Anda di halaman 1dari 10

JUTEKIN Vol 5 No.

1 (2017) – ISSN : 2338-1477 – EISSN : 2541-6375

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA


Halaman Jurnal: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jutekin/
Halaman LPPM STMIK DCI : http://lppm.stmik-dci.ac.id/

INDONESIA MENUJU ERA 5.0

A’ahmes Osama Firmansyah


D4 Manajemen Informatika, aahmesosama.21051@mhs.unesa.ac.id, Universitas Negeri
Surabaya

ABSTRAK

Kita hidup dalam masyarakat yang semakin digital, di mana Internet dan intensifikasi
interkoneksi di dunia maya memiliki tempat sentral dalam konteks di mana digital, diterapkan baik
dalam produksi (industri pintar) dan - lebih luas dan ambisius - dalam masyarakat (masyarakat
super cerdas), akan menjadi yang terpenting dalam mempromosikan kualitas hidup dan
keberlanjutan sebagai ekonomi, ekologi dan keadilan sosial. Artikel ini menawarkan serangkaian
topik yang berkaitan dengan Masyarakat Digital: Industri 4.0, Society 5.0, Literasi digital,
kompetensi Transversal, Inovasi digital keberlanjutan, Literasi Keberlanjutan, Sosiologi, Sosialisasi,
Sosiologi dan Sejarah, Ketidaksetaraan dalam masyarakat digital dan Sosiologi, Birokrasi,
Digitalisasi organisasi dan COVID-19. Singkatnya, Artikel ini berusaha untuk menjadi kontribusi bagi
masyarakat yang lebih terinformasi, dibentuk oleh digital dalam dinamika sosial, dalam konsep
yang lebih luas, melalui sikap.

Kata Kunci:Indonesia,5.0 dan society.

I. PENDAHULUAN Konsep Society 5.0 merupakan


Kemajuan teknologi yang dibuat oleh penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada
manusia seiring waktu semakin maju dan sebelumnya. Dimana seperti kita ketahui,
berkembang. Salah satunya ialah Society 5.0 Society 1.0 adalah pada saat manusia masih
yang digagas oleh negara Jepang. Konsep ini berada di era berburu dan mengenal tulisan,
memungkinkan kita menggunakan ilmu Society 2.0 adalah era pertanian dimana
pengetahuan yang berbasis modern seperti manusia sudah mengenal bercocok tanam,
IoT, AI dan Robot untuk kebutuhan manusia Society 3.0 : sudah memasuki era industry
dengan tujuan agar manusia dapat hidup yaitu Ketika manusia sudah mulai
dengan nyaman dan lebih efektif. Society 5.0 menggunakan mesin untuk membantu
sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang aktivitas sehari-hari, Society 4.0: manusia
lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sudah mengenal computer hingga internet
sebagai resolusi atas resolusi industri 4.0. dan Society 5.0 era dimana semua teknologi
Konsep Industri 4.0 dan Society 5.0 pada adalah bagian dari manusia itu sendiri,
dasarnya tidak memiliki perbedaan yang internet bukan hanya digunakan untuk
jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus sekedar berbagi informasi melainkan untuk
pada konteks terhadap manusia. Jika revolusi menjalani kehidupan.
industri menggunakan AI, dan kecerdasan Dalam Society 5.0 dimana komponen
buatan sebagai komponen utamanya utamanya adalah manusia yang mampu
sedangkan Society 5.0 menggunakan menciptakan nilai baru melalui perkembangan
teknologi modern hanya saja mengandalkan teknologi dapat meminimalisir adanya
manusia sebagai komponen utamanya. kesenjangan pada manusia dan masalah
ekonomi dikemudian hari. Memang rasanya dilakukan karena saat ini Negara Jepang sudah
sulit dilakukan di negara berkembang seperti membuktikannya sebagai Negara dengan
Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa teknologi yang paling maju.

1
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40

3. Untuk mengetahui yang harus


II. LANDASAN TEORI dipersiapkan untuk era 5.0 society
2.1 Kecerdasan Buatan 4.2 Manfaat
Konsep Society 5.0 muncul pada 1. Dapat menghemat sumber daya
tahun 2015 di Jepang, dalam inisiatif politik manusia
nasional strategis. Society 5.0 mengikuti, 2. Meminimalkan kesalahan
sampai batas tertentu, Industri 4.0, dan, 3. Membantu pengotomatisan
sementara Industri 4.0 berfokus pada pekerjaan
produksi, Society 5.0 berupaya 4. Menjadi negara lebih maju dan
menempatkan manusia sebagai pusat meminimalisir kesenjangan pada
inovasi. Ini juga memanfaatkan dampak manusia
teknologi dan hasil Industri 4.0, dengan
pendalaman integrasi teknologi dalam V. IMPLEMENTASI
peningkatan kualitas hidup, tanggung 5.1 Era 5.0 society
jawab sosial dan keberlanjutan. Society 5.0 atau Masyarakat 5.0
2.2 Komponen adalah konsep teknologi masyarakat
Bagian dari unsur ;Seluruh yang berpusat pada manusia dan
masyarakat dan pemerintah. berkolaborasi dengan teknologi (AI dan
2.3 Manfaat IoT) untuk menyelesaikan masalah
Guna atau faedah dari suatu sosial yang terintegrasi pada ruang
pekerjaan ataupun benda. dunia maya dan nyata.

III. ANALISIS MASALAH Sebelum Society 5.0 terdapat


3.1 Apa yang dimaksud dengan era 5.0 versi sebelumnya yaitu Society 1.0
society? (Masyarakat berburu), Society 2.0
3.2 Apa manfaat dari era 5.0 socity? (Masyarakat bertani), Society 3.0
dalam kehidupan sehari-hari ? (Masyarakat Industri) dan Society 4.0
3.3 Apa saja yang harus dipersiapankan (Masyarakat Informasi).
untuk memasuki Jadi pada dasarnya Society 5.0
Era 5.0 society?
merupakan era baru dalam
IV. PERANCANGAN SISTEM kehidupan bermasyarakat yang sudah
4.1 Tujuan Penulisan terintegrasi dengan sistem teknologi berupa
1. Untuk mengetahui IoT(Internet Of Things) dan AI (Kecerdasan
pengertian Era 5.0 society buatan) yang dapat memproses big data
2. Untuk mngetahui manfaat dan menganalisa data tersebut.Mesin
dari Era society Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi
adalah bagian dari sistem pakar yang
melakukan penalaran atau pelacakan
dengan menggunakan isi daftar aturan
berdasarkan urutan dan pola tertentu.
Selama proses konsultasi

2
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40

mekanisme inferensi menguji aturan satu memasukkan beragam pemangku


demi satu sampai kondisi aturan itu kepentingan dan teknologi
benar. digitalisasi. Jepang baru saja mulai
A. Bagaimana cara kerja era society berjuang untuk keamanan dan
5.0 kesejahteraan manusia sejati. Untuk
• Masyarakat 5.0 mencapai mencapai masyarakat yang
tingkat konvergensi yang tinggi berkelanjutan dalam skala global
antara ruang maya (ruang virtual) sesegera mungkin, diperlukan
dan ruang fisik (ruang nyata). Dalam ekosistem kolaboratif yang
masyarakat informasi masa lalu menyatukan ide-ide dari industri,
(Masyarakat 4.0), orang akan akademisi, dan warga negara.
mengakses layanan cloud Federasi bisnis paling penting di
(database) di dunia maya melalui Jepang, Keidanren, selaras dengan
Internet dan mencari, mengambil, inisiatif perubahan-permainan ini.
dan menganalisis informasi atau Keidanren mengeluarkan revisi
data. Pada Masyarakat 5.0, kelima dari Piagam Perilaku
sejumlah besar informasi dari Perusahaan dengan tujuan utama
sensor di ruang fisik terakumulasi di memberikan SDG secara proaktif
dunia maya. Di dunia maya, data melalui pembentukan Masyarakat
besar ini dianalisis dengan 5.0.
kecerdasan buatan (AI), dan hasil merangkum konsep Society 5.0
analisis diumpankan kembali ke untuk SDGs, serta tantangan,
manusia dalam ruang fisik dalam teknologi utama, sistem Society 5.0
berbagai bentuk. dan 17 tujuan SDGs. Meskipun STI
Dalam masyarakat dalam banyak hal sangat
informasi masa lalu, praktik umum meningkatkan kenyamanan gaya
adalah mengumpulkan informasi hidup kita, ia juga telah
melalui jaringan dan dianalisis oleh meningkatkan kompleksitas sosial,
manusia. Namun, di Masyarakat mengungkapkan beberapa aspek
5.0, orang, benda, dan sistem negatif dari masyarakat digital.
semuanya terhubung di dunia maya Masyarakat 5.0 dapat
dan hasil optimal yang diperoleh AI memberikan pendekatan untuk
melebihi kemampuan manusia mengurangi atau menghilangkan
diumpankan kembali ke ruang fisik. aspek-aspek negatif ini. Kita hidup di
Proses ini membawa nilai baru bagi zaman yang penuh tantangan
industri dan masyarakat dengan kompleksitas dan ketidakpastian
cara yang sebelumnya tidak sosial. Prakarsa Kabinet Jepang
mungkin. melalui Society 5.0 memimpikan
terciptanya Masyarakat Super
B. Society dan SDG Cerdas yaitu masyarakat
(Sustainable Development berkelanjutan di mana berbagai jenis
Goals) nilai terhubung melalui CPS dan di
Kita juga telah memasuki era di mana orang dapat hidup dalam
mana umur manusia — karena IMS keselamatan, keamanan, dan
— mencapai 100 tahun; oleh karena kenyamanan.
itu, semakin penting untuk
memberdayakan manusia dengan
3
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40
Selain itu pengemudi atau penumpang bisa
menentukan rutenya sendiri. Mereka tak
5.2 Manfaat era 5.0
Gerakan dan upaya pemerintah kita perlu fokus pada jalan karena kendaraan
menghidupkan sektor manufaktur terkait akan mengarahkan ke lokasi yang dituju.
industri 4.0 yang diperkuat dengan langkah Konsep autonom car juga saling berinteraksi
bersama dalam Making Indonesia 4.0 di April antar kendaraan lainnya, sehingga
2018. Langkah ini mungkin cukup bisa mengurangi kecelakaan di jalan raya.
membuat industri manufaktur Indonesia  Kesehatan
bergairah, namun dengan adanya tekanan Bidang lainnya yang mengalami disrupsi
dan pandemi global, maka semua upaya ini adalah bidang kesehatan. Jepang terkenal
kembali menghadapi tantangan besar. dengan jumlah angka harapan hidup yang
tinggi. Di satu sisi itu tanda sebuah negara
Sebagian orang, dan mahasiswa seringkali makmur, hanya saja jumlah masyarakat tua
berpendapat industri 4.0 ini akan membuat rentan terserang penyakit pasti tidak sedikit.
mereka tergantikan oleh robot, sistem Hal yang paling menyulitkan bagi mereka
komputerisasi. Padahal yang harus kita saat harus pergi ke klinik atau RS saat
lakukan adalah meningkatkan kemampuan berobat.
(reskilling & upskilling). Tantangan industri Orang tua sangat rentan dan gampang
manufaktur bukan hanya di skala korporasi capek, belum lagi operasional yang berbelit-
besar, yang mungkin lebih mampu belit membuat banyak orang urung ke sana.
menggunakan komputer dan berbagai Society 5.0 pun membuat orang tua bisa
teknologi IT / OT, tapi malah ada di 44juta berubah dengan mudah dari jarak jauh
industri kecil menengah yang selama ini kepada dokter yang ia tuju. Dokter pun
cukup menopang dan menyedot tenaga kerja punya sudah memiliki data biometrik si
Indonesia. pasien, sehingga ia bisa mengetahui keluhan
penyakit si pasien. Proses analisa penyakit si
 Pekerja pasien dilakukan dengan Deep Learning,
Bila dulunya pekerjaan dilakukan alhasil proses diagnosis lebih cepat dan
secara all by oneself tapi di Society 5.0 tepat.
mengarah pada network assisted. Selain itu Orang tua tadi tak kesulitan lagi dengan
pekerjaan yang sifatnya terlalu umum adanya diagnosis tadi. Ia pun tak
seakan mulai tergantikan dengan teknologi kebingungan saat ke RS karena
yang lebih aman mendapatkan resep. Bila butuh penanganan
 Kendaraan lebih lanjut, barulah akan ada autonom car
autonom car yang menggunakan IoT. yang akan menjemput pasien secara mandiri
Cara kerjanya akan membaca semua objek hingga ke RS. Obat dari resep dokter akan
dengan puluhan sensor yang terpasang di dikirimkan via drone setelah pasien tiba di
dalam kendaraan tersebut. rumah. Praktis dan mudah sekaligus bisa
menambah usia harapan hidup masyarakat
Kecelakaan di jalan mungkin jadi lebih panjang
sebabnya, pengemudi yang terjebak macet  Pertanian
akan punya kondisi perasaan yang buruk. Konsep smart agriculture, mengolah
Belum lagi aksi ugal-ugalan yang bisa lahan pertanian tak harus berpeluh keringat
mengancam banyak orang. Penerapan karena sudah terkoneksi dengan gadget.
autonom car jadi opsi, jumlah pekerja Sejumlah peralatan seperti traktor akan
seperti sopir pun mulai tergantikan. membajak sawah sendiri sesuai alur yang ia
inginkan. Pekerjaan ini bisa dilakukan secara
4
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40
jarak jauh, termasuk memantau perubahan @ditjen.dikti, menjelaskan jika di era Society
cuaca hingga hama pengganggu di lahan 5.0 bahwa nilai karakter harus
milik kita. dikembangkan semaksimal mungkin, empati
dan toleran juga harus

Hasilnya tetap optimal dan bisa dilakukan


di mana saja, dengan menerapkan konsep dikembangkan bersamaan
IoT di dalam sejumlah perangkat ya ada.
Sehingga traktor akan bergerak sesuai
dengan alur yang telah ditentukan, tak dengan perkembangan kapabilitas yang
perlu lagi dilakukan secara manual karena mampu berpikiran kritis, kreatif, inovatif dan
sudah terintegrasi secara penuh dengan lain sebagainya.
IoT. Siapa saja bisa melakukannya tanpa
harus tahu bagaimana traktor tersebut Era Society 5.0 mempunyai tujuan
bekerja. untuk memadukan antara ruang fisik
dengan ruang maya. Hingga segala hal jadi
 Pengiriman logistis lebih mudah dengan perpaduan
Peran manusia pun di bidang penggunaan artificial intelligence dalam
pengantar logistik semakin minim dan aplikasinya. Dengan begitu prospect kerja
tergantikan dengan jasa drone. Mungkin juga jadi makin luas.
kita tak asing dengan kurir pengantar surat
hingga kiriman makanan di depan rumah. Pertama, hal paling penting yang perlu
Ia akan mengetuk pintu rumah dan disiapkan ialah kemahiran kita dalam
memberikan pesanan Anda. Hanya saja memakai teknologi. Perkembangan
sistem ini sering terkendala misalnya saja teknologi yang dibuat oleh tangan-tangan
macet, kurang mengetahui alamat hingga luar biasa manusia akan makin hebat
pesanan yang salah orang. bahkan juga cenderung ke unik. Bila diri kita
Penggunaan drone tidak semuanya saja tidak mampu memahami teknologi,
menggantikan manusia, misalnya saja kualitas sumber daya manusia yang ada
pemesan tinggal di dalam apartemen yang tidak searah dan tidak akan mampu bersaing
tak punya akses keluar. Akan ada kurir yang secara global.
datang mengantarkan hingga di depan
kediaman Anda. Drone akan mendarat Kedua, selainnya ikuti perkembangan
pada lokasi terdekat dari lokasi pemesan. teknologi, kita tentu saja harus juga
menyiapkan diri menjadi pribadi yang
5.3 Persiapan memasuki era 5.0 society mempunyai pengetahuan yang dalam dan
mampu menguasai beragam kemampuan
Era baru bergerak begitu cepat. yang pasti benar-benar diperlukan oleh
Sesudah era industri 4.0 sekarang dunia beberapa perusahaan yang nanti bergerak
begitu juga dengan Indonesia siap-siap dan berkembang di era society 5.0.
masuk era Society 5.0 atau revolusi industri
5.0. Imbas dari era baru ini akan punya Kemampuan yang paling diperlukan di era
pengaruh yang lebih besar, yakni ke digital seperti sekarang ini misalkan keahlian
pekerjaan yang akan menyesuaikan dengan public speaking, critical thinking, creative
apa yang dibutuhkan saat ini. thinking, dan tidak kalah penting yakni
kemampuan untuk memecahkan masalah
Dilansir dari instagram Ditjen yang tinggi, baik pada masalah yang sudah
Pendidikan Tinggi Kemendikbud di pernah terjadi atau masalah baru karena
5
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40
penggunaan teknologi baru. sebagai media promo dan mendapat
customer lewat media sosial.
5 prospect kerja yang diperlukan di era Trend iklan yang dahulunya memakai media
revolusi Industri 5.0. Untuk bersaing pada tv atau billboard saat ini, pelan-pelan namun
Era Society 5.0 yang berbasis online, skill pasti berubah lewat media sosial. Sebagai
skill tersebut mutlak untuk dipelajari. marketing atau branding suatu produk,
Beberapa prospek kerja yakni: diperlukanlah kemampuan social media
spesialis yang bertanggungjawab atas
Pertama ialah Web Developer yang content dan menganalisis kritik dan saran
dibutuhkan untuk marketing produk. Setiap dari masyarakat.
perusahaan pasti membutuhkan alamat
website perusahaan untuk mencapai
customer yang semakin banyak. Peranan
web developer ini penting untuk membuat
program berbasis online dalam bahasa
pemrograman. Oleh karena itu menjadi
web developer itu perlu untuk mempelajari
front-end, back-end developer, HTML dan
CSS.
Kedua yakni App Developer. Karier dalam
bidang ini dibutuhkan untuk membuat
program yang akan mendukung
kemudahan beberapa customer dalam
mengakses menggunakan handphone.
Untuk menjadi seorang app developer
harus mempunyai pemahaman yang
mendalam terkait algoritma dan bahasa
pemrograman.
Ketiga yakni Search Engine Optimisation
(SEO) Spesialis yang bertanggung-jawab
selalu untuk up-date perkembangan info
tentang algoritma Google yang cukup
sering melakukan update. Disamping itu,
para tenaga SEO Spesialis juga bekerja
untuk memaksimalkan web hingga mampu
bersaing berada di page 1 pencarian
Google.
Keempat yakni Konten Creator, yaitu
bertugas untuk menciptakan kreasi dan
pengembangan pembuatan content
menarik. Tugas utama content creator
yakni membuat content yang menarik
untuk promosi atau pemasaran sehingga
konsumen merasa tertarik.
Kelima untuk prospek kerja di era Society
5.0 ialah Social Media Spesialis. Saat ini
hampir tiap orang mempunyai media sosial.
Perusahaan pun saat ini juga memilikinya
6
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40
pembangunan berbagai akses salah satunya

VI. KESIMPULAN
Tak ada tuntutan kenaikan gaji hingga mogok
kerja yang berdampak pada perusahaan akses internet 5G yang mendukung Society
tersebut. Akan tetapi anggap saja teknologi 5.0 di masa depan. Peran ini juga akan
yang datang bukan sebagai pesaing tetapi membuat IoT lebih optimal hingga
sebagai kolaborasi dalam menghasilkan menjangkau hingga pelosok.
pekerjaan yang lebih efisien.

Bisakah Indonesia menerapkan 5.0?


Jepang sudah mulai melakukan Society 5.0 di
dalam masyarakatnya, bagaimana dengan
Indonesia. Apakah bisa melakukan hal serupa
atau bahkan masih butuh waktu yang sangat
lama lagi?

Problem yang dihadapi setiap negara jelas


berbeda, dengan bonus demografi penduduk
bak sebuah berkah buat jumlah anak muda di
Indonesia. Hanya saja ini jadi boomerang
andai tidak dimanfaatkan dengan sedemikian
mungkin.

Jepang melakukan Society 5.0 salah satu


faktor karena masalah jumlah penduduk usia
produktif yang terus menipis. Dengan jumlah
masyarakat yang sedikit sekarang dan di
masa depan, Jepang ingin mengontrolnya
secara pribadi melalui teknologi yang mereka
terapkan.

Sedangkan Indonesia sebaliknya, jumlah


penduduk yang besar seakan masih banyak
celah manusia dibandingkan teknologi dalam
mengisinya. Tapi tak tertutup kemungkinan
masyarakat Indonesia melakukan hal seperti
itu.

Para anak muda yang kreatif dengan


segudang kemampuannya itu bisa
berkolaborasi dengan teknologi dalam sistem
Society 5.0. Bahkan peran Society 5.0 di
Indonesia akan memberi dampak ke semua
kalangan dalam bekerja efisien dengan hasil
maksimal.

Saat ini Indonesia sedang fokus pada


7
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40

9. Budiman JM, Vincent, Yantson C,


VII. DAFTAR PUSTAKA Chris N, Donglas N, Susanti T, Sun
1. Wikipedia, ‘Kecerdasan Buatan’, A. 2020. Konsep pengembangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecer teknologi pada health assistant
dasan_buatan dengan menciptakan holo buddy
2. ScienceDirect, ‘Siri, Siri, in my bagi masyarakat. Journal of
hand: Who’s the fairest in the Information System and
land? On the interpretations, Technology. 2(1):176-185.
illustrations, and implications of 10. Chattopadhyay HK. 2020. Artificial
artificial intelligence’, intelligence and its impact on the
https://www.sciencedirect.com/sci society. International Jurnal of
ence/article/pii/S00076813183013 Law. 5(6):306-310.
93 11. Nadimpalli M. 2017. Artificial
3. Artificial Intelligence For Dummies intelligence risks and benefits.
- John Paul Mueller, Luca Massaron International Journal of Innovatife
- Google Book Research in Science, Engineering
4. CNBC, ‘Mengenal Artificial and Technology. 6(6):1-4.
Intelligence dan Cara Kerjanya’, 12. Ramesh AN, Kambhapati C,
https://www.cnbcindonesia.com/t Monson JRT, Drew PJ. 2004.
ech/20190513130056-37- Artificial intellegence in medicine.
72069/mengenal-artificial- The Royal College of Surgeons of
intelligence-dan-cara-kerjanya England. 1(86):334-338.
5. Haryanto. Silabus ‘Kecerdasan 13. Siswa TAY. 2020. The effectiveness
Buatan’ Fakultas Teknik Universitas of artificial intellegence on
Negeri Yogyakarta education: learning during
6. ‘Kecerdasan Buatan’, E-Journal pandemic and in the future.
Universitas Atma Jaya International Journal of
Yogyakarta Engineering and Computer
7. J. I. Maanari. Perancangan Basis Science. 3(1):24-30.
Data Perusahaan Distribusi 14. Anggraini, F. (2020). How dynamic
dengan Menggunakan Oracle. E- organizations overcame the
Journal Universitas Sam Ratulangi impact of COVID-19 on industry in
8. Anderson J, Rainie L, Luchsinger Indonesia. SSRN.
A. 2018. Artifical intelligence and http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.35
the future of humans. Pew 90861
Research Center. 1(1):1-113. 15. Serpa, S., Ferreira, C. M., & Santos,
A. I. (2020). Personal argumention
in the scholarly publication.
Journal of Educational and Social
Research, 10(2), 1-4.
https://doi.org/10.36941/jesr-
2020-0021
16. Gladden, M. E. (2019). Who will be
the members of Society 5.0?
8
Azkia Kamila / Jurnal Teknik Informatika Vol 5. No. 1 (2017) 31 - 40
Towards an anthropology of
technologically posthumanized future
societies. Social Sciences, 8, 148.
https://doi.org/10.3390/socsci80501
4
17. Hisashi, H. Sasajima, H., Takayanagi,
Y., & Kanamaru, H. (2017).
International standardization for
smarter society in the field of
measurement, control and
automation. In 56th Annual
Conference of the Society of
Instrument and Control Engineers of
Japan (SICE) (pp. 263-266). Kanazawa,
Japan, September 19-22.
https://doi.org/10.23919/SICE.2017.8
105723

Anda mungkin juga menyukai