Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

Disusun Oleh :

Widya Herin Puti

NIM :201012115401015

INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehesif yang mencakup secara keseluruhan
baik mulai hamil,bersalin,nifas neonatus BBL dan keluarga berencana pada tahun
2021/2022

TIM PENGUJI
Kata pengantar

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha Esa, atas semua berkat dan rahmat nyalah
sehingga dapat terselesaikan laporan tugas akhir yang berjudul tentang asuhan kebidanan
kpmprehesif yang mana mencakup secara keseluruhan mulai dari hamil bersalin,nifas
neonatus bbl sampai dengan keluarga berencana yang mana disusun sebagai salah satu
syarat melaksanakan studi kasus laporan tugas akhir pada program studi D 111 kebidanan
institut kesehatan prima nusantara bukit tinggi.

Bukittinggi November 2021


BAB1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Asuhan kebidanan komprehensif merupkan asuhan kebidanan yang diberikan


secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal sampai
pada keluarga berencana (WORLD HEALTHY,2014).
dan kehamilan pada umumnya berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan.Dalam proses kehamilanini terjadi perubahan sistem tubuh
ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi,dan ada beberapa tahapan-tahapan
yang dilalui oleh ibu pada saat iya di nyatakan hamil,dimana tahapan tersebut dibagi
menjadi 3 bagian yang mana akan melalui tahapan trimester satu 1-4 minggu,dan
trimester ke dua 14-27 minggu dan pada trimester ketiga usia kehamilan 27-40
minggu,dan akan ada nya perubahan terhadap fisik maupun adanya perubahan secara
psikologis seperti ada nya rasa mual dan muntah dan ada juga rasa ketidaknyaman
yang disebabkan seperti rasa nyeri punggung,pusing,tidak enak badan,dan rasa nyeri
yang dirasakan,perubahan kulit dan bentuk tubuh,masalah terhadap gigi dan gusi
nafsu makan yang berkurang dan rasa keram pada kaki, dan sering bak,dan hal lain
nya yang membuat ketidak nyamanan pada ibu hamil,meski ini merupakan halyang
wajar dirasakan oleh ibu pada saat kehamilan,dan rasa ini yang akan timbul pada saat
masa-masa kehamilan dalam trimester 2 dan rasa nyeri punggung kadang bukan
hanya pada saat masa kehamilan saja terkadang ganguanini juga terdapat adanya pada
riwayat tertentu di masa lalu (WORLD HEALTHY 2014).
Dan Kehamilan,persalinan,nifas,merupakan suatu proses yang alami dan
fisiologi bagi wanita namun jika dipantau mulai dari kehamilan dalam perjalanannya
20% dapat menjadi patologis yang mengacam ibu dan kandungan nya,sehingga
diperlukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar. keberhasilan upaya kesehatan ibu
dan anak indikatornya adalah yang mana angka kematian ibu (AKI) serta angka
kematian bayi (AKB).yang mana indikator ini tidak hanya melihat program kesehatan
ibu dan anak (KIA),tetapi juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat pada
suatu negara (Kemenkes RI,2018).

Maslah dalam kehamilan,persalinan dan nifas yang masih belom dapat ditangani yang
mana dapat dilihat dari tingginya angka kematian ibu (AKI).yang mana aki merupakan
jumlah angka kematian ibu pada tahap masa kehamilan,persalinan nifas yang disebabkan oleh
kehamilan persalinan nifas atau pengelolaan nya tetapi bukan karna sebab akibat lain yang
mana seperti kecelakaan atau sebab terjatuh disetiap 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,
2018).

Dan untuk itu dalam rangka kecepatan penurunan (AKI) maka dalam tahun 2012 yang
mana kementrian kesehatan meluncurkan suatu progran Expanding MATERNAL dan
NEONATAL SURVIVAL (EMAS) yang mana diharapkan dapat menurunkan angka
kematian ibu dan sebesar 25% dan program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten
dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar,yaitu sumatera utara,banten jawa barat
jawa tengah jawa timur serta sulawesi selatan.yang mana angka kematian ibu tercantum lebih
dominan di enam provinsi tersebut 52.6% kejadian kematian ibu ,sehingga dengan
menurunkan angka kematian ibu di enam provinsi tersebut dapat menurunkan angka
kematian ibu di indonesia yang mana secara siknifikan (Kemenkes RI,2018).

Selain diluncurkan program EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL


SURVIVAL (EMAS),yang mana upaya penurunan angka kematian ibu dapat mengakses
pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas ,seperti pelayanan kesetan ibu hamil, dan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasalitas pelayanan kesehatan
(KEMENKES,2015)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi rumusan masalah
studi kasus ini adalah Bagaimana pelaksaaan Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada
ibu hamil,bersalin,nifas, dan BBL,maupun neonatus dan KB yang secara normal dengan
menggunakan pendekatan menajemen kebidanan secara komprehesif
C. Tujuan Penyusunan LTA

1.Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas,
BBL, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan menajemen kebidanan dengan
pendokumentasian SOAP.

2. Tujuan Khusus

A.Mampu melakukan pengkajian data dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
pada ibu hamil trimester 111,bersalin nifas BBL dan KB.

B.Mampu menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan .

C.mampu mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial yang mukin terjadi pada ibu
hamil trimester 111,bersalin nifas BBL dan KB.

D.Mampu melakukan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil
trmester 111,bersalin nifas BBL dan KB.

E.Mampu melakukan pendokumentasian asuhan yang diberikan pada ibu hamil trimester
111,bersalin,nifas BBL serta KB.

F.Mampu mengevaluasi asuhan yang diberikan yang mana sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil,bersalin nifas BBL dan pelayanan KB.

G Mampu melakukan pendokumentasian asuhan yang diberikan pada ibu


hamil,bersalin,nifas BBL dan KB

D. Manfaat

1.Bagi Peneliti

a. Untuk meningkatkan kemampuan dan pengatahuan bagi penulis dalam melakukan atau
melaksanakan asuhan kebidanan komprehesif yang mana akan memahami asuhan secara
menyeluruh mulai dari kehamilan bersalin nifas bbl,neonatus serta keluarga berencana

b. Untuk meningkatkan keterampilan serta pengalaman secara langsung dalam pemberian


asuhan kebidanan secara komprehesif yang mana akan mengatahui asuhan secara
menyeluruh mulai dari kehamilan,bersalin,nifas bbl neonatus serta keluarga berencana.
2. Manfaat Teoritis

Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta informasi dan sebagai bahan
institusi pendidikan dalam penerapan proses menajemen kebidanan ibu hamil dengan
kehamilan normal

3. Manfaat Praktis

a.Bagi bidan

Diharapkan dapat memberikan masukan bagi Bidan dalam memberikan asuhan


kebidanan pada ibu hamil khususnya konseling tentang pengetahuan tentang asuhan
kebidanan komprehesih yang menyertai secara keseluruhan dimana mulai dari
kehamilan,bersalian,nifas neonates bbl,serta keluarga berencana

b. Bagi Klien
Dimana klien mendapat Asuhan Kebidanan secara Komprehensif mulai Hamil,
Bersalin,Nifas, BBL, Neonatus, dan keluarga berencana

3. Bagi Institusi

Asuhan kebidanan ini dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa D.III


Kebidanan INSTITUT KESEHATAN RIMA NUSANTARA BUKITTINGGI mengenai
asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of care)

E. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Laporan tugas akhir ini yang mana akan membahas tentang asuhan kebidanan
komprehesif yang mana akan bertujuan pada ibu hamil trimester 111,hingga bersalin nifas
maupun BBL serta KB yang dilakukan sesuai standart asuhan kebidanan yang akan
menerapkan pola pikir varney dan SOAP.

2. Tempat

Laporan tugas akhir ini disusun dengan mengambil tempat praktek mandiri bidan
fasilitas lain nya.
3. Waktu

Asuhan Kebidanan ini dilaksanakan pada bulan november 2021 sampai Januari 2022
BAB ll

TUJUAN PUSTAKA

A. Manajemen asuhan kebidanan

Manajemen kebidanan adalah yang mana suatu proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran serta tindakan yang berdasarkan
teori almiah, serta penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian dan tahapan yang
logis dalam pengambilan suatu keputusan yang mana akan berfokus pada kalien (asrinah dkk,
2010). Komponen asuhan kebidanan dalam suatu proses menajemen asuhan kebidanan terdiri
dalam hal berikut:

1.Secara sistematis mengumpulkan dan memperbarui data yang lengkap dan relavan
dengan melakukan pengkajian yang komprehesif terhadap kesehatan pasien dan
termasuk mengumpulkan data riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan menbuat diagnosis berdasarkan interprestasi data
dasar.
3. Bertanggung jawab terhadap implementasi perencanaan individu
4. Melakukan konsultasi perencanaan dan melaksanan manajemen dengan
kolaborasi dan merujuk pasien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya.
5. Merencanakan manajemen komplikasi tertentu dalam situasi darurat dan jika ada
penyimpangan dari keadaan normal.
6. Melakukan evaluasi bersama pasien terhadap pencapaian asuhan sesuai dengan
kebutuhan ( Asrinah,2014 ).

Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan :

1. Langkah I : pengumpulan data


2. Langkah II : interpretasi data
3. Langkah III : identifikasi diagnosis dan masalah potensial
4. Langkah IV : identifikasi kebutuhan yang perlu penanganan segera
5. Langkah V : merencanakan asuhan yang menyeluruh
6. Langkah VI : melaksanakan perencanaan
7. Langkah VII : evaluasi ( Asrinah,2014 ).
Contoh masalah Kebidanan:
1. Ibu kurang informasi
2. Ibu tidak pernah ANC
3. Merasa nyeri pada luka episitomo,luka pasca-sectio sesaria
4. Keluhan mules yang menggangu rasa nyaman
5. Merasa takut menghadappi persalinan
6. Merasa sakit pada payudara yang bengkak
7. Merasa pusing mual dan mutah pada kehamilan muda

Contoh diagnosis potensial

1. Anemia ringan, potensial ke anemi berat


2. Perdarahan potensial ke hipotensi potensial ke syok
3. Pre-eklamsi ringan potensial ke pre-eklamsi berat atau potensial ke eklamsi
4. Luka episiotomi, luka pasca-sectio seksaria potensial ke infeksi
5. Sisa plasenta potensial ke infeksi
6. Distosia bahu potensial ke persalinan macet
7. Letak sunsang potensial ke persalinan macet
8. Bayi besar potensial ke persalinan besar ( Asrinah,2014)

B. Dokumentasi Asuhan Kebidanan


1. Pengertian

Asuhan kebidanan iyalah kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
memiliki masalah atau kebutuhan pada masa kehamilan ,persalinan nifas,bayi baru lahir
dan keluarga berencana (Kemenkes,2016).

Dokumen SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan
tertulis. Catatan ini terdiri dari 4 langkah yang dinamakan SOAP, yaitu dari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan yang dipakai untuk mendokumentasikan
asuhan kebidanan dalam rekam medic sebagai catatan kemajuan kesehatan klien. (
Handayani, 2012 ).
2. Tujuan Dokumentasi

Tujuannya dilakukan pendokumentasian yaitu sebagai berikut :

a. Menciptakan catatan permanen tentang asuhan yang diberikan .


b. Memungkinkan sebagai informasi atau pemberian asuhan.
c. Memfasilitasi asuhan yang berkesinambungan.
d. Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan.
e. Memberikan data untuk catatan nasional, mortalitas dan morbilitas.
f. Meningkatkan pemberian asuhan yang aman dan bermutu
Tahapan Manajemen SOAP
Tahapan – tahapan SOAP yaitu :

S : Subjektif
Pada bagian subektif menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data
klien melalui anamnesa. Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil
bertanya pada klien, suami atau keluarga ( identitas umum, keluhan, riwayar
menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
riwayat KB, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat
psikososial, pola hidup). Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut
pandang klien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa ( Elisabeth, 2015 )

O : Objektif
Pada bagian objektif mengambarkan pendokumentasian hasil analisa daan
fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan
dalam data fokus untuk mendukung assessment. Tanda dan gelaja objektif
yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( keadaan umum, tanda – tanda vital,
fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang,
pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Data ini memberikan bukti gejala klinis kliendan fakta yang berhubungan
dengan diganosa. Data fisiologis, hasil obeservasi, informasi kajian
teknologi ( hasil laboratorium, sinar - x, rekaman CTG, dan lain – lain) serta
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori
ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti
dari diagnosa yang akan ditegakkan ( Elisabeth, 2015 )

A : Asessment
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena
keadaan klien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif
maupun objektif, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang
dinamik. Sering menganalisa adalah suatu yang penting dalam mengikuti
perkembangan klien. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :

1) Diagnosa/ masalah adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai


kondisi klien : hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir berdasarkan
hasil analisa yang diperoleh dan segala sesuatu yang menyimpang
sehingga kebutuhan klien terganggu.
2) Antisipasi masalah lain diagnosa potensial ( Elisabeth, 2015 ).
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi
berdasarkan assessment. Untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi
dimasukkan dalam planning .

1) Perencanaan merupakan proses pembuatan rencana tindakan saat itu


atau yang akan dating. Untuk mengusahakan tercapainya kondisi
klien yang sebaik mungkin. Proses ini termasuk kriteria tujuan
tertentu dari kebutuhan klien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu mencapai kemajuan
dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.
2) Pada implementasi pelaksanaan rencana tindakan untuk
menghilangkan dan mengurangi masalah klien. Tindakan ini harus
disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien. Bila kondisi klien berubah,
intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
3) Evaluasi merupakan tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil
merupakan hal penting untuk menilai keefektifan asuhan yang
diberikan. Analisis dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari
ketepatan nilai tindakan. Jika kriteria.
4) Tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternative sehingga mencapai tujuan. (
Elisabeth, 2015 )
2. Fungsi Pendokumentasian
Fungsi dilakukannya pendokumentasian antara lain :

a. Merupakan dokumentasi yang sah.


b. Sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan.
c. Dokumen yang beharga untuk mengikuti perkembangan klien.
d. Sumber data yang penting untuk penelitian dan pendidikan.
e. Sebagai sarana bagi tenaga kesehatan dalam perannya sebagai pembela
klien. ( Elisabeth,2015 )

C.Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah proses mata rantai yang bersinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan placenta dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm, (Manuaba,2012).

2. Teori Kehamilan trimester 111


Kehamilan Trimester III adalah kehamilan dengan usia kehamilan 27 –
40 minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas
untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara
orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini ( Mochtar, 2015 )

3. Perubahan Fisiolongis Kehamilan trimester III

a.Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi


hasilkonsepsi(janin,plasenta,amnion) sampai persalinan. Uterus mempuyai kemampuan yang
luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti
keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil
uterus mempuyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan
berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion
rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 51 bahkan mencapai 201 atau lebih
dengan berat rata-rata 1100 g.

b.Serviks

Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi
kolgen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan
menyebar (dispersi) dan ter-remodel menjadi serat. Dispersimeningkat oleh peningkatan rasio
dekorin terhadap kolgen. Penurunan konsentarasi kolagen dengan melunaknya seviks.Proses
remodelling sangat kompleks dan melibatkan proses kaskade biokimia, interaksi antara
kompenan selular dan matriks ekstreseluluer, serta infiltrasi stroma serviks oleh sel-sel
infamasi seperti netrofil dan makrofog .

c.Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya satu karpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
pengahasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.

D.Vagina dan Perenim

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-
otot diperinium dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang
dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya
sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.Peningkatan volume sekresi
vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal, dan ph anatara 3,5-6
yang meruapakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang di hasilkan oleh
epitel sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus.
e. Payudara

Pada TM III suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar
yang bersal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Peningkatan prolaktin akan
merangsang sintesis laktosa yang akan meningkatkan produksi air susu. Aerola akan lebih
besar dan kehitaman dan cenderung menonjol keluar.

f. Perubahan Metabolik

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkanmenambah
berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau
lebih dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3
kg.Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif mempuyai kadar protein yanglebih
tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan protein per hari
pada ibu hamil 51 g. Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai
awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. kemungkinan penambahan BB
hingga maksimal 12,5 kg (Walyani,2015). Metabolisme basal naik sebesar 15 sampai 20%
dari semula terutama pada trimester ketiga. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan
dari 155 mEq per liter menjasi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.

g. Sistem Kardiovaskular

Sejak pertengan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan
aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang. Sehingga akan mengurangi darah balik
vena ke jantung. Akibat, terjadinya penurunan preload dan cardiac output sehingga akan
menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrom hipotensi supine dan
pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.Penekanan
pada aorta ini juga akan menguragi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester
terakhir posisi miring. Karena alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi
terlentang pada akhir kehamilan. Volume darah meningkat secara progesif mulai minggu ke
6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil
setelah minggu tersebut. Volume plasma akan meningkat kira-kira 40-45%. Hal ini
dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen pada ginjal.Pada usia kehamilan 6 minggu
curah jantung (cardiac output) meningkat 30-50% dan mencapai puncak pada kehamilan 16-
28 minggu. Oleh karena itu curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena pembesaran
rahim menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung.

4. Ketidaknyamanan masa hamil Trimester II dan III

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya
membutuhkan suatu adapatsi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut
tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis,
namun tetap perlu diberikan suatu pencengahan dan perawatan. Beberapa ketidaknyamanan
dan cara mengatasinya sebagai berikut:

1.Sering buang air kecil dimana penyebabnya adalah karena Tekanan uterus pada kandung
kemih.sehingga air dan sodium tertahan dibawah selama siang hari, karena statis vena, pada
malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam
jumlah output air seni.

Dan adapun cara mengatasinya iyalah dg cara mengosongkan pada saat ada dorongan ingngin
kecing,dan kurangi minum pada malam hari perbanyak minum di siang hari karna dapat
mencegah noukturia.dan batasi Mimin kopi,teh,dan soda.

Dan tetap Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu
dengan berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis.

2.Striae gravidarum dimana Penyebanya tidak jelas, bisa timbul akibat perubahan hormon
atau gabungan antara perubahan hormon dan perengang.

Cara mengatasi dg cara Gunakan emolien topikal atau antipruritik jika ada
indikasinya.Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen.

3.Keputihan Hiperplasia mukosa vagina,terjadi akibat peningkatan produksi lendir dan


kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.

Adapun cara mengatasi nya sbgaimana jaga kebersihan diri dg cara mandi setiap hari dan
sering mengganti celana dalam pakai celana dalam yg terbuat dari bahan katun yg mudah
menyerap dan jaga daya tahan tubuh dg kosum buahan dan sayur.
4.Kram pada kaki Karena pembuluh darah pada abdomen tertekan oleh uterus yang semakin
membesar sehingga aliran darah ketubuh bagian bawah menjadi terhambat.

Adapun cara mengatasinya adalah dg cara Kurangi konsumsi susu( kandungan fosfornya
tinggi).Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena.Gunakan
penghangat untuk otot.

5. Kebutuhan dasar ibu hamil Trimester II dan III

a. Kebutuhan fisik

1) Diet makanan

Kebutuhan makanan ibu hamil mutlak harus dipenuhi.Kekurangan nutrisi dapat


menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarhan pasca persalinan, sepsis
puerpuralis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan akan berakibat kegemukan, pre-
eklamsia, janin terlalu.besar, dan sebagainya. Hal penting yang harus diperhatikan
sebenarnya adalah cara mengatur menu dan pengolahan menu tersebut dengan berpedoman
pada Pedoman Umum Gizi Seimbang. Bidan sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat
melakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan
sebelum hamil, PBBH, dan indeks massa tubuh (IMT) masih merupakan indikator yang
banyak dipakai untuk menentukan status gizi ibu.

2)Kebutuhan Energi

a) Protein

Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya karya
pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% per
hari atau 75-100 gram.b) Zat Bezi Kebutuhan zat bezi selama hamil meningkat 300% (1.040
mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu
selama hamil melainkan perlu di tunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian sumlemen zat
besi dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan dan enak minggu setelah kelahiran untuk mencengah anemia post partum.

b) Asam folat

Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan
gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjur dan
tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan
kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida).

c) Kalsium

Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu
asupan yang optimal perlu dipertimbangkan.

3)Obat-obatan

Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar- benar berindikasi
untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan keluhan
dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan perawatan saja.
Dalam pemberian terapi, dokter biasanya akan sangat memperhatikan reaksi obat terhadap
kehamilan, karena ada obat tertentu yang kadang bersifat kontra dengan kehamilan.

4) Senam Hamil

Senam hamil untuk melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah perencanaan
lebih baik, dan tidur lebih nyenyak.
5) Pakaian

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam ibu hamil:

a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ketat pada bagian perut

b) Bahan mudah menyerap keringat

c) Gunakan bra yang menyokong payudara


d) Memakai sepatu hak rendah
e) Pakaian dalam selalu bersih

6) Istirahat dan Rekreasi

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya

beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh dan Senam hamil untuk
melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, perencanaan lebih baik, dan tidur lebih
nyenyak.
7) Pakaian
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam ibu hamil:
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ketat pada bagian perut

b) Bahan mudah menyerap keringat


c) Gunakan bra yang menyokong payudara
d) Memakai sepatu hak rendah
e) Pakaian dalam selalu bersih

8) Istirahat dan Rekreasi

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut
sehingga terjadi perubahan sikap tubuh,tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh
karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan
sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan untuk
menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur.Posisi tidur yang dianjurkan
pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal
dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut
bawah sebelah kiri.

9) Perawatan Payudara
a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan menggunakan busa
b) Gunakan bra yang menyangga
c) Hindari membersihkan putting dengan sabun mandi
d) Jika ditemukan cairn yang berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah
dimulai.

8) Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih.Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.

9) Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti berikut ini.
a) Sering abortus dan kelahiran prematur.
b) Perdarahan per vaginam.

c) Koitus harus dilakukan dengan hati- hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.

d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin
intrauteri.

10) Sikap Tubuh yang Baik


Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian
fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang
dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.

Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal dipunggung dan
kram kaki ketika tidur malam hari.Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya
sikap tubuh yang baik.

11) Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.

a. Kebutuhan Psikologis

1) Persiapan Saudara Kandung

Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudar kandung akibat kelahiran anak
berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2- 3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya
ditunjukkan denagn penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari
lingkungannya, menjauh dari
ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan
lain-lain). Untuk mencegah sibling rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan,
diantaranya sebagai berikut.

a) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah
ibu).

b) Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.

c) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan.
d) Ajar anak untu melihatbenda-benda yang.berhubungan dengan kelahiran bayi.

2) Dukungan Keluarga

Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang- orang
terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada suatu situasi yang ia sendiri
mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak
disayang setelah bayi lahir kadang juag muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat
agar selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam
memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.

3) Perasaan Aman dan Nyaman selama Kehamilan


Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis
Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusia memberikan
perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang
dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan keluarga juga sangat
memengaruhi kelancaran proses persalinan.

4) Persiapan Menjadi Orangtua

Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan
peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama
punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang
mampu untuk membagi pengalamnnya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi
orang tua. Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari
pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya
adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya.

5) Dukungan dari Tenaga Medis

Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat
tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat
dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan
persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali jika bidan dapat mengembangkan
kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling
percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan.

6. Masalah-masalah yang terjadi pada Trimester III

a. Nyeri perut yang hebat


Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, disertai dengan tanda-tanda
syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai
perdarahan yang tidak sesuai dengan berat syok,maka kita harus waspada akan kemungkinan
terjadinya solusi plasenta

b. Sering kencing

Pada wanita hamil sering terjadi kencing, karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar sering dengan usia kehamilan

c. Sesak nafas

Disebabkan karena rahim yang membesar, mendasak diafragma ke atas. Jika tidur
dengan bantal yang tinggi, sesak akan berkurang

d. Nyeri pinggang

Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan yang
lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan yang di sebabkan perut yang membesar

e. Keluaran cairan pervagina


Jika keluhanya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keluh, berarti
yang keluar adalah air ketuban. Bila kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya
persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapertumSakit kepala yang hebat. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi Varices. Waktu istirahat, kaki
hendaknya ditinggikan. Ada juga baiknya menggunakan kaos kaki panjang dari elastik

f. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jikamuncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat,dan hal ini dapat disebabkan karna pertanda anamia dan ggal
jantung atau preeklamsi
A. Konsep Menajemen SOAP dan VARNEY pada ibu hamil

Proses manajemen adalah proses memecahkan masalah dengan


menggunakan metode yang terorganisir meliputi pikiran dan tindakan dengan
urutan logis untuk keuntungan pasien dan pemberian asuhan dengan
menunjukan pernyataan yang jelas dan dan berpanduan tentang proses berpikir
dan tindakan.
Manajemen kebidanan memberikan asuhan komprehensif, terdiri dari 7
langkah :

Langkah I (Pengkajian)
Pada tahap ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap untuk
mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul atas
indikasi, mempelajari catatan sekarang atau laporan yang lalu, mempelajari data laboratorium
dan membuat laporan singkat untuk menentukan kondisi pasien.

1. Data subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data


subyektif dapat dilakukan dengan cara menanyakan keluhan pasien,
riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
dan riwayat nifas. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2012).

2. Data objektif didapatkan melalui:


a. Pemeriksaan fisik
1. Palpasi abdomen : untuk memastikan volume cairan amnion. Jika
ketuban benar-benar pecah, palpasi abdomen kadang-kadang dapat
mendeteksi berkurangnya cairan, karena terdapat peningkatan molase
uterus dan dinding dari abdomen di sekeliling janin dan penurunan
ballottement (Varney, 2014:399)

2. Pemeriksaan anogenital dengan speculum steril


a) Inspeksi genetalia eksterna untuk melihat adanya cairan.
b) Lihat adanya cairan yang mengalir ostium serviks.
c) Lihat genangan cairan amnion, memiliki bau apek yang khas,
yang membedakan dari bau urine.
d) Observasi cairan yang keluar untuk melihat adanya lanugo atau
verniks kaseosa.
e) Lihat serviks untuk memperkirakan pembukaan jika pemeriksaan
dalam tidak dilakukan.
f) Lihat serviks untuk mengetahui adanya prolaps tali pusat atau
ekstremitas janin.

3.Periksa dalam (Vagina toucher) meliputi:


a) Pembukaan : pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara
kurang dari 5 cm (dr. indogamers, 20013)
b) Ketuban sudah pecah (ketuban negatif)
c) Pemeriksaan laboratorium
1) Uji pakis positif : dengan meneteskan air ketuban pada objek glass dan biarkan
kering, pemeriksaan mikroskopis menunjukkan Kristal cairan amnion dan gambaran daun
pakis (Nurhayati, 2010)
2) Uji kertas nitrazin positif : jika kertas nitrazin merah berubah menjadi biru,
menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis)
3) Ultrasonografi : untuk pemeriksaan oligohidramnion jika pemeriksaan
sebelumnya tidak memberikan gambaran yang jelas pecah ketuban (Varney, 2010)

2.Langkah II (Interpretasi data)


Adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data yang tersedia di
interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah spesifik.

3.Langkah III (Identifikasi diagnosa dan masalah potensial)


Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah potensial masalah atau penyulit
yang mungkin muncul. Langkah ini penting untuk menyusun persiapan antisipasi, sehingga
kita selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

4. Langkah IV (Identifikasi tindakan segera dan atau kolaborasi)


Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. (Ai
Yeyeh, 2010)
Kolaborasi pada KPD salah satunya adalah untuk mengantisipasi diagnosa potensial
terjadinya infeksi yaitu dengan pemberian antibiotic injeksi Cefotaxin 2 x 1 gram/ hari dan
pemberian oksigen 2 liter per menit.

5. Langkah V (Rencana menyeluruh asuhan kebidanan)


Membuat rencana asuhan komperehensif, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya,
merupakan hasil pengembangan dari masalah sekarang antisipasi masalah dan diagnosa juga
melengkapi data yang kurang serta data tambahan yang penting sebagai informasi untuk data
dasar.
Rencana asuhan kebidanan pada kasus KPD adalah Melakukan penilaian kemajuan
persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ) setiap 30 menit, pengeluaran
per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar observasi, serta memerikan therapy
sesuai program pengobatan dari dokter.

6. Langkah VI (Pelaksanaan)
Adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini mungkin seluruhnya
diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita atau anggota team kesehatan lainnya.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus KPD disesuaikan dengan perencanaan yang
disusun yaitu Melakukan penilaian kemajuan persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan
janinnya (HIS dan DJJ) setiap 30 menit, pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan
mencatatnya di lembar observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan dari
dokter.

7. Langkah VII (Evaluasi)


Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, meliputi apakan
pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana dianggap
efektif jika pelaksanaannya memang efektif
Pada kasus KPD yang dievaluasi adalah terjadinya infeksi atau tidak, selama proses
persalinan dan sesudah persalinan (post partum)

B.Menajemem SOAP

1.Pengertian

SOAP adalah sarana yang diginakan oleh para tenaga medis untuk merekam
informasi atau perkembangan mengenai pasien.
Contoh pembetukan dokumentasi soap:

1.data subjektif (s) : yg mana data yang kita dapat dari hasil tanya jawab dari pasien
Dan data subjektif iyalah data yang membuat kita mengetahui keadaan serta keluhan yang
dirasakan pasien sesuai dengan kondisi nya
2.data objektif (o):data yang kita dapat dari hasil pemeriksaan seperti melakukan palpasi dan
pengukuran tekanan darah dan hasil dari pemeriksaan teknologi seperti labotorium dan usg
serta lain nya

A.macam macam pemeriksaan pada ibu hamil

1.pemeriksaan umum

.pemeriksaan ku: baik atau tidak nya

.tanda-tanda vital ; TD,Ndi dan pernapasan,suhu,bb dan tb

b.pemeriksaan fisik kusus

1.wajah bengkkak atau tidak nya,mata kongjutiva pucat atau tidak nya,scelera putih atau
tidak nya pengilihatan baik atau buruk

2.mulut bersih atau tidak mukosa bibir pucat atau tidak ada karies sebelum atau sesudah
hamil

3.leher ada nya kelenjer troid atau tidak

4.payudara puting susu menonjol atau tidak dan kolustrus sudah keluar atau tidak

6.abdomen ada bekas sc atau riwayat lain atau tidak

7.djj (terdengar jelas atau tidak) ddj normal nya adalah 120 sampai dengan 160 per|menit

8.pemeriksaan ekstermitas pada ibu hamil trimester111 meliputi

 a.atas : simetris atau tidak nya ada odema atau tidak nya
 b.bawah : simetris atau tidak odema atau tidak
 c.reflek petela: normal apa tidak jika normal tungkai ketika bawah ketika tendom
diketuk
 d.pemeriksaan penunjang dimana dilihat dari hasil usga:dimana akan menentukan
implantasi plasenta,pemeriksaan lab menentukan hb dan golongan darah,urine
menentukan ada nya diabetes atau preeklamsi

3.analisa data (a) : kesimpulan pengambilan keputusan klinis

4. penataklaksaan (p)
Dimana apa yang dilakukan berdasarkan kesimpulan dan evaluasi terhadap keputusan yang
diambil dalam rangka memenuhi atau mengatasi masalah pasien atau kalien

1.menjelaskan dan memberi tahu ibu tentang kondisi pada saat ini

2.memberi tahu ibu tentang arahan yang akan baik dan berguna bagi ibu sesuai kompetensi

3.kie tentang istirahat yang cukup dan pola hidup sehat


D. Konsep dasar persalinan

1. Dapat diartikan

Dimana sebgai proses pengeluran hasil konsepsi ( janin dan palasenta ) yang cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungangan melalui jalan lahirDengan bantuan atau tnnpa
bantuan kekuasaan sendiri proses ini dimulai dengan ada nya kontraksi persalinan dimana
ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan kelahiran palasenta dan kelahiran bai
juga sangat di impikan oleh ibu dan juga keluarga karna sangat penting dan istimewa bagi ibu
dan keluarga (JNPK-KR 2014)

2.Tanda-tanda Persalinan sudah dekat

1.lighting menjelang minggu ke 36 pada prim gravida dan terjadi penurunan pundus,uterus
karena kepala bai sudah masuk pap.Penyebab proses ini terjadi adalah sebagai berikut:

a.kontraksi

b.keteganggan

c.keteganggan ligemen tumrotundun dan lain nya

2.terjadi nya his permulaan dan pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi brakton yang
kadang terjadi sebagai keluhan dikarnakan rasa sakit yang ditimbulkan dan his permulaan ini
sering di istilah kan sebagai his palsu dengan ada nya ciri-ciri sebagai berikut

a.rasa nyeri ringgan dibagian bawah

b.dan datang tidak teratur

c.tidak ada perubahan pada serviks dan tidak ada tanda tanda kemajuan persalinan

d.durasi pendek

e.dan tidak bertambah walau beraktifitas

3.Tanda-tanda sudah masuk persalinan

1.terjadinya his persalinan

a.pinggang terasa sakit menjalar kedepan


b.sifat his teratur interval makin pendek dan kekuatan makin besar

c.terdjadinya perubahan pada serviks

d.dan ketika pasien berjlan atau menmabah aktifitas nya maka kekuataan sakita atau rasa
ingin meneran nya bertambah

2.pengeluaran lendir bercampur darah dimana terjadi nya perubahan serviks yang akan
menimbulkan pendataran dan pembukaan

3.pengeluaran cairan dimana terjadi nya pecahan selaput air ketuban dan jika ketuban sudah
pecah maka ditargetkan persalinan terjadi 24 jam namun jika tidak terjadi dalam waktu
tertentu maka akan segera melakukan tindakan atau rujukkan

4.Perubahan fisiologis pada persalinan

1.tekannan darah

dimana tekannan darah dapat meningkat dari 15 sampai 25mmhg selama kontraksi kala 11
dan upaya mendorong pada ibu juga akan mempengaruhi tekanan darah dan ada nya
peningkatan yang akan terjadi serta penurunan yang akan nanti nya berada sedikit diatas
normal

2.metabolisme

Dimanaterdapat penikatan metabolisme yang terjadidan berlanjut di kala dua dan disertai
upaya mendorong yang dilakukan ibu akan membuat otot-otot rangka yang memperbesar
peningkatan metabolisme

3.denyut nadi

Dimana denyut nadi ibu akan bervariasi pada setiap kali upaya mendorong secara
keseluruhan,dan frekuensi nadi akan meningkat pada saat persalinan dan akan menikat pada
puncak nya pada perlahiran

4.suhu

Peningkatan suhu akan terjadi pada saat perlahiran dan setelah nya

5.pernapasan
Pola Pernapasan tidak banyak berubah pada persalinan,terjadi peningkatan frekuensi
pernapasan karna perasaan khawatir dan rasa cemas

6.denyut jantung

Dimana di antara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode sebelum atau
sesudah persalinnan

7.perubahan hematologis

Dimana hemologin akan meningkat 1,2 gr/d atau 100 ml selama persalinan dan kembali
ketingkat pra persalinan pada hari pertama

8.perubahan psikologis pada persalinan

Dimana beberapa keadaan dapat terjadi kepada ibu persalinaan terutama pada ibu yang baru
atau pertama mengalammi persalinan dimana akan timbul rasa cemas akan persalinan yang
dilakukan rasa kuatir yang berlebihan akan persalinan yang terjadi dan rasa kekuatiran yang
mana tidak percaya akan bisa merawat sibuah hati dengan baik dan cemas apakah bisa
normal ataau tidak melahirkan

5 Kebutuhan dasar ibu dalam proses persalinan

1.makan dan minum peroral

Dimana pasien dianjurkan agar minum cairan yang manis dan berenergi yg mana agar
kebetuhan klorinya terpenuhi

2.eliminasi selama persalinan

Bak dimana selama proses persalinan pasien akan mengalami poliuri sehingga penting untuk
difasilitasi agar kebutuhan proses eliminasi terpenuhi

Bab yang mana pasien merasakan dorongan bab,jika masih bisa berjalan sendiri maka
didapinggi suami tetapi jika tidak mampu berjalan maka aka difasilitasi bab diatas bed

3.posisi dan ambulansi

Dimana posisi yang nyaman akan membuat pasien lebih mudah untuk melakukan persalinan
dan akan mengurangi rasa nyeri dan ketegangan dan dimana posisi yang nyaman juga sangat
berpengaruh merasang proses penurunan kepala janin sehingga dapat berjalan dengan cepat
4.istirahat

Dimana sangat penting bagi pasien agar beristirahat karna akan lebih rileks diawal persalinan
karna akan menempuh proses persalinanyang panjang apalagi pada primipira dan jika tidak
bisa terlelap setidaknya berbaring ketempat tidur dengan posisi miring kekiri dalam
bgeberapa waktu

5.kehadiran pendamping

Dimana ibu sangat butuh supor dan pendamping dalam persalinan karna dengan supor
dan dukungan yg akan memicu semangat ibu terutama supor suami

6.bebas dan nyeri

Dimana harus ditekan pada pasien bahwa tidak ada rasa nyeri maka tidak akan meningkatkan
kemajuan persalinan karna dengan ada nya his dan rasa sakit maka akan menempuh
persalinan dengn cepat

6 Faktor yang mempengaruhi persalinan

1.passage (jalan lahir)

Dimana jalan lahir ini dibagi menjadi:

a.bagian keras tulang panggul (rangka panggul)

b.bagian lunak dimana terdiri dari otot serta ligamen-ligamen

c.ukuran-ukuran luar panggul superior sinistra dan dekstra,jarak nya 24-26 cm

d.distansia kristarum jarak terpanjang antar dua tempat yang simetris pada krist iliaka kanan
dan kiri terdpat jarak nya 28-30 cm

e.konjungtifa eksterna: jarak antar bagian atas simfisis dan prosesus spinosus lumbal 5,jarak
nya 18-20 cm,

2.power (kekuatan ibu)

a. His
power atau tenaga yang mendorong anak adalah his dimana merupakan ko ntraksi otot-otot
rahim pada persalinan dan his menyebabkan pendataran dan pebukaan serviks.his terdiri dari
his pembukaan,his pengeluaran dan his perlepasan uri.dan his pendahuluan tidak menyebab
kan atau tidak ada berpengaruh pada serviks

b.Tenaga meneran

Tenaga meneran pasien akan menambah kekuatan kontraksi karna pada saat pasien meneran
diafragma dan otot-otot dinding abdomen akan berkontraksi. kombinasi antara tenaga pasien
dan his akan dapat meningkatkan intrauterus sehingga janin akan semakin terdorong keluar

7. Tahapan persalinan

1.kala 1

Dimana diartikan waktu dimulai sejak terjadi nya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks sehingga mencampai pembukaan lengkap (10 cm) dimana pada tahap kala 1 ni
dibagikan menjadi 2 fase antaranya fase aktif dan laten dimana fase laten dimulai sejak awal
kontraksi yang menyebabkan pernipisan dan pembukaan serviks secara bertahap yaitu
pembukaan kurang dari 4 cm dan berlangsung kurang dari 8 jam

Fase aktif ditandai dengan frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (
kontraksi ade kuat atau 3 kali atau lebih dari 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih

2.kala 11

Kala 11 adalah masa dalam persalinan yang dimulai dari pembukaan lengkap ( 10
ccm )sampai bayi lahir.dan pada permulaan kala 11kepala janin sudah masuk ruang
panggul.his menjadi lebih kuat lebih sering dan sangat kuat.

3.kala 111

Setelah kala 11,kontraksi uterus berhenti 5-10 menit pengeluaran palesenta dimulai
saat bayi telah lahir lengkap dan berakhir sampai lepas nya palasenta ,tanda-tanda nya :
uterus menjadi bundar uterus terdorong keatas karena palasenta dilepas kasegmen bawah
rahim, tali pusat bertambah panjang,terjadi pendarahan

4.kala 1V
Dimulai dari lahirnya palasenta selama 1-2 jam ,dan dilakukan observasi terhadap
pendarahan pasca persalinan paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Dan observasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut

a.tingkat kesadaran pasien

b.pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu td,nadi suhu dan pernapasan.

c.kontraksi uterus

terjadi nya pendarahan.pendarahan termasuk normal apabila tidak melebihi 400-500

8. Proses persalinan dengan 60 langkah APN

Tata laksana pada kala 11,111,1V,tergabung dalam 60 langkah APN yakni:

a. Mengenali gejala dan tanda gejala kala 11


1. Mendengar dan melihat tanda kala 11 persalinan :
a) ibu merasa ada nya dorongan dan rasa ingin meneran.ibu merasa tekanan
semakin meningkat pada vagina dan regtum.
b) prenium menonjol dan meniois.
c) Vulva-vagina membuka dan sifigtrani membuka

b. Menyiapkan pertolongan persalinnan


2. Pastikan perlengkapan peralatan persalinan dan obat-obatan ensensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksanaan komplikasi segera pada ibu dan bayi
baru lahir.
3. Memakai celemek yg tidak tembus karna cairan darah dan lain nya agar kita juga
terlindungngi.
4. Melepaskan semua perhiasan lalu mencuci tangan dengan bersih dengan 7
langkah dan lalu keringkan dengan handuk bersih.
5. Memakai sarung tangan dtt pada tangan yang akan memeriksa pemeriksaan
dalam (vt).
6. Memasukkan oksi kedalam tabung suntik (gunakan tangan yang telah memakai
sarung tangan dt atat dan pastikan agar tidak terkontaminasi.
c. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik.
7. Membersihkan vulva dan prenium dan menekan nya dengan hati-hati dari anterior
(depan) ke posterior (belakang) menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air
dtt.
8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan pembukaan serviks sudah lengkap
dan lakukan aniotomi apabila selaput ketuban belom pecah dg ketentuan atau
siarat kepala sudah masuk pap dan tidak ada tali pusat yang ikut serta
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan mecelupkan tangan yang masih memkai
sarungan tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,kemudian melepaskan dengan
secara terbalik kedalam larutan klorin 0,5% dalam waktu 10 menit,lalu cuci
tangan setelahnya
10. Pemeriksaan djj segera setelah kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa djj
dibatas normal (120-160 kali/menit)
d. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap ku baik serta janin baik ,dan
membantu ibu menentukan posisi yang nyaman bagi ibu
12. Minta keluarga membantu ibu mengnginkan posisi yang nyaman pada saat
meneran atauadanya kontraksi yang kuat dengan posisi setengah duduk atau yang
membuat ibu nyaman.
13. Melakukan bimbingan meneran apa bila ibu ada keinginan untuk meneran dan
ketika kontraksi semakin kuat :
a) Bimbing ibu agar dapat meneran dengan cara efektif
b) dukung dan beri semangat kepada ibu pada saat meneran dan atur cara
meneran yang baik apabila caranya tidak sesuai
c) membantu ibu mengambil posisi yang nyaman bagi nya dan tidak boleh
posisi yg berbaring terlentang dalam waktu yang lama.
d) anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi.
e) menganjurkan keluarga atau pendamping memberi semangat dan minum
ketika ibu merasa haus
f) menilai djj setiap kontraksi uterus selesai.
g) lakukan rujukan ketika bai tidak kunjung lahir dalam waktu yang
ditentukan dan pembukaan sudah lenmgkap dan dipimping meneran > 60
menit pada multigravida.
14. Anjurkan ibu untuk berjalan atau jongkok apa bila tidak ada rasa ingngin meneran
dalam 60 menit.
e. Persiapkan untuk melahirkan bayi
15. letakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi di perut bawah ibu ,ketika
kepala bai sudah membuka vuiva dengan diameter 5-6 cm
16. letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bongkong ibu
17. buka tutup parturset dan periksa kelengkapan alat dan bahan.
18. pakai sarung tangan dtt.
f. pertolongngan untuk melahirkan bayi
Lahirnya kepala
19. setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka maka lindungi
prenium dengan satu tangan yang dilapasi kain yang bersih serta kering.dan
tangan yang lain menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi fleksi
dan membantu lahirnya kepala dan anjurkan ibu untuk meneran secara efektif dan
bernapas dangkal dan cepat.
20. periksa ada nya lilitan tali pusat atau tidak.
21. tunggu putaran paksi luar yang dapat berlangsung secara spontan.
Membantu lahirnya bahu
22. setelah paksi luar selesai,pegang kepala bayi dengan secara biparental.dan
lahirkan bahudepan ke bawah dan bahu belakang keatas.
Lahirnya badan dan tungkai
23. setelah bahu lahir satu tangan menyanggah kepala dan bahu belakang kemudian
susuri lengan serta siku bayi
24. setelah tubuh dan lengan lahir penyusuran dilanjutkan ke arah punggung
,bongkong tungkai dan kaki.
g. asuhan bayi baru lahir
25. lakukan penilaian
a) apakah kehamilan cukup bulan
b) apakah bayi bernapas spontan atau tangisan kuat
c) dan apakah bayi bergerak aktif
26. keringkan tubuh bayi
Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala serta bagian tubuh lain nya
(kecuali kedua tangan) tampa membersihkan vemiks dan ganti anduk dengan yang
kering dan pantau bahwa bayi aman diperut bagian bawah sang ibu.
27. lakukan masase uterus untuk memastikan tidak ada nya bai kedua
28. beritahu ibu dia akan diberikan suntikan oksi agar uterus berkontraksi baik
29. dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,berikan oksi unitIM disepertiga paha atas
pada bagian distal lateral.
30. dan setelah 2 menit setelah bayi lahir ,jepit tali pusat dengngan klem kira-kira 2-3
cm dari pusat bayi .
31. potong tali pusat dan kemudian ikat.
32. lakukan metode kangguru untuk memberi kehangatan pada bayi dari sang ibu.
h. manajemen aktif kala III
33. pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu untuk mendeteksi kontraksi
dan tangan lain memegangkan klem untuk menegangkan tali pusat.
35. dan setelah uterus berkontraksi lakukan PTT
36. bila pada penekannan pada bagian bawah dinding uterus kearah doksal ternyata
disertai atau diikutti pergeseran tali pusat kearah distal lalu lanjutkan dorongan
kearah kranial agar palasenta dapat dilahirkan.
37. saat palasenta muncul di introitus vagina lahirkan palasenta dengan kedua tangan
pegang palasenta dan putar sampai tidak ada palasenta yang tertinggal dan
lengkap.
38. setelah palasenta lahir lakukan masase uterus letakkan telapak tangan di pundus
dan lakukan gerakan masase dengan cara melingkar sampai uterus berkontraksi
atau tidak lembek
i. menilai pendarahan
39. memeriksa ulang kelengkapan palasenta jika sudah lengkap maka letakkan
palasenta dikantong plastik
40. evaluasi kemungkinnan laserasi vagina dan prenium
j. asuhan pasca persalinan
41. pastikan slalu uterus bahwa telah berkontraksi dg baik dan kerasagar tidak terjadi
pendarahan pervaginam.
42. pastikan kandung kemih kosong
Evaluasi
43. celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam klorin 0,5%
bersihkan noda darah dan cairan tubuh kemudian bilas dengan air DTT tanpa
harus melepaskan sarung tangan lalu keringkan dengan handuk atau kain bersih
44. anjurkan ibun atau keluarga melakukan masase agar uterus tetap kerasdan tidak
lembek
45. memeriksa KU dan nadi ibu bahwa semua baik dan normal.
46. evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
47. pantau keadaan bayi bahwa pernapasan bayi berjalan normal (40-60 kali/menit)
Kebersihan dan keamana
48. tempatkan semua peralatan bekas pakai kedalam kelarutan klorin untuk
dekotaminasi selama 10 menit dan kemudian cuci bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
49. buang bahan –bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
50. bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan dengan larutan DTT dan bersihkan
tempat yang terkena darah lalu bantu ibu berbaring dan pakaikan pakaian bersih
ibu.
51. pastikan ibu merasa myaman dan beritahu keluarga agar memberi ibu makan
ketika lapar dan minum ketika haus
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
53. celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tanggan kedalam larutan klorin
0,5% dan lepaskan secara terbalik,dan rendam dalam larutan klorin selama 10
menit.
54. cuci kedua tangan dengan sabun dan dengan air dan keringkan dengan
menggunkan handuk bersih
55. pakai sarung tangan bersih dan DTT untuk melakukan pemeriksaa fisik bayi.
56. lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir dan pastikan kondisi serta pernapasan
normal dan temperatur tubuh normal (36,5-37,5) setiap 15 menit.
57. setelah 1 jam pemberian vitamin kl dan berikan suntikan hepatitis B di paha kanan
bawah lateral.dan letakkan bayi dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat
disusukan.
58. lepaskan sarung tangan didalam larutan klorin dan lepaskan dengan cara terbalik
kemudian rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59. cucikan kedua tangan dengan sabun di air mengalir dan keringkan dengan handuk
kering dan bersih.
Dokumentasi
60. lengkappi patograf (halaman depan dan belakang) ttv dan asuhan kala 1V
persalinan.

.
E. Konsep dasar masa nifas

1.pengertian masa nifas

Masa nifas (puerporium) adalah dimana dimulai setelah palasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.dan masa nifas ini
berlangsung kira-kira selama 6 minggu (VIVIAN 2014)

2.tujuan asuhan masa nifas

1. menjaga kesehatan ibu dan bayi nya baik secara fisik ataupun psikologis dan pada
tahap ini peran keluarga sangatlah penting dengan pemberian nutrisi dan
dukungan psikologi akan membuat kesehatan ibu serta bayi akan baik dan terjaga
2. melaksanakan skining yang komprehesif (menyeluruh) dimana bidan sangatlah
penting berperan dalam memberikan manajemen asuhan kebidannan pada ibu
masa nifas secara sistematis.
3. setelah bidan melakukan pengkajian data maka bidan hendaklah menganalisa data
tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat mendeteksi masalah yang
akan terjadi pada ibu dan bayi.
4. melakukan pengobatan atau rujukan apa bila terjadi komplikasi pada ibu dan sang
bayi.
5. memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,nutrisi dan
kb,menyusui pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat serta pelayanan
keluarga berencana.

Dan asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis
antara bai maupun ibu nya.dan diperkirakan 60% kematian terjadi setelah persalinan atau
masa nifas dan 50% kematian masa nifas terjadi 24 jam pertama.

3.Tahapan masa nifas

1. puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu sudah dibolehkan berdiri serta mulai
berjalan-jalan.
2. puerperium intermedial pemulihan alat-alat genetal yang secara menyeluruh dalam
waktu 6-8 minggu.
3. remote puerporium adalah dimana waktu yang diperlukan untuk pulih serta sehat
terutama bila selama hamil atau bersalin memiliki komplikasi.
.4.kebijakan program nasional masa nifas

Selama ibu berada pada masa nifas ,paling sedikit 3 kali bidan melakukan
kunjungan,dilakukan untuk menilai keadaan ibu serta bayi baru lahir,dan untuk mencegah
,mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

Seorang bidan pada saat memberikan asuhan pada ibu masa nifas,ada tahapan yang
harus dilakukan tetapi asuhan ini juga tergantung kondisi ibu nifas yang sesuai dengngan
kondisi dan tahapan perkembangngan antara lain dalam literatur:

1.kunjungan ke-1 (6 jam-3 hari setelah persalinan)

a. mencegah pendarahan masa nifas


b. mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan : dan lakukan rujukan jika
pendarahan berlanjut.
c. memberikan konseling pada ibu atau keluarga tentang pencegaha pendarahan
masa nifas karena atonia uteri
d. pemberian asi awal
e. melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f. menjaga bayi agar tetap sehat dan terhindari dari hiportemia
g. jika petugas kesehatan membantu persalinan iya harus tinggal dengan ibu dan
bayi baru lahir selama 2 jam pertama setelah kelahiran atau setelah keadaan bayi
serta ibu sehat dan baik.

2. kunjungan ke-2 (4-28 hari setelah persalinan).

a. memastikan involusi uterus berjalan normal : dan berkontraksi, fundus dibawah


umblikus tidak ada pendarahan abnormal dan tidak ada bau.
b. menilai ada nya tanda-tanda demam,infeksi serta pendarahan abnormal.
c. memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit.
d. dan memastikan ibu dapat cukup makanan,cairan dan waktu istirahat yang sakit.
e. memberi konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi yg baik dan benar,cara
perawatan tali pusat.

3. kunjungan ke 3- (29-42 hari setelah persalinan)

a. memastikan involusi uterus berjalan normal,dan berkontraksi dengan baik,pundus


dibawah umblikus dan tidak ada pendarahan abnormal serta tidak ada bau.
b. menilai tanda-tanda demam,infeksi serta ada nya pendarahan abnormal
c. memastikan ibu dapat cukup makanan dan cairan dan waktu untuk istirahat.
d. memastikan ibu dapat menyusui dengan baik dan tidak ada tanda penyulit
e. memberi konseling pada ibu tentang perawatan bai yang baik dan perawatan tali
pusat dan menjaga kehangatan bayi.
f. menayakan pada ibu apakah ada penyulit atau masalah yang iya rasakan atau bayi
alami.
g. memberi konseling kb secara dini.

.5 perubahan fisiologi pada masa nifas

1. perubahan fisiologi pada nifas

1. uterus
dalam masa nifas uterus akan berangsur asur pulih kembali seperti keadaan sebelum
hamil.dan secara keseluruhan uterus ini disebut involusi dan involusi ini disebabkan
oleh:
a. Pengurungan ekstrogen plasenta dan pengurangan ekstrogen ini dapat
menghilangkan stimulus ke hipertopi dan hiperplasia uterus
b. iskemia miometrium dan miometerium ini terus berkontraksi dan berintraksi
setelah kelahiran.
2. Lochea
yang mana diartikan sebagai cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
selama masa nifas.dan lochea mempunyai bau anyir (amis) dibedakan sebagai berikut
:
a. lochea rubra (cruental) muncul pada hari 1-2 persalinan,bewarna merah
b. lochea sangguin0lenta muncul pada hari 3-7pasca persalinan bewarna merah
kuning dan berisi darah lendir.

2. perubahan pada serviks dan sagmen bawah uterus

Segera setelah selesai nya kala ketiga persalinan,serviks dan segmen bawah uteri
menjadi struktur yang tipis kolap dan kendur dan mulut serviks akan mengecil dengan
perlahan-lahan selama beberapa hari segera setelah persalinan.

3. perubahan pada vulva dan prenium


Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami penekanan serta
penegangan,setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam keadaan kendor.

Dan pada prenium pasca persalinan terjadi pada saat perenium mengalami
robekan.robekan dapat terjadi secara spontan ataupun dilakukan episiotomi dengan endikasi
tertentu.

4. perubahan sistem perkemihan

Pada masa hamil perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan
meningkatkan funfsi ginjal.fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah
wanita melahirkan.

5. perubahan sistem muscoloskeletal

Ligmen,fasia dan diafgragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan setelah
bayi lahir secara berangsur akan menjadi pulih kembali.

6. perubahan endokrin

Perubahan endokrin yang mana perubahan pada hormon plasenta,dan hormon


oksitosin hepotalamik pituitari ovarium,ekstrogen dan progesterton.

7. perubahan TTV

a. suhu badan suhu badan wanita inpartu tidak lebih dari 37,2derajat celcius pasca
persalinan dan suhu tubuh dapat naik 0,5 derajat celcius dari keadaan normal
b. nadi
nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali karena pengaruh partus
persalinan sulit dan kehilangan darah yang berlebihan.
c. tekanan darah
tekanan darah manusia normal adalah sistolik antara 90-120 mmhg.dan distolik
60-80 mmhg pasca melahirkan pada kasus normal,tekanan darah biasanya tidak
berubah.
d. pernapasan
frekuensi prnapasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali permenit.pada
ibu paspartum biasa nya pernapasan lambat atau normal.

8. perubahan hematologi
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan ,kadar fibrinogen dan plasma serta vaktot-
vaktor pembekuan darah meningkat.

.6.Perubahan psikologis pada masa nifas

1. taking on
Pada fase ini disebut meniru,pada taking in fantasi wanita tidak hanya meniru tapi
sudah membayangkan peran pada tahap ssebelum nya.
2. taking in
Pada periode ini berlangsung pada hari 2-4 pospartum ibu menjadi orangtua yang
sukses dengan tanggung jawab pada bayi nya.
3. letting go
Periode yang biasa nya terjadi setiap ibu pulang kerumah pada ibu yang bersalin di
klinik dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh
keluarga nya,dan di perode inilah depresi pospartum terjadi.

.7. kebutuhan dasar pada nifas

1. nutrisi dan cairan,pada seorang ibu menyusui mengkosumsi tambahan 500 kalori tiap
hari,makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein mineral dan vitamin
yang cukup minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (dan anjurkan ibu agar slalu
minum setiap menyusui)
2. ambulasi
Ibu harus dibantu turun dari tempat tidur dalam 24 jam pertama.setelah kelahiran
pervaginam ambulasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis vena.
3. Eliminasi
Dimana dapat disebut normala apabila dapat air kecil spontan 3-4 jam
4. kebersihan diri dan prenium
Pada ibu nifas sebaik nya dianjurkan kebersihan seluruh tubuh.mengajarkan pada ibu
bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan suhu dan air.
5. istirahat
Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan serta
dengan tidur siang pada saat bayi tidur.
6. Seksual
Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual dengan suami apabila darah
merah berhenti maka coitus bisa dilakukan 3-4 minngu pospartum.
7. latihan senam nifas
Senam tangan dan bahu secara teratur sangat penting untuk mengendurkan
ketegangan ini,dan juga dengan menggunakan gerakan tubuh yang baik sikap dan
posisi yang bai pada saat memberikan asi pada bayi.

F. Konsep dasar bayi baru lahir

Yang mana bayi baru lahir ini adalah seorang individu yang baru tumbuh dan baru
saja mengalami trauma kelahiran serta hsrus dapat penyesuaian diri dari kehiduppan
intrauterin ke kehiduppan ekstrauterin

1. Ciri-ciri bayi baru lahir normal.

1. lahir aterm antara 37-42 minggu


2. bb 2.500-4.000 gram.
3. pb 48-52 cm.
4. lingkar dada 30-38 cm
5. lingkar kepala 33-35
6. lingkar lengan 11-12 cm
7. frkuensi denyut jantung 120-160x/menit
8. pernapasan 40-60x/menit
9. kulit kemerahan karena akibat jaringan subkutun yang cukup.
10. rambut lanuga tidak terlihat dan rambut kepala biasanya sempurna.
11. kuku agak panjang dan lemas
12. nilai apgar >7,gerak aktif dan tangisan kuat
13. reflek sucing atau reflek menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
14. refleng rooting mencari puting susu ibu dengan rasangan tekstil pada pipi dan daerah
mulut dan sudah terbentuk dengan baik.
15. refleks mooro(gerakan memeluk apabila saat digagetkan)
16. reflek grasping (menggenggam).
17. Genatalia
a. dimana pada laki-laki kematangan nya ditandai dengan testis yang berada pada
skroktum dan penis yang berlubang.
b. pada perempuan kematangan nya ditandai dengan vagina uretra yang
berlubang dan disertai ada nya labia miniora dan mayora.
18. eliminasi baik yang ditandai dengan keluar nya mekanium dalam 24 jam pertama dan
bewarna hitam kecoklatan.

2. Tahapan bayi baru lahir

1. tahap 1 terjadi segera setelah lahir,selama menit-menit pertama kelahiran.


2. tahap 11 dimana disebut tahap transisonal reaktifitas.dan pengkajian nya dilakukan
pada tahap selama 24 jam pertama terhadap ada nya perubahan prilaku.
3. tahap 111 dimana disebut tahap periodik,dimana pengkajian nya dimulai setelah 24
jam pertama yang dimulai pemeriksaan seluruh tubuh.

3. Penangnganan bayi baru lahir

Asuhan segera pada bayi baru lahir iyalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran.dan ada aspek-aspek penting terhadap bayi baru lahir:

1. jagalah bayi agar tetap kering dan hangat.


2. mengusahakan agar ada kontak lasung antara kulit bayi dan sang ibu.
3. segera setelah bayi lahir maka lakukan penilaian sepitas :
4. sambil secara cepat menilai pernapasan,menangis kuat kulit kemerahan dan gerakkan
aktif dan kemudian letakkan bayi diatas perut ibu.
5. Dengan kain atau kasa bersikan dan keringkan atau lap darah dan lendir mulai dari
wajah bai agar mencegah jalan pernapasan terhalang dan nilai ulang kembali apakah
bayi akan menangis kuat serta bernapas spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir.
6. Kemudian nilai apgar skor nya,dan apabila bayi bernapas megap-megap dan tidak
menangis maka lakukan resusitasi bayi baru lahir.
Nilay APGAR Pada Bayi

Indikator 0 1 2
Apperance Pucat Badan merah Seluruh tubuh
(warna kulit ekstremitas biru kemerah-
merahan
Pulse rate Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
(frek,nadi)
Grimance Tidak ada Sedikit gerakan Batuk atau
(reaksi mimik (grimance) Bersih
rangsangan)
Activity Tidak ada Ekstrimitas dalam Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit flexsi
Respiration Tidak ada Lemah/tidak teratur Baik/menangis
(pernafasan)

a.afiksia ringan (apgar skor 7-10)

b. asfiksia sedang (apgar skor 4-6)

c. asfiksia berat (apgar skor 1-3)

a. jagalah kehangatan bayi

pada waktu bayi baru lahir dia belum mampu untuk menyesuaikan diri dari lingkungan dan
butuh bantuan dari kita agar tetap terjaga kehangngatan nya.dan berikut cara aggar
kehangatan si bayi tetap terjaga iyalah:

1. pastikan bayi tetap hangat dan terjadi nya kontak kulit si ibu dan sang bayi.
2. ganti handuk yang basah dan selimutti bayi sampai ke kepala agar tetap terlindungi
kehangngatan nya.

4.Kelainan-kelainan pada bayi baru lahir

1. laboiskizis dan labiopalatokizziz


2. atresia esophagus
3. atresia rektil dan anus
4. hirschprung
5. obstruksi billiaris
6. omfalokel
7. hemia diafrakmatika
8. meningokel,ensefalokel
9. hidrosefalus
10. fimosis
11. hipospadia

A. Konsep dasar neonatus

Masa neonatus adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
kelahiran,dan neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan
sesudah melahirkan.

1.Perubahan fisiologi Neonatus

1. sistem pernafasan
Pernafasan pertama terjadi pada bayi normal terjadi pada waktu 30 menit
pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahan kan
tekanan alveoli,selain karena adanya surfaktan juga adanya tarikan di
dalam. Cara neonatus bernafas dengan cara difragmatik dan abdominal, dan
sedangkan untuk frekuensi dan dalam nya bernafas belum teratur.
2. peredaraan darah
Pada masa fetus,perasaraan darah dimulai dari palasenta melalui fena
umblikalis lalu sebagian ke hati dan sebagian lain nya lasung ke seranbi
kiri jantung, kemudian ke bagiaan bilik kiri jantung. Dan dari bilik kanan
darah dipompa sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosusu
ke aorta.

3. suhu tubuh
Empat kemukinan,mekanisme yang dapat menyebab kan bayi baru lahir
kehilangan panas tubuh nya.
a. konduksi
panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitar nya yang
terkontak langsung ke tubuh bayi (pemindahan panas dari tubuh
bayi ke objek lain melalui kontak langsung).
b. Konveksi
panas hilang dari tubuh bayi keudara sekitar nya yang sedang
bergerak (jumlah pannas yang hilang bergantung pada kecepatan
dan suhu udara).
c. Radiasi
panas dipancarkan dari BBL keluar tubuh kelingkungan yang lebih
dingin (pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu
berbeda).
d. Evaporasi
panas hilang melalui proses penggunaan yang berlangsung pada
kecepatan yang bergantung pada kecepatan dan kelembapan udara

a.Refleks

1. reflek kedipan (glabelar reflex)


Merupakan respon terhadap cahaya terang yang mengindikasikan normal
nya saraf optik.
2. reflek mengisap (roting reflex)
Merupakan reflex bayi yang membuka mulut serta mencari puting susu saat
akan menyusui.
3. sucking reflex,yang mana dilihat pada bayi menyusui
4. torick neck reflex
Letakkan bayi dalam posisi terlentang,putar kepala ke satu sisi dengan
badan ditahan,ekstermitas terekstensi pada sisi kepala yang diputar, tetapi
ekstermitas pada sisi lain fleksi.
5. grasping reflex
Normal nya bayi akan menggenggam dengan kuat saaat pemeriksa
meletakkan jari telunjuk pada palmar yang ditekan dengan kuat.
6. reflex noro
Tangan pemeriksa menyanggah pada punggung dengan posisi 45 derajat,
dalam keadaan rilek kepala dijatuhkan 10 derajat.
2.Kebutuhan Kesehatan Pada Neonatus

1. pemberian minum
Pengertian asi adalah yang mana merupakan makanan pokok untuk bayi,dan
pemberian nya 2-3 jam sekali atau on demand ( semau bayi). Dan berikan asi
dengan satu payudara kemudian baru di ganti dengan payudara yg satu nya lagi.
2. menolong BAB pada bayi
Bab hqri 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwarna kehitaman, hari 3-6 feces
transisi yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur
mekonium,selanjutnya feces akan berwarna kekuningan
3. Menolong BAK Pada bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahiran nya,BAK
lebih dari 8 kali sehari tanda bayi cukup nutrisi.
4. kebutuhan istirahat atau tidur
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam sehari pada umum nya
bayi mengenal malam setelah usia 3 bulan dan tetap jaga kehangngatan bayi dengan
suhu kamar yang hanagat dan selimutti.
5. menjaga kebersihan kulit bayi
Mandikan bayi pada waktu nya sambil tetap menjaga suhu tubuh bayi agar tidak
terjadi hiportermi.
6. menjaga keamanan bayi
Dimana menghindari makanan lain selain asi dan tetap pantai bayi jangngan tinggal
kan bayi sendirian dan jangngan menggunakan alat penghangat buatan.
7. mendeteksi tanda-tanda bahaya pada bayi
a. sulit nya bernapas.
b. hipotermi atau hipertermi
c. hisapan melemah,rewel,dan mengantuk serta muntah.
d. tali pusat merah,bengkak,keluar cairan,bau busuk serta berdarah.
e. tanda-tanda infeksi : suhu tubuh neningkat,merah,bengkak,bau busuk,keluar
cairan dan sulit untuk bernmapas.
f. tidak BAB dalam 3 hari atau tidak BAK selama 24 jam
g. diare
h. menggigil,rewel,lemas,ngantuk,kejang.
8. imunisasi dasar lengkap
a. hepatitis b
Vaksin untuk menimbulkan kekebalan penyakit hepatitis B,pada umur 0
bulan,dosis, 0,5 cc/ dan pemberian nya dengan suntik secara IM pada bagian
luar.
b. Bcg
Vaksin untuk menimbulkan kekebalan penyakit TBC,pada umur 0-2 bulan
dosiso 0,5 cc,cara intrakutan lengan kanan
c. polio
Vaksin untuk menimbulkan kekebalan penyakit poliomyelitis yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pada anak,pada umur 0-11 bulan, dosis 2 tetes
dengan cara meneteskan kedalam mul
d. DPT, (diptheria,partusis,tetanus)
pemberian faksin ini pada umur 2-11 bulan, dosis 0’5 cc,cara suntikan
secara IM/SC,jumlah suntikan 3x,sedang pemberian menimal 4 minggu.
e. Campak
Vaksin ini menjaga kekebalan penyakit campak pada anak, diberikan pada
umur 9 bulan,dosis 0,5 cc,cara suntikan secara IM dilengan kiri atas.

3. Kunjungan Neonatus

Pelayanan kunjungan neonatal dilaksanakan menimal 3x yaitu:

1. kunjungan neonatal (KN 1):1-3 hari setelah lahir


Konseling pemberian asi,perawatan tali pusat,awasi tandaa-tanda bahaya neonatus
,memberikan imunisasi HB-0
2. Kunjungan Neonatal 11 (KN 2) hari ke 4-7.
Memastikan agar tali pusat tetap terjaga dan kering,serta konseling pemberiaan asi
menimal 10- 15 kali dalam 24 jam.
3. kunjungan neonatal 111 (kn 3) hari ke 8-28
Konseling pemberian asi minimal 10-15 kali dalam 24 jam dan memberi tahu ibu dasar
imunisasi BCG.
G. Konsep KB

Definisi KB

Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel telur oleh sperma
(konsepsi) atau pencegahan sel telur yang menempel ke dinding rahim.dan keluarga
berencana itu sendiri adalah dapat di artikan sebagai membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang belum diingin kan serta mengatur interval diantara
kehamilan,mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
mengatur jumlah anak dalam keluarga. (WALIANI 2015)

A. Macam-macam KB.

1. Metode keluarga berencana alamiah (KBA)

a. Pantang berkala (sistem kalender)


Dimana metode ini memerlukan sistem menstruasi yang teratur sehingga
dapat memperhitungkan masa subur atau menghindari kehamilan agar pada
tahapan masa subur ini tidak melakukan hubungan seks.
b. Sanggama terputus (coitus interuptus)
dimana metode inimengeluarkan kemaluan sang suami menjelang terjadi
nya ejakulasi.
c. Pantang berkala dengan sistem suhu basal
suhu tubuh wanita pada saat istirahat (suhu tubuh basal) dimana menikat nya
dikit demi sedikit sekitar 0,5c,setelah sel telur dilepaskan.

2. Metode keluarga berencana non hormonal

a. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)


AKDR atau intrauterin devices (IUD) dimana alat yang berukuran kecil
dimana terbuar dari plastik yang elastis yang akan dimasukan dalam rahim.
IUD atau AKDR ditempatkan dari 5 sampai 10 tahun tergantung keinginan
wanita tersebut kapan saat melepaskan alat tersebut dilepaskan.

b. Kontrasepsi Tubektomi (sterilisasi pada wanita)


Metode dimana perempuan tidak ingin anak lagi dimana tidak ingin metode
yang menggunakan kontrasepsi yang harus dipakai atau disiapkan setiap
waktu,dengan gangguan kesehatan apabila terjadinya kehamilan.
c. Kontrasepsi vasektomi
dimana metode ini digunakan untuk laki-laki yang tidak menginginkan anak
lagi dan perlu posedur bedah dalam melakukan tindakan vasektomi sehingga
dalam hal ini diperlukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan lain nya.dan
vasektomi ini sifat nya permanen,dan merupakan metode yang efektif tanpa
menimbulkan efek samping jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai