Kelas : MA20C1
Nim : 112010036
Mata Kuliah : Statistik
Jawaban UAS
1. Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
2 variabel. Dalam analisis ini, dua pengukuran dilakukan untuk masing-masing observasi.
Dalam analisis bivariat, sampel yang digunakan bisa saja berpasangan atau masing-masing
independen dengan perlakuan tersendiri.
Analisis Deskriptif
Pada analisis deskriptif, analisis bivariat bisa berlaku pada hampir seluruh visualisasi
data. Jenis tampilan visualisasi seperti grafik batang, grafik garis, grafik column, dll
masih bisa digunakan untuk analisis bivariat.
Salah satu visualisasi data menarik yang biasa dilakukan dengan analisis bivariat adalah
scatterplot.
Analisis Deskriptif
Pada analisis deskriptif, analisis bivariat bisa berlaku pada hampir seluruh visualisasi
data. Jenis tampilan visualisasi seperti grafik batang, grafik garis, grafik column, dll
masih bisa digunakan untuk analisis bivariat.
Salah satu visualisasi data menarik yang biasa dilakukan dengan analisis bivariat adalah
scatterplot.
3. Secara garis besar, penelitian digolongkan menjadi dua macam yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian
yang mencakup data-data berupa angka. Sedangkan, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis secara detail.
Fenomenologi. Penelitian fenomenologi ini artinya peneliti yang melakukan penelitian akan melakukan
pengumpulan data melalui observasi partisipan untuk dapat mengetahui fenomena esensial partisipan
apa yang ada di dalam hidupnya atau sepanjang pengalaman hidupnya. b. Penelitian Grounded Theory.
Jenis penelitian selanjutnya adalah penelitian grounded theory yang mana peneliti dapat
menggeneralisasi apa saja yang ia amati atau ia analisis secara induktif.
Penelitian Studi Kasus. Penelitian studi kasus di dalam jenis-jenis penelitian kualitatif ini akan
mengenal lebih dalam atau memahami secara mendalam mengenai alasan suatu fenomena atau
kasus tersebut bisa terjadi.
Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis penelitian yang selanjutnya adalah penelitian kuantitatif. Arti dari jenis-jenis
penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang merupakan investasi sistematis mengenai
sebuah fenomena atau situasi dengan mengumpulkan data yang dapat diukur menggunakan
teknik statistik, matematika, atau komputasi.
Penelitian Deskriptif
Jenis-jenis penelitian selanjutnya yakni penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan
menggunakan metode penelitian yang dalam proses pengumpulan datanya memungkinkan
peneliti untuk dapat menghasilkan deskripsi mengenai fenomena sosial yang diteliti. Selanjutnya,
melalui data deskriptif yang didapat, peneliti dapat mengidentifikasi bagaimana fenomena
tersebut terjadi
5 . Data Ordinal
Data ordinal adalah jenis statistik data kuantitatif di mana variabel ada dalam kategori terurut
yang terjadi secara alami. Dalam statistik, sekelompok bilangan ordinal menunjukkan data
ordinal dan sekelompok data ordinal direpresentasikan dengan menggunakan skala ordinal.
Adapun untuk perbedaan utama antara data nominal dan ordinal adalah data ordinal memiliki
urutan kategori sedangkan nominal tidak.
Adapun untuk contoh-contoh data ordinal, misalnya:
Data Rasio
Data rasio adalah jenis data kuantitatif dengan sifat yang sama seperti data interval, yaitu
memiliki rasio yang sama dan pasti antara setiap data dan “nol” absolut berlaku sebagai titik asal
data, atau dengan kata lain, dalam data rasio tidak ada nilai numerik yang bernilai negatif.
contoh rasio, misalnya:
1. Berapa berat badan Anda dalam kg?
Kurang dari 50 kg
51-60 kg
61-70 kg
71-80 kg
81-90 kg
Di atas 90 Kg
Berapa tinggi badan Anda dalam satuan kaki dan inci?
Kurang dari 5 kaki.
5 kaki 1 inci – 5 kaki 5 inci
5 kaki 6 inci – 6 kaki
Lebih dari 6 kaki
Data Interval
Data interval yang juga disebut integer dianggap sebagai tipe data yang diukur dalam skala data,
di mana setiap titik ditempatkan pada jarak yang sama satu sama lain.
Data interval selalu muncul dalam bentuk angka atau nilai numerik dimana jarak antara dua titik
distandarkan dan sama. Data interval tidak dapat dikalikan atau dibagi, namun dapat
ditambahkan atau dikurangi. Data interval diukur pada skala interval.
sedangkan untuk penggunaan dalam contoh data interval, misalnya:
1. Seseorang dapat mengukur waktu sepanjang hari menggunakan format 12-jam, ini adalah
contoh data interval yang baik. Waktu dalam format 12 jam adalah ukuran rotasi yang
terus dimulai ulang dari nol pada periodisitas yang ditetapkan. Angka-angka ini berada
pada skala interval karena jarak di antara mereka dapat diukur dan dibandingkan.
Misalnya, perbedaan antara 5 menit dan 10 menit sama dengan 15 menit dan 20 menit
dalam format 12 jam.
Suhu diukur dalam Fahrenheit dan Celsius, tetapi tidak dalam Kelvin. Jika kita mengukur
suhu dalam Fahrenheit dan Celcius maka data interval akan dianggap sebagai 0
sembarang. Tapi dalam Kelvin, 0 mutlak. Tidak boleh ada suhu di bawah nol derajat di
Kelvin.
Saat kita menghitung skor kecerdasan dalam tes IQ. Tidak ada poin nol untuk IQ.
Menurut studi psikologi, seseorang tidak dapat memiliki kecerdasan nol, oleh karena itu
dalam contoh ini, nol adalah sembarang. IQ adalah data numerik yang dinyatakan dalam
interval menggunakan skala pengukuran tetap.
6 . Pengertian Data
Sebelum menuju pembahasan teknik pengumpulan data, mari kita mengenal terlebih dahulu
tentang apa itu data.
Data adalah sekumpulan fakta yang diperoleh dari pengamatan atau tindakan seorang peneliti
dalam situasi tertentu.
menjadi 2 macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
masing-masing teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.
1. Angket (Kuesioner) Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada
responden untuk dijawab.
Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Para
ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi.Mursall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the
researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior” melalui observasi,
peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak terstruktur, karena fokus penelitian belum
jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Kalau masalah
penelitian sudah jelas seperti dalam penelitian kuantitatif, maka observasi dapat dilakukan secara
berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.
Questioner (Kuesioner/Angket)
Questioner disebut pula angket atau self administrated questioner adalah teknik pengumpulan
data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.
Questioner disebut pula angket atau self administrated questioner adalah teknik pengumpulan
data denga Interview (Wawancara)
Wawancara adalah suatu tanya jawab secara tatap muka yang dilaksanakan oleh pewawancara
dengan orang yang diwawancarai untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.
Document (Dokumen)
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang telah lalu.Dokumen dapat berbentuk tulisan,
gambar, atau karya menumental dari seseorang lainnya.Dokumen yang berbentuk tulisan,
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan,
kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, film, video,
CD, DVD, cassete, dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, karya
lukis, patung naskah, tulisan, prasasti dan lain sebagainya.
7.A
Uji Normalitas
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square
1 Regression 6.683 3
Residual 547.397 46
Total 554.080 49
a. Dependent Variable: penjulan
b. Predictors: (Constant), discount, brand, harga
Model Summaryb
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Residuals Statisticsa
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Residuals Statisticsa
Unstandardized
Residual
N 50
Positive .105
Negative -.131
Descriptive Statistics
N penjualan 50 50 50 50
brand 50 50 50 50
harga 50 50 50 50
discount 50 50 50 50
B. interpretasi
Uji Heterodeksitas
Uji Multikolinieritas
21
menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut-off yang umum dipakai
adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. Setiap analis
harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir.
nilai Kolmogorov hitung ditunjukkan dengan nilai Absolute pada Most Extreme Differences. Misal pada
Var00001, kolmogorov hitung nilainya 0,072.
Kolmogorov-Smirnov Z” adalah D Absolute yang diubah menjadi sebuah standardized score (p. 52), yang
dimaksud standardized score adalah nilai Z dalam distribusi normal standar.
H0 ditolak jika Z-hitung (Kolmogorov-Smirnov) > Z-tabel pada level of significance α.
Kita mempunyai Z-hitung (Kolmogorov-Smirnov) = 0,78 dengan memilih level of significance α = 0,05 pada dua
ujung wilayah kritis (the two-sided critical region), Z-tabel pada tabel distribusi normal standar
adalah 1,96. Oleh karena 0,78 < 1,96 atau Z-hitung (Kolmogorov-Smirnov) < Z-tabel, maka H0 diterima yang
berarti data mengikuti distribusi normal.
bahwa jika nilainya di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika
nilainya di bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal.
diagram Normal P-P Plot, dikatakan memenuhi asumsi normalitas jika diagram menunjukkan plot-plot
mengikuti alur garis lurus.