Anda di halaman 1dari 3

Revenue Recognition :

Account Receivable menjadi Revenue


Does it Matter ?

1. Pendahuluan
Pendapatan adalah salah satu elemen kunci dan penting bagi penyusun
ataupun pengguna laporan keuangan. Laporan pendapatan memberikan gambaran
tentang operasional masa lalu perusahaan dan dapat dijadikan sebagai prediksi
kinerja dimasa yang akan datang. Meskipun demikian, menentukan pendapatan
tidaklah mudah misalnya saja dalam hal pengakuan pendapatan. Kebijakan dari
perusahaan yang berkaitan dengan waktu pengakuan pendapatan memiliki
dampak yang sangat signifikan pada hasil yang dilaporkan.

24 April 2019, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyelenggarakan


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan menyajikan laporan
keuangan tahun buku 2018 dengan laba bersih sebesar US$ 809,84 ribu atau
setara Rp 11, 33 milyar (www.cnnindonesia.com). Berbeda dengan kondisi empat
tahun kebelakang, dimana GIAA mengalamai tekanan yang sangat luar biasa,
maskapai kebanggaan Indonesia ini di tahun 2014 merugi sebesar US$ 370,04
juta, meskipun tahun 2015 meraih laba sebesar US$ 76,48 juta, namun kembali
merosot pada tahun berikutnya dengan hanya mencatatkan laba sebesar US$ 8,06
juta, dan merugi kembali di tahun 2017 sebesar US$ 216, 58 juta
(www.kompasiana.com).

Pada RUPTS, dua orang komisaris, Chairul Tanjung (PT Trans Airways)
dan Dony Oskaria sebagai pemilik sekaligus pemegang 28,08 % saham GIAA
menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap laporan keuangan GIAA
tahun buku 2018. Mereka tidak setuju dengan manajemen GIAA yang memiliki
kebijakan untuk memasukkan piutang kerjasama layanan konektivitas dan anak

1|Page
usaha PT Citilink menjadi pendapatan dalam laporan keuangan tahun 2018
sehingga mencatatkan laba bersih sebesar US$ 809,84 ribu.

Isu perbedaan opini diantara peserta RUPST dengan dua komisaris GIAA
tentang kebijakan manajemen perusahaan yang memasukan piutang menjadi
pendapatan sangat menarik untuk dibahas, sehingga penulis ingin mengeksplorasi
lebih dalam mengenai Revenue Recognition : Account Receivable menjadi
Revenue dalam paper ini.

Bagian paper selanjutnya akan menjelaskan tentang pendapatan dan


pengakuan pendapatan sebagai grand theory dan kerangka teoritis isu ini,
berbagai masalah terkait pengakuan pendapatan, analisis atas pengakuan
pendapatan, beberapa penelitian akademisi terkait pengakuan pendapatan, serta
diskusi mengenai pengakuan pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk. Pada Bagian
akhir paper, akan dijelaskan tentang kesimpulan dari pembahasan yang sudah
dilakukan.

2. Revenue

Revenue merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isi dalam


paper ini. Paton dan Littelton (1970) berpendapat "bahwa, ”Revenue adalah
pencapaian bruto atau kinerja bruto perusahaan”. Godfrey, etc (2010)
mendefenisikan revenue sebagai “hubungan kegiatan - kegiatan yang ‘akan
menaikkan value perusahaan yang berasal dari kegiatan produksi barang dan juga
penjualan dari output yang dihasilkan oleh perusahaan. Pada IAS 18/AASB 118,
mendefenisikan pendapatan (revenue) sebagai ‘aliran masuk bruto manfaat
ekonomi selama satu periode yang berasal dari kegiatan rutin entitas yang
menyebabkan’ ‘peningkatan ekuitas selain dari kontribusi dari pemilik’.

Proses memperloleh ravenue, Menurut Bedfor :

2|Page
Purchase ‘Storage
Productio ‘Sale on “Collection
of service of ‘Warranty
n credit’ of cash”
input product’

Dan Myers, memberikan pendapatan bahwa “konsep revenue ‘dan profit


perusahaan ‘berhubungan dengan keputusan atau kejadiaan ‘kritis yang dibuat
oleh seorang ‘manajer”. Profit didapatkan ‘ketika pengambilan keputusan kritis
untuk ‘melakukan tugas yang paling sulit dalam siklus transaksi. Teori Myer
inilah‘yang sangat membantu akuntan dalam menentukan waktu kapan pengakuan
pendapatan.

3|Page

Anda mungkin juga menyukai