sering

menimbulkan KLB adalah penyakit diare, penyakit yang dapat diimunisasikan,

infeksi saluran nafas, dan lain-lain.

e. Untuk memantau dan menilai program.

4. Ruang Lingkup Surveilans Epidemiologi

Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab, oleh karena itu secara

operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh sector

kesehatan sendiri, diperlukan tata laksana terintegrasi dankomprehensif

dengan kerjasama yang harmonis antar sector dan antra program, sehingga perlu

dikembangkan subsistem surveilans epidemiologi kesehatan yang terdiri dari

Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular,Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak

Menular, Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan Dan Perilaku, Surveilans

Epidemiologi Masalah Kesehatan, Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra.

a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Merupakan analisis terus menerus

dan sistematis terhadap penyakitmenular dan faktor resiko untuk mendukung

upaya pemberantasan penyakit menular.


b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Merupakan analisis terus

menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan faktor resiko untuk

mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.

c. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan Dan Perilaku Merupakan analisis

terus menerus dan sistematis terhadap penyakitdan faktor resiko untuk

mendukung program penyehatan lingkungan.

d. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan Merupakan analisis terus menerus

dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor resiko untuk mendukung

program-programkesehatan tertentu.

e. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra.Merupakan analisis terus menerus dan

sistematis terhadap

8
masalahkesehatan dan faktor resiko untuk mendukung program kesehatan

matra.

5. Komponen Sistem Surveilans Epidemiologi

Setiap penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit dan masalahkesehatan

lainnya sebagaimana tersebut di atas terdiri dari beberapa komponen yang

menyusun bangunan system surveilans yang terdiri ataskomponen sebagai berikut:

a. Tujuan yang jelas dan dapat diukur 

b. Unit surveilans epidemiologi yang terdiri dari kelompok kerjasurveilans

epidemiologi dengan dukungan tenaga professional


c. Konsep surveilans epidemiologi sehingga terdapat kejelasan sumebr dan

cara-cara memperoleh data, cara-cara mengolah data, cara-caramelakukan

analisis, sasaran penyebaran atau pemanfaatan data daninformasi

epidemiologi, serta mekanisme kerja epidemiologi.

d. Dukungan advokasi, peraturan perundang-undangan, sarana dananggaran.

e. Pelaksanaan mekanisme kerja surveilans epidemiologi.f.Jejaring surveilans

epidemiologi yang dapat membangun kerjasamadalam pertukaran data dan

informasi epidemiologi, analisis, dan peningkatan kemampuan surveilans

epidemiologi.g.Indikator kinerja.

6. Mekanisme Kerja

Kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan merupakan kegiatan yangdilaksanakan

secara terus-menerus dan sistematis dengan mekanisme kerjasebagai berikut :

a. Pengumpulan data (identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi

terkait lainnya). Data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas,

tepat, dan ada hubungannya dengan penyakit yang bersangkutan.

Tujuan pengumpulan data adalah :

1) Menentukan kelompok/golongan populasi yang mempunyai resiko terbesar

terserang penyakit (umur, jenis kelamin, bangsa, pekerjaan, dan lain-lain).

2) Menentukan jenis dari agent (penyebab) penyakit dan karakteristiknya.

3) Menentukan reservoir dari infeksi.

4) Memastikan keadaan-keadaan yang menyebabkan dapat berlangsungnya


transmisi penyakit.

5) Mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan.

6) Penyelidikan letusan-letusan wabah, bertujuan untuk memastikan sifat dasar

wabah,sumber wabah, cara penularan, dan ara

a. Penyebaran / menjalarnya wabah.

b. Perekaman, pelaporan, dan pengolahan dataData yang dikumpulkan segera

diolah menurut tujuan surveilans.

c. Analisis dan interpretasi dataSetelah data diolah, dikompilasi, selanjutnya

dilakukan analisis daninterpretasi data. Berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data, dapat dibuat tanggapan-tanggapan, saran-saran untuk

menentukan tindakandalam menanggulangi masalah yang ada berdasarkan

prioritas.

10

d. Studi EpidemiologiStudi epidemiologi dilakukan terhadap masalah yang

menjadi prioritas.

e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya.Penyebaran

informasi dapat dilakukan kepada atasan sebagaiinformasi le.bih lanjut dan

dapat dikirimkan umpan balik kepada unitkesehatan yang memberikan

laporan kepadanya.

f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.Rekomendasi dan

alternatif tindak lanjut disusun untuk menanggulangi masalah yang ada.

g. Umpan Balik Surveilans merupakan kegiatan yang berjalan terus menerus,

makaumpan balik kepada sumber-sumber (pelapor) mengenai arti data

dan kegunaannya setelah diolah merupakan tindakan yang penting.


7. Jenis Penyelenggaraan

Pelaksanaan surveilans epidemiologi kesehatan dapat menggunakansatu cara

atau kombinasi beberapa cara penyelenggaraan surveilansepidemiolog. Cara-

cara penyelenggaraan surveilans epidemiologi dibagi berdasarkan atas metode

pelaksanaan, aktivitas pengumpulan data dan pola pelaksanaanya.

a. Penyelenggaraan Berdasarkan Metode Pelaksanaan

1) surveilans epidemiologi rutin terpadu, adalah penyelenggaraansurveilans

epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan, dan atau faktor

resiko masalah kesehatan.

11

2) surveilans epidemiologi khusus, adalah penyelengaraansurveilans

epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan, faktor resiko atau

situasi khusus kesehatan.

3) surveilans sentinel, adalah penyelanggaraan surveilansepidemiologi pada

populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalah

kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas.

4) Studi epidemiologi, adalah penyelenggaraan surveilansepidemiologi pada

periode tertentu serta populasi dan atauwilayah tertentu untuk

mengetahui lebih mendalam gambaranepidemiologi penyakit,

permasalahan dan atau faktor resikokesehatan.


 b. Penyelenggaraan berdasarkan aktivitas pengumpulan data

1) Surveilans aktif, adalah penyelenggaraan surveilansepidemiologi,

dimana unit surveilans mengumpulkan datadengan cara mendatangi

unit pelayanan kesehatan, masyarakatatau sumber data lainnya.

2) surveilans pasif, adalah penyelenggaraan surveilansepidemiologi,

dimana unit surveilans mengumpulkan datadengan cara menerima data

tersebut dari unit pelayanankesehatan, masyarakat atau sumber data

lainnya.

c. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan

1) Pola kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada

ketentuan yang berlaku untuk penanggulangan KLB danatau wabah dan

12

atau bencana.

2) Pola selain kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yangmengacu pada

ketentuan yang berlaku untuk keadaan di luar KLB dan atau wabah dan

atau bencana.

d. Penyelenggaraan berdasarkan kualitas pemeriksaan

1) Bukti klinis atau tanpa peralatan pemeriksaan, adalah kegiatansurveilans

dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis atau tidak

menggunakan peralatan pendukung pemeriksaan.

2) Bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus, adalahkegiatan

surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan laboratorium


atau peralatan pendukung pemeriksaan lainnya.

B. Diare

1. Pengertian Diare

Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air sajayang

frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali/lebih dalam sehari).

2. Jenis Diare Berdasar lama sakit :

a. Diare Akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (padaumumnya kurang

dari 7 hari). Akibat diare akut dapat terjadi dehidrasiyang merupakan penyebab

utama kematian. 

12

b. Diare kronik/persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 harisecara terus

menerus yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan gangguan

metabolism.

3. Penyebab

a. Infeksi

1) Bakteri (Shigella, Salmonella, E. Coli, gol Vibrio, Bacillus cereus,Cl.

Perfringens,Staphylococcus)

2) Virus (Rotavirus,Enterovirus, Adenovirus)

3) Parasit (Amuba, cacing, jamur) 


b. Keracunan

1) Bahan kimia

2) Toksim bakteri (Salmonela, Staphilococcus, Botulisme)

c. Alergi

1) Alergi makanan

2) Alergi obat

d. Malabsorpsi

1) Malabsorpsi protein

2) Malabsorpsi lemak 

13

e. Imunodefisiensi

1) HIV/AIDS : terjadi karena over growth kuman saprofit usus

2) Pengobatan dengan imunosupresi

f. Penyebab lain

1) Psychosomatic

2) Parenteral diare

4. Cara Penularan
a. Penularan kuman penyebab diarePenyebab diare biasanya menular melalui fecal

oral. Perilaku yangmenyebabkan penyebaran kuman enteric dan meningkatkan

terjadinyaresiko diare yaitu :

1) Tidak memberikan ASI Eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan.Bayi yang

tidak diberi ASI resiko menderita diare lebih besar daripada bayi yang diberi ASI

eksklusif dan kemungkinan menderitadehidrasi berat juga lebih besar.

2) Pemberian susu formula dengan menggunakan botol yang tidak  bersih.

3) Makan makanan basi, karena telah tercemar dengan kuman.

4) Tidak cuci tangan setelah buang air besar, sesudah membuang tinjaanak,

sebelum makan, atau menyuapi anak.

5) Membuang tinja (termasuk tinja bayi) sembarang tempat. Seringdianggap tinja

bayi tidak berbahaya, padahal sesungguhnyamengandung virus atau bakteri

dalam jumlah besar.

14

 b. Faktor pejamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare Faktor pejamu

dapat meningkatkan insiden diare dan lamanya diare,yaitu :

1) Tidak mendapat ASI eksklusif. ASI mengandung antibody yangdapat melindungi

kuman penyebab diare yaitu : Shigella, dan V.cholera

2) Kurang gizi. Berat penyakit, lama sakit. Resiko kematian diaremeningkat pada

anak-anak yang menderita gangguan gizi,terutama pada anak penderita gizi

buruk.

3) Campak. Sering terjadi komplikasi diare dalam 4 mingguterakhir.


4) Imunodefisiensi/imunosupresi. Pada anak imunosupresi berat,diare terjadi

karena kuman yang tidak pathogen.

c. Faktor lingkungan dan perilakuDiare merupakan salah satu penyakit berbasis

lingkungan. Dua faktor dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja

akan berinteraksi pada perilaku manusia. Bila lingkungan tidak sehat (karena

tercemar kuman diare)dan berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak

sehat (melalui makanandan minuman), maka akan mengakibatkan kejadian diare.

5. Gejala Klinis

Gejala utama : buang air besar lembek/cair yang frekuensinya lebih sering dari

biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari).

Kuman Masa tunas Gejala klinis Cara penularan

V. Cholera Beberapa jam Mencret mendadak,  Melalui


sampai5 hari cair seperticucian makanandan
beras, minuman
terusmenerus,dehidra yangterkontamina
si, kadang-kadang si
muntah, asidosis,
danshock
V.Para-hemolyticus Biasanya 2-3 Diare, sakit perut, Ikan (makanan)
hari mual muntah,demam, laut yang
sakit kepala terkontaminasi
Stap. aureus 2-6 jam Mual, muntah, sakit Daging,
perut,mencret, suhu telur,makanan
badan tinggi kaleng danroti
Salmonella sp 12-24 jam Mencret, demam, sakit Daging
perut. unggas,susu, dan
telur
yangterkontamina
si
Clostridium perfringe 6-24 Mencret, sakit perut, Daging,
rs jam biasanya1 mual makanankaleng
0-12 jam
Bacilluscereus 6-14 jam1-6 MencretMual, muntah Bubur
jam kaleng, pudding
Shigella spp 2-3 hari Mencret, sakit perut, Makanan saus
tenesmus,tinja lender danmakanan
darah kalengyang
terkontaminasi
Strepcoccusfaecalis 5-20 jam Mual, muntah, Makanan
mencret yangterkontamina
si
Enterococcus 2-18 jam Mual, muntah, Makanan
mencret kalengyang
terkontaminasi

6. Pencegahan

a. Pemberian ASI Eksklusif  

b.Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI

c. Menggunakan air bersih

d.Mencuci tangan dengan sabun

e. Menggunakan jamban dengan benar

 f. Membuang tinja bayi dan anak-anak di jamban.

7. Pengobatan

Prinsip tata laksana penderita diare :

a. Mencegah terjadinya dehidrasiDapat dilakukan di rumah dengan memberikan air

minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin,

kuah sayur,air sup. Bila tidak mungkin memberikan cairan rumah tangga

yangdianjurkan, berikan air matang. 

b. Mengobati dehidrasiBila terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus

segera dibawake petugas kesehatan untuk mendapat pengobatan yang cepat dan
tepatyaitu oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera

diberikancairan intravena dengan Ringer Lactat sebelum dilanjutkan terapi oral.

c. Memberi makanan Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan

gizi pada penderita terutama anak agar tetap kuat dan tumbuh serta

mencegah berkurangnya berat badan. Berikan cairan oralit dan makanan sesuai

yangdianjurkan.

1) Anak yang masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI.

2) Anak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya.

3) Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatmakanan

padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna tapisering.Setelah diare

berhenti, pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2minggu untuk

membantu pemulihan berat badan anak.

d. Mengobati masalah lain.Bila ditemukan penderita diare disertai penyakit lain,

berikan pengobatansesuai dengan indikasi dengan mengutamakan rehidrasi.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Surveilans Diare di

Puskesmas Mentikan Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto ini adalah observasional

deskriptif.
B. Tempat Penelitian

Laporan Surveilans Diare dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mentikan Kecamatan

Prajuritkulon Kota Mojokerto.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada Laporan Surveilans Diare ini adalah penduduk diWilayah kerja

Puskesmas Mentikan Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto.

D. Jenis Data

Pada penyusunan studi kasus ini penulis menggunakan sumber data yang berupa :

1. Data Primer 

Data primer diperoleh dari subjek pengambilan kasus yaitu dari hasil wawancara

langsung dengan subjek pengambilan kasus dan observasi langsung yang dilakukan

pada subjek pengambilan kasus.

2. Data Sekunder 

Data sekunder digunakan untuk mendukung data primer dan diperolehdari dokumen

Puskesmas Mentikan Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto.

Selain itu data juga didapat dari buku teks yang dipakai sebagai sumber referensi.

E. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan meliputi :


1. Studi PustakaPada kasus ini peneliti menggunakan berbagai literatur seperti buku

teks, tugas akhir, dan sumber bacaan dari internet untuk mencari dasar teori

medisyang mencakup penyakit Diare meliputi pengertian, penyebab, gejala klinis,

cara pencegahan dan pengobatan.

2. Sumber Informasi Dokumenter Pada kasus ini peneliti menggunakan dokumen

berupa beberapa angkakejadian Diare yang diperoleh dari Puskesmas Mentikan

Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto.

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif. 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Keadaan Geografis

Puskemas Mentikan terletak di kelurahan Mentikan dengan wilayah kerja meliputi 4

Kelurahan Lingkungan dengan batas-batas sebagai berikut:Sebelah Utara :


Kecamatan Candi SariSebelah Selatan: Kabupaten SemarangSebelah Barat :

Kecamatan Banyumanik Sebelah Timur: Kabupaten Demak 

2. Keadaan Demografi

Data kependudukan Kecamatan Tembalang sebagai wilayah kerja

PuskesmasKedungmundu adalah :

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan

No Kelurahan  Jumlah Penduduk

1Kelurahan Sendangmulyo33.563 jiwa2Kelurahan Sendangguwo20,645 jiwa3Kelurahan

Tandang23,953 jiwa4Kelurahan Sambiroto14,680 jiwa5Kelurahan Meteseh15.060

jiwa6Kelurahan Jangli6,441 jiwa7Kelurahan Kedungmundu10,896 jiwa8Kelurahan

Mangunharjo6,734 jiwa9Kelurahan Bulusan4,510 jiwa1011Kelurahan KramasKelurahan

Tembalang3,068 jiwa5,742 jiwaJumlah156,254 jiwa

3. Kegiatan Pokok Surveilans Puskesmas

a. Pengumpulan data

b. Tabulasi dan analisis data

c. Penyebarluasan hasil dan informasi

4. Sumber data Surveilans Puskesmas


a. Laporan (catatan/registrasi)

1) Kematian

2) Kesakitan

3) Laboratorium

4) Kejadian Luar Biasa/Wabah

5 )Kasus individu

6) Laporan penelitian (eksperimen atau observasi) 

b. Survei khusus terhadap penyakit tertentu atau screening

c. Laporan vektor binatang (reservoir)

d. Data lingkungan (sanitasi, geografi termasuk curah hujan, ketinggian, dll

e. Data penduduk (termasuk social budaya, komposisi umur, dll)

5. Peran dan Mekanisme Kerja Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di Puskesmas

a. Pengumpulan dan Pengolahan Data. Unit surveilans Puskesmas mengumpulkan

dan mengolah data STP Puskesmas harian bersumber dariregister rawat jalan &

register rawat inap di Puskesmas dan PuskesmasPembantu, tidak termasuk data

dari unit pelayanan bukan puskesmas dankader kesehatan. Pengumpulan dan

pengolahan data tersebut dimanfaatkanuntuk bahan analisis dan rekomendasi

tindak lanjut serta distribusi data. 

b. Analisis serta Rekomendasi Tindak Lanjut. Unit surveilans Puskesmas melaksanakan

analisis bulanan terhadap penyakit potensial KLB didaerahnya dalam bentuk tabel

menurut desa/kelurahan dan grafik kecenderungan penyakit mingguan, kemudian

menginformasikan hasilnya kepada Kepala Puskesmas, sebagai pelaksanaan


pemantauan wilayah setempat (PWS) atau sistem kewaspadaan dini penyakit

potensial KLB diPuskesmas. Apabila ditemukan adanya kecenderungan

peningkatan jumlah penderita penyakit potensial KLB tertentu, maka Puskesmas

melakukan penyelidikan epidemiologi dan menginformasikan ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Unit surveilans Puskesmas melaksanakan analisis tahunan

perkembangan penyakit dan menghubungkannya dengan faktor risiko, perubahan

lingkungan, serta perencanaan dan keberhasilan program. Puskesmas

memanfaatkan hasilnya sebagai bahan profil tahunan, bahan perencanaan

Puskesmas, informasi program dan sektor terkait serta Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

c. Umpan Balik. Unit surveilans Puskesmas mengirim umpan balik bulanan absensi

laporan dan permintaan perbaikan data ke Puskesmas Pembantu didaerah

kerjanya

d. Laporan. Setiap minggu, Puskesmas mengirim data PWS penyakit potensial KLB ke

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagaimana formulir PWS KLB. Setiap bulan,

Puskesmas mengirim data STP Puskesmas keDinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dengan jenis penyakit dan variabelnya sebagaimana formulir STP.PUS. Pada data

PWS penyakit potensial KLBdan data STP Puskesmas ini tidak termasuk data unit

pelayanan kesehatan bukan puskesmas dan data kader kesehatan. Setiap minggu,

Unit Pelayanan bukan Puskesmas mengirim data PWS penyakit potensial KLB ke

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.


6. Diare Sebagai KLB di wilayah Kecamatan Tembalang

Tabel 4.2 Distribusi kasus diare pada setiap kelurahan

No Ke

NoKelurahanJumlah Prosentase

Data yang didapatkan peneliti, wilayah dengan kasus diare terbanyak adalah

kelurahan Sendangmulyo 43 kasus (31,6%), kemudian diikuti olehkelurahan Tandang

sebanyak 26 kasus (19,1%). Kelurahan dengan insidenkasus sedikit adalah kelurahan

Kramas dan Tembalang 1 kasus (0,7%).

Tabel 4.3 Distribusi kasus diare pada periode Januari – Agustus 2012

Selama periode Januari-Agustus 2012, kasus terbanyak pada bulanJanuari yaitu 42

kasus (30,9%) dan diikuti bulan Februari yaitu 37 kasus(27,2%). Bulan dengan insiden

terendah adalah bulan Mei dengan 4 kasus(2,9%) . Dilihat dari periode waktu,

kejadian diare di daerah kecamatantembalang terjadipeningkatan kejadian diare

pada bulan-bulan tertentu.Hal ini dapat diikuti dengan pola curah hujan tertentu

pula sehinggakeduanya saling berhubungan.

B. PEMBAHASAN

Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare di Kecamatan Tembalang
Dalam penulisan makalah penelitian ini, penulis akan mengambil beberapa variable

epidemiologi yaitu variable tempat ( place ) yang dalam hal ini adalah kondisi lingkungan

dan sanitasi serta variable manusia ( man ) khususnya pada kepadatan penduduk dan

perilaku individu. Berdasarkan hasil tersebut di atas maka di wilayah kecamatan

Tembalang terjadi kasus diare yang jumlahnya cukup besar. Faktor-faktor

yang berpengaruh di sini adalah kondisi lingkungan yang mempengaruhi terjadinya diare

antara lain kondisi tempat pembuangan tinja manusia (jamban), tempat pembuangan

sampah dan yang paling utama adalah sumber air bersih yang digunakan sehari-hari.

Tabel 4.4 Faktor Resiko terjadinya diare di setiap kelurahan

Kelurahan Sumber Air Bersih Jamban Tempat Sampah

Air PAM Galon <10 m >10m Terbuka Tertutup


Sumur

Diketahui bahwa kelurahan Sendangmulyo memiliki kepadatan penduduk terbesar di

Kecamatan Tembalang dengan kasus diare tertinggi.Penduduk di Kelurahan

Sendangmulyo juga banyak menggunakan air PAM .Letak jamban dengan sumber air

bersih lebih banyak menunjukkan lebih dari10 m (75%) . Kemudian Kelurahan Tandang

dengan kasus tertinggi keduadiketahui menggunakan air sumur (69%), lalu sumur yang

digunakanmasyarakat adalah sumur pribadi dan sumur athetis. Sumur athetis

adalahsumur yang digunakan bersama-sama dimana sumber air di dalam tanah

dibor kemudian disalurkan ke beberapa rumah didekatnya. Oleh karena itu jarak jamban

di Kelurahan Tandang menunjukkan lebih dari 10 m . Tempat pembuangan sampah

sebagai indikasi tempat vektor seperti lalat, kecoa, dantikus menunjukkan bahwa di
kelurajan Sendangmulyo menggunakan tempatsampah tertutup (60%), sedangkan di

kelurahan Tandang lebih banyak menggunakan tempat sampah terbuka dibanding

tempat sampah tertutup(92%). Tempat sampah yang dimaksud adalah bak terbuka

maupun langsungdibuang langsung ke sungai.Dari pembahasan yang telah diuraikan di

atas, penulis menemukankesesuaian antara teori dan kasus yang dikaji yaitu bahwa kasus

diarecenderung mengelompok di daerah yang kepadatan penduduknya tinggi,keadaan

lingkungan sekitar yang kurang bersih, dan perilaku hidup bersih dansehat (PHBS)

masyarakat yang kurang. Hal ini dapat dilihat dari penggunaanair bersih, pemanfaatan

jamban, dan pembuangan sampah terbuka (di bak terbuka maupun sungai), serta jarak

jamban yang kurang dari 10 m di beberapa kelurahan di Kecamatan Tembalang. Oleh

karena itu intervensi lebihdiprioritaskan pada daerah tersebut, serta masyarakat

mendapatkanketersediaan air bersih yang cukup.Sedangkan permasalahan yang ditemui

di wilayah kerja PuskesmasKedungmundu antara lain :

1. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi terjadinya diare antara lain kondisi tempat

pembuangan tinja manusia (jamban), tempat pembuangan sampahdan yang paling

utama adalah sumber air bersih yang digunakan sehari-hari.

2. Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungansekitarnya.

3. Masih kurangnya penyuluhan dari Puskesmas tentang Perilaku Hidup Bersih pada

masyarakat sekitar.Adapun upaya yang dilakukan dalam penanganan

dan penanggulangan wabah diare di wilayah Puskesmas Kedungmundu adalah:

a. Melakukan promosi kesehatan yang mencakup pemanfaatan jamban,air  bersih,

dan minum air yang sudah dimasak, pengendalian serangga/lalat.

b. Melakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).


c. Pembinaan terhadap petugas surveilans puskesmas dalam hal pencegahandan

penanggulangan wabah diare.

e. Melakukan surveilans ketat hingga wabah dinyatakan berhenti.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1.
Surveilans epidemiologi sangat penting untuk mengetahui besar masalah kesehatan/
penyakit (frekuensi atau insidensi) di masyarakat, sehingga bisa dibuat perencanaan
dalam hal pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya. Dalam kasus ini
adalah kasus diare yang terjadi diwilayah kerja Puskesmas Kedungmundu, Kecamatan
Tembalang.2. Kasus diare cenderung mengelompok di daerah yang
kepadatan penduduknya tinggi, keadaan lingkungan sekitar yang kurang bersih,
dan perilaku hidup bersih sehat masyararakat yang kurang. Hal ini dapatdilihat dari
penggunaan air bersih, pemanfaatan jamban, dan pembuangansampah terbuka (di bak
terbuka maupun sungai), serta jarak jamban yangkurang dari 10m. oleh karena itu
intervensi lebih diprioritaskan padadaerah tersebut, serta masyarakat mendapatkan
ketersediaan air bersihyang cukup.

B. SARAN

1. Perlunya pemahaman setiap petugas terdepan di unit pelayanan kesehatan


masyarakat dalam hal ini adalah petugas puskesmas akan surveilansepidemiologi
guna pencatatan dan pelaporan yang lebih akurat.
2. Koordinasi dan kerjasama lintas sektoral terkait adalah penting dalamrangka upaya
jangka panjang didalam penanggulangan kasus diare.
3. Menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar untuk membuat desainkegiatan
pencegahan dan pemberantasan diare. Melakukan penyuluhansecara berkala untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat bagimasyarakat, memperbaiki sanitasi
lingkungan, serta menambah pengetahuan masyarakat tentang diare dan
penanganannya
.

DAFTAR PUSTAKA
 

Diah W. 2010. Analisis Spasiotemporal Kasus Diare pada Balita.

Diaksesdarihttp://eprints.undip.ac.id/23193/1/Diah_W.pdf . Diunduh tanggal16Oktober

2012.Murti, Bhisma.2010

. Surveilans Kesehatan Masyarakat 


. Diakses darihttp://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf .diunduh

tanggal 16 Oktober 2012. Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta.Prosedur Tetap Penanggulangan KLB dan Bencana Provinsi Jawa

Tengah.2006. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.Puskesmas Wedi. 2002-2012.

 Laporan Program Surveilans Diare bulan Januari 2012-Agustus 2012.

Sulistyaningsih. 2011.

 Epidemiologi dalam Praktik Kebidanan

. Yogyakarta :Graha Ilmu..

Anda mungkin juga menyukai