DENGAN BIMBINGAN
TUGAS 2
DISUSUN OLEH :
SOLEHAN
856970907
UPBJJ KALIREJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
DISUSUN OLEH :
SOLEHAN
856970907
UPBJJ KALIREJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 / MODUL 6
JENIS-JENIS GELOMBANG
A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 6 Kegiatan Praktikum 1 : Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
B. TUJUAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang longitudional.
D. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah adanya getaran di mana dalam sebuah getaran yang bergerak dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan media tertentu. Bahkan gelombang dapat
bergerak tanpa dengan melalui sebuah perantara media seperti ruang hampa udara.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda.
Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
2) Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3) Usik lagi ujung slinki berulang – ulang seperti langkah b. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
tranversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang tranversal itu?
4) Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada, dari manakah asalnya?
5) Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya,
sebutkan!
6) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang
cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Pegang berulang-ulang dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang- gelombang yang terjadi disebut gelombang
longitudional. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudional
tersebut?
7) Apa perbedaan antara gelombang tranversal dan gelombamg longituditional?
F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakan ujung slinki, terlihat adanya suatu
rambatan atau gelombang.
G. JAWABAN PERTANYAAN
H. PEMBAHASAN
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujung dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman. Kemudian slinki di usik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lalu ke kanan sehingga terjadi
gelombang pada slinki. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi.
2. Percobaan di lakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikkan
dan rambat gelombangnya. Ternyata arah usikkan tegak lurus dengan arah rambatnya,
hal ini disebut gelombang tranversal, yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang, ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang, karena adanya energi yang merambat melalui slinki. Energi itu
bersal dari usikan slinki (saat ujung slinki di gerakkan).
4. Pada percobaan ketiga, slinki diganti dengan kabel listrik. Dilakukan langkah yang
sama yaitu diberi usikkan diujung kabel sedangkan ujung yang lain dipegang teman.
Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki yaitu pada kabel listrik tidak muncul
gelombang. Pada saat diberi karet gelang pada bagian tengah tidak mengalami
perubahan atau perpindahan, berarti tidak ada energi pada kabel listrik.
5. Percobaan, slinki direntangkan di atas lantai, salah satu ujungnya dipegang teman dan
ujung yang lainnya dipegang sendiri. Kemudian ujung slinki diusik berulang-ulang
dengan menggerakkan dengan cepat kebelakang dan kedepan. Setelah diamati arah
getar (usikkan) dan arah rambatan gelombang searah, maka gelombang ini disebut
gelombang longitudinal..
I. KESIMPULAN
a) Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
b) Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
c) Perbedaan antara gelombang tranversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya, yaitu bila tranversal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT Prata Sejati Mandiri.
Anonim.https://guruakuntansi.co.id/definisi-gelombang/.dikutip Minggu;1 November
2020, pukul 13.50wib.
Anonim.https://blog.uklis.net/2014/05/pengertian-gelombang-dan-jenis-jenis.html.
dikutip Minggu;1 November 2020, pukul 14.00wib.
L. FOTO PRAKTIKUM
▪ Proses percobaan
▪ Proses percobaan
A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 6 Kegiatan Praktikum 1 : Sifat Pemantulan Gelombang
B. TUJUAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
D. LANDASAN TEORI
Pemantulan gelombang (Refleksi) terjadi pada saat sebuah gelombang yang merambat
dalam suatu media sampai di bidang batas medium tersebut dengan media lainnya. Dengan
demikian, pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang batas antara dua
medium yang berbeda. Contoh lainnya adalah pemantulan gelombang pada tali. Pada saat
gelombang tali sampai di ujung tali (batas antara tali dan medium lain), maka gelombang
tersebut akan dipantulkan kembali ke dalam tali itu.
Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu penopang
(Gambar a), gelombang yang mencapai ujung tetap tersebut memberikan gaya ke atas pada
penopang. Penopang memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada
tali. Gaya ke bawah pada tali inilah yang membangkitkan gelombang pantulan yang
terbalik. Pada Gambar b, ujung yang bebas tidak ditahan oleh sebuh penopang. Gelombang
cenderung melampaui batas. Ujung yang melampaui batas memberikan tarikan ke atas
pada tali dan inilah yang membangkitan gelombang pantulan yang tidak terbalik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air, atau di bejana yang berisi air,
jatuhkan krikil keatas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi
dipermukaan air? Perhatikan sisi kolam, bak, atau bejana yang dikenai gelombang.
Adakah gelombang yang dipantulkan?
2) Rentangkan slinki sejauh 1,5m. ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh
atau di pegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak
bergeser (disebut ujung terikat).
3) Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang, seperti pada gambar berikut.
4) Amati perambatan setelah gelombang (denyut) sampai gelombang tersbut hilang. Jika
pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung
slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase gelombang pantul
dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?.
5) Ujung slinki yang terikat atau yang dipegan oleh teman anda sekarang ikat dengan
benang yang panjangnya kurang lebih 1,5m. ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5m
dari ujung slinki ke tian yang kokoh atau di pegang saja oleh teman anda. Ujung slinki
ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
6) Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
gelobang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perembatan setengah panjang
gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul
dibanding dengan gelombang asalnya?
F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang di
hasilkan mirip gelombang tranversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir atau sisi bak yang dikenai gelombang, gelombang
dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan
dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara pada slinki
yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar atau tali panjangnya 150 cm, sehingga
slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah
sama.
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
H. PEMBAHASAN
Percobaan ini di lakukan disebuah bejana yang berisi air, lalu diambil beberapa kerikil dan
dijatuhkan krikil tersebut keatas permukaan air yang ada di dalam bejana. Ketika diamati
ternyata terjadi gelombang pada dipermukaan air di bejana tersebut. Dan pada sisi bejana
yang dikenai gelombang terjadi pemantulan gelombang.
Ketika slinki sejauh 1,5m direntangkan. Dan salah satu ujungnya dikatkan pada tiang yang
kokoh atau di pegang teman saya, sedangkan ujung slinki yang satunya lagi tetap pada
tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat). Ujung slinki lainnya saya pegang, lalu
saya getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang. Setelah kami
amati perambatan setelah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang.
Ternyata gelombang (denyut) dapat dipantulkan. Dan fase gelombang pantul
dibandingkan dengan fase gelombang asalnya adalah sama besar.
Sekarang ujung slinki yang tadinya terikat atau yang tadinya dipegan oleh teman saya,
sekarang saya ikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1,5m. Lalu saya ikatkan
ujung benang yang jauhnya 1,5m dari ujung slinki ke tian yang kokoh atau di pegang saja
oleh teman saya. Dan ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu di
sebut slinki ujung bebas. Sekarang saya getarkan ujung slinki yang saya pegang satu kali
sehingga membentuk setengah gelobang seperti percobaan 2 langkah 2 tadi. Setelah kami
amati perembatan setengah panjang gelombang ini. Ternyata dengan ujung bebas seperti
ini, fase gelombang pantul lebih kecil (tidak terlihat)..
I. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pemantulan adalah peristiwa dimana gelombang memantul ketika mengenai suatu
penghalang, dan gelombang itu akan dipantulkan kembali oleh penghalangnya.
2. Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau gelombang lingkaran.
3. Apabila slinki digerakan atau di dorong kedepan maka gelombang pantulnya akan
kembali kebelakang. Jadi gelombang pantul selalu berlawanan arah dengan
gelombang asal.
4. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantul
5. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Anonim.http://www.rumus-fisika.com/2013/12/pemantulan-gelombang-atau-refleksi-
gelombang.html. dikutip Minggu;1 November 2020, pukul 15.00 wib.
Tuti.http://tutyphysics.blogspot.com/2010/04/eksperimen-gelombang.html. dikutip
Minggu;1 November 2020, pukul 15.00 wib.
Proses kegiatan
A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 6 Kegiatan Praktikum 1 : Gelombang Stasioner.
B. TUJUAN
1. Mengamati gelombang stasioner.
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap pajang gelombang.
D. LANDASAN TEORI
Dalam fisika, gelombang stasioner, juga disebut gelombang tegak, adalah gelombang yang
bergetar seiring waktu tetapi letak amplitudonya tidak bergerak melalui ruang. Amplitudo
puncak dari getaran gelombang pada titik manapun dalam ruang bersifat konstan terhadap
waktu, dan titik-titik yang lain bergetar sesuai fase. Lokasi di mana nilai mutlak dari
amplitudonya disebut simpul, dan lokasi di mana nilai mutlak dari amplitudonya
maksimum disebut perut.
Gelombang stasioner pertama kali diamati oleh Michael Faraday pada tahun 1831.
Faraday mengamati gelombang stasioner di permukaan sebuah cairan dalam wadah yang
bergetar. Franz Melde menciptakan istilah "gelombang tegak" (bahasa Jerman: stehende
Welle atau Stehwelle) pada sekitar tahun 1860 dan mendemonstrasikan fenomenona
tersebut dalam eksperimen klasiknya menggunakan dawai yang bergetar.
Fenomena ini bisa terjadi karena medium bergerak berlawanan arah terhadap gelombang,
atau bisa terjadi dalam medium stasioner disebabkan interferensi antara dua gelombang
yang bergerak berlawanan arah. Penyebab gelombang stasioner yang paling umum adalah
fenomena resonansi, di mana gelombang stasioner dihasilkan dalam sebuah resonator
dikarenakan interferensi antara gelombang-gelombang yang dipantulkan terus menerus
dengan frekuensi resonansi resonator.
Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Dari gambar ini kita dapat melihat bahwa ujung satu dengan ujung yang lain berbentuk
simpul dengan demikian gelombang stasioner ini disebut ujung terikat. Selain itu juga
gelombang stasioner ini memiliki ciri berupa jumlah sumpul leboh banyak 1 dari jumlah
perut.
Dari gelombang diatas kita dapat melihat bahwa pada salah satu ujung akan berbeda
dengan ujung yang lain. Ujung satu tepat pada perut dan ujung yang lain pada sumpul.
Pada dasarnya gelombang stasioner ujung bebas ini memilikijumlah perut yang sama
dengan jumlah simpul.
F. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Catu daya
2. pewaktu ketik
3. tali
4. katrol meja
5. beban gantung
2) Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai
timbul gelombal stasioner pada tali.
3) Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
4) Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
5) Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu.
6) Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram,
htung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7) Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu
8) Bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang gelombang
dengan tangan tali.
G. HASIL PENGAMATAN
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu
tali bergetar naik turun.
H. JAWABAN PERTANYAAN
I. PEMBAHASAN
Dari alat dan bahan yang telah di siapkan praktikan melakukan percobaan sesuai dengan
cara kerja percobaan dan didapat hasil yaitu:
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram. Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
T / M = 75 gram / 0,5 m
= 1.5 m
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu ketik digeser ke arah katrol meja secara
perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang
stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan
gelombang pada gelombang stasioner.
Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
3. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan talinya adalah:
T : m = 100 gr : 68
= 1.5 m
4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.
Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1
l 2 2
5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang
gelombangmya 3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1.
K. KESIMPULAN
N. FOTO PRAKTIKUM
Proses kegiatan