Anda di halaman 1dari 5

BED SIDE TEACHING

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Mata kuliah : Bed Side Teaching Penyakit Gagal Jantung


Kode : KDH743
SKS :1 SKS
Waktu pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan :8
A. TUJUAN
1. TIU : Setelah mengikuti Bed Side Teaching Penyakit Gagal Jantung, Mahasiswa Fakultas
Kedokteran semester VI akan dapat memahami Penyakit Gagal Jantung
2. TIK : Setelah mengikuti Bed Side Teaching, mahasiswa akan dapat merencanakan diagnosis
dan pengobatan Penyakit Gagal Jantung.
B. POKOK BAHASAN Penyakit Gagal Jantung
C. SUB POKOK BAHASAN
1. Etiologi & Faktor Risiko Gagal Jantung
2. Manifestasi Klinis
3. Pemeriksaan penunjang
4. Pengobatan
BEDSIDE
Laki-laki 54 tahun.
Sesak nafas saat aktifitas ringan.
Batuk berdahak merah muda.
Berdebar-debar, sukar tidur, kencing berkurang.
Pernah menderita penyakit yang sama.
Sering kambuh sejak 1 bulan.
 
Pemeriksaan fisik : tekanan darah 180/100 mmHg, heart rate 120x/menit, respiratory
rate 32x/menit, suhu badan 36,50 C, JVP tidak meningkat.
Inspeksi : ictus kordis bergeser ke lateral bawah.
Palpasi : iktus kordus di SIC  VI 2 cm lateral linea medioclavicularis.
Perkusi : Batas jantung kanan di SIC V parasternal kanan.
Auskultasi : Bunyi jantung 1 meningkat, bunyi jantung 2 normal, bising pansistolik di apeks dan
menjalar ke lateral, irama gallop positif. Paru : vesikuler, ronkhi basal halus.
Pemeriksaan abdomen : tidak ada hepatomegali dan ascites.
Pemeriksaan laboratorium : Hb 14 g/dL, serum ureum: 65, serum kreatinin: 1.4.
EKG : LVH, LAH.
Foto polos : CTR 0,60, apeks ke lateral bawah, kardiomegali, pinggang jantung menonjol.
Analisis gas darah: asidosis metabolik terkompensasi.
Dari skenario di atas didapatkan masalah-masalah, yaitu :
a)      Bagaimana patofisiologi, patogenesis, serta mekanisme dari keluhan-keluhan
penderita?
b)      Apa diagnosis penyakit diatas ?
c)      Bagaimana hubungan antara faktor resiko dengan keluhannya saat ini?
d)     Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan pasien?
e)      Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?

Kami membagi 3 siklus pada setiap ruangan yaitu :


1. Persiapan (Pre Round) : sesaat sebelum masuk ruangan perawatan, melakukan brifing
utamanya menanyakan jumlah pasien orthopedi yang dirawat di bangsal ini
2. Memasuki perawatan pasien (Round) : mengenalkan diri dan maksud tujuan
pemeriksaan ini, menerima laporan dari mhs/PPDS, menilai performance mhs/PPDS,
instruksi klinis
3. Keluar ruangan (Post Round) : Feedback, keilmuan dan tugas
Pre Round, Senior pemimpin Round akan menanyakan :
1. berapa jumlah pasien di bangsal tersebut
2. kelengkapan para PPDS yang bertanggungjawab di bangsal tersebut
3. meminta diingatkan dan ditunjukkan pada pasien kasus tertentu yang mendapat perhatian
pada saat akan dilakukan round nanti
4. Menyiapkan rekam medis untuk dievaluasi kelengkapannya oleh senior penyerta

Round, meliputi :
1. Perkenalan senior dengan maksud dan tujuan round tersebut
2. Mengecek pasien apakah sudah mengenal dr PPDS nya
3. PPDS melaporkan pasien beserta problem dan perencanaannya. Senior mendengarkan,
mengobservasi tindakan yang sudah dilakukan seperti pasang gips atau traksi,
memberikan instruksi tambahan dan bertanya singkat untuk klarifikasi hal-hal yang
masih meragukan
4. Staf yang lain memeriksa rekam medis
MINICEX
Pembelajaran pada Round DPJP bisa dinilai dengan menggunakan form miniCEX

Pada saat dilakukan round pre op dengan DPJP, dr PPDS yang merawat pasien bisa dinilai pada
7 domain kompetensi
Hasil penilaian kami lampirkan dalam formulir penilaian Mini-Cex

FORM PENILAIAN MINI-CEX (PENGKAJIAN)

Nama Mahasiswa :
NIP :
No Hari/ Jenis Pengkajian Aspek yang Dinilai Rata- Preceptor
Tgl 1 2 3 4 5 rata Nama TTD
1
2
3
4
5
6
7
8

Aspek yang Dinilai:


1. Ketrampilan komunikasi teraupetik
- Memfasilitasi pasien menceritakan riwayat kesehatannya
- Mempunyai kemampuan menyampaikan pertanyaan yang efektif dan tepat untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat
- Kemampuan untuk memberikan respon yang sesuai terhadap reaksi verbal maupun non
verbal

2. Ketrampilan pemeriksaan fisik


- Efisiensi, logis, dan sopan
- Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada
- Kemampuan memberikan penjelasan kepada pasien (sensitif terhadap kenyamanan pasien)

3. Profesionalisme
- Memperhatikan aspek keselamatan pasien
- Menunjukkan sikap hormat, percaya diri, percaya pada pasien, empati dan sensitif terhadap
penyakit atau penderitaan klien

4. Pengetahuan
- Menunjukkan pengetahuan dan pemahaman yang relevan terhadap kasus

5. Organisasi/efisiensi
- Struktur dan keruntutan tindakan
- Keefektifan alat, waktu, tindakan, tempat

Penilaian: Sesuai sistem atau standar penilaian pendidikan klinik


ORAL EXAM.

Setelah menyelesaikan putaran jaga emergency sekitar 6 bulan pada level jaga 1C PPDS kami
akan mengikuti ujian oral .
Pada ujian kali ini kami akan menampilkan kasus Gagal Jantung dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Membuat blueprint
2. Mengidentifikasi topik yang akan diujikan dalam hal ini penanganan gawat darurat pada
kasus Gagal Jantung
3. Sebelum ujian, para penguji brifing dahulu untuk membuat skenario kasus. Menyamakan
persepsi pertanyaan akan dibawa kearah mana, bagaimana algoritma berpikir dan
bertindak dari kandidat
4. Menyepakati dan menyamakan model pertanyaan sehingga bisa diperbandingkan antar
kandidat
5. Menentukan kesepakatan jawaban. Bisa kami lakukan pada saat pergantian kandidat.
Kami break sesaat sambil mendiskusikan antar staf perihal kesepakatan jawaban dan
sekilas penilaian pada kandidat yang barusan diuji.
6. Memberi kesempatan pada masing-masing penguji secara independent memberikan
penilaian akhir. Keputusan akhir diambil dari nilai rata-rata para penguji dengan
mempertimbangkan nilai harian lainnya.

Anda mungkin juga menyukai