Anda di halaman 1dari 3

MODUL 8

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA

KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA
A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Membaca
Sejak diberlakukannya kurikulum 1994, pembelajaran bahasa Indonesia dari jenjang SD
sampai SMA dilaksanakan secara terpadu diantara empat keterampilan yang ada, yaitu
keterampilan mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tidak hanya empat
keterampilan itu saja yang dipadankan, tetapi semua aspek kebahasaan dipadankan. Misalnya,
pembelajaran struktur dipadukan dengan wacana, artinya dalam memahami struktur kalimat
bahasa Indonesia siswa diajak untukmenemukan sendiri dalam wacana yang sudah ditentukan
oleh guru.
Dalam melatih keterampilan berbahasa walaupun dalam praktiknya keempat keterampilan
tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun guru dapat menfokuskan salah satu di
antara empat keterampilan tersebut. Pada pembahasan kali ini akan difokuskan pada
pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus membaca yang artinya pembelajaran bahasa
Indonesia yang dipusatkan pada melatih keterampilan membaca.

B. Tujuan Pembelajaran Membaca Di Kelas Rendah


Adapun tujuan membaca di SD kelas rendah dapat ditentukan atau dicari guru melalui
pemahaman kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang tertera dalam peta
kompetensi untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Yang termasuk SD kelas rendah
adalah kelas 1 dan 2. Adapun kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia meliputi
aspek kemampuan berbahasa dan aspek kemampuan bersastra.
Secara teoritis ada beberapa pendapat tentang pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I
Gusti Ngurah Oka (1983), yakni:
1. Pengajaran membaca permulaan
2. Pengajaran membaca nyaring
3. Pengajaran membaca dalam hati
4. Pengajaran membaca pemahaman
5. Pengajaran membaca bahasa, dan
6. Pengajaran membaca teknik
Menurut Henry Guntur Tarigan (1983) ada dua aspek yang penting dalam membaca, yakni:
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah (lower order).
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat berada pada
urutan yang lebih tinggi (higher order).

C. Tujuan Pembelajaran Membaca Di Kelas Tinggi


Seperti yang diketahui bahwa jenjang pendidikan di SD dibagi menjadi dua yaitu kelas
rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah SD yaitu kelas 1 dan 2, sedangkan kelas tinggi yaitu kelas
3 sampai dengan 6. Tujuan membaca dikelas rendah bersifat mekanis atau yang biasa disebut
membaca permulaan. Sedangkan tujuan membaca di kelas tinggi disebut membaca lanjut yang
penekanannya pada pemahaman yang mencakup aspek aspek berikut (Tarigan) :
1. Memahami pengertian sederhana
2. Memahami signifikansi atau makna
3. Evaluasi atau penilaian
4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah di sesuaikan dengan keadaan.
Selanjutnya Henry Guntur Tarigan menjelaskan bahwa membaca di kelas rendah masih
bersifat mekanis maka aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyarinf. Sedangkan untuk
kelas tinggi ditekankan pada pemahaman dan aktivitas yang tepat adalah membaca dalam hati.

KEGIATAN BELAJAR 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA
A. Materi, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Membaca
Materi merupakan bahan pembelajaran yang berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh guru atau untuk mengembangkan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sebenarnya materi pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum
sehingga guru tinggal mengembangkannya.
Setelah menentukan materi pembelajaran untuk membaca, selanjutnya guru dapat
menentukan metode dan teknik pembelajarannya. Pada umumnya metode dan teknik dipakai
dalam pengertian yang sama yaitu ‘cara menyampaikan pelajaran’. Namun pengertian keduanya
sebenarnya berbeda. Metode mengacu pada suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang
telah di tetapkan, yang meliputi pemilihan bahan, urutan bahan, penyajian bahan, dan
pengulangan bahan. Sedangkan teknik mengandung makna upaya upaya guru, usaha-usaha guru,
atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas pada saat itu. Oleh karena itu, dalam metode mengandung makna
penyajian bahan dan teknik mengandung makna cara-cara yang digunakan guru, maka
penggunaan kata metode dan teknik disamakan.
Macam metode/teknik pembelajaran membaca adalah sebagai berikut (Iing Sunarti dan Ida
Nuhaida: 1992) :
1. Metode abjad/alphabet
Pembelajaran dengan metode ini dimulai dengan memperkenalkan huruf-hurufdengan
pelafalannya untuk dilafalkan oleh siswa.
2. Metode bunyi
Dalam metode ini disajikan bahan pelajaran yang berupa huruf-huruf.
3. Metode suku kata
Dalam metode ini disajikan bahan berupa suku kata-suku kata. Suku kata-suku kata itu
kemudian dirangkai menjadi kata dengan menggunakan tanda hubung.
4. Metode kata
Dalam metode ini siswa diperkenalkan dengan kata-kata. Kemudian, kata-kata tersebut
dirangkai menjadi suku kata. Setelah itu suku kata-suku kata tersebut dirangkai lagi menjadi
kata-kata.
5. Metode kalimat
Metode ini diberi nama juga metode global karena yang disajikan kepada siswa adalah
beberapa kalimat secara global.
6. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
Metode ini bertolak pada teori yang berpendapat bahwa pada hakikatnya kalimat merupakan
struktur. Oleh karena itu kepada siswa disajikan kalimat secara utuh, kemudian kalimat itu
dianalisis menjadi unsur-unsur kalimat, yaitu kata, kata dianalisis menjadi suku kata, suku
kata dianalisis menjadi huruf (unsur terkecil dari bahasa). Unsur terkecil berupa huruf itu
kemudian dirangkai kembali menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, dan
akhirnya dirangkai menjadi kalimat.

B. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Membaca di Kelas Rendah


Sebelum mengajar di depan kelas tentunya guru membuat persiapan tertulis. Sebelum
diberlakukannya kurikulum 2004, persiapan tertulis itu disebut Model Satuan Pelajaran (MSP).
MSP ini disusun untuk beberapa kali pertemuan. Persiapan mengajar untuk satu kali pertemuan
yang diambil dari MSP ini disebut Rencana Pengajaran yang disingkat RP. MSP disusun
berdasarkan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) yang dalam kurikulum 2004 disebut
silabus. Dalam KBBI “silabus” berarti ‘ikhtisar suatu pelajaran’, sedangkan dalam buku acuan
pengembangan kurikulum 2004 dijelaskan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana dan
pelaksanaan pembelajaran beserta penilaiannya, dan pada lampiran diberi contoh silabus (yang
dimaksud adalah rencana pembelajaran) dengan format yang dapat dikembangkan oleh guru
yang disesuaikan dengan kebutuhan.

C. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Membaca di Kelas Tinggi


Pada hakikatnya model pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca di kelas
tinggi sama dengan model pembelajaran di kelas rendah, yang berbeda hanya kompetensi yang
ingin dikembangkan yang menyangkut pula materi pembelajarannya.

Anda mungkin juga menyukai