Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 10

1.Aisyah Eka Fitriani: PO.71.20.1.20.047


2.Ariesta Arisuseni: PO.71.20.1.20.044
3.Ereza Monicha: PO.71.20.1.20.033
4.Fadhilla Elsa Khairani : PO.71.20.1.20.065
5.Maharani Puspita Sari : PO.71.20.1.20.056
6.Omar Muhctar : PO.71.20.1.20.040
7.Rully Sahrani Gusniar : PO.71.20.1.20.080
8.Yunisa : PO.71.20.1.20.021

Dosen Pengampu :
Ismar Agustin,S.Kp, M.kes
DOROTHEA E. OREM
Biografi DorotheaE.Orem

Dorothea E. Orem adalah salah seorang teoritis


keperawatan terkemuka di Amerika. Dorothea E. Orem
lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh
gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master
Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir
profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf
keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan
administrasi, serta perawat konsultan.
Teori Keperawatan Dorothea E. Orem
Teori Self Care : Self care adalah performance atau praktek kegiatan
individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam
memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Dorothea E. Orem mengidentifikasikan tiga katagori self care
requisite :
1. Universal meliputi; udara, air makanan dan eliminasi, aktifitas dan
istirahat, solitude dan interaksi sosial, pencegahan kerusakan hidup,
kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia.
2. Developmental, lebih khusus dari universal dihubungkan dengan
kondisi yang meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan
seperti; pekerjaan baru, perubahan struktur tubuh dan kehilangan
rambut.
3. Perubahan kesehatan (Health Deviation) berhubungan dengan akibat
terjadinya perubahan struktur normal dan kerusakan integritas
individu untuk melakukan self care akibat suatu penyakit atau injuri.
Teori Keperawatan Dorothea E. Orem
 Teori Self Care Deficit : Dalam teori ini keperawatan diberikan
jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak mampu
atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif.
Dorothea E. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care:
a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.
b. Memberikan petunjuk dan pengarahan.
c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
d.Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung
pengembangan personal.
e. Pendidikan. Perawat dapat membantu individu dengan
menggunakan beberapa atau semua metode tersebut dalam
memenuhi self care.
Teori Keperawatan Dorothea E. Orem
 Teory Nursing System Nursing system : Nursing system didesain
oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan kemampuan pasien
melakukan self care. Jika ada self care defisit, self care agency dan
kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan akan diberikan.
Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu:
1. Wholly Compensatory system. Suatu situasi dimana individu tidak dapat
melakukan tindakan self care, dan menerima self care secara langsung
serta ambulasi harus dikontrol dan pergerakan dimanipulatif atau adanya
alasan-alasan medis tertentu.
2. Partly compensatory nursing system. Suatu situasi dimana antara perawat
dan klien melakukan perawatan atau tindakan lain dan perawat atau
pasien mempunyai peran yang besar untuk mengukur kemampuan
melakukan self care.
3. Supportive educative systemPada sistem ini orang dapat membentuk atau
dapat belajar membentuk internal atau external self care tetapi tidak
dapat melakukannya tanpa bantuan. Hal ini juga dikenal dengan
supportivedevelopmental system.
Kemampuan Perawatan Diri Berdasarkan Orem

Definisi Kemampuan Perawatan Diri (Self Care


Agency) Self care defisit adalah suatu kondisi
dimana seseorang mengalami ketidakmampuan
dalam melakukan perawatan dirinya sendiri.
Komponen Kemampuan Perawatan Diri (Self Care
Agency)
PandanganDorothea E. OremTerhadap 4 Konsep
Paradigma Keperawatan
Manusia
Model Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada diri
dan perawatan diri.
Lingkungan
Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. Namun, hal ini
terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri
Sehat dan Sakit
Alasannya bahwa jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat
memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.
Keperawatan
Model ini membahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari
keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan
keperawatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan self
care (basic conditioning factor)
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkembangan
Status kesehatan
Sosiokultural
Sistem pelayanan kesehatan
Sistem keluarga Peran atau hubungan anggota
keluarga
Pola hidup
Lingkungan Tempat
Ketersediaan sumber
Kelebihan Teori Dorothea E. Orem
Model keperawatan Dorothea E. Orem memberikan
pelayanan keperawatan dengan memunculkan
potensi pada tiap individu yang terganggu karena
kondisinya sakit yang pasien alami. Serta perawat
Memberikan motivasi kepada seorang klien untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri (self care) tanpa
adanya ketergantungan pada orang lain. Sehingga
pasien secara mandiri mengerti tentang pentingnya
melakukan perawatan diri, untuk mencapai
kesehatan yang optimal.
Kelemahan Teori Dorothea E. Orem
Teori Orem ini berpendapat bahwa kesehatan bersifat
statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat
dinamis dan selalu berubah. Kesan lain dari model
konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam
system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
Selain itu ada konsep keperawatan orem menekankan
individu untuk memenuhi kebutuhan perawatannya
sendiri tanpa adanya ketergantungan pada orang lain
tetepi ketika seorang klien sakit maka kemampuan
keperawatan dirinya sendiri dalam memenuhi
kebutuhannya akan berkurang akibatnya suplai
kebutuhan yang harusnya terpenuhi akan tidak optimal.
SEKIAN…

Anda mungkin juga menyukai