Rizha Bery Putriani - 0804113662
Rizha Bery Putriani - 0804113662
Abstract
Keyword : Trichogaster leeri, Anabantidae, sex ratio, GSI, maturity level and fecundity.
Tabel 1. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Menurut Petunjuk Cassei dalam Effendie (1997)
No. TKG JANTAN BETINA
1. I Ukuran testes kecil dan pendek, warna Ukuran gonad pendek dan terbungkus selaput
putih krem, gonad terbungkus selaput warna hitam, warna coklat muda, mengisi
hitam sepertiga rongga tubuh, butiran telur masih
sangat kecil, dan berwarna putih di bagian
anterior
2. II Ukuran lebih besar dari TKGI, warna Ukuran lebih besar dari TKGI dan selaput
putih susu dan masih terbungkus pembungkus warna hitam masih ada, warna
selaput hitam, bentuk lebih jelas dari gonad kuning putih dan mulai tampak butiran
TKGI telur warna kuning di bagian anterior
3. III Ukuran testes mulai membesar dan Ukuran ovari mulai membesar mengisi ¾
selaput pembungkus gonad mulai rongga tubuh, selaput hitam mulai memudar,
memudar, warna makin putih warna gonad kuning, butiran telur lebih banyak
4. IV Ukuran lebih besar dari TKGIII, Butiran telur tampaklebih jelas dan makin
permukaan testis tampak bergerigi, banyak, gonad mengisi seluruh bagian rongga
warna makin putih dan mengisi tubuh dan berwarna kuning tua
seluruh rongga tubuh
5. V Kantong gonad mulai mengempis dan Gonad mengempis dan keriput, di bagian
keriput bila diawetkan pelepasan terlihat sisa-sisa telur
HASIL DAN PEMBAHASAN badan pipih, berwarna cokelat
kekuningan serta sekujur tubuhnya
Morfologi dan ekologi ikan sepat berbintik-bintik seperti mutiara dengan
mutiara warna abu-abu atau biru agak hijau.
Ciri-ciri morfologi ikan sepat Selain itu, terdapat garis hitam yang
mutiara (Trichogaster leeri) adalah memanjang dari mulut hingga pangkal
bentuk tubuh pipih (compressed), tubuh ekor. Induk jantan memiliki ciri berupa
bersisik dan posisi mulut berada tepat sirip punggung yang lancip, tubuh
di ujung hidung (terminal). Mulut ramping, dan terdapat warna merah di
berukuran kecil dan dapat disembulkan leher dan perut. Sementara sirip
(protactile). Ikan sepat mutiara punggung betina membulat, tubuhnya
memiliki gurat sisi (linea lateralis) pendek dan gemuk, serta tidak ada
berbentuk lurus dengan susunan warna merah di leher dan perutnya.
lengkap dan sempurna dan terdapat satu Ikan sepat mutiara bertubuh
bintik hitam tepat pada ujung batang pipih dan bermoncong runcing sempit,
ekor. Tubuh ikan ini berwarna abu-abu panjang keseluruhan beserta ekor
dan dihiasi seperti butiran mutiara hingga 120 mm. Berwarna abu-abu
dengan warna perak kehijauan yang atau kebiruan dengan pola butir-butir
indah. berwarna kehijauan atau keperakan
Ikan sepat mutiara memiliki serupa mutiara. Sebuah garis berwarna
sirip yang lengkap. Permulaan dasar gelap berjalan pada tengah sisi tubuh,
sirip punggung berada di belakang sirip mulai dari ujung moncong melewati
perut, sirip dada memiliki posisi dasar mata dan berakhir dengan sebuah bintik
miring 450 atau hampir horizontal yang pada pangkal ekor. Ikan jantan lebih
letaknya di bawah gurat sisi, sirip perut berwarna-warni, dengan tenggorokan
bermodifikasi seperti cambuk, sirip dan sirip dubur bagian depan berwarna
anus lebih panjang dibandingkan sirip kemerahan (Kottelat et al., 1993).
punggung, sirip anus terpisah dengan Ikan sepat mutiara banyak
sirip ekor dan sirip ekor memiliki ditemukan di bagian permukaan yang
bentuk berlekuk tunggal. dekat dengan tumbuhan air atau bagian
Jari-jari sirip ikan sepat mutiara pinggir perairan. Ikan ini aktif mencari
(Trichogaster leeri) yang didapatkan makan pada siang hari (diurnal). Ikan
masing-masing berjumlah D.V-VIII.7- sepat mutiara biasanya tertangkap pada
9, P.9-14, A. XI-XIV.28-40, C.16-21 di pukul 09.00-11.00 WIB dan menjelang
rawa banjiran dan D.VI-VIII.7-9, P.8- sore sekitar pukul 15.00-17.00 WIB.
13, A.X-XIII.27-35, C.16-20 di Waduk
FAPERIKA UR. Ikan sepat mutiara Karakteristik Seksualitas ikan sepat
bersifat omnivora dan memiliki alat mutiara
pernafasan tambahan (labirinth). Karakteristik seksualitas ikan
Bachtiar dan Tim Lentera sepat mutiara dapat dilihat seperti
(2004) menyatakan bahwa ikan sepat tertera pada Tabel 2 dan 3:
mutiara mempunyai mulut kecil, bentuk
Tabel 2. Ciri Seksual Primer Ikan sepat mutiara
Seksualitas Primer
TKG Gonad Ikan Betina Gonad Ikan Jantan
I Permukaan ovari halus dan belum Permukaan testes halus dan
terlihat butiran telur dan berwarna tampak seperti benang, warna agak
bening bening keputihan
II Ovari sedikit kasar, butiran telur Testes halus dan lebih
mulai terlihat, dan berwarna besar dan jelas dari
bening keputihan TKG I, berwarna Putih
III Permukaan ovari kasar, butiran telur Ukuran testes agak besar,
terlihat jelas, tetapi ovari belum dapat permukaannya agak kasar, warna
dipisahkan dan berwarna kuning semakin putih
IV Permukaan ovari kasar dan butiran telur Permukaan testes tampak kasar
semakin tampak jelas dan mudah dan bergerigi, warna makin putih
dipisahkan dan telur berwarna kuning
Sumber: Data primer
a. Betina b. Jantan
Tabel 6. Tingkat kematangan gonad (TKG) ikan sepat mutiara pada setiap bulan
selama penelitian di Waduk FAPERIKA UR
Jantan Betina
Bulan Panjang Berat Panjang Berat
TKG
N Total Tubuh N Total Tubuh
(mm) (gr) (mm) (gr)
I 1 90 9,78 0 0 0
II 0 0 0 2 80-82 8,23-8,59
April
III 0 0 0 0 0 0
IV 0 0 0 0 0 0
I 1 73 7,24 2 74-83 7,95-8,62
II 0 0 0 2 69-85 6,45-9,23
Mei
III 0 0 0 2 80-84 8,35-8,75
IV 1 75 7,49 0 0 0
I 1 66 9,81 3 62-79 5,34-8,02
II 1 71 10,16 1 67 5,78
Juni
III 0 0 0 2 80-91 7,93-11,35
IV 0 0 0 0 0 0
I 0 0 0 0 0 0
Juli II 1 68 6,23 1 77 6,32
III 1 79 7,35 1 80 6,58
IV 0 0 0 3 75-92 4,04-8,15
Sumber: Data primer
Tabel 5 dan 6 menunjukkan
bahwa ukuran panjang dan berat ikan Tapung Juli
Waduk April
Jumlah Ikan (ekor)
Tapung Juni 5
4
Jumlah Ikan (ekor)
15
3
10 2 JANTAN
JANTAN 1 BETINA
5
BETINA 0
0 I II III IV
I II III IV TKG
TKG
ditemukan ikan dengan TKG I, II, dan
Waduk Mei III. Pada bulan ini ikan memasuki
Jumlah Ikan (ekor)
5 masa pemijahan. Pada bulan Juli
4 ditemukan ikan sepat mutiara betina
3
2
TKG IV. Hal ini menunjukkan bahwa
JANTAN
1 pada bulan Juli ikan sepat mutiara
0 BETINA sudah memasuki masa pemijahan.
I II III IV Dari hasil pengamatan selama
TKG penelitian, dapat disimpulkan bahwa
puncak pemijahan ikan sepat mutiara
baik di rawa banjiran Sungai Tapung
maupun di Waduk FAPERIKA UR
Waduk Juni terjadi pada bulan Juli.
Bulan Juli bertepatan dengan
Jumlah Ikan (ekor)
1600 R² = 0.3549
1800
Fekunditas (buir)
1400
1200 1600
1000 1400
800 1200
600 y = 11.696x + 193.48
R² = 0.056 1000
400
200 800
0 600
50 60 70 80 90 100 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0
1.00
spawner) dalam semusim. Hal ini
0.80 dapat dilihat pada gambar 7 dan 8
0.60 dimana ikan sepat mutiara dengan
0.40 Waduk TKG IV dijumpai pada bulan Mei dan
0.20 Tapung Juli.
0.00
A T P Kesimpulan
Bagian dari ovari Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa jumlah ikan sepat
mutiara betina yang tertangkap lebih
Gambar 9. Rata-rata diameter telur banyak dibandingkan ikan jantan.
ikan sepat mutiara dari Rawa Banjiran Total ikan sepat mutiara yang
Sungai Tapung dan Waduk tertangkap dari bulan April-Juli
FAPERIKA UR. berjumlah 77 ekor. Di rawa banjiran
Sungai Tapung dari 51 ekor ikan yang
Dari Gambar 9 dapat dilihat tertangkap, 16 ekor berjenis kelamin
bahwa rata - rata diameter telur ikan jantan dan 35 ekor betina dengan rasio
sepat mutiara di kedua lokasi sama. 1:2,2. Sementara, ikan yang tertangkap
Ovari ikan pada bagian anterior, dari Waduk FAPERIKA UR sebanyak
tengah dan posterior berdiameter 26 ekor yang terdiri dari 7 ekor jantan
dan 19 ekor betina dengan rasio 1:2,7. DAFTAR PUSTAKA
Nilai IKG ikan betina lebih besar
dibandingkan dengan IKG ikan jantan. Ahmet, A.L.P dan Kara, C. 2004.
IKG ikan sepat mutiara semakin Reproductive Biology in a
meningkat seiring dengan Native European Catfish,
bertambahnya TKG mulai dari TKG I Siluris glanis L., 1758,
sampai TKG IV. Fekunditas ikan di Population in Menzelet
rawa banjiran Sungai Tapung berkisar Reservoir Turk. J Vet Anim
antara 1.324-1.590 butir. Sedangkan, Sci 28: 613-622
fekunditas ikan di Waduk FAPERIKA
UR berkisar antara 627-1.554 butir. Bachtiar, Y dan Tim Lentera. 2004.
Dari kedua lokasi penelitian Budidaya Ikan Hias Air
didapatkan ukuran diameter telur ikan Tawar Untuk Ekspor Jakarta.
yang relatif kecil yaitu sekitar 0,6 mm. Penerbit PT. Agromedia
Diameter telur ikan di bagian anterior, Pustaka.
tengah dan posterior ovari berukuran Dani, Y. 2000. Beberapa Aspek
hampir sama. Masa pemijahan ikan Biologi Ikan Katung
sepat mutiara relatif panjang dan (Pristolepis grooti) Di Perairan
kemungkinan ikan tersebut melakukan
Waduk PLTA Koto Panjang Di
pemijahan berkali-kali dalam setahun
(multiple spawner) dengan puncak Sekitar Desa Gunung Bungsu
pemijahan terjadi pada bulan Juli. Provinsi Riau. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Saran Kelautan, Universitas Riau.
Perlu dilakukan penelitian Pekanbaru (Tidak diterbitkan)
lanjutan tentang biologi reproduksi
ikan sepat mutiara dengan waktu Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi
penelitian selama setahun serta Perikanan. Yayasan Dewi Sri.
mengamati struktur gonad secara Bogor. 112 halaman.
histologi.
. 1997. Biologi Perikanan.
UCAPAN TERIMAKASIH Yayasan Pustaka Nusatama.
Saya sangat berterimakasih Yogyakarta.
pada Ibu DR. Windarti, M.Sc dan
Bapak Ir. Ridwan Manda Putra, M.Si . 2002. Biologi Perikanan.
sebagai dosen pembimbing. Ucapan Yayasan Pustaka Nusatama.
terimakasih juga untuk Afrizam Yogyakarta.
(ambing) atas bantuan jasa dan
morilnya dan rekan IK’10 (nursit, Kottelat, M. A. 1993. Ikan Air Tawar
maryanto, yogi, nana) dan teman 1 tim di Perairan Indonesia Bagian
penelitian saya (Sri Rezeki dan Barat dan Sulawesi. Periplus
Waluyo). Edition (HK) Limited
Bekerjasama Proyek EMDi.
Kantor kementerian
Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Republik
Indonesia. Jakarta. Halaman
293.
Lagler, K.F. 1972. Fresh Water Syandri, H. 1996. Aspek reproduksi
Fisheries Biology. 2nd Edition. ikan bilih (Mystacoleucus
W.M.C. Brown. Company padangensis Bleeker) dan
publisher. Dubuque Lowa. kemungkinan
pembenihannya di Danau
Liang Shih Hsiung, Wu Hsia-ping, Singkarak. Program
Shieh Bao Sen. 2005. Size Pascasarjana. Institut
structure, reproductive Pertanian Bogor.
phenology, and sex ratio of an
exotic armored catfish Turkmen, M. Erdorgan, O. Yildirim, A
(Liposarcus multiradiatus) in dan Akyurt, I. 2002.
the Kaoping river of Southern Reproductive tactics, age and
Taiwan. Zoological studies 44 growth of Capoeta capoeta
(2): 252-259. umbla Heckel 1843 from
Askale region of the Karasu
Mustakim, M. 2008. Kajian Kebiasaan River, Turkey. Fisheries
Makanan dan Kaitannya research 54: 317-328.
Dengan Aspek Reproduksi
Ikan Betok (Anabas Uktolseja, J.C.B dan Purwasasmita.
testudineus Bloch) Pada 1987. Fekunditas dan Diameter
Habitat yang Berbeda di Telur Ikan Cakalang
Lingkungan Danau Melintang (Katsuwonus pelamis) di
Kutai Kertanegara Kalimantan Perairan Sekitar Ambon. Jurnal
Timur. Sekolah Pascasarjana, Penelitian Perikanan Laut. No.
Institut Pertanian Bogor. (44) ; 47-76.
Bogor.
Welcomme, R.L. 1985. River
Razak, A. 2005. Statistika Pengolahan Fisheries. FAO Fisheries
Data Sosial Sistem Manual. Technical Paper 262. Rome
Cetakan Pertama. Autografika.
Pekanbaru. 258 halaman. Wikipedia. 2011.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Se
Saepudin, A. 1999. Studi Aspek pat_mutiara diunduh pada
Reproduksi Ikan-Ikan di Situ tanggal 02 Desember 2011
Cigudeg, Kabupaten Bogor pukul 15.10 WIB)
Jawa Barat. Skripsi. Prodi
Manajemen Sumberdaya Yurisman., 2009. The Influenca of
Perairan Fakultas Perikanan Enjectio Ovaprim by
dan Ilmu Kelautan. Institut Different Dosage to
Pertanian Bogor. Ovulation and Hatching of
Tambakan (Helostoma
Situmeang, L. 2012. Aspek Biologi temmincki) Jurnal. Berkala
Reproduksi Ikan Bujuk Terubuk. Volume 37 No. 1
(Channa Lucius) Di Perairan Februari 2009. Fakultas
Rawa Banjiran Sungai Tapung. Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Universitas Riau.
Ilmu Kelautan, Universitas
Riau. Pekanbaru.