•Nilai Penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui seberapa
besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.
•nilai penyebaran ini dapat menjadi petunjuk apakah sekelompok data menyebar atau bervariasi
di sekitar rata-rata atau jauh diatas rata-rata. Seandainya ada sekelompok data yang tidak
menyebar atau bervariasi akan ditunjukkan dengan ukuran penyebaran sama dengan nol,
dimisalkan pendapatan masyarakat suatu kota adalah satu juta rupiah per bulan berarti semua
masyarakat di kota tersebut semua berpendapatan satu juta tidak ada yang lebih ataupun kurang.
a. Dispersi Absolut
•Range
Range merupakan selisih antara nilai data terbesar dengan data terkecil dari sekelompok data.
Rumusannya adalah R = Xn – X1
2AA
AD = ∑ │X – х│
x = rata-rata/Mean
│ │= Tanda Mutlak yaitu semua hasil perhitungan jika menggunakan tanda mutlak
maka jika negative hasilnya secara otomatis diubah menjadi positip.
n = Banyaknya data/observasi
b. Data berkelompok
AD = ∑ f│m – х│
x = rata-rata/Mean
n-1
2. Data berkelompok
a. S = √ ∑ (m – x)2 .f
b. S = √ I2 [ ∑ui2.fi - ( ∑uifi )2 ]
n n
fi = Frekuensi kelas ke i
b. Dispersi relative
Koefisien Variasi
KV = s X 100
S = Standar Deviasi
Makin tinggi Nilai Koefisien Variasi, makin besar pencaran/dispersi/variasi dari suatu data.
Nilai Standar
Nilai standar digunakan untuk mencari melihat posisi suatu data dihubungkan dengan
selompoknya secara relatif.
Z=x-X
dimana :
Z = Nilai Standar
Dapat digunakan untuk membandingkan kualitas suatu kelompok dengan kelompok lain
x¯=∑ki=1xin
Keterangan:
∑ki=1xi : lambang Sigma menunjukkan penjumlahan Dari sekelompok data. Di bawah lambang
Sigma i=1 menunjukkan bahwa penjumlahan bergerak dari data pertama, sedangkan di atas
lambang Sigma terdapat k yang menunjukkan data terakhir atau data ke k. Sehingga arti dari
notasi ini adalah kita diminta untuk menjumlahkan seluruh data dari data yang pertama sampai
ke data terakhir atau data ke k. Sehingga formula ini dapat dituliskan menjadi x₁+x₂+x₃+ … +xₖ
Misalkan kita ingin melihat nilai rata-rata dari 10 siswa yang mengikuti ujian matematika di
kelas 11. Datanya tersedia pada tabel dibawah ini (hanya data fiktif).
80 90 95 100 90 95 80 70 90 90
1. Tentukan nilai n
Dengan menghitung seluruh observasi yang dalam kasus diatas merupakan banyaknya siswa
maka dapat diketahui nilai n sebanyak 10, sehingga n = 10.
Seperti petunjuk sebelumnya diatas bahwa ∑ki=1xi Artinya kita perlu menjumlahkan seluruh
data dari data yang pertama hingga data yang terakhir, maka:
∑ki=1xi=80+90+95+100+90+95+80+70+90+90sumki=1xi=880
Karena seluruh komponen yang sudah ditemukan, maka kita tinggal memasukkan nilai-nilai
tersebut ke dalam rumus nilai rata-rata.
x¯=∑ki=1xin x¯=88010=88
Sehingga nilai rata-rata ujian matematika dari 10 siswa dari kelas 11 adalah 88.
Cara menghitung nilai rata-rata data berkelompok hampir sama dengan rumus rata-rata
sebelumnya, namun pada data berkelompok jumlah nilai masing-masing kelompok juga
dijumlahkan.
x¯=∑ki=1xi.fi∑ki=1fi
2 155 15
3 160 20
4 165 10
x¯=150×10+155×15+160×20+165×1010+15+20+10 =8.67555=157,727
Artinya rata-rata tinggi anak dari keseluruhan kelas adalah 157,727 cm.
Contoh 1
Seorang analis A dalam sehari rata-rata mampu memeriksa 40 sampel darah dengan deviasi
sandar/ tingkat kesalahan
Analis B mampu Memeriksa 160 sampel dengan deviasiStandar/ tingkat kesalahan 15. Sepintas
dapat dilihat analis B mempunyai variasi kesalahan lebih besar dibanding
Dengan analis A. tetapi analis B mampu memeriksa sampel darah 4 kali lebih besar dari pada
analis A sehingga
SD = 1,5 SD = 6
KV= (1,5/38,5)x 100=3,9% KV = ( 6/120) x 100 = 5%
Kesimpulan : nadi mempunyai variasi kira-kira 1,3 kali lebih besar dibanding suhu.