Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

GANGGUAN ISTIRAHAT TIDUR

Disusun Oleh

Nama : Ereza Monicha


Nim : PO.71.20.1.20.033
Kelas/Semester : Tingkat 2 (A/)Semester IV
Dosen Pengampu : Rumentalia Sulistini, S.Kep, Ns,
M.Kep

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
A. Pengertian
Istirahat Tidur Kata ´Istirahat´ mempunyai arti yang sanngat luas meliputi
bersantai, menyegarkan diri, diammenganggur setelah melakukan aktivitas, serta
melepaskan diri dari apapun yangmembosankan,menyulitkan dan menjengkelkan,
dengan demikian, apat dikatakan bahwaistirahat merupakan ledakan yang tenang ,
rileks tanpa tekanan emosional dan bebes darikecemasasn, (Ansietas). Terdapat
beberapa karakteristik dari istirahat , misalnyan, Narrow (1967) yang di kutip oleh
Perrian Potter 1993 Mengemukakan beberapa karakteristik yang berhubungan dengan
istirahatdiantaranya :
1. Merasa segala sesuatu dapat di atasi
2. Merasa di terim
3. Mengetahui apa yang terjad
4. Bebas dari ganguan ketidak nyamanan
5. Mempunyai sejumlah kepuasasn terhadap aktivitas yang memepunyai tujuan.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu mememrlukan

Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap
lingkunganmenurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan
sensori yang cukup (Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan
diri yang relatif, bukanhanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih
merupakan suatu urutan siklusyang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim
memiliki kesadaran yang bervariasiterdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi
penurunan respon terhadap rangsangan dari luar. Sekarang dapat di kategorikan sedang
tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :

1. Aktivitas fisik minimal


2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.

Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan


prosesfisiologis,antara lain :

1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi


2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30% Terdapat dua jenis tidur yaitu :
1. Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur gelombang lambat Tidur NREM
merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak lebih lebih
lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda :
mimpi berkurang,keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan
turun, metabolisme turun dangerakan bola mata lambat.
a. Tahap IMerupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri:
Rileks, masih sadar dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak
dari samping ke samping, frekueansi nadi dannafas seadikit menurun, dapat
bangun segera selama tahap ini berlangsung selama lima meanit.
b. Tahap IIMerupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun
berciri : Mata umumnyamenetap, denyut jantung dan freakuensi nafas
menurun, temperature tubuh menurun,metabolisme menurun,
berlangsungpendek dan berakhir 5-10 menit
c. Tahap III Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas
dan proses tubuh lainnyalambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf
parasimpatis dan sulit banngun.
d. Tahap IV Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan
turun, jaranng bergerak dansulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi
lambunng turun, tonus otot turun.

2. Tidur REM(Rapid Eye Movemen)Berlangsung pada tidur malam selama 5-20


menit, rata-rata 90 menit. Periode pertam terjadiselama 80-100 menit, namun bila
kondisi oranng sangt lelah maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini
tidak ada. Bercirikan :
a. Biasanya di sertai dengan mimpi aktif dari pada selama tidyr nyeyak
gelombang lambat.
b. Lebih sulit di bangunkantidur nyenyak sangat tertentu.
c. Tonus oto selamamenjadi tidak teratur.
d. Frekuensi jantung dan pernafasanterjadi bebrapa gerakan otot yang tidak
teratur.
e. ada oto perifer nadi cepat dan inregular,
f. Mata cepat tertutup dan cepat terbuka, tekanan darah meningkat dan fluktuasi,
sekresi gaster meningkat, Metabolisme meningkat. penting untuk
keseimbangan mental, emosi dan berperan dalam belajar, memori dan
adaptasi.
g. Pada tidur ini sanngat

B. Fungsi Tidur Efek Fisiologis :


1. Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal
dankeseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
2. Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh
karenaselama tidur terjadi penurunan.

C. Kebutuhan tidur pada semua usia.


Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang.
Semakin tuausia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut
dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Pola Tidur Normal berdasarkan tingkat usia :

D. Fisiologi tidur

Fisiologi tidur merupaka pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme
screableayang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan

pusat otak agar dapat tidur dan bangun,Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan
susunan saraf pusat, saraf perifer Endokrinkardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal
(Robinson 1993,dalam potter).

Tiap kejadian tersebutdapat di identifikasi atau di rekam dengan

electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas listrik otak, pengukran tonus otot dengan
meggunakan elektromiogram(EMG) dan elektroculogram(EOG) untuk mengukur
pergeraka mata.Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua
mekanisme selebral yangsecara bergantian mengaktifkan dan menekan

pusat oak untuk tidur dan bangun. Recticular activating system (RAS) di bagian
batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel khusus dalammempertahankan
kewaspadaan dan kesadaran.
RAS memberikan stimulus visual,audiotori,nyeridan ensori raba. Juga menerima
stimulus dari korteks serebri. (emosi,proses,pikir).Pada keadaan sadar

mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan katekolamin


misalnyanorepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin
dari sel-selspesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional
(BSR) bangun dantidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di
terima dari pusst otak, reseptor sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan
system limbiks seperti emosi.Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup
matanya dan berusaha dalam posisirileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS
menurun, pada saat itu BSR mengeluarkanserum serotonin.

E. Faktot-faktor yang mempengaruhi tidur.

1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur, misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti
asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler dan lain-lain.

2. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah
orang dapattidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan priode tidur REM lebih pendek

3. Stres Psikologis
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di
sebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui
sisitem saraf simpatis.zat iniakan mengurangi tahap IV REM dan NREM

4. Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :

a. Diuretik : menyebabkan imsomnia


b. Anti depresan : Suprnsi REM
c. Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.
d. Beta Bloker : Menimbulkan Insomnia.
e. Narkotika : Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk.
f. Amfetamin : Menurunkan tidur REM
g. Nutrisi. Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam
amino dari protein yangdi cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat
mamperceapat terjadinya ptoses tidur.
h. Lingkungan :
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada
lingkunganyang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur
dengan nyeyak dansaebaliknya.
i. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun danmenahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses
tidur.
j. Alkohol
Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum
alkohol dapatmenyebabkan insomnia dan lekas marah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN GANGGUAN ISTIRAHAT TIDUR

Diagnosa(SDKI) Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan


hasil (SLKI) (SIKI)
D.0055 Gangguan Pola Tidur 1. Setelah dilakukan Dukungan Tidur I.05174
tindakan keperawatan
Definisi : selama ... X .... Jam , Observasi:
Gangguan kualitas dan kuantitas diharapkan pola tidur 1. Identifikasi pola
waktu tidur akibat faktor eksternal membaik dengan aktivitas dan tidur
kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor
Penyebab : Pola tidur L.05045 pengganggu tidur (fisik
1. Hambatan lingkungan (mis. 1. Keluhan sulit tidur dan/atau psikologis)
kelembapan lingkungan sekitar, menurun 3. Identifikasi makanan
suhu lingkungan, pencahayaan, 2. Keluhan sering dan minuman yang
kebisingan, bau tidak sedap, jadwal terjaga menurun mengganggu tidur (mis.
pemantauan/pemeriksaan/tindakan) 3. Keluhan tidak puas kopi, teh, alkohol,
2. Kurang kontrol tidur tidur menurun makanan mendekati waktu
3. Kurang privasi 4. Keluhan pola tidur tidur, minum banyak air
4. Restraint fisik berubah menurun sebelum tidur)
5. Ketiadaan teman tidur 5. Keluhan istirahat 4. Identifikasi obat tidur
6. Tidak familiar dengan peralatan tidak cukup menurun yang dikonsumsi
tidur
Terapeutik:
Gejala dan Tanda Mayor : 1. Modifikasi lingkungan
Subjektif (mis. pencahayaan,
Objektif kebisingan, suhu, matras,
1. Mengeluh sulit tidur dan tempat tidur)
(tidak tersedia) 2. Batasi waktu tidur
2. Mengeluh sering terjaga siang, jika perlu
3. Mengeluh tidak puas tidur 3. Fasilitasi
4. Mengeluh pola tidur berubah menghilangkan stres
5. Mengeluh istirahat tidak cukup sebelum tidur
6. Gejala dan Tanda 4. Tetapkan jadwal tidur
rutin Lakukan prosedur
Minor untuk meningkatkan
Subjektif kenyamanan (mis. pijat,
Objektif pengaturan posisi, terapi
1. Mengeluh kemampuan akupresur)
beraktivitas menurun (tidak 4. Sesuaikan jadwal
tersedia) pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang
Kondisi Klinis Terkait siklus tidur-terjaga
1. Nyeri/kolik
2. Hypertirodisme Edukasi
3. Kecemasan 1. Jelaskan pentingnya
4. Penyakit paru obstruktif tidur cukup selama sakit
kronis 2. Anjurkan menepati
5. Kehamilan kebiasaan waktu tidur
6. Periode pasca partum 3. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
7. Kondisi pasca operasi
mengganggu tidur
4. Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
5. Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur (mis. psikologis:gaya
hidup, sering berubah shift
bekerja)
6. Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya

Anda mungkin juga menyukai