Anda di halaman 1dari 10

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI

BURUK ATAU YANG BERISIKO GIZI BURUK


No :
No. Revisi :
SOP
Tgl Berlaku :
Halaman :
H. Hairudi.S.Kep.Ns
Puskesmas Kintap
Nip.197602021996031007

1. Pengertian Kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap factor resiko


terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk di
wilayah kerja puskesmas.
Sebagai acuan bagi tenaga Kesehatan melaksanakan kegiatan
2. Tujuan penemuan dini dan rujukan serta pendampingan kepada kader
dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya.

SK Kepala Puskesmas Kintap No 445/153/pkm-k/2020


3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas Kintap
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2020 Tentang
Standar Antropometri Anak.
4. Refrensi  Buku saku Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada
Balita di Layanan Rawat Jalan Bagi Tenaga Kesehatan
Tahun 2020.
 Antropometri (Timbangan dan Alat Ukur TB & LILA)
5. Alat dan bahan  Grafik pertumbuhan anak di buku KIA
 Form Rujukan Masyarakat
5. Prosedur A. DETEKSI DINI
/langkah-langkah 1. Secara aktif, dilakukan oleh:
Kader didampingi oleh petugas Kesehatan,
melakukan sweeping dan kunjungan rumah untuk
balita yang tidak hadir pada hari Posyandu.
a. Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan:
 Menimbang berat badan balita
 Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia
6–59 bulan dengan menggunakan pita LiLA
berwarna
 Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat
kurus
 Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting
edema bilateral
 Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu
lemah atau sulit menyusu
b. Kategori balita yang perlu dirujuk:
 Balita yang terindikasi mengalami hambatan
pertumbuhan
 Balita (6–59 bulan) dengan LiLA di warna
kuning (LiLA 11,5 cm - < 12,5 cm) atau warna
merah (< 11,5 cm)
 Balita (6–59 bulan) dengan LiLA di warna hijau
namun terlihat sangat kurus
 Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema
bilateral
 Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusu.
2. Secara pasif, saat kegiatan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu atau titik pemantauan lain (contoh kelas PAUD)
dan saat balita berkunjung ke fasilitas layanan kesehatan
(fasyankes).
Deteksi dini kasus dengan :
 Mengidentifikasi balita dengan hambatan
pertumbuhan atau berisiko hambatan pertumbuhan
menggunakan grafik pertumbuhan anak di KMS
dan Buku KIA
 Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–
59 bulan dengan menggunakan pita LiLA berwarna
untuk semua balita yang datang ke Posyandu
 Pemeriksaan pitting edema bilateral
 Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah
atau sulit menyusu.
B. RUJUKAN
Petugas melakukan Rujukan bila :
a. Balita terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak di KMS dan
Buku KIA :
 Garis pertumbuhan anak memotong salah satu garis
Z-score
 Garis pertumbuhan anak meningkat atau menurun
secara tajam
 Garis pertumbuhan anak terus mendatar, misalnya
tidak ada kenaikan berat badan
b. Balita 6–59 bulan dengan LiLA diwarna kuning (LiLA
11,5 cm - < 12,5 cm) atau warna merah (<11,5 cm)
c. Balita 6 – 59 bulan dengan LILA di warna hijau namun
terlihat sangat kurus
d. Balita yang teridentikasi adanya pitting edema bilateral
e. Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu

Kegiatan pemantauan pertumbuhan di posyandu atau PAUD


yang berkunjung ke fasyankes dan kunjungan rumah apabila
balita yang tidak hadir ke posyandu

Mengidentifikasi balita dengan hambatan pemantauan


pertumbuhan dengan cara menimbang berat badan dan
mengukur LILA balita (6-59 bulan) dengan menggunakan
pita LILA berwarna

6 Bagan Alir Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema


bileteral

Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang lemah atau sulit


menyusu

Melakukan rujukan bagi balita yang


terindikasi mengalami hambatan
pertumbuhan

7 Unit terkait Dokter, Bidan Desa, Gizi, Perawat, Kader


8 Dokumentasi
terkait
9 Rekaman Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal
Peubahan mulai
diberlakukan

PENETAPAN DAN KLASIFIKASI GIZI BURUK


DI FASILITAS PEL;AYANAN KESEHATAN
No :
No. Revisi :
SOP
Tgl Berlaku :
Halaman :
H. Hairudi.S.Kep.Ns
Puskesmas Kintap
Nip.197602021996031007

1. Pengertian Serangkaian kegiatan pelayanan gizi untuk balita dalam


kondisi gizi di bawah standar (BB/TB < -3SD) secara klinis
maupun non klinis
Sebagai acuan bagi tenaga Kesehatan untuk melakukan tindak
lanjut balita gizi buruk atau yang beresiko mengalami gizi
2. Tujuan
buruk dan gizi kurang yang dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan.

SK Kepala Puskesmas Kintap No 445/153/pkm-k/2020


3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas Kintap
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2020
Tentang Standar Antropometri Anak.
4. Refrensi  Buku saku Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk
Pada Balita di Layanan Rawat Jalan Bagi Tenaga
Kesehatan Tahun 2020.
 Antropometri (Timbangan dan Alat Ukur TB & LILA)
5. Alat dan bahan  Tabel Z-skor
 Form rujukan, Form pasien, Form MTBS
5. Prosedur 1. Persiapan
a. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih
/langkah-langkah
melakukan pemeriksaan antropometri, pemeriksaan
pitting edema bilateral.
b. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap
c. c. Alat antropometri standar sesuai protokol:
 Alat timbang berat badan, seperti timbangan digital
anak dan bayi.
 Alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan
ukur panjang atau tinggi badan (length/ height board).
 Pita Lingkar Lengan Atas (LiLA).
d. Tabel Z-skor berdasarkan (WHO Anthro).
e. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
f. Persiapan PMT balita dari Dinkes Kabupaten dan Provinsi
g. Obat-obatan seperti antibiotika, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
h. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan
pelaporan.
i. Bagan alur pemeriksaan balita di fasyankes.
2. Pelaksanaan
Saat balita yang mungkin mengalami gizi buruk diantar
oleh orang tua/ pengasuh ke fasilitas pelayanan kesehatan,
tenaga Kesehatan (dokter) segera melakukan
a. Pemeriksaan kondisi umum dan ada tidaknya kegawat
daruratan atau komplikasi medis.
 Bila ADA kegawat daruratan atau komplikasi medis,
maka segera tangani sesuai kegawat daruratan atau
komplikasi medis yang ditemui. Lakukan persiapan
rujukan dari poli MTBS ke ruang rawat inap (bila
Puskesmas Perawatan) atau ke fasilitas pelayanan
kesehatan dengan perawatan (Puskesmas Perawatan
atau Rumah Sakit). Konfirmasi status gizi balita
dilakukan setelah kondisi stabil.
 Bila TIDAK ADA kegawat daruratan atau komplikasi
medis, maka dapat dilakukan pemeriksaan lengkap
sesuai protokol.
b. Konfirmasi status gizi balita yang dirujuk:
 Lakukan penimbangan berat badan.
 Lakukan pemeriksaan panjang atau tinggi badan.
 Lakukan pemeriksaan LiLA (balita usia 6–59 bulan).
Walaupun balita dirujuk oleh kader atau anggota
masyarakat lain karena LiLA merah atau kuning,
tenaga kesehatan harus memeriksa ulang LiLA balita.
 Lakukan pemeriksaan pitting edema bilateral.
c. Tentukan status gizi balita berdasarkan:
 Z-skor berat badan menurut panjang atau
tinggi badan (Z-skor BB/PB atau BB/TB).
 LiLA (balita usia 6–59 bulan)
 Pitting edema bilateral.

Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan


pemeriksaan antropometri, pemeriksaan pitting edema
bilateral.
Pemeriksaan kondisi umum dan ada tidaknya
kegawatdaruratan atau komplikasi medis oleh Tenaga
Kesehatan (Dokter)

6. Bagan Alir Mengkonfirmasi status gizi balita yang dirujuk

Menentukan status gizi balita berdasarkan : Z-skor BB/PB


atau BB/TB, LiLA (balita usia 6–59 bulan), Pitting edema
bilateral.

7. Unit terkait Dokter, Bidan Desa, Gizi, Perawat


8. Dokumentasi
terkait
9. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal
Historis mulai
Peubahan diberlakukan

Kepuasan Pelanggan
No Dokumen : C / / SOP / VII / I / 2018
No. Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
Halaman :

H. Subirin, SKM, MAP


Puskesmas Kintap
Nip.196807071990021002

1. Pengertian Menilai kepuasan pelanggan adalah prosedur yang digunakan


untuk melakukan evaluasi terhadap indeks kepuasan pelanggan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengevaluasi
kepuasan pelanggan baik internal dan eksternal terhadap
2. Tujuan
pelayanan yang diberikan mulai dari pendaftaran sampai pasien
pulang

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Pelayanan Klinis


4. Refrensi Permenkes 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien
5. Prosedur/ 1. Menentukan penanggung jawab dalam pelaksanaan
langkah- kegiatan kepuasan pelanggan
langkah 2. Setiap unit pelayanan disediakan kotak kepuasan
pelanggan yang mencakup puas dan tidak puas
3. Survei melalui kotak kepuasan pelanggan dilakukan
setiap hari
4. Kotak saran setiap akhir bulan dibuka apabila ada kritik
saran dan saran langsung dievaluasi setiap rapat bulanan
dan ditindak lanjuti.
5. Bila ada sms berupa kritik dan saran juga langsung
dievaluasi setiap rapat bulanan dan ditindak lanjuti
6. Semua kritik dan saran disampaikan dalam tinjaun
manajemen
7. Evaluasi dan tindak lanjut
Pasien datang dengan tingkat kepuasan
pelanggan Kotak
saran

Evaluasi
Puas Tidak Puas setiap hari
6. Bagan Alir

Tidak Puas Tidak Puas

Rapat tinjauan manajemen,


evaluasi dan tindak lanjut

7. Hal-hal yang Petugas harus benar mencatat form Identitas pasien


perlu
diperhatikan
Petugas Pendaftaran, IGD, Poli Umum, Poli KIA, Poli Gigi,
8. Unit terkait
Poli Gizi, Rawat Inap, Laboratorium, Bersali (Poned)
9. Dokumentasi Rekam medis
terkait
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal
Historis mulai
Peubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai