Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
AMBON 03/07/2021
Irwan Umagap
Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Watak umumnya terkadang dalam makna asal katanya perenis (bahasa latin) atau perenial
(bahasa inggris) yang berarti tumbuh terus melalui waktu, hidup terus dari waktu ke waktu
atau abadi. Adanya nilai-nilai, norma-norma yang bersifat abadi dalam kehidupan ini. Atas
dasar itu memandang pola perkembangan kebudayaan sepanjang jaman adalah sebagai
pengulangan dari apa yang pernah ada sebelumnya.
Premialisme muncul atau berkembang, sebagai reaksi dan solusi yang di ajarkan
atas terjadinya suatu keadaan yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam
kehidupan manusia moderen. Seperti kaum reamilisme meareaksi dan melawan kegagalan-
kegagalan dan tragedi-tragedi dalam abad moderen ini dengan mundurnya kembali kepada
kepercayaan-kepercayaan yang aksiomatis, yang telah teruji tangguh,baik mengenai hak
ikat realitas, pengetahuan maupun nilai, yang telah memberi dasar pundamental bagi abad
sebelumnya.
Premialisme mempunyai kesamaan dengan esensialisme dalam hal menentang
premialisme, tetapi prealisme berbeda dengan esensialisme antara lain dalam hal
prinsip prenialist yang religius (teologis), yang agama oriented. Sebab sekalipun ada
prenialist yang sekuler, namun merupakan minoritas dalam premialisme.
Mernurut konstruktivisme manusia tidak pernah dapat mengerti realitas struktur
konstruksi akan suatu objek karna tujuan pendidikan dan pengajaran konstruksi lebih
menekan pada perkembangan pengetahuan sebagai hasil kostruksi aktif si pelajar
berbeda dengan behapiorisme yang menekan ketrampilan sebagai tujuan pengajaran
berbeda pula dengan maturasionisme yang lebih menekan pada pengetahuan sesuai
dengan langkah-langkah perkembangan individu menurut seseorang yang mengikuti
perkembangan yang ada dengan sendirinya akan menemukan pengetahuan yang
lengkap
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA