Anda di halaman 1dari 7

1.

pengertian nilai penyebaran

•Nilai Penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui seberapa
besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.

•nilai penyebaran ini dapat menjadi petunjuk apakah sekelompok data menyebar atau bervariasi
di sekitar rata-rata atau jauh diatas rata-rata. Seandainya ada sekelompok data yang tidak
menyebar atau bervariasi akan ditunjukkan dengan ukuran penyebaran sama dengan nol,
dimisalkan pendapatan masyarakat suatu kota adalah satu juta rupiah per bulan berarti semua
masyarakat di kota tersebut semua berpendapatan satu juta tidak ada yang lebih ataupun kurang.

2. Jenis dan sifat nilai penyebaran

Nilai penyebaran ada 2 macam, yaitu:

a. Dispersi Absolut

Ukuran Penyebaran Dispersi Absolut yaitu :

•Range

Range merupakan selisih antara nilai data terbesar dengan data terkecil dari sekelompok data.

Rumusannya adalah R = Xn – X1

•Deviasi Kuartil/Quartil Deviation

Deviasi Kuartil atau juga disebut Simpangan Kuartil dirumuskan Qd = Q3 – Q1

2AA

Deviasi Rata-rata/Simpangan Rata-rata/Average Deviation

a. Data tidak berkelompok

AD = ∑ │X – х│

dimana : X = Nilai observasi/data

x = rata-rata/Mean

│ │= Tanda Mutlak yaitu semua hasil perhitungan jika menggunakan tanda mutlak
maka jika negative hasilnya secara otomatis diubah menjadi positip.

n = Banyaknya data/observasi
b. Data berkelompok

AD = ∑ f│m – х│

dimana : f = Frekuensi dari suatu kelas

m = Nilai Tengah dari suatu kelas

x = rata-rata/Mean

│ │= Tanda Mutlak yaitu semua hasil perhitungan jika menggunakan tanda


mutlak maka jika negative hasilnya secara otomatis diubah menjadi positip.

n = Banyaknya data/jumlah seluruh frekuensi

Standar Deviasi/Simpangan Baku

1.Data tidak berkelompok

S = √ ∑ (X – x)2 untuk sample kecil / n < 30

n-1

S = √ ∑ (X – x)2 untuk sampel besar/ n = 30 ke atas

2. Data berkelompok

a. S = √ ∑ (m – x)2 .f

dimana : m : Nilai Tengah dari suatu kelompok kelas

f : Frekuensi dari suatu kelompok kelas

n : Jumlah seluruh data/frekuensi

b. S = √ I2 [ ∑ui2.fi - ( ∑uifi )2 ]

n n

dimana : I = Interval kelas


ui = Nilai deviasi kelas ke i

fi = Frekuensi kelas ke i

n = Jumlah seluruh data

b. Dispersi relative

Koefisien Variasi

KV = s X 100

Dimana : X = Rata-rata Hitung

S = Standar Deviasi

Makin tinggi Nilai Koefisien Variasi, makin besar pencaran/dispersi/variasi dari suatu data.

Nilai Standar

Nilai standar digunakan untuk mencari melihat posisi suatu data dihubungkan dengan
selompoknya secara relatif.

Z=x-X

dimana :

Z = Nilai Standar

x = Nilai dari suatu data yang akan dicari posisi / kedudukannya.

X = Nilai Rata-rata Hitung dan s adalah Standar Deviasi

3. Cara menghitung dan interpretasi nilai rata-rata

1. Pengertian Nilai Rata-rata


Nilai rata-rata adalah angka representasi atau biasa juga disebut sebagai mean dari suatu
kelompok data yang mewakili data secara keseluruhan.

2. Kegunaan Nilai Rata-rata

Dapat digunakan untuk membandingkan kualitas suatu kelompok dengan kelompok lain

Mewakili kondisi suatu kelompok dengan 1 angka

Mendeskripsikan suatu kelompok dengan singkat

3. Rumus nilai rata-rata

x¯=∑ki=1xin

Keterangan:

x¯ : merupakan lambang nilai rata-rata

∑ki=1xi : lambang Sigma menunjukkan penjumlahan Dari sekelompok data. Di bawah lambang
Sigma i=1 menunjukkan bahwa penjumlahan bergerak dari data pertama, sedangkan di atas
lambang Sigma terdapat k yang menunjukkan data terakhir atau data ke k. Sehingga arti dari
notasi ini adalah kita diminta untuk menjumlahkan seluruh data dari data yang pertama sampai
ke data terakhir atau data ke k. Sehingga formula ini dapat dituliskan menjadi x₁+x₂+x₃+ … +xₖ

n : menunjukkan banyaknya data dari i = 1 sampai k

3. Cara menghitung nilai rata-rata

Contoh cara menghitung nilai rata-rata

Misalkan kita ingin melihat nilai rata-rata dari 10 siswa yang mengikuti ujian matematika di
kelas 11. Datanya tersedia pada tabel dibawah ini (hanya data fiktif).

80 90 95 100 90 95 80 70 90 90

Contoh satu set data

Langkah-langkah menghitung nilai rata-rata

1. Tentukan nilai n
Dengan menghitung seluruh observasi yang dalam kasus diatas merupakan banyaknya siswa
maka dapat diketahui nilai n sebanyak 10, sehingga n = 10.

2. Tentukan nilai ∑ki=1xi

Seperti petunjuk sebelumnya diatas bahwa ∑ki=1xi Artinya kita perlu menjumlahkan seluruh
data dari data yang pertama hingga data yang terakhir, maka:

∑ki=1xi=80+90+95+100+90+95+80+70+90+90sumki=1xi=880

3. Selesaikan rumus nilai rata-ratanya

Karena seluruh komponen yang sudah ditemukan, maka kita tinggal memasukkan nilai-nilai
tersebut ke dalam rumus nilai rata-rata.

x¯=∑ki=1xin x¯=88010=88

Sehingga nilai rata-rata ujian matematika dari 10 siswa dari kelas 11 adalah 88.

4. Cara Menghitung Nilai Rata-rata Data Berkelompok

Cara menghitung nilai rata-rata data berkelompok hampir sama dengan rumus rata-rata
sebelumnya, namun pada data berkelompok jumlah nilai masing-masing kelompok juga
dijumlahkan.

Rumus nilai rata-rata data berkelompok

x¯=∑ki=1xi.fi∑ki=1fi

xi : data hasil pengamatan dari i sampai k

fi : frekuensi amatan (banyaknya per kelompok) dari i ke k

∑ki=1fi : jumlah frekuensi amatan

Langkah menghitung rata-rata data berkelompok

No. Tinggi Badan Banyaknya


1 150 10

2 155 15

3 160 20

4 165 10

Tabel data berkelompok

Maka penghitungannya dapat dilakukan sebagai berikut:

x¯=150×10+155×15+160×20+165×1010+15+20+10 =8.67555=157,727

Artinya rata-rata tinggi anak dari keseluruhan kelas adalah 157,727 cm.

Interpetasi nilai rata-rata

Contoh 1

Seorang analis A dalam sehari rata-rata mampu memeriksa 40 sampel darah dengan deviasi
sandar/ tingkat kesalahan

Analis B mampu Memeriksa 160 sampel dengan deviasiStandar/ tingkat kesalahan 15. Sepintas
dapat dilihat analis B mempunyai variasi kesalahan lebih besar dibanding

Dengan analis A. tetapi analis B mampu memeriksa sampel darah 4 kali lebih besar dari pada
analis A sehingga

perbandingannya dapat dilihat sbb :

Analis A : KV ( 5/40 ) x 100% = 12,5%

Analis B : KV ( 15/160 ) x 100% = 9,4

Kesimpulan : analis B mempunyai deviasi variasi lebih kecil dibanding analis A

contoh 2:Hasil pemeriksaan suhu dan nadi dari sekelompok PX fibris

Suhu = x = 38,5° c Nadi x 120 / menit

SD = 1,5 SD = 6
KV= (1,5/38,5)x 100=3,9% KV = ( 6/120) x 100 = 5%

Kesimpulan : nadi mempunyai variasi kira-kira 1,3 kali lebih besar dibanding suhu.

Anda mungkin juga menyukai